Kata Pengantar
Panitia
Sumpah Dokter 2013
Editor : dr.Nessyah
Fatahan
Neurodermatitis
Ptiriasis versikolor
Erisipelas
Impetigo bulosa
Herpes simplex
virus
Scabies
Steven Johnson
sindrom
ITP
Hidradenitis
supuratif
Miliaria
Acne vulgaris
Tinea
Candidiasis
Trichomonas
Bakteri Vaginosis
Candidosis vaginalis
Lepromatosa
Herpes zoster
Insect bite
Impetigo
kontangiosa/impetio
ga krusta
Ulkus durum
(treponema
pallidum)
Ulkus mole
(Haemophillus
ducreyi)
Pemeriksaan sifilis
PARASIT
Kausal parasit berbentuk
bentuk, berinti banyak, inti
pada eko dan berkelok-kelok
Kaki bengkak, nyeri dilipat
paha, pitting edema, tetangga
mengalami hal yang sama,
parasit berbentuk silindris,
berselubung dengan inti
teratur
Berkebun tanpa menggunakan
sarung tangan pada punggung
tangan terdapat terowongan
berkelok-kelok/creeping
eruption(cutaneus larva
migran)
Lemas, nyeri kepela, Hb: 7,
bekerja sebagai buruh kebun
dan tidak memakai alas kaki
(anemia)
Gambaran tong dengan 2
kutub/tempayan
Telur berbentuk bulat,
berdinding 3 lapis, pinggir
bergerigi berwarna coklat,
keluar dari anus, 20 x 1 cm
Lemah, penurunan nafsu
makan, gatal-gatal disertai
luka bekas garukan di sekitar
anus
Pus dan tampak ada sesuatu
Filariasis malayi
Wuchereria
bancrofti
Ancylostoma
braziliensis
Necator
americanus/
ancylostoma
duodenale
Trichuris trichiura
Ascariasis
o.vermicularis
Miasis
Leptospirosis
Cysticercosis
selulosa
Malaria malariae
Plasmodium
falsiparum
Naegleria fowleri
FORENSIK
Seorang dokter terlambat
untuk melakukan sesuatu
Medical negligence
Hiperkalemi
90 KUHP
Tenggelam
Kontusio
MATA
Infiltrat dendritik, penurunan
sensibilitas kornea, PP : uji
fluoresensi +
Tx : antiviral (asiklovir), AB
Mata terciprat lumpur, inflitrat
putih multiple bentuk cakram
Tx: Steroid topical (karena
merupakan reaksi
hipersensitivitas), NSAID, SA
Keratitis sawahika
Sekret mukopurulen
Tx : penisilin G procain
cephalosporin
(ceftriaxon), cefixime),
kanamisin, Tiamfenikol,
Quinolon (Ofloksasin,
ciprofloksasin,
Norfloksasin),
Gentamisin
Sekret serous, lakrimasi + >>,
folikel di konjungtiva,
pembesaran KGB preaurikuler
Tx: asiklovir
Tipe limbal trantas dot
Tipe palpebra giant papil
(cobble stone)
Tx : vasokonstriktor local
(epinefrin), antihistamin,
steroid
Keratik presipitat (kp), injeksi
silier, penurunan visus, flare,
PF :
Penurunan visus + mendadak,
nyeri, TIO meningkat, oedem
kornea, COA dangkal
Tx:
Acetazolamid
Inhibitor betha adrenergic
Pilokarpin 2% mata yang
alami serangan pada g.bentuk
primer
Lensa keruh sebagian, visus
K. Bacterial
Gonoblenore
(N.gonorhoea
)
K. Viral (HSV)
K. Alergi :
a. Vernal
Iridosiklitis
Glaukoma akut
Katarak imatur
Peradangan granulomatosa
kronik kelenjar meibom. PF :
Benjolan di kelopak mata
keras, hiperemis (-), NT (-),
pseudoptosis. Th: Kompres
hangat, AB sistemik & lokal
peradangan eksudatif pada
kelenjar meibom, Benjolan di
kelopak mata, nyeri,
Katarak matur
Tx :
a. anestesi topical
pantokain ED
b. Irigasi min 30
menit/ 2 liter NaCL/
Aquadest
c. debridement
partikel yg masih
tersisa
d. siklopegik SA
1% ED
e. Steroid topical
f. AB ointment
g. Asam askormat
h. Analgetik
Kalazion
Hordeolum
hiperemis, th : Kompres
hangat, AB sistemik & lokal
Pertumbuhan fibrovaskular
yang bersifat degenerative &
invasive; Mata merah, rasa
mengganjal, selaput di
konjungtiva, lokasi : Benttuk
segitiga
Apeks : kornea
Basis : forniks konjungtiva
Uji sondase (-) sondase
tidak dapat masuk
Grade :
I : mengenai tepi limbus
II : melewati limbus s.d
kornea < 2mm
Iii : melewati limbus s.d
kornea 2 mm
IV: melewati limbus s.d kornea
& melewati pupil
penurunan visus
Th :
Gr I-II :
air mata buatan, steroid,
vasokonstriktor
Gr III-IV:
Ekstirpasi
Defisiensi vit. A;
gejala : a. Hemeralopia
b. Xerosis konjungtiva
c. Bitot spot
degenerasi sel epitel,
Pterigium
Xerophtalmia
Retinopati Diabetika
Retinopati
hipertensi
Oklusi vena sentral
retina
THT
nyeri hebat pada penekanan
auricula dan tragus, atau saat
digerakkan
(spontan
Otitis eksterna
sirkumskripta
Otitis eksterna
malina
Oklusi tuba
Stadium hiperemis
Stadium supurasi
Stadium perforasi
pendengaran
Serangan bersin berulang
terutama pagi atau kontak
debu, rinore encer, hidung
tersumbat, mata gatal,
lakrimasi. PF : Mukosa edem,
basah, pucat, livid, sekret
banyak. Th: Hindari kontak
alergen, Antihistamin H1
pilek, bersin, cairan encer,
kedua
hidung
tersumbat,
paparan debu, konka pucat.
PF : Edem mukosa hidung,
konka warma merah gelapm
permukaan
konka
licin,
berbenjol.
Th:
Hindari
pencetus (asap rokok, bau
menyengat, parfum, alkohol,
makan pedas)
Dekongestan oral.Cuci hidung
dg lar. Fisiologis. Kauterisasi
konka hipertrofi dg AgNo3
25%. Kortikosteroid topikal
100-200 mcg\tak membaik
neurektomi n. Vidianus
Gejala
hidung
tersumbat,
kadang keluar cairan tak
berwarna dan tak berbau,
hiposmia, bersin,
PF : masa putih mengkilap,
Polip nasi
Rinitis kontak
vasomotor
sinusitis
Difteri
Laringomalasia
Karsinoma laring
Tumor nasofaring
Abses peritonsil
Tonsilitis kronik
JIWA
Laki-laki, menggosokan
penisnya ke pantat wanita
yang berpakaian lengkap
untuk mencapai orgasme.
Terjadi pada tempat yang
padat, misalnya bus
Mengamati tindakan
seksual/ketelanjangan orang
lain untuk memperoleh
rangsangan dan pemuasan
seks
Obsesi kepuasan seksual pada
mayat
Mencari rangsangan dan
pemuasan seksual dengan
mengganti objek seksual
dengan benda,misalnya
sepatu, pakaian dalam, kaos
kaki, rambut
Kesenangan yang diperoleh
dari rasa nyeri fisik/psikologis
yang dibuat oleh dirinya
sendiri/ orang lain kepada
dirinya
Merasa dirinya dicintai dengan
berlebihan oleh orang lain,
Froteurisme
Voyeurisme=skopo
filia
Nekropilia
Fetihisme
Masokisme
Erotomania
Nymphomania
Satyriasis
Anti depresan
Anti Anxietas
Autisme infantile
Antipsikotik
Depresi post
partum
Psikosis post
partum
GAD
Gangguan Panik
Sindrom Asperger
Psikosis post
partum
Gangguan tidur
Fobia khas
keputusan
Gangguan memori, berfikir,
bahasa dan perilaku
IQ 50-69
IQ 35-49, umur mental 4-8
thSLB
IQ 20-34, umur mental 2-4
thSLB
IQ <20, umur mental
<2thSLB + tunagrahita
Dramaqueen, cari perhatian
Emosi sering naik turun, bisa
timbulkan kriminal
Perfeksionis, bisa jadi obskom
Semua tertuju padanya
Mudah cemburu
Perasaannya dingin, tidak bisa
tunjukan perasaan
Aneh-aneh, seperti sumanto
Tidak peduli terhadap orang
lain
Demensia
RM Ringan (Moron)
RM Sedang (Imbicil)
RM Berat (inbicil
berat)
Sangat Berat (Idiot)
Histrionik
Emosi Labil
Anankastik
Narsistik
Paranoid
Schizoid
Schizotipal
Disosial
Mekanisme
Pembelaan ego
Denial
Represi
Proyeksi
Sublimasi
Introyeksi
ANAK
Anak rewel, Bengkak, oedem
dorsum
pedis,,perut
membesar, rambut kering,tipis
dan
rapuh,
ascites,
hepatomegali, crazy pavement
dermatosis,
Mata terlihat sayu, rambut
merah mudah dicabut,Wajah
seperti
orang
tua,
otot
Kwashiorkor
Marasmus
Intususepsi
Hirschprung
disease
Disentri
Gg vaskular
trombosit
Giardiasis
dan
Kejang
demam
kompleks/komplika
ta
Kejang
demam
sederhana
Perdarahan
intracranial
Tetralogy of Fallot
VSD
ASD
PDA
Sindroma nefrotik
Sindroma nefritik
Terapi : transfusi
tukar
Terapi sinar
Inkompabilitas ABO
Atresia bilier
Vibrio cholera
Penyakit jantung
rematik
Sepsis
bau busuk,
letargis
demam,
sesak,
Neonatus,
demam,
leukositosis,
takikardia,
takipneu, letargis, kultur (+)
Diare lendir darah, demam
(disentri)
Gg
gastrointestinal,
mulut
kering, metalic taste, diare
Kejang umum, tonik klonik
Kejang fokal
Komplikasi : early
onset : 3 hari :
syok septik
Late onset : > 3
hari : meningitis
SIRS
Terapi
awal
cotimoksazole
kultur
feses
amoeba
(+)
metronidazole
Kultur
feses
amoeba (-) : asam
nalidiksat/ cefixim
Neural tube defect
karena
defisiensi
asam folat
Pertusis
etiologi:
bordatella pertusis
gram (-)
Terapi ; I line :
eritromicin
II
line
:kloramfenikol
ESO metronidazole
Terapi
;
asam
palvroat
Terapi
:
carbamazepin,
Kejang absan
lamotrigin
Terapi
:
valproat,
ethosuximid
Pneumonia
as.
Thalasemia
Anemia def Fe
Sindroma Edward
Sindrom turner
Laki-laki,
pinggul
lebar,
ginekomastia, kromosom 47
xxy
Patau sindrome, meninggal,
mikrosefali, meningoekel,
Bilirubin meningkat sampai
ikterus, ensefalopati
Tungkai
tidak
dapat
digerakkan,
demam,
hipotonus, tidak mau makan
Demam, penurunan kesadaran,
riw.ispa atau diare, leher
kaku,ubun-ubun
cembung,
demam tinggi, kernig sign (+)
Bayi, selalu muntah setelah
diberi ASI, muntah proyektil,
masuk
susu
keluar
susu,
teraba massa kecil lunak 1-2
cm an (olive) di perut kanan
atas
Sering
tersedak,
stridor
inspirasi, tidak demam, batuk,
pilek, rontgen : penyempitan
supraglotis,
laringoskopi
:
omega-shaped epiglotis
Skroring TB 6
Mulut kaku mencucu, riw
persalinan
dukun
beranak,
epistotonus,
trismus, perut
keras seperti papan, kejang
sadar
Anak pucat, mudah lelah,
Sindrom klinefelter
Trisomi 13
Sindrome
cyglernajjar
Poliomielitis
Meningitis
Hipertrofi
pylorus
Stenosis
Laringomalasia
Thalasemia
anemia, hepatosplenomegali,
riw.
Transfusi
darah,
riw.
Penyakit yg sama di keluarga
Demam, limfadenopati servikal
dan
retro
aurikular,
eritemakulopapular
seluruh
tubuh,demam
tidak
terallu
tinggi
Bercak
coplik,
demam,
eritemakulopapular,
kataral
;konjungtivitis,rhinitis,bronkitis,
demam tinggi, three days
measles,
Demam, timbul rash dari
batang
tubuh
terus
ke
ekstremitas
Neonatus baru lahir, kuning,
bilirubin indirek meningkat, ibu
rhesus (-), ayah rhesus (+)
Bayi, keluhan bab berdarah
dan muntah darah segar, riw
persalinan
dengan
dukun
beranak, ptekie (+)
Kelemahan
lengan
kanan
,ekstremitas
superior
ekstensi,pronasi,
endorotasi,
tangan dan jari fleksi (waiters
tip), moro abnormal, grasping
(+), diatas brachial, C5-C7
Kelemahan
lengan
kanan
,ekstremitas
superior
fleksi,supinasi, bahu normal,
Penunjang
elektroforesis Hb
Rubella/
jerman
campak
Morbili/rubeola/me
asles
Exantema subitum
Inkompabilitas
rhesus
Terapi : vit K
Paralysis Erb
Paralysis klumpke
Terapi KDK
Terapi Epilepsi
Neonatus,
lahir
spontan,
prematur,
sesak,sianosis,jantung normal
Neonatus, sianosis, aterm, riw
SC, poli hidramnion
Neonatus,
demam,
sesak,
nafas cuping hidung, riw KPD,
riw demam, ketuban bau dan
keruh
Neonatus, riw fetal distress,
sesak, sianosis, nafas cuping
hidung, post matur,banyak
mekonium di tali pusat dan
kuku, retraksi interkosta
Diare setelah minum susu, usia
> 3th, lemah, anak rewel,
perut kembung, lab dan pf
of
Syndrome Aspirasi
mekonium
Patofisiologi
:
peningkatan
tekanan
osmotic
intralumen
Sindrom croup
Atresia esophagus
Breast
milk
jaundice
akibat
ASInya
Terapi : hentikan
pemberian ASI bila
bilirubin total > 15
lakukan fototerapi
Diberikan
secara
intrakutan
Difteri
etiologi
:corynebacterium
diphteriae gram +
Terapi : anti difteri
serum + ampicilin
Breat
feeding
jaundice
akibat
kekurangan
asi/sedikit
Terapi : teruskan
pemberian asi tiap
2-3 jam (8-10x/24
jam) jika bil total >
15
lakukan
fototerapi
Sindrom fotter
Akibat
agenesis
ginjal
Absans/ petit mal/
lena
ISK
Caput suksadenum
Cephal hematom
Demam Typhoid
Terapi
:
kloramfenikol
14
hari / 7 hari bebas
demam
Menunda
imunisasi,tunggu 2
-3 hari
Lakukan imunisasi
Pemeriksaan
tuberkulin
uji
Asma bronkiale
Bronkiolitis
Bronchopneumonia
Bronkiektasis
Amoebiasis
Varicella
Rubella
2 Kriteria Mayor +
ASTO / 1 kriteria
mayor+ 2 kriteria
minor +ASTO
INTERNA
Etiologi autoimun, inflamasi,
morning stiffness, kaku sendi >
30 menit 1 jam. Hilang saat
digerakkan, simetris, sendi
banyak yang terkena, lesi :
pannus, Bouteniere, swan neck,
RF (+), Rontgen : radang, erosi
sendi, reumatoid nodul. Terapi :
meloxicam, piroxicam (akut /
awal), DMARD (internist)
Etiologi idiopatik, non inflamasi,
biasanya ada penyakit sekunder
: DM, >50 th, nyeri < 30 menit ,
hilang saat istirahat, memberat
saat aktivitas, asimetris, banyak
RA
OA
GOUT
SLE
DBD
Typhoid
Leptospirosis
Malaria
meflokuin
Usia
muda,
penurunan
kesadaran, bau keton (fruity
odor), obat tidak teratur,
faktor pemicu (infeksi, stres
psikis), GDS 250-600 mg/dl,
keton (+), anion gap
Usia
tua,
penurunan
kesadaran, tanda dehidrasi
tampak
nyata,
GDS>600
mg/dl, keton (-)
Gejala
tirotoksikosis
(berkeringat banyak, tidak
suka panas, diare, berdebardebar, tremor, BB turun,
nafsu makan meningkat),
exoftalmus, struma difus
Gejala tirotoksikosis minimal,
TSH, fT4 normal
Struma, gejala tirotoksikosis
(-), tinggal di pegunungan
Kaku,
kejang,
post
tiroidektomi
Massa bulat di leher depan,
ikut bergerak bila menelan,
warna kemerahan di sekitar
benjolan, gejala tirotoksikosis
(-), leukositosis, LED, T3
dan T4
PPI
+
(amoksisilin+klaritromisin)
atau
Dx: KAD
Tx awal: rehidrasi
Dx: HONK
Tx awal: rehidrasi
Hipertiroid subklinis
Struma endemik
Defisiensi
parathormon
Tiroiditis akut
PPI
+
(amoksisilin+metronidazol)
atau
PPI
+
(metronidazol+klaritromisin)
atau
PPI
+
(metronidazol+tetrasiklin)
Gejala dispepsia, keluhan
dirasakan terutama malam
hari, nyeri berkurang setelah
makan
Gejala
dispepsia,
nyeri
bertambah setelah makan
Gejala
dispepsia,
riw
penggunaan NSAID (+)
Heartburn,
mulut
terasa
pahit,
kembung,
mual,
kebiasaan berbaring setelah
makan
Nyeri perut hebat/nyeri ulu
hati, melintang, tembus ke
bagian
punggung,
tidak
berkurang dengan analgesik
biasa, mual, muntah. Palpasi
abdomen tegang dan nyeri
Rasa tidak nyaman pada
perut/nyeri perut, membaik
setelah
defekasi,
onset
Ulkus duodenum
Ulkus gaster
Dx: gastropati NSAID
Tx: NSAID COX-2
atau
NSAID+prostaglandi
n
GERD
Irritable bowel
syndrome (IBS)
Atresia pylorus
Atresia duodenum
Atresia jejunum
Kolera
IgM HAV
IgG HAV
a.
b.
c.
d.
HBsAg
HBeAg
IgM antiHBc
Anti-HBs
e. IgG antiHBc
f. igG antHBe
g. HBV DNA
infektivitas <<
g. Replikasi aktif virus
hepar
Hepatitis C:
Anti HCV atau HCV RNA
di
Nyeri
perut
kanan
atas
(Murphy sign), menjalar ke
bahu/subskapula,
demam,
ikterik
(+/-),
leukositosis,
fosfatase alkali
Diare kronik, terdapat ulkus
yang dapat mengenai seluruh
saluran pencernaan, ulkus
berupa
cobblestone/pseudopolip/aph
toid, terdapat manifestasi
extraintestinal,
lesi
tidak
mudah berdarah
Diare kronik, ulkus hanya
sebatas pada kolon, lesi
mudah berdarah
Gejala
hepatoseluler
(alopesia,
muka
seperti
lumpur, xantelasma, fetor
hepatikum,
ginekomasti,
spider navy, asites, palmar
eritem);
hipertensi
portal
(hematemesis,
melena,
venektasi vena abdomen)
Terapi dislipidemia:
a. LDL hingga 35%&HDL
Sedang menderita
hepatitis C
Kolesistitis akut
Penyakit Crohn
Kolitis Ulseratif
Sirosis hepatis
a. Golongan statin
b. LDL
10-15%,
trigliserida 40%, HDL
15-20%
c. produksi
VLDL,
LDL,
HDL
d. LDL 15-25%, cenderung
trigliserid
b. Golongan fibrat
c. Asam nikotinat
d. Kolestiramin
OBSGIN
Lendir vagina berbau, masa
berbenjol-benjol seperti jari
atau jengger ayam, hasil IVA
mukosa berwarna putih,
papsmear dijumpai sel
koilosit
Benjolan di bibir
kemaluan/vulva, kistik,
kemerahan, mobile (Gonorea)
Anak lahir, plasenta belum
lahir, TFU setinggi pusat,
kontraksi lemah. (Th: manual
plasenta)
Nyeri perut hebat, TD : 80/60,
nadi teraba lemah, abdomen
teraba tegang, amenore 2
bulan. Th : resusitasi cairan
Perdarahan setelah
melahirkan, setelah plasenta
lahir keluar benjolan merah
dari vagina dan terjadi
banyak perdarahan
Perdarahan massif sampai ibu
syok post partum, dugaan
HPV
Kista Bartolin
Retensi plasenta
Ruptur tuba
Inversio uteri
Atonia uteri
Solution plasenta
Plasenta previa
Preeclampsia ringan
Preeclampsia berat
Hipertensi
gestasional
Hipertensi kronik
Superimposed
preeclampsia
KET
Mola hidatidosa
Mioma uteri
Karsinoma serviks
Meigs sindrom
Seehan sindrom
Hiperplasi
endometrium
Abortus imminens
Abortus insipiens
Epulis gravidarum
Hiperemesis
gravidarum
Amenore primer
Amenore sekunder
Lactating amenore
Ruptur uterus
Retensio sisa
plasenta
Pemeriksaan
inspekulo steril
Konisasi
SC low transverse
SARAF
Kejang, lama 1-2 menit, 1 x
kejang, tipe kejang seluruh
tubuh, selama kejang tidak
sadar, setelah kejang pasien
sadar dan mengangis
Kejang berulang 1 jam,
diantara kejang tidak sadar,
Bangkitan tonik
klonik
Epilepsi lena/petit
mal/absans
Meningitis
Enchepalitis
Cluster headache
Meniere disease
Migrain
classis/migraine
dengan aura
Benigna paroksismal
posisional vertigo
Neuralgia trigeminal
Guillian Barr
syndrome
Parkinson
Carpoal Tunnel
syndrom
Stroke iskemik/
stroke non
hemoragik
Stroke hemoragik
Perdarahan epidural
Perdarahan
intracerebral
Henia nucleus
pulposus
Myastenia gravis
BEDAH
Pertolongan Pertama, tanpa
syok hipovolemik dan
penyulit lain
Suara jantung melemah,
post trauma, JVP meningkat
Suara nafas menghilang, post
trauma
Traum kepala tanpa
kehilangan kesadaran, CT
SCAN normal
Ada orang tiba2 tidak sadar
di jalan
Kayak garpu, bekas jatuh
bertumpu pada tangan
Fraktur pada anak dan
bertumpu pada punggung
tangan
Fraktur yang 1/3proksimal
ulna dextra dan dislokasi ulna
kea rah anterior dari kaput
radialis
Anak-anak terjatuh, nyeri
lengan bawah bagian
sepertiga tengah, bengkak
dan nyeri tekan pada
antebrachii sinistra, tidak
terdapat angulasi, rotasi
maupun shortning
Fraktur yang 1/3 bawah radial
AIRWAY
Perikardiosintesis,
Tamponade Jantung
Thorakosintesis,
Tension
Pneumothorax
Commutio Cerebri /
CKR
Primary Survey, Cek
GCS
Colles
Smith
Montegia
Greensticks fracture
Galeazzi
Suction
Phimosis
Paraphimosis
Balanitis
Striktur uretra
Urethra Posterior
BPH
Rule of Ten
Rule of Five (hand)
Alvarado Score
Cholesistitis
Cholelitiasis
Atresia Bilier
Ca Caput Pankreas
Megacolon
Kongenital
Ileus Obs
CA 199
Kriptokirmus
Maldesensus testis
Ca 125
CT-Scan
Torsio testisepididimioorchitis
Limfadenitis
tuberkulosa
Nefrolitiasis
Ureterolitiasis
Buerger disease
Appendicitis akut
Wilm tumor
Kista dermoidhemangioma
Burkit limpoma
Meningocele
Rupture tendon
achiles
Cystitis
Emfisema
Efusi pleura
Karsinoma prostat
Atresia ani
Atresia esofagus
Atresia duodenal
parsial
Karsinoma rekti
Intusuception
Varikokel
Lipoma
Hernia inkarserata
Hernia inguinalis
Limfoma maligna
non Hodgkin
Karsinoma invasive
Abses mammae
Fibroadenoma
Struma nodusa
toksis/grave disease
Hirscprung disease
Spina bifida
Epispadia
Hipospadi
scrofuloderma
leher
JANTUNG
Trill sistolik dan murmur
VSD
pansistolik ICS III-IV
Sesak, murmur pansistolik
Defek septum
grade III/IV punctum
ventrikel
maksimum pada sela iga
costa 3-4
Opening snap, murmur
Stenosis mitral
diastolik
Pansistolik murmur dan
Regurgitasi mitral
punctum maksimum berada
di apex menjalar ke axial
Nyeri hilang timbul sekitar 30 Infark miokard akut
menit menjalar ke lengan, ST
elevasi, Q patologis
Nyeri kepala, TD 180/110,
Th: ACE inhibitor
GDS 375, proteiunuria (+),
peningkatan BUN dan
kreatinin
Hipertensi dan asma
Th:Amlodipin
Nyeri dada, tidak dipengaruhi Th: ISDN
istirahat, unstable angina)
Sesak, nyeri sendi,
Penyakit jantung
pembesaran atrium kiri,
rematik
opening snap dan murmur
diastolic (streptokokkus B
hemoliticus)
KEGAWATDARURATAN
Keracunan sianida
Na tiosulfat+Na
sitrat
Keracunan jengkol
Natrium bikarbonat
Keracunan opioid
Keracunan pada kehamilan,
kejang
Nalokson
MgSO4(Antidotum :
ca glukanos)