Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro

Pertumbuhan Ekonomi
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Makro
Yang dibimbing oleh Bapak Drs. EDDY YULIANTO, S.Pd. MM

DISUSUN OLEH :
Badriatus Sholihah

(142136)

Riska Budiana Santi

(142091)

Ika Mustika S

(142145)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI 2014-C


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
2016

KATA PENGANTAR
1

Puji syukur kitasampaikankepada Allah SWT. Yang mana ia telah


memberikan hidayah dan inayah-Nya bagi kami melalui ilmu-Nya yang maha luas
sehingga kami bisa menulis makalah tentang PertumbuhanEkonomi. Shalawat
serta salam kami tujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita pada agama yang lurus. Makalah ini merupakan suatu tugas dari mata kuliah
Teori Ekonomi Makro .
Dan kami ucapkan terimakasih kepada sumber yang telah kami jadikan
sebagai rujukan dalam pengembangan pembuatan makalah ini. Adapun sumber
dari proses penulisan ini telah kami sertakan dalam daftar pustaka.
Akhirnya kami berharap makalah ini menjadi kontribusi positif,melahirkan
inovasi dan memberikan inspirasi kepada pembaca.

Jombang, Juni 2016

Penulis

1.1 Latar Belakang


Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan
laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan
pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap
tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat
kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan
kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya
cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut
dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini
memprihatinkan,

banyak

ahli

ekonomi

pembangunan

yang

mulai

mempertanyakan arti dari pembangunan.


Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian
pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara
luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha
mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu
pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus
dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya
pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat,
meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan
pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan
jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud pertumbuhan ekonomi?


Apa saja konsep yang terkait dalam pertumbuhan ekonomi?
Bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
Bagaimana pendapatan per kapita sebagai pengukuran kemakmuran
Bagaimana perbandingan kemakmuran berbagai negara?
Bagaimana pendapatan perkapita beberapa golongan negara?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
Untuk mengetahui konsep yang terkait dalam pertumbuhan ekonomi
Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Untuk mengetahui pendapatan per kapita sebagai pengukuran

kemakmuran
Untuk mengetahui perbandingan kemakmuran berbagai negara
Untuk mengetahui pendapatan perkapita beberapa golongan negara?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah
makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi
barang

dan

jasa

sebagai

akibat

pertambahan

faktor-faktor

produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang
dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih
besar

dari

pertambahan

produksi

yang

sebenarnya.

Dengan

demikian

perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno,


1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun
tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan
ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja
meningkat.

2.2 Konsep Pertumbuhan Ekonomi


Secara ekonomi, ada beberapa cara untuk memperhitungkan pertumbuhan
ekonomi, baik dilihat dari sisi permintaan maupun jika dilihat dari sisi penawaran.
Apabila dari sisi permintaan (demand) yaitu dengan memperhitungkan
komponen-komponen makro ekonomi berupa konsumsi, investasi, ekspor dan
impor sedangkan dari sisi penawaran (supply) dengan memperhitungkan nilai
tambah setiap sektor dalam produksi nasional. Perekonomian dibagi menjadi tiga
sektor besar, yaitu primer, sekunder dan jasa-jasa (tersier). Laju pertumbuhan
ekonomi akan diukur melalui indikator perkembangan PDB atau PNB dari tahun
ke tahun. Adapun cara menghitung laju pertumbuhan dilakukan dengan tiga
metode yaitu, cara tahunan, cara rata-rata setiap tahun, dan cara compounding
factor.
Pengukuran pertumbuhan ekonomi secara konvensional biasanya dengan
menghitung peningkatan presentase dari Produk Domestik Bruto (PDB). PDB
mengukur pengeluaran total dari suatu perekonomian terhadap berbagai barang
dan jasa yang baru diproduksi pada suatu saat atau tahun serta pendapatan total
yang diterima dari adanya seluruh produksi barang dan jasa tersebut atau secara
lebih rinci, PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa yang diproduksi di
suatu negara dalam kurun waktu tertentu (Mankiw, 2001:126). Pertumbuhan
biasanya dihitung dalam nilai riil dengan tujuan untuk menghilangkan adanya
inflasi dalam harga dan jasa yang diproduksi sehingga PDB riil mencerminkan
perubahan kuantitas produksi.
Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi regional, digunakanlah data
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dimana PDRB dapat didefinisikan
sebagai nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh sistem perekonomian di
suatu wilayah atau daerah dalam

kurun waktu tertentu. Sehingga PDRB

merupakan suatu ukuran untuk melihat aktivitas perekonomian suatu daerah.


Secara teori, PDRB tidak dapat dipisahkan dari Produk Domestik Bruto (PDB)
baik dari konsep, definisi, metodologi, cakupan dan sumber datanya. Hal ini

dilakukan untuk menjaga keseragaman konsep, definisi dan metoda yang dipakai
di seluruh Indonesia.
2.3 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kesepakatan
pemerintah dan DPR menurunkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 5,1
persen masuk akal. JK beralasan, kondisi ekonomi Indonesia dan dunia juga
tengah mengalami penurunan.
"Memang dalam kondisi begini kita harus realistis lah, bahwa semua negara lah
sekarang tidak bisa membuat target terlalu tinggi karena itu 5,1 persen reasonablelah menurut saya kita bisa capai dalam kondisi begini," kata JK di Kantor Wakil
Presiden, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Target pertumbuhan ekonomi ini memang lebih rendah dari target sebelumnya,
yakni 5,3 persen. Hanya saja, bila melihat kondisi ekonomi seperti turunnya
ekspor, perdagangan, dan permintaan pasar tentu penurunan target jadi sangat
masuk akal. "Ekspor kita menurun, infrastruktur, begitu juga perdagangan dan
lain-lainnya impor juga menurun artinya kegiatan industri akan pasti mengalami.
Pasar juga permintaan kita lagi menurun artinya pajak juga menurun kalau begitu
otomatis pembangunannya tidak sebaik apa yang kita rencanakan," imbuh JK.
Pemerintah dan Komisi XI DPR RI setuju perubahan asumsi makro pertumbuhan
ekonomi dalam RAPBNP 2016 menjadi 5,1 persen yang lebih realistis dengan
kondisi perekonomian terkini. Hal ini diputuskan dalam rapat kerja pemerintah
dengan Komisi XI yang membahas asumsi makro RAPBNP 2016.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi
2016 lebih realistis pada kisaran 5,1 persen setelah mempertimbangkan kondisi
perekonomian global yang masih melambat pada tahun ini.
Tak hanya itu, konsumsi rumah tangga juga diprediksi tidak bisa tumbuh lebih
dari 5 persen akibat pelemahan daya beli masyarakat yang telah terlihat sejak awal
tahun. Lalu konsumsi pemerintah juga terhambat oleh pemotongan belanja

operasional non prioritas di kementerian lembaga dan sektor investasi


diperkirakan sedikit tertahan, meskipun membaik dari triwulan I-2016.
"Sedangkan, ekspor bisa berada dalam wilayah yang positif pada akhir tahun, tapi
pertumbuhan Tiongkok yang menjadi negara tujuan ekspor sedang menurun,
maka kami khawatir kinerja positif sukar dicapai," kata Bambang.

2.4 Pendapatan Per Kapita Sebagai Pengukuran Kemakmuran


Banyak perlu digunakan untuk secara lengkap menunjukan taraf
kemakmuran

dan

taraf

hidup

yang

dicapai

oleh

masyarakat

suatu

negara.persentasi penduduk yang memilki kendaraan,tingkat pendapatan mereka


dan pemilikan harta-harta lain merupakan petunjuk penting dalam melihat taraf
kemakmuran yang dicapai. Disamping itu,kemakmuran ditentukan oleh fasilitas
untuk mendapatkan suplay listrik dan air minum yang bersih,fasilitas pendidikan
yang diperoleh dan taraf pendidikan yang dicapai,taraf kesehatan dan fasilitas
pengobatan yang tersedia,keadaan perumahan masyarakat miskin dan taraf
perkembngan infrastruktur yang dicapai.tersedianya pekerjaan yang cukup
merupakan factor lainya.Apabila semua factor-faktor seperti ini digunakan untuk
menunjukan tingkat kemakmuran setiap negara,akan di hadapi masalah dalam
mengumpulkan data seperti itu. Membandingkan Pendapatan Per Kapita Dalam
hal ini data pendapatan nasional tidak dapat digambarkan untuk menggambarkan
tingkat kemakmuran karena setiap negara mempunyai jumlah penduduk yang
sangat berbeda.Dengan demikian ,walaupun tingkat pendatan negara A adalah
lebih besar dari negara B,belum tentu negara A tingkat kemakmuranya lebih tinggi
dari negara B.seperti missal Pendapatan nasional India lebih basar dari
Singapura,akan tetapi tidak dapat diambil kesimpulan bahwa India adalah lebih
makmur dari Singapura
2.5 Perbandingan Kemakmuran Berbagai Negara
Dalam bagian ini akan menggunakan sebuah data untuk membandingkan
tingkat kemakmuran di berbagai negara, terutama di negara maju dan negara
berkembang. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan:
8

1. Perbandingan secara global diantara perbedaan kemamuran penduduk


dunia yang digolongkan kepada beberapa golongan pendapatan
2. Perbandingan yang terprinci diantara beberapa negara terpilih di dunia ini
3. Perbandingan pendapatan per kapita yang sudah disesuaikan dengan
perbedaan biaya hidup dengan menggunakan purchasing power parity
2.6 Pendapatan Per Kapita Beberapa Golongan Negara
Dalam menunjukan pendapatan per kapita di berbagai negara , Adapun
Bank Dunia (WorldBank) pada 2012 membagi negaranegara di dunia berdasarkan
tingkat pendapatan (income) perkapita penduduknya menjadi empat kelompok,
sebagai berikut.
1) Negara-negara berpendapatan rendah (low income), yaitu negaranegara yang
pendapatan perkapita penduduknya <US$ 785.
2) Negara berpendapatan menengah (middle income), yaitu negaranegara yang
pendapatan perkapita penduduknya antara US$ 7853.125.
3) Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income), yaitu negaranegara yang pendapatan perkapita penduduknya antara US$ 3.1259.655.
4) Negara berpendapatan tinggi (high income), yaitu negara-negara yang
pendapatan perkapita penduduknya >US$ 9.656.
Kebanyakan negara-negara miskin baru mencapai kemerdekaan pada
tahun-tahun sesudah perang Dunia Kedua.Semenjak merdeka mereka berusaha
mempercepat pertumbuhan ekonominya.Tetapi hambatan yang mereka hadapi
dalam mencapai cita-cita ini sangat besar.kekurangan modal,taraf pendidikan yang
sangat rendah,kegiatan ekonomi tradisional yang rendah produktifitasnya dan
pertambahan penduduk yang sangat pesat telah menghambat usaha untuk
mempercepat pembangunan,maka keadaan kemiskinan tetap tidak dapat
dihapuskan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung
dengan pendapatan perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan
penduduknya. Semakin tinggi pendapatan penduduknya maka akan semakin
tinggi pula pertumbuhan ekonomi di Negara tersebut dan sebaliknya dengan
rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan berdampak pada
rendahnya pendapatan nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi
pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara.
Semua berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara
pun terus memajukan pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga
kebutuhan pokok seperti bahan bakan minyak (BBM) dengan menjadikan
pendapatan nasional yang akan lebih baik dan tingkat perekonomian kita pun
semakin baik.
3.2 Saran
Penulis berharap semoga pembaca lebih mengetahui lagi tentang
pertumbuhan ekonomi. Dan semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan tentang apa pertumbuhan ekonomi itu.

10

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://treez2012.blogspot.co.id/2013/01/pertumuhan-dan-pembangunan-ekonomi.html
http://accountingff.blogspot.co.id/2013/06/pertumbuhan-dan-pembangunanekonomia.html
Wahyudi,

2010.

Konsep

Pertumbuhan

Ekonomi,

(Online),

(lib.ui.ac.id/file?

file=digital/132641.pdf), diakses 13 Juni 2016

11

Anda mungkin juga menyukai