Anda di halaman 1dari 5

KONSEP PARALEL

Banyak perkembangan-perkembangan baru dalam arsitektur komputer yang didasarkan


pada konsep pemrosesan paralel. Pemrosesan paralel dalam sebuah komputer dapat didefinisikan
sebagai pelaksanaan instruksi-instruksi secara bersamaan waktunya. Hal ini dapat menyebabkan
pelaksanaan kejadian-kejadian (1) dalam interval waktu yang sama, (2) dalam waktu yang
bersamaan atau (3) dalam rentang waktu yang saling tumpang tindih.
Sekalipun didukung oleh teknologi prosesor yang berkembang sangat pesat, komputer sekuensial
tetap akan mengalami keterbatasan dalam hal kecepatan pemrosesannya. Hal ini menyebabkan
lahirnya konsep keparalelan (parallelism) untuk menangani masalah dan aplikasi yang
membutuhkan kecepatan pemrosesan yang sangat tinggi, seperti misalnya prakiraan cuaca,
simulasi pada reaksi kimia, perhitungan aerodinamika dan lain-lain.
Konsep keparalelan itu sendiri dapat ditinjau dari aspek design mesin paralel, perkembangan
bahasa pemrograman paralel atau dari aspek pembangunan dan analisis algoritma paralel.
Algoritma paralel itu sendiri lebih banyak difokuskan kepada algoritma untuk menyelesaikan
masalah numerik, karena masalah numerik merupakan salah satu masalah yang memerlukan
kecepatan komputasi yang sangat tinggi.

DISTRIBUSI PROSESSING
Definisi umum dari pemrosesan terdistribusi merupakan cara untuk mempercepat
pengolahan data atau informasi dengan mendistribusikan pekerjaan atau intruksi ke banyak
komputer yang telah dipilih untuk memberi kekuatan pemrosesan yang lebih cepat. Tujuan dari
komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi
atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang
terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponenkomponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan
bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik
yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan
pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah
sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya. Dalam prosesnya setiap
komputer berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.

ARSITEKTUR KOMPUTER PARALEL


Karakteristik umum dari architectural parallel komputer adalah sebagai berikut:

Pertama dalam hal pembagian memori pada komputer parallel yang sangat bervariasi,
namun pada umumnya memiliki kesamaan kemampuan untuk semua prosesor dalam
mengakses semua memori sebagai ruang alamat global.
Kedua beberapa prosesor dapat beroperasi secara independen akan tetapi harus didukung
oleh berbagai sumber daya memori yang sama.
Ketiga yaitu karakteristik yang terletak pada perubahan lokasi memori yang dipengaruhi
oleh satu prosesor yang terlihat oleh proses prosesor lainnya.
Keempat, karakteristiknya terlihat pada mesin memori bersama dapat dibagi menjadi dua
kelas utama berdasarkan waktu akses memori: UMA dan NUMA.
Sesuai taksonomi Flynn, seorang Designer Processor, Organisasi Prosesor dibagi menjadi 4 :
SISD (Single Instruction Single Data Stream)
Single Instruction Single Data. Komputer ini memiliki hanya satu prosesor dan satu instruksi
yang dieksekusi secara serial. Komputer ini adalah tipe komputer konvensional. Menurut mereka
tipe komputer ini tidak ada dalam praktik komputer paralel karena bahkan mainframe pun tidak
lagi menggunakan satu prosesor.
SIMD (Single Instruction Multiple Data Stream)
Single Instruction Multiple Data. Komputer ini memiliki lebih dari satu prosesor, tetapi hanya
mengeksekusi satu instruksi secara paralel pada data yang berbeda pada level lock-step.
MISD (Multiple Instruction Single Data Stream)
Multiple Instructions Single Data. Teorinya komputer ini memiliki satu prosesor dan
mengeksekusi beberapa instruksi secara paralel tetapi praktiknya tidak ada komputer yang
dibangun dengan arsitektur ini karena sistemnya tidak mudah dipahami.
MIMD (Multiple Instruction Multiple Data Stream)
Multiple Instructions Multiple Data. Komputer ini memiliki lebih dari satu prosesor dan
mengeksekusi lebih dari satu instruksi secara paralel. Tipe komputer ini yang paling banyak
digunakan untuk membangun komputer paralel, bahkan banyak supercomputer yang menerapkan
arsitektur ini.

THREAD PROGRAMMING
Secara umum model pemrograman ini adalah jenis pemrograman memori yang
digunakan secara bersamaan. Dalam Thread Programming Paralel, sebuah proses tunggal dapat
memiliki beberapa jalur eksekusi yang konkuren. Implementasi thread bukanlah hal baru dalam
teknik komputasi, Secara historis, perusahaan hardware menerapkan thread versi mereka sendiri.
Implementasi tersebut berada secara substansial dari satu sama lain sehingga sulit bagi
programmer untuk mengembangkan aplikasi yang thread portabel.
MESSAGING PASSING, OPEN MP
Jenis model ini menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

Tugas pertukaran data melalui komunikasi dengan mengirim dan menerima pesan.
Transfer data biasanya memerlukan kerjasama operasi yang akan dilakukan oleh masingmasing proses.
(Open Multi-Processing) adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang
mendukung multi processing shared memory pemrograman di C, C++ dan Fortran pada berbagai
arsitektur, termasuk UNix dan Microsoft Windows platform. OpenMP Terdiri dari satu set
perintah kompiler, perpustakaan rutinitas, dan variabel lingkungan yang mempengaruhi run-time.
Banyak Aplikasi dibangun dengan model hibrida pemrograman paralel dapat dijalankan pada
komputer cluster dengan menggunakan OpenMP dan Message Passing Interface (MPI), atau
lebih transparan dengan menggunakan ekstensi OpenMP non-shared memory systems.
IMPLEMENTASI KOMPUTASI PARALEL PADA DUNIA BISNIS KHUSUSNYA
PERFILM-AN
Pada bagian ini penulis akan membahas salah satu implementasi komputasi parallel pada
dunia bisnis yaitu pada dunia perfilman yaitu rendering film. Kemajuan di bidang komputasi,
khususnya dalam bidang komputer grafis memberikan kemudahan untuk memodelkan suatu
benda dalam alam 3 dimensi virtual di komputer. Kita dapat membuat suatu benda dalam wujud
3 dimensi dan mengubah-ubah sudut pandang, menentukan pencahayaan, bahkan menyusun
gerakan benda dalam alam 3 dimensi virtual tersebut. Perkembangan ini muncul dari kebutuhan
di bidang manufaktur untuk memiliki komputer yang dapat membantu perancangan (computer
aided design-CAD). Ditemukannya teknik-teknik dan metoda rendering suatu obyek 3 D ke
dalam media 2 D membuat benda yang dihasilkan oleh perangkat lunak ini menjadi semakin
nyata dan menyerupai aslinya.
Komputasi Paralel mempunyai prinsip yang bersesuaian dengan algoritma Divide and
Conquer, yaitu membagi-bagi proses menjadi bagian-bagian yang cukup kecil dan
memungkinkan
untuk
dikerjakan
oleh
sebuah
unit
komputasi.
Terdapat 2 klasifikasi parallel computer yang penting, yaitu : Sebuah komputer dengan banyak
unit komputasi internal, atau lebih dikenal sebagai Shared Memory Multiprocessor. Beberapa
komputer yang terhubung melalui sebuah jaringan, atau lebih dikenal sebagai Distributed
Memory Multicomputer.
Pada bagian ini yaitu pada rendering Film digunakan unit Komputasi parallel Distributed
Memory Multicomputer. Hal ini dikarenakan computer yang digunakan untuk membuat
rendering filmnya adalah Kluster Komputer. Kluster computer adalah proses menghubungkan
beberapa computer agar dapat bekerja secara bersama-sama dengan sebuah jaringan sebagai
media penghubungnya.
Komponen kluster biasanya saling terhubung dengan cepat melalui sebuah interkoneksi
yang sangat capat, atau juga melalui jaringan local (LAN). Keuntungan memakai Kluster
Komputer ini yaitu pemrosesan dapat dilakukan lebih cepat karena mempunyai mesin-mesin
yang masing-masing multiprocessor. Terdapat incremental Scalability dimana penambahan
system-sistem baru dengan inkremen yang kecil. Dalam Kluster Komputer kegagalan yang
terjadi di dalam satu node tidak berarti atau disebut dengan Loss of service. Dan yang terakhir
yaitu biaya yang dibutuhkan lebih murah, hal ini dikarenakan Kluster computer dapat
menghasilkan power komputasi yang sama atau lebih tinggi dari computer parallel sebenarnya.

3D Rendering merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam melakukan
pengolahan gambar 3D. Tanpa dirender suatu gambar yang diolah oleh perangkat lunak animasi
3D hanya akan tampil dalam bentuk kumpulan point dan wireframe sederhana. Proses render
melakukan pembungkusan tekstur pada objek yang bersesuaian sesuai cahaya yang datang
pada objek tersebut. Namun proses render membutuhkan daya komputasi yang sangat besar
karena banyaknya titik koordinat yang harus dikomputasi, terutama jika data 3D yang diolah
cukup rumit
PERUSAHAAN WETA STUDIO
WETA Digital, sebuah perusahaan animasi dan spesial efek yang bermarkas di Selandia
Baru, membangun fasilitas render farm berbasis cluster hingga skalabilitas ribuan prosesor untuk
mengerjakan film ini. Jika sekuel Lord of The Ring dikerjakan dengan personal computer (PC)
yang tercepat saat ini, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk menyelesaikan proses
rendering. Bagi para artis grafis 3D atau animator, hal yang paling menyita waktu adalah
menunggu proses rendering.
Beberapa waktu lalu Pixar, sebuah studio 3D spesial efek membangun HPC Cluster baru
berbasis 1.920 prosesor Intel Xeon untuk menggantikan mesin Sun Enterprise Render Server
yang dipakai untuk produksi film Monster Inc.Oracle, vendor aplikasi database terkemuka telah
mendukung teknologi cluster dengan meluncurkan Oracle 9i.
Berpikir sedikit optimistis, dengan dukungan ini setidaknya kita bisa mengevaluasi ulang
kebutuhan kita membeli mainframe yang mahal untuk menjalankan aplikasi enterprise Anda dan
menggantikan dengan mesin berbasis HPC Cluster. Dan mungkin, dengan sedikit percaya diri,
mesin tersebut dapat merupakan produk rakitan sendiri. Selain dapat menjadi indikasi kegiatan
riset dan pencapaian teknologi kepemilikan superkomputer, hal itu juga merupakan masalah
prestisius bangsa. Salah satu proyek yang cukup ambisius tahun ini adalah RedGrid, sebuah
supercluster RRC yang dibangun oleh Cray dengan prosesor AMD Opteron dan diprediksikan
menjadi superkomputer nomor dua tercepat di dunia.

KESIMPULAN
Melakukan 3D Rendering tentu akan merupakan masalah yang sangat merepotkan jika
tidak menggunakan algoritma memadai, dikarenakan banyaknya point dan polygon yang harus
dikalkulasi setiap proses. Penggunaan algoritma Divide and Conquer tentu sangat membantu
agar pekerjaan penghitungan yang sangat banyak dalam proses render dapat dikerjakan oleh
beberapa unit komputasi sekaligus secara bersamaan. Hal ini juga telah dibuktikan dengan
banyaknya perusahaan animasi dan film yang sering melakukan pekerjaan proses render
menggunaan sistem komputasi paralel di dalam perusahaan mereka.

SUMBER :
https://computing.llnl.gov/tutorials/parallel_comp/
https://dsitompul.files.wordpress.com/2008/11/komputasi-paralel3.doc
http://www.scribd.com/doc/32982265/Parallel-Processing
http://www.gudangmateri.com/2009/12/pemrosesan-paralel.html
http://yanboyz.blogspot.com/2009/07/teori-komputasi-parallel-untuk.html
http://backtocampus.zulhipni.web.id/?p=14
https://erarahma.wordpress.com/2015/06/26/distribusi-processing/

Anda mungkin juga menyukai