Kehamilan Post Date
Kehamilan Post Date
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kehamilan serotinus atau kehamilan lebih waktu ialah kehamilan yang
umurnya lebih dari 42 minggu (Hanifa, 2002). Diagnosanya didapatkan dari
perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri. (Mansjoer,
2001).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi bahkan
tertinggi diantara negara-negara ASEAN. Angka kematian maternal masih sekitar
390 per 100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa setiap tahun tidak kurang dari
15.700 wanita yang hamil dan melahirkan meninggal dunia. Dengan demikian,
tidak salah jika kesehatan ibu hamil punsangat diperhatikan. Termasuk komplikasi
yang terjadi selama hamil maupun selama proseskelahiran. Salah satu komplikasi
yang terjadi dan sering dianggap sepele adalah kehamilan lebih minggu atau
Serotinus.
Angka kejadian Serotinus kira kira 10%. Data stastistik menunjukkan,
angka kematian dalam kehamilan ini lebih tinggi dari pada kehamilan
cukup bulan yaitu sebesar 5-7%. Karena itu, kehamilan lebih bulan sangat
beresiko bila di biarkan begitu saja.
Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kita ketahui.
Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada
janin sehingga tidak ada kontraksi. Ada beberapa teori yang diajukan sebagai
penyebab kehamilan serotinus, salah satunya adalah teori progesterone yang tetap
tinggi sehingga memperlama waktu kehamilan.
Serotinus sering kali mempegaruhi pada angka morbiditas dan mortalitas
pada ibu maupun bayi. Hal ini dapat menyebabkan beberapa kondisi yang tidak
diinginkan pada ibu maupun bayi. Salah satunya adalah berkurangnya cairan
ketuban yang dapat menyebabkan bayi mempunyai tanda tanda lewat waktu
seperti turgor kulit yang buruk, ketuban minimal dan mekonial.
Penanganan pada kehamilan serotinus atau kehamilan Post term adalah
dengan terminasi kehamilan menggunakan drip oksitosin. Merupakan saat yang
cukup rentan saat seorang ibu hamil post date menerima terapi untuk mengakhiri
kehamilannya karena itu, planning yang menyertai terapi ini adalah observasi
intensif akan HIS dan pemantauan intensif terhadap tanda-tanda vital janin (DJJ)
sebab dikhawatirkan akan menyebabkan distress janin. Bila terapi ini tidak
kunjung berhasil maka sangat dapat disarankan untuk mengakhiri kehamilan
dengan seksio sesaria.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan
kebidanan pada Ny. E usia 28 tahun dengan serotinus di Poli Kandungan
RSUD Caruban Kabupaten Madiun.
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu, mengerti, memehami dan melaksanakan
Asuhan Kebidanan pada pasien dengan serotinus.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. E usia 28 tahun
dengan serotinus, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data pada pasien serotinus,
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan pada serotinus.
1.3
Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Memberi tambahan Sumber Ilmu Pengetahuan Alam serta dapat
menerapkan
apa
yang
telah
didapat
dalam
perkuliahan
dalam
1.4
Metode Penulisan
Adapun
teknik
penulisan
yang
digunakan
perbandingan
dalm
1.5
BAB II
LANDASAR TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
1. Kehamilan adalah suatu proses yang akan terjadi bila empat aspek penting
terpenuhi yaitu ovum, spermatozoa, konsepsi, dan nidasi. (Pusdiknakes.
Depkes RI 1999:30)
2. Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan
berakhir dengan eprmulaan persalinan. (Obstetric Fisiologi UNPAJ. 1990
hal: 5).
3. Kehamilan
didefinisikan
sebagai
fertilisasi
atau
penyatuan
dari
muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut
cloasma gravidarum. Selain itu, pada areda juga akan terjadi
hipergigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan akan hilang
atau sangat jauh berkurang setelah eprsalinan. Kontrasepsi oral juga bias
menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama.
5. Payudara
Payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Sedangkan pada putting
payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama
suatu cairan berwarna kekuningan dapat keluar yang disebut colustrum.
6. Perubahan Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari
uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, ddan cairan
ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah
12,5 kg. hail konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relative mempunyai
kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat.
WHO menganjurkan asupan protein per hari pada ibu hamil 51 g.
7. Sistem Kardiovaskular
Kapasitas vascular paru akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan
selama trimester terakhir posisi terlentang akan membuat fungsi ginjal
menurun jika dibandingkan posisi miring karena inilah tidak dianjurkan
ibu hamil dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan. Sedangkan bila
tidur terlentang, pembesran uterus akan menekan vena kava inferior dan
aorta bagian bawah. Akibatnya, penekanan vena kafa inferior ini akan
mengurangi darah balik vena ke jantung.
8.
Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari
disebut sakit pagi (morning sickness).
9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menumbulkan sering berkemih.
Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah
mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.
10. Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit.
Kelenjar Hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior.
Kelenjar odrenal : tidak begitu terpengaruh.
(Ilmu kebidanan. Sarwono Prawiroharjo hal 175-186).
2.1.4 Tanda-Tanda Gejala Kehamilan
1. Tanda-Tanda Persumtif
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan
(TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus dari Neagle : TTP =
(hari pertama HT + 7) dan (bulan HT + 3).
b. Mual dan Muntah (Nausea and Vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning
sickness (sakit pagi). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut
hiperemesis.
c. Mengidam (Ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu. Terutama
pada bulan-bulan triwulan pertama.
d. Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan
e. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sedak dan padat bisa
pingsan.
f. Tidak ada selera makan
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu
makan timbul lagi.
g. Lelah
h. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen dan progesterone yang merangsang cluktus
dan alveoli pada payudara.
i. Miksi sering. Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada
akhir kehamilan gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
j. Konstipasi karena tonus otot-otot uterus menurun oleh pengaruh
hormone steroid.
k. Pigmentasi kulit, dijumpai di muka (chlasma gravidarum), areola
payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra)
l. Varices dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai
pada triwulan akhir.
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan
konsistensi dari rahim.
c. Tanda Chadwick
d. Kontraksi-Kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton hicks
e. Teroba ballottement
f. Reaksi kehamilan positif
3. Tanda pasti hamil (tanda positif)
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba juga
bagian-bagian janinl.
b. Denyut jantung janin
perhitungan
biparental
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama Mahasiswa
: 28-12-2011
Nomor Register
: 18011
28-1202011
Pengkajian
I. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu
Umur
Agama
Suku/bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
Telp/Hp
:
:
:
:
:
:
:
:
Ny E
28 th
Islam
Jawa/Indonesia
SMU
IRT
RT 11/4 Porong
Mejayan
: -
Nama Suami
Umur
Agama
Suku/bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
Telp/Hp
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn S
33 th
Islam
Jawa/Indonesia
SMK
Bengkel
Rp 400.000/bln
RT 11/4 Porong
Mejayan
: -
2. Keluhan utama
Ibu belum mengatakan ada tanda-tanda persalinan padahal sudah hamil 9 bulan
lebih.
3. Riwayat perkawinan
Kawin pertama umur
: 19 tahun
Menikah
: 1 kali
Lama
: + 8,5 tahun
Status
: Menikah
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC dan
HIV Aids, penyakit menurun, seperti diabetes mellitus, asma, dan penyakit
menahun seperti jantung, TBC ,dan ginjal.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu belum mengatakan ada tanda-tanda persalinan padahal sudah hamil 9
bulan.
c. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga ibu dan suaminya tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC dan HIV aids, penyakit menurun seperti
diabetes mellitus, asma dan penyakit menahun seperti jantung TBC dan ginjal.
5. Riwayat menstruasi
Amenorhoe
: 9 bulan lebih
Menarche
: 12 tahun
Lama
: 7 hari
Banyaknya
Siklus
: 29 hari
Teratur/tidak
: Teratur
Disminorhoe
: Tidak ada
Flour albus
HPHT
: 10-3-2011
HPL
: 17-12-2012
Tgl
lahir
UK
Tempat
Persalinan
Jenis
Per-
Nifas
Usia
Penolong
Komplikasi
II
40 mg
Hamil ini
BPS
Laktasi
komplikasi
anak
ASI
7th
salinan
Ibu
Anak
Spontan B
Bidan
Bayi
-
Jk
BB
3000
PB
50
gr
cm
7. Riwayat hidup
Jenis Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik 3 bulanan
Lama : 2 th
Keluhan : selama menggunakan KB suntik tidak menstruasi sama sekali
8. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil anak ke : II
Usia kehamilan : 9 bulan lebih
Pergerakan janin dalam 6 jam terakhir lebih dari 10 kali
Pergerakan janin yang pertama kali dirasakan pada umur kehamilan 4 bulan
ANC sejak umur kehamilan : 1 minggu
ANC :
TM I: Frekuensi
: 1 kali
Keluhan
: mual, muntah
Terapi
: vitamin B6 dan kalk
TM II: Frekuensi
: 3 kali
Keluhan
: Tidak ada
Terapi
: kalk, Fe, vit C
TM III: Frekuensi
: 4 kali
Keluhan
Terapi
Pola
kebiasaan
Nutrisi
Uraian
Frekuensi
Sebelum hamil
makan - Makan
minum keluhan
Hamil
dengan
porsi
sedang dan
menu
lauk
nasi,
sayur,
gelas/hari
- Tidak ada keluhan
Eliminasi
hari
- Tidak ada keluhan
- BAK (frekuensi, - BAK:5-6x/hri
warna,
bau,
konsistensi,
warna
kuning,
jumlah)
tidak nyeri
- BAB (frekuensi - BAB:1x/hari,
warna,
bau,
konsistensi)
Istirahat
- Tidur siang
- Tidur malam
- Keluhan
warna
- BAK:7-8x/hari
warna
kuning,
kuning,bau
khas,konsistensilin
khas,
uk,banyak
tidak
konsistensi
nyeri.
nyeri.
- Tidur siang: jam - Tidur siang :jam
14.30-15.30
wib
14.30-15.30
1jam
wib1jam
- Tidur malam: jam - Tidur malam:jam
21.00-04.00 wib
7jam
- Tidak ada keluhan
23.00-04.30
wibjam
- Sering
bangun
Aktivitas
Personal
hygiene
setiap
harinya Ibu
setiap
(dirumah/tempat
selalu
kerja) keluhan.
rumah
seperti
menyapu, tangga
seperti
mengepul,
- Mandi
- Keramas
- Ganti
pakaian
dalam &luar
- Keluhan
mengerjakan selalu
harinya
dll
- Tidak ada keluhan
- Mandi:2xsetip
mengerjakan
mencuci, dll
- Tidak ada keluhan
- Mandi:2xsetiap
mandi
mandi
dan
mau
dan
mau
tidur
- Keramas
tidur
:3xhari - Keramas :3 hari
sekali
- Ganti
sekali
pakaian - Ganti
pakaian
dalam
Seksual
Frekuensi keluhan
dan
luar
dalam
dan
luar
: Tidak pernah
Minum jamu
: Tidak pernah
Minuman keras
: Tidak pernah
Kehamilan ini:
Ibu mengatakan kehamilannya saat ini sangat diinginkan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Hubungan ibu dengan tetangganya cukup baik, ibu juga masih mempercayai adatadat jawa dengan melakukan acara 3 bulanan dan 7 bulanan selama hamil.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
TTV:
Tekanan darah
: 100/70 mmHg
Nadi
: 82x/menit
Suhu
: 36,5C
Pernapasan
: 18x/menit
Tinggi badan
: 151 cm
: 50 kg
Saat hamil
LILA
: 62,5 kg
: 23,5 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala:
Rambut
Wajah
: simetris ,tidak ada edema ,tidak ada lesi ,tidak ada gravidarum
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
: tidak
terdapat
pembesaran
kelenjar
thyroid,
tidak
ada
Payudara :
Bentuk
: simetris , tegang
Areola
: sudah keluar
Benjolan
Bekas luka
: tidak ada
Kebersihan
: bersih
Abdomen :
Bentuk
: simetris
Pembesaran
Bekas luka
Linea
Striea
Ekstremitas:
Edema
Varices
Kuku dan Jari : - ekstremitas atas, kanan dan kiri : pendek, bersih, tidak
sindaktil, tidak polidaktil.
- ekstremitas bawah, kanan dan kiri : pendek, bersih, tidak
sindaktil, tidak polidaktil.
Anogenital :
Tanda Chadwick
Varices
: Tidak ada
Oedema
: Tidak ada
Bekas luka
: Tidak ada
Hemoroid
: Tidak ada
Kebersihan
: Bersih
Palpasi
Payudara
Colostrum
: Sudah keluar
Benjolan
Leopold
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
= 20 x155 = 3100 gr
Auskultasi
DJJ
Perkusi
Reflek patella : (+) / (+)
3. Pemeriksaan Panggul Luar (Bila dilakukan).
Distansia spinarum : Tidak dilakukan
Distansia cristarum : Tidak dilakukan
Boudelogue
: Tidak dilakukan
Lingkar panggul
: Tidak dilaukuan
: Tidak dilakukan
Ro
: Tidak dilakukan
USG
= TIU U puki
BPD
= 9,20 cm37,3 mg
Plac
= corpus depan
Ketuban
= cukup
DJJ/gerak
= + / aktif
Kesimpulan
: Tanggal 28 12 2011
Jam
09.00
TTV
09.06
: TD
N
: 82 x/menit
RR
: 18 x/menit
: 36,5c
TB
: 151 cm
BB
: 62,5 kg
09.10
: 100/70 mmHg
BPD
= 9,20 cm 37,3 mg
Plac
= corpus depan
Ketuban
= cukup
DJJ/gerak
= + / aktif
Kesimpulan
09.12
Ingatkan pasien agar waspada bila gerak janin berkurang atau menghilang:
Berkurang atau hilangnya pergerakan janin dapat merupakan suatu tanda
gawat janin yang dapat berakhir dengan kematian janin. Karena itu sebaiknya
segera ke dokter jika menduga pergerakan janin berkurang. Pemantauan
pergerakan janin, dianjurkan untuk memperhatikannya pada malam hari, saat
itu janin sedang bangun, menghitung tendangan janin, dan menghitung
gerakan janin.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan mulai memperhatikan gerak janinnya.
09.14
09.16
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari asuhan kebidanan komprehensif yang akan
membahas kendala atau hambatan selama penulis melaksanakan asuhan kebidanan
pada klien dengan kehamilan serotinus. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan
antara tinjauan pustaka dengan dan tinjauan kasus.
Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan pencegahan masalah. Guna
perbaikan atau masukan masukan demi peningkatan mutu asuhan kebidanan .
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara teori dan praktek di lapangan mengenai
pelayanan pada ibu hamil dengan serotinus.
4.1 Pengkajian
Kehamilan serotinus atau kehamilan lebih waktu ialah kehamilan yang
umurnya lebih dari 42 minggu. Diagnosanya didapatkan dari perhitungan seperti
rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri. Pada tahap pengkajian yang
dilakukan pada Ny. E dengan kehamilan serotinus ditemukan data sebagai
berikut : umur Ny. E adalah 28 tahun, Secara garis besar pengertian dari
kehamilan serotinus adalah kehamilan telah berlangsung selama 42 minggu (294
hari) atau lebih, pada siklus haid teratur rata-rata 28 hari dari hari pertama haid
terakhir diketahui dengan pasti. Sehingga ditemukan kesenjangan antara teori
dengan kasus yang ada di Poli Kandungan RSUD Caruban Kab MADIUN.
4.2 Data Subyektif
Data yang didapatkan dalam konsep asuhan kebidanan kehamilan serotinus
terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan patologis dan kasus yang ditemukan
dalam lahan praktek di Poli Kandungan RSUD Caruban Kab Madiun terjadi pada
Ny. E dengan kehamilan serotinus.
untuk MRS dengan segera agar cepat memperoleh penanganan yang sesuai dengan
diagnosa medik yang sedang dialaminya. Sebelum itu, terlebih dahulu dilakukan
inform consent untuk menyetujui tindakan medik yang akan dilakukan untuk
selanjutnya. Kasus yang ditemukan di lahan praktek merencanakan hal yang sama
sesuai konsep asuhan.
Melakukan
pendekatan
pada
ibu
dengan
komunikasi
terapiutik
BAB IV
PENUTUP
Setelah membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. E dengan kehamilan
serotinus, penulis dapat melakukan perbandingan antara teori dengan praktek di
lapangan.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengkajian pada Ny.E dengan kehamilan serotinus, dan
keluarganya ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Serotinus kalau
ditangani dengan baik akan berjalan dengan normal. Sehingga tidak akan terjadi
komplikasi maupun kegawat daruratan terhadap ibu dan bayinya. Dan pengenalan
diri dan penjelasan maksud dan tujuan dari kegiatan pengkajian ternyata dapat
menghilangkan kesalah fahaman klien terhadap petugas kesehatan dengan kegiatan
ini dapat berjalan dengan baik.
diberikan
dalam
asuhan
kebidanan
pada
kehamilan
serotinus.
Pada langkah asuhan kebidanan yang telah penulis lakukan pada umumnya
memberikan konseling tentang hal-hal yang diperlukan klien. Pada langkah
evaluasi dan tindakan asuhan kebidanan yang dilakukan pada saat pemeriksaan
kehamilan, klien dan keluarga akhrinya dapat memahami bahwa penanganan pada
kehamilan serotinus sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
Meningkatkan peranan sebagai bidan dan fungsinya sebagai
pelayanan
kesehatan
dan
lebih
meningkatkan
kemampuan
dan
OLEH
NAMA
NIM
: 10.016
Kediri,
Maret 2012
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I .
BAB II
iv
PENDAHULUAN.........................................................................
TINJAUAN TEORI.......................................................................
2.1 Pengertian...............................................................................
2.3 Penanganan.............................................................................
TINJAUAN KASUS......................................................................
11
I.
PENGKAJIAN.......................................................................
11
A. Data Subyektif...................................................................
11
B. Data Obyektif.....................................................................
15
BAB IV
PEMBAHASAN............................................................................
18
BAB IV
PENUTUP.....................................................................................
20
4.1 Kesimpulan.............................................................................
20
4.2 Saran.......................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
21
BAB III
LEMBAR KONSULTASI