Anda di halaman 1dari 12

Media Online : www.perak-online.

com

PeduliRakyat

Pasien Jumsih dan Eneng saat di evakuasi Rabu, 29/10/2014

Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi


Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

Email : red.pedulirakyat@gmail.com

Rp6.000,- Luar Jawa + Ongkos kirim

Warga Kecewa Uang Habis Sertipikat Kasi Sarana Prasarana Disdik Cimahi Akui :
Uang Tabungan Raib,
Tanah Tak Selesai, Oknum Lurah dan Bantuan BJB Dianggap Kurang,
Orang Tua/Wali Murid Resah
BPN Kantongi Puluhan Juta Rupiah Bangunan Ruang Kelas Pake Kayu Bekas
Hal 5
Hal 2
Hal 6
Bupati Siap Cabut SK PNS
K II Siluman, FMP Siap
Desak Menpan RB Cabut NIP

SUBANG, (PERAK).Lulus menjadi Pegawai Negeri


Sipil atau PNS merupakan impian
kebanyakan masyarakat Subang,
membayangkan kerja santai, sedikit
beban kerja, tapi gaji penuh
merupakan salah-satu faktor banyak
orang sehingga mengidolakan
menjadi PNS.
Untuk itu, berbagai cara
dilakukan banyak orang khususnya
para tenaga honorer syetan yakni

dengan membuat
surat keterangan (SK) palsu.
Seperti diketahui untuk terdaftar
dalam daftar tenaga honorer
kategori dua (K2) adalah
memiliki masa kerja
diangkat sebelum tahun
2005, maka banyak para
tenaga honorer syetan
membuat surat
keterangan (SK)
pengangkatan
bodong.
Namun, setelah
nekad, hal itu justru
akan menjadi mimpi
buruk bagi mereka.
Pasalnya Bupati
Subang H. Ojang
Sohandi siap
membatalkan SK
Pengangkatan
Kabupaten Subang
Formasi 2013 yang
diduga menggunakan data
bodong saat melamarnya.
Disampaikan bupati bahwa pada
dasarnya pihaknya siap mencabut SK
PNS K II bodong, namun itu semua
dilakukan setelah adanya pencabutan
NIP dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara- Reformasi
Birokrasidan Kemenkeu.
Sementara itu,, Ketua Umum
Forum Masyarakat Peduli ke hal 11

Pospera Kejaksaan-kan Dugaan Korupsi


Pembangunan Masjid KBB
KBB, (PERAK).Posko Perjuangan Rakyat
(Pospera) Kabupaten Bandung Barat
(KBB), melaporkan dugaan tindak
pidana korupsi dalam proyek
pembangunan Masjid Agung KBB ke
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale
Bandung. Pospera yang didirikan oleh
Presiden Joko Widodo, mengaku
menemukan adanya indikasi korupsi
pada pembangunan masjid yang
menelan biaya sebesar Rp 17,5 miliar
tersebut.
Ketua Pospera KBB, Deki David
Karwur, mengatakan pihaknya
mengendus adanya sejumlah
kejanggalan yang berujung pada
dugaan korupsi dalam proyek
pembangunan Masjid Agung KBB
dalam kurun waktu 2011 hingga 2013.
Salah satu yang paling mencolok, kata
dia, adalah adanya kejanggalan
kegiatan lelang pada 2013.
Berdasarkan penelusurannya,
lanjut Deki, kontraktor yang
dinyatakan sebagai pemenang oleh
pihak panitia dan Pemkab Bandung
Barat adalah kontraktor yang sudah diblack list oleh Pemkab Bandung Barat

pada 2012.
Namun anehnya, kontraktor
tersebut malah dinyatakan sebagai
pemenang pada Maret 2013. Dan
akhirnya terbukti, kontraktor tersebut
ternyata wanprestasi karena tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan,"
ungkap Deki kepada wartawan di
Ngamprah baru baru ni.
Pihaknya, kata dia, secara resmi
sudah melaporkan dugaan korupsi
pembangunan Masjid Agung KBB
tersebut ke Kejari Bale Bandung dan
ke Presiden Jokowi.
Menurutnya, pelaporan tersebut
sama sekali bukan untuk menghambat
pekerjaan pembangunan masjid,
melainkan hanya ingin pembangunan
masjid kebanggaan warga KBB itu
bisa berjalan lancar tanpa disisipi
perbuatan jahat para oknum yang
mencari keuntungan sesaat.
"Kami ingin mengingatkan
bahwa yang sedang dibangun ini
adalah tempat ibadah. Sangat
keterlaluan kalau masih ada yang
b e r a n i
k o r u p s i , "
.
qFerry/Andri/Indah

Marhaban ya Ramadhan
Bulan Suci,
Koruptor Harus

Puasa Korupsi
&

Asep Sumarna Toha


Ketua Umum FMP

Main Perempuan
SUBANG, (PERAK).Keluarga Besar Forum Masyarakat
Peduli dan Media Peduli Rakyat
mengucapakan Marhaban ya Ramadhan
2015 M/1436 H, selamat menunaikan
ibadah puasa, mohon maaf lahir dan
bathin. Di bulan yang suci ini, tingkatkan
amal ibadah kita, mari puasa korupsi dan
main perempuan, ucap Ketua Umum
FMP Asep Sumarna Toha di Posko Pusat
FMP kepada Perak, Rabu (17/06/2015).
Asep menjelaskan bahwa puasa
korupsi dan main perempuan ini wabil
khusus ditujukan buat koruptor, sebab
pejabat di Subang banyak yang menjelma

sebagai syetan pemakan uang rakyat


dan uang haram hasil korupsi itu
digunakan buat main perempuan serta
memberi nafkah istri dan anaknya.
Secara psikologi Asep
menambahkan, naluri saja badan menolak
memakan uang haram, tapi koruptor
cenderung memaksakan, sehingga
dampaknya akan muncul stroke, jantung,
dan penyakit berat lainnya. Buat
kesehatan memang harus berhenti korupsi
sebelum tiba-tiba azab datang.
Selain itu bagi kaum hawa untuk
menggunakan kerudung tidak pada saat
bulan puasa saja atau musiman. Jelang

Ramadhan semoga hijab kalian wahai


saudariku tidak seperti musim buah, tapi
permanen, imbuhnya.
Diketahui, kabupaten dengan bupati
pertamanya R.H. Atju syamsudin ini
sedang mengalami darurat moral.
Pasalnya, orang yang notabene pelayan
masyarakat ternyata gemar mengkoleksi
perempuan simpanan yang akhir-akhir ini
menjadi bahan pembicaraan, baik di
masyarakat maupun di media sosial.
ke hal 11

Terkait Kasus TPPU, Gede Winasa


Kembali Diperiksa Tim Penyidik Polda Bali
DENPASAR, (PERAK).Ti m p e n y i d i k D i t r e s k r i m s u s
Kepolisian Daerah (Polda) Bali, kembali
periksa Gede Winasa mantan Bupati
Jembrana sebagai tersangka kasus Tindak
Pidana Pencucian uang (TPPU).
Penyidikan itu berlangsung, Kamis
( 11 / 6 ) , t e r s a n g k a G e d e Wi n a s a
didampingi langsung oleh kuasa
hukumnya Nengah Nurlaba.
Tim penyidik Ditreskrimsus Polda

Bali melakukan penyelidikan di Rumah


Tahanan (Rutan) Kelas II B, Negara, dari
pukul 11.00 wita hingga pukul 14.00 wita.
Dikarenakan tersangka Gede Winasa saat
ini sedang menjalani masa tahanan
selama 2,5 tahun, atas kasus pabrik
kompos.
Ada sekitar enam pertanyaan inti
yang harus kita lontarkan kepada
tersangka Gede Winasa. ujar tim penyidik
Polda Bali, Kompol Ida Bagus Putu

Wedanajati kepada Perak. Pemeriksaan


ini untuk melengkapi berkas yang sudah
ada. Kami harap segara rampung, mudahmudahan minggu depan bisa kami
limpahkan ke Kajati, tandasnya.
Menurutnya, selain Gede Winasa,
pihaknya juga telah melakukan
pemeriksaan tambahan terhadap tiga
orang saksi lainnya. Dalam pemeriksaan
ke hal 11

Dana BSM Rawan Penyimpangan


Orang Tua Siswa MIS Madarikul Huda Pertanyakan Dana BSM
KAB. Bandung, (PERAK).Pembagian BSM (Bantuan Siswa
Miskin) di MIS Madarikul Huda, yang
beralamat di Kp. Cigoong Rt. 02 Rw. 05
Desa Mekarsari Kec. Cimaung Kab.
Bandung, dipertanyakan orang tua siswa.
Bukan hanya mekanisme pencairan ke
BRI Banjaran, tetapi jumlah BSM tiaptiap siswa juga bervariasi, belum lagi
potongan lainnya, dengan alasan untuk
siswa yang belum kebagian, selain
administrasi, juga transfortasi.

STOP PRESS : Hubungi Kami Jika Wartawan/ti Peduli Rakyat Melakukan Pemerasan, Intimidasi, Minum Miras dan Narkoba.

Salah satu orang tua siswa yang


tidak bersedia disebutkan identitasnya,
kepada Perak mengatakan, merasa heran
terhadap mekanisme pencairan dana
BSM, juga besaran dana BSM, soalnya
tidak sama jumlahnya setiap siswa.
Pencairan BSM juga tanpa
sepengetahuannya sebagai orang tua,
bahkan uangnya pun dia tidak tau berapa,
setelah berhari-hari pihak sekolah baru
memanggil orang tua untuk rapat di ke hal 11

DAPUR REDAKSI & HUKRIM

Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

DITERBITKAN OLEH :
CV. Pe-Rak & FORUM MASYARAKAT PEDULI
DASAR :
UNDANG-UNDANG PERS NO. 40 TAHUN 1999
PENDIRI :
Asep Sumarna Toha
Iis Marlyana
PENANGGUNG JAWAB :
Asep Sumarna Toha
DEWAN PENASEHAT :
HM. Nurcholid, Moch. Toha, Mr. Mind
PENASEHAT HUKUM :
TB Ade Suherman, SH,
Abdurahman T. Pratomo, SH.,
Dr. Ujang Charda S, S.H.,M.H.
DEWAN PEMBINA :
Ir. Buddy Edyanto, Hendi Sukmayadi,
Drs. R. Pandu Padmasubya, M.Si.,
Ki Tubagus Bias Lawu, Wildan, H. Aburaera Ranggong.
PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN
PERUSAHAAN :
Asep Sumarna Toha

WAKIL PEMIMPIN
REDAKSI

REDAKTUR :
Dedi SM

DEWAN REDAKSI :
Asep Sumarna Toha,
Ir. Buddy Edyanto,
Tubagus Ade,
Hendi Sukmayadi,
Endang Muslim.
Pajar Riskomar S.IP
DESAIN/LAY OUT:
Hari Saptanaya

SEKRETARIS
REDAKSI :
-

KEUANGAN :
Iis Marlyana.

STAF REDAKSI :
Hendra Sunjaya
Septian

MARKETING IKLAN
/SIRKULASI :
Adih, Asep Dian,
Saraswati, Teja.

REDAKTUR PELAKSANA :
Suryana.

Uang Tabungan Raib,


Orang Tua/Wali Murid Resah
PANTURA, (Perak).Orang tua/wali murid siswa/i
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikmah
merasa resah lantaran uang tabungan
anaknya tak kunjung dicairkan oleh
pihak sekolah. Mereka berharap
secapatnya pihak sekolah mencairkan
uang tabungan dari kelas 1 hingga
kelas 6 ini.
Dikatakan Udi (47) warga Desa
Sukasari RT. 11/03 kepada Perak,
Rabu (17/05/2015) membenarkan
kejadian tersebut, tabungan anaknya
mencapai Rp2.300.000.- (Dua juta
tiga ratus ribu rupiah) selama 1 (satu)
tahun.
Rencananya uang tabungan

yang dikumpukan dengan susah


payah itu akan digunakan sebagai
bekal Puasa, namun hingga berita ini
dibuat, uang tabungan tersebut tak
kunjung cair. Namun apa daya,
tekang saiki ora teka bae (Namun apa
daya hingga saat ini tidak datang
juga.red), ungkapnya sambil tertawa
geli.
Berbeda dengan sekolah dasar
dan madrasah ibtidaiyah lainnya,
madrasah yang terletak di Desa
Sukareja, Kecamatan Sukasari,
Kabupaten Subang ini selain tidak
ada kemeriahan dalam acara kenaikan
kelas, juga tidak bisa mengembalikan
uang tabungan anak yang seharusnya

Alamat Redaksi/ Tata Usaha/ Iklan :


Jl. Palabuan, Kp. Cisugih RT/RW 02/07,
Kel. Sukamelang, Kec./Kab. Subang.
Telp: 0260416544
Hp : 08170116572 ( PU/Pimprus), 085221611968
Email : red.pedulirakyat@gmail.com
REKENING: Bank Mandiri Cab. Subang, A/n: Asep Sumarna Toha
No. Rek: 1320005655460. Bank Jabar Banten Cab. Subang, A/n:
Asep Sumarna No. Rek : 0007420331100.
Bank BRI Subang, No. Rek : 346101001976506, a/n Asep Sumarna.

STOP PRESS :
Semua Wartawan Peduli Rakyat selalu dibekali tanda
pengenal dan terdaftar dalam Box Redaksi serta tidak
diperkenankan menerima atau meminta imbalan
dalam bentuk apapun dari narasumber

TARIF IKLAN

sekolah di wilayah kami.


Ironisnya, Kantor
UPTD
Pendidikan Sukasari kosong tak ada
seorang yang bertugas saat Perak
hendak meminta konfirmasi, Rabu
(17/05/2015: 11.00 WIB), padahal
saat itu masih jam kerja dan hari kerja
bukan hari libur. Terkait hal ini,
bagaimana sekolah bisa disiplin jika
orang dinasnya begini?
Hingga berita ini turun, Perak
belum bisa bertemu dengan kepala
sekolah, sehingga tidak bisa
menjelaskan untuk apa uang
tabungan tersebut, ketika mendatangi
sekolah dan kediamannya juga tidak
ada. qAtang S

Diduga, Garis Sepadan Jalan Pantura Dijadikan TPA Limbah B3

Ka. Biro & Wartawan


Subang Kota : Adih Rohendi, Jajat Darmatika.
Subang Selatan : Bambang Kurniawan, Subang Utara /
Pantura : Atang S, Hendra Sunjaya,
Asep Sukmara, Datim. Subang Tengah : Suryana, Kab.
Bandung : Alamta Sitepu (Ka. Biro), Asep Rahmat, TB. Endang S,
Asep Dadi, Herman. Kab. Bandung Barat : Ferry RFB (Ka.
Biro), Andri AN, Indah PP. Kota Cimahi : Harold K. Provinsi Jawa
Barat / Kota Bandung: Dedi SM. Tasikmalaya/Ciamis : Budi
Saputra. Karawang : Dennis F.W. Garut-Garsel : Ruhyat, Agus
Mk. Perwakilan Prov. Bali : Boby Yudha Christiyanto, Yudi
Sutisna, Made Isabela, Masduki. Lipsus : Toni Kusnadi,
Arifin Godeg, Pipin. Perwakilan DKI
Jakarta :H. Aburaera Ranggong

dibagikan pada waktu tersebut.


Dalam keterangannya, salah
seorang staf guru yang berinisial ZH
pada saat pembagian buku raport
anak mengatakan, kami akan
bertanggung jawab terkait uang
tersebut, namun kami butuh waktu
untuk pengembaliannya.
Menanggapi hal ini, pihak
Kantor Desa Sukareja U S (50)
mendesak pihak sekolah agar
secepatnya mengembalikan uang
tabungan dengan total Rp35 juta itu
yang diambil dari kelas satu sampai
kelas enam MI. Menurut US, sebab
hal itu sudah menyangkut
kepentingan warganya dan lokasi

PANTURA, (PERAK).- Garis


sepadan jalan nasional, volume
sepanjang kiloan meter jalur Pantai
Utara (Pantura) Kecamatan
Patokbeusi, Kabupaten Subang,
dijadikan tempat pembuangan

limbah. Diduga, limbah tersebut


adalah limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3) atau sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun.
B3 mungkin dapat kita jumpai di

rumah kita, seperti buangan produk


yang tidak memenuhi standar yang
aman bagi lingkungan atau sisa bahan
maupun tumpahan bahan kimia yang
kadaluarsa. Pada umumnya, produk
yang mengandung B3 bersifat mudah
meledak dan terbakar, reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi dan
menyebabkan karat (korosif).
Faktanya, limbah berbahaya tersebut
digunakan oleh manusia tidak
bertanggung jawab seebagai bahan
material pengurugan sawah dilokasi
garis sepadan jalan itu untuk
mendirikan bangunan-bangunan liar
yang kini sudah puluhan bangunan
berhasil dibangun, karena telah
diurug oleh limbah B3 dimaksud..
Menurut sejumlah orang masyarakat
sekitar lokasi, bahwa limbah
berbahaya itu dikirim dari beberapa
perusahaan di Kabupaten Karawang,
pengurugan menggunakan limbah
berbahaya ini sudah lama terjadi,
entah kirimannya dari perusahaan
apa, kami tidak tahu, yang jelas
limbah ini kiriman dari wilayah
Karawang, ungkapnya.

Lanjut mereka, bahwa Kabupaten


Subang terkesan dijadikan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) limbah,
Subang terkesan tidak ada aparat
pemerintahan, karenailustrasi
wilayahnya
sudah dianggap sebagai tempat
pembuangan limbah, tetapi diam saja,
kami sebagai masyarakat turut
prihatin dan kecewa atas kejadian ini,
berharap ada keberanian dari bupati
untuk bertindak tegas dalam masalah
ini, ujarnya menyindir keberanian
pemimpinnya.
Dugaan terbukti saat Perak
melakukan pengambilan gambar
dilokasi pembuangan limbah
tersebut, walaupun sudah
menggunakan masker yang menutupi
hidung dan mulut, bau limbah itu
tetap menyengat, baru beberapa
menit saja diam dilokasi dimaksud,
mual-mual juga pusing berat berasa,
apalagi hingga berjam-jam.
Menyikapi hal tersebut, hingga berita
ini dibuat, nama dan alamat
perusahaan yang membuang limbah
berbahaya itu masih dalam
penelusuran Perak. qHendra

Bantah Terima Anggaran Rp49 Juta, Sekdes Sarankan Tanya PJOK


SUBANG, (PERAK).Posko
Pantura I FMP
Kabupaten Subang yang diwakili
oleh Sunarto Amrullah
mengirimkan surat kepada Kepala
Desa Blanakan H. Kasam Afandi,
isinya meminta penjelasan
penggunaan dana BKUD dengan
total anggaran sebesar
Rp49.000.000,-, diperuntukan
Pembangunan Gapura Gang
Rp32.000.000,- dan sarana
prasarana desa Rp17.000.000,-.
Surat tertanggal 9 Juni 2015 itu
disampaikan untuk meminta

penjelasan penggunaan anggaran


BKUD lantaran terjadi
ketidaksesuian keterangan yang
didapat dari anggota LPMD dengan
hasil temuan di lapangan, dan
berkaca pada peristiwa tahun lalu
yang tidak transparan sehingga harus
diantisipasi pada tahun ini.
Surat dengan tembusan kepada
Bupati Subang, Ketua FMP
Kabupaten Subang, Ketua Posko
Pantura Kabupaten Subang, Camat
Blanakan, Ketua BPD Desa
Blanakan, Ketua Komisi B BPD
Desa Blanakan, Ketua LPMD Desa

Blanakan, dan arsip itu bertujuan


untuk mendorong terciptanya
program pembangunan yang optimal
dan maksimal di Desa Blanakan.
Heri Susanto selaku Sekdes atas
nama Kepala Desa Blanakan pada
tanggal 11 Juni 2015 melayangkan
surat balasan kepada saudara
Sunarto Amrullah.
Dalam surat balasan tersebut
Heri Susanto membantah kalau dana
yang diterima LPMD dari kepala
desa sebesar total Rp49.000.000,-.
Tapi Heri Susanto tidak menjelaskan
berapa jumlah sebenarnya yang

diterima oleh LPMD dari Kepala


Desa. Heri hanya menjelaskan
mekanisme pencairan BKUD yang
dilakukan di Kantor BPR
Sukamandi.
Untuk pengunaan dana sebesar
Rp49.000.000,- Heri
mempersilahkan mempertanyakan
langsung ke Penanggung Jawab
Operasional Kegiatan (PJOK)
dikarenakan dia belum menerima
laporan tertulis dari Kepala Desa
Blanakan selaku PJOK jadi tidak
bisa menjelaskan secara detail.
qA. Sukmara/CJ

FPI Desak Perda Miras ke Pemkab Subang

SUBANG, (PERAK).Dalam rangka menyambut


datangnya Bulan Suci Ramadhan
1436 H, ratusan massa yang
tergabung dalam Ormas Front
Pembela Islam (FPI) Kabupaten
Subang menyatroni Kantor
Pemerintahan Kabupaten Subang,
Senin (15/6).
Datangnya mereka ke kantor
pemkab menanyakan dan
mendesak peraturan daerah tentang
larangan minuman keras yang
sudah disahkan dan meminta
segera diterbitkan.
Habib Salim Ketua FPI
Kabupaten Subang dalam orasinya

mengatakan bahwa perda miras


sudah di sahkan oleh DPRD
Kabupaten Subang beberapa waktu
lalu. Lantas mengapa sampai saat
ini belum di terbitkan, seharusnya
sudah diterbitkan dan sudah
ditandatangani apalagi sekarang ini
menjelang bulan puasa bulan
Ramadhan, ungkapnya.
Saat di tanya Perak, Habib
salim menjelaskan kedatangannya
ke kantor pemkab ini sekaligus
melakukan pawai taaruf dalam
rangka menjelang bulan
Ramadhan.
Selama bulan suci, Habib
Salim menghimbau kepada

pemkab agar segera bergerak


melakukan penutupan terhadap
tempat tempat hiburan yang diduga
mengandung maksiat. Tindakan ini
dilakukan guna menghormati umat
islam yang sedang mslaksanakan
ibadah puasa.
Seharusnya pemkab bekerja
sedini mungkin guna menutup
segala macam tempat prostitusi
yang adadi Kabupaten Subang
terutama yang ada di wilayah
Pantura, tegasnya.
Di kesempatan itu mereka
mendorong bupati Subang segera
menerbitkan Perbup tentang
larangan miras.

Kita inginkan Subang jauh


dari segala bentuk kemaksiatan,
kita juga meminta draf perda miras
yang sudah ditandatangani untuk di
sosilisasikan ke masyarakat luas,
ungkapnya.
Sayangnya perda tersebut
sampai saat ini belum
diundangkan, menurut Kabag
Hukum Pemkab Subang dan
dirinya berjanji akan
menyampaikan aspirasi ini yang
disampaikan massa FPI kepada
bupati. Perdanya sudah
ditandatangani, namun belum
diundangkan, ungkapnya.
qAdih

HUKUM & KRIMINAL


Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

RAGAM
Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

SEPUTAR PRIANGAN
Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

Warga Kecewa Uang Habis Sertipikat Tanah Tak Selesai,


Oknum Lurah dan BPN Kantongi Puluhan Juta Rupiah

Penampakan Batu Oncom Khas Bandung Barat

MS.

CIMAHI, (PERAK).Kelurahan Leuwigajah Cimahi di


datangi oleh beberapa orang warga,
pasalnya mereka kesal dengan kinerja
Lurah dan stafnya dalam hal pengurusan
pembuatan sertifikat tanah yang dinilai
memakan waktu cukup lama dari tahun
2012 hingga 2015 belum juga selesai.
Menurut salah seorang dari warga
tersebut yang juga pemohon Ahli waris
U.Andani Al sastra, bahwa pihaknya
merasa kecewa atas pembuatan sertifikat
tanah melalui kelurahan, sebab selain
tanah miliknya dari 2430 m2 menjadi
1700m2, selain itu biaya yang sudah

dikeluarkan mencapai Rp 22.500.000,namun hingga sekarang 2015 pembuatan


sertifikat masih belum selesai, ujarnya
seraya menambahkan, uang sebesar
tersebut waktu itu di berikan kepada
oknum PNS Pemkot Cimahi Kelurahan
Leuwigajah berinisial ASF.
Lebih lanjut Perak telah
mengkonfirmasikan ASF, dia mengakui
telah menerima uang tersebut, namun
dari total uang tersebut, ASF mendapat
bagian
Rp 2000.000,- dan
Rp.12.000.000,- oleh Lurah berinisial
AA, serta sisanya Rp 8.000.000,- oleh
pegawai BPN Kota Cimahi berinisial

Sementara Lurah AA yang saat ini


sudah menempati pos yang baru sebagai
kasie di salah satu kecamatan di Kota
Cimahi, saat di konfirmasi terkait
penerimaan uang Rp 12 juta untuk
pembuatan sertifikat, AA hanya terdiam
tidak menjawab pertanyaan Perak,
namun saat ditanya proses sertifikat
tersebut sampai sejauhmana ?, baru
kemudian AA menjawab dengan singkat
silahkan saja tanyakan langsung ke
BPN, ujarnya.
Ditempat terpisah, Perak
konfirmasi pihak BPN kota cimahi,
menurut Ita bagian urusan umum dan
kepegawaian BPN, bahwa oknum
pegawai BPN berinisial MSD, sudah
pindah ke kota lain.
Sementara menurut Tusin, Kasie
P3M (pengendalian pertanahan &
pemberdayaan) BPN cimahi, sedang
menunggu tanda tangan ahli waris,
karena pemilik tanah yaitu, U
Andanalsastra sudah meninggal tahun
2013. kita
sedang memproses
pembuatan sertifikat tersebut,
ujar
Tusin.
Menurut salah satu pemerhati
kinerja pemerintahan kota cimahi,
menilai banyaknya masyarakat yang di
kecewakan oleh kinerja birokrasi, oleh
karena itu pihak Pemkot Cimahi harus
berani tegas menindak oknum-oknum
jajaran di bawahnya yang telah
mencemarkan nama baik pemerintahan
kota cimahi.
qHarold

Buat Sertipikat Tanah Di BPN Cimahi, Tiga Tahun Tak Selesai


CIMAHI, (PERAK).Pelayanan BPN Kota Cimahi di
keluhkan sejumlah warga yang
mengajukan pembuatan Sertipikat tanah,
pasalnya pembuatan sertipikat tersebut
bertahun-tahun belum juga selesai, setiap
kali ditanyakan kepada petugas
jawabannya tidak jelas, dan berbagai
alasan, salah satu contohnya kekurang
lengkapan berkas persyaratan hanya itu
yang setiap kali ditanyakan, ungkap
sebuah sumber yang minta tidak
disebutkan namanya kepada penulis.
Sumber itu memaparkan, dirinya pada
saat menyerahan berkas persyaratan
tersebut lengkap, apalagi oknum
karyawan BPN itu pun menawarkan jika
persyaratan tidak lengkappun uang untuk
proses pembuatan sertifikat pun sudah
diminta, dengan menyebutkan
nominalnya, namun herannya jika ada
kekurangan berkas tidak akan di
sampaikan jika pihak pembuat tidak
menanyakan, pungkasnya.
Dikatakan dia, contohnya
pembuatan sertipikat atas nama U.
Andan Al Sastra, yang diajukan pada
tahun 2012 disertai penyerahan uang

kepada oknum
BPN cimahi
berinisial MSD,
namun sampai
sekarang 2015
sertifikat
tersebut belum
juga selesai.
Ironisnya tahun
2013 U. Andan
Al Sastra
meninggal
dunia, ungkap
sumber tersebut
kepada Perak.
Sementara
kepala BPN
kota cimahi,
saat hendak di konfirmasi di kantornya
tidak bersedia ditemui Perak, namun
diarahkan ke bagian urusan umum dan
kepegawaian, kemudian kebagian
pengendalian pertanahan &
pemberdayaan masyarakat, (P3M),
menurut kasie P3M,Tusin mengakui
bahwa SOP pembuatan sertifikat hanya 3
bulan, namun untuk masalah pembuatan
Sertifikat atas nama U. Andan Al Sastra,

baik masalah uang yang diterima oknum


MSD dan kenapa sampai lama dia kurang
memahami karena MSD sudah di
pindahkan oleh kanwil ke kota lain,
namun saat ini kita menunggu berkas
kelengkapan dari ahliwaris karena
U.Andan sudah meninggal tahun 2013.
Namun kita akan mencoba membenahi
kekurangan kami kedepan pungkas
Tusin. qHarold

Saling Klaim Tanah Saguling,


Pasokan Listrik Jawa Bali Terancam
KBB, (PERAK).Pasokan listrik untuk Jawa dan
Bali dari Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) Waduk Saguling di
p a s t i k a n t e rg a n g g u , b a h k a n
terancam terputus sebelum
waktunya. Tidak hanya karena
tingginya sedimentasi tanah, tapi
juga karena terus berkurangnya
luasan penampang basah waduk
atau bantaran waduk akibat
penyerobotan lahan yang di duga di

lakukan PT Belaputera Intiland (BI),


pengembang perumahan elite Kota
Baru Parahyangan di Padalarang.
Menurut Hendres Wayen
Prihantoro, General Manager (GM)
PT Indonesia Power (IP) selaku
operator Waduk Saguling, usia
waduk ini akan berkurang jika
sendimentasi dan penyerobotan
tanah ini terus di biarkan.
Jika ini tidak segera di cegah,
umur Saguling akan hanya tinggal

20-an tahun," kata Hendres, belum


lama ini di Ngamprah. Padahal,
menurut Hendres, seharusnya
Waduk Saguling setidaknya masih
berusia sekitar 50 tahunan.
Jika ini dibiarkan, suplai listrik
untuk Jawa dan Bali yang memiliki
kapasitas terpasang 4x175,18
megawatt (MW) dan produksi listrik
rata-rata pertahun 2.158 gWh jelas
terancam," ujarnya.
q Ferry/Andri/Indah

KBB, (PERAK).Salah seorang ahli batu


oncom, Beni dari By Gemstone
Cihampelas, batu oncom asli
Kabupaten Bandung Barat
(KBB) memiliki kekhasan yang
tidak dimiliki batu akik lainnya.
Batu oncom pun, kata dia,
memiliki banyak varian serta
motif yang mengundang decak
kagum para pencinta batu akik.
"Salah satu jenis batu oncom
dengan kasta tertinggi adalah
golden oncom. Selain memiliki
warna oranye, golden oncom ini
juga memiliki bercak-berca
kemas di seluruh permukaan
batunya. Harganya pun sangat
tinggi," kata Beni saat ditemui di
sela-sela pameran batu akik di
kawasan Kota Baru
Parahyangan, Kecamatan
Padalarang belum lama ini.
Mengapa harga golden

oncom ini terbilang fantastis di


banding batu oncom lainnya?
Menurut Beni, hal tersebut di
sebabkan karena batu golden
oncom terbilang sangat langka
dan karena motifnya yang luar
biasa cantik.
Paling yang punya golden
oncom ini hanya satu atau dua
orang, Sangat susah menemukan
batu golden dari bongkahan
oncom besar sekalipun," jelas
pria yang sangat mengagumi ke
indahan batu oncom ini.
Dari sisi ke indahan, harga
maupun kekerasan batu, Beni
berani memberikan garansi bila
batu golden oncom dan beberapa
jenis batu oncom lainnya dapat
dikatakan setara dengan batu
Panca warna Garut bahkan
berada di atasnya.
"Hanyasaja, batu oncom ini
masih kalah pamor dari
pancawarna Garut. Padahal
secara kualitas jauh lebih baik.
Saya siap mempromosikan batu
ini keseluruh Indonesia bahkan
luar negeri," ungkap Beni sambil
menunjukkan batu golden
o
n
c
o
m
juaranya.qFerry/Andri/Indah

Oknum P3N Desa Neglawangi Kertasari


Korbankan Warga
KAB. BANDUNG, (PERAK).Pembuatan akta kelahiran
gratis yang dilaksanakan di Desa
Neglawangi Kec. Kertasari Kab.
Bandung, baru-baru ini disambut
gembira oleh seluruh warga
masyarakat lantaran tidak harus
pakai biaya alias gratis,
masyarakat juga tidak perlu
harus pergi ke Soreang yang
jaraknya sangat jauh, dan
memerlukan biaya transportasi
yang tidak sedikit.
Namun tidak demikian
halnya dengan beberapa orang
warga Neglawangi, yang kecewa
karena tidak bisa mengurus akta
kelahiran gratis. Hal itu
berkaitan dengan kurangnya
persyaratan administrasi,
diantaranya buku nikah.
Salah seorang warga Kp.
Cibatarua Rt. 04 Rw. 08 Desa
Neglawangi Kec. Kertasari Kab.
Bandung, Anang Supriatna,
kepada Perak mengatakan
kekecewaannya, karena tidak
bisa membuat akta kelahiran
secara gratis. Hal itu disebabkan
dia tidak mempunyai buku
nikah, padahal dia telah menikah
resmi dengan Mirna Rinawati
pada tahun 2008. Biaya
administrasi untuk pengurusan
buku nikah yang diminta oleh
petugas P3N, Jajang sebesar Rp.
500.000.- telah dilunasi.
Ternyata sampai saat ini buku
nikahnya tidak pernah selesai.
Berkali-kali dia mendatangi
dan menanyakan hal tersebut ke
Jajang, tetapi yang didapat
jawaban, sedang diuruskan,
sedang diproses. Bahkan kepada
petugas P3N yang baru, Enjang,

telah didatangi untuk


pengurusan buku nikah, namun
tetapi dibebankan lagi biaya
untuk pengurusan buku nikah
sebesar Rp. 600.000. Mulai
tahun 2008, sampai saat ini,
bahkan sudah dikarunia dua
orang anak, buku nikah belum
juga beres, sehingga saya tidak
bisa membuat akta kelahiran
gratis gara-gara tidak ada buku
nikah, padahal saya sudah bayar
Rp. 500.000,- kepada P3N,
mau dibuat lagi harus ada uang
Rp. 600.000,- saya sudah jadi
korban, apakah harus
dikorbankan lagi ?, tandas
Anang.
Lain lagi dengan cerita
seorang warga Kp. Ciwangi Rt.
03 Rw. 08, Anang Rahman. Dia
menikah dengan Siti Hasanah
pada tahun 2002. Biaya
administrasi pernikahan yang
diminta oleh Jajang sebesar Rp.
350.000, telah dilunasi, tetapi
sampai saat ini buku nikahnya
belum diterimanya.
Berkali-kali
mendatangi
Jajang, tetapi tidak pernah
mendapat jawaban bahkan sama
seperti Anang Supriatna, dia juga
harus membayar lagi biaya Rp.
600.000, kalau mau membuat
buku nikah. Bukan hanya saya
yang menjadi korban Pak Jajang,
masih ada warga lainnya yang
sudah bayar administrasi, tetapi
buku nikahnya sampai sekarang
tidak selesai. Tolonglah kami
pak, kami sudah jadi korban,
gara-gara buku nikah belum
selesai, jadi tidak bisa mengurus
akta kelahiran anaknya,
qTepu

SEPUTAR PRIANGAN

Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

Kelompok Pertanian Kebun Kita Silaturahmi


Dengan Camat Cimaung dan BKPPP
KAB. BANDUNG, (PERAK).Program penggemukan hewan domba yang
menggunakan System Fermentasi oleh Kelompok
Pertanian organik terpadu
(Tani, Ternak, Perikanan ) Kebun Kita yang
berlokasi di Kp. Barunangka RW. 02 Desa
Mekarsari Kec. Cimaung Kab. Bandung, mendapat
respon positif dari berbagai pihak, termasuk Camat
Cimaung, Drs. Hidayat Ramdhan, UPT BKPPP
Kec.Cimaung, dan warga masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut, baru-baru ini
mengadakan silaturahmi disertai sosialisasi
mengenai System Fermentasi. Acara tersebut
dilaksanakan di lokasi Kebun Kita Mekarsari,
dihadiri oleh Camat Cimaung, Drs. Hidayat
Ramdhan, Perwakilan dari UPT BKPPP Kec.
Cimaung, Dedi, Penasehat Kebun Kita, Deiwad
Sopandi, Ketua Kelompok, Agus Suprapto, Ketua
kelompok-kelompok lainnya, warga masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Dewan Penasehat
Kebun Kita memaparkan tentang keberadaan
kelompok pertanian Kebun Kita, yang dapat
memberikan solusi terbaik dalam hal
penggemukan ternak domba. Disamping efisiensi
anggaran, juga tidak memerlukan lahan yang luas
untuk pengadaan rumput, seperti cara yang selama
ini dilakukan masyarakat. Hal lainnya, juga untuk
mengurangi jumlah pengangguran di
Kec.Cimaung. Memberikan kontribusi,
menyumbangkan pemikiran dan praktek kegiatan,
turut serta dalam pembangunan daerah skala
nasional. Meskipun ini masih dalam wilayah
Kec.Cimaung, tidak menutup kemungkinan akan
berkembang ke daerah-daerah lainnya, sehingga
nantinya kelompok Kebun Kita akan menjadi
sentra pendistribusian fermentasi kedaerah
lainnya, katanya.
Dedi yang mewakili UPT BKPPP Kec.
Cimaung mendukung program yang dilaksanakan
oleh Kebun Kita. Selama program tersebut dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi
kelompok, warga, juga bagi pemerintah, beliau
akan tetap mendorong agar kelompok pertanian
Kebun Kita tetap maju.
Dikatakan Dedi, bahwa nantinya akan ada
program SPR (Sekolah Peternakan Rakyat) di
daerah Cimaung. Tidak menutup kemungkinan
Kebun Kita akan menjadi tempat praktek bagi
SPR, katanya.
Dedi mengingatkan agar keberadaan Kebun
Kita jangan hanya membuat program sesaat saja,
tanpa ada tidak lanjut ataupun perkembangan.
Apakah kelompok ini dibentuk hanya untuk
mendapatkan bantuan dari pemerintah, atau
didirikan untuk meningkatkan taraf hidup
perekonomian anggota dan masyarakat. Semuanya
kembali ke pengurus maupun anggota. Insya allah,
kami akan menindak lanjuti kebutuhan dan
kepentingan Kebun Kita ke BKPPP, terangnya.
Dalam kesempatan itu, Camat Kec. Cimaung,
Drs. Hidayat Ramdhan, menjelaskan, keberadaan
kelompok pertanian Kebun Kita, adalah bagian
dari implementasi dari visi misi Kab. Bandung,
yaitu masyarakat maju, mandiri dan berdaya saing,
pungkasnya.
Camat berharap agar Kebun Kita dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi
peningkatan taraf hidup anggota dan masyarakat,
juga turut serta memajukan pembangunan
Kab.Bandung dalam hal menyediakan domba. Hal
lainnya yang diharapkan dari pengurus ataupun
anggota, adalah jangan mementingkan ego, tetapi
lebih mementingkan kelompok dan kebersamaan.
Dia yakin, apabila seluruh pengurus maupun
anggota Kebun Kita berkomitmen memajukan
usaha, Kebun Kita nantinya akan menjadi sentra
pakan ternak fermentasi di Kab. Bandung,
paparnya.
Camat Cimaung menekankan kepada
pengurus dan anggota Kebun Kita adalah,
penyediaan lahan, bahan baku, pola produksi,
manajemen pengelolaan keuangan.
Saya yakin dan percaya, bila keseluruhan telah
dilaksanakan, Kebun Kita menjadi pioneer system
fermentasi dalam hal penggemukan ternak hewan
domba di Kab. Bandung, juga telah mendukung
program Pemkab Bandung, terangnya.
qTepu/Dadang)

Kasi Sarana Prasarana Disdik Cimahi Akui :

Bantuan BJB Dianggap Kurang,


Bangunan Ruang Kelas Pake Kayu Bekas
CIMAHI, (PERAK).Kasie sarana prasarana
Dikdas Kota Cimahi Edy,
akhirnya mengakui adanya
kayu bekas yang digunakan
untuk membangun ruang kelas
di lantai dua SD Tunas Mekar
yang berada di RW 25,
Kelurahan Cibeureum,
Kecamatan Cimahi Selatan.
Sebelumnya Edy berkilah
saat di konfirmasi Perak,
tentang adanya pembangunan
ruang kelas yang
menggunakan kayu-kayu
bekas, bahwa dia tidak melihat
ada kayu-kayu bekas yang di
pakai untuk membangun
ruang kelas tersebut.
Edi mengakui bahwa
memang benar adanya bahan
bangunan bekas yang

dipakaikan membangun ruang


kelas, bahan bangunan itu
termasuk kayu bekas yang
masih kondisi baik, ungkap
Edi kepada Perak, (13/6).
Dikatakannya, hal ini
dilakukan lantaran bantuan
dari BJB (bank jabar banten)
dianggap tidak mencukup
alias kurang untuk
menyelesaikan pembangunan
tersebut. Adapun alasan Edi
tidak tahu bahwa ada bahanbahan bekas yang dipakai
untuk membangun ruang kelas
tersebut di karenakan belum
mengontrol keadaan terakhir
pembangunan ruang kelas
tersebut.
Dia menjelaskan, bahwa
pembangunan ruang kelas itu

berjalan cukup lama yang


hampir lima bulanan, di
akibatkan karena pencairan
anggaran terdiri dari 3 tahap,
dan tidak boleh menggunakan
dana talangan, ungkapnya.
Sementara Kepala
sekolah SD Tunas Mekar
Cibeureum cimahi, Ida saat di
konfirmasi kepada Perak
mengatakan, bahwa memang
benar bantuan dari BJB
Naripan sebesar Rp.211 juta
untuk dapat menyelesaikan
ruang kelas tersebut di anggap
kurang, karena dia harus bisa
ngecor, pasang keramik dll,
tukasnya.
Dikatakan Ida,
pembangunan ruang kelas
berjalan cukup lama di

akibatkan oleh pencairan dan


bantuan terdiri dari 3 tahap,
dan tahap terakhir di terima
dari BJB Naripan baru 2
minggu lalu itu pun semua kita
sudah belikan bahan
bangunan, pungkasnya.
Menurut Ida, jauh-jauh
hari sebelum pelaksanaan di
mulai, pihak sekolah sudah
sibuk mengurus semua
perijizinan untuk
pembangunan ruang kelas
tersebut dan setelah perizinan
selesai baru kita memulai
pekerjaaan, pekerja tukang
bangunan sebanyak 6 orang,
dan saya yakin tidak sampai 1
bulan kedepan ruang kelas
tersebut sudah selesai,
Jelasnya. qHarold

Kades Mekarsari Pasir Jambu Peduli Pembangunan

KAB. BANDUNG,
(PERAK).Faktor usia bukan suatu
masalah yang berarti, bila kita
berbuat suatu untuk
kepentingan masyarakat.
Yang terpenting segala
sesuatu harus didasari oleh
niat dan keinginan luhur untuk
memberikan yang terbaik bagi
masyarakat, juga untuk
kemajuan pembangunan di

suatu daerah.
Sama halnya yang
dilakukan oleh Kepala Desa
Mekarsari, Kec.Pasir Jambu,
Kab. Bandung, Atep
Kurniawan. Meskipun masih
berusia muda, dan baru
menjabat Kades Mekarsari,
tetapi telah banyak
membuktikan terhadap
kepentingan masyarakat dan
kemajuan pembangunan
signifikan di Desa Mekarsari.
Atep telah membuktikan,
bahwa usia muda bukanlah
menjadi halangan dan
hambatan, berbuat yang
terbaik bagi masyarakat.
Yang terpenting utamakan
keinginan dan kebutuhan

masyarakat.Bila niat kita


didasari oleh keinginan luhur
memajukan masyarakat, juga
kemajuan pembangunan, pasti
akan berhasil, tegasnya.
Bukti lainnya adalah
bangunan Kantor Desa yang
terlihat megah dan mewah.
Meskipun Mekarsari
termasuk daerah pesisian
wilayah Kec.Pasirjambu,
bukan berarti pembangunan,
juga Kantor Desa kalah
dibandingkan dengan desa
lainnya yang ada di perkotaan.
Hal ini membuktikan bahwa
Kades Atep telah memikirkan
apa yang terbaik bagi
masyarakatnya.
Bahkan untuk saat ini

Atep berusaha agar Desa


Mekarsari menjadi desa
wisata, hal itu tidaklah
berlebihan melihat potensi
dan sumber daya alam
Mekarsari menunjang untuk
hal tersebut.Untuk
mewujudkan itu semua, akses
jalan maupun faktor
penunjang lainnya telah
diperbaiki juga ditata secara
asri, agar Desa Mekarsari
punya Trade Mark sendiri
dalam hal wisata. Saya yakin
dan percaya, berkat kerja
keras dan dukungan dari
seluruh warga masyarakat,
juga dari Pemkab Bandung,
Desa Mekarsari akan tambah
maju, tegasnya.
qTepu/Asda

Kades Malasari Cimaung Programkan Cat Seluruh Mesjid di Desa Malasari

KAB. BANDUNG,
(PERAK).Kades yang satu ini tiada
h e n t i - h e n t i n y a
memperhatikan kebutuhan
dan kepentingan warganya,
tanggung jawab dan jiwa
sosialnya tidak asing lagi di
mata masyarakat, adakalanya
menjadi supir pribadi bila ada
warga yang membutuhkan
pertolongan ke rumah sakit,
kadang menjadi supir ambulan
bila ada warga yang meninggal
dunia, dia adalah Kepala Desa
Malasari Kec. Cimaung Kab.
Bandung, Asep Basuki.
Waktu sehari-harinya
dihabiskan untuk melayani

masyarakat dari setiap RT dan


RW rutin dikunjungi, untuk
mendengar aspirasi dan
keluhan serta kebutuhan yang
diinginkan warga, tidak hanya
di siang hari, malam hari pun
bila warga membutuhkan
pertolongan kades satu ini
selalu siap dan tidak pernah
menolak.
Kades Malasari, Asep
Basuki saat berbincangbincang dengan Perak , bahwa
hanya status yang
membedakan dirinya dengan
masyarakat, perbedaannya
memiliki jabatan Kades, tetapi
pada hakikatnya dirinya
adalah masyarakat. Itulah
yang mendasari dirinya selalu
dekat dengan masyarakat.
Saya tidak akan bisa berbuat
apa-apa tanpa adanya
dukungan dari seluruh warga
masyarakat, katanya
merendah.
D a l a m r a n g k a

menyambut bulan suci


ramadhan, Kades Asep Basuki
membuat program mengecat
masjid yang ada di Desa
Malasari sebanyak 17 masjid.
Hal itu dilakukan agar
semuanya menjadi baru,
termasuk tingkah laku, jiwa
dan pikiran jadi baru. Saya
berharap agar semua Kepala
Desa yang ada di wilayah
Kecamatan Cimaung
membuat program yang sama,
agar menyambut bulan suci
ramadhan ini, semuanya
menjadi baru, tandasnya.
Sementara Ketua DKM
Nurul Ikhlas Desa Malasari
Kec.Cimaung, yang juga
sebagai Wakil Ketua MUI
Kec. Cimaung, Ustadz Asep
Husyaeri saat ditemui Perak,
pihaknya menyambut baik dan
berterima kasih kepada Kades
M a l a s a r i
y a n g
memprogramkan pengecetan

masjid yang ada di desanya.


Maka dengan ini atas nama
Ketua MUI Kec.Cimaung
kami berharap adanya
kekompakan semua Kepala
Desa yang ada di Kecamatan
C i m a u n g u n t u k
memprogramkan pengecatan
masjid-masjid yang ada di
desa
masing-masing, akan
menjadi berkah tersendiri dan
menjadi catatan sejarah di
Kec. Cimaung khususnya dan
pada umumnya Kab.
Bandung.
Mudah-mudahan Allah
SWT selalu melindungi,
memberikan rizki dan umur
panjang kepada Kades
Malasari Asep Basuki untuk
selalu memberikan yang
terbaik bagi masyarakat
Malasari, pungkasnya.
qTepu/Asda

KARAWANG
Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

Diduga Cemari Lingkungan,


FMP Cab. Karawang Laporkan PT Adhi Mix Precast

KARAWANG, (PERAK).Penemuan mengejutkan terkait


pencemaran lingkungan di temukan tim
investigasi Pos Komando (Posko)
Forum Masyarakat Peduli (FMP) Cab
Karawang yang diduga dilakukan PT.
Adhi Mix Precast, plan Dawuan
perusahaan yang berkantor di
interchange dawuan. Kimia yang
termasuk dalam jenis chemical B3 bagi
lingkungan hidup berjenis F30

(darachem & darathar) yang biasa


dipakai untuk bahan pengeras beton
diduga sengaja ditumpahkan melalui
saluran irigasi di belakang pabrik
tersebut yang mengarah ke Karang
Gelam, Kamis (11/06/2015). Kimia
yang berwarna hitam pekat dan coklat
mengalir sangat banyak.
Pihak perusahaan yang diwakili
oleh Ilham bagian K3 plant dawuan saat
di konfirmasi Perak menyatakan bahwa

bahan kimia tersebut dibuang atas


seizin pihak kawasan KIKC. Ilham
menambahkan bahan kimia tersebut
sebenarnya tumpah disebabkan oleh
faktor human error, ujar ilham.
Ditempat terpisah Kepala Posko
FMP Cabang Karawang Dennis FW
melalui Kabid Humasnya Yendry
Vilamonia ,S.Kom menyatakan, bila
hal tersebut merupakan kecelakaan
kerja atau human error, mengapa kimia
langsung meluncur ke saluran kali
Karang Gelam, berarti pihak
perusahaan tidak mempunyai IPAL
(instalasi Pengolahan Air Limbah),
jelas -jelas kimia tersebut mencemari
habitat dan hewan ternak yang ada di
hilir karang gelam ujar humas FMP
karawang.
Humas FMP Kabupaten Karawang
menambahkan, sesuai dengan bukti
yang telah kami dapatkan. kami FMP
cabang Karawang akan segera
melayangkan surat pengaduan kepada
Kementrian Lingkungan Hidup, agar
kejadian pencemaran lingkungan hidup
yang sudah marak terjadi di kabupaten
karawang dapat ditindak lanjuti oleh
pemerintah pusat, hal ini dikarenakan
kami perhatikan pemerintah Kabupaten
Karawang sangat lemah dalam
penanganan setiap kasus pencemaran
lingkungan hidup, tutur Yendry.
qDennis

Pemkab Karawang Gelar Optimalisasi Pelayanan Publik ( PATEN ),


di Kec. Karawang Barat
KARAWANG, (PERAK).Sebagai upaya meningkatkan
kualitas pelayanan publik, Pemerintah
K a b u p a t e n K a r a w a n g
menyelenggarakan kegiatan
Optimalisasi Pelayanan Publik Terpadu
Keliling di tiap tiap kecamatan seKabupaten Karawang. pada, Senin
(15/6) bertempat di Kecamatan
Karawang Barat. Dalam kesempatan
tersebut, Plt Bupati Karawang, dr
Cellica Nurrachadiana turut meninjau
langsung penyelenggaraan pelayanan
publik yang di kantor Kecamatan.
Kegiatan Optimalisasi Pelayanan
Publik Terpadu Keliling sendiri
merupakan implementasi dari Surat
Mendagri Nomor 503/506/SJ Tanggal
28 Januari 2015 Perihal Optimalisasi
Penyelenggaraan Pelayanan Publik di
Daerah, yang diselenggarakan dalam
rangka meningkatkan dan
mengoptimalkan pelayanan publik
yang mudah bagi masyarakat hingga ke
tingkat kecamatan. Pelayanan Publik
Terpadu sendiri telah diagendakan
Pemkab Karawang untuk digelar secara
rutin dimulai dari Bulan April awal, da
saat ini Kecamatan Karawang BArat
Kecamatan ke 29, besok pada Selasa

( 1 6 / 6 )
Kecamatan
terakhir yakni di
Kecamatan
Banyusari.
Menurut
Plt. Bupati
Karawang, dr.
C e l l i c a
Nurrachadiana
kegiatan ini
adalah sebuah
u p a y a
Pemerintah
Kabupaten
Karawang dalam
meningkatkan kualitas pelayanan
publik sekaligus mendekatkan berbagai
layanan publik kepada masyarakat di
tingkat kecamatan. Dengan demikian,
masyarakat di pelosok kecamatan tidak
perlu lagi datang ke kota untuk
mengurus berbagai administrasi yang
diperlukan. mungkin untuk di
Kecamatan Karawang begini tidak
terlalu jauh ke Polres ke Dukcatpil
misalnya namun bila di pelosok sangat
terasa, Mudah mudahan hal ini benarbenar dapat dimanfaatkan oleh

Sebagai upaya meningkatkan


kualitas pelayanan publik,
Pemerintah Kabupaten Karawang
menyelenggarakan kegiatan
Optimalisasi Pelayanan Publik
Terpadu Keliling di tiap-tiap
kecamatan se-Kabupaten
Karawang, Rabu (20/5). Dalam
kesempatan tersebut, Plt Bupati
Karawang, dr Cellica

Nurrachadiana turut meninjau


langsung penyelenggaraan
pelayanan publik yang berada di
kantor Kecamatan.
Kegiatan optimalisasi
pelayanan publik terpadu keliling
sendiri merupakan implementasi
dari Surat Mendagri Nomor
503/506/SJ Tanggal 28 Januari
2015 Perihal Optimalisasi
Penyelenggaraan Pelayanan Publik

KARAWANG, (PERAK)Musabaqah Tilawatil Quran


( M T Q ) K e X X X V I Ti n g k a t
Kabupaten yang dilaksanakan di
Kecamatan Kotabaru, Rabu, (10/6)
resmi di tutup oleh Sekda Kab
Karawang H. Teddy Rusfendi.
Sebelum acara penutupan di mulai, di
awali dengan Marawis dan Pembacaan
Kalam Ilahi. Dalam acara tersebut
Sekda Kab. Karawang hadir bersama
Asisten Pembangunan Asisten
Administrasi Kasat Pol PP Camat
Kota Baru hadir pula Kepala Kantor
Kemenag Karawang Camat Se-Kab
Karawang para tokoh Agama Se-Kab
Karawang.
Dalam Laporannya Ketua Umum
MTQ Asisten Pembangunan Hadis
Herdiana Dalam kata sambutannya
"Dengan ada nya MTQ ini,
meningkatkan kita dalam mencintai
agama, dan juga ini juga untuk bisa
mempersiapkan Kafilah untuk
mengikuti MTQ Tk Provinsi tahun
2016 di Kota Tasikmalaya Bahkan
sampai Tk Nasional, saya ucapkan
Terimakasih yang sebesar besarnya
kepada seluruh Panitia Lokal, Dewan
Hakim instansi vertikal PDAM PLN
Kemenag, dan keseluruhannya yang
tidak kami sebut satu persatu dan
alhamdulilah acara berjalan lancar,
tidak terasa sudah 5 hari
penyelenggaraannya, kepada yang
memperoleh Prestasi ini saya ucapkan
Selamat dan kepada yang belum terus
berlatih".ujarnya
Pengumuman Juara MTQ ke
XXXVI tingkat kabupaten di
sampaikan oleh ketua Hakim Zaenal
Arifin beserta jajaran, untuk MTQ ke
XXXVI tingkat kabupaten Tahun
2015 yang menjadi juara umum kali
ini Kecamatan Klari berikut tangga
p e r i n g k a t
;
Juara 1 Kec. Klari, Juara 2 Kec.
Kotabaru, Juara 3 Kec. Cilamaya
Wetan, Juara 4 Kec. Ciampel, Juara 5
Kec. Cilamaya Kulon, Juara 6 Kec.

Cikampek,
Juara, 7 Kec.
Telukjambe Timur, Juara 8 Kec.
Banyusari,
Juara 9 Kec.
Karawang Barat, Kec. Pakisjaya,
Kec. Tempuran, Juara 10 Kec.
Rengasdengklok, Juara 11 Kec.
Pedes, Juara 12 Kec. Rawamerta,
Kec. Purwasari, Kec. Telagasari,
Kec. Tirtajaya, Juara 13 Kec.
Batujaya, Kec. Majalaya, Kec.
Pangkalan,
Juara 14 Kec.
Karawang Timur,
Juara 15
Tirtamulya, Telukjambe Barat,
Tegalwaru Lemahabang, Juara 16
Kec. Kutawaluya.
Seluruhnya berdasar SK
Dewan Hakim Tahun 2015 No 04
tentang Papan peringkat sesuai
berdasar Kecamatan SK kemudian
Dewan Hakim Tahun 2015 No 05
tentang penetapan Juara Umum
MTQ XXXVI Tk Kab Karawang
yang dilanjutkan dengan
penyerahan Simbolis Piala oleh
Sekda Kab.Karawang.
A s i s t e n B i d a n g
Pembangunan, Kabag Kesra, Ka
Kemenag, Camat Kotabaru
menyerahkan Simbolis Piala
kepada tiap cabang yang juara 1
hingga juara 3, dan terakhir Sekda
Kab Karawang juga berikan Piala
Bergilir MTQ kepada Camat
Kecamatan Klari sebagai Juara
Umum pada gelaran MTQ kali ini.
Juara 1 hingga kepada Harapan 3
tiap Cabang yang di Musabaqoh
kan selain dapatkan piala juga
mendapatkan uang Pembinaan
dari Pemkab Karawang.
qDennis

Plt dr Cellica Wisuda Anak SDIT Nurul Falah


masyarakat, jelasnya.
D i l o k a s i t e r s e b u t , w a rg a
masyarakat terlihat membludak untuk
memanfaatkan berbagai jasa pelayanan
yang ada. Salah satunya adalah layanan
kependudukan yang diselenggarakan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Dalam layanan ini, masyarakat dapat
membuat dan memperpanjang berbagai
administrasi kependudukan seperti
KTP, Kartu Keluarga, dan Akta
Kelahiran dalam tempo singkat dan
mudah.
qDennis

Pemkab Karawang,
Gelar Optimalisasi Pelayanan Publik Di Kecamatan Tirtajaya
KARAWANG,(PERAK).-

Kecamatan Klari Juara Umum MTQ XXXVI


Tk Kab. Karawang

di Daerah, yang diselenggarakan


dalam rangka meningkatkan dan
mengoptimalkan pelayanan publik
yang mudah bagi masyarakat
hingga ke tingkat kecamatan.
Pelayanan publik terpadu
sendiri telah diagendakan Pemkab
Karawang untuk digelar secara
rutin seminggu tiga kali pada hari
Senin, Rabu dan Jumat, punkasnya.
qDennis

KARAWANG, (PERAK).Anak yang baik dapat diarahkan


kejalan yang dicita-citakan setiap
orangtua dalam menggapai kesuksesan
dunia dan akhirat dengan jalan
memberikan pendidikan agama yang
baik dan benar sejak dini dan ini semua
telah diciptakan oleh warga masyarakat
dan Yayasan Pendidikan Islam Nurul
Falah beralamat di desaPasirmulya
Kec Majalaya. berikut dikatakan Plt
Bupati Karawang dr Cellica, dalam
sambutannya saat menghadiri kegiatan
Milad ke 11 yayasan pendidikan Islam
dikemas juga sekaligus dalam
perpisahan anak SD yang dihadiri juga
Camat Majalaya dan Kades Pasirmulya
juga orang tua dan santriawan/i Nurul
Falah serta warga masyarakat. gelaran
ini dilakukan pada Sabtu (13/6).
Masih menurut Plt Bupati, teh
Cellica mengatakan "Milad yayasan
Pendidikan Islam Nurul Falah
(YASPIN) serta Wisuda Anak SD ini
harus dimaknai dengan moment
Silahturahim, Yaspin merupakan
keluarga besar yang sudah tidak asa asa
saya datang kesini, karena sering

kesini, Yaspin ini sudah miliki usia


ke 11 artinya kontribusi nya di
dunia pendidikan sudah sampai 11
Tahun, saya ucapkan terimakasih
kepada stakeholder Yaspin ini,
terus berjuang untuk mencetak
generasi bangsa, saya yakin anak
anak disini sudah menjadi anak
yang selain memiliki kecerdasan
secara akademis seluruhnya juga
memiliki akhlak yang baik soleh
dan solehah, hari ini saya sudah
hadiri acara serupa seperti ini 3
sekolah seluruhnya sekolah islam,
saya sebagai kepala daerah
apresiasi hal ini banyak yayasan
berlomba mendirikan sekolah
Islam baik itu TK, SD, SMP, SMA.
ini juga patut dibanggakan artinya
tenaga pengajar di Kabupaten
Karawang ini tidak hanya
mengajarkan ilmu dunia namun
ilmu untuk akherat juga, saya
ucapkan terimakasih kepada guru
guru kepada orangtua terus didik
anak anak ini, anak anak ini
merupakan aset berharga, dan juga
bagi kami juga Kabupaten
Karawang, kontribusinya akan
kami tunggu pada 15 tahun yang
akan datang mengisi kemajuan
Kabupaten Karawang, kemudian
kepada jajaran Yaspin saya
ucapkan Selamat MILAD semoga
YA S P I N i n i b i s a s e m a k i n
berjaya"tuturnya.
qDennis

Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

12 Orang Panwascam
Se-Kota Denpasar Dilantik
D E N P A S A R ,
(PERAK).Sebanyak 12 orang
panitia pengawas
k e c a m a t a n
(Panwascam) di Kota
Denpasar resmi dilantik
di Ruang Praja Utama
K a n t o r Wa l i k o t a
Denpasar, Jumat (12/6).
Usai dilantik, para
pengawas Pemilu itu
l a n g s u n g b e rg e r a k
melakukan pengawasan
tahapan Pilkada Kota
Denpasar 2015.
Dalam pelantikan
ini Ketua Pengawas
Pemilih (Panwaslih)
Kota Denpasar Putu

PPL dan berlanjut pada


pengawas TPS. Tidak
hanya itu dalam
Undang-Undang
Republik Indonesia No
8 tahun 2015 tentang
perubahan atas UndangUndang nomor 1 tahun
2015 tentang penetapan
peraturan pemerintah
pengganti UndangUndang Nomor 1 tahun
2014 tentang pemilihan
Gubenur, Bupati dan
Wa l i k o t a m e n j a d i
undang-undang sudah
diatur terhadap adanya
pengawas TPS.
Sehingga di TPS
nantinya akan ada

SEPUTAR BALI

Satpol PP dan Dinas Perhubungan Sidak Tower

TABANAN, (PERAK).Satpol PP bersama dengan Dinas


Perhubungan melakukan Introspeksi
mendadak (Sidak), yang menyasar
pada bangunan tower bodong (tanpa
ijin) di Kecamatan Kediri dan
Tabanan.
Tim bergerak pertama kali

menyasar tower di jalan Ahmad Yani,


Kediri, yaitu milik protelindo yang
berdiri di tanah hak milik dari bapak
Arif dan baru tahap pembangunan.
Lokasi kedua di banjar pilisan,
Kaba-kaba, Kediri, juga milik
Protelindo yang merupakan operator
Xl. Berdiri di Atas Bangunan milik I

Wayan Marka dan beroperasi sudah


selama tiga tahun.
Lokasi ketiga di Desa Nyanyi,
Kediri diatas tanah hak milik I Ketut
Mandia, dan merupakan milik
Protelindo merupakan operator Xl
juga. Lokasi keempat masih di kediri,
yaitu di banjar malmundeh, Pandak.
Tower dikamuflase dengan talang air
sehingga mengelabui petugas.
Pihak pemilik tanah yang disewa
oleh operator tersebut mengaku tidak
mengetahui tentang adanya ijin
bangunan tersebut. Menurut salah satu
pihak bahkan mengatakan, kalau
mereka sudah membangun mungkin
sudah memiliki ijin, tuturnya.
Pihak perwakilan dari Satpol PP
Tabanan dan Dinas Perhubungan
Kabupaten Tabanan menegaskan,
sekarang para pemilik dari tower
tersebut kami beri surat panggilan
untuk menghadap hari Senin, (15/06),
dan apabila tidak memenuhi panggilan
ini dan segera mengurus ijin, maka
pihaknya menganggap ini adalah
tower bodong dan segera harus ditutup.
Tegasnya. qTim

Menggali Potensi Tajen Sebagai Atraksi Wisata Budaya Bali


DPW IPJI Bali, menggelar diskusi publik bersama Polda Bali Wacanakan Perda Tajen"

Arnata mengambil
sumpah seluruh
Panwascam yang
disaksikan secara
langsung oleh Wakil
Walikota Denpasar
IGN Jaya Negara.
Ketua Panwaslih
Kota Denpasar Putu
Arnata mengatakan,
pemilihan Kepala
Daerah Walikota dan
Wakil Walikota akan
diselenggarakan pada
tanggal 9 Desember
mendatang. Untuk
mengwujudkan
pemilihan yang
demokratis, normatif
dan bermatabat, sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan
maka Pengawas
Pemilih (Panwaslih)
Kota Denpasar harus
m e m b e n t u k
Panwascam se-Kota
Denpasar.
S e t e l a h
terbentuknya
Panwascam ini
dilanjutkan membentuk

pengawas TPS yang


personilnya disesuaikan
dengan jumlah TPS di
K o t a D e n p a s a r.
Menurut Arnata, dari
hasil koordinasi dari
Komisi Pemilihan
Umum Kota Denpasar
dalam pemilihan nanti
akan tersedia 850 TPS
s e - K o t a D e n p a s a r.
"Untuk itu jumlah
pengawas TPS kami
akan sesuaikan dengan
jumlah TPS yang
disediakan,''
ungkapnya.
Setelah dilantik,
Arnata berharap agar
seluruh Panwascam
bisa bekerja secara tulus
dan ikhlas mengabdikan
diri untuk masyarakat,
bangsa dan negara.
Dalam menjalankan
tugas tetap berpegang
teguh dengan sumpah
janji pelantikan dan
selalu berkomitmen
melaksanakan tugas
sesuai perundangan
berlaku. qYd/hms

DENPASAR, (PERAK).Sebanyak 12 orang panitia


pengawas kecamatan (Panwascam) di
Kota Denpasar resmi dilantik di Ruang
Praja Utama Kantor Walikota
Denpasar, Jumat (12/6). Usai dilantik,
para pengawas Pemilu itu langsung
bergerak melakukan pengawasan
tahapan Pilkada Kota Denpasar 2015.
Dalam pelantikan ini Ketua
Pengawas Pemilih (Panwaslih) Kota
Denpasar Putu Arnata mengambil
sumpah seluruh Panwascam yang
disaksikan secara langsung oleh Wakil
Walikota Denpasar IGN Jaya Negara.
Ketua Panwaslih Kota Denpasar
Putu Arnata mengatakan, pemilihan
Kepala Daerah Walikota dan Wakil
Walikota akan diselenggarakan pada
tanggal 9 Desember mendatang. Untuk
mengwujudkan pemilihan yang
demokratis, normatif dan bermatabat,
sesuai dengan peraturan perundangundangan maka Pengawas Pemilih
(Panwaslih) Kota Denpasar harus
membentuk Panwascam se-Kota
Denpasar.

Setelah
terbentuknya
Panwascam
ini dilanjutkan
membentuk
PPL dan
berlanjut pada
pengawas
TPS. Tidak
hanya itu
d a l a m
UndangUndang Republik Indonesia No 8 tahun
2015 tentang perubahan atas UndangUndang nomor 1 tahun 2015 tentang
penetapan peraturan pemerintah
pengganti Undang-Undang Nomor 1
tahun 2014 tentang pemilihan
Gubenur, Bupati dan Walikota menjadi
undang-undang sudah diatur terhadap
adanya pengawas TPS
. Sehingga di TPS nantinya akan
ada pengawas TPS yang personilnya
disesuaikan dengan jumlah TPS di
Kota Denpasar. Menurut Arnata, dari
hasil koordinasi dari Komisi Pemilihan

Umum Kota Denpasar dalam


pemilihan nanti akan tersedia 850 TPS
se-Kota Denpasar. "Untuk itu jumlah
pengawas TPS kami akan sesuaikan
dengan jumlah TPS yang disediakan,''
ungkapnya.
Setelah dilantik, Arnata berharap
agar seluruh Panwascam bisa bekerja
secara tulus dan ikhlas mengabdikan
diri untuk masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam menjalankan tugas tetap
berpegang teguh dengan sumpah janji
pelantikan dan selalu berkomitmen
melaksanakan tugas sesuai
perundangan berlaku. qYd/Hms

Satpol PP Gianyar Tertibkan 23 Banner Iklan

GIANYAR, (PERAK).Pemkab Gianyar melalui Satuan


Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kian
gencar melakukan Gerakan Sayang
Pohon sebagai upaya membersihan
pohon perindang jalan dari banner
serta paku dari bekas pemasangan
iklan atau spanduk. Sebanyak 10
personil diturunkan untuk menyisir
kawasan Jalan Raya Samplangan s/d
Jalan Patih Jelantik, Jalan Astina Utara
dan Bypass Darma Giri, (4/6).
Kasi Operasional dan Trantib
Satpol PP Kabupaten Gianyar, I Wayan
Suala Susila, S.Sos yang memimpin
operasi mengatakan, pencabutan

banner yang menempel di pohon


perindang jalan ini merupakan salah
satu upaya untuk mempercepat serta
mendukung program Gerakan Sayang
Pohon yang dicanangkan Pemkab
Gianyar
sesuai dengan Peraturan
Daerah No 12 Tahun 1992, tanggal 23
Juni 1992 tentang Kebersihan dan
Ketertiban Umum, pemasangan
banner atau iklan di pohon perindang
jalan tersebut telah melanggar karena
pemasangannya salah tempat.
Sesuai dengan intruksi
Pimpinan, pemasangan banner di
pohon perindang jalan itu tidak
dibolehkan. Hal ini juga tidak sejalan
dengan program Gerakan Sayang
Pohon yang dicanangkan Pemkab
Gianyar, terang Suala Susila.
Dari hasil penyisiran Satpol PP
Kabupaten Gianyar, diamankan
sebanyak 23 banner iklan yang
pemasangannya melanggar yaitu
dipasang di pohon perindang jalan.
Selanjutnya, petugas juga akan
menyisir daerah lain guna
membersihan pohon perindang jalan

dari banner dan paku kadaluarsa bekas


pemasangan iklan atau spanduk.
Kepala Satpol PP Kabupaten
Gianyar, I Gede Daging mengatakan,
kegiatan ini merupakan kegiatan yang
rutin dilaksanakan sebagai upaya
penegakan perda. Selama ini, petugas
juga telah banyak melakukan
penertiban terhadap baliho, spanduk,
iklan yang menyalahi aturan baik dari
tempat pemasangan maupun perijinan
yang telah kadaluarsa dengan
menggandeng instansi terkait.
Gede Daging juga menghimbau
serta mengajak masyarakat untuk tidak
memasang banner, baliho maupun
iklan lainnya di pohon perindang jalan.
Selain merusak keindahan dan
kebersihan, pemasangan banner
dengan menggunakan paku di pohon
perindang jalan juga dapat merusak
pohon itu sendiri.
Pemasangan iklan di pohon
perindang jalan itu dilarang. Jadi jika
kami temukan lagi akan kami
tertibkan, terang Gede Daging.
qYd

RAGAM
Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

Diduga Kelelahan,
Euis Tewas Ditempat Kerja
dengan Kondisi Mengerikan
SUBANG, (PERAK).Bila maut sudah datang
menjemput tak ada yang tahu, kapan
dan dimana. Begitulah nasib yang
harus diterima oleh Euis Nurlela (27)
warga Kampung Cidago RT 11/04
D e s a Wa n t i l a h K e c a m a t a n
Cipeundeuy, Subang.
Ia ditemukan tewas ditempatnya
bekerja di PT BSI (Benang Sari Indah
Texindo) di Jl. Raya Wantilan, Kamis
(18/6/201) sekitar pukul 04.15.
Keterangan yang diperoleh
menyebutkan shubuh itu korban
bekerja di bagian Blowing Blendomat
(pembersih kotoran kapas) bersama
tiga orang rekannya.
Menurut rekan korban yaitu Pani
(19) melihat Euis duduk di atas
tumpukan kapas dengan posisi
menghadap ke arah timur dengan kaki
sebelah menumpang dan kepala dalam
keadaan menunduk, padahal mesin
masih tetap berjalan walaupun secara
perlahan dan tak lama kemudian
Kurniawati mendengar suara jeritan
dan melihat Euis sudah dalam keadaan
tengkurap dan langsung mematikan

mesin sembari memberitahukan


kepada petugas satpam.
Saat diketemukan korban sudah
dalam keadaan koma dengan kondisi
mengenaskan, lengan kiri putus dan di
bagian dada dan perut mengalami luka
robek. Korban dibawa ke RS Arum
Sari yang letaknya di samping pabrik,
dan tak lama kemudian korban
menghembuskan napasnya. Korban
dirujuk ke RSUD Ciereng untuk
menjalani identifikasi dan
pemeriksaan, hadir pula keluarga
korban dan dua orang perwakilan dari
PT BSI yaitu Tommy dan FX Trimo.
Usai menjalani pemeriksaan
korban langsung dibawa ke rumah
duka untuk dimakamkan, di rumah
duka sudah ada ratusan karyawan
yang menunggunya, menurut pihak
keluarga
korban meninggalkan
seorang suami dan anak yang baru
berusia tiga tahun, keluarga sudah
mengikhlaskan kepergian Euis
walaupun harus diterima seperti ini.
"Dulu sempat kerja bareng
dengan korban sekarang saya pindah
ke bagian administrasi dan pada Senin

(15/6/2015) pagi bertemu dengan


korban dan memohon maap bila ada
kesalahan. Saya menganggapnya
biasa saja karena akan menghadapi
bulan puasa rupanya itulah
permintaan terakhir korban," kata
rekan kerja korban, Wiwi (29).
Perwakilan PT BSI Tommy
menuturkankan, biaya rumah sakit
dan penguburan ditanggung oleh
pihak perusahaan. Tidak itu saja pihak
perusahaan akan memberikan
santunan kematian. Terkait penyebab
tewasnya korbann Tommy menduga
korban mengantuk, karena kejadian
ini baru pertamakalinya terjadi. Pukul
12.00 korban dimakamkan di
pemakaman umum tak jauh dari
rumah duka.
"Kita masih mengadakan
penyelidikian terhadap kematian
korban, bisa saja kelalaian pekerja
atau ada sebab lain," kata Kapolres
Subang AKBP Agus Nurpatria melalui
Kapolsek Cipeundeuy Kompol S. Edi
Haryanto saat dikonfirmasi, Kamis
(18/6/2015).
qTintahijau.com

Selain Mendobrak, FMP Juga Membangun


Tiga Kerja Nyata Paguyuban Cikaum Barat

SUBANG, (PERAK).Paguyuban kami akan melakukan


musyawarah rutin satu bulan sekali
dengan tujuan silaturohim dan
disamping itu kami akan melakukan
kerja sosial apa saja yang bermanfaat
bagi masyarakat Cikaum Barat,
Paguyuban kami akan memantau
pembangunan desa dimana
pembangunan desa sedang
dilaksanakan, dan Paguyuban kami
akan melaporkan kepada yang
berwajib dimana aparatur desa kami
melakukan ketidakadilan dan
kesewenang-wenangan atau

melakukan korupsi.
Demikian
visi-misi dari
Paguyuban Cikaum Barat sekaligus
menjadi agenda rutinnya yang kini
tengah intens dilakukan seperti
melakukan musyawarah dengan
masyarakat, kerja sosial dalam bentuk
membersihkan lingkungan desa serta
mengawal kasus penyunatan BLT
yang diduga dilakukan oleh kepala
desanya.
Kepala Paguyuban Cikaum Barat
Sukandi menerangkan bahwa apa
yang dilakukannya merupakan
perwujudan dari pengabdian kepada

bangsa. Tidak perlu melakukan halhal besar untuk mengabdi kepada


bangsa, lakukan langkah-langkah
kecil saja dahulu asalkan bermanfaat,
ucapnya.
Sebagai wujud dari langkahlangkah kecil tersebut, Paguyuban
Cikaum Barat yang dalam naungan
Lembaga Swadaya Masyarakat Forum
Masyarakat Peduli (FMP) ini telah
melaporkan kasus dugaan rangkaian
penyunatan dana Kartu Perlindungan
Sosial (KPS) oleh pihak Oknum
Kepala Desa Cikaum Barat ke
Kejaksaan Negeri Subang, Senin
(11/05/2015).
Selain itu, baru-baru ini bersama
dengan warga Desa Cikaum dan tokoh
masyarakat melakukan kerja bhakti
seperti yang terlibat Jaja,
Kaceng/Tarsa BPD, Rosadi (BPD),
Wahid tokoh masyarakat, Caski,
Rohedin, Itok Karsita, Nasihin,
Kusman, Dadang, Wahidin, Yayan
Pacing, Dedih, Ade, Eman, Suha,
Aning (tokoh masyarakat), Sajim
(tokoh masyarakat), Taryadi, Onong,
Ateng, Esih, serta pengurus dari
Paguyuban Cikaum Barat yaitu Absar
(Sekretaris), (Endang Bendahara).
Sementara itu, menurut Ketua
Umum FMP Asep Sumarna Toha
menjelaskan bahwa dipandang perlu
pembentukan wadah atau lembaga
bangsa bagi Warga Desa Cikaum
Barat, Kecamatan Cikaum, Kabupaten
Subang sebagai media silaturahim dan
pemberdayaan serta pembentukan
karakteristik kepedulian terhadap
masalah budaya, hukum. sosial,
politik, ekonomi dan pengawasan
kinerja pejabat pemerintahan dan turut
mendukung pemberantasan tindak
pidana korupsi. Selain mendobrak,
FMP juga membangun, Makanya
Paguyuban Cikaum Barat terbangun,
ucapnya.
qSurya

Irjen Pol Moechgiyarto,


Pimpin Polda Jabar Gantikan Iriawan
BANDUNG, (PERAK).Irjen Pol Moechgiyarto Selasa
(16/6) resmi menjabat pucuk pimpinan
Kepolisian wilayah Jawa Barat.
Moechgiyarto menggantikan Kapolda
Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan yang
telah menjabat pimpinan dengan sandi
lodaya I tersebut sejak 2013. Pisah
sambut jenderal polisi bintang dua
tersebut dilakukan di Halaman
Mapolda Jabar, Bandung, Selasa
(
1
6
/
6
)
.
"Rangkaian acara penyambutan
Kapolda lama dan Kapolda baru
dilaksanakan sejak pagi," ujar Kabid
Humas Polda Jabar, Kombes Pol
Sulistyo Pudjo Hartono, di Mapolda
Jabar.
Usai pisah sambut yang dilakukan
beberapa kegiatan akan dilakukan
seperti bertemu dengan Muspida di
Jabar yang bakal digelar di Gedung

Bhayangkara, nanti malam.


Moechgiyarto sebelumnya
menjabat Kadivkum Mabes Polri.
Jabatan tersebut kini diisi Iriawan.
Moechgiyarto sebelum menjabat
Kadivkum di Mabes Polri juga pernah
menjabat sebagai Kapolda NTB,
Wakapolda Jatim, Kapolrestabes
Pekanbaru dan Kapolres Sleman,
pungkasnya.
Sementara Irjen Pol.
Moechgiyarto saat ditanya program
selanjutnya, dalam kesempatan itu dia
mengatakan kepada Perak, akan
melanjutkan program jajaran Polda
Jabar sebelumnya, jika itu cocok
dengan misinya maka lebih di
dahulukan, terlebih menindaklanjuti
program kapolri yang mengutamakan
pengungkapan kasus-kasus korupsi di
Jawa Barat, paparnya.
qDedy SM

PD.PK Garut Dibentuk


GARUT, (PERAK).Perusahaan Daerah Perkreditan
Kecamatan (PD.PK), adalah lembaga
keuangan mikro yang bergerak di jasa
simpan pinjam bagi masyarakat
ekonomi menengah ke bawah, adapun
kepemilikan modalnya dari
Pemerintah Kab. Garut dan Provinsi
Jawa Barat yang masing-masing
komposisi kepemilikan sahamnya 45%
untuk Provinsi, dan 55% Kabupaten
Garut.
Untuk memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat yang bertaraf
ekonomi lemah atau ekonomi
menengah ke bawah sehingga
masyarakat dapat menerima /mendapat
layanan di bidang jasa keuangan dalam
rangka meningkatkan
perekonomiannya.
Mengacu kepada Perda no 30,
tahun 2010 Pemerintah Kab. Garut dan
Provinsi Jawa Barat melakukan
konsolidasi atau penggabungan tiga
lembaga non bank yaitu lembaga
PD.PK kecamatan Selaawi pdpk
Kecamatan Cisompet pdpk Kecamatan
Cikelet digabung menjadi PD.PK
Kabupaten Garut .
PD.PK Garut inilah hasil
konsolidasi atau penggabungan tiga
lembaga tersebut menjadi satu
(lembaga pusat yaitu PD.PK Garut
yang dapat memberikan pelayanan

yang lebih luas kepada masyarakat , dan


PD.PK dapat membuka kantor cabang
ditingkat kecamatan, seperti sekarang
telah dibuka di Talegong dan seterusnya
maupun diluar kabupaten.
Direktur PD.PK Garut Yudi
Raharja SE saat ditemui Perak
menjelaskan, tujuan pembentukan
menjadi PD.PK Garut, pertama bahwa
PDPK Garut adalah salah satu alat
kelengkapan otonoimi daerah yang
bergerak dibidang jasa keuangan, dapat
menerima Simpanan Deposito
sehingga dapat bersaing secara
kopentitif dengan Bank lain yang ada di
kabupaten Garut, tujuannya untuk
memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara maksimal, kuat,
sehat, dan amanah terhadap penyaluran
bantuan modal usaha kerja.
Kedua, dapat memberikan atau
meningkatan PAD Kab. Garut sesuai
dengan peraturan daerah no tahun 2008
yang diubah dengan peraturan daerah
no 30 tahun 2010 sebagai lembaga
keuangan mikro dan pertengahan tahun
2016 rencana pemerintah Kab. Garut
akan melakukan perubahan kembali
status lembaga tersebut di atas dari
PD.PK menjadi PT. PDPK Garut kalau
kondisi lembaga tersebut dalam kondisi
sehat menurut TKS lembaga keuangan
tersebut, pungkasnya.
qRukhyat/Agus MK

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Sukawening Ciwidey


KAB. BANDUNG, (PERAK).Bertempat di halaman sekolah
SDN Sukawening beralamat di Desa
Sukawening Kec. Ciwidey Kab.
Bandung, mengadakan acara
perpisahan/pelepasan siswa Kls VI,
kenaikan kelas, sekaligus menyambut
calon siswa baru. Acara tersebut
dihadiri Kepala UPTD TK/SD Kec.
Ciwidey, Teddy Budiman, Kades
Sukawening, Hamdani Sukmana,
pengawas sekolah, Kepala SDN
Sukawening, Kokom Komala, Kepsek
yang terdekat, tokoh masyarakat, juga
orang tua siswa.
Kepsek SDN Sukawening,
Kokom Komala saat ditemui diselasela kegiatan, kepada Perak
menjelaskan, acara yang dilaksanakan
di SDN Sukawening adalah untuk
perpisahan/pelepasan siswa Kls VI,
kenaikan kelas, juga untuk menyambut
calon siswa baru, ujarnya
Dia mengatakan, disamping
menampilkan hasil kreasi siswa, juga
menampilkan hasil-hasil prestasi siswa
SDN Sukawening yang menjadi juara
nyanyi solo, pupuh di tingkat
Kabupaten, juga lomba cerdas cermat,
kesenian ini sengaja ditampilkan, agar
masyarakat dan orang tua siswa
langsung dapat melihat siswa-siswa

yang berprestasi, yang telah membawa


harum nama SDN Sukawening, juga
Kec. Ciwidey ke tingkat
Kabupaten.Alhamdullilah, prestasi
siswa-siswa SDN Sukawening telah
membawa harum nama sekolah, Desa
maupun Kec.Ciwidey ke tingkat
Kabupaten, katanya.
Lebih lanjut Kokom Komala
menjelaskan, bahwa disamping hasil
kreasi anak, dia juga tetap
mengedepankan nilai-nilai luhur
Kebudayaan Sunda, sehingga pihaknya
juga menampilkan upacara adat dan
pagelaran si cepot selama 1 jam. Hal ini
dimaksudkan, agar siswa-siswa tetap
mencintai dan mengerti nilai-nilai luhur
kebudayaan sunda.
Kepsek juga berjanji akan
membuat acara tersebut menjadi
agenda rutin tahunan, bahkan untuk
kedepannya, dia telah berkoordinasi
dengan Kades Sukawening, membuat
kegiatan untuk siswa, dan malamnya
untuk hiburan masyarakat. Mudahmudahan kegiatan ini untuk tahun
depan, akan dibagi dua termin. Pertama
khusus siswa, yang kedua untuk orang
tua dan masyarakat, rencana kegiatan
ini telah mendapat dukungan dari
kepala desa setempat, jelasnya.
qTepu/Asda

Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

PAUD Assyukuriyah
Tunggu Janji
Wabup Subang

PANTURA, (PERAK).M e s k i k e a d a a n A u l a PA U D
Assukuriyah sangat sederhana dan sempit
namun dedikasi dari tangan terampil guru
pada anak didik usia dini tersebut sangat
terjamin.
Hal itu dapat dilihat pada saat hari
perpisahan anak yang hendak melanjutkan
ke sekolah dasar. Berbagai keterampilan
dan kemahiran anak sesuai dengan bakatnya
ditampilkan di atas panggung.
Sempat ada kelucuan pada salah satu
anak yang mengalami demam panggung
sehingga lupa materi pidato yang hendak
dipentaskan, namun itu pun tidak
berlangsung lama karena kesabaran dari
para guru mampu mengembalikan daya
ingat anak dan melanjutkan penampilannya.
Disampaikan Ketua Yayasan Assukuriyah
Litawati (44) bahwa PAUD yang
dipimpinnya kini butuh perhatian yang lebih
dari pemerintah daerah, pasalnya hanya
terdapat dua ruangan yang masing-masing
dua meter, hal itu terasa sempit dan
terkadang anak-anak belajarnya di luar
kelas, selain itu muridnya semakin hari,
semakin banyak dan diperkiran mencapai
40 siswa.
Semula pada tahun 2011 hanya
mempunyai belasan anak didik, kini
mencapai 37 anak didik dan diperkirakan
mencapai 40 siswa. Bahkan jika dulu jumlah
guru dua orang, kini bertambah menjadi
empat orang, idealnya kami butuh satu
ruangan berukuran 4 x 4 meter lagi sehingga
cukup untuk belajar siswa, ungkapannya
kepada Perak di ruang kantor PAUD-nya,
D u s u n B a b a k a n RT. 0 4 / 0 2 D e s a
Gardumukti, Kecamatan Tambakdahan,
Kabupaten Subang.
Ditambahkan Litawati, bahwa pihak
yayasan tidak mau membebankan tentang
perluasan PAUD kepada wali murid, meski
diakuinya terdapat iuran Rp5000/murid
setiap bulannya. Iuran itu hanya bagi yang
mampu bayar, sekalipun tidak membayar
tidak apa-apa. Karena niatan kami hanya
untuk beribadah, soal rizki untuk membayar
gaji guru Insya Allah ada bagianya, ujar ibu
berusia 44 tahun itu.
Menanggapi kekurangan ruang belajar
tersebut, pihak Desa Gardumukti tidak bisa
berbuat banyak lantaran uang kas di desa
yang penghasilan berasnya melimpah ini
sangat sedikit.
Terkait bantuan desa yang biasa diambil
dari uang kas desa untuk sekolah atau guru
ngaji, pemerintah desa bukannya tidak ingin
m e m b e r i b a t u a n k e p a d a PA U D
Assukuriyah, namun karena uang kas desa
jumlahnya sangat terbatas sehingga PAUD
Assukuriyah tidak kebagian, ungkap
Sekdes Gardumukti H. Cipto (50) sambil
tersenyum kepada Perak.
Selain itu, Wakil Bupati Subang Imas
Aryumningsing pernah berjanji pada pihak
PAUD Assukuriyah akan memberi batuan.
Namun, janji manis yang pernah diucapkan
dari orang nomor dua di Subang setelah
selesai menghadiri Hari Gotong Royong di
Desa Patimban itu tak kunjung datang. Ya
janji, sekedar janji ini. qAtang S.

RAGAM

Warga Blanakan Keluhkan


Pembuatan e-KTP yang Molor
SUBANG, (PERAK).Masyarakat Blanakan pada
tahun 2012 lalu telah melakukan
perekaman program e-KTP gratis di
Kantor Desa Blanakan, Kec.
Blanakan, Kab Subang yang banyak
menuai keluhan masyarakat.
Pasalnya hingga saat ini e-KTP nya
belum ada yang jadi, padahal
sewaktu akan dilakukan pemotretan
untuk e-KTP, oleh Kadus dan para
Ketua RT warga dimintai biaya
sebesar Rp10 hingga Rp15 ribu.
Beberapa warga pernah
mempertanyakan kejelasan masalah
pembuatan e-KTP ini ke Kantor

Kecamatan Blanakan, tetapi setelah


di cek di komputernya, tenyata tidak
ada satupun hasil perekaman Desa
Blanakan.
Pernah juga warga
mengutarakan keinginannya untuk
melakukan perekaman ulang, tapi
pihak Kecamatan Blanakan
melayani dengan alasan server atau
alat-alatnya tidak ada karena telah
hilang dicuri beberapa bulan lalu.
Anehnya, oleh pihak Kec. Blanakan
warga malah disarankan untuk
melakukan perekaman e-KTP
tersebut di Kantor Kecamatan
Sukasari atau langsung ke Kantor

Dinas Kependudukan Subang.


S e b a g a i
b e n t u k
pertanggungjawaban kepada
warganya, Kepala Desa Blanakan
H.M Kasam Afandi pernah
menyediakan kendaraan untuk
membuat e-KTP di kecamatan lain
dengan menggunakan mobil
ambulans desa tanpa dipungut biaya.
Ketika FMP dan Perak
melakukan konfirmasi ke warga
Dusun Karang Mulya yang merasa
kesulitan dalam pembuatan e-KTP
beberapa warga yaitu Khusaeri,
Nuriyah, Suryani, Supriyadi, Rina,
Dian, Cala Ismayana, Wasam serta

RT Karang Jaya Tarsa membenarkan


akan adanya kesulitan dalam
pembuatan e-KTP di desanya.
Sementara menurut Kaur Pem Desa
Blanakan Joko Purwantonwarga
yang e-KTP-nya belum jadi masih
sekitar 800 sampai 1000 orang lagi.
Wakil Kepala Posko Pantura I
FMP Sunarto Amrullah meminta
kepada Camat Blanakan H. Nono
Suparno agar mengupayakan
pengadaan fasilitas pembuatan eKTP di Kecamatan Blanakan, agar
masyarakat Kecamatan Blanakan
dalam pembuatan e-ktp tidak perlu
ke kecamatan lain. qA Sukmara/Cj

Kades Gempolsari Harapkan Penggantian Piva PDAM Pabuaran


PANTURA, (PERAK).- Piva besi
milik Perusahaan Daerah Air
Mineral (PDAM) di Dusun Sodong,
Desa Gempolsari, Kecamatan
Patokbeusi, Kabupaten Subang
sudah berkarat dan kerap
mengalami kebocoran, hingga
masyarakat sekitar mendesak pihak
PDAM agar segera mengganti piva
tersebut.
Seperti diungkapkan
masyarakat sekitar melalui Kades
Gempolsari, Kecamatan
Patokbeusi, Kabupaten Subang,
Udin, bahwa pihaknya resah dengan
adanya kebocoran air dari piva
PDAM tersebut, karena air yang
terbuang dari piva itu membuat

becek jalan, piva besi PDAM yang


di Dusun Sodong itu ada dua titik
yang sering mengalami kebocoran,
namun selalu ditambal
menggunakan karung dan kain
karpet saja, ungkapnya
Lanjutnya, menanggapi
kebocoran air PDAM ini yang
sering terjadi, kami berharap PDAM
yang beralamat di Kecamatan
Pabuaran ini, segera mengganti piva
yang sudah karatan ini, ujarnya
berharap.
Menyikapi hal tersebut, hingga
berita ini dibuat, Perak belum
sempat memintai keterangan dari
Kepala PDAM Pabuaran dimaksud.
qHendra

Nonton Bareng Film Inspiratif Hafalan Shalat Delisa

SUBANG, (PERAK).Lebih baik kita melakukan


kegiatan yang tidak
mendewakan televisi dan
i n t e r n e t d a r i p a d a

menyalahkannya.
Indonesia termasuk negara
yang tertinggi buta aksara. Masih
kurang minat bacanya. Warganya
gak senang baca. Tetapi kalau
untuk nonton film mereka
senang. Kalau dikasih film untuk
ditonton mau. Makanya kita
harus berfikir kritis
memberitahukan mengenai film
yang pantas untuk ditonton.
Karena film dianggap sebagai
media yang ampuh dalam
menghipnotis pemirsanya.

Sesuatu yang ditayangkan


oleh televisi berulang-ulang
maka akan dianggap baik/benar
walaupun bertentangan,
tambahnya menjelaskan.
Direktur Sejarah dan Nilai
Budaya, Endjat Djaenuderajat
mengatakan kegiatan ini sebagai
upaya untuk menyemai nilainilai budaya untuk memperkuat
karakter.
Pada kegiatan tersebut
ditayangkan film berjudul
Tanah Surga Katanya yang

ditonton oleh para guru dan


kepala sekolah. Kemudian
dilanjutkan dengan film
Hafalan Shalat Delisa yang
ditonton oleh siswa SD dan SMP.
Pada kesempatan bertindak
sebagai motivator kedua Dewi
Hughes ditemani oleh Sutradara
Hafalan Shalat Delisa, Sony
Gaokasak. Turut hadir pada acara
ini Bupati Subang, Ojang
Sohandi yang didampingi oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kab
Subang, HE. Kusdinar. qHMS

SAMBUNGAN
Edisi: 126 Minggu III/Tahun ke VII/ 20 Juni - 04 Juli 2015

Dana BSM...
<< Dari hal. 1

sekolah. Dana BSM yang diterimanya


sebesar Rp. 150.000,- menurut
pengakuan Kepsek MIS Madarikul
Huda dan guru-guru, bahwa BSM yang
diterima anaknya hanya sebesar Rp.
245.000. Jumlah Rp. 150.000 yang
diterimanya setelah adanya potonganpotongan yang dibebankan kepada
siswa, diantaranya. Potongan BRI Rp.
20.000, potongan untuk ongkos
pencairan ke BRI Rp. 25.000, potongan
lainnya Rp. 50.000, dengan alasan
dibagikan kepada siswa yang tidak
kebagian. Namanya aja sekolah MI,
kenapa hak anak orang miskin dipotong
dan dikorupsi ? , katanya.
Kepsek MIS Madarikul Huda
Cigoong, Mumuh Muhyan SPd.I, saat
dikonfirmasi di ruangannya kepada
Perak menjelaskan, bahwa jumlah
potongan tersebut adalah hasil
musyawarah antara orang tua siswa dan
pihak sekolah. Menurutnya, jumlah
BSM yang diterima tidak sama setiap
muridnya tergantung kelas masing-

Terkait ...
<< Dari hal. 1

tadi sifatnya lebih kepada


penajaman. Kami harap Kajati segera
melakukan penelitian tahap I.
Terangnya.
Tersangka Gede Winasa diperiksa
kembali terkait dengan pembelian
mesin pengolah sampah organik
menjadi pupuk kompos di Dusun Peh,
Desa Kaliakah, Kecamatan Negara
tahun 2008 lalu. Dalam kasus korupsi

masing.
Kls 1, hanya menerima Rp.
225.000 karena hanya satu semester
sekolah. Kalau diatas Kls 1, siswa
menerima Rp. 450.000. Berkaitan
dengan jumlah BSM yang diterima
siswa bervariasi, dia juga tidak tau,
soalnya itu adalah keputusan dari
Kementerian Agama.Kalau kurang
jelas, tanya aja ke kantor Kementerian
Depag, kami hanya menjalankan
intruksi. Jumlah BSM yang kami
bagikan juga sesuai dengan yang ada di
rekening BRI, silahkan check saja
rekeningnya, katanya.
Tidak menutup kemungkinan,
bahkan ada dugaan bahwa tabungan
siswa juga belum dibayar sepenuhnya.
Menurut rumor yang berkembang di
daerah Cigoong, bahwa tabungan
belum dibagikan, untuk menutupi biaya
oprasional sekolah, dikarenakan Dana
BOS belum cair. Untuk tidak menjadi
preseden buruk bagi sekolah agama,
diharapkan kepada pihak Depag,
Kejaksaan maupun instansi terkait
lainnya, untuk segera menindak lanjuti
permasalahan tersebut.
qTepu
pembelian mesin kompos ini negara
mengalami kerugian hingga Rp.2,029
miliar lebih.
Sementara itu, Nengah Nurlaba
mengungkapkan, pemeriksaan terhadap
Gede Winasa kali ini merupakan yang
kedua kalinya dan menjalani
pemeriksaan beliau sangat kooperatif.
Sebelumnya Winasa diperiksa tanggal
23 April 2015 lalu. Saya datang kesini
hanya mendampingi beliau saja,
sedangkan keadaan atau kondisi beliau
saat ini dalam kondisi sehat.
Ujarnya.qTim

Berikut Adalah Daftar CPNS Kategori II yang Lulus


Diduga Tidak Memenuhi Persyaratan/Siluman

Berikut Adalah Sukwan Kategori II


yang Tidak Lulus Meski Memenuhi Persyaratan

Marhaban
<< Dari hal. 1

Pejabat yang diduga memiliki istri


simpanan diantaranya Asep Setiawan,
Sang Mafia CPNS dan berselingkuh
dengan Ida, seorang pegawai Puskesmas,
H. Dedy Supyandi (Ka. UPTD
Pusakajaya) yang tertangkap basah
sedang mesum dengan Beti Nurbaeti
(pengawas/bawahannya), H. Nono
Suparno (Camat Blanakan) yang diduga
telah mengutil beberapa bantuan
BKUDK/ADD/Banprov dan membuat
AJB mengatasnamakan camat, padahal

Bupati Siap
<< Dari hal. 1

\(FMP) mendukung upaya baik


bupati dan mendesak Menpan- RB dan
Kemenkeu untuk mencabut NIP PNS
tersebut. Kita dukung bupati dan akan
mendesak Menpan-RB juga Kemenkeu
mencabut NIP Sukwan Bodong,
ungkapnya.
Ditegaskan Asep, bagi Kepala
Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang keukeuh menandatangani Surat
Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM)
bagi sukwan siluman akan dilaporkan
kepada pihak penegak hukum.
Bupati sudah ksatria akan
membatalkan SK PNS KII bodong,
soalnya memang banyak kepala OPD
atau unit kerja keukeuh mengeluarkan
rekomendasi sehingga Sukwan Siluman
lulus uji verifikasi, ujarnya kepada
Perak, Kamis (18/06/2015).
Dijelaskan Asep bahwa dasar
hukum SPTJM adalah Surat Kepala BKN
No. K.26-30/V.23-4/99 tanggal 27
Februari 2014, yang merupakan
penegasan SE MenPAN-RB No. 5 Tahun
2010 tentang kriteria tenaga honorer K2.
SPTJM harus ditandatangani oleh PPK
per tenaga Sukwan KII yang lulus tes,
bukan siluman ungkapnya.
Ditambahkannya, ada 1.538 CPNS
diwajibkan prajabatan, anehnya hal ini
bertentangan dengan nota jawaban atas
interpelasi DPRD Kab. Subang yang
menyatakan bahwa kelulusan CPNS KII
hanya 1.066 orang yang memenuhi
syarat.
Sementara itu, dari hasil
penelusuran Tim Investigasi
Pemberantasan Korupsi-FMP di Dinas
Pertambangan dan Energi (Distamben),
diduga sebanyak 33 Sukwan Siluman
mendapatkan SK PNS. Anehnya dari
dinas tersebut sebanyak 49 sukwan
mempunyai SK/TMT yang sama yakni 3
Januari 2005, 32 orang dengan SK/TMT
31 Desember 2004, 5 orang SK/TMTnya 30 Desember 2004 dan 16 orang
dengan SK/TMT 29 Desember 2004.
Jika di urut, setiap harinya Distamben
merekrut Sukwan baru, anehkan,
tambahnya.
Di dinas ini, dari 34 yang masuk
daftar pengumuman kelulusan, hanya 2
diantaranya yang benar-benar sukwan
aktif, sedangkan sisanya 32 orang adalah
diduga siluman, satu diantaranya
suaminya Kabag Kepegawaian
Distamben yakni Rd Dadan Ramdani
Bahtiar, tercatat sebagai Wakil Kepala
Sekolah SMA Swasta.
Tolong usut Kabag Distamben, dia
biang keladi semuanya, wakil kepsek
yang lulus itu adalah suaminya dia, akhir
pesan singkat Sukwan Distamben kepada
Perak, Rabu (26/02/2014) lalu.
Atas dasar diatas, diduga adanya
upaya pemalsukan dokumen CPNS K II
Tahun 2013 oleh Kepala Bagian
Kepegawaian Dinas Pertambangan dan
Energi (Kabag Kepegawaian Distamben)
berinisal DW. Namun, upaya busuk
tersebut terdeteksi juga di Badan
Perencanaan Daerah (Bapeda) dan OPD
lain karena memiliki TMT yang sama
untuk sukwannya.
Kami akan mendesak Kanreg III
BKN Bandung, BKN pusat, Menpan- RB
cq Menkeu agar mencabut SK PNS
Sukwan KII Bodong dengan surat resmi
yang akan ditembuskan ke Presiden RI,
Ketua DPR RI, Inspektur Irda Subang,
Kepala Bapek, Kajari Subang, Kajati
Jabar, Kajagung RI, Kapolres Subang,
Kapolda Jabar, Kapolri, dan Ketua KPK,
tegas Asep.
Namun jika hal itu dihiraukan, maka

11

pada waktu ia belum diangkat


camat/PPAT serta memiliki Wanita
Idaman Lain (WIL) namun sangkal
karena si WIL sudah dicerai, Sugandi
Kasubag Kepegawaian Dinas
Pendidikan menikahi Kepsek SD
Cimanggu, Hidayat Kepsek SD
Cimayasari, Endi PNS Arsip Daerah
baru- baru ini menggelah resepsi
pernikahan dengan istri ketiganya (Susi
Sukwan Dishutbun), Iman F tercatat
sebagai Pegawai di Dinas Perhutanan
dan Kebun (Dishutbun) pun diduga sama
mengoleksi WIL dan Hendra Boeng
Wakil Ketua DPRD dari Partai Golongan
Karya yang ramai dibicarakan di Media

Sosial (Medsos) diduga sedang


bermesraan dengan seorang wanita
selingkuhannya.
Lebih ironis, dari catatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Subang tahun
2014, 8 (delapan) PNS Pemkab Subang
terinfeksi virus HIV, sementara total
keseluruhan penderita HIV/AIDS di
Negeri Benteng Pancasila ini sangat
mencengangkan yakni sebanyak 893
orang.
Tidak hanya itu, mengakhiri
wawancaranya, Asep juga menyerukan
Mari Perbanyak Berbagi Kebahagiaan
bersama Anak Yatim dan Dhuafa.
qSurya

kami akan turun ke jalan melakukan aksi


ke Kemenpan- RB dan akan
melaporkannya ke penegak hukum
dengan dasar Pasal 3 Undang-Undang
N o m o r 3 1 Ta h u n 1 9 9 9 t e n t a n g
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana yang telah diubah oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
terkait penyalahgunaan
wewenang/jabatan dan pemalsuan
dokumen Pasal 263 KUHPidana,
tandasnya.
Diketahui, seseorang yang berstatus
pekerja gerai foto copy dan pernah
menjadi sukwan guru dimana-mana,
namanya Dede Wahyudin, dinyatakan
lulus, sukwan 2010 di UPTD Cipunagara
yang bernama Irwansyah dan Wawan
Gunawan yang tinggal di Kab.
Majalengka lulus yang terdaftar di
BP4KKP. Di dinas lainnya pun sama
yakni Atik Atikah, Dewi Cut Meutia, Ai
Ukeswi, statusnya sebagai karyawan
sebuah leasing Adira, tiganya lagi, yakni
Rubi Agustian, Dewi dan Nuraini, jarang
bahkan tak pernah masuk kerja, dan Nuny
Suhartini yang diketahui sebelumnya
bekerja di Bank BPR Cabang Jalancagak
lulus seleksi di Unit Kerja Diperindagsar.
Terkait dengan hal itu, FMP telah
melaporkan 104 Sukwan Siluman ke
Menteri PAN dan RB, Kepala BKN
Pusat, BKD Prov Jabar, BKD Kab.
Subang dari berbagai instansi
diantaranya dari UPTD Cipunagara,
SDN Tegalurung, SDN Bulan Sari, SDN
Ciheuleut, SDN Soklat, SMPN 2
Pabuaran, SMKN 2 Subang, Badan
Penyuluhan Pertanian, BPMP, Bapeda,
BPMPKB, BPPL, Distamben,
Dishutbun, Dinas Pertanian,
D i s b u d p a r p o r a , D i s p e r i n d a g s a r,
Distarkimsih, Dishub, Dinas Bina Marga
dan Pengairan, Dinas Pendidikan,
Kelurahan Parung, Kelurahan Dangdeur,
Kelurahan Cigadung, Kelurahan
Karanganyar, Kec. Jalancagak, Kec.
Subang, Kecamatan Purwadadi dan
masih banyak yang lainnya.
Banyak kejanggalan dalam
penerimaan CPNS KII di Subang sejak
mulai pendaftaran, sambung Asep,
kejanggalan tersebut terdeteksi mulai
dari sebelum tes dilakukan yakni
sebanyak 6562 orang terdaftar CPNS
tapi pihak BKD Subang mengatakan
sebanyak 2000 orang tidak lulus secara
administratif, namun tetap saja 6562
orang itu lolos uji publik yang seharusnya
4562 orang.
Anehnya, saat pelaksanaan tes,
jumlahnya justru membengkak menjadi
7340 orang, beber Asep, dan dinyatakan
lulus sebanyak 1619 orang yang
diumumkan oleh BKN, ironisnya
ditemukan no. test dengan nama ganda
meski nomor urutnya berbeda.
Sangat janggal, hasil pengolahan
seleksi Sukwan K II dengan no. urut 7,
No. Test 610711000152, nama Amad ada
di No. Urut 133 dengan No. Test
610711000152 atas nama yang sama
yakni Amad. Selain itu, No. Urut 1, No
Test 610711000054, Nama Tarya ada di
nomor urut 1385 juga. No. urut 3 atas
nama Junirah ada juga di no. urut 979 dan
masih banyak no. test dengan nama ganda
yang dikeluarkan melalui www.bkn.go.id
itu, ungkap Asep.
Pengumuman kelulusan itu juga
menimbulkan kekisruhan sehingga
gelombang masa Sukwan yang
menemukan penampakan sukwan
siluman ada di daftar kelulusan CPNS
membanjiri Kantor DPRD.
Lanjut Asep, kisruh seleksi Sukwan
K II di Kabupaten Subang mulai
menemui titik terang. Pokja CPNS K II
yang dibentuk Bupati Subang
menyatakan, dari 1.619 orang yang

dinyatakan lulus tes, hanya 1.066 yang


dinyatakan memenuhi syarat (MS).
Sementara sisanya, 279 orang dinyatakan
tidak memenuhi syarat (TMS), dan 274
orang dinyatakan berkasnya tidak
lengkap.
Apabila ditemukan PPK berani
memanipulasi atau melakukan
kecurangan dengan Sukwan KII-nya,
maka kami tidak akan segan-segan
melaporkannya kepada pihak penegak
hukum. Sebab, kami mengantongi namanama sukwan siluman, ujarnya seraya
mengatakan, dengan demikian, peluang
bagi para sukwan yang tidak lulus tapi
memenuhi persyaratan akan lebih besar.

Sukwan Syetan Terima SK, Nasib


Atang dan 4 Ribu Sukwan Asli
Lainnya Gigit Jari
Nasib Atang Iskandar Dinata (44)
dan ribuan tenaga sukarelawan (sukwan)
lainnya di Kabupaten Subang masih
menggantung antara langit dan bumi.
Bagaimana tidak, orang tua yang mencari
pekerjaan sampingan dengan hanya
mencari ikan di kali dan telah mengabdi
selama 13 tahun kepada bangsa dan
Negara sebagai guru ini tidak lulus tes
seleksi CPNS KII pada tahun 2013 silam.
Bukan hanya Atang, ada
beberapa sukwan lain yang ia sangat
kenal mengalami nasib yang sama yaitu
Dahronih Eliana, Mahpudin Kurnia,
Rukaesih. Nasib kami masih
menggantung, lirihnya.
Sementara itu, dari data yang
berhasil di himpun Perak, terdapat
sukwan yang nasibnya sama yakni Tatang
Sentot, Heri Gaos, OKA, Engkos, dan
Dicky Rizki Aprianto yang semuanya
dari Dinas Perindustrian Perdagangan
dan Pengelolaan Pasar.
Selain itu, dari Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan
Pangan (BP4KP) Kabupaten Subang
yaitu Agy Akhmad Syabandi,
Andriansyah, Pepen Sopandiadi, Siti
Aminah, dan Yanti Purnama.
Sementara, Dinas Bina Marga
dan Pengairan yaitu Runib dan UPTD
Pendidikan Sagalaherang pun
mempunyai sukwan yang tidak lulus
yaitu Aminah Asri Minarti, Asep Siswara,
Cucu Hayati, Cucu Juariah, Eded
Setiawan, Edi Mulyadi, Edi Mulyana,
Elis Hikmayati, Heni Rohaeni, Herman,
Imas Masitoh, Nunung Rukasih, Yuyun
Wahyudin, dan Saepuloh.
Dari sekian banyak sukwan,
yang paling ironi adalah Nia Saniah,
S.Pd. yang mengabdi sebagai seorang
guru yang sekarang tercatat di SDN Budi
Asih selama 27 tahun, namun tidak
kunjung diangkat menjadi PNS. Melalui
pesan singkatnya, Nia menyampaikan
keherannya bahwa tunjangan fungsional
yang biasa ia dapatkan sejak tahun 2007
tidak ia terima lagi. Padahal ia tidak
termasuk dalam sertifikasi.
Asep menguraikan, mengutip
dari Anies Baswedan bahwa orang-orang
baik tumbang bukan hanya karena
banyaknya orang jahat, tapi karena
banyaknya orang-orang baik diam dan
mendiamkan. Maka pihaknya mengajak
kepada Sukwan yang merasa didzolimi
agar memberikan informasi ke lembaganya melalui SMS Pengaduan FMP:
08170116572-085221611968081395740298-08567901928 untuk
bersama-sama memperjuangkan hak
yang telah dirampas. Ga ada penjajahan,
kecuali kita yang mau, tandasnya.
qSurya

Edisi: 123 Minggu I/Tahun ke VI/ 05 - 19 Mei 2015

Liputan Khusus Tim Evakuasi Pasien Gakin-FMP

Subang Butuh Rumah Singgah di Provinsi


SUBANG, (PERAK).Banyaknya pasien rujukan dari daerah
Subang ke wilayah RSHS Bandung tidak
diimbangi dengan fasilitas penunjang yang
layak. Misalnya saja, Pemda tidak memiliki
Rumah singgah untuk pasien di sekitar RSHS.
Padahal fungsi rumah singgah tersebut dapat
di manfaatkan oleh pasien-pasien miskin yang
melanjutkan pengobatan rujukan dari daerah
Subang ke rumah sakit provinsi rujukan di
Subang. Demikian dikatakan Ketua Umum
Asep Sumarna Toha, Jumat (19/6/2015).
Asep juga mengatakan, keberadaan
rumah singgah di Provinsi untuk pasien miskin
asal Subang sudah sangat mendesak. Sebab
pasien-pasien miskin asal Subang yang harus
dirawat di Bandung semakin banyak dan
mayoritas pasien tersebut tidak mendapat
bantuan dari pemerintah Subang, ataupun
pemerintah kota /kabupaten tempat pasien
tersebut berdomisili.
Pasien-pasien yang kami dampingi ratarata tak mau berobat ke Bandung dan mereka

pasrah dengan penyakitnya yang


semakin parah. Karena mereka tak
memiliki dana untuk transportasi,
akomodasi dan konsumsi. Bahkan
mereka takut juga ke rumah sakit,
karena harus menebus obat, meskipun
memkai BPJS, terang Asep.
Selain itu, ungkap Asep, rumah
singgah juga berfungsi untuk
menghemat biaya ongkos transportasi
dari Subang ke Bandung saat pasien
yang berobat di Bandung dan
mendapatkan jadwal kontrol yang
Ujim (Anggota Tim Evakuasi Pasien Gakin FMP)
hampir seminggu sekali wajib kontrol
Saat Mendampingi Pasien di RS. Cicendo
dapat memanfaatkan Rumah singgah
tersebut.
Bandung.
Karena Rumah singgah sangat sangat
Rumah singgah Kabupaten Indramayu
dibutuhkan, kami mendesak pemerintah
merupakan salah satu rumah singgah milik
daerah Subang agar dapat segera membangun
pemerintah daerah yang ditujukan untuk
rumah singgah tersebut, tegas Asep.
tempat menginap bagi warga kurang mampu
Asep mencontohkan, Kabupaten
asal Indramayu yang berobat rujukan ke rumah
Indramayu sudah memiliki rumah singgah
sakit di RSHS, terang Asep. qSurya
untuk warganya yang misskin yang berobat di

Anda mungkin juga menyukai