OLEH:
DIAN LUBERIONO
2213078
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan acara penyuluhan posisi bersalin dan cara meneran di ruang bersalin
RSUD panembahan senopati bantul
Disahkan Pada :
Hari/ Tanggal :
Oleh
Mahasiswa
Pembimbing Akademik,
Pembimbing klinik
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
: Promosi Kesehatan
: Pengaturan Posisi Meneran dan Teknik Bernafas Saat
Bersalin
Sasaran
: Ibu Hamil di Ruang Bersalin RSUD BANTUL
Tempat penyuluhan
: Ruang Bersalin
Hari, tanggal penyuluhan :
Waktu penyuluhan
:
Penyuluh
: Mahasiswa Keperawatan Stikes jendral A.yani Yk
A.
Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Pengaturan Posisi Meneran dan
Teknik Bernafas Saat Bersalin selama 30 menit ibu hamil dapat mengetahui
ragam posisi meneran dan teknik bernafas saat melahirkan .
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit ibu hamil mampu :
a. Memperagakan macam macam posisi meneran dengan baik
b. Menjelaskan manfaat posisi meneran dengan benar
c. Menggunakan teknik bernafas dalam, dalam persalinan dengan benar.
d. Menjelaskan manfaat dari teknik bernafas yang tepat saat proses persalinan
B.
C.
Kegiatan pembelajaran
No
.
1.
Tahap tahap
Audience
Penyuluh
Pembukaan
Salam
Perkenalan diri
Menjawab Salam
Menyimak
Kontrak waktu
Menyepakati
Apersepsi
2.
Pelaksanaan
Pengertian posisi
meneran
Macam-macam
posisi meneran
Kelebihan
dan
kelemahan
dari
setiap
posisi
meneran.
Teknik
bernafas
dalam persalinan
3.
D.
Waktu
Kegiatan
Penutup
Evaluasi
Menyimpulkan
materi
Menekankan
pentingnya materi
Salam
Menyimak
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Memberitahu lamanya 5 menit
penyuluhan
Memfokuskan audience
Menyampaikan materi
penyuluhan:
1. Pengertian
posisi
meneran
Menyimak
Menyimak
2. Macam-macam
meneran
Menyimak
posisi
20 menit
3. Kelebihan
dan
kelemahan
posisi
meneran
Teknik bernafas dalam
persalinan
Menyimak
Menjawab salam
Memberi salam
5 menit
E.
Media Pembelajaran
1. Leaflet
F.
c.
2.
JAWABAN
a. Posisi meneran adalah posisi-posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi
meneran untuk memudahkan proses pengeluaran bayi yang
mengutamakan kenyamanan ibu.
b. Jongkok, setengah duduk, berdiri, merangkak, dan miring ke kiri.
c. Manfaat dari posisi meneran ialah:
1) Pada posisi berjongkok, bisa mengurangi rasa sakit punggung bagi
ibu
2) Pada posisi setengah duduk, membantu dalam penurunan janin
dengan kerja grafitasi, menurunkan janin ke panggul dan terus ke
dasar panggul.
3) Pada posisi berdiri, Pasien bisa lebih mudah mengosongkan kandung
kemihnya, dan kandung kemih yang kosong akan memudahkan
penurunan kepala.
4) Pada posisi merangkak, baik untuk meneran dengan punggung yang
sakit.
5) Pada posisi miring ke kiri, oksigenasi janin maksimal kerena dengan
miring kiri sirkulasi darah ibu ke janin lebih lancar dan Memberi rasa
santai pada ibu yang letih.
POSISI MENERAN
Meneran merupakan suatu peristiwa fisiologis tanpa di sadari dan terus
berlangsung/progresif. Penolong meneran dapat membantu ibu agar tetap tenang
dan rileks, maka penolong meneran tidak boleh mengatur posisi meneran.
Posisi meneran adalah posisi-posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi
persalinan untuk memudahkan proses pengeluaran bayi yang mengutamakan
kenyamanan ibu. Penolong persalinan harus memfasilitasi ibu dalam memilih
sendiri posisi meneran dan menjelaskan alternatif-alternatif posisi meneran bila
posisi yang di pilih ibu tidak efektif. Adapun macam-macam posisi meneran
adalah :
1.
Posisi terlentang (supine)
berkurang. Hal ini karena letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan
tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di
bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan
menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu.
2.
Posisi berjongkok
3.
Setengah duduk
Pada posisi ini, ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk
dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman. Akan
membantu dalam penurunan janin dengan bantuan gravitasi bumi untuk
menurunkan janin kedalam panggul dan terus turun kedasar panggul. Posisi
berjongkok akan memaksimumkan sudut dalam lengkungan Carrus, yang akan
memungkinkan bahu besar dapat turun ke rongga panggul dan tidak terhalang
(macet) diatas simpisis pubis. Dalam posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang
ibu bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya, dimana kandung kemih
yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin.
Kelebihannya:
Sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek.
Suplai oksigen dari ibu ke janin pun juga dapat berlangsung secara maksimal.
Kelemahan:
Posisi dapat menimbulkan rasa lelah dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika
proses meneran tersebut berlangsung lama.
4.
Berdiri
5.
Posisi merangkak
6.
Miring ke kiri
Ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan dengan salah satu kaki
diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi ini umumnya
dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. Oksigenasi janin maksimal kerena
dengan miring kiri sirkulasi darah ibu ke janin lebih lancer. Memberi rasa santai
pada ibu yang letih. Mencegah terjadinya laserasi.
Kelebihan:
Selain peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar, pengiriman oksigen
dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Sehingga
proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga meneran
berlangsung lebih nyaman.
10
Kelemahan:
Posisi miring ini menyulitkan bidan untuk membantu proses meneran karena letal
kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Bidan pun akan
mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.
TEKNIK BERNAFAS
A. Napas dalam
Ambil napas panjang dari hidung tahan 2 detik terus hembuskan lewat mulut,
tehnik ini digunakan untuk mengurangi rasan nyeri. (4-2-6)
B. cara meneran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
11
Referensi
Sumarah SsiT, Yani widyastuti, SsiT, Nining Wiyati, S.Pd, APP, M.Kes. 2009.
Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Penerbit fitramaya.
Sulistyawati, ari.esti nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Bersalin. Jakarata: Salemba Medika
www.babycenter.com
www.bidankita.com
12