Anda di halaman 1dari 6

Penyetaraan Reaksi Redoks..

Kamu tentu masih ingat konsep reaksi redoks. Berdasarkan bilangan oksidasi, yang dimaksud
reaksi redoks ialah reaksi yang melibatkan reaksi reduksi yaitu penurunan bilangan oksidasi dan
reaksi oksidasi yaitu penambahan bilangan oksidasi. Penerapan konsep reaksi redoks ini sangat
banyak, antara lain pada sel elektrokimia, sel elektrolisis, dan penyepuhan. Mari kita pelajari reaksi
redoks dalam elektrokimia agar lebih jelas. Seperti halnya perubahan kimia lainnya, reaksi reduksi
dan oksidasi juga ditunjukkan oleh persamaan kimia. Oleh karena itu, persamaan reaksi redoks juga
harus disetarakan. Sekarang perhatikan reaksi redoks berikut ini.

Apakah kamu dapat menyetarakan reaksi tersebut? Untuk mempermudah menyetarakan reaksi
redoks, kamu dapat menggunakan metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi. Mari kita
pelajari kedua metode itu agar kamu dapat menyetarakan reaksi di atas.
1. Metode Bilangan Oksidasi
Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi, kamu harus dapat
menentukan bilangan oksidasi unsur yang terlibat dalam reaksi. Jika kamu sudah memahami cara
menentukan bilangan oksidasi, kamu dapat menyetarakan reaksi redoks dengan mudah. Langkahlangkah dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi adalah
seperti berikut.
1. Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
2. Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
3. Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan bilangan
oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan muatannya.
4. Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
5. Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH (dalam suasana
basa).
6. Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O. Perhatikan contoh berikut agar lebih jelas.

Langkah 1 Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.

Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Mn, yaitu dari +7 menjadi +2 dan Cl
yaitu dari -1 menjadi 0. Langkah 2 Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang
mengalami perubahan bilangan oksidasi. Atom Mn sudah setara. Atom Cl belum setara, di ruas
kanan terdapat 2 atom Cl sedangkan di sebelah kiri hanya terdapat satu atom Cl. Untuk
menyetarakan, atom Cl di ruas kiri diberi koefisien 2.

Langkah 3 Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan
penurunan bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan
muatannya. Perubahan bilangan oksidasi Mn dari +7 menjadi +2 = 5.
Perubahan bilangan oksidasi Cl dari -2 (= 2 (-1)) menjadi 0 = 2.
Langkah 4 Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
Untuk menyetarakan reaksi, maka koefisien Mn dikalikan 2 sedangkan koefisien Cl dikalikan 5.

Langkah 5 Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH (dalam
suasana basa).
Total muatan di sebelah kiri adalah (-2) + (-10) = -12
Total muatan di sebelah kanan adalah (+4) + 0 = +4
Oleh karena dalam suasana asam, agar muatan seimbang maka tambahkan 16 ion H+ di sebelah
kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi seperti berikut.

Langkah 6 Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O. Jumlah atom H di sebelah kiri =
16 dan di sebelah kanan tidak terdapat atom H, sehingga di sebelah kanan ditambahkan 8 molekul
H2O.

2.

Langkah
1 Unsur
yang
mengalami
perubahan bilangan oksidasi adalah I, yaitu dari +5 menjadi +7 dan Cl yaitu dari 0 menjadi -1.
Langkah 2 Di ruas kiri terdapat 2 atom Cl sedangkan di sebelah kanan hanya terdapat satu atom
Cl. Untuk menyetarakan, atom Cl di ruas kanan diberi koefisien 2. Adapun jumlah atom I sudah
setara.

Langkah 3 Perubahan bilangan oksidasi I dari +5 menjadi +7 = 2.


Perubahan bilangan oksidasi Cl dari 0 menjadi -2(2 -1) = 2.
Langkah 4 Koefisien Cl maupun I sudah setara.
Langkah 5 Total muatan di sebelah kiri adalah 0 + -1 = -1.
Total muatan di sebelah kanan adalah (-1 ) + (-2) = -3.
Oleh karena dalam suasana basa, agar muatan seimbang maka tambahkan 2 ion OH di sebelah
kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi seperti berikut.

2. Metode Setengah Reaksi


Dasar dari metode ini adalah jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi dan reduksi
sama. Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi, perhatikan langkahlangkah berikut.
Langkah 1 Pisahkan reaksi redoks menjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Langkah 2 Setarakan masing-masing setengah reaksi.
Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien.
Langkah 3 Setarakan oksigen dan hidrogen.
Untuk larutan asam atau netral tambahkan molekul satu H2O jika kekurangan satu atom oksigen
pada ruas yang kekurangan atom oksigen. Selanjutnya setarakan jumlah atom H dengan
menambahkan ion H+ pada ruas yang kekurangan atom H.
Untuk larutan basa tambahkan molekul satu H2O untuk setiap kelebihan satu atom oksigen pada
ruas yang kelebihan atom oksigen. Selanjutnya setarakan pada ruas lainnya dengan menambahkan
ion OH dua kali lebih banyak.
Langkah 4 Setarakan muatan dengan cara menambahkan elektron pada ruas yang muatannya
lebih besar.

Langkah 5 Samakan jumlah elektron pada setengah reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada
setengah reaksi reduksi.
Perhatikan contoh berikut agar lebih jelas. Setarakan reaksi redoks berikut ini.

Langkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.

Langkah 2 Setarakan masing-masing setengah reaksi.

Langkah 3 Setarakan oksigen dan hidrogen.

Langkah 4 Setarakan muatan dengan cara menambahkan elektron pada ruas yang muatannya
lebih besar. Pada reaksi reduksi jumlah muatan di ruas kiri adalah -2 + 14 = +12, sedangkan jumlah
muatan di ruas kanan 2 (+3) + 0 = +6. Disetarakan jumlah muatannya dengan menambahkan 6 e
di ruas kiri. Pada reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = +2 dan di ruas kanan = +3, maka di
ruas kanan ditambah 1 e.

Langkah 5 Samakan jumlah elektron pada setengah reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada
setengah reaksi reduksi.

Pada reaksi reduksi jumlah elektron = 6 sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron = 1, maka
kalikan koefisien dari setengah reaksi oksidasi dengan 6 supaya jumlah elektron yang dibebaskan
menjadi 6.

Langkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.

Langkah 2 Pada reaksi reduksi jumlah Mn di ruas kiri dan di ruas kanan sudah sama. Adapun pada
reaksi oksidasi jumlah C di ruas kiri = 2 dan di ruas kanan = 1 maka atom C di sebelah kanan diberi
koefisien 2.

Langkah 3 Disetarakan jumlah atom O terlebih dahulu, kemudian setarakan jumlah atom H. Pada
reaksi reduksi, jumlah atom O dalam MnO4 adalah 4 sedangkan di ruas kanan jumlah atom O = 2,
maka di ruas kiri perlu ditambah 2 H2O. Penambahan 2 H2O di ruas kiri menyebabkan jumlah atom
H menjadi 4, maka di ruas kanan perlu ditambah 4 OH (dalam suasana basa). Pada setengah
reaksi oksidasi, jumlah atom O sudah sama.

Langkah 4 Pada reaksi reduksi jumlah muatan di ruas kiri adalah -1 + 0 = -1, sedangkan jumlah
muatan di ruas kanan 0 + (4 -1)= -4. Disetarakan jumlah muatannya dengan menambahkan 3 e
di ruas kiri.
Pada reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = -2 dan di ruas kanan = 0, maka di ruas kanan
ditambah 2 e.

Langkah 5 Pada reaksi reduksi jumlah elektron = 3 sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron
= 2, maka kalikan koefisien dari setengah reaksi reduksi dengan 2 dan kalikan 3 pada setengah
reaksi oksidasi.

Kamu telah mempelajari dua metode untuk menyetarakan suatu persamaan reaksi. Kamu dapat
memilih salah satu metode yang tepat dan mudah untuk menyetarakan suatu persamaan reaksi.
Sebelum memilih metode yang akan kamu gunakan, kamu perlu mencermati persamaan reaksi
yang akan disetarakan

Anda mungkin juga menyukai