Anda di halaman 1dari 25

RESUSITASI NEONATUS

Titin Susilowati

PENDAHULUAN
Salah satu tujuan SDGS adalah menurunkan angka

kematian bayi 12 jiwa tiap 1000 kelahiran hidup.


penyebab utama kematian bayi pada minggu pertama

adalah komplikasi kehamilan dan persalinan: asfiksia,


sepsis, dan komplikasi BBLR/Prematur. (Depkes RI, 2008)
Asfiksia saat lahir menjadi penyebab lebih kurang 23%

dari 4 juta kematian neonatus diseluruh dunia (lancet,


2010)

Menurut Jurnal Maternal Health, Neonatology and Perinatology


(2015) yang dilakukan oleh Payam ValiEmail author, Bobby
Mathew and Satyan Lakshminrusimha dengan judul Neonatal
resuscitation: evolving strategies, didapatkan hasil :
Tidak semua bayi memerlukan resusitasi
10% bayi perlu bantuan untuk memulai bernafas
<1% perlu langkah resusitasi lanjutan

The First Golden Hour


The First Golden Hour : Periode emas 1 jam pertama yang
harus dicapai dalam hal penanganan bayi baru dengan risiko
tinggi / kasus kegawatan bayi baru lahir.

Bila waktu tersebut terlampaui, dan bayi masih belum


tertangani dengan optimal maka luaran bayi dalam hal
kemampuan hidup, maupun kualitas hidup di kemudian hari
akan tidak mencapai tujuan survival intact (Keselamatan
utuh bayi hidup tanpa cacat atau gejala sisa)

Perubahan Fisiologis yang terjadi pada saat


kelahiran bayi
Sebelum lahir bayi mendapatakan O2 berasal dari difusi darah ibu

kedarah janin melalui plasenta


Setelah lahir sumber O2 bergantung pada paru-paru

Secara nomal ada 3 perubahan besar segera


setelah kelahiran
1. Cairan dalam alvioli diserap kepembuluh
limfe paru dan digantikan oleh udara
2. Arteri umbili kalis kontriksi, kemudian arteri
dan vena umbilikalis menutup ketika tali
pusat dijepit
3. Akibat mengembangnya alivioli oleh udara
berisi oksigen kadar O2 meningkat, pembulu
darah paru relaksasi sehingga tahanan
terhadap aliran darah menurun

Kesulitan yang Terjadi Selama Periode


Transisi
Paru tidak terisi udara meskipun sudah ada pernafasan

spontan atau ventilasi tidak adekuat


Tidak terjadi peningkatan tekanan darah sistemik

(hipotensis sistemik)
Arteri pulmonal tetap kontriksi setelah kelahiran

Gejala Klinis Adanya Gangguan Selama Masa


Transisi Normal
Depresi upaya bernafas karena kurangannya oksigen otak
Tonus otot yang buruk
Bradikardia
Takipnu (pernafasan cepat) karena kegagalan pernyerapan paru

janin
Sianosis menetap SPO2 menurun/rendah
Tekanan darah rendah

Kenapa Kita Perlu Melakukan Resusitasi

pH 7.30

pH 7.00

pH 6.80

Diagram kebutuhan Resusitasi terhadap Bayi Baru Lahir

Selalu diperlukan
Oleh bayi baru lahir

Nilai risiko bayi untuk kebutuhan


resusitasi : beri kehangatan posisikan,
bersikan jalan nafas, berla perlu
keringkan, stimulasi untuk bernafas
Bila perlu O2

Diperlukan oleh bayi frekuensi


Lebih jarang

tambahan
Berikan VTP
Intubasi indotrakeal

Jarang diperlukan oleh bayi baru


lahir

Kompresi
dada
Pemberia
n obat

Alat yang Digunakan untuk Resusitasi

Posisi

Cara isap lendir

CARA KOMPRESI DADA

Rasio kompresi dada:PPV 3:1 (90:30 dalam 1 menit atau 3


kompresi dada dan 1 PPV dalam 2 detik)

3 pertanyaan sebelum resusitasi:


Cukup bulan?
Menangis/bernafas?
Tonus otot baik?
Bila salah satu dari pertanyaan ini jawabannya

adalah tidak, perlu langkah resusitasi

Langkah awal stabilisasi

(hangatkan, bersihkan jalan nafas,


keringkan, stimulasi)
Ventilasi
Kompresi dada
Pemberian adrenalin &/penambah

volume darah

Intubasi: bayi dengan MAS, ventilasi dengan

balon yg mengembang sendiri (BMS) yg tidak


adekuat, hernia diafragmatika, berat badan
lahir sangat rendah
Adrenalin:

0,1mg/kg

BB

(1cc

adrenalin

dilarutkan dg NS sampai 10cc) dapat diulang


setiap 3 menit

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


DALAM RESUSITASI
Menahan resusitasi: prematuritas ekstrim

(BBL<400g), anensefali, dsb


Menghentikan resusitasi: bayi dengan denyut

jantung 0 setelah 10 menit resusitasi


Resusitasi setelah 10 menit boleh dilanjutkan dg

pertimbangan

Perawatan Pasca Resusitasi


Pantau Spo2/ saturasi
Pantau gula darah
Pantau kejadian apneu atau bradikardi
Beri o2 dan ventilasi yang tepat
Beri minum 5 cc perlahan dan hati-hati sambil

mempertahankan nutrisi melalui vena


Tingkatkan kecurigaan adanya infeksi
Jaga kehangatan bayi

Cara Penilaian Down Score

Skor < 4 : Tidak ada gawat napas


Skor 4 -7 : Gawat napas
Skor > 7 : Ancaman gagal napas (pemeriksaan
dilakukan)

gas darah harus

Hal yang paling mendasar pada perawatan bayi


terutama prematur
Melakukan hand hygiene dengan cuci tangan

prosedural
Minimal handling
KMC (Kangaroo Mother Care)
Setiap melakukan tindakan invasif harus

dengan prinsip steril

Referensi:
Neonatal Resuscitation, 2010. American Heart
Association Guidelines for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular
Care. Pediatrics 2010;126;e1400
Mathew,B and Lakshminrusimha,S (2015).
Neonatal resuscitation: evolving strategies.
Maternal Health, Neonatology and Perinatology
2015 1:4
IDAI JAWA TIMUR (2013).Simposium Tata
Laksana Rasional Berbagai Masalah pada Bayi
Baru Lahir.

VIDEO RESUSITASI NEONATUS


PPT RESUSITASI\Neonatal Resuscitation re

edit 2013.mp4

Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai