Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

MOLA HIDATIDOSA

IDENTITAS
Nama

Ny. S
Umur
32 tahun
Pendidikan
SMA
Pekerjaan
IRT
Agama
Islam
Suku
Betawi
Alamat
Cipinang Muara
No.CM
01032146
Masuk RS
7 April 2016
Keluar RS
9 April 2016
Jam Masuk RSU
16.00 WIB

Keluhan utama
Pasien merupakan rujukan dari

Puskesmas Cipinang Muara karena


perdarahan dari jalan lahir sejak 10 hari
SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Seorang pasien wanita datang ke Bangsal 8 barat RSUD

Budhi Asih pada tanggal 7 April 2016. Pasien mengaku


hamil 9 minggu, HPHT: 24-1-2016. Awal mula pasien
mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 10 hari
SMRS. Perdarahan bergumpal-gumpal dan membasahi
kurang lebih 1 pembalut. Perdarahan disertai jaringan dan
keluar gelembung gelembung seperti anggur diakui
pasien. Saat perdarahan pasien datang ke puskesmas
kemudian dirujuk ke poli RSUD Budhi Asih. Riwayat
panas badan dan pusing disangkal, hipertensi, nyeri
epigastrium, pandangan buram dan trauma disangkal,
riwayat minum obat obatan atau jamu-jamuan
disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit DM, penyakit tiroid,
Asma Bronchial, epilepsy disangkal dan riwayat hipertensi sebelum dan selama kehamilan disangkal.
Riwayat Obstetri

Kehamil
an ke

Tempat

Puskesmas

Penolong

Bidan

HAMIL INI

Tahun

2007

Cara
Persalinan

PN

BB Lahir

2600

Jenis
Kelamin

Pr

Usia

aterm

Keadaan
H/M

Riwayat Perkawinan
Status

: Sudah menikah 1 kali dengan suami sekarang dan sudah


menikah selama 9 tahun.

Riwayat menstruasi
HPHT

: 21-1-2016
Siklus haid
: 29 hari
Lama haid
: 7 hari
Banyaknya
: 2-3 pembalut/hari
Dismenorea : (-)
Menarche usia : 13 tahun

Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi terakhir : pil KB tahun 2012-2015 berhenti awal 2015 karena ingin punya

anak lagi
Riwayat kebiasaan

Pasien biasa makan sehari 3 kali, namun jarang mengkonsumsi buah dan sayuran

Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran

: Compos mentis
Tensi : 110/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu : 370C
Kepala : Konjungtiva Anemis : +/+
Sklera ikterik : -/Leher : Tiroid : t.a.k KGB : t.a.k
Cor : Bunyi jantung I-II regular, gallop (-),murmur (-)
Pulmo
: Suara napas vesikuler,Rhonki -/-, Wheezing -/Abdomen : cembung, lembut
Ekstremitas : Edem -/-, varieses -/-, akral hangat

STATUS OBSTETRIK

Pemeriksaan luar
Inspeksi
: cembung
Tinggi fundus
: teraba 3 jari dibawah pusat
Pemeriksaan dalam
Vulva

: Dalam batas normal


Vagina
: Dalam batas normal
Portio
: lunak , tebal
Ostium uteri eksternum : Tidak ada pembukaan

Pemeriksaan penunjang
Lab: 4/4/2016
HEMATOLOGI
Darah rutin
Hb

: 12,7 gr/dl
Hematokrit
: 39 %
Leukosit
: 9000
Trombosit
: 330.000
Eritrosit
: 4,3 juta
MCV
: 90,9 fL
MCH
: 29,7 pg
MCHC
: 32,7 g/dL
RDW
: 11,6 %
FAAL HEMOSTASIS
Waktu perdarahan
: 2 menit
Waktu pembekuan
: 12 menit
METABOLISME KARBOHIDRAT
GDS
: 76 mg/dL
IMUNOSEROLOGI
Anti HIV
: Non reaktif
HEPATITIS
HbsAg Kualitatif : non reaktif

USG Transvaginal 30-3-2016

GS + intrauterin, GS: 16,3 mm


Tampak massa pada cavum uteri seperti sarang tawon
Kedua adnexa dalam batas normal
Kesan: Mola parsial
Saran: Kuret + PA

DIAGNOSIS KERJA
Mola hidatidosa parsial

RESUME
Seorang pasien wanita datang ke Bangsal 8 Barat RSUD

Budhi Asih pada tanggl 7 April 2016 mengaku hamil 9


minggu, HPHT 24-1-2016 dan sebelumnya mengeluh
perdarahan dari jalan lahir sejak 10 hari SMRS.
Perdarahan bergumpal kurang lebih 1 pembalut, disertai
jaringan dan gelembung seperti telur ikan. Pasien juga
mengeluh mual muntah lebih hebat pada kehamilan ini
dibanding dengan kehamilan yang pertama. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan fundus uteri teraba 3 jari
dibawah pusat. Pada USG didapatkan gambaran sarang
tawon dengan kesan mola parsial dan disarankan untuk
kuretase + PA.

Rencana tata laksana


Primary survey: Airway, Breathing, Circulation
Observasi KU , tanda vital , perdarahan
Pasang infus
Rencana kuretase + PA
Informed consent
Konsul anestesi untuk dilakukan kuretase
Pemeriksaan BHcg serial post kuret
Pemeriksaan fungsi tiroid
Pasien kontrol ke poli seminggu kemudian post evakuasi.

Dalam tiga bulan pertama post kuret, pasien kontrol setiap


2 minggu. Dalam tiga bulan berikutnya, setiap satu bulan.
Dalam enam bulan terakhir, kontrol tiap dua bulan.

Tanggal
8 April 2016

S
Nyeri post curet

O
KU : CM

A
post kuretase a/I mola

P
-RL 16 tpm

T:100/60 mmHg

hidatidosa

coamoxiclav 2x625mg

N: 100 x/ menit

- as.mefenamat 3x500mg

R: 20 x/ menit

- ferofort 2x1

S: 36,4 C

-metyl ergometrin

Mata : CA+/+ SI -/-

3x0,125mg

Abdomen:Datar, lembut, NT (-),

- cek BHCg kuantitatif

DM (-),
TFU

: tidak teraba

Perdarahan pervaginam : (-)


sedikit
BAB/BAK: - / +

9 April 2016

KU : CM

post kuretase a/i mola

-coamoxiclav 2x625mg

T:100/70 mmHg

hidatidosa

- as.mefenamat 3x500mg

N: 100 x/ menit

- ferofort 2x1

R: 20 x/ menit

-metyl ergometrin

S: 36,4 C

3x0,125mg
- blpl

15 April 2016

pasien kontrol ke TD 120/90

Kontrol post kuretase H+7

Hasil PA dan BHCg belum

poli kebidanan

hari

keluar, rencana cek BHCg

BB 49 kg

serial dan fungsi tiroid.

PROGNOSIS
Ad vitam

: ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

ANALISIS
KASUS

Anamnesis
-

Teori tanda dan gejala

Pasien mengaku hamil 9 minggu dan mengeluh a.

Amenorea

perdarahan dari jalan lahir sejak 10 hari SMRS

Perdarahan uterus abnormal pada trimester pertama

Mual

muntah

dirasakan

lebih

berat

dan

b.
hebat c.

dibandingkan kehamilan pertama


-

Tidak

ada

tanda

preeclampsia

d.
dan

hipertiroid,

Mual muntah
Sebagian kecil mengalami preeclampsia dan
hipertiroidisme

pemeriksaan fungsi tiroid belum dilakukan


Pasien

Faktor resiko

Jarang konsumsi buah dan sayur

a.

Umur : < 20 tahun dan > 35 tahun

Riwayat sosial ekonomi, riwayat abortus

b.

Etnik : mongoloid > kaukasus

c.

Genetik

d.

Malnutrisi : intake karoten yang rendah, defisiensi vitamin A,


kekurangan protein

e.

Riwayat mola hidatidosa sebelumnya

f.

Riwayat sosialekonomi

g.

Paritas

h.

abortus

Ukuran uterus lebih besar daripada usia gestasi

Fundus uteri teraba 3 jari dibawah pusat

BHCg belum keluar hasil

Pemeriksaan penunjang

USG: seperti sarang tawon, kedua adnexa dalam batas a.

Bhcg meningkat

normal

USG: snowflakes atau honeycomb, tidak adanya kantung

b.

gestasi ataupun fetus


c.

Pembesaran satu atau kedua ovarium karena lista teka lutein

Jarang konsumsi buah dan sayur

a.

Umur : < 20 tahun dan > 35 tahun

Riwayat sosial ekonomi,abortus

b.

Etnik : mongoloid > kaukasus

c.

Genetik

d.

Malnutrisi : intake karoten yang rendah, defisiensi vitamin A,


kekurangan protein

e.

Riwayat mola hidatidosa sebelumnya

f.

Riwayat sosialekonomi

g.

Paritas

h.

abortus

Ukuran uterus lebih besar daripada usia gestasi

Fundus uteri teraba 3 jari dibawah pusat

BHCg belum keluar hasil

Pemeriksaan penunjang

USG: seperti sarang tawon, kedua adnexa dalam batas a.

Bhcg meningkat

normal

USG: snowflakes atau honeycomb, tidak adanya kantung

b.

gestasi ataupun fetus


c.

Pembesaran satu atau kedua ovarium karena lista teka lutein


(15-30%)

Tata laksana pasien

Tata laksana teori

Kuret+PA

Atasi syok dan anemia, hilangkan penyulit seperti preeclampsia dan

Hasil follow up Bhcg+ PA belum keluar hasil

tirotoksikosis
a.

Vakum kuretase

b.

Histerektomi

c.

hCg harus normal 8 minggu post evakuasi, lama pengawasan

DEFINISI
Mola hidatidosa suatu kehamilan abnormal dimana tidak

ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis


mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik dan
memiliki karakter seperti buah anggur serta distensi
uterus.

Klasifikasi

Klasifikasi
Mola hidatidosa dibagi menjadi 2 berdasarkan derajat

perubahan jaringan dan ada atau tidaknya sel embrio,


yakni klasik dan parsialis

Patofisiologi
Missed Abortion janin yang terbentuk mati pada minggu

ke 3 -5 kehamilan, sehingga terjadi gangguan peredaran


darah, dan cairan tertimbun dalam jaringan vili
Neoplasma abnormalitas sel trofoblas dan fungsinya
sehingga terjadi resorbsi cairan dalam jumlah belebihan
kedalam vili yang berakibat munculnya gelembung
gelembung yang mengganggu peredaran darah dan
terjadi kematian janin.

Teori sitogenetika

DIAGNOSIS BANDING
GEJALA

TANDA

PEMERIKSAAN

DIAGNOSIS

Amenore
Hiperemesis
Perdarahan bercak
bulanan yang berlanjut
perdarahan banyak
Tirotoksikosis

Uterus lebih besar dari UK


Serviks dan korpus sangat
lunak
Keluar gelembung mola
dan jaringan
Kista lutein

T3 T4
hCG
PA

MOLA

Amenore
Perdarahan bercak/sedang
yang berlanjut dengan
nyeri perut bawah
Presyok/syok yang tidak
sesuai denggan jumlah
darah

Uterus < UK
Massa pada adnexa
Nyeri goyang portio
Kavum douglas menonjol

Kuldosentesis
USG
Reaksi Arias Stella

KET

Amenore
Kram suprasimfisis
Perdarahan sedang hingga
hebat
Pre syok/syok tergantung
jumlah perdarahan

Uterus sesuai UK
Perdarahan melalui ostium
Serviks terbuka
Tampak selaput
ketuban/fragmen konsepsi

USG

ABORTUS
INSIPIENS/INKOMPLIT

Amenore
Perdarahan banyak paska
koital/trauma
Kondisi KU sesuai jumlah
perdarahan

Uterus sesuai UK
Portio livide lunak
Perdarahan dari dinding
vagina/fornix post/lat
Laserasi fourchett/labia
minora

USG

ROBEKAN DINDING
VAGINA/FORNIKS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kadar serum -hCG yang meningkat pada keadaan

mola hidatidosa yang tipe klasik, terjadi peningkatan yang


lebih dibanding tipe parsial.
Pemeriksaan USG menunjukkan gambaran khas yaitu
honey comb atau snow flakes pattern.

patologi anatomi

PENATALAKSANAAN
Perbaiki KU
Evakuasi mola
Pasien disarankan untuk tidak hamil selama 6 bulan

pertama
Kadar -hCG 48 jam setelah evakuasi
Monitor kadar -hCG 1-2 minggu pertama
Setelah kadar -hCG kembali normal, tetap harus dievaluasi
tiap bulan sampai 6 bulan kedepan, jika tidak terdeteksi,
pemantauan bisa dihentikan dan pasien boleh hamil
Apabila terjadi peningkatan atau kadar menjadi plateau
menandakan adanya proliferasi dari trofoblas dan
malignansi harus dipertimbangkan.

Apabila malignansi terdeteksi, pasien dapat disarankan

untuk pengobatan kemoterapi. Metotrexat adalah first-line


therapy dan diikuti oleh aktonimisin.

Prognosis
Wanita dengan riwayat kehamilan mola hidatidosa

memiliki risiko terbesar untuk terulangnya mola


hidatidosa.
Five-year survival rate setelah kemoterapi, walaupun
sudah bermetastasis, tercatat 85% dari kasus
koriokarsinoma.

KESIMPULAN
Mola hidatidosa suatu kehamilan abnormal dimana tidak

ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis


mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik dan
memiliki karakter seperti buah anggur serta distensi
uterus

Perdarahan merupakan gejala utama dan pada


umumnya, gejala perdarahan inilah yang menyebabkan
pasien datang ke pelayanan kesehatan

Tindakan utama perbaiki keadaan umum, atasi syok


dan anemia kemudian evakuasi jaringan abnormal dan
follow-up secara reguler

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai