Anda di halaman 1dari 11

PENGUJIAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

DI BURSA EFEK JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN


TWO-PASS REGRESSION MODEL
LENI SUSANTI
YURI MEIFIANDI
ABSTRACT
For more than 30 years, Capital Asset Pricing Model (CAPM) enjoyed
popularity as an equilibrium model in determining the trade off between
risk and return. According to the model, an investor can determine how
much the risk and return he get if CAPM hold true. This study tried to test
whether CAPM can be utilized or not in Jakarta Stock Exchange (JSX) by
using two pass regression model as suggested by Lintner. Using the
sample of 188 company listed in JSX, the results of the study indicated that
CAPM can not be utilized in JSX.
Keywords: Capital Asset Pricing Model, Two Pass Regression Model,
First Pass Regression, Second Pass Regression
I. PENDAHULUAN
Pemahaman mengenai pertukaran antara risiko dan keuntungan (risk-return
trade off) merupakan hal yang fundamental bagi penetapan harga keseimbangan
(Whitelaw, 2000). Di antara model-model keseimbangan, Capital Asset Pricing Model
(CAPM) yang dikembangkan oleh Sharpe, Lintner, dan Mossin merupakan salah satu
model yang paling banyak didiskusikan maupun diteliti selama tiga puluh tahun
terakhir (Fletcher, 2000).
CAPM menjabarkan hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan yang
diharapkan, dengan menggunakan beta yang ditaksir untuk beberapa jenis saham
sehingga bisa diperkirakan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sahamsaham tersebut (Fabozzi, 1999). Dengan demikian maka investor di pasar modal dapat
memperkirakan tingkat keuntungan dan risiko yang bersedia ditanggung dari
investasinya. Hal tersebut bisa dilakukan apabila CAPM memang berlaku di bursa
tempat investor tersebut menanamkan modalnya.
Meskipun merupakan model yang sangat terkenal, masih terdapat kontroversi
yang sengit mengenai validitas CAPM. Salah satu pengujian yang paling sering
Leni Susanti dan Yuri Meifiandi
Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
31

dibicarakan dan paling terkenal dilakukan oleh Lintner. Lintner menaksir beta dari 301
saham yang dipilih sebagai sampel. Beta ditaksir dengan meregresikan tingkat
keuntungan masing-masing saham dengan rata-rata tingkat keuntungan dari seluruh
saham yang dipilih sebagai sampel, dari hasil pengujiannya Lintner menyimpulkan
bahwa CAPM tidak berlaku (Elton dan Gruber, 1994).
Pengujian CAPM lainnya dilakukan oleh Black, Jensen, dan Scholes pada
Tahun 1972, dan dari hasil pengujiannya mereka menyimpulkan bahwa CAPM berlaku
(Radcliffe, 1998). Temuan mereka selanjutnya dikonfirmasikan kembali oleh Fama dan
MacBeth pada tahun 1973 (Haugen, 1988).
Pengujian CAPM juga dilakukan di Indonesia. Pada tahun 1990 Husnan
melakukan pengujian CAPM di Bursa Efek Jakarta, dan dari hasil pengujiannya Husnan
memperoleh kesimpulan bahwa CAPM berlaku (Husnan, 1998).
Syukur juga melakukan pengujian CAPM di Bursa Efek Jakarta sebanyak 2
kali. Dari pengujian yang dilakukan pada tahun 1992, Syukur memperoleh kesimpulan
bahwa CAPM

tidak berlaku, akan tetapi berdasarkan hasil pengujian pada tahun

berikutnya, Syukur menyimpulkan bahwa CAPM berlaku (Husnan, 1998). Pada tahun
1996, peneliti lainnya melakukan pengujian dan dari hasil pengujiannya tersebut
menyimpulkan bahwa CAPM tidak berlaku (Manurung, 1996).
Adanya kontroversi temuan-temuan membuka peluang bagi dilakukannya studi
lebih lanjut. Studi ini mengkaji ulang keberlakukan CAPM di Bursa Efek Jakarta untuk
periode waktu Januari 2005 sampai Maret 2005.
II. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
2.1. Sampel
Subjek yang diteliti pada pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) ini
adalah saham-saham yang tercatat (listing) di Bursa Efek Jakarta untuk periode 2
Januari 2005 sampai dengan 28 Maret 2005. Saham-saham yang tercatat berjumlah 312
saham namun yang dikaji hanya sebanyak 188 saham. Hal ini berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan yaitu saham harus sudah terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak awal
periode penelitian, aktif dalam perdagangan sampai periode akhir penelitian, dan
Leni Susanti dan Yuri Meifiandi
Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
32

mempunyai informasi open price dan closing price yang lengkap selama periode
penelitian.
2.2. Model Analisis
Penelitian ini menguji CAPM dengan menggunakan standard capital asset
pricing model. Pengujian standard capital asset pricing model menggunakan regresi
dua tahap yaitu regresi tahap pertama (first pass regression) dan regresi tahap kedua
(second pass regression)

1. First Pass Regression


First pass regression atau time series regression dipergunakan untuk menaksir
nilai beta dengan menempatkan tingkat keuntungan aktual (actial return) masingmasing saham sebagai variabel dependen dan rata-rata tingkat keuntungan dari
seluruh saham yang dipilih sebagai sampel merupakan variabel independen. First
pass regression dinyatakan dengan persamaan:
Rit = i + i RMt + eit

dimana:
Rit

= keuntungan saham i selama periode t.

RMt

= rata-rata tingkat keuntungan seluruh saham yang dipilih sebagai sampel

RMt =

Rit
N

= komponen tingkat keuntungan saham i yang tidak terpengaruh oleh pasar.

= beta, ukuran volatilitas saham

ei

= random error term

Rit

= (closing price open price) / open price

2. Second Pass Pegression


Second pass regression atau cross sectional regression, diperoleh dengan cara
menempatkan tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai variabel dependen, dan
taksiran beta saham tersebut serta residual variance (variance dari ei) dari regresi

Leni Susanti dan Yuri Meifiandi


Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
33

tahap pertama sebagai variabel independen. Regresi cross sectional dirumuskan


sebagai berikut:

E ( Ri ) = a1 + a 2 i + a3 S ei2 + i
E ( Ri ) =

Ri
periode

dimana
i
Sei

= hasil time series regression


2

= residual variance time series regression


Masing-masing parameter model tersebut mempunyai nilai teoritis:

a. Portfolio risk (a3) sama dengan nol


b. Intercept (a1) sama dengan tingkat keuntungan bebas risiko (Rf)
c. Slope (a2) sama dengan premi risiko [E(RM)-Rf] (Elton dan Gruber, 1994).
Nilai Rf diperoleh dari rata-rata suku bunga sertifikat Bank Indonesia selama
periode studi. Menurut model two pass regression, pemenuhan terhadap ketiga nilai
teoritis tersebut menunjukkan bahwa CAPM berlaku. Sebaliknya, bila salah satu saja
dari nilai teoritis tidak dapat dipenuhi, maka CAPM tidak berlaku.
III. TEMUAN-TEMUAN
3.1. First Pass Regression
Jumlah saham yang dipilih sebagai sampel adalah sebanyak 188 buah saham
maka total regresi tahap pertama (time series regression) yang dilakukan adalah
sebayak 188 buah regresi yang menghasilkan 188 buah beta.
Selain mendapatkan perkiraan nilai beta, dari regresi yang dilakukan tersebut
diperoleh tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing-masing saham sebanyak
188 buah, yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai pengganti nilai E(Ri) dalam
regresi tahap kedua. Pada tahap ini juga diperoleh nilai residual sebanyak 188 buah.
Residual tersebut selanjutnya dicari variance-nya masing-masing untuk digunakan pada
perhitungan regresi tahap kedua yaitu cross sectional regression. Hasil dari first pass
regression selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Leni Susanti dan Yuri Meifiandi
Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
34

3.2. Second Pass Regression


Pada second pass regression, return ekpektasi masing-masing saham
merupakan variabel dependen dengan beta dan variance residual masing-masing saham
sebagai variabel-variabel independen. Model regresi untuk tahap ini dapat dilihat pada
lampiran.
Intercept
Pengujian CAPM dengan two pass regression model mensyaratkan bahwa
intercept atau konstansta pada persamaan regresi adalah sama dengan tingkat
keuntungan bebas risiko (risk free rate Rf).
Hasil perhitungan suku bunga bebas risiko yang berasal dari suku bunga SBI
pada periode penelitian adalah rata-rata sebesar 0.0004. Besarnya koefisien
intercept dari persamaan regresi adalah -0.0021. Nampaknya, besarnya koefisien
intercept sedikit lebih kecil daripada suku bunga SBI. Pengujian statistik dengan
menggunakan level of significance 0.05 menunjukkan bahwa nilai intercept secara
statistik berbeda dari tingkat keuntungan bebas resiko.
a. Slope
Syarat kedua keberlakuan CAPM adalah slope atau tingkat kemiringan sama
dengan premi risiko (Risk premium = Market Return Risk Free). Dari perhitungan
return portfolio saham yang diteliti diperoleh rata-rata return sebesar -0.0030,
dengan risk free sebesar 0.0004 diperoleh risk premium 0.0034. Besarnya
koefisien slope adalah 0.0002, lebih besar daripada nilai risk premium. Pengujian
statistik dengan menggunakan level of significance 0.05 menunjukkan bahwa nilai
slope secara statistik berbeda dengan risk premium.
b. Portfolio Risk
Syarat ketiga keberlakuan CAPM adalah bahwa portfolio risk (risiko portfolio)
adalah sama dengan nol. Besarnya koefisien portfolio risk seperti yang ditunjukkan
oleh nilai koefisien residual variance adalah sebesar -0.2639. Nilai tersebut
nampaknya jauh dari nol. Pengujian statistik dengan menggunakan level of

Leni Susanti dan Yuri Meifiandi


Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
35

significance 0.05 menunjukkan bahwa nilai portfolio risk secara statistik berbeda
dari nol.
IV. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
Studi ini mengkaji keberlakuan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan
menggunakan two pass regression model yang dikembangkan oleh Lintner. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa ketiga persyratan yang harus dipenuhi oleh model
supaya CAPM dapat berlaku, tidak satupun dapat dipenuhi. Hal ini mengindikasikan
bahwa selama periode yang diteliti, CAPM memang tidak berlaku di Bursa Efek
Jakarta.

Sudi

ini

mengkonfirmasikan

kembali

studi-studi

sebelumnya

yang

menggunakan two pass regression model (Lintner dan Douglas, dalam Elton dan
Gruber, 1994) maupun studi-studi yang menggunakan model berbeda (Syukur, 1992;
Manurung, 1996).
Beberapa kemungkinan mengapa CAPM tidak berlaku adalah sebagai berikut.
Pertama, pada periode dilakukannya penelitian pasar modal di Indonesia masih belum
terlepas dari krisis ekonomi bekepanjangan, sehingga diduga mengurangi minat
investor untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien
intercept maupun slope yang negatif. Bahkan, risk premium yang secara teoritis
seharusnya positif juga menunjukkan angka negatif. Padahal, risk premium adalah
kompensasi terhadap sejumlah risiko yang diberikan pada investor jika melakukan
investasi di pasar modal.
Kedua, mengacu pada hasil studi Hodoshima et al. (2000), mereka
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan linear negatif antara return dan beta ketika
pasar (market) sedang mengalami penurunan (down). Dengan kata lain, dalam kondisi
demikian CAPM adalah tidak berlaku, karena seharusnya hubungannya adalah linear
positif.
Hasil

pengujian

memiliki

keterbatasan

yang

fundamental.

Studi

ini

menggunakan sampel yang kurang representatif dalam hal rentang waktu studi, yaitu
hanya berlangsung selama tiga bulan dan dilakukan pada saat kondisi perokomian
masih belum membaik. Karenanya, kesimpulan yang dihasilkan dari studi ini sama
sekali tidak dapat digunakan dalam kondisi yang berbeda.
Leni Susanti dan Yuri Meifiandi
Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
36

REFERENSI
Elton, E. J., and M. J. Gruber. 1994. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis.
Fourth Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Edisi Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.
Fletcher, Jonathan. On the Conditional Relationship between Beta and Return in
International Stock Returns. International Review of Financial Analysis. Vol. 9
(2000): 235-245.
Haugen, Robert A. 1988. Modern Investment Theory. Second Edition. Prentice-Hall
International, Inc. Singapore.
Husnan, Suad. 1998. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Ketiga. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Hodoshima, Jiro., Xavier Garza-Gomez., and Michio Kunimura. Cross-Sectional
Regression Analysis of Return and Beta in Japan. Journal of Economics and
Business, Vol. 52 (2000): 515-533.
Manurung, Adler Haymans. 1996. Asset Pricing Model on The Jakarta Stock
Exchange: A Nonparametric Analysis. Jurnal Kelola, No. 12/V (1996) Gadjah
Mada University Business Review.
Radcliffe, Robert C. 1998. Investment; Concepts-Analysis-Strategy. International
Student Edition. Addison-Wesley.
Whitelaw, Robert F. Stock Market Risk and Return: An Equilibrium Approach. The
Review of Financial Studies, Vo. 13 No. 3 (2000): 521-547.

Leni Susanti dan Yuri Meifiandi


Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
37

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43

Beta
1.7130
0.2890
1.0320
0.9817
1.8488
0.9472
0.6004
-0.1465
0.7723
-0.2585
1.2621
0.6512
-0.7711
2.0993
0.3547
0.3763
1.3200
2.1116
0.6472
0.4594
0.6199
0.3839
2.1703
0.7406
2.6318
0.0437
1.3378
1.1967
0.0515
1.0394
0.8408
0.1113
0.5879
0.5596
0.5954
1.4642
-0.2490
-0.2389
1.8729
3.2198
0.6888
0.3007
0.1044

Lampiran 1. Hasil First Pass Regression


NO
NE
Res
No.
Beta
NO
-0.0060 -0.0034 -0.0026
48 2.1360 -0.0032
-0.0021 -0.0026 0.0005
49 -0.0274 0.0004
0.0080 -0.0030 0.0110
50 2.4634 -0.0015
-0.0086 -0.0030 -0.0056
51 1.0946 -0.0046
0.0013 -0.0034 0.0047
52 1.6553 -0.0078
-0.0020 -0.0030 0.0010
53 0.4154 -0.0033
-0.0033 -0.0028 -0.0005
54 2.2679 -0.0016
0.0011 -0.0024 0.0035
55 2.3616 -0.0141
-0.0070 -0.0029 -0.0041
56 1.3687 -0.0051
-0.0023 -0.0024 0.0001
57 1.8880 -0.0052
-0.0018 -0.0031 0.0013
58 0.3446 0.0001
0.0052 -0.0028 0.0080
59 1.0709 0.0003
-0.0154 -0.0021 -0.0133
60 0.8519 -0.0021
-0.0043 -0.0035 -0.0008
61 1.2469 -0.0049
0.0004 -0.0027 0.0031
62 2.6038 0.0000
0.0012 -0.0027 0.0039
63 1.2754 -0.0021
-0.0015 -0.0032 0.0017
64 -0.1366 0.0007
-0.0025 -0.0036 0.0011
65 1.1796 -0.0050
0.0042 -0.0028 0.0070
66 -0.4367 -0.0091
-0.0083 -0.0027 -0.0056
67 1.4080 -0.0053
-0.0046 -0.0028 -0.0018
68 0.1413 -0.0006
-0.0021 -0.0027 0.0006
69 2.4927 0.0001
-0.0092 -0.0036 -0.0056
70 1.7204 -0.0026
-0.0112 -0.0029 -0.0083
71 1.2486 -0.0083
-0.0049 -0.0038 -0.0011
72 1.8143 -0.0055
-0.0028 -0.0025 -0.0003
73 -0.3450 -0.0056
-0.0047 -0.0032 -0.0015
74 1.7927 -0.0030
-0.0040 -0.0031 -0.0009
75 -0.0028 0.0023
-0.0030 -0.0025 -0.0005
76 2.2734 0.0138
-0.0046 -0.0030 -0.0016
77 1.7495 -0.0001
0.0009 -0.0029 0.0038
78 0.7827 -0.0030
-0.0029 -0.0026 -0.0003
79 0.4208 -0.0002
0.0023 -0.0028 0.0051
80 0.7854 -0.0061
-0.0026 -0.0028 0.0002
81 0.2204 -0.0045
-0.0056 -0.0028 -0.0028
82 1.5225 -0.0017
-0.0024 -0.0032 0.0008
83 0.8510 -0.0029
0.0000 -0.0024 0.0024
84 1.9641 -0.0058
-0.0015 -0.0024 0.0009
85 0.7262 -0.0035
-0.0135 -0.0034 -0.0101
86 0.4032 -0.0029
-0.0004 -0.0041 0.0037
87 0.6205 -0.0014
-0.0048 -0.0028 -0.0020
88 -0.1512 -0.0014
-0.0015 -0.0027 0.0012
89 -0.2006 -0.0033
0.0030 -0.0024 0.0054
90 0.6458 0.0021

NE
-0.0036
-0.0025
-0.0037
-0.0030
-0.0033
-0.0027
-0.0036
-0.0037
-0.0032
-0.0034
-0.0027
-0.0030
-0.0029
-0.0031
-0.0038
-0.0031
-0.0024
-0.0031
-0.0023
-0.0032
-0.0026
-0.0037
-0.0034
-0.0031
-0.0034
-0.0023
-0.0034
-0.0025
-0.0036
-0.0034
-0.0029
-0.0027
-0.0029
-0.0026
-0.0033
-0.0029
-0.0035
-0.0029
-0.0027
-0.0028
-0.0024
-0.0024
-0.0028

Res
0.0004
0.0029
0.0022
-0.0016
-0.0045
-0.0006
0.0020
-0.0104
-0.0019
-0.0018
0.0028
0.0033
0.0008
-0.0018
0.0038
0.0010
0.0031
-0.0019
-0.0068
-0.0021
0.0020
0.0038
0.0008
-0.0052
-0.0021
-0.0033
0.0004
0.0048
0.0174
0.0033
-0.0001
0.0025
-0.0032
-0.0019
0.0016
0.0000
-0.0023
-0.0006
-0.0002
0.0014
0.0010
-0.0009
0.0049

Leni Susanti dan Yuri Meifiandi


Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
38

44
45
46
47

2.4131 -0.0007 -0.0037 0.0030


3.1176 -0.0048 -0.0041 -0.0007
0.9227 0.0008 -0.0030 0.0038
1.8766 0.0008 -0.0034 0.0042

No.
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133

Beta
-0.4118
1.0282
0.2745
1.1780
0.6114
1.0445
0.3465
1.5108
0.8601
1.4366
-0.6755
0.7756
0.6311
0.6667
1.9016
0.4644
0.7819
4.2723
-0.2801
0.9209
0.1047
0.8503
1.2437
0.3341
-0.0456
1.2113
3.9139
0.6754
-0.1811
1.4860
0.4926
0.8895
1.8851
1.1208
0.8864
-0.0548
2.3876
0.1094
1.6601

NO
-0.0008
-0.0042
-0.0033
-0.0004
0.0066
-0.0043
-0.0027
-0.0040
-0.0059
0.0010
-0.0065
-0.0045
-0.0091
-0.0010
0.0022
-0.0063
0.0005
-0.0111
-0.0083
-0.0051
0.0040
-0.0045
-0.0018
-0.0030
-0.0078
0.0031
0.0048
-0.0067
-0.0010
-0.0051
-0.0005
-0.0010
-0.0035
0.0024
-0.0007
-0.0029
-0.0085
-0.0008
-0.0026

91
92
93
94

0.3751 -0.0017 -0.0027 0.0010


0.4442 0.0001 -0.0027 0.0028
1.4491 -0.0002 -0.0032 0.0030
1.3191 -0.0046 -0.0032 -0.0014

Lampiran 1 Lanjutan
NE
Res
No.
Beta
-0.0023 0.0015
142
0.7165
-0.0030 -0.0012
143
0.6492
-0.0026 -0.0007
144
1.2059
-0.0031 0.0027
145
2.8522
-0.0028 0.0094
146
2.1000
-0.0030 -0.0013
147
0.9831
-0.0027 0.0000
148
1.1375
-0.0033 -0.0007
149
0.7711
-0.0029 -0.0030
150
2.3856
-0.0032 0.0042
151
0.0046
-0.0022 -0.0043
152
0.1723
-0.0029 -0.0016
153
2.3274
-0.0028 -0.0063
154
0.8407
-0.0028 0.0018
155
0.1684
-0.0035 0.0057
156
0.3681
-0.0027 -0.0036
157
2.5169
-0.0029 0.0034
158
1.3856
-0.0046 -0.0065
159
0.0600
-0.0024 -0.0059
160
0.8236
-0.0030 -0.0021
161
0.8611
-0.0026 0.0066
162 -0.1050
-0.0029 -0.0016
163
2.6398
-0.0031 0.0013
164
1.3695
-0.0027 -0.0003
165
1.4488
-0.0025 -0.0053
166
1.5871
-0.0031 0.0062
167
1.5722
-0.0045 0.0093
168 -0.0325
-0.0028 -0.0039
169
2.4372
-0.0024 0.0014
170
2.4118
-0.0032 -0.0019
171
1.4422
-0.0027 0.0022
172
0.1785
-0.0029 0.0019
173
0.8194
-0.0034 -0.0001
174
0.4799
-0.0031 0.0055
175
0.8766
-0.0029 0.0022
176
0.5435
-0.0025 -0.0004
177
1.4460
-0.0037 -0.0048
178
0.2558
-0.0026 0.0018
179
1.6112
-0.0033 0.0007
180
1.8355

NO
-0.0064
0.0030
0.0027
-0.0108
-0.0085
-0.0062
-0.0031
-0.0068
-0.0147
-0.0091
-0.0068
-0.0008
-0.0025
-0.0007
-0.0010
-0.0097
-0.0041
-0.0002
-0.0044
-0.0024
0.0005
-0.0049
-0.0012
-0.0060
-0.0096
-0.0087
-0.0011
-0.0016
-0.0039
-0.0300
-0.0043
-0.0060
-0.0080
-0.0041
0.0026
-0.0099
-0.0044
-0.0070
-0.0076

NE
-0.0029
-0.0028
-0.0031
-0.0039
-0.0036
-0.0030
-0.0031
-0.0029
-0.0037
-0.0025
-0.0026
-0.0037
-0.0029
-0.0026
-0.0027
-0.0038
-0.0032
-0.0025
-0.0029
-0.0029
-0.0024
-0.0038
-0.0032
-0.0032
-0.0033
-0.0033
-0.0025
-0.0037
-0.0037
-0.0032
-0.0026
-0.0029
-0.0027
-0.0029
-0.0028
-0.0032
-0.0026
-0.0033
-0.0034

Res
-0.0035
0.0058
0.0058
-0.0069
-0.0050
-0.0032
0.0000
-0.0039
-0.0110
-0.0066
-0.0042
0.0029
0.0004
0.0019
0.0017
-0.0059
-0.0009
0.0023
-0.0015
0.0005
0.0029
-0.0011
0.0020
-0.0028
-0.0063
-0.0054
0.0014
0.0021
-0.0002
-0.0268
-0.0017
-0.0031
-0.0053
-0.0012
0.0054
-0.0067
-0.0018
-0.0037
-0.0042

Leni Susanti dan Yuri Meifiandi


Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
39

134
1.4233 -0.0013 -0.0032 0.0019
181 -0.3025
135 -0.4584 -0.0045 -0.0023 -0.0022
182
0.3616
136
1.6214 0.0113 -0.0033 0.0146
183
1.4346
137
0.3224 0.0017 -0.0027 0.0044
184
0.0600
138
0.2418 -0.0052 -0.0026 -0.0026
185
1.3966
139
0.7791 0.0011 -0.0029 0.0040
186
0.9183
140
1.5626 -0.0044 -0.0033 -0.0011
187
0.7387
141
1.4633 0.0008 -0.0032 0.0040
188
1.2586
NO = Nilai observasi, NE = Nilai Estimasi, Res = Residual

-0.0087
0.0014
-0.0077
0.0008
-0.0006
-0.0066
0.0083
-0.0002

-0.0023 -0.0064
-0.0027 0.0041
-0.0032 -0.0045
-0.0025 0.0033
-0.0032 0.0026
-0.0030 -0.0036
-0.0029 0.0112
-0.0031 0.0029

Lampiran 2. Hasil Second Pass Regression


Leni Susanti dan Yuri Meifiandi
Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
40

Model

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error

Standardized
Coefficients
Beta

(Constant) -0.002118
.00055957

-0.000211
.00042184
2
Si
-0.263890
.11661523
a. Dependent Variable: E(Ri)

-.038
-.173

T
-3.784
-.500
-2.263

Sig.
.000
.618
.025

Leni Susanti dan Yuri Meifiandi


Pengujian Capital Asset Pricing Model (CAPM) di Bursa Efek Jakarta dengan Menggunakan
Two Pass Regression Model
41

Anda mungkin juga menyukai