Anda di halaman 1dari 16

EXHUMATIO

dr. Nabil Bahasuan Sp.F


Staf pengajar
Ilmu Kedokteran Forensik MedicoLegal
FK UHT Surabaya

Pendahuluan
Penggalian jenazah :
Penggalian terhadap jenazah yang telah
dikubur untuk dilakukan pemeriksaan
guna membantu menegakkan peradilan
Dilakukan oleh dokter umum atau
spesialis forensik

Tujuan utama penggalian


jenazah
Membantu mengumpulkan jejas-jejas
yang ada pada jenazah atau kelainankelainan yang ada pada jenazah atau
pakaiannya
Dengan mengumpulkan jejas-jejas atau
kelainan-kelainan yang ada kita dapat
menduga apa cara kematian dan sebab
kematian jenazah tersebut

Penggalian jenazah
dapat di kuburan
umum atau di
tempat lain yaitu di
ladang belakang
rumah atau tempat
yang jarang
dikunjungi orang

Bila mayat baru dikubur (beberapa hari)


segera dilakukan penggalian
Semakin ditunda mayat semakin busuk
Bila sudah sebulan atau lebih, penggalian
dapat ditunda dan disesuaikan cuaca dan
keadaan
Setelah penggalian dilakukan otopsi di RS
terdekat atau di tempat penggalian

Penggalian jenazah dapat


terjadi karena:
1. Terdakwa telah mengaku dia telah
membunuh seseorang dan telah
menguburnya di suatu tempat
2. Jenazah setelah dikubur beberapa hari
baru kemudian ada kecurigaan bahwa
jenazah meninggal secara tidak wajar
3. Atas perintah hakim untuk melakukan
pemeriksaan ulang terhadap jenazah
yang telah dilakukan pemeriksaan
dokter untuk membuat visum et
repertum

Prosedur penggalian
jenazah
Permintaan secara tertulis oleh penyidik,
disertai permintaan untuk otopsi
Penyelidik harus memberikan keterangan
tentang modus dan identitas korban
Sehingga dokter dapat mempersiapkan
diri
Misal korban pencekikan maka
pemeriksaan leher akan lebih berhati-hati
Korban keracunan, maka dipersiapkan
alkohol 95% untuk pengawet

Yang diperhatikan tentang


identitas korban ialah:
Jenis kelamin, laki-laki atau perempuan
Tinggi badan
Umur korban
Pakaian, perhiasan yang menempel pada
tubuh korban
Sidik jari (dari Satlantas saat mengambil
SIM)

Tanda-tanda yang ada


pada tubuh korban:
Warna dan bentuk rambut serta
panjangnya
Bentuk dan susunan gigi. Memakai gigi
palsu / tidak
Ada tato di kulit atau tidak (bentuk dan
lokasinya)
Adanya cacat pada tubuh korban
misalnya: Adanya luka perut, pada kulit,
penyakit-penyakit lainnya

Perlengkapan yang
diperlukan
1. Kendaraan
2. Perlengkapan untuk melakukan penggalian misalnya:
cangkul, ganco, linggis, sekop
3. Perlengkapan untuk melakukan otopsi (dokter): Pisau
dapur, scalpel, gunting, pinset, gergaji, jarum (jarum
karung goni), benang, timbangan berat, gelas
pengukur, alat penggaris, ember, toples berisi
alkohol 95% ini bila ada indikasi mati oleh keracunan
dan toples berisi formalin 10%
1 dan 2 disediakan penyidik.
Perlu membawa 1 atau 2 pembantu dokter yang terlatih

Hal-hal yang harus


diperhatikan
Penyidik harus mengamankan tempat
penggalian dari kerumunan masa
Untuk menentukan lokasi, bila di kuburan
umum, adalah keluarga atau juru kunci
kuburan. Bila letaknya tersembunyi maka
tersangka yang menunjukkan.
Kadang tersangka sulit menunjukkan
letaknya secara pasti, karena lupa
Maka penggalian dapat mengalami
kegagalan

Cara melakukan
penggalian jenazah
Tanah digali dengan pacul, linggis, atau ganco
Penggalian awalnya dilakukan orang kampung
Setelah sampai peti atau tanah yang berwarna
keputihan, atau tercium bau busuk, maka diambil alih
pembantu dokter
Jenazah dalam peti diambil dengan petinya atau peti
dibuka jenazah diambil tanpa peti
Bila tinggal kerangka, diambil semua tulangnya
Kuburan jangan terburu ditutup lagi
Bila ada dugaan keracunan maka diambil tanahnya di
atas, bawah, dan samping serta +/- 5 m dari mayat

Manfaat Hasil Pemeriksaan


Jenazah Yang Telah Digali
Sebab kematian sulit, bila sudah
membusuk atau tinggal tulang
Kita dapat menentukan sebab kematian,
bila bagian-bagian tubuh atau organorgan tubuh normal tetapi ada salah satu
organ tubuh yang ada kelainan yang
mematikan
Bila organ-organ tubuh sudah membusuk
kita sudah tidak dapat menentukan lagi
apakah organ-organ tersebut normal
atau tidak

Jejas kekerasan kadang masih dapat


ditemukan di tubuh, sehingga masih
dapat menentukan apakah korban
tersebut mendapat pukulan atau tusukan
atau tertembak dan lain-lain
Membantu menduga cara kematiannya
atau untuk membuktikan pengakuan
terdakwa apakah sesuai

Cara mengambil
kesimpulan hasil
pemeriksaan

Pada penggalian ditemukan jenazah dalam


keadaan membusuk
Pada otopsi ditemukan patah tulang kepala yang
hampir separuh kepala
Patah tulang tersebut mempunyai tanda-tanda
akibat persentuhan dengan benda tajam
Kesimpulannya ialah:
Ditemukan patah tulang kepala akibat persentuhan
dengan benda tajam. Kekerasan oleh benda tajam
pada kepala korban tersebut dapat menimbulkan
kematian

Pada penggalian jenazah ditemukan


jenazah dalam keadaan membusuk
Pada pemeriksaan jenazah tidak
ditemukan jejas akibat kekerasan dari
luar
Hasil pemeriksaan laboratorium
toksikologi negatif
Kesimpulan : Tidak daoat ditentukan
sebab kematian korban. Tidak ditemukan
tanda kekerasan yang dapat
menimbulkan kematian

Anda mungkin juga menyukai