Anda di halaman 1dari 4

Eboni, Si Kayu Hitam dari Sulawesi

September 9th 2014

Uncategorized

19 Comments

Bumi Sulawesi memang mempunyai keunikan alam tersendiri. Daerahnya yang punya
karakter topografi curam banyak menyimpan kekayaan alam yang bernilai. Salah satu emas
hijau yang tumbuh di sulawesi adalah Kayu Hitam alias Kayu Eboni. Kayu eboni merupakan
kayu mewah yang tumbuh secara endemik di Sulawesi. Kayu eboni memiliki nama lokal
kayu arang atau kayu Eboni, nama lokal lainnya yakni toe, nama di perbukitan TamboraKagila, Hulu Sungai Poso, Donggala, dan Manado. Nama lainnya di Manado adalah maito,
ayoe maito dan togas. Kemudian nama lainya adalah limara (Luwu), sora (Malili dan
Cerekang), ayu moitong (Parigi).
Kayu eboni yang akan di bahas merupakan spesies Diospyros celebica Bakh, secara alami
dijumpai di Sulawesi Tengah terutama di Parigi, Poso, Donggala, Sulawesi Selatan (Maros),
Sulawesi Barat (Mamuju) dan Maluku. Kayu hitam ini sangat mahal dan langka, namun masa
kejayaan kayu hitam ini mulai pudar karena stok pohon eboni di alam dapat dikatakan telah
habis. Di bawah ini merupakan gambar dari pohon eboni.

Seperti apakah kayu eboni itu ?

Untuk lebih mengenal lebih dekat tentang kayu ini, berikut adalah ciri-ciri dari kayu eboni :

Kayu eboni berwarna coklat gelap, agak kehitaman, atau hitam berbelang-belang
kemerahan.

Memiliki tekstur halus dan arah serat kayunya lurus atau sedikit berpadu.

Permukaan kayu eboni tergolong licin.

Kayu Eboni biasanya digunakan sebagai bahan meubel, patung, ukiran, hiasan dinding, alat
musik, kipas dan kayu lapis mewah. Produk khas yang dihasilkan dan yang menjadi incaran
pembeli adalah model perahu phinisi sulawesi berbagai ukuran. Selain itu aneka model jam
dinding, gantungan kunci, patung-patung, frame, asbak, guci kayu dan masih banyak lainnya.
Sementara di Jepang sebagai negara utama tujuan ekspor kayu eboni beranggapan bahwa
apabila perabotan rumah tangganya berasal dari kayu eboni dapat meningkatkan status
sosialnya. Di Sulawesi Tengah, pemasaran Eboni lebih dikenal dalam bentuk souvenir.

Pemasaran terbesar souvenir berbahan baku eboni berada di kota Palu. Pusat pengrajin aneka
souvenir berbahan baku Eboni terdapat di Poso. Di tempat inilah para pengrajin
memproduksi berbagai kerajinan berbahan baku Eboni. Dari Ranononcu inilah produk
souvenir disebar ke Palu untuk dipasarkan. Oleh pedagang di Palu, souvenir tadi disebar ke
berbagai daerah di Indonesia diantaranya Jakarta, Surabaya, Makassar dan Kalimantan Timur.

Karena memiliki kualitas yang mewah, permintaan pasar terhadap kayu eboni sangatlah
tinggi meski harganya tergolong mahal. Konsekuensi dari tingginya harga jual dari kayu
eboni baik dari dalam negeri maupun luar negeri mengakibatkan semakin maraknya illegal
logging dan penyelundupan keluar negeri, kondisi seperti ini sangat dimungkinkan karena
lemahnya pengawasan dan banyaknya oknum yang bermain dalam perdagangan ilegal
komoditi ini, mengingat untung yang diperoleh cukup besar.
Sayangnya, tingginya permintaan terhadap kayu eboni tidak seimbang dengan tingkat
keberhasilan dalam membudidayakannya, sehingga populasi kayu ini menurun drastis dan
keberadaannya di alam sangat memprihatinkan (dalam artian sulit ditemukan). Yang menjadi
penyebab adalah eksploitasi yang berlebihan terhadap hasil hutan jenis ini yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang hanya berorientasi terhadap laba atau materi tanpa peduli
terhadap kelanjutan dari jenis tanaman ini.
Selain disebabkan karena eksploitasi yang berlebihan, juga karena kurangnya upaya
pelestarian dan konservasinya, ditambah karakteristik pertumbuhan eboni yang lambat
sehingga kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa pengelolaan dan pemanfaatan kayu
hitam mulai saat ini harus seoptimal mungkin dan seharusnya ada tindakan-tindakan khusus
mengingat keberadaannya yang semakin langka.
World Concervation Union (IUCN) telah mengeluarkan the 2000 IUCN Red List of
Threatened Species dan D. celebica tergolong ke dalam kategori vulnerable (VU Ai cd) yang
berarti eboni berada di batas beresiko tinggi untuk punah di alam (rentan terhadap
eksploitasi). Indonesia merupakan salah satu anggota dalam CITES (Convention on
International Trade in endangered Species of Wild Fauna and Flora) merupakan instrumen
yang dapat digunakan untuk mengendalikan lalu lintas perdagangan kayu eboni. Menurut
Status Hukumnya, sampai saat ini Diospyros celebica Bakh, Belum terdaftar dalam
Appendiks CITES, artinya perdagangannya ke luar negeri tidak dibatasi dan tidak termasuk
daftar tumbuhan yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999.
Kasus penyelundupan dan illegal logging eboni ini jumlahnya mencapai ratusan yang
ditangani oleh Polda Sulteng. Hutan Sulawesi Tengah yang luasnya 4,5 juta hektar itu, kini
telah dilindungi oleh Pemda Sulawesi Tengah sekitar 57 hektar hutan kayu hitam di Maleali,
Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigimoutong. Tegakan kayu hitam di tempat itu 1.000 pohon.
Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah, Pemerintah Pusat melalui
Dana Alokasi Khusus yang diambil dari Dana Reboisasi telah menurunkan proyek pemagaran
lokasi itu.
Untuk di kawasan kebun kopi, Kabupaten Donggala, Dinas Kehutanan juga kini telah
menanam sekitar 50.000 hektar eboni. Umurnya saat ini sekitar 5 tahun lebih. Dari pihak
Cagar Alam Panggi-Binangga pun saat ini sedang menjaga agar tegakan eboni bisa tumbuh
dengan alami dan tidak dirambah. Oleh karena itu, marilah kita juga ikut menjaga dan
melestarikan pohon eboni yang hampir punah, demi Kehati
Daftar Pustaka
Anonim. 2008. Eboni (Diospyros celebica Bakh), Pohon Endemik Terancam Kepunahan.
Balai Penelitian Kehutanan Makasar.

Erniwati. 2003. Pemanfaatan Kayu Hitam/Eboni (Diospyros celebica Bakh.) Dan Masalah
Pelestariannya. Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Riswan, Soedarsono. 2001. Kajian Biologi Eboni (Diospyros celebica Bakh). Dalam
Lokakarya Manajemen Eboni (Diospyros celebica Bakh.) Dalam Mendukung Kleunggulan
Industri Menuju Otonomisasi Era Pasar Bebas. Makassar 20-21 Maret 2001. Universitas
Hasanuddin, Departemen Kehutanan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai