Anda di halaman 1dari 21

RAHASIA

(LATIHAN)

Lembar ke 2 dari 14 Lembaran


MAKO KOGASGABFIB
SURABAYA
151000 APR 201E
AB - 81

RENCANA OPERASI TRIKORA 03 NO. 01.


Penunjukan

: 1.

Peta Darat :
a.

b.

c.

2.

Peta

Ikhtisar Asia Tenggara.

Kedar

1 : 2.500.000.

Tahun

1968

Lembar

6, 7.

Peta Wilayah NKRI


Kedar

: 1 : 4.000.000

Tahun

: 2004

Lembar

: 1

Peta Darat

: Pulau P. Aigner Bulgary.

Kedar
Tahun
Lembaran

: 1 : 50.000
: 2001 dan 2004
: - 4625-I - Gosforado
- 4625-II - Port Bailang
- 4625-III - Fruit Field
- 4625-IV - Sendra Town
- 4626-I - Redep Kenzo
- 4626-II - Bulgary Marine

Peta Laut.
a.
Peta Ikhtisar kepulauan Indonesia Bagian Barat dan
Bagian Timur sekitarnya.

b.

Kedar

: 1 : 4.000.000

Tahun

: 1999

Lembar

: No. 2 dan 3

Peta Laut Jawa


Kedar

: 1 : 500.000

c.

Tahun

: 2000

Lembar

: No. 70A

Peta Daerah Selat Makassar Laut Sulawesi


Kedar

: 1 : . 25.000.
1:

200.000.

1:

500.000.

1 : 1.000.000.
Tahun

: 2002, 2003

Lembar

: No. 125, 126, 127, 128, 130 dan 132.

d.

En Route Chart :

Indonesia Bagian Timur, Juli 2005.

e.

Nautical Almanac, Daftar Pasang Surut, Daftar Arus

Tahun 2007, Kepanduan Bahari Jilid II dan BPI terakhir.


3.

Peta Udara
a.

b.

JNC

: Daerah Sulawesi dan P. Aigner Bulgary

Kedar

: 1 : 5.000.000

Tahun

: 1975

Lembar

: No. 54, 55, 70 dan 85

ONC

: Asia Tenggara ( Kalimantan, Sulawesi

dan Laut China Selatan )


Kedar

: 1 : 1.000.000

Tahun

: 1968

Lembar

: ONCK-10, ONCK-11, 0NCL-10, ONCL-

11,

ONCL-12, ONCM-10, ONCM-11, ONCM-12,

ONCM-13, ONCK-12.
c.

TPC

Kedar

: 1 : 500.000.

Tahun

: 1994.

Lembar

: M-11D, M-11C, M-12C, M-12D, N-12A,


N-12B dan N-13A

d.

JOG

: Tarakan dan Sangata

Kedar

: 1 : 250.000.

e.

Tahun

: 1994.

Lembar

: SC-1, SC-4, SC-7, SC-10 dan SC-11

Peta En Route Chart : Indonesia Bagian Timur, tahun

2007.
Daerah Waktu

: WIB (GMT + 7 Jam ) , WITA (GMT + 8 Jam) dan WIT (GMT + 9


Jam).

Susunan Tugas

: Periksa Lampiran A (Susunan Tugas).

1.

Lampiran B (Rencana Intelijen).

SITUASI.
a.

Musuh.

Sebelum melakukan invasi ke Indonesia, khususnya wilayah Papua,

maka sesuai dengan laporan intelijen, Sonora akan menempatkan kekuatan militernya di P.
Aigner Bulgary (300 Nm) dan P. Black Bery Selatan Papua.
1)

Komposisi kekuatan Sonora di Pangkalan Aju P. Aigner Bulgary dan P.

Black Bery Selatan Papua adalah sebagai berikut :


a)

Sendra Town, terdiri dari :


(1)

Markas Divif Gab-7

(2)

Satuan Tempur terdiri dari :


(a)

Menif Gab-71 terdiri dari : Ma Menif Gab-71, Yonif-

713, Yonif-714, Yonif-715.


(b)

Menif Gab-72 terdiri dari : Ma Menif Gab-72, Yonif-

727, Yonif-728, Yonif-729.

(3)

(c)

Ki Gabungan Passus.

(d)

Ki Taikam.

Satuan Banpur
(a)

Yonkav Tank-47.

(b)

2 Yon Armed 155 mm (Yon Armed-57 dan Yon

Armed-67).
(c)

1 Denkav Intai 77.

(d)

1 Den Arhanud 87.

(e)

1 Den Zipur 97.

(f)

1 Ki Morbe 120 mm.

(g)

1 Ki ATGM (Anti Tank Gun Missile).

(h)

1 Den Helly Serbu dan Angkut.

4
(4)

b)

c)

Satuan Banmin.
(a)

1 Den Hub;

(b)

1 Den Bekang;

(c)

1 Den Bengharlap;

(d)

1 Den Kesehatan; dan

(e)

1 Den Zikon.

Redep Kenzo (kekuatan Laut), terdiri dari :


(1)

5 Unit Class Frigate.

(2)

5 Unit Corvete.

(3)

4 Unti Missile Boats (Combattante-II 4 AL).

(4)

3 Unit Class (Spica-M) Patrol Craft.

(5)

5 Unit Class (Lurssen TNC 45) Patrol Boats.

(6)

4 Unit Class Minehunters (Lerici).

(7)

4 Unit Class Offshore Patrol Vessels.

(8)

4 Unit Class Suport Ship.

(9)

10 Unit Kapal LST.

(9)

4 Unit Landing Craft.

(10)

6 Unit Helikopter.
(a)

2 Unit jenis AS 555 SN Fennec.

(b)

2 Unit jenis Agusta Westland Super Lynx 30.

(c)

2 Unit jenis Bell.

Bulgary Marine.
(1)

Mayonif-137/Pendarat Amfibi + Kima Yonif + 1 Kompi if

137A/Pendarat Amfibi + 1 Ton Mortir Sedang di Pusat Kota Bulgary


Marine KV. 5277
(2)

1 Kompi if 137B/Pendarat Amfibi (-) + 1 Sie Tank Amfibi di

KV.4288
(3)

1 Ton if + 1 Ton Zipur + 1 Rai Armed 105 mm di KV.5873

(4)

1 Kompi if 137C/Pendarat Amfibi (-) + 1 Sie Tank Amfibi

KV. 4668.
(5)

1 Ton Taikam di KV.3480.

(6)

1 Ton if + 1 Regu SMS di KV.3664

5
d)

Port Bailang, terdiri dari :


(1)

Kekuatan Darat :
(a)

Yonif-775/Para Troop
i.

Markas Yonif-775/Para Troop.

ii.

Kompi if-I /775/Para Troop.

iii.

Kompi if-II /775/Para Troop.

iv.

Kompi Senban/775/Para Troop (Ton Mortir

Sedang dan Ton PSU).

(2)

(b)

1 Ton Kav Tai.

(c)

1 Rai Arhanudse.

(d)

1 Ton Hubpur Para.

(e)

1 Ton Zipur Para.

(f)

1 Ton Bekang Para.

(g)

1 Ton Bengharlap Para.

(h)

1 Ton Keslap Para.

Kekuatan Udara :
(a)

Pesawat Tempur/Bomber :18 Pesawat J-10 dan 12

Pesawat J-11.
(b)

10 Pesawat MIG-29 N/U.

(c)

12 Pesawat JL-8.

(d)

12 Pesawat AN-12.

(e)

2 Pesawat AN-12B.

(f)

3 Pesawat SHAANXI Y-9.

(g)

1 Pswt Shaanxi Y-9 Kodal.

(h)

Helly : 4 Helly Z-8, 6 Helly EC-725 dan 4 Helly MI-

17.

e)

(i)

1 Yon Hanlan.

(j)

3 Rai Anti serangan Udara 57 mm.

(k)

1 Site Radar S-605 EW/GCI dan 2 Site Radar Mobile.

Gosforado , terdiri dari :


(1)

Kekuatan Darat terdiri dari :


(a)

Kompi if-III /775/Para Troop.

(b)

Ton SMS/Kompi Senban/775/Para Troop.

(c)

1 Rai Arhanud.

(2)

(3)

(d)

1 Rai Morbe 120 mm.

(e)

1 Ton Zipur Para.

(f)

1 Ton Keslap Para.

(g)

Ton Hubpur Para.

Kekuatan Laut terdiri dari :


(a)

2 PK.

(b)

1 AT.

(c)

1 BCM.

Kekuatan Udara terdiri dari :


(a)

Pesawat Tempur/Bomber : 6 Pesawat J-11; 10 Pesawat

J-10; 6 JL-8; dan 4 Pesawat Mig-29 N/U.


(b)

Helly : 2 Helly MI-4, 4 Helly MI-17.

(c)

1 Airbus 319.

(d)

3 Rai Psu Kal 57 MM; 1 unit Radar GCI 120 NM, 1

C-130, 1 KC 130 dan 1 Yon Hanlan


f)

2)

P. Black Bery.
(1)

Kekuatan Darat : 1 Ki Infantri

(2)

Kekuatan Laut : -

(3)

Kekuatan Udara :
(a)

1 Pesawat Airbus 319 Intai Strat.

(b)

5 Pesawat Cessna 402 B.

(c)

Radar berkemampuan 1000 Nm.

(d)

Pangkalan Udara.

(e)

1 Baterai PSU.

Kemampuan :
a)

Angkatan Darat.
(1)
(2)
(3)
(4)

b)

Melaksanakan Operasi Linud.


Melaksanakan Operasi Serangan.
Melaksanakan Operasi Penggabungan.
Melaksanakan Operasi Pertahanan.

Angkatan Laut.
(1)

Kemampuan Peperangan Atas Air.

(2)

Kemampuan Peperangan Bawah Air.

(3)

Kemampuan Peperangan Elektronika.

(4)

Kemampuan Peperangan Ranjau.

(5)

Kemampuan Proyeksi Kekuatan dari laut ke darat.

7
(6)
c)

b.

Kemampuan Bantuan.

Angkatan Udara.
(1)

Melaksanakan pengintaian.

(2)

Melaksanakan (Bantem) BTU.

(3)

Melaksanakan Angkutan udara.

(4)

Menyelenggarakan evakuasi medis udara.

(5)

Melaksanakan dukungan pangkalan dan pengendalian.

Kawan.
1)

Kogab TNI. Komando Gabungan TNI menyelenggarakan Kampanye Militer

untuk menghancurkan kekuatan Sonora di Mandala Operasi.


2)

Bais TNI. Badan Intelijen Strategis TNI melaksanakan operasi intelijen

strategis sebelum, selama, setelah pelaksanaan Kampanye Militer.


3)

Kohanudnas. Komando Pertahanan Udara Nasional melaksanakan Operasi

Pertahananan Udara Nasional di luar mandala operasi, sebelum, selama dan setelah
Kampanye Militer.
4)

Kogasudgab.

Komando Tugas Udara Gabungan menghancurkan kekuatan

udara musuh untuk merebut keunggulan udara di Mandala Operasi.


5)

Kogaslagab.

Komando Tugas Laut Gabungan melaksanakan Operasi

tempur laut gabungan guna menghancurkan kekuatan Sonora di perairan P. Aigner


Bulgary, Laut Arafuru dan memberikan bantuan kepada Kogasgab lainnya.
6)

Kogasgab Linud.

Komando

Tugas

Gabungan

Lintas

Udara

melaksanakan Operasi Linud guna merebut dan menguasai lapangan udara Port
Bailang dan Batuampar komplek hancurkan musuh di sasaran, membentuk dan
mempertahankan Tumpuan Udara, dalam rangka mendukung keberhasilan tugas
Kogab.
7)

Kogasgabratmin.

Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi

melaksanakan operasi pendaratan administrasi Kogasgabrat di tumpuan pantai.


8)

Kogasratgab.

Komando Tugas Darat Gabungan melaksanakan

penghancuran musuh di Sendra Town Kompleks dalam rangka mendukung tugas


pokok Kogab TNI.
9)

Kogasgab Hantai. +++++++

10)

Koopsau I dan Koopsau II.

11)

Koarmatim dan Koarmabar. +++++++

12)

Kodam XVII/Cendrawasih. +++++++

+++++++

8
c.

Keadaan Lingkungan/Daerah Operasi.


1;
Medan.
a)

Medan kritik.

Ditinjau dari karakteristik wilayah Aigner Bulgary

terbagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan pedalaman yang daerahnya


masih banyak hutan belantara (80%) sedangkan kawasan pantai merupakan
kawasan pembangunan Budi Daya Manusia (BDM). Kawasan pantai banyak
terdapat tempat yang merupakan pusat perekonomian, menyediakan pangan,
industri, obyek vital pusat maupun daerah yang berhubungan dengan darat,
laut, udara serta konsentrasi penduduk. Atas dasar itulah maka kawasan
pantai yang ada di wilayah Aigner Bulgary merupakan daerah/medan kritik
yang bila dikuasai akan memberikan keuntungan taktis bagi penyelesaian
tugas pokok. Bila ditinjau dari kekayaan alam terutama hasil tambang dan
kayu maka penguasaan atas wilayah ini oleh lawan sangat menguntungkan,
yang dapat digunakan sebagai medan kritik yang penting adalah sebagai
berikut :
(1)

Pantai yang baik untuk pendaratan.

Pantai Port Bailang

(Pantai Manggar Semboja). Pantai Kecubung-Green Sand, Muara


Badak, Bulgary Marine dan Pantai Tanjung Aru.
(2)

Tempat-tempat/daerah yang merupakan pusat pemerintahan/

perekonomian dan pintu menuju daerah lainnya adalah Kalimaya.


b)

Lapangan tinjau dan lapangan tembak.


(1)

Disepanjang wilayah Aigner Bulgary yang dikelilingi dengan

perairan yang landai dan datar dapat dijadikan lapangan tinjau dan
lapangan tembak yang baik.
(2)

Penonjolan.

Pada

umumnya

daerah

pedalaman

dan

pegunungan di Aigner Bulgary masih tertutup oleh hutan-hutan lebat,


sehingga dapat berpengaruh terhadap peninjauan lapangan tembak.
Di daerah pantai tersedia medan-medan yang dapat memberikan
peninjauan dan lapangan tembak yang baik serta menguasai pantai
sebagai pancangan kaki yang digunakan lawan melalui jalan
pendekat laut.
c)

Lindung tinjau dan lindung tembak.

Perlindungan

alam

terdapat di daerah pedalaman, di daerah sungai-sungai dan daerah rawa-

9
rawa. Basis perlindungan yang tersedia bagi perlawanan wilayah yaitu pada
daerah-daerah yang memenuhi syarat sebagai berikut :
(1)

Mampu mengendalikan operasi daerah sekitarnya.

(2)

Medan memberikan kemungkinan menjadi sumber bagi

perlawanan selanjutnya.
(3)

Daerah

basis

memungkinkan

menjadi

sumber

bagi

perlawanan selanjutnya.
(4)

Mempunyai akses yang dapat menghubungkan dengan basis

lain dan pulau-pulau lainnya.


d)

Rintangan.
1)

Penonjolan dan sistem pengairan


(a)

Pegunungan dan lereng-lereng yang curam serta

terputus merupakan rintangan yang cukup bagi gerakan


pasukan baik berjalan kaki maupun berkendaraan.
(b)

Rawa-rawa, sungai-sungai dan danau-danau dengan

tumbuh-tumbuhannya yang tersebar dari arah pantai ke


pedalaman yang melintang arah gerakan merupakan rintangan
yang cukup berat.

Sedangkan riam-riam yang terdapat di

sungai-sungai sebagai jalan pendekat juga merupakan


rintangan yang banyak ditemui di daerah pedalaman.

2)

Tumbuh-tumbuhan
(a)

Hutan bakau, hutan nipah dan semak belukar di

sepanjang pantai akan menghambat gerakan lintas medan dan


Amphibi.
(b)

Perkebunan, persawahan/peladangan yang teratur di

seluruh daerah merupakan rintangan bagi kendaraan bermotor


tetapi tidak merupakan rintangan bagi Pasukan Infanteri.
(c)

Daerah yang berhutan lebat di pedalaman dan

pegunungan mempunyai pengaruh terhadap pasukan Infanteri


dan merupakan rintangan bagi pasukan berlapis baja serta
menghambat

pengembangan

komunikasi radio.

pasukan

dan

penggunaan

10
3)

Benda-benda buatan manusia.


(a)

Daerah-daerah hutan yang terbuka keadaan tanahnya

sebagian terdiri dari tanah liat yang mudah longsor, pada


waktu hujan licin dan lengket sehingga menyulitkan pasukan
Infanteri, kendaraan bermotor serta peralatan berat.
(b)

Jaring-jaring jalan dengan jembatan-jembatan yang

kelasnya terbatas dan kondisi jalannya sempit merupakan


hambatan bagi setiap gerakan kendaraan bermotor.
e)

Jalan pendekat. Keadaan geografi Aigner Bulgary yang banyak

terdapat sungai-sungai besar/kecil,

lapangan terbang dan pelabuhan-

pelabuhan kapal laut, sehingga sungaisungai yang ada di Aigner Bulgary


pada umumnya dapat digunakan sebagai jalan pendekat disamping jaringan
jalan darat yang menghubungkan Ibu Kota Provinsi, Distrik dan
Distrikmadya ke Distrik-Distrik yang berada disekitarnya. Juga terdapat
jalan-jalan perusahaan perkayuan maupun perkebunan kelapa sawit. Hal ini
merupakan jalan pendekat yang cukup baik untuk melaksanakan Operasi
Militer.

2)

Cuaca.
a)

Suhu.
(1)

(2)

b)

Daerah pedalaman/pegunungan :
(a)

Suhu pada siang hari rata-rata 25oC s/d 30oC.

(b)

Suhu pada malam hari rata-rata 14oC s/d 24oC.

Daerah pantai.
(a)

Siang hari berkisar antara 30o C s.d 33o C.

(b)

Malam hari berkisar antara 24o C s.d 26o C.

Angin.
(1)

Pada umumnya arah dan kecepatan angin di daerah Aigner

Bulgary sering berubah dan sulit diramalkan.


(2)

Angin di daerah Utara Khatulistiwa umumnya dari arah Utara

menuju Timur Laut, sedangkan disebelah Selatan dari arah Barat


Daya menuju Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 45
Knot.

11
(a)

Daerah pedalaman/pegunungan :
i.

Bulan

Nopember

sampai

dengan

bulan

Pebruari bertiup angin Pasat Timur Laut (angin yang


bertiup tetap sepanjang tahun) dari sebelah Utara ke
Selatan.
ii.

Sebaliknya pada bulan Mei sampai dengan

bulan Oktober di sebelah Selatan bertiup Angin Pasat


Tenggara.
(b)

Daerah pantai.
i.

Bulan Januari dan Pebruari angin bertiup dari

timur laut (45o) dengan kecepatan 5 sampai 10 Knots.


ii.

Bulan Maret angin bertiup dari utara/barat

daya (360/335o) dengan kecepatan 5 sampai 8 Knots.


iii.

Bulan Mei, Juni dan Juli angin bertiup dari

selatan (180o) dengan kecepatan 8 sampai 25 Knots.


iv.

Bulan Agustus dan September angin bertiup

dari selatan (180o) dengan kecepatan 8 sampai 25


Knots.
v.

Bulan Oktober angin bertiup dari barat daya

(200o) dengan kecepatan 5 sampai 12 Knots.


vi.

Bulan Desember angin bertiup dari Barat Laut

(315o) dengan kecepatan 5 sampai 10 Knots.


vii.

Musim Wiraroba antara bulan April dan

September angin bertiup dari Tenggara/Barat Daya


(160/200) dengan kecepatan 8 sampai 25 Knots.
c)

Cahaya.
(1)Matahari terbit pukul 06.10 WIT s.d 06.20 WIT, terbenam
antara pukul 18.20 WITA s.d 18.30 WITA.
(2)Lamanya senja (periode taktis) baik pagi atau sore adalah +
30 menit.
(3) Jarak penglihatan :
i.Bulan terang

: 150 - 200 M.

ii.Bulan gelap

5 -10 M.

12
d)

Endapan.

Kabut rata-rata terjadi pada pagi hari mulai pukul

05.00 WIT s.d 07.00 Wit sedangkan sore hari mulai pukul 17.00 WIT S.d
19.15 WIT, khusus di daerah pegunungan kabut rata-rata terjadi mulai pukul
22.00 WIT s.d 09.00 Wit keesokan harinya.
3)

Pandangan dan pertimbangan Pemda dan Masyarakat setempat yang dapat

mempengaruhi jalannya operasi. +++++++


d.

Penerimaan dan Pemberian Bawah Komando. (PM)


1)

2)

e.

2.

Penerimaan.
a)

Bawah Perintah. +++++++

b)

Bawah Komando Operasi. +++++++

c)

Bawah Kendali Operasi. +++++++

Pemberian.
a)

Bawah Perintah. +++++++

b)

Bawah Komando Operasi. +++++++

c)

Bawah Kendali Operasi. +++++++

Pra Anggapan.
a;

Musuh tidak menggunakan senjata Nubika dan senjata pemusnah massal.

b;

Musuh tidak mendapat bantuan kekuatan bersenjata dari negara ketiga.

TUGAS POKOK.

BKO-kan

Kogasgabfib melaksanakan operasi amfibi, bantu operasi Ratmin,

Brigif 1 Marinir (DPK) kepada Kogasratgab untuk melaksanakan operasi darat

gabungan pada hari H + 19 jam J di Pantai Bulgary Marine, beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah.
3.

PELAKSANAAN.
a;

Konsep Operasi.
1;

Manuver.

Kogasgabfib melaksanakan

operasi amfibi, bantu operasi

Ratmin, BKO-kan Brigif 1 Marinir (DPK) kepada Kogasratgab untuk melaksanakan


operasi darat gabungan pada hari H + 19 jam J di Pantai Bulgary Marine melalui rute
Laut Jawa Laut Bali - Laut Flores Daerah Latum (Pantai Maumere) dan Bekul
Laut Arafuru Daerah Sasaran Amfibi (DSA), dengan pentahapan sebagai berikt :
a

Tahap Embarkasi. (Hari H+ 5 s.d H + 9).

13
(1)

ST. INTAI. Melaksanakan embarkasi 1 Tim Paska.

(2)

ST. AJU. Melaksanakan embarkasi 2 Tim Taifib dan 2 Tim

Paska dan perlengkapannya.


(3)

ST. ANGKUT. Melaksanakan embarkasi material dan

personel Kogasgabfib dan Pasrat di Pangkalan awal .


(4)

ST. TABIR. Melaksanakan perlindungan pangkalan terhadap

unsur yang sedang melaksanakan embarkasi di pangkalan.


(5)

ST.BANTU. Melaksanakan embarkasi tim Salvage dan Tim

Repair.
(6)

ST. UDARA. Melaksanakan embarkasih 2 Tim Taifib yang

akan melaksanakan Junpur.


(7)

PASRAT. Melaksanakan embarkasi personel dan material ke

unsur-unsur ST. Angkut.


Selama melaksanakan embarkasi unsur-unsur laut, Pertahanan
Pangkalan (LSBA dan Hanud) dikoordinir oleh Lantamal V di Pangkalan
Surabaya.
b)

Tahap Gerakan Menuju Sasaran/ GMS 1. ( Hari H + 10 s.d H + 12).

Seluruh unsur Kogasgabfib melaksanakan GMS dari Pangkalan - Laut Jawa


Laut Bali - Laut Flores Daerah Latum (Pantai Maumere), selanjutnya
melaksanakan Bekal Ulang.
(1)

ST. AJU. Bertolak mendahului dari Pangkalan Surabaya

mengangkut 2 Tim Taifib dan 2 Tim Paska, pembersihan dan


penyapuan ranjau di APBS dan Latum serta melaksanakan
penuntunan unsur-unsur Kogasgabfib saat melewati medan ranjau, 1
Kompi (DPK) Ratsus dengan KRI ATF.
(2)

ST. INTAI. Bertolak mendahului dari Pangkalan Surabaya

menuju sektor intai di DSA selanjutnya meluncurkan 1 Tim Paska


untuk melaksanakan infiltrasi dan kofirmasi pantai
Pantai di pantai pendaratan.
(3)

ST.TABIR. Melaksanakan perlindungan terhadap Badan

Utama Kogasgabfib selama Linla dari pangkalan Surabaya Latum


dari ancaman bahaya Udara , KAA dan KS.
(4)

ST.ANGKUT. Mengangkut personel dan material Pasrat dari

Pangkalan Surabya ke daerah Latum.

14
(5)

ST.BANTU. Melaksanakan dukungan logistik kepada unsur-

unsur Kogasgabfib.
(6)

Satgasud.

Melaksanakan Angkutan 2 Tim Taifib untuk

melaksanakan konfirmasi pantai pendaratan dan penyelidikan


sasaran.
c)
Tahap Latum dan Bekul (Hari H + 13 a.d H + 14). Seluruh unsurunsur Kogasgabfib melaksanakan Latum di Perairan Maumere, untuk
pemantapan pemahaman RO, uji jaring komunikasi dan pengendalian GKK
serta jadwal peluncuran kendaraan pendaran amfibi.
(1)

ST. AJU. Melaksanakan pembersihan ranjau di daerah

Latum..
(2)

ST. INTAI. Melaksanakan pengamanan pelaksanaan Latum

berkoordinasi dengan ST.Tabir.


(3)

ST.TABIR. Melaksanakan penyekatan sesuai sektor yang

telah ditentukan dalam diagram serbuan Latum.


(4)

ST.ANGKUT. Melaksanakan latihan peluncuran Tankfib,

Ranratfib dan SPP.


(5)

ST.BANTU. Melaksanakan dukungan logistik kepada unsur-

unsur ST.Aju
(6)

Satgasud. Melaksanakan uji Kodal dan Komunikasi.

(7)

ST. Demolisi Bawah Air. Melaksanakan pengamanan

kemungkinan Sabotase Bawah Air di daerah Latum.


(8)

ST. BTK. Melaksanakan uji kesiapan senjata, sistim kendali

tembakan dan pengecekan amunisi.


(9)

Pasrat. Meluncurkan 2 Tankfib, 2 Ranratfib. SPP serta naik

turun jaring.
Setelah selesai Latum, unsur-unsur Kogasgabfib melaksanakan Bekal ulang.
d)Tahap Gerakan Menuju Sasaran/GMS

2 ( Hari H+ 15 s.d H + 18).

Unsur-unsur Kogasgabfib bertolak dari Daerah Latum (Pantai Maumere) dan


Bekul Laut Arafuru Daerah Sasaran Amfibi (DSA).
(1)

Meningkatkan perlindungan oleh Satgasla dalam pergerakan

badan utama menuju daerah sasaran amfibi.


(2)
e)

Memasuki DSA sesuai waktu dan formasi yang direncanakan.

Tahap Pra Serbuan ( H + 12 s.d H + 18).

15
(1)

Satgasud. Pada Hari H + 12 mengangkut Tim Taifib dari

pangkalan awal ke DZ pada KV.4781 melaksanakan Junpur.


(2)

ST. INTAI. Pada Hari H + 17 melaksanakan pengintaian di

DSA dan melaksanakan peluncuran Tim Paska.


(3)

ST.AJU. Pada Hari H + 18 jam 04.00 WIT melaksanakan

pembersihan ranjau dan penyiapan pantai pendaratan.


4)

ST.AJU/Kompi Ratsus. Pada Hari H + 18 jam 23.30 WIT

mendaratkan

Kompi

Ratsus

untuk

merebut

sasaran

Pasrat/Kogasgabfib yang ditentukan.


g)

Tahap Serbuan (Hari H + 19 s.d H + 21).


(1)

ST. TABIR. Melaksanakan penyekatan dan perlindungan

sesuai sektor yang telah ditentukan dalam diagram serbuan.


(2)

ST. ANGKUT. Melaksanakan debarkasi Ranpur dan personel

Pasrat.
(3)

ST.BANTU. Memberikan bantuan logistik (Bekul) dan SAR

serta Salvage terbatas kepada unsur-unsur Kogasgabfib sesuai


kebutuhan.
(4)

Satgasud. Melaksanakan GKK lintas Hely dan evakuasi

medis.
(5)

ST. BTK. Melaksanakan BTK terjadwal dan atas permintaan

dari Danpasrat sampai dengan operasi amfibi dinyatakan berakhir.


(6)

ST. INTAI. Melaksanakan debarkasi 1 Tim Paska.

(7)

ST Dal GKK. Mengendalikan gerakan kapal ke pantai bagi

material dan sekoci-sekoci pendarat amfibi.


(8)

PASRAT. Melaksanakan serangan amfibi di Pantai Pendaratan

di Ko. 5020.8410 s.d Ko. 5150.8350 merebut sasaran Kogasgabfib


dan sasaran Pasrat untuk membentuk tumpuan pantai dan membantun
pelintasan Kogasgabrat.
2)

Bantuan.
a)

Intelijen. Bais TNI melaksanakan operasi intelijen strategis dan

intelijen taktis di dalam dan di luar negeri untuk mendapatkan data maupun
informasi.

16
b)

Teritorial. Kodam XVII/Cendrawasih melaksanakan operasi bantuan

Kepolisian untuk mengembalikan kondisi Kamtibmas serta membantu tugas


pengendalian kawasan daerah.
c)

Informasi. Satgas Intelijen dan Satgas Informasi melaksanakan

pembentukan opini dan kontra propaganda.


d)

SAR. Dukungan SAR perlu dilaksanakan dalam rangka pencarian

dan pertolongan /penyelamatan korban yang terjadi dalam pertempuran.


e)

Pernika. Unsur Komlek memberikan dukungan untuk mendapatkan

keunggulan penggunaan elektronika dalam rangka mendukung pelaksanaan


operasi.
f)

Hukum. Bantuan hukum dari Babinkum TNI sebagai bahan

pertimbangan hukum dalam pelaksanaan operasi untuk menghindari segala


tindakan yang melanggar ketentuan internasional dan HAM.
g)

Angkutan. Bantuan angkutan darat, laut dan udara untuk menambah

daya gerak pasukan.


b;

Tugas

Satuan-satuan

Manuver

yang

Termasuk

Dalam

Susunan

Tugas/Organisasi Tugas.
1)

Satgasla.
a)

Laksanakan embarkasi personel dan material tempur Pasrat di

pangkalan Surabaya.
b)

Laksanakan perlindungan badan utama dari ancaman serangan musuh

selama GMS 1, Latum dan Bekul, GMS 2 dan di DSA.


c)

Laksanakan pengangkutan unsur-unsur pasrat dan perkuatannya.

d)

Laksanakan Linla dari pangkalan awal Surabaya menuju DSA dengan

route Surabaya -Laut Jawa Laut Bali - Laut Flores Daerah Latum (Pantai
Maumere) dan Bekul Laut Arafuru Daerah Sasaran Amfibi (DSA) .
e)

Laksanakan dukungan logistik,

repair dan pelayanan kesehatan

terhadap unsur-unsur Kogasgabfib selama pelaksanaan operasi.


f)

Laksanakan penyapuan ranjau pada daerah yang rawan terhadap

penyebaran ranjau dan mendukung operasi pra serbuan.


g)

Laksanakan pengintaian taktis dari laut sebelum, selama dan sesudah

operasi serta mendukung pelaksanaan operasi pra serbuan.

17
h)

Laksanakan pertempuran laut dalam rangka perlindungan seluruh

unsur Kogasgabfib.
i)

Laksanakan BTK sesuai jadwal terencana dan atas permintaan dalam

perebutan tumpuan pantai.


j)

Laksanakan dukungan fasilitas Markas Komando Kogasgabfib.

k)

Laksanakan pengendalian GKK baik lintas permukaan maupun lintas

heli.

2)

l)

Laksanakan Ratsus di DSA.

m)

Laksanakan debarkasi unsur-unsur Pasrat di DSA.

n)

Laksanakan SAR tempur dan evakuasi medis udara.

Pasrat.
a)

Laksanakan Operasi Praserbuan dengan Junpur oleh 2 Tim Taifib

pada Hari H + 12, BKO ST.Aju.


b)

Laksanakan Operasi praserbuan pada Hari H + 18 dengan 1 Kompi

Ratsus, BKO ST.Aju.


c)

Laksanakan serbuan amfibi pada Hari H + 19 dalam gelombang

pendaratan terjadwal maupun atas panggilan melalui GKK lintas permukaan


dan lintas Hely.
d)

Rebut dan duduki sasaran Kogasgabfib dan sasaran Pasrat sesuai

rencana.
e)

Bentuk tumpuan pantai di DSA.

f)

Tumpuan Pantai direbut dan dikuasai paling lambat H + 21 pukul

16.00 WIT.
g)

Bantu pendaratan administrasi Kogasgabratmin di tumpuan pantai

pada Hari H + 22 s.d H + 23.

3)

h)

Memandu Kogasgabrat dari DK menuju DP pelintasan.

i)

Bantu dan amankan pelintasan Kogasgabrat pada Hari H + 24.

j)

Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

Satgasud.
a)

Laksanakan pengintaian taktis dari udara sebelum, selama dan

sesudah operasi serta mendukung pelaksanaan operasi pra serbuan.

18
b)

Laksanakan perlindungan udara selama Linla dari pangkalan awal

sampai DSA dan selama serbuan ke pantai pendaratan.


c)

Laksanakan SUL dan BTU.

d)

Siagakan unsur-unsur untuk evakuasi medis dan SAR PUR.

e)

Laksanakan penyekatan udara.

f)

Koordinasikan dengan Kohanudnas untuk perlindungan udara selama

pelaksanaan operasi.
c.

Instruksi Koordinasi.
1)

Nama sandi Operasi adalah TRIKORA 03 .

2)

Susunan tugas berlaku sejak RO menjadi PO dengan sandi GELEDEK;

3)

RO efektif dengan isyarat TERANG

4)

RO di batalkan dengan isyarat SENJA.

5)

RO dilanjutkan kembali dengan isyarat PAGI.

6)

Pengakhiran Operasi amfibi dengan isyarat SAMAR.

7)

Hari H jam J (Tentatif )

8)

Peralihan Kodal tiap babak akan diisyaratkan.

9)

Hindari korban dan kerugian dari pihak rakyat.

10)

TWP agar diperlakukan sesuai dengan hukum Humaniter dan HAM.

11)

Hindari kerusakan obyek vital di mandala operasi.

12)

Koordinasikan antar angkatan, antar satuan serta satuan samping agar

dilakukan dengan sebaik-baiknya.


13)
4.

Laporkan setiap perkembangan situasi secara terus menerus.

ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.


a.

Konsep Dukungan Pelayanan Logistik untuk Operasi.


+++++++

b.

Logistik.
+++++++

c.

Personil.
+++++++

d.

Bantuan Pelayanan Medis.


+++++++

19
e.

Urusan Penerangan Masyarakat (Public Affairs).


+++++++

f.

Bantuan Pelayanan Meteorologi dan Geofisika.


+++++++

g.

Bantuan Informasi dan Pelayanan Geospatial.


+++++++

5.

KOMANDO, KENDALI DAN KOMUNIKASI.


a.

Komando dan kendali.


1)

Komando.
a)

Komando Penuh

Panglima TNI.

b)

Komando Operasional

Pangkogab.

c; Komando Taktis
2)

Pangkogasgabfib.

Kendali.
a)

Kendali operasional

b)

Kendali taktis

c)

Pos Komando.
a)

:
:

Pangkogasgabfib.

Dansat masing-masing.

Posko utama Markas Kogasgabfib selama proses perencanaan

berada di Surabaya.

b.

b)

Poskotis Kogasgabfib selama operasi berada di Kapal Markas.

c)

Pangkogasgabfib selama operasi berada di Kapal Markas

d)

Dan Satgasla selama operasi di KRI PKR-01.

Komunikasi dan Elektronika

: (Periksa Lampiran N) PM.

+++++++

Pangkogasgabfib

Lampiran

A;

Susunan Tugas.

B;

Rencana Intelijen.

C;

Oleat Operasi.

Kencana
Laksamana Muda TNI

20
D;

Konsep Operasi (PM).

E;

Rencana Bantuan Tembakan (PM).

F;

Rencana Pertahanan Udara (PM).

G;

Rencana Bantuan Nubika (PM).

H;

Rencana Bantuan Logistik (Renduk Pelayanan Logistik Operasi) (PM).

I;

Rencana Dukungan Personel (PM).

J;

Rencana Bantuan Teritorial (PM).

K;

Rencana Operasi Informasi (PM).

L;

Komando dan Kendali (PM).

M;

Ketentuan/Aturan Pelibatan dan Penembakan (ROE) (PM).

N;

Rencana Komlek (Sistem Komando, kendali, Komunikasi dan Komputer) (PM).

O;

Rencana Penerangan Maysrakat (PM)

P;

Data-data tentang Pertimbangan Keadaan Lingkungan (PM).

Q;

Rencana Pelayanan Informasi Geospatial (PM)

R;

Bantuan Pelayanan Kesehatan (PM).

S;

Rencana Koordinasi antar institusi dan agensi terkait (PM).

T;

Oleat Gerak (PM)

U;

Daftar Distribusi (PM)

21
RAHASIA
(LATIHAN)

Anda mungkin juga menyukai