1 Juni 2012
ABSTRAK. Pemanfaatan limbah cair dari industri tahu untuk meningkatkan nilai
ekonomisnya dapat dilakukan dengan menggunakannya sebagai substrat untuk
produksi biogas. Penambahan aktivator mikroorganisme diketahui mampu
mempercepat pembentukan biogas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
konsentrasi optimum Effective Microorganism 4 (EM-4) sebagai aktivator
mikroorganisme pada proses pembentukan biogas dengan menggunakan limbah cair
tahu sebagai substrat. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan EM-4
dengan konsentrasi 0,25%; 0,5%; 0,75%, dan 1% dalam 20 liter limbah cair tahu ke
dalam digester. Proses pembentukan biogas diamati melalui pembacaan tekanan pada
alat pressure gauge pada digester. Proses pembakaran biogas dilakukan setelah
tekanan mencapai nilai yang konstan. Konsentrasi optimal dari EM-4 untuk produksi
biogas menggunakan 20 liter substrat limbah cair tahu adalah 0,75%; dengan lama
waktu pembakaran 14 menit 56 detik.
Kata Kunci: biogas, effective microorganisms 4 (EM-4), limbah cair industri tahu,
1.
PENDAHULUAN
Biogas
adalah gas-gas
yang
dihasilkan dari proses dekomposisi bahan
organik oleh berbagai mikroorganisme
secara anaerob. Biogas umumnya terdiri
dari metan dan karbondioksida serta
beberapa gas lain dengan jumlah yang
sangat sedikit seperti hidrogen sulfida,
ammonia, nitrogen, dan air (Houdkova,
2008). Secara umum, semua bahan
organik/biomassa dapat digunakan sebagai
substrat penghasil biogas selama bahan
22
(Lactobacillus
sp.),
dan
ragi
(Actinomycetes). Bahan
organik
difermentasikan dengan bantuan EM-4
untuk kemudian melepaskan hasil-hasil
fermentasi berupa gula, alkohol, vitamin,
asam laktat, asam amino dan senyawa
organik lainnya (Wididana dkk, 1996).
Penambahan EM-4 bertujuan untuk
memperpendek fase adaptasi atau fase lag
dari mikroorganisme saat permulaan
proses degradasi, sehingga dari segi waktu
proses pendegradasian akan semakin cepat
dan efisien. Disamping itu, penambahan
EM-4 secara teknis mudah didapatkan di
pasaran dan harganya relatif murah
(Paturohman, 2009).
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui konsentrasi penambahan
starter EM-4 yang optimal pada proses
pengolahan limbah cair tahu menjadi
biogas dengan digester tipe batch (volume
tetap).
2.
METODE PENELITIAN
3.
2
3
4
5
6
7
8
Konsentrasi EM-4
0,25%
0,50%
0,75%
1%
2,58
3,49
2,58
2,18
1,80
2,08
1,20
0,60
2,59
2,30
2,10
1,20
2,97
2,97
2,57
1,40
3,40
3,58
2,58
1,50
3,40
3,58
2,58
1,60
1,80
1,80
0,25
%
0,50
%
0,75
%
Tekanan (kg/cm2)
3
2
1
0
0
4
5
Hari ke-
15
14,56
Waktu (menit)
12
9,45
9
6
3
1,52
1,14
0
0
0,25
0,5
0,75
1
Konsentrasi starter EM-4 (%)
1,25
Gambar 2. Grafik hubungan antara penambahan starter EM-4 pada berbagai konsentrasi
terhadap lama waktu pembakaran biogas.
Pembakaran
biogas
tertinggi
diperoleh pada penambahan konsentrasi
starter EM-4 sebanyak 0,75% (Gambar 2).
Nyala api berwarna biru yang dihasilkan
menunjukkan bahwa proses pembakaran
4.
KESIMPULAN
Limbah
cair
tahu
dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bahan
baku atau substrat untuk pembuatan biogas
sehingga dapat meningkatkan nilai
ekonomisnya. Penambahan starter EM-4
pada limbah cair industri tahu dapat
mempercepat pembentukan biogas menjadi
rata-rata 5,5 hari. Penambahan konsentrasi
starter
EM-4
0,75%
merupakan
konsentrasi optimal untuk produksi biogas
dengan substrat limbah cair tahu. Lama
pembakaran gas metana yang diperoleh
pada konsentrasi starter EM-4 0,75%
26
DAFTAR PUSTAKA
Aminah TS. 2011. Potensi Hasil Samping
Produksi Biogas dari Limbah Cair
Pabrik Kelapa Sawit dengan
Penambahan Aktivator Kotoran
Sapi Potong Sebagai Pupuk
Organik.
Fakultas
Peternakan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Deublein D dan Steinhauser A. 2008.
Biogas from Waste an Renewable
Resources. Wiley-VCH Verlag
GmbH & Co. Weinheim. Jerman.
Goendi S, Purwadi T, dan Nugroho AP.
2008. Kajian Model Digester
Limbah Cair Tahu untuk Produksi
Biogas
Berdasarkan
Waktu
Penguraian.
Dalam
Prosiding
Seminar Nasional Teknik Pertanian.
Yogyakarta.
Houdkova L., J. Boran., J. Pecek dan P.
Sumpela. 2008. Biogas - A
Renewable Source of Energy.
Journal of Thermal Science 12(4):
2733.
Paturohman M. 2009. Potensi Sampah
Buah-buahan sebagai Bahan Bakar
Alternatif
(Biogas)
Melalui
Fermentasi Aerobik dan Anaerobik.
IPB. Bogor.
Prajayana FI. 2011. Kajian Konversi
Limbah Padat Jerami Padi Menjadi
Biogas.
Fakultas
Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Priyono H. 2002. Pemanfaatan lumpur dan
Limbah Padat Industri Tapioka
untuk Produksi Biogas. Program
Pasca Sarjana. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Rahman AN. 2007. Pembuatan Biogas
dari Sampah Buah-Buahan Melalui
Fermentasi Aerobik dan Anaerobik.
Fakultas
Teknologi
Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
27