Anda di halaman 1dari 12

A.

Ulasan Karya I

Mufi mubaroh, Weve Built the Oasis, 2010. 150 cm x 200 cm, pensil, tinta dan akrilik
pada kanvas.
(Sumber foto : Arif Wibowo)

Karya ini bercerita tentang keinginan dan harapan tentang ketentraman kehidupan
yang terbangun, tercipta dan diciptakan melalui aspek-aspek kota besar, dimana pada intinya
kota atau kota-kota besar itu adalah center point, menejemen lumbung kehidupan dengan
pusat perkembangan pengetahuan, tekhnologi, perekonomian, pendidikan, pemerintahan,
penjagaan keamanan nasional, serta pembangunan yang tujuannya semata-mata untuk
mensejahterakan masyarakat hingga mencapai kepelosok daerah. Weve built the oasis adalah
harapan demi ketentraman. Seperti yang terlukiskan oleh figur-figur tersebut, dua pilot super
yang berambut panjang, terbang menggunakan pesawat tempur model tahun 70-an dan
pesawat tempur saat ini (kekutan lama dan modern saling berkesinambungan), mengelilingi

angkasa sebagai bukti dari pentingnya pertahanan udara. Kemudian pasukan maritim yang
selalu berpatroli menggunakan kapal modifikasi gabungan antara bentuk lama dan bermesin
modern, kapal berlayar adalah sebagai simbol semangat yang mengingatkan bahwa Indonesia
adalah bangsa maritim. Penjagaan nasional yang baik memberikan pebisnis ekspor-impor
merasa nyaman dan sukses, investorpun akan merasa layak menyimpan modalnya dinegeri
ini, seperti figur kartun berwajah etnik Asia yang menunjukan ekspresi senang diatas dek
kapalnya. Rasa aman akan memberikan efek pembangunan yang lebih baik dan diharapkan
merata sampai seluruh pelosok. Dengan keamanan segala panel-panel pembangunan akan
berjalan lancar. Lukisan ini adalah bentuk posesif (kecurigaan) atas traumatis penjajahan
masa lalu, dan penjajahan masa saat ini yang menggunakan berbagai kedok, sebagai bentuk
kamuplase, seperti misal negara Irak, Palestina dan negara-negara yang mayoritas muslim
yang dijajah oleh Amerika. Dan kemungkinan penjajahan itupun bisa terulang kembali di
negeri kita tercinta.

Anda mungkin juga menyukai