Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUTORIAL

GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

Di susun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Agus Wiwit S
Dwi Haryanto
Imron Rosyadi
Maryudella Afrida
Nurul Hikmah
Pipin Nurhayati
Sudarso
Venny Diana
Warsono
Wiwit Sugiarti

(20151050002)
(20151050005)
(20151050011)
(20151050014)
(20151050018)
(20151050021)
(20151050026)
(20151050030)
(20151050032)
(20151050033)

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah yang melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Tutorial Integumen ini
dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam
penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari pembimbing sehingga
tugas laporan ini bisa terselesaikan.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.
Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami, di
karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.

Yogyakarta, April 2016

A. TUJUAN BELAJAR
Mahasiswa dapat menganalis berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pressure ulcer.

B. KASUS TUTORIAL 1. DIABETES MELLITUS


Sosiokultural factors
Ethnicity
Discrimination
Sosial support

Presure ulcer
Stages / categories
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
Unstageable
Suspected Deep Tissue
Injury

Psychological factors
Anxiety
Depression
Anger
Sleep
Fatigue
Catastrophizing
Coping strategies

Pain experience
Pain quality
Pain intensity
Pain sensitivity

Enviromenta; factors
Nurse/patient rasio
Nurse educational level
Frequancy/type of
Wound healing

Biological factors
Comorbidity genetic factors
Endogenous pain inhibition
Inflamation infection age

STEP 1 (Unfamiliar difficult word) :


1. Catastrophizing
Jawab : pikiran yang negatif (sesuatu yang baik dianggap buruk), bencana
2. Suspected deep tissue injury
Jawab : kecurigaan luka yang dalam
3. Unstageable
Jawab : kerancuan menentukan kategori / stadium
4. Endogenous pain inhibition
Jawab : hambatan nyeri yang berasal dari dalam
5. Comorbidity genetic factor
Jawab : faktor genetik yang menyertai, penyebab sescara genetik
6. Inflamation infection age
Jawab : proses inflamasi yang mengarah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh
dalam umur tertentu/waktu, berapa lama proses inflamasi terjadi
7. Etnicity
Jawab : faktor etnik, budaya, gen dari dalam
8. Discrimination
Jawab : perbedaan, perlakuan yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok
lain
9. Coping strategis
Jawab : strategi koping, koping yang digunakan seseorang dalam mengatasi masalah
10. Sosiocultural factor
Jawab : faktor sosial budaya, faktor eksternal dan lingkungan
11. Biological factor
Jawab : faktor biologi/biologis, faktor yang dipengaruhi dari dalam tubuh sendiri

STEP 2 (Identifying Problem) dan STEP 3 (Answer the Question) :


1. Bagaimana faktor sosiokultural mempengaruhi pressure ulcer?
Jawab :
Faktor sosiokultural seperti etnis, faktor budaya dan sejarah keluarga.
Mempengaruhi pressure ulcer tetutama dalam pengalaman nyeri. Misal nyeri pada
ras kaukasia memiliki intensitas dan sensitivitas nyeri yang cukup rendah
dibandingkan dengan ras minoritas.
Faktor sosiokultural yang lain yaitu pada diskriminasi, dalam pengaturan klinis
penyedia layanan kesehatan dapat mendiskriminasikan pasien dengan resep
pengobatan berdasarkan stereotip kelompok etnis, misalkan dalam orang kulit hitam
31% lebih kecil kemungkinan untuk menerima opioid dibandingkan dengan pasien
kaukasia, sebaliknya pada pasien berkulit putih lebih memungkinkn untuk menerima
opioid dibandingkan dengan pasien kulit hitam, hipasnik dan asia. Dari dukungan
sosial semakin banyak dukungan yang diberikan maka rasa nyeri pada pasien sakan
teralihkan pada hal yang lain. Namun terdapat penelitian pula bahwa perbedaan ras

tidak memperlihatkan akan adanya perbedaan rasa nyeri hanya cara


mengekspresikan nyeri pada masing-masing ras yang berbeda.
2. Bagaimana faktor psikologis mempengaruhi pressur ulcer ?
Jawab :
Pada pasien dengan diabetes khusunya yang memiliki luka pressur ulcer diharapkan
untuk menjaga emosi dan perasaanya agar tetap tenang, karena tubuh akan terus
menghasilkan hormon kortisol dan dimana hormon kortisol tersebut apabila pasien
merasa marah, emosi meningkat maka hormon kortisol tersebut juga akan meningkat
sehingga produksi glukosa dalam darah akan ikut meningkat, akibatnya proses
penyembuhan luka akan terhambat dan akan memperburuk kondisi pada pressur
ulcer.
3. Bagaimana dari pressur ulcer bisa memunculkan nyeri?
Jawab :
Untuk rasa nyeri per stadium berbeda-beda, untuk stadium 1 rasa nyeri digambarkan
lembut dan seperti terbakar, stadium 2 rasa nyeri sudah terasa sakit, stadium 3 rasa
nyeri seperti tersengat, dan stadium IV rasa nyeri seperti tertusuk.
Kita ketahui stage berapa untuk pressur ulcer, step1 dan 2 masih merasakan nyeri,
step 3 dan 4 nyeri tidak terasa

Patofisiologi:
Penekanan yang terlalu lama pada permukaan tubuh yang menonjol
Peningkatan tekanan arteri kapiler

Kapiler darah kolaps

Oksigen dan nutrisi


terhambat
Iskemik jaringan

Pelepasan reseptor nyeri

nekrosis

Meningkatkan H.glikokortiroid

Ulkus

Menghambat penyembuhan luka

4. Apa peran perawat berkaitan dengan kasus pressur ulcer?


Jawab :
Tahap pertama pencegahan adalah mengkaji faktor-faktor resiko klien. Kemudian
perawat mengurangi faktor-faktor lingkungan yang mempercepat terjadinya
dekubitus, seperti suhu ruangan panas, (penyebab diaporesis), kelembaban, atau
linen tempat tidur yang berkerut. Identifikasi awal pada pasien beresiko dan faktorfaktor resikonya membantu perawat mencegah terjadinya pressur ulcer. Pencegahan
minimal akibat dari faktor-faktor resiko atau faktor yang memberikan kontribusi
terjadinya pressur ulcer. Tiga intervensi keperawatn utama mencegah terjadinya
pressur ulcer adalah
- perawatan kulit yang meliputi higiens, pemberian massage dan perawatan kulit
-

topikal
pencegahan mekanik dan pendukung untuk permukaan meliputi : pemberian

posisi, penggunaan tempat tidur dan kasur terapeutik


pendidikan atau edukasi

5. Berapa lama terjadinya pressure ulcer pada pasien yang dirawat di rumah sakit?
jawab :
Dari berapa lama terjadi pressur ulcer tergantung dari individu dan penyakit
penyerta, usia, asupan gizi, reposisi, dll. dari berbagai faktor akan saling
mempengaruhi dan masing-masing psien untuk keempat faktor tersebut tidak sama.
6. Faktor apa yang paling dominan diantara yang lain?
Jawab :
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi terjadinya pressur ulcer yaitu faktor
sosiokultural, biologis, psikologis, dan lingkungan. Dari keempat faktor tersebut yang
paling dominan tergantung dari masing-masing pasien, karena dari masing-masing
pasien tersebut akan berbeda. Selain empat faktor ada faktor lain yang
mempengaruhi pressur ulcer diantranya faktor instrinsik dan ekstrinsik. Dari semua
faktor tersebut tidak terlepas dari peran tenaga kesehatan dalam penanganan pressur
ulcer.
7. Bagaimana Mekanisme endogenous pain inhibition (penghambatan endogen nyeri)
dalam proses nyeri?
Jawab :
Pada saat ini peneliti melibatkan genomik yang menunjukkan bahwa gen dapat
mempengaruhi nyeri, pengalaman nyeri pasien. Perbedaan individu dalam
penghambatan nyeri endogen diasumsikan memberikan prediksi mekanistik yang
masu akal dari pengalamn nyeri pasien.

Ex : perbedaan individu dalam penghambatan opioid endogen nyeri kronis dikaitkan


dengan besarnya penurunan pada penilaian nyeri akut setelah pemberian obat nyeri.
Gen dan penghambatan nyeri endogen adalah sangat individual dan tidak bisa
disamaratakan. Gen dan penghambatan endogen nyeri mendukung pentingnya
menejemn nyeri
8. Jelaskan Tahapan masing-masing dalam proses pressur ulcer
Jawab :
Step 1 :kulit berwarna kemerahan, pucat pada kulit putih, biru, merah atau ungu
pada kulit hitam. Temperatur kulit berubah hangat atau dingin, bentuk perubahan
menetap dan ada sensasi gatal atau nyeri
Step 2 : hilangnya sebagian lapisan kulit namun tidak lebih dalam dari dermis,
terjadi abrasi, lepuhan, luka dangkah dan superfisial.
Step 3 : kehilangan lapisan kulit secara lengkap meliputi subkutis, termasuk jaringan
lemak dibawahnya atau lebih dalam lagi namun tidak sampai fasia. Luka mungkin
membentuk lubang yang dalam.
Step 4 : kehilangan lapisan kulit secara lengkap hingga tampak tendon, tulang, ruang
sendi. Berpotensi untuk terjadi dekstruksi dan risiko osteomyelitis.
Unstegable : ditandai dengan kehilangan jaringan ketebalan penuh dimana
kedalaman sebenarnya dari ulkus tidak diketahui.
Suspect deep tissue injury : adanya cedera bagian dalam ditandai dengan warna
merah marun atau ungu dengan kulit utuh. Ditambahkan beradasarkan NPUAP
disebabkan oleh kompresi tulang deformasi dan distorsi dari jaringan dalam, dan
hasil dalam iskemia berat dan luka kompresi yang kuat.
Step 5 : KESIMPULAN
1. Perlunya Peran perawat dalam mengontrol faktor- faktor tersebut untuk menangani
pressur ulcer, mengetahui teknik yang tepat dalam penanganan nyeri, dan
penanganan sesuaikan dengan stage pressur ulcer
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pressur ulcer dikelompokkan menjadi dua yaitu
faktor instrinsik dan faktorekstrinsik

DAFTAR PUSTAKA
Anik, Maryuani. (2015). Perawatan Luka Modern (Modern Woundcare) Terkini dan
Terlengkap. Jakarta: In Media
Herdman , T. Heather. (2015). Dagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015 2017.
Jakarta ; EGC.
Kim, J.,Ahn, H., Lyon, D., & Stechmiller, J. (2016). Buildingng a Biopsychosocial
Conceptual Framework to Explore Pressure Ulcer Pain for Hospitalized Patients.
Healthcare, 4(1), 7. http://doi.org/10.3390/healthcare4010007
Smeltzer, C Suzanne. Bare, G Brenda. (2003). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi
8. Jakarta : EGC.
Spollett, G. (2003). Case Study: A Patient With Uncontrolled Type 2 Diabetes and Complex
Comorbidities Whose Diabetes Care Is Managed by an Advanced Practice Nurse.
Diabetes Spectrum, 16(1), 3236. http://doi.org/10.2337/diaspect.16.1.32

Anda mungkin juga menyukai