Pole
1 Coupling
1 Coupling Gard
1 Synchronous Machine
SP 0.3
1 Motor DC Shunt 1
1 Unit R starter
1 Unit field regulator
watt
1 Panel R Murni
1 Panel C Murni
1 panel L murni
1 Unit avometer
1 Pengaman 2 Ampere
5.
Cara Kerja
Pelajari dan pahamilah rangkaian dasar generator serempak yang
diunjukkan pada Gambar 1.1. Pastikan semua saklar utama panel dan pengaman
berada pada posisi mati. Mulailah percobaan dengan merakit rangkaian dasar
generator serempak sesuai Gambar 1.1 dengan baik. Bila ada yang belum atau
kurang jelas mintalah petunjuk dari Asisten Dosen.
2 DC Stabilizer 0-
220V
1 On-off Switch
FCCB
Three Pole
1 Coupling
1 Coupling Guard
1 Synchronous
Machine SP 0.3
1 Motor DC Shunt 1
1 Unit R starter
1 Unit field regulator
1 Unit avometer
1 Unit volt meter
1 Unit amper meter
1 Synchronouscope
4.
1 Double volt-meter
1 Double frekwensi meter
1 Unit synchronousing lamp
1 Tachogenerator
1 Unit Panel Lampu 3 phasa
4 buah Lampu pijar (5,10,15,25,60)
watt
1 Panel R Murni
1 Panel C Murni
1 Panel L murni
1 Pengaman 2 Ampere
Cara Kerja
Setelah memahami rangkaian dasar genertor serempak, mulailah
dengan merangkai rangkaian pengujian operasi generator serempak
dalam kondisi berbeban seperti pada Gambar 1.2.
tegangan
output.
Lanjutkan pembeban pada generator dimana beban dirubah
sesuai dengan Tabel 1.1. Beban listrik dihubungkan dengan generator
melalui saklar beban. Mulailah melakukan pengukuran dan catat
hasilnya pada Tabel 1.1. Pada setiap percobaan pastikan atau usahakan
arus eksitasi generator dan putaran generator dipertahankan pada nilai
nominalnya. Jika terjadi perubahan tegangan dan/atau putaran, aturlah
catu daya eksitasi dan putaran prime mover sehingga generator
kembali kepada titik operasi nominalnya. Buatlah catatan-catatan
tentang pelaksanaan percobaan dan hal-hal yang diamati serta
penunjukan alat ukur.
Tabel 1.1 Operasi generator serempak berbeban
Beban terhubung Y
VLL
IL
No
Pengam
atan
Type
1
2
Tanpa beban
R
Lampu 5 W / 220 V
Lampu 10 W / 220 V
Lampu 25 W / 220 V
Lampu 60 W / 220 V
R = 1.0 x 1800 Ohm; L = 1.0
H
RL seri
H
H
(
V
)
(A)
(A)
RC seri
fasa generator sudah sama dengan urutan fasa tegangan PLN. Kondisi ini
menunjukkan bahwa generator sudah menghasilkan output yang sama
dengan tegangan PLN. Setelah kondisi ini tercapai maka hidupkan saklar
3 fasa untuk menghubungkan generator dengan jala-jala PLN.
2. Tujuan
terhadap Arus jangkar (Ia), daya (P) dan putaran rotor (Nr)).
Mengetahui, mampu menjelaskan dan memahami Karakteristik Motor
Induksi Satu Phasa (pengaruh perubahan pembebanan /Torsi ke rotor
(T) terhadap Arus jangkar (Ia), daya (P) dan putaran rotor (Nr)).
4. Cara Kerja
Mulailah percobaan dengan membangun rangkaian dasar motor
induksi satu fasa sesuai dengan Gambar 3.2.
telah dibuat.
Vin
(Volt)
Pin(Wat
t)
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Ia (Amp)
n (rpm)
Jika sudah selesai kemudian matikan catu daya listrik. Pahami
rangkaian yang diuji, periksa data yang sudah didapat. Diskusikan dengan
anggota kelompok. Bila ada yang belum atau kurang dipahami mintalah
petunjuk dari Asisten Dosen.
d. Operasi Motor Induksi Satu Fasa Dengan Perubahan Beban
Mulailah dengan merangkai rangkaian percobaan operasi motor
induksi satu fasa seperti pada Gambar 3.5.
Torsi
(Nm)
Pin(wat
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,1
t)
Ia
n(Amp)
(rpm)
Jika sudah selesai kemudian matikan catu daya listrik. Pahami
rangkaian yang diuji dan periksa data yang sudah didapat. Diskusikan
dengan anggota kelompok dan bila ada yang belum atau kurang dipahami
mintalah petunjuk dari Asisten Dosen.