KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Nama : By. S I
ANAMNESIS
NO RM : 368728
Umur : 0 hari
Ruang : Dahlia
Nama Lengkap
: By. S I
Jenis Kelamin
: Perempuan
: Karanganyar, 28/04/2016
Umur
: 0 hari
Nama Ayah
: Tn. S
Umur
: 30 tahun
Pekerjaan Ayah
: Petani
Nama Ibu
: Ny. S
Umur
: 29 tahun
Pekerjaan Ibu
Pendidikan Ibu
: SMP
Alamat
: Salam, Jumantono
Tanggal Masuk RS
: 28 Februari 2016
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM : 368728
KELUHAN TAMBAHAN
: disangkal
4. Pohon keluarga
5th
: laki laki
: perempuan
3th
: pasien
: meninggal
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM : 368728
menstruasi terakhir tanggal 30 Juli 2015. Selama hamil mengeluh mual muntah ringan
pada awal kehamilan, dan didapatkan tekanan darah meningkat memasuki usia kehamilan
38 minggu Tidak ada riwayat trauma maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-),
merokok saat hamil (-), kejang saat hamil (-). Kondisi ibu dan perkembangan kehamilan
dinyatakan baik, namun didapatkan hasil laboratorium proteinuri +++ pada usia kehamilan
38 minggu.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan pasien dengan operasi sectio caesaria atas indikasi gemelli letbo-letkep,
umur kehamilan 38 minggu, air ketuban jernih, presentasi bokong-kepala, bayi I tidak
langsung menangis dengan berat lahir 1400 gr, bayi II langsung menangis dengan berat
lahir 2400gr, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
c. Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan BB 1400 gr, setelah lahir tidak langsung menangis, gerak belum aktif,
warna kulit kemerahan, tidak ada demam atau kejang. ASI belum keluar, bayi langsung
diberikan susu formula.
Kesan : Riwayat ANC terdapat PEB, riwayat persalinan baik, riwayat PNC kurang
baik karena bayi langsung diberikan susu formula
d. Riwayat makanan
0-1 hari
: Susu formula
Kesan : Pasien tidak mendapat ASI eksklusif, kualitas makanan kurang, kuantitas
makan baik.
e. Riwayat perkembangan dan kepandaian
Perkembangan dan kepandaian pasien sampai usia 1 hari : Motorik kasar, motorik halus,
bahasa, personal sosial belum terlihat jelas
f. Riwayat Vaksinasi
Vaksin
I
Hepatitis B
0 hari
BCG
DPT + hepatitis
(combo )
Polio
Campak
-
II
-
III
-
IV
-
V
-
VI
-
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM : 368728
Kardiovaskuler
Respiratori
Gastrointestinal
Urogenital
Muskuloskeletal
Integumentum
Otonomik
: demam (-)
PEMERIKSAAN
Nama : An. S I
Umur : 0 Hari
JASMANI
Ruang : Dahlia
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
PEMERIKSAAN OLEH
NO RM : 368728
Jam 13.00
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Vital Sign
Nadi
: 156 /menit
RR
: 46/menit
Suhu
: 36,1 C
Status Gizi
BB/TB : 1400 gram/41 cm
Kesimpulan : Berat Badan Lahir Rendah
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kulit
Kepala
Kesan
Thorax
Kanan
Kiri
Simetris
Simetris
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Palpasi
Perkusi
Sonor (+)
Sonor (+)
Inspeksi
Simetris
Simetris
Palpasi
Perkusi
massa (-)
Sonor (+)
massa (-)
Sonor (+)
Depan
Auskultasi
Belakang
NO RM : 368728
Auskultasi
Cor
Hasil pemeriksaan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
: peristaltik (+)
Perkusi
: timpani (+)
Palpasi
Hepar
Lien
Anogenital
Kesan : Cor dalam batas normal, Paru dalam batas normal, Abdomen dalam batas
normal
Ekstremitas
: akral hangat (+), deformitas (-), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-)
Tungkai
Kanan
Gerakan
: bebas
Lengan
Kiri
Kanan
Kiri
bebas
bebas
bebas
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
normal
normal
eutrofi
eutrofi
eutrofi
(-)
(-)
(-)
NO RM : 368728
Tonus
: normal
normal
Trofi
: entrofi
Klonus Tungkai
: (-)
Reflek fisiologis
: triceps (+) normal, reflek patella (+) normal, reflek achiles (+) normal
Refleks patologis
: babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-), gordon (-), rosolimo (-)
Meningeal Sign
: kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), brudzinski III (-)
brudzinski IV (-)
Sensibilitas
pucat
Badan
(Warna kulit)
Pulse
Grimace
ekstremitas ungu
<100x/menit
>100
Sedikit
gerakan Reaksi melawan, batuk,
Lumpuh
mimik
Ekstremitas
fleksi sedikit
Lambat/ tidak teratur
Activity
Respiratory
2
merah, Seluruh tubuh kemerahan
bersin
dalam Gerak aktif
Menangis kuat
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM : 368728
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM : 368728
RINGKASAN ANAMNESIS
a.
b.
c.
d.
formula.
e. Tumbuh kembang sampai usia 1 hari belum terlihat
f. Imunisasi HB (+)
g. Keadaan sosial ekonomi dan kondisi lingkungan rumah cukup baik
RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK
a. KU: CM
b. Vital sign: Nadi : 156 /menit, RR
: 158/menit, Suhu
: 36,1 C
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
NO RM : 368728
INAKTIF
DIAGNOSA KERJA
Neonatus cukup bulan, BBLR, gemelli, KMK, dengan Asfiksia ringan
DIAGNOSIS BANDING
Apneu of Prematurry
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Tindakan
Resusitasi neonatus
Obsevasi keadaan umum dan vital sign
Rencana Terapi
Inj. Vit K 1mg IM setelah lahir
Inj. HBO 12 jam setelah lahir
Asi 8x (20-25cc) atau Asi on demand
Rencana Edukasi
Menjelaskan kepada orangutan pasien mengenai kondisi pasien
Menjelaskan tentang kemungkinan terburuk dari kondisi pasien
Menjelaskan kepada orang tua kemungkinan adanya gangguan tumbuh kembang pada
pasien
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
: ad bonam
Tgl
S
O
28/2 Pasien lahir pukul Umur : 0 hari, BB : 1400
/16
Neonatus
Resusitasi neonates
gram
cukup
menangis spontan,
N: 156x/m, RR : 58x/m, S
bulan, kecil
vital sign
: 36,1C
masa
12.00
tidak
10
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
sianosis (-), ASI
Status generalisata
Kulit
r.grasping
(-),
r.sucking (-).
NO RM : 368728
kehamilan
lahir
BBLR,
gemelli,
Asfiksia
demand
ringan
Ikterik
(-),
29/4
/16
Pasien
menangis
gram
Neonatus
Minum
(+),BAK
N: 142x/m, RR : 48x/m, S
cukup
(+),
: 36,7C
bulan, kecil
r.morrow
(+),
r.grasping
(+),
masa
Status generalisata
kehamilan
(+),
BAB
r.sucking (+)
Kulit
Ikterik
(-),
BBLR
30/4
/16
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
bulan, kecil
r.morrow
masa
r.grasping
(+),
(+),
BAB
r.sucking (+)
Status generalisata
Kulit
Ikterik
kehamilan
(-),
petechie (-)
Kepala: SI(-/-), CA (-/-)
Leher : PKGB (-/-)
Thorax : SDV(+/+) Rh
(-/-) Wz (-/-)
Abd : distensi (-), nyeri
tekan (-)
Extremitas : akral hangat
12
BBLR
NO RM : 368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
DISKUSI
BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
A. Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut WHO (2004) merupakan
berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram.
B. Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi bayi baru lahir, dikelompokkan BBLR menjadi:
1. Prematuritas murni, (Sesuai Masa Kehamilan) yaitu bayi dengan masa
kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat
badan untuk usia kehamilan (berat badan terletak antara persentil ke 10
sampai persentil ke 90 pada intrauterine growth curve Lubchenko)
2. Dismaturitas (Kecil untuk masa Kehamilan), yaitu bayi dengan berat
badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan.
Artinya, bayi yang berat badannya kurang dari persentil ke 10 dari berat
sesungguhnya yang harus dicapai menurut usia kehamilan. Biasanya
akibat tumbuh kembang intrauterin mengalami gangguan sehingga ukuran
bayi kecil untuk masa kehamilannya.
(Manuaba et al2007)
C. Epidemiologi
Secara global, lebih dari 20 juta bayi lahir dengan berat badan lahir
rendar. Angka tertinggi BBLR berpusat di dua regio negara berkembang yaitu
Asia dan Afrika yaitu 72% BBLR di Asia, dan 22% di Afrika. Terdapat lebih
dari 1 juta bayi BBLR di Cina dan 8 juta di India. Amerika Latin dan
Caribbean memiliki angka BBBLR yang rendah.
(WHO, 2004)
Masih terdapat 10,2 persen bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), yaitu kurang dari 2.500 gram. Persentase ini menurun dari
Riskesdas 2010 (11,1%). Prsentase BBLR tertinggi terdapat di provinsi
Sulawesi Tengah (16,9%) dan terendah di Sumatera Utara (7,2%)
(Riskesdas, 2013)
D. Etiologi
Penyebab
Keterangan
Badan Ibu Kecil
Bayi turut kecil sehingga dapat lahir alami
Pertambahan BB ibu - BB absolut < 45kg, dapat berisiko terdapat kelainan
13
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
hamil
Kehidupan sosial
sirkulasi
retro-plasenter
Rubella
Sitomegalovirus
Hepatitis A-B
Gangguan Vaskular
prmaturitas
Terjadi gangguan
(Hipertensi,
Penyakit
sirkulasi
retroplasenter
sehingga
Preeklamsi/eklamsi
Insersio tali pusat
Antifosfolipid/autoi
KMK
Mnimbulkan trombosis kapiler plasenta sehingga dapat
mun
menjadi KMK
- Menimbulkan BB janin lebih rendah yang lahir di
Hamil
ketinggian
pada
di
atas permukaan
sekitar pantai
Turunnya BB janin sekitar 200-250 gr dengan
perbedaan tinggi sekitar 1000 meter
laut
(Manuaba et al, 2007)
E. Diagnosis
14
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
15
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
antara umur kehamilan dengan berat bayi baru lahir disebutkan dalam
batas normal bila berada antara minus persentil ke 10 dan sampai plus
persentil ke 90 menurut kurva Battaglia dan Lubhenco.
Selain itu, dapat pula menentukan umur kelahiran dengan
menpergunakan kriteria menurut: Ballard (1979) dengan menetapkan
berdasarkan perkembangan bayi secara fisik dan neurologis.
(Surasmi, et al, 2003)
16
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3. Pemeriksaan penunjang.
a. Pemeriksaan skor ballard
b. Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan
c. Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa
kadar elektrolit dan analisa gas darah.
17
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
d. Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan
umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau
didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.
(IDAI, 2004)
F. Komplikasi
a. Hipotermi: BBLR memiliki rasio area permukaan tubuh dibanding berat
badan yang lebih tinggi, menurunnya cadangan lemak dan glikogen, dan
tidak dapat mempertahankan maupun menghasilkan panas tubuh. Masalah
klinis yang brkaitan dengan hipotermia meliputi hipoglikemi, apnea,
peningkatan konsumsi O2 dan asidosis metabolik. Metode pencegahan
hilangnya panas tubuh meliputi:
- Menghangatkan bayi untuk mencegah kehilangan panas evaporasi
- Selimut hangat untuk mencegah kehilangan panas saat akan dibawa ke
-
ruang bayi
Menggunakan bedong untuk mempertahankan panas tubuh pada bayi
yang besar, dan pemanas atau inkubator untuk mempertahankan suhu
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
20
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
21
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
368728
(contoh;
hipotermia,
kejang,
gangguan
nafas,
selama 7-10 hari pertama (sampai 10% untuk bayi dengan berat lahir
1500 gram dan 15% untuk bayi dengan berat lahir <1500
3.
Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara
penuh (pada semua kategori berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7
hari :
-
22
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala
setiap minggu.
b.
23
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
(IDAI, 2004)
I. Prognosis BBLR
Kematian perinatal pada bayi BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal.
Prognosis akan lebih buruk bila BB makin rendah, angka kematian sering
disebabkan karena komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi, pneumonia,
perdarahan intrakranial, hipoglikemia. Bila hidup akan dijumpai kerusakan
saraf, gangguan bicara, IQ rendah.
J. Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah
langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan :
a. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali
selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu
hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah
melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada
institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu
b. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri
selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin
yang dikandung dengan baik
c. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur
reproduksi sehat (20-34 tahun)
d. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam
meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka
dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan
status gizi ibu selama hamil.
(IDAI, 2004)
24
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
ASFIKSIA NEONATORUM
B. DEFINISI
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas spontan dan teratur segera
setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin
mengalami asfiksia setelah persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan
keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama atau sesudah
persalinan.
(Depkes RI, 2009)
Asfiksia pada bayi baru lahir menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak
Indonesia) adalah kegagalan nafas spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir (Pambudi, 2013).
25
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
26
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
dengan pernafasan teratur. Sifat asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh buruk
karena reaksi adaptasi bayi dapat mengatasinya.
Bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen
selama kehamilan/persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan
ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan
menyebabkan kematian. Kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat reversible
atau tidak tergantung kepada berat dan lamanya asfiksia.
Pada tingkat pertama gangguan pertukaran gas mungkin hanya
menimbulkan asidosis respiratorik. Bila gangguan berlanjut, dalam tubuh
bayi akan terjadi proses metabolisme anaerobik berupa glikolisis, glikogen
tubuh, sehingga sumber glikogen tubuh, terutama pada jantung dan hati akan
berkurang. Asam organik yang
27
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
28
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
10. Pucat
29
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Tanda
Frekuensi
0
Tidak ada
jantung
Usaha
Tidak ada
bernafas
Tonus otot
Kurang dari
Lebih dari
100/menit
100/menit
Lambat, tidak
Menangis kuat
Jumlah Nilai
teratur
Lumpuh
Ekstremitas
Gerakan aktif
fleksi sedikit
Refleks
Tidak ada
Gerakan sendi
Menangis
Warna
Biru/pucat
Tubuh
Tubuh dan
kemerahan,
ekstremitas
ekstremias biru
kemerahan
Atas dasar pengalaman klinis di atas, asfiksia neonatorum dapat dibagi dalam :
1. Vigorous baby, skor apgar 7-10. dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak
memerlukan tindakan istimewa
30
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
31
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
dikerjakan disesuaikan dengan beratnya asfiksia yang timbul pada bayi yang
dimanifestasikan oleh tinggi rendahnya skor Apgar.
Asfiksia berat (skor Apgar 0-3)
Resusitasi aktif dalam hal ini harus segera dikerjakan. Langkah utama
ialah memperbaiki ventilasi paru dengan memberikan O2. Cara yang terbaik ialah
dengan melakukan intubasi endotrakeal. Setelah kateter diletakkan dalam trakea,
diberikan tekanan tidak lebih dari 30 cm H20. Hal ini untuk mencegah
kemungkinan terjadinya inflasi paru berlebihan sehingga dapat terjadi rupture
alveoli. Tekanan positif ini dilakukan dengan meniupkan udara yang mengandung
O2 tinggi ke dalam kateter secara mulut ke pipa atau ventilasi kantong ke pipa.
Bila diragukan akan timbulnya infeksi, terhadap bayi yang mendapat tindakan ini
dapat diberikan antibiotika profilaksis. Keadaan asfiksia berat ini hamper selalu
disertai asidosis yang
32
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Disamping itu diberikan pula glukosa 15-20% dengan dosis 2-4 ml/kgBB.
Kedua obat ini disuntikkan secara intravena dengan perlahan-lahan melalui vena
umbilikalis. Perlu diperhatikan bahwa reaksi optimal obat=-obatan ini akan
tampak jelas apabila pertukaran gas (ventilasi) paru sedikit banyak telah
berlangsung.
Asfiksia sedang (skor Apgar 4-6)
Dalam hal ini dapat dicoba melakukan stimulasi agar timbul refleks
pernafasan. Bila dalam waktu 30-60 detik tidak timbul pernafasan spontan,
ventilasi aktif harus segera dimulai. Ventilasi aktif yang
sederhana dapat
dilakukan secara frog breathing. Cara ini dikerjakan dengan meletakkan kateter
O2 intranasal dan O2 dialirkan dengan aliran 1-2 1/menit. Agar saluran nafas
bebas bayi diletakkan dalam posisi dorsofleksi kepala. Secara ritmis dilakukan
gerakan membuka dan menutup nares dan mulut, disertai gerakan dagu ke atas
dan ke bawah dalam frekuensi 20 kali/menit. Tindakan ini dilakukan dengan
memperhatikan gerakan dinding toraks dan abdomen. Bila bayi memperlihatkan
gerakan pernafasan spontan, usahakanlah mengikuti gerakan tersebut. Ventilasi ini
dihentikan bila setelah 1-2 meit tidak dicapai hasil yang diharapkan. Dalam hal
ini segera dilakukan ventilasi paru dengan tekanan positif secara tidak langsung.
Ventilasi ini dapat dikerjakan dengan 2 cara, yaitu ventilasi mulut ke mulut
atau ventilasi kantong ke masker. Sebelum ventilasi dikerjakan, ke dalam mulut
bayi dimasukkan plastic pharyngeal airway yang berfungsi mendorong pagkal
lidah ke depan agar jalan nafas tetap berada dalam keadaan bebas. Pada ventilasi
mulut ke mulut, sebelumnya mulut penolong diisi dulu dengan O2 sebelum
melakukan peniupan. Ventilasi dilakukan secara teratur dengan frekuensi 20-30
kali/menit dan diperhatikan gerakan pernafasan spontan yang mungkin timbul.
Tindakan dinyatakan tidak berhasil bila setelah dilakukan beberapa saat terjadi
penurunan frekuensi jantung atau perburukan tonus otot. Intubasi endotrakeal
harus segera dikerjakan dan bayi diperlakukan sebagai penderita asfiksia berat.
33
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
34
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Pada
kembar
monozigot
dapat
terbentuk
satuplasenta
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
B. Etiologi
Janin kembar umumnya terjadi akibat pembuahan dua ovum yang
berbeda yaitu kembar ovum-ganda, dizigotik, atau fraternal.Sekitar sepertiga
janin kembar berasal dari satu ovum yang dibuahi, kemudian membelah
menjadi dua struktur serupa, masing-masing berpotensi berkembang menjadi
individu terpisah, yaitu kembar ovum tunggal, monozigotik, atau identik.
Salah satu atau kedua proses tersebut mungkin berperan dalam pembentukan
kehamilan multijanin lainnya. Sebagai contoh, kuadruplet (kembar empat)
dapat berasal dari satu sampai empat ovum.
C. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya kehamilan kembar adalah ketika sperma
bertemu dengan ovum di tuba fallopi, fertilisasi bergabungnya ovum dan
sperma ovum yang telah dibuahi bergerak turun dari tuba falopii uterus
nidasi dan pertumbuhan fetus, selama proses ini kembar dapat terbentuk.
Kehamilan kembar dapat fraternal atau identikal. Kebanyakan kembar
fraternal berkembang dari telur dan sperma yang terpisah. Kembar fraternal
memiliki plasenta dan kantong amnion terpisah. Berbeda dengan kembar
identikal, dapat terjadi ketika telur yang dibuahi membelah lebih awal saat
kehamilan dan berkembang menjadi 2 fetus. Kembar identik memiliki 1
plasenta, tapi fetus biasanya memiliki kantung amnion yang terpisah.
D. Diagnosa
Diagnosa gemelli seringkali tidak dapat ditegakkan sampai kehamilan
tua, dan terkadang sampai persalinan lanjut. Identifikasi kehamilan dengan
penyulit janin multipel banyak terlewat, bukan karena sangat sukar, tetapi
karena pemeriksa tidak memikirkan kemungkinan adanya kehamilan multipel
tersebut. Untuk mempertinggi ketepatan diagnosa, haruslah dipikirkan
kemungkinan kehamilan kembar bila didapatkan hal-hal berikut; besarnya
uterus melebihi lamanya amenore, uterus bertumbuh lebih cepat daripada
biasanya pada pemeriksaan berulang, penambahan berat badan ibu yang
mencolok yang tidak disebabkan oleh edema atau obesitas, banyak bagian
kecil yang teraba, teraba 3 bagian besar janin, teraba dua ballotement.
Diagnosa dari gemeli dapat ditegakkan dengan :
1. Anamnesis
36
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
37
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
368728
2. Suplemen besi dan asam folat, pemberian tablet Fe pada saat prenatal
sekurangnya 30 mg, anemia defisiensi besi adalah yang paling sering
dijumpai dan dapat meningkatkan resiko persalinan preterm.
3. Mengurangi aktivitas dan perbanyak istirahat. Kehamilan kembar dapat
membuat keadaan tidak nyaman karena uterus yang jadi lebih besar,
istirahat akan menolong untuk meningkatkan energi.
4. Pemberian tokolitik segera, jika perlu.
5. Pemeriksaan klinis kehamilan sekurangnya setiap 2 minggu setelah 24
minggu
a. Periksa keadaan servik setiap berkunjung setelah kehamilan 24
minggu
melalui
pemeriksaan
fisik
ataupunultrasound
untuk
38
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
dijumpai
Partus per vaginam diikuti dengan melakukan eksternal version (versi
luar) dimana hal ini memerlukan pemantauan dengan USG portabel
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
F. Komplikasi
Komplikasi pada ibu dan janin pada kehamilan kembar lebih besar
dibandingkan kehamilan tunggal. Angka kematian perinatal pada kehamilan
kembar cukup tinggi, dengan kembar monozigotik 2,5 kali angkakematian
kembar dizigotik. Resiko terjadinya abortus pada salah satu fetus atau
keduanya tinggi. Pada trisemester pertama kehamilan reabsorbsi satu janin
atau keduanya kemungkinan terjadi.
Anemia sering ditemukan pada kehamilan kembar oleh karena
kebutuhan nutrisi yang tinggi serta peningkatan volume plasma yang tidak
sebanding dengan peningkatan sel darah merah mengakibatkan kadar
hemoblobin menjadi turun, keadaan ini berhubungan dengan kejadian edema
pulmonum pada pemberian tokolitik yang lebih tinggi dibandingkan
kehamilan kembar. Angkakejadian persalinan preterm ( umur kehamilan
kurang 37 minggu ) pada kehamilan kembar 43,6 % dibandingkan dengan
kehamilan tunggal sebesar 5,6 %.
Frekuensi terjadinya hipertensi yang diperberat kehamilan, preklamsia
dan eklamsia meningkat pada kehamilan kembar. Pendarahan antepartum
oleh karena solutio plasenta disebabkan permukaan plasenta pada kehamilan
kembar jelek sehingga plasenta mudah terlepas. Kematian satu janin pada
kehamilan kembar dapat terjadi, penyebab kematian yang umum adalah
saling membelitnya tali pusat. ( Benirschke, 1983 ). Bahaya yang perlu
dipertimbangkan pada kematian satu janin adanya koagulopati konsumtif
berat yang dapat mengakibatkan terjadinya disseminated intravascular
coagulopathy.
Kelainan kongenital mayor pada kehamilan kembar meningkat sesuai
dengan jumlah kembarnya. Pada kembar triplet, angka kelainan kongenital
mayor lebih tinggi dibandingkan kembar dua. Kelainan jantung pada kembar
monozigotik 1 : 100 kasus. Perdarahan postpartum dalam persalinan kembar
disebabkan oleh overdistension uterus, tendesi terjadinya atonia uterus dan
berasal dari insersi plasenta.
40
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Pembahasan
By. S I jenis kelamin perempuan lahir pada usia kehamilan 38 minggu
dengan persalinan gemeli dan PEB pada tanggal 28 April 2016 dan dirawat di
bangsal dahlia RSUD Karanganyar dengan keluhan tidak menangis sesaat setelah
lahir, gerak belum aktif dan nafas lambat. Dari alloanamnesis dan pemeriksaan
fisik didapatkan by. S termasuk bayi berat lahir rendah dengan BB 1400 gram
dimana berat bayi yang normal adalah 2500 4000 gram. Dari penilaian skor
Ballard 33, skor Lubchenco juga didapatkan kecil masa kehamilan dan cukup
bulan. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Selain itu, By. Z juga mengalami
Asfiksia ringan di tandai dengan jumlah Apgar skor 7 sesaat setelah lahir. Asfiksia
neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir.
Pasien termasuk bayi sehat berat bayi lahir rendah 1400gram, sehingga
diberikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; setiap 3 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
tambahan ASI setiap kali minum, kemudian lanjutkan pemberian minum
menggunakan cangkir/ sendok. Namun pada pasien, ASI ibu tidak keluar sehingga
di gantikan susu formula 8x20-25cc atau on demand.\ Pada kasus ini perhitungan
Ballard score nya menunjukkan usia kehamilan 37 minggu. Hal ini biasanya
disebut dengan kecil masa kehamilan. Kelompok BBLR ini sering mendapatkan
41
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
penyulit dan komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang
kurang.
Selain itu pasien juga mengalami asfiksia ringan maka tindakan yang perlu
dilakukan adalah melakukan resusitasi neonatus agar timbul refleks pernafasan.
Bila dalam waktu 30-60 detik tidak timbul pernafasan spontan, ventilasi aktif
harus segera dimulai. Ventilasi aktif yang sederhana dapat dilakukan secara frog
breathing. Agar saluran nafas bebas bayi diletakkan dalam posisi dorsofleksi
kepala. Secara ritmis dilakukan gerakan membuka dan menutup nares dan mulut,
disertai gerakan dagu ke atas dan ke bawah dalam frekuensi 20 kali/menit.
Tindakan ini dilakukan dengan memperhatikan gerakan dinding toraks dan
abdomen. Bila bayi memperlihatkan gerakan pernafasan spontan, usahakanlah
mengikuti gerakan tersebut. Ventilasi ini dihentikan bila setelah 1-2 meit tidak
dicapai hasil yang diharapkan. Pada pasien dilakukan tindakan sucktion untuk
membebaskan jalur pernafasan, Rangsangan untuk menimbulkan pernafasan dan
dilakukannya pengawasan suhu.
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu
yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit
vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab
terjadinya BBLR. Adapun faktor risiko BBLR pada kasus ini didapatkan PEB,
yang mana dapat menyebabkan insufisiensi nutrisi sehingga dapat terjadi IUGR.
Adapun faktor risiko BBLR yang lain pada kasus ini adalah faktor plasenta yaitu
kehamilan ganda (gemelli). Pertumbuhan janin kembar lebih sering mengalami
gangguan dibandingkan janin tunggal yang tampak ada ukuran sonografi dan
berat lahir. Semakin banyak jumlah bayi semakin besar derajat
retardasi
42
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
pertumbuhan hamil kembar lebih besar sehingga terjadi defisiensi nutrisi anemia
ibu hamil yang dapat mengganggu pertumbuhan janin seperti BBLR.
Pada kasus di atas, pada pasien terjadi asfiksia derajat ringan dengan
melihat skor apgar masing-masing pada menit pertama dan kelima sebesar yaitu
7-8. Kemungkinan asfiksia yang terjadi dikarenakan karena faktor ibu berupa
PEB, faktor fetus berupa janin kembar, faktor persalinan berupa persalinan dengan
tindakan SC.
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara
lain
hipotermia,
hipoglikemia,
gangguan
cairan
dan
elektrolit,
43
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
368728
ILMU
NO RM :
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
45
368728