com
PeduliRakyat
Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 06-20 Februari 2015
Kasus Korupsi
Desa Tanjungrasa
Hal
Email : red.pedulirakyat@gmail.com
Hal
Hal
10
Akhirnya, Sebanyak
1538 CPNS Subang
Akan Diangkat
SUBANG,
(PERAK).Selama 1
(Satu) tahun,
para Calon
Pegawai Negeri
Sipil (CPNS)
Kategori II
Kabupaten
Subang yang
lulus seleksi
menunggu Surat
Keputusan (SK).
Lambatnya SK
tersebut lantaran
adanya panding-an yang sekarang sudah
diperbaiki. Sementara, 1538 orang dari 1619 yang
dinyatakan lolos, dalam waktu dekat ini akan
segera diangkat.
Demikian disampaikan oleh Kabid
Pengadaan dan Pengembangan Pensiunan
Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Subang, Drs. Heri Tantan Sumaryana saat
pelaksanaan sosialisasi CPNS yang lulus maupun
yang tidak lulus di Kantor Dinas Sosial Kabupaten
Subang, Rabu (13/01/2015).
"Sosialisasi pertama saya sampaikan-
memunculkan
anggapan akan
adanya praktik
mafia hukum
dalam prosesnya
nanti. Oleh
karena itu, dia
m e m i n t a
Mahkamah
Agung dan
Komisi Yudisial
u n t u k
mengawasi
s i d a n g
praperadilan
yang rencananya
akan dimulai
besok, Senin
(2/2).
Lebih jauh
lagi, Denny
sebenarnya lebih
menginginkan
jika Mahkamah Agung bisa
melakukan penggantian hakim
sebelum sidang dimulai. Namun, dia
merasa hal tersebut akan sulit terjadi
ke hal 11
STOP PRESS : Hubungi Kami Jika Wartawan/ti Peduli Rakyat Melakukan Pemerasan, Intimidasi, Minum Miras dan Narkoba.
ke hal 11
DITERBITKAN OLEH :
CV. Pe-Rak & FORUM MASYARAKAT PEDULI
DASAR :
UNDANG-UNDANG PERS NO. 40 TAHUN 1999
PENDIRI :
Asep Sumarna Toha
Iis Marlyana
PENANGGUNG JAWAB :
Asep Sumarna Toha
DEWAN PENASEHAT :
HM. Nurcholid, Moch. Toha, Mr. Mind
PENASEHAT HUKUM :
Hasanudin Misilu, SH,
Abdurahman T. Pratomo, SH.,
Dr. Ujang Charda S, S.H.,M.H.
Menurut Ketua
Umum FMP, Asep
Sumarna Toha, laporan
tersebut berdasarkan
hasil investigasi dan
keterangan dari
pengurus Badan
Permusyawaratan Desa
(BPD) Tanjugrasa yang
berhasil dihimpun Tim
Investigasi FMP.
DEWAN PEMBINA :
Ir. Buddy Edyanto, Hendi Sukmayadi,
Tubagus Ade,
Drs. R. Pandu Padmasubya, M.Si.
Ki Tubagus Bias Lawu
PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN
PERUSAHAAN :
Asep Sumarna Toha
WAKIL PEMIMPIN
REDAKSI
Suryana
REDAKTUR PELAKSANA :
Dedi SM.
DESAIN/LAY OUT:
Ridwan Nurliyana
Hari Saptanaya
REDAKTUR :
Hendra Sunjaya
KEUANGAN :
Iis Marlyana.
SEKRETARIS
REDAKSI :
STAF REDAKSI :
Hari Saptanaya
SUBANG, (PERAK).-
Asep memaparkan
ada 6 (enam) item
program bantuan tahun
anggaran 2013-2014
yang diduga dikorup
mulai dari dana
pembangunan gapura,
aula, rehab kantor desa,
pos kamling dan lapang
futsal, paparnya.
DEWAN REDAKSI :
Asep Sumarna Toha,
Ir. Buddy Edyanto,
Tubagus Ade,
Hendi Sukmayadi,
Endang Muslim.
MARKETING IKLAN
/SIRKULASI :
Adih, Asep Dian,
Yetin
STOP PRESS :
Semua Wartawan Peduli Rakyat selalu
dibekali tanda pengenal dan terdaftar dalam
Box Redaksi serta tidak diperkenankan
menerima atau meminta imbalan dalam
bentuk apapun dari narasumber
TARIF IKLAN
STOP PRESS
Asep Supriatna
Wartawan Subang
Nama tersebut sudah tidak terdaftar sebagai wartawan di
Redaksi Media Peduli Rakyat sejak berita STOP PRESS
ini dimuat, sehingga segala perilakunya diluar tanggung
jawab kami.
Tertanda
.
Pemimpin Redaksi
www.perak-online.com ,
Divisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi-LSM Forum Masyarakat
Peduli (FMP) telah melakukan
pelaporan dan pengaduan terkait
jutaan.
Harapan kami dengan semakin
meleknya masyarakat, dalam arti
mereka mau berperan aktif dalam
pengawasan terhadap kinerja
didesanya masing-masing, terutama
BPD yang fungsinya sebagai
pengawasan terhadap kinerja
aparatur desa. Mudah-mudahan
tindak pidana korupsi dapat terdeteksi
secara dini dan bahkan menjadi rem
bagi para pelakunya, tukasnya.
Menurut Ketua BPD
Tanjungrasa yang baru menjabat
beberapa minggu ini, M. Yusuf Salim
mendukung upaya LSM FMP,
pasalnya selama dirinya dan anggota
lainnya terdaftar sebagai anggota
BPD tidak pernah dilibatkan dalam
pembahasan program-program
tersebut, bahkan laporan
pertanggungjawaban program pun
sama sekali tidak pernah
mengetahuinya, hanya diketahui
ketua saja, ujarnya gamblang.
Sebelumnya seperti diberitakan
Perak, bahwa dana gapura
Rp50.000.000,- di desa ini diduga
kuat dijadikan bancakan oleh oknum
Ketua LPMD. Pasalnya, jelas PJOKnya masih ditangani ketua LPMD
Jayartih, S.Pd., namun ketika
dikonfirmasi melalui telepon seluler
pada tanggal 19 November 2014,
ketua LPMD mengatakan bahwa
garapan gapura dana yang ia pegang
hanya Rp26.000.000.-.
KPK
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 6-20 Februari 2015
w w w. p e r a k online.com,
lantaran tidak
pernah ngantor dan
diduga menipu 150
CPNS, Kepala Seksi
Program Dinas
Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan
Menengah (Dinkop
dan UMKM)
Kabupaten Subang
Asep Setiawan (AS)
akan dipecat.
Sebelumnya,
AS oleh Inspektorat
Daerah (Irda)
Kabupaten Subang
melalui Surat No.
700/UTA/pHS,02/0
2/Irda, tentang
laporan audit atas
surat BRSUD Kelas B Kabupaten
Subang direkomendasikan untuk
dilakukan pemecatan atas Nama
Asep Setiawan yang dikirimkan ke
Badan kepegawaian Daerah (BKD)
Kabupaten Subang.
Pada pemberitaan sebelumnya,
paska praktek dugaan penipuan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
terkuak AS menghilang bak ditelan
bumi, terbukti dalam daftar buku
absensinya sama sekali kosong.
Wo w, t i d a k m a i n - m a i n ,
menurut informasi yang dihimpun
Perak bahwa jumlah korbanya
mencapai 150 orang. Dimana
perorangnya diduga dimintai
sebesar Rp150 juta-an, sehingga
totalnya mencapai Rp22 miliaran.
Sementara, langkah yang
diambil oleh Irda dan BKD Subang
dinilai tepat. Pasalnya sudah sangat
jelas dan nyata selain ia diduga
terlibat penipuan CPNS, juga tidak
pernah ngantor alias korupsi waktu
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS, sementara AS
masih lancar menerima gaji dan
tunjangan lainnya. Sehingga akibat
tindakannya itu jika dikalkulasikan
selama 2 tahun berturut tidak
n g a n t o r, N e g a r a m e n g a l a m i
kerugian sekitar Rp100 jutaan lebih.
Menurut keterangan sumber,
sebut saja Setiawan (Nama samaran)
mengatakan kepada Perak bahwa
masalah AS tidak pernah ngantor
karena takut dengan korban CPNS
yang tidak lolos. Hampir per-CPNS
dipungut Rp150 juta per orang dan
jumlah yang dipungut itu sebanyak
150 orang, ungkap Setiawan.
qAdih
Diduga Stres,
Keponakan
Bacok Paman
SUBANG, (PERAK).Diduga mengalami stres, Kasram atau Oglek
warga RT. 01/RW. 02, Desa Tanjungrasa, Kecamatan
Tambakdahan, Kabupaten Subang tega membacok
pamannya sendiri, Selasa, (02/02/2015).
Akibat kejadian tersebut, sang paman Kaswin
warga RT. 01/RW. 02. Desa Tanjungrasa, Kecamatan
Tambakdahan, Kabupaten Subang mengalami luka
dibagian kepala, pundak, dan tangannya. Korban
langsung dilarikan ke RSUD Ciereng Subang oleh
keluarga dan warga setempat.
Diceritakn Kaswin, pada saat itu ia sedang
menonton tv beserta anak dan istrinya sekitar jam
20.00, tiba-tiba Kasram datang. Kemudian Kaswin
menanyakan berapa gaji hasil tandur Kasram, ia
bukan menjawab malah diam saja. Memang sih saya
tahu mengapa ia tidak menjawab, tapi mendadak dia
mengeluarkan golok dan langsung membabad saya.
Saya tidak tahu kalau dia sedang kambuh
stresnya, ungkapnya saat di konfirmasi Perak di
ruang IGD (3/2) sambil menggigil menahan sakit.
Di tambahkan Carwin, bahwa keponakannya
memang punya kelainan, ia suka sakit stres, kadang
kambuh, kadang tidak, apalagi kalau kepanasan suka
kambuh.
Sementara itu, menurut keterangan warga
sekitar, polisi datang sudah malam, karena ada
laporan warga ke Polsek Binong dan tiap harinya
pelaku bekerja disawah H. Papan, Kp. Wanajaya.
Hingga berita ini dibuat, Kasram diketahui melarikan
diri. q Adih
Misteri Kematian
Cicih S. Belum
Terungkap
PANTURA, (PERAK).Warga Desa Bojongkeding RT. 10/RW. 03,
Kecamatan Tambakdahan masih menyimpan tanda
tanya besar soal penyebab kematian Cicih Setiawati
(32) yang sempat ditemukan mengambang di Sungai
Cigadung, Minggu (01/01/2015) lalu.
Menurut keterangan Efendi (33) kakak korban,
Cicih.adalah wanita penakut dan pemalu
tak
mungkin melakukan aksi nekad.
Anehnya, tak jauh dari lokasi penemuan jasad
korban, motor yang dikendarainya masih ada dan
ditemukan polisi berada di pinggir pesawahan. Polisi
masih terus menyelidiki penyebab kematian korban.
Dugaan sementara, korban meninggal akibat bunuh
diri.
"Untuk memastikan penyebab kematian korban,
kami masih menunggu hasil autopsi. Tapi hasil
penyelidikkan, tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan pada tubuh korban. Kami menduga,
korban meninggal karena bunuh diri," ungkap Aiptu
Rusmin Abdul Gani, M.M.Pd. kepada Perak sesaat
setelah mengevakuasi korban.
Menurut pengakuan Sunata (35), suami korban,
sebelumnya tidak ada masalah dalam rumah
tangganya dan tidak curiga saat Cicih meminta izin
untuk membeli nasi uduk karena terbiasa.
Pagi itu saya baru pulang ke rumah. Sebab
semalam suntuk tidak tidur sehabis mengairi sawah
dan meminta pada istri saya untuk tidak mengganggu
saat tidur, namun seperti biasa, setiap pagi istri saya
pergi ke warung untuk membeli nasi uduk,
terangnya.
Sementara berdasarkan keterangan salah-satu
tetangga korban, Ujang Roy Sonata, Cicih pagi itu
hendak membeli nasi uduk dengan mengendarai
motor Vario sendiri, namun entah apa yang terjadi
sampai semua yang ada di rumah terbangun dari tidur,
tapi Cicih tak kunjung datang.
Sejak Hari Jumat, (30/01/2015) Cicih tak
kunjung pulang ke rumah dan warga pun
beranggapan Cicih hilang di bawa mahluk ghaib,
bahkan warga sempat melakukan ritual secara adat di
kampung dengan keliling sambil memukul alat
dapur, tapi tak ada hasil, sedangkan keluarga korban
sempat menanyakan kepada beberapa orang pintar,
namun tidak menuai hasil juga.
Hingga akhirnya, mayat Cicih pertama kali
ditemukan oleh dua petani asal Kecamatan
Tambakdahan, yakni Wirsad (60), warga Kampung
Sukamaju, dan Sarya (35), warga Kampung
Kertajaya.
Tentang mengapa Cicih sampai meninggal,
warga pun bertanya-tanya dan itu tugas kepolisian
harus bisa mengungkap tabir kematian Cicih.
qAtang S.
Lakukan Wanprestasi,
RM Jaso Bundo Akan Diusir
D e d i
menerangkan,ap
abila ditemukan
Raskin yang
tidak sesuai
dengan kualitas
dan kuantitas
yang ditetapkan,
m a k a Ti m
Koordinasi
Raskin/Pelaksan
a Distribusi dapat
mengembalikan
kepada Perum
Bulog untuk
diganti dengan
kualitas dan
kuantitas yang
sesuai.
Mengenai
adanya keluhan masyarakat,
kami tidak mengetahui,
padahal pihak kami telah
melayangkan surat resmi
d e n g a n N o m o r :
B101/10F00/IX/SBG/2014
kepada masing-masing
desa/kelurahan tertanggal 8
September 2014 dan Surat
No.B99/10F00/IX/SBG/201
4 kepada pihak kecamatan
perihal Pemberitahuan
m e n j a d i
Rp451.587,sedangkan
d i r i n y a
m e r a s a
sedikitpun
belum pernah
melakukan
bertransaksi
sebelumnya
d e n g a n
siapapun atau
Tugu Stoom:
Pembangunan Atau Penindasan
SUBANG, (PERAK).-
SEPUTAR PRIANGAN
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 6-20 Februari 2015
Warga Mengeluh,
Pelayanan BPJS Kota Cimahi Amburadul
illegal karena
t i d a k
mempunyai
surat izin dari
p e m k o t ,
tegasnya.
Seperti
p a d a
pemberitaan
Perak edisi
sebelumnya
d a l a m
konfirmasinya
kepada pihak
Telkom Kota
C i m a h i ,
melalui pengawas pekerjaan
galian tersebut Dadang
mengungkapkan bahwa pihak
Telkom mengakui galian tersebut
belum memiliki izin dan izinnya
sedang di proses yang di bantu
oleh Dyah Kabid Fisik Bapeda
Kota Cimahi, dan untuk
pekerjaan galian Telkom yang
merusak saluran drainase di
banyak titik di lingkungan Kel.
Cigugur Tengah akan diperbaiki
secepatnya bahkan kalau perlu
bekas galian tersebut di pel
supaya bersih.
Menurut Dyah, bahwa
KARAWANG
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 6-20 Februari 2015
h i s t e r i s .
Beberapa dari
mereka terlihat
menitikkan air
mata kala
M a r w a n
mengajak
m e r e k a
berdialog di aula
desa.
" S a y a
dapat laporan,
kalau warga
Desa ini yang
bermukim diatas
lahan milik
PT.KAI akan
digusur, ya? Sudah berapa tahun
bapak-ibu tinggal di sini?" tanya
Marwan kepada warga.
Salah seorang warga, Hadi
Kusnadi mengatakan, warga sudah
menempati dusun itu selama 10
hingga 25 tahun. Namun, sejak
beberapa waktu lalu, PT KAI
meminta agar warga di sana untuk
meninggalkan tempat itu. "Mohon
Pak Menteri, kalau bisa kami ingin
tinggal di sini. Banyak warga yang
bahkan sudah berketurunan di sini.
Kalau memang harus nyicil kami
siap," kata Hadi.
SEPUTAR BALI
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 6-20 Februari 2015
terbanyak zona
m e r a h .
Imbuhnya.
Selanjutny
a, adapun
pertemuan lain
y a n g
diselenggaraka
n oleh pihak
Ombudsman RI
Perwakilan
Bali dengan
para pejabat
tinggi hukum
B
a
l
i
diantaranya
Kapolda Bali,
K e p a l a
K e j a k s a a n Ti n g g i B a l i , K e t u a
pengadilan Tinggi Bali, Ketua PTUN
Bali, dan Kepala Kemenkumham Bali
guna membahas terkait tindak pidana
yang selama ini terjadi di wilayah
hukum Prov. Bali. Jumat, (30/1)
kemarin.
Dalam acara tersebut, diantaranya
membahas soal kinerja yang sudah
dilakukan oleh masing-masing pejabat
REGIONAL
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 6-20 Februari 2015
S a a t
keluar dari
lobi gedung
KPK, Sutan
mengenakan
r o m p i
tahanan
w a r n a
oranye. Ia
kemudian
ditahan di
r u m a h
tahanan
Salemba
Jakarta
Pusat.
S B
( S u t a n
Bhatoegana)
ditahan selama 20 hari pertama di
rumah tahanan Salemba, kata
Kepala Bagian Pemberitaan dan
Informasi KPK Priharsa Nugraha.
Sutan beberapa kali diperiksa
sebagai tersangka kasus ini. KPK
menyatakan kasus Sutan adalah
salah satu kasus yang
diprioritaskan untuk segera
diselesaikan.
Saat tiba di gadung KPK
Jakarta sekitar pukul 09.54 WIB,
Sutan mengaku siap bila hari ini
dirinya ditahan.
Diperiksa sebagai tersangka,
Ini pemeriksaan lanjutan, Ia
terlihat pasrah ketika ditanya ihwal
kemungkinan dia ditahan seusai
pemeriksaan.
Sebelumnya, Wakil Ketua
KPK Zulkarnaen mengatakan
penyelesaian perkara dugaan
korupsi yang menjerat Sutan
Bhatoegana dikebut. Kami
mendesak penyidik untuk
mempercepat, ujar Zulkarnaen.
Zulkarnaen menyatakan akan
ada pengembangan penyidikan
k a s u s S u t a n i n i .
Pengembangannya ke pihakpihak terkait yang menerima aliran
dana, ujarnya. Menurut dia,
penyidikan ini berkorelasi dengan
kasus yang menjerat bekas Kepala
Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi Rudi Rubiandini.
qHari
M a h m u d ,
M.Mpd, Msi.
Menegaskan
akan segera
menindak tegas
guru-guru yang
sengaja jarang
masuk atau di
katagorikan
guru yang
nakal.
Sekarang
sedang didata
kembali, yang
nantinya kalau
sudah beres
a k a n
d i
serahkan ke
M a j l i s
Pertimbangan
Peningkatan
P e g a w a i
D a e r a h
( M P 3 D ) .
Sedangkan kami pihak Disdik
tidak berwenang menindak guru
sembari
memegang
telepon
genggamnya
.
Status
tersangka
s u d a h
disandang
Gunawan
sejak Jumat
31 Oktober
2014. Kasus
y a n g
menjerat
Gunawan merupakan rentetan
perkara mantan Kadishub DKI
Jakarta Udar Pristono. Pada 23
Mei 2014, jaksa penyidik telah
menggeledah kantor PT SGDP
selaku pemenang tender di kantor
PT SGDP, Jalan Pengangsaan 2
Km 5/87, RT006/03, Kelapa
Gading, Jakarta Utara.
Selain Gunawan, Kejagung
juga telah menetapkan mantan
Kadishub DKI Jakarta Udar
Pristono sebagai tersangka pada 16
September 2014 dengan Sprindik
Nomor Print - 76/F.2/Fd1/09/2014
Bupati Canangkan
Gerakan Rehabilitasi
Jaringan Irigasi
RAGAM
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 6-20 Februari 2015
"Saya
sering sekali
diminta
u n t u k
melakukan
foto bersama
d a l a m
berbagai
kegiatan dan
kesempatan
y a n g
berkaitan
dengan tugas
s a y a .
Bahkan, di atas pesawat, saya
ingat ada beberapa pramugari
yang selfie sama saya, dan sulit
sekali saya menolaknya.
Bahkan, ada juga pilot saat
buang air kecil di toilet, tibatiba melihat Pak Abraham, dia
bergegas ke belakang dan
minta foto sama saya. Banyak
foto saya yang bertebaran,"
papar Samad.
Lebih jauh, Samad juga
mengklarifikasi informasi
yang dibuat oleh Plt Sekjen
PDI Perjuangan Hasto
Kristiyanto terkait pertemuan
dirinya dengan petinggi PDI-P.
Samad mengakui, dirinya
banyak bertemu petinggi
parpol.
"Pertemuan saya dengan
politisi, para elite politik, baik
dalam kegiatan formal maupun
informal. Saya tidak
membantah bahwa nama saya
sempat digadang-gadang
sebagai cawapres, tetapi sama
sekali tidak ada inisiatif dari
saya untuk mencalonkan diri.
Saya sama sekali tidak pernah
menjanjikan atau membantu
penanganan salah satu kasus
yang sedang ditangani KPK.
Ini ujian bagi integritas saya
dan integritas KPK,"
tandasnya. qHari
ungkapnya menantang.
Lanjut Nono, perlu diketahui,
setiap anggaran yang turun, langsung
masuk ke rekening masing-masing
pemerintah desa, tidak mungkin bisa
dipotong atau dipungut, kalau memang
dia orang benar datang ke saya
klarifikasi dulu, kepala desa mana
yang merasa telah dipotong dana
bantuannya. Bahkan, seluruh
kadespun sudah saya tanya soal
pernyataan adanya pungutan itu dan
mereka menjawab tidak ada, bahkan
pernyataan tertulisnyapun ada ditanda
tangani oleh semua kades, antisipasi
jika ada tekanan dari pihak lain
terhadap para kades yang akan
memberikan kesaksian nanti
dipengadilan dalam kasus ini.
Ungkapnya.
Sementara, dihari yang
bersamaan, Ketua Ikatan Kepala Desa
(Ikades) Kecamatan Blanakan, (Kades
Jayamukti), Dartim kepada Perak
menyatakan, saya sudah ngomong ke
Sunarto, bukan menutup-nutupi dan
membela pak camat, bahwa yang
namanya pungutan itu tidak ada, tetapi
kades-kades sendiri yang mau ngasih
atas kesepakatan bersama sebesar Rp
2,5 juta, bukan dipungut, itupun hanya
dari dana BanGub saja, mengenai
pungutan pungutan lain tidak tahu dan
walaupun saya sebagai koordinator,
tidak mau ada kecemburuan, orang lain
bayar, sayapun harus bayar. Saya bisa
saja jika ingin menjatuhkan pak camat,
tetapi tergantung pada delapan desa
lain responya seperti apa. Ungkap
Dartim dirumahnya, Selasa (27/1).
Ungkapan Dartim diperkuat lagi
dengan keterangan seorang kades di
Kecamatan Blanakan yang enggan
disebutkan namanya, bukannya saya
takut membongkar tentang kasus ini,
namun butuh kekompakan dari kadeskades yang lainnya, yang jelas,
mengenai pungutan-pungutan yang
dibongkar oleh Sunarto itu benar
adanya, singkatnya tak bernyali,
hingga terkesan tidak pantas untuk
menjadi seorang pemimpin untuk
masyarakatnya.
Terkait hal itu, Kanit Reskrim
Polsek Blanakan, AIPDA Agus
Sugiarto, S.H., sudah berhasil
memanggil beberapa saksi untuk
dipintai keterangannya dan telah
memanggil terlapor pula, yaitu Sunarto
SAMBUNGAN
Edisi: 117 Minggu I/Tahun ke VI/ 6-20 Februari 2015
PEDULI HUKUM...
<< Dari hal. 1
Suringa mensyaratkan
pengenaan pidana adalah adanya
kesalahan dan melawan hukum.
Kesengajaan atau kelalaian
merupakan dapat dilihat dari
sikap batin dari pelaku (actus
reus) Unsur actus reus ini sangat
sulit pembuktiannya, apakah
keluarnya sebuah kebijakan itu
ada indikasi sengaja atau lalai,
untuk hal tersebut dapat
digunakan teori kesalahan dan
macam-macam kesengajaan.
M e n u r u t Vo s d a n
Zevenbergen, sengaja itu tidak
mensyaratkan pelaku
mengetahui, bahwa
perbuatannya adalah melanggar
hukum. Mengetahui atau tidak
mengetahui, bahwa perbuatannya
melanggar hukum bukan syarat
adanya sengaja, begitu juga
mengetahui atau tidak
mengetahui, bahwa kelalaian
yang dilakukannya adalah suatu
perbuatan yang bertentangan
dengan hukum, bukan syarat
kelalaian.
Dalam tataran empirik hakim
tinggal membuktikan adanya
kesesuaian fakta atau bukti yang
kuat serta valid dari sebuah
kebijakan dan akibat yang
ditimbulkan terdapat penyesatan
untuk terjadinya suatu kejahatan.
Unsur yang terpenting dari suatu
tindak pidana adalah melawan
hukum (wederrechtelijke) dalam
hal ini bertentangan dengan
hukum yang pengertiannya sama
dengan Pasal 1365 BW yang
dimulai pada tahun 1919, di mana
Hoge Raad mulai menafsirkan
perbuatan melawan hukum dalam
arti luas pada perkara
Lindenbaum vs. Cohen dengan
mengatakan, bahwa perbuatan
melawan hukum harus diartikan
sebagai perbuatan atau tidak
berbuat yang bertentangan
dengan hak subjektif, kaidah
kesusilaan, kepatutan dalam
masyarakat.
Perbuatan melawan hukum
dapat dilakukan, baik oleh
individu maupun penguasa. Oleh
karena itu, kebijakan yang
diambil penguasa untuk
kepentingan umum tidak dapat
digugat, bahwa soal perbuatan
melanggar hukum oleh penguasa
di samping harus diukur dengan
undang-undang, peraturanperaturan formal yang berlaku
juga harus tetap diukur dengan
batas kepatutan dalam
Diduga...
<< Dari hal. 1
masyarakat.
Untuk itu, suatu kebijakan
yang dikeluarkan oleh seorang
pejabat publik tidak boleh
melanggar hukum dalam arti
melanggar perundang-undangan
yang lain atau perundangundangan yang berlaku di
masyarakat. Pembuktian ada
tidaknya unsur melawan hukum
(dalam arti materill dan formil)
merupakan upaya perlindungan
hukum terhadap pengambil dan
pelaksana kebijakan.
Mahkamah Konstitusi dalam
Putusan Nomor 003/PUUIV/2006 menyatakan Penjelasan
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 4150) sepanjang frase
yang berbunyi: Yang dimaksud
dengan secara melawan hukum
dalam Pasal ini mencakup
perbuatan melawan hukum dalam
arti formil maupun dalam arti
materiil, yakni meskipun
perbuatan tersebut tidak diatur
dalam peraturan perundangundangan, namun apabila
perbuatan tersebut dianggap
tercela karena tidak sesuai dengan
rasa keadilan atau norma-norma
kehidupan sosial dalam
masyarakat, maka perbuatan
tersebut dapat dipidana tidak
mempunyai kekuatan hukum
mengikat.
Dalam konteks kebijakan
yang dikategorikan sebagai
tindak pidana dan terdapat
perbuatan melawan hukum, maka
kebijakan tersebut di samping
tidak boleh melanggar undangundang, juga harus sesuai dengan
asas kepatutan, proporsional, dan
memenuhi prinsip-prinsip atau
asas-asas umum pemerintahan
yang baik.
Sebuah kebijakan yang
diambil tidak boleh keluar dari
pelaksanaan kewenangan seorang
pejabat atau melampaui batas
kewenangan yang telah
ditentukan oleh undang-undang
atau peraturan, maka disitulah
telah terjadi adanya
p e n y a l a h g u n a a n
kewenangan.***
KPK VS POLRI...
<< Dari hal. 1
Akhirnya...
<< Dari hal. 1
dilakukan, tandasnya.
Terkait dengan hal itu, saat
Perak mencoba meminta konfirmasi
kepada Camat Pusakajaya, Toni di
kantornya. Namun, camat sedang
tidak ada di tempat dan diterima oleh
Sekmat Adi Pranoto. No coment,
singkatnya.
Selain itu, dari informasi yang
berhasil dihimpun Perak, warga
Karanganyar pernah menginginkan
mobil operasional desa atau
ambulans desa supaya di pasang
tulisan mobil milik desa, namun
kades Makpud tak pernah
mengabulkan, terkesan mobil itu
milik pribadinya.
Terkait hal itu, Kades Makpud
ketika hendak dikonfirmasi Perak,
Selasa (3/2) sedang tidak ada
ditempat. qAtang S.
11
Istana Negara,
S e l a s a
(3/2/2015).
"Akan lebih
indah kalau pak
B G m u n d u r.
Kalau tidak maka
dilema ini harus
diselesaikan.
Pada akhirnya
presiden segera
putuskan."
Intinya,
ungkap Pratikno,
Presiden Jokowi mengikuti proses
hukum yang berlaku dan berharap
semua pihak juga mendukung
terlaksananya proses tersebut. Sejauh ini
Presiden Jokowi belum mengambil
keputusan atas nasib calon Kapolri
terpilih Komjen Pol Budi Gunawan.
Presiden pada Kamis (29/1/2015)
bertemu dengan sejumlah pihak untuk
mendengarkan aspirasi soal
disharmonisasi KPK-Polri dan
pelantikan Budi Gunawan.
(19/1/2015) malam.
Habibie melihat, jalan yang tepat
ditempuh oleh Budi yaitu menyatakan
ketidaksediaan untuk menjadi Kapolri
menggantikan Jenderal Sutarman, ke
DPR dan Presiden.
"Saya berpendapat, sebaiknya
(Budi) menyampaikan terima kasih atas
kepercayaan di DPR untuk mesupport
jadi Kapolri. Saya (Budi) tidak bersedia
melaksanakan tugas (jadi Kapolri)
seperti disarankan kalian (DPR)," tutur
Habibie.
Namun, ketika Budi
menyampaikan hal tersebut. Budi pun
harus menyakinkan kepada semua pihak
bahwa dirinya tidak bersalah dan
berusaha membuktikan kebenaran yang
terjadi, apakah melakukan tindakan
korupsi atau tidak.
"Tapi saya (Budi) berusaha dan
yakin tidak bersalah, saya akan
menghadapi secara hukum dan
kepercayaan DPR benar. Kalau itu
diucapkan budi, akan bagus dan jadi
panutan," ujarnya. qAs/ Net
pengukuhan sekaligus
pengambilan sumpah
Kepala Posko Cabang
Karawang beserta
jajarannya di Dusun
Sentul RT02/02, Desa
Cikampek, Kecamatan
Cikampek Selatan,
Kabupaten Karawang,
Sabtu (31/01/2015).
Menurut Asep,
peranan FMP ditengah
masyarakat harus
menjunjung tinggi nilainilai keberpihakan
kepada masyarakat. Kita
harus jadi garda
terdepan untuk
membantu masyarakat,
apalagi menyangkut
nasib masyarakat yang
tidak berdaya secara
hukum yang pasti perlu
adanya pendampingan.
Peranan FMP harus benar-benar
sesusai dengan visi dan misi organisasi.
Kehadiran kita ditunggu masyarakat.
Banyak sekali permasalahan ditengah
masyarakat yang perlu kita bantu. Oleh
karena itu, saya himbau jaga nama baik
FMP ditengah masyarakat. Lahirnya
FMP semata-mata hanya untuk
kepentingan masyarakat, ujarnya.
Dia juga menegaskan setelah
dikukuhnya para pengurus di Cabang
Karawang ini harus bisa menjalankan
roda organisasi yang sesuai dengan
U n i t I
Krimum
P o l r e s
Karawang
yang diduga
t e l a h
menyalahgu
n a k a n
wewenang.
Demik
i
a
n
disampaika
n Kasie
Propam
P o l r e s
Karawang
I p t u
Hasanudin
Baharmelal
ui melalui
Kepala Sub Seksi Tim Pengamanan
Internal (Paminal) Aiptu H. Oyon
Sudahyat saat menerima laporan dari
Posko FMP Cabang Karawang
bernomor: 001/LP-FMP/KRW/I/2015.
Terima kasih kepada FMP yang
sudi menjadi sosial kontrol kinerja
kepolisian dan saya juga berjanji akan
menindaklajuti permasalahan ini agar
dikemudian hari tidak terjadi hal seperti
ini lagi, ucapnya kepada Perak di
ruangannya, (03/02/2015).
H. Oyon menandaskan, apabila
benar terbukti terjadi pelanggaran yang
dilakukan anggota, maka Paminal akan
menindak tegas dan kami tidak akan
pandang bulu demi tegaknya supremasi
hukum di Negara Kesatuan Republik
Indonesia tercinta ini.
Kepala Posko Cabang Karawang
Dennis F.W turut mengapresiasi niat
baik Propam dalam upaya pelaksanakan
pembinaan teknis pengamanan internal
Polres Karawang. Pasalnya, sikap yang
ditunjukan Aiotu TGN sudah tidak bisa
ditolerir.
Dalam penerapan Pasal 335,
Aiptu TGN terkesan mengada-ada