Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Blighted ovum merupakan salah satu kelainan dalam kehamilan.
Wanita yang sudah diketahui terlambat menstruasi dan telah melakukan tes
kehamilan yang hasilnya positif, ternyata tidak benar-benar hamil. Pada
kondisi tersebut, kantung kehamilan (gestational sac) yang diharapkan berisi
bakal janin, ternyata isinya kosong. Inilah yang dimaksud dengan blighted
ovum.
Blighted ovum. Kondisi ini terjadi karena telur yang sudah dibuahi
berhasil membentuk plasenta dan membran, tetapi gagal terbentuk embrio.
Diduga hal ini terjadi karena kelainan kromosom pada telur yang sudah
dibuahi tersebut. Blighted ovum biasanya terjadi pada minggu-minggu awal
kehamilan.
Untuk

mengetahui

diagnosis,

dokter

melakukan

pemeriksaan

menggunakan USG (ultrasonografi). Pada pemeriksaan USG, dapat dilihat


adanya kantung kehamilan yang ternyata di dalamnya tidak ada embrio alias
kosong. Tes kehamilan positif, karena plasenta mengeluarkan hormon
human chorionic gonadotropin (HCG).
Pada awalnya, wanita merasakan gejala-gejala hamil, seperti mudah
lelah, merasa ada yang lain pada payudara atau mual-mual. Selanjutnya,
pertumbuhan plasenta berhenti dan kadar hormon HCG kembali turun, dan
akhirnya gejala kehamilan menghilangbiasanya terjadi setelah usia
kehamilan 3 bulan. Pada saat tersebut, wanita akan merasa tidak nyaman di
perut, atau keluar bercak perdarahan dari vagina.
Apabila sudah dipastikan mengalami

blighted ovum,

dokter

mengeluarkan plasenta dan kantung kehamilan yang kosong tersebut.


Prosedurnya sama seperti pengeluaran janin saat wanita mengalami
keguguran, yang dikenal dengan istilah kuretase dan dilatasi.

Blessing in disguise mungkin ungkapan yang tepat untuk keguguran.


Mengapa demikian? Beberapa penelitian terakhir menemukan bahwa
sebagian besar kasus keguguran disebabkan adanya kelainan kromosom.
Jika ditelusuri kembali, berbagai penyakit bawaan pada anak seperti
sindrom Down dan kelainan sejak lahir lainnya akibat dari adanya kelainan
kromosom.
Seandainya saja bakal janin yang memiliki kelainan kromosom
tersebut mampu bertahan hingga lahir, kemungkinan anak akan menderita
kelainan bawaan. Karena terdapat kelainan, keguguran dapat dianggap
sebagai seleksi ilmiah, karena jika janin tersebut lahir dan tumbuh besar
mungkin akan membawa masalah lebih rumit di kemudian hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
asuhan kebidanan pada Ny. L usia 19 tahun dengan blighted ovum di Poli
Kandungan RSUD Caruban Kabupaten Madiun.
1.2

Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu,mengerti,memehami dan melaksanakan
Asuhan Kebidanan pada pasien dengan abortus inkomplet.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. L Usia 19
Tahun dengan blighted ovum, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data pada pasien blighted ovum,
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan pada blighted
ovum.

1.3

Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Memberi tambahan Sumber Ilmu Pengetahuan Alam serta dapat
menerapkan apa yang telah didapat dalam perkuliahan dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan.
1.3.2 Bagi Institusi
Dapat menjadi bahan acuan dan perbandingan dalam penanganan
ibu hamil dengan blighted ovum.
1.3.3 Bagi Klien

Dengan menberikan Asuhan Kebidanan maka klien dapat


mengambil keputusan yang tepat dalam mencari pertolongan yang
tepat.
1.3.4 Bagi Lahan Praktek
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan
yang ada pada kasus blighted ovum.
1.4

Metode Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan perbandingan dalm
mengumpulkan data Asuhan Kebidanan adalah :
1.4.1 Wawancara
Pengumpulan data dengan tanya jawab langsung antara tenaga
kesehatan dengan pasien, keluarga atau tenaga kesehatan untuk
mendapat data subjektif.
1.4.2 Observasi
Pengamatan langsung terhadap keadaan yang terjadi pada klien.
1.4.3 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pada klien yang meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi untuk mendapatkan data objektif.
1.4.4 Studi pustaka
Dengan mempelajari buku-buku dan makalah yang berhubungan
dengan kasus pada Asuhan Kebidanan
1.4.5 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnose seperti pemeriksaan Laboratorium, USG, dan Rontgen.

1.4.6 Dokumentasi
Suatu cara untuk membantu pemeriksaan oleh data dengan
melihat data yang sudah ada dalam status pasien, catatan medis atau
data dari pemeriksaan penunjang.

1.5

Tempat dan Waktu Penulisan Asuhan Kebidanan


Pengumpulan data dalam Asuhan Kebidanan ini dilakukan pada saat
praktek di Poli Kandungan RSUD Caruban Kabupaten Madiun pada
tanggal 29 Desember 2011, jam 08.25 WIB.

BAB II
LANDASAR TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan


Kehamilan adalah suatu proses yang akan terjadi bila empat aspek
penting terpenuhi yaitu ovum, spermatozoa, konsepsi, dan nidasi.
(Pusdiknakes. Depkes RI 1999:30).
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Ilmu Kebidanan.
Sarwono Prawiroharjo. 2008 hal 185)
2.1.2 Proses Terjadinya Pembuahan
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktunya persetubuhan, cairan semen tumpah
ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba fallopi.
Di sekitar sel telur banyak terkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang mudah dimasuki, masuklah slah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(kontrasepsi atau fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini
disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudigah
dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur) spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi=fertilitas), nidasi dan plasenta.
(Mochtar, 1998).
2.1.3 Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir semua tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada
alat kandungan, dan juga organ lainnya ;
1. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan


melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai
persalinan. Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear.
Pada orang tidak hamil uterus mempunyai berat 70g. bagian rahim
antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri.
2. Indung Telur (Ovarium)
Prses ovulasi selam kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda.
3. Vagina dan Perineum
Selama hamil terjadi peningkatan vaskularisasi pada kulit dan otototot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
bewarna ke ungu-unguan yang dikehal dengan tanda Chadwick.
4. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai pada
daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama strie
gravidarum. Pada multipara selain strie kemerahan itu seingkali
ditemukan garis bewarna perak yang merupakan sikatrik dari strie
sebelumnya. Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan
perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan (linea
nigra). Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi
pada wajah dan leher yang disebut cloasma gravidarum. Selain itu,
pada areda juga akan terjadi hipergigmentasi yang berlebihan.
Pigmentasi yang berlebihan akan hilang atau sangat jauh berkurang
setelah eprsalinan. Kontrasepsi oral juga bias menyebabkan
terjadinya hiperpigmentasi yang sama.
5. Payudara
Payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Sedangkan pada
putting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah

bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan dapat keluar yang


disebut colustrum.
6. Perubahan Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, ddan
cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan
akan bertambah 10-12 kg.
7. Traktus Digestivus (Saluran Pencernaan)
Seiring dengan besarnya uterus, lambung, dan usus akan bergeser.
Pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot
saluran pencernaan melemah dan makanan akan lebih lama berada
dalam saluran makanan reabsorbsi makanan baik, namun akan
menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering
terjadi, biasanya pada pagi hari disebut sakit pagi (morning
sickness).
8. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga menumbulkan sering
berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan
bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika
kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu
akan timbul kembali.
2.1.4 Tanda-Tanda Gejala Kehamilan
1. Tanda-Tanda Persumtif
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus dari
Neagle : TTP = (hari pertama HT + 7) dan (bulan HT + 3).
Mc. Donald: TFU dalam cm : Mc. Donald: TFU dalam cm / 3,5
cm = tuanya kehamilan

b. Mual dan Muntah (Nausea and Vomiting)


Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari,
disebut morning sickness (sakit pagi). Bila mual dan muntah
terlalu sering disebut hiperemesis.
c. Mengidam (Ingin makanan khusus)
d. Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan
e. Miksi sering. Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan gejala ini kembali, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
f. Pigmentasi kulit, dijumpai di muka (chlasma gravidarum), areola
payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra)
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan
konsistensi dari rahim.
c. Tanda Chadwick
d. Teroba ballottement
e. Reaksi kehamilan positif
3. Tanda pasti hamil (tanda positif)
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba juga
bagian-bagian janinl.
b. Denyut jantung janin
- Didengar dengan stetoskop
- Didengar dengan alat Doppler dan dicatat.
- Dilihat pada ultrasonografi.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
(Sinopsis Obstetri Jilid 1. Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH hal 4345).
2.1.5 Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan

a. Asam Folat
Wanita hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 mg/hari
selama 12 minggu kehamilan karena asam folat tidak dapat dipenuhi
hanya dari makanan.
b. Zat Besi
Suplemen besi yang dibutuhkan adalah 30-50 mg/hari. Suplemen
besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut
kosoong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan.
c. Kalsium
Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil
dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan
sebanyak 1,5 mg per hari untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
(Ilmu Kebidanan. Sarwono Prawiroharjo).
2.2. Konsep dasar blighted ovum (kehamilan kosong)
2.2.1 Definisi blighted ovum
Blighted ovum (BO) adalah kehamilan tanpa dijumpai
adanya pertumbuhan embrio.
Blighted

ovum

(kehamilan

anembrionik)

merupakan

kehamilan patologik, dimana mudigah, tidak terbentuk sejak awal.


Disamping mudigah , kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk.
Blighted ovum biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita
tersebut mengetahui tentang kehamilannya.
(Alan Serman, Ljiljana Serman. 2006. Glycosylation pattern of
placental proteins in Blighted ovum. Institute of Biology University of
zageb Gynaecol perinatal : 15 (4) : 183-186 )
2.2.2 Etiologi
Sekitar 60 % blighted ovum disebabkan kelainan
kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Tubuh ibu
mengenali adanya kromosom yang abnormal pada janin dan secara

alami tubuh berusaha untuk tidak melanjutkan kehamilan karena


janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini
dapat disebabkan oleh

pembelahan sel yang abnormal, atau

kualitas sperma atau telur yang kurang baik.


(Alan Serman , Ljiljana Serman , 2006. Glycosylation
pattern of paracentral proteins in Blighted ovum.Institute of Biology
University of zageb Gynaecol Perinatal:15(4):183-186).
2.1.4 Gejala dan tanda
Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama

sekali .

Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk :


- Periode menstruasi terlambat
- Kram perut
- Tes kehamilan positif pada saat gejala
- Hampir sama dengan kehamilan normal
- Gejala tidak spesifik (pendarahan spotting coklat kemerahmerahan, kram perut, bertambahnya ukuran rahim yang lambat).
- Tidak sengaja ditemukan dengan USG.
(Alan Serman, Ljiljana Serman, 2006. Gycosylation Pattern of
Paracentral Protein Blighted Ovun. Institute of Biology University of
Zageb Gunaecol Perinatal: 15 (4) : 183-186)
2.1.5 Diagnosis
1. Anamnesis (Tanda-tanda kehamilan)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Tes kehamilan : positif
- Pemeriksaan DJJ
- Pemeriksaan

USG

abdominal

dan

transvaginal

akan

mengungkapkan ada tidaknya janin yang berkembang dalam


rahim.
Diagnosis kehamilan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan
memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung

kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat


lebih jelas. Dari situ juga tampak adanya kantung kehamilan yang
kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik
dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter
sedikitnya 30 mm tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan
kantong kuning telur.
Alan Serman, Ljiljana Serman, 2006. Gycosylation Pattern of
Paracentral Protein Blighted Ovun. Institute of Biology University of
Zageb Gunaecol Perinatal: 15 (4) : 183-184)
2.1.6 Penanganan
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan
selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim
(kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa
penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena
infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika
penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi
sehingga kelak dapat hamil sungguhan.
Blighted ovum terjadi ketika telur yang dibuahi berhasil
melekat pada dinding rahim, tetapi tidak berisi embrio, hanya
terbentuk plasenta dan kulit ketuban. Diagnosis pasti melalui
pemeriksaan USG. Penatalaksanaan pada kasus blighted ovum
adalah dengan kuretase. Pada pasien ini diberikan preparat
prostaglandin sebagai dilator, setelah ada pembukaan servik
kemudian dilakukan kuretase.
(Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana untuk
pendidikan bidan. Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama Mahasiswa

: Ferlia Sisca Suwelo

Tanggal Pengkajian dan Jam

: 29-12-2011, jam 08.30 WIB

Tanggal MRS dan Jam

: 29-12-2011, jam 08.25 WIB

Nomor Register

: 18060

PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu

: Ny L

Nama Ibu

: Ny S

Umur

: 19 tahun

Umur

: 24 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku / bangsa

: Jawa / Indonesia

Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan

: SD

Pendidikan

: SMU

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: IRT

Penghasilan

: -

Penghasilan : 33

Alamat

: RT /33 Perungsaradan

Alamat

: RT 33/33Perungsaradan

Telepon

: -

Telepon

: -

2. Alasan Datang
Kunjungan pertama

kunjungan ulang

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sudah 4 hari ini dari lubang kewanitaannya keluar flegfleg darah.
4. Riwayat Perkawinan
Kawin pertama umur : 19 tahun
Menikah

: 1 kali

Lama

: 2 bulan

Status

: menikah

5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC
dan HIV AIDS, penyakit menurun, seperti diabetes melitus, asma dan
penyakit menahun seperti jagung, TBC, dan ginjal.

b. Riwayat penyakit sekarang


Ibu mengatakan sebelum datang ke RSUD Caruban. Ia terlebih dahulu
memeriksakan kehamilannya di tempat Bidan Reny Inggar. Setelah
dilakukan pemeriksaan pasien dirujuk oleh bidan Reny Inggar ke rumah
sakit dengan diagnosa G1 PO AO UK 12 mg + abortus iminens (?). dan
pasien datang ke RSUD Caruban pada tanggal 29-12-2011 pada pukul
10.05 WIB.
c. Riwayat penyakit keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga ibu dan suaminya tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti TBC dan HIV AIDS, penyakit
menurun seperti diabetes melitus, asma dan penyakit menahun seperti
jantung, TBC, dan ginjal.
d. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat kehamilan kembar, baik dalam
keluarga ibu atau pun suaminya.
6. Riwayat Menstruasi
Amenorhoe

: 1 bulan

Menarche

: 13 tahun

Lama

: 7 hari

Banyaknya

: 3x / hari ganti pembalut, warna merah segar

Siklus

: 28 hari

Teratur / tidak : teratur


Disminorhoe : tidak
Flour albus

: ada, tiap sebelum dan sesudah haid selama 2 hari, sedikit


warna putih jernih, tidak bau, tidak gatal.

HPHT

: 7-10-2011

HPL

: 14-7-2012

UK

: 11 minggu 6 hari

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Hamil

Persalinan

Nifas

Usia

Tgl
ke

lahir

Uk

Tempat

Jenis

persalinan

persalinan

Penolong

Komplikasi
Ibu

Bayi

Anak
JK

BB

Lak

Kompli

tasi

kasi

PB

Hamil ini

8. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan :
Lam

Keluhan

KB

: belum terpikirkan

9. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu menyatakan hamil anak ke : I
Usia kehamilan : 2 bulan
Pergerakan janin dalam 6 jam terakhir, belum terasa pergerakan janin yang
pertama kali dirasakan pada umur kehamilan, belum terasa
ANC sejak umur kehamilan : 2 minggu
ANC :

TM 1

TM 2

TM 3

Imunisasi TT

: frekuensi

: 1 kali

Keluhan

: mual muntah

Terapi

: vitamin B6 dan kalk

: frekuensi

Keluhan

Terapi

: frekuensi

Keluhan

Terapi

: TT 1

TT 2

Pendidikan kesehatan dan penyuluhan kesehatan yang diperoleh : nutrisi


yang baik diawal kehamilan, personal, hygiene yang baik, dan istirahat
yang cukup.
10.Pola kebiasaan sehari-hari

anak

No
a

Pola
kebiasaan
Nutrisi

Uraian
Frekuensi

Sebelum hamil
makan - Makan

minum keluhan

Hamil

3x/hari, - Makan 2x/hri,porsi

dengan

porsi

sedang menu nasi,

sedang dan

menu

sayur, lauk, tempe,

lauk

tahu dan ayam.


- Minum
8-9

nasi,

sayur,

tempe dan ayam


- Minum 7-8 gelas/

Eliminasi

hari
- Tidak ada keluhan
- BAK (frekuensi, - BAK:5-6x/hri
warna,

bau,

konsistensi,

warna

kuning,

jernih, bau khas,

jumlah)
tidak nyeri
- BAB (frekuensi - BAB:1x/hari,
warna,
konsistensi)

Istirahat

- Tidur siang
- Tidur malam
- Keluhan

bau,

warna

gelas/hari
- Tidak ada keluhan
- BAK:7-8x/hari
warna

kuning,

jernih bau khas,


tidak nyeri.
- BAB:1x/hari,

kuning,bau

warna kuning, bau

khas,konsistensilin

khas,

uk,banyak

lunak, cukup, tidak

tidak

konsistensi

nyeri.
nyeri.
- Tidur siang: jam - Tidur siang :jam
14.30-15.30

wib

14.30-15.30

wib

1jam
1jam
- Tidur malam: jam - Tidur malam:jam
21.00-04.00 wib
7jam
- Tidak ada keluhan

21.00-04.30 wib
7,5jam
- Sering

bangun

pada malam hari


D

Aktivitas

Kegiatan sehari-hari Ibu

setiap

harinya Ibu

setiap

(dirumah/tempat

selalu

kerja) keluhan.

kegiatan rumah tangga pekerjaan

rumah

seperti

menyapu, tangga

seperti

mengepul,

mencuci, menyapu, mengepel,

dll

mengerjakan selalu

harinya

mengerjakan

mencuci, dll

Personal
hygiene

- Tidak ada keluhan


- Tidak ada keluhan
- Mandi
- Mandi:2xsetip
- Mandi:2xsetiap
- Keramas
harinya dan gosok
harinya dan gosok
- Ganti
pakaian
gigi: setiap habis
gigi: setiap habis
dalam &luar
- Keluhan
mandi dan mau
mandi dan mau
tidur
- Keramas

tidur
:3xhari - Keramas :3 hari

sekali
- Ganti

sekali
pakaian - Ganti

dalam

Seksual

Frekuensi keluhan

dan

luar

setiap habis mandi


- Tidak ada keluhan
3x/ minggu
Tidak ada keluhan

dalam

pakaian
dan

setiap habis mandi


- Tidak ada keluhan
3x / minggu, keluar
fleg-fleg

11.Perilaku kesehatan (kebiasaan-kebiasaan)


Merokok

: tidak pernah

Minum jamu

: tidak pernah

Minuman keras

: tidak pernah

Pantangan (makan / minum)

: mengatakan tidak ada pantangan


dalam makan maupun minum.

12. Riwayat Psikososial Spiritual


a. Kehamilan ini :
Ibu mengatakan kehamilannya saat ini sangat di inginkan.
b. Pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan ini :
Ibu hanya mengetahui bahwa dirinya sedang hamil 3 bulan.
c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini :
Ibu sangat menerima dengan kehamilannya saat ini.
d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan
Keluarganya menginginkan yang terbaek bagi ibu dan janinnya.
e. Ketaatan ibu dalam beribadan

luar

Ibu beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya yaitu shalat 5 waktu
setiap harinya
f. Ibu tinggal bersama suaminya
g. Hewan piaraan tidak ada
h. Rendana melahirkan di BPS
13. Riwayat Sosial Budaya
Hubungan ibu dan tetangganya cukup baik dan ibu masih mempercayai
adat-istiadat yang berlaku disekitar tempat tinggalnya.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

TTV

: TD

TB

: 110/60 mmHg

: 80 x/menit

RR

: 16 x/menit

: 36,4c

: 161 cm

BB : sebelum hamil: 40 kg
hamil

: 44 kg

kenaikan BB : 4 kg
LILA

: 22 cm

2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala:
Rambut

:bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi, warna hitam,


pendek, bergelombang.

Wajah

:simestris, tidak ada oedema, tidak ada lesi, tidak ada


chloasma gravidarum, pucat.

Mata

:simestris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus,


tidak

strabismus,

tidak

ada

pembesaran

kelenjar

palpebra.
Hidung

:bersih, tidak ada polip dan sinusitis, tidak ada secret.

Telinga

:simetris, bersih, tidak ada serumen tidak ada lesi

Mulut

:bibir tidak terdapat labiokisi dan labiopalatokisis, tidak


stomatitis, warna merah muda, lembab, lidah bersih, gusi
tidak berdarah, gigi bersih, lengkap, tidak caries, tidak
berlubang.

Leher

:tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada


pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.

Aksila

:tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada lesi, dan


simetris

Payudara:
Bentuk

: simetris

Areola

: terdapat hiperpigmentasi areola mamae

Putting susu: menonjol


Bekas luka : tidak ada
Kebersihan : bersih
Abdomen:
Bentuk

: simetris

Pembesaran: sesuai dengan usia kehamilan


Bekas luka : tidak terdapat luka bekas operasi sc, atau opersi yang lain
Linea

: terdapat liena alba

Striea

: tidak terdapat strie gravidarum

Ekstremitas:
Edema

: - ekstremitas atas, kanan dan kiri: tidak terdapat edema


- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: tidak terdapat
edema

Varices

: - ekstremitas atas, kanan dan kiri: tidak terdapat varises

- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: tidak terdapat


varises
Kuku & jari: - ekstremitas atas, kanan dan kiri: pendek, bersih, tidak
sindakti, tidak polidaktil
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri: pendek, bersih,
tidak sindaktil, tidak polidaktil
Anogenital:
Tanda Chadwick: ada, yaitu berwarna biru ke ungu-unguan
Varises

: tidak ada

Oedema

: tidak ada

Bekas luka : tidak ada


Kelenjar bartholini: tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini
Pengeluaran: fleg-fleg darah
Hemoroid : tidak ada
Kebersihan:

bersih

Palpasi
Payudara
Colostrum : belum keluar
Benjolan

: tidak ada benjolan yang abnormal

Leopold:
Leopold I : ballotement (+)
Leopold II : belum teraba
Leopold III:

belum teraba

Leopold IV:

belum teraba

Auskultasi:
DJJ: punctum maks :
Frekuensi
Perkusi

Reflek patella : /
3. Pemeriksaan Panggul Luar
Distansia spinarum : tidak dilakukan
Distansia cristarum : tidak dilakukan
Boudelogue

: tidak dilakukan

Lingkar panggul

: tidak dilakukan

4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

: tidak dilakukan

Rontgen

: tidak dilakukan

USG

: tanggal 22-12-2011, oleh: dr. Silviana & dr. Budi


Usg : GS (+) irregular
FP ( - )
Pro curetase
Kesimpulan : MRS segera

5. Terapi / Advise
Pro curtase
C. ANALISA
A : Ny L G1P0000 UK 11 minggu 6 hari dengan blighted ovum
D. PENATALKSANAAN
P

: Tanggal 29 12 2011

Jam
08.25

Pasien datang ke poli kandungan RSUD Caruban ingin memeriksakan


kehamilannya karena sudah 4 hari ini ibu mengeluarkan fleg-fleg darah
dari lubang kewanitaannya, sebelum itu terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan TTV, TB, BB ibu, dengan hasil :
TTV

: TD

: 100/60 mmHg

08.36

: 80 x/menit

RR

: 16 x/menit

: 36,4c

TB

: 161 cm

BB

: 44 kg

Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan USG, dengan hasil :


USG tanggal : tanggal 22-12-2011, oleh: dr. Silviana & dr. Budi
Usg

: GS (+) irregular
FP ( - )

Pro curetase
Kesimpulan : MRS segera
08.40

Jelaskan pada pasien tentang keadaan yang sedang dialaminya:


Ny. L usia 19 tahun hamil anak pertama uk 11 minggu 6 hari sedang
mengalami blighted ovum. Dan kehamilannya ini sudah tidak dapat
dipertahankan lagi sehingga harus di lakukan tindakan curetase.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang keadaan yang sedang dialaminya.

08.42

Jeaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, yaitu


tindakan curetase:
Kuretase adalah tindakan untuk melepaskan jaringan yang melekat pada
dinding rahim (kavum uteri), dengan menggunakan instrumen berupa
sendok kuret ke dalam dinding rahim. Sendok kuret akan melepaskan
jaringan tersebut dengan teknik pengerokan. Kuret perlu dilakukan
supaya rahim bersih dari jaringan atau hasil konsepsi yang tidak dapat
dipertahankan lagi. Jika tidak dibersihkan akan memunculkan gangguan
seperti nyeri, perdarahan, dan bahkan carsinoma.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang penjelasan.

08.44

Lakukan inform consent antara petugas kesehatan dan pasien:


Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut. Tujuan adalah memberikan

perlindungan kepada pasien serta memberi perlindungan hukum kepada


nakes terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif.
Evaluasi : Ibu mengerti, dan mau menyetujui inform consent setelah
tadi diberikan penjelasan secara menyeluruh tentang
keadaannya.
08.45

Anjurkan pasien untuk MRS dengan segera:


Pasien perlu untuk MRS dengan segera agar cepat memperoleh
penanganan yang sesuai dengan diagnosa medik yang sedang
dialaminya.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari asuhan kebidanan komprehensif yang
akan membahas kendala atau hambatan selama penulis melaksanakan asuhan
kebidanan pada

klien dengan kehamilan blighted ovum. Kendala tersebut

menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan dan tinjauan kasus.

Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan pencegahan masalah.


Guna perbaikan atau masukan

masukan demi

peningkatan mutu asuhan

kebidanan .
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara teori dan praktek di lapangan
mengenai pelayanan pada ibu hamil dengan blighted ovum.
4.1 Pengkajian
Blighted ovum keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak
ada janin dalam
merupakan

kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik)

kehamilan patologik, dimana mudigah, tidak terbentuk sejak

awal. Disamping mudigah , kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk
(Pada tahap pengkajian yang dilakukan pada Ny. L dengan kehamilan
blighted ovum ditemukan data sebagai berikut : umur Ny. L adalah 19
tahun, Secara garis besar pengertian dari blighted ovum (BO) adalah
kehamilan tanpa dijumpai adanya pertumbuhan embrio. Sehingga ditemukan
kesenjangan antara toeri dengan kasus yang ada di Poli Kandungan RSUD
Caruban Kab MADIUN.
4.2 Data Subyektif
Data yang didapatkan dalam konsep asuhan kebidanan kehamilan
blighted ovum terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan patologis dan kasus
yang ditemukan dalam lahan praktek di Poli Kandungan RSUD Caruban Kab
Madiun terjadi pada Ny. L dengan kehamilan blighted ovum.
4.3 Data Obyektif
Pada kasus yang ditemukan di lahan praktek tepatnya di Poli Kandungan
RSUD Caruban Kab Madiun setelah dilakukan pemantauan ternyata sama
seperti pada konsep asuhan. KU ibu baik, kesadaran composmentis, TD :
110/60 mmHg, N : 80 x/menit, R : 16 x/menit, S : 36,40C, LILA : 22 cm,
terdapat pengeluaran fleg-fleg darah.

4.4 Analisis
Pada kasus ini yang ditemukan di lahan praktek tepatnya di Poli
Kandungan RSUD Caruban Kab Madiun , pada Ny L usia 19 tahun G1P0000
UK 11 minggu 6 hari dengan blighted ovum.
4.5 Penatalaksanaan
Pada tahap penatalaksanaan di sini, Ny L dengan kehamilan blighted
ovum di Poli kandungan RSUD Caruban Kab Madiun diberikan advise dokter
untuk segera curetase setelah dilakukan pemeriksaan, karena kehamilannya
sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Setelah dilakukan inform choice
dilakukan inform consent untuk menyetujui tindakan medik. Dan anjurkan
pasien untuk MRS dengan segera

agar cepat memperoleh penanganan yang

sesuai dengan diagnosa medik yang sedang dialaminya.


Melakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapiutik
Dengan senyum, salam, sapa dengan bahasa yang dimengerti Pasien.

BAB IV
PENUTUP
Setelah membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. L dengan
kehamilan blighted ovum, penulis dapat melakukan perbandingan antara teori
dengan praktek di lapangan.
5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengkajian pada Ny.L dengan kehamilan blighted ovum, dan
keluarganya ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Blighted
ovum kalau ditangani dengan baik akan berjalan dengan normal. Sehingga
tidak akan terjadi perdarahan maupun infeksi terhadap ibu. Dan pengenalan
diri dan penjelasan maksud dan tujuan dari kegiatan pengkajian ternyata
dapat menghilangkan kesalah fahaman klien terhadap petugas kesehatan
dengan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
Dalam melakukan kegiatan perencanaan, penulis berusaha membuatnya
sesuai dengan kebutuhan klien. Selain itu penulis juga berusaha melakukan
sesuai teori yang diberikan dalam asuhan kebidanan pada kehamilan blighted
ovum.
Pada langkah asuhan kebidanan yang telah penulis lakukan pada umumnya
memberikan konseling tentang hal-hal yang diperlukan klien. Pada langkah
evaluasi dan tindakan asuhan kebidanan yang dilakukan pada saat
pemeriksaan kehamilan, klien dan keluarga akhrinya dapat memahami bahwa
penanganan pada kehamilan blighted ovum sangat penting untuk mencegah
terjadinya komplikasi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
Meningkatkan peranan sebagai bidan dan fungsinya sebagai
pelayanan kesehatan dan lebih meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki agar dapat memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya.
5.2.2 Bagi Klien
Untuk keberhasilan dalam Asuhan Kebidanan diperlukan
kerjasama yang baik dengan klien dalam usaha memecahkan
masalah.
5.2.3 Bagi Pendidikan
Hendaknya

lebih

banyak

dalam memberikan

kepada mahasiswa untuk keberhasilan dari mahasiswa.

bimbingan

5.2.4 Bagi Mahasiswa


Hendaknya mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan
harus menguasai materi yang telah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo, Abdul Bari Sarrifudin, Gulardi H. Wiknjosastro. 2008.
Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. 2002. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Alan Serman, Ljiljana Serman. 2006. Glycosylation pattern of placental
proteins in Blighted ovum. Institute of Biology University: of zageb
Gynaecol perinatal

Depkes RI. 1991. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat


2010. Jakarta.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY L USIA 19 TAHUN GI P0000


UK 11 MINGGU 6 HARI DENGAN BLIGHTED
OVUM DI POLI KANDUNGAN RSUD CARUBAN
KAB MADIUN

OLEH
NAMA

: FERLIA SISCA SUWELO

NIM

: 10.016

AKADEMI KEBIDANAN PGRI KEDIRI


Jl.K.H.Ahmad Dahlan No. 76 Kediri
TAHUN 2011 - 2012
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang mana atas kasih sayang Nya ,berkat,rahmat,taufiq dan hidayahnya sehingga
telah selesai Asuhan Kebidanan pada Ny.L usia 19 tahun GI POOOO uk 11 minggu
6 hari dengan blighted ovum. Dan tentunya kami mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang membantu yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu .
Dengan di keluarkannya Asuhan Kebidanan ini, kami menyadari, bahwa
Asuhan Kebidanan ini jauh dari kesempurnaan dan keterbatasan narasumber
kami. Kami berharap Asuhan Kebidanan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
ingin tahu tentang kesehatan. Kami pun berharap saran dan kritik yang
membangun sangat kami perlukan agar Asuhan Kebidanan ini lebih komplit.
Demikianlah kata pengantar ini kami persembahkan, semoga Asuhan
Kebidanan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih atas perhatiannya

Kediri,

Maret 2012

FERLIA SISCA SUWELO

DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................

ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................

iii

DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I .

BAB II

iv

PENDAHULUAN.........................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................

1.2 Tujuan ....................................................................................

1.2.1 Tujuan Umum................................................................

1.2.2 Tujuan Khusus...............................................................

1.3 Metode Penulisan....................................................................

1.4 Sistematika Penulisan.............................................................

TINJAUAN TEORI.......................................................................

2.1 Pengertian...............................................................................

2.2 Perubahan Fisiologi pada Masa Nifas....................................

2.3 Penanganan.............................................................................

TINJAUAN KASUS......................................................................

11

I.

PENGKAJIAN.......................................................................

11

A. Data Subyektif...................................................................

11

B. Data Obyektif.....................................................................

15

BAB IV

PEMBAHASAN............................................................................

18

BAB IV

PENUTUP.....................................................................................

20

4.1 Kesimpulan.............................................................................

20

4.2 Saran.......................................................................................

20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

21

BAB III

LEMBAR KONSULTASI

iv

Anda mungkin juga menyukai