Anda di halaman 1dari 26

TUGAS STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6

FLOATING MIX-USE BUILDING KONSEP


FUTURISTIK

Disusun oleh:
RAIHAN NABIL AL-FARISI - 4113210054

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA

1. Kata Pengantar
Raihan Nabil Al-farisi

Dalam rangka bertahan hidup pemanasan global, meningkatnya


populasi manusia dan tantangan lain di abad mendatang, beberapa
percaya bahwa kita harus memulai dari awal dengan model baru
peradaban manusia yang mengarahkan teknologi dan sumber daya kita
ke arah positif, untuk manfaat yang maksimal dari manusia dan planet.
Floating building merupakan salah satu alternatif dalam mewujudkan
hal tersebut, dikarenakan ekspoitasi tanah besar-besar menjadikan
tempat tinggal kian menyempit. Meskipun floating building sendiri masih
dianggap tabu, tetapi sebenarnya konsep ini merupakan konsep yang
memungkinkan sama halnya membuat bangunan yang ada di atas tanah.
Dalam proyek tugas ini, saya merancang sebuah bangunan mix-used
yang berada di tengah laut sebagai jawaban dari hal diatas, bangunan ini
terdiri dari 12 lantai diatas permukaan air laut dan 4 lantai dibawah
permukaan air laut dengan tanpa tiang yang memancang kedalam bumi.
Meskipun pada dasarnya ini hanyalah awal dari sebuah konsep, akan
tetapi hal ini dapat dipertimbangkan kedepannya melihat teknologi yang
semakin maju pada saat ini.
Konsep zero-energy pun diterapkan pada bangunan ini, karena kita di
bumi kaya akan energi dan hidup dengan energi itu sendiri, dengan
mengandalkan lokasi bangunan yang berada di tengah laut, bukan tidak
memungkinkan aktifitas yang dilakukan menjadi terhambat. Karena
sebenarnya kita hidup dialam yang kaya akan sesuatu yang dapat
membantu kita hidup, kita hanya perlu mengolahnya, dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi saat ini, maka hal ini pun
sama memungkinkannya dengan yang lain.

2 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

2. Abstrak
Mall dan Hotel di Pulau Tidung, Jakarta merupakan pusat kegiatan
perniagaan, rekreasi dan hunian yang dilakukan dalam satu tempat. Mall
diberikan untuk melengkapi kegiatan di Hotel yang dapat dinikmati oleh
berbagai usia. Hotel dibuat untuk tempat istirahat bagi para turis yang
berkunjung ke Pulau Tidung.
Mall dan Hotel ini terletak di Pulau Tidung Jakarta, tepatnya di tengah
laut atau di pinggir laut, lokasi yang anggap berpotensi bagi orang yang
jenuh berada di atas tanah dan ingin jauh dari keramaian dan hiruk pikuk
kota. Diharapkan lokasi ini memberikan kenyamanan dan trobosan baru
dalam menanggulanggi masalah lahan di Jakarta yang mulai sempit.
Lokasi ini menggambarkan tingkat kemajuan Jakarta dan menyatakan
Jakarta siap bersaing pada MEA. Ini berpengaruh terhadap konsep design
yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman dengan cepat
atau menikuti trend yang akan berkembang.
Gagasan ide awal dari rancangan Mall dan Hotel berdasarkan pada
kebutuhan yang disesuaikan dengan tingkat pariwisata yang melonjak,
perkembangan ekonomi masyarakat kota Jakarta yang semakin hari
cenderung meningkat dan menuju kota Jakarta yang maju. Tema dari
bangunan Mall dan Hotel ini yaitu Futuristik, dimana tema ini
disesuaikan dengan Era yang akan terus berkembang di Jakarta.
Kata kunci: Mall, hotel, laut dan Futuristik

3 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

3. Pendahuluan
Sector pariwisata di Indonesia memiliki peran yang cukup
besar dalam pembangunan, hal ini ditandai dengan perannya
sebagai salah satu kontributor devisa bagi negara. Berbagai upaya
dan

kebijakan

yang

telah

dilakukan

oleh

pemerintah

guna

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sector pariwisata,


antara lain melalui pengadaan sarana akomodasi, kegiatan promosi,
kemudahan perjalanan, penambahan dan pengembangan kawasan
pariwisata yang ada, serta terus mengupayakan pengembangan
produk-produk wisata baru.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sector pariwisata
di Jawa Tengah mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) dalam Jawa Tengah
Dalam Angka 2004 tercatat 3,83 juta wisatawan telah berkunjung ke
Jawa

Tengah,

atau

mengalami

kenaikan

6,34

dari

tahun

sebelumnya. Prospek perkembangan dunia pariwisata Jawa Tengah


dimasa mendatang diyakini banyak pihak yang cukup menjanjikan,
hal ini senada dengan komentar Kepala Badan Penanaman Modal
(BPM) Jawa Tengah, Yeru Salimiyanto yang dimuat dalam harian
Media Indonesia (17/05/05), beliau menyebutkan bahwa potensi
alam budaya dan sejarah di Jawa Tengah diakui banyak pihak
berpeluang untuk dikembangkan. Beliau optimis bahwa sector
pariwisata Jawa Tengah di masa mendatang akan terus meningkat
karena pangsa pasarnya yang masih besar dan banyak kegiatan
promosi pariwisata berskala regional maupun nasional diadakan di
Jawa Tengah. Salah satu potensi obyek wisata yang banyak diminati
banyak wisatawan baik domestic maupun mancanegara adalah
wisata alam berupa pantai dan laut. Kunjungan wisatawan ke objek
wisata rekreasi pantai dan laut ini juga mengalami peningkatan, hal
tersebut sejalan dengan meningkatnya berbagai fasilitas akomodasi
dan fasilitas penunjangnya seperti terjadi di pantai-pantai pulau
4 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

Jawa, Bali dan pulau pulau lain di Indonesia. Taman Nasional


Karimunjawa merupakan salah satu obyek kunjungan wisata di Jawa
Tengah yang berorientasi wisata alam. Taman Nasional Karimunjawa
merupakan kawasan konservasi yang memiliki potensi wisata alam
yang sangat indah, dan terdiri atas 27 gugusan pulau. Potensi alam
yang dimiliki oleh Taman Nasional Karimunjawa berupa perairan
yang masih jernih dan berterumbu karang, pantai berpasir putih,
panorama alam lautnya, hutan tropis dan mangrove, serta flora dan
fauna darat dan lautnya yang khas. Berdasarkan potensi alam
tersebut, Taman Nasional Karimunjawa memiliki prospek yang besar
untuk menjadi daerah tujuan wisata, mengingat nuansa alami,
keaslian dan kesegaran yang disuguhkan semakin dicari sebagai
upaya refreshing dan adventure bagi para wisatawan. Taman
Nasional Karimunjawa secara administrative termasuk ke dalam
wilayah Kecamatan karimunjawa, Kabupaten Jepara yang terletak
45 mil laut dari Pantai Kartini dan didukung dengan transportasi laut
dari kota Semarang dan dari ibukota Kabupaten Jepara, serta
transportasi udara melalui lapangan terbang Dewandaru di Pulau
Kemujan,

Kepulauan

Karimunjawa.

Pengembangan

dan

pendayagunaan potensi yang ada di kepulauan karimunjawa sendiri


belum optimal, hal ini terlihat dari minimnya fasilitas akomodasi
berupa

penginapan

(Hotel,

wisma,

homestay,

cottage

dan

bungalow) bagi para wisatawan. Berdasarkan data terakhir yang


diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara, hingga akhir
tahun 2004 fasilitas akomodasi penginapan yang tersedia di
Kecamatan Karimunjawa terdiri dari dua hotel melati, 16 homestay,
satu wisma dan satu buah hotel resort. Dari seluruh fasilitas
akomodasi penginapan yang tersebar di beberapa pulau tersebut,
daya tampung yang dapat diakomodasikan sebesar 124 wisatawan.
Jumlah

arus

kunjungan

wisatwan

nusantara

dan

wisatawan

mancanegara dari tahun 1995 hingga akhir tahun 2004 juga


mengamali peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 1995
tercatat 4.063 wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional
5 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

Karimunjawa, dan pada bulan Januari hingga akhir Desember 2004


jumlah kunjungan mencapai 10.524 wisatawan, Tingginya tingkat
kunjungan wisatawan ini tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah
fasilitas akomodasi penginapan yang tersedia, karena kenyataan
bahwa kunjungan wisata ke Kepulaun karimunjawa tidak dapat
dilakukan secara one day trip. Berdasarkan fakta tersebut, terlihat
adanya peluang pengembangan industri pariwisata di Taman
Nasional

Karimunjawa,

khususnya

dalam

penyediaan

fasilitas

akomodasi penginapan yang berkualitas guna melayani wisatawan,


dengan

orientasi

pemandangan

rekreasi

alam,

dan

kondisi

olahraga

klimatologi,

air.

dan

Pemanfaatan

topografi

perlu

dilakukan, serta dengan melengkapi fasilitas yang tidak dimiliki oleh


tempat penginapan lain yang menambah nilai jual yang komparatif
dan kompetitif. Pulau Karimunjawa merupakan salah satu pulau dari
27 gugusan pulau yang terdapat di Taman Nasional Karimunjawa.
Potensi wisata yang menjanjikan di pulau ini berupa wisata alam
darat dan pantainya. Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan
Taman

Nasional

Karimunjawa,

pulau

Karimunjawa

direncakan

sebagai pusat prasarana dan sarana akomodasi pariwisata. Melihat


kondisi

dan

potensi

yang

ada

di

pulau

Karimunjawa

maka

dibutuhkan sarana wisata berupa hotel sebagai salah satu fasilitas


akomodasi

dengan

konsep

pemanfaatan

dan

pendayagunaan

potensi alam secara optimal, dengan spesifikasi hotel resort.


Dimana menutur Neufert dalam buku Data Arsitek (1991;211) hotek
resort

adalah

hotel

yang

terdapat

di

tepi

pantai,

didaerah

pegunungan atau daerah wisata lainnya. Umumnya direncanakan


untuk melayani akomodasi pengunjung dalam melakukan kegiatan
wista. Penekanan desian perlu dilakukan guna kemudahan dalam
perencanaan dan perancangan. Penekanan desain yang digunakan
yakni Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright, dimana karakteristik
desain dengan mengakomodasikan keharminisan dasar antara
lingkungan buatan manusia di ruang dan lingkungan sekitarnya
serta mempertrimbangkan kondisi dan potensi alam yang tersedia.
6 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

1.2 TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1 Tujuan Tujuan pembahasan adalah


untuk memperoleh suatu landasan program perencanaan dan
perancangan Tugas Akhir (TKA 145) di Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro dengan judul Hotel Resort di Pulau
Karimunjawa

pada

lokasi

yang

potensial,

sekaligus

memiliki

kekhasan dengan memanfaatkan potensi alam sebagai solusi


kebutuhan wisatawan akan fasilitas penginapan yang nyaman,
tenang, dan diharapkan dapat meningkatkan lama inap wisatawan
di Kabupaten Jepara. 1.2.2 Sasaran Sasaran pembahasan adalah
tersusunnya

langkah-langkah

pokok

proses

(dasar)

program

perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Pulau Karimunjawa


berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (design guide lines
aspect). 1.3 MANFAAT 1.3.1 Secara Subyektif Manfaat pembahasan
secara subyektif adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti mata kuliah Tugas Akhir (TKA 145) di Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 1.3.2 Secara Obyektif
Manfaat pembahasan secara obyektif adalah diharapkan dapat
menjadi kontribusi bagi pembangunan pariwisata di Kabupaten
Jepara dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki di bidang
pariwisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah,
dan sebagai sumbangan perkembangan ilmu dan pengetahuan
arsitektur pada khususnya.

4. Pembahasan tema
FUTURISTIK
Futuristik menurut kami adalah Bangunan yang dapat di
prediksi oleh gejala-gejala yang telah ada saat ini dan kemungkinan
terjadi di masa depan. Lokasi yang kita rujuk yaitu di tepi pantai
atau tengah pantai. Dimana keadaan air laut yang cukup aman dan
tenang.
Metode pembangunan yang kita rencanakan, yaitu: merakit
podium di darat, kemudian dilepaskan ke laut menuju ke titik
bangunan itu akan menetap. Kemudian di bangun sampai selesai di

7 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

tengah

laut

tersebut

dengan

bantuan

alat

berat

khusus

pembangunan di laut.
Bahan menggunakan material yang ringan namun kuat, tahan
lama dan tidak akan korosi, seperti baja dengan treatment khusus.
Tujuan: menjadikan acuan untuk bangunan di tengah laut. Fungsi
Bangunan: Hotel dan Mall.

Futuristic city is Ecotopia Floating at Sea

8 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

Sea Tree

9 | MUSTIKARA PROJECT | STUDIO ARSITEKTUR 6

5. Preseden
10 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

Konsep Rumah Futuristik Antigempa


Konsep

tempat

tinggal

terbaru yang

diciptakan

oleh

seorang arsitek China, Yaohua Wang. Bangunan berbentuk tidak


biasa ini tidak akan dibangun di atas tanah, melainkan akan
menempel di sebuah bangunan bekas yang dihubungkan dengan
sebuah jembatan penghubung yang disebut lengan mekanik.
lengan ini juga berfungsi sebagai poros untuk menggerakkan
bangunan sesuai keinginan pemiliknya sehingga sudut pandang
penghuni dapat berubah-ubah. Bangunan ini terdiri dari tiga
kamar tidur, sebuah studio, dan sebuah ruang hijau. Bangunan
ini juga memiliki sebuah sun pod di bagian atas yang berfungsi
sebagai tempat masuknya sinar matahari sekaligus sebagai
teras.
Bangunan unik ini memiliki luas total 500m2 dan sekarang
masih dalam tahapapproval. Namun, sang arsitek, Wang,
menyatakan bahwa konsep bangunan tersebut telah menarik
hati

seorang

pembeli

dan

ia

tengah

merencanakan

pembangunannya dengan estimasi biaya US$2 juta dan akan


rampung pada tahun 2015. Penciptaan konsep ini didasari oleh
kecenderungan gempa yang sering terjadi di Beijing. Wang pun
akhirnya

menciptakan

konsep

urban livingyang

tidak

membutuhkan lahan tanah dan membuat bangunan tersebut


lebih

kuat

penggunaan

gempa.

Selain

lahan

tanah

itu,

konsep

yang

ini

semakin

juga

membuat

sempit

dapat

berkurang.
Arsitektur

Hunian

Hijau

dengan

Konsep

Modern

Futuristik
Glimpse

of

the

future,

inspired

by

the

past,

The

Edgeland adalah sebuahshowcase dari seni, alam, teknologi, dan


budaya dalam satu desain arsitektur rumah huni. Dirancang
untuk seorang penulis fiksi ilmiah yang terpesona oleh kawasan
industrial yang ditinggalkan di daerah Austin, Texas. Bila dilihat
11 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

dari tepi Sungai Colorado, site bangunan ini terlihat hanya


seperti jalan sempit ke bagian tanah yang lebih rendah. Fokus
utama

dalam

perancangan

rumah

huni

ini

adalah

untuk

mengedepankan pemandangan alam yang indah sebagai bagian


dari hunian. Oleh karena itu konstruksi bangunan dibuat
sedemikian rupa untuk tidak merusak area site.
Akhirnya dibuatlah 2 paviliun yang memisahkan rumah antara
area publik dan area privat dengan area lain yang meluas di
sekitar bangunan. Hunian ini menggunakan thermal mass of
underground earth dan atap hijau terisolasi untuk melindungi
dari cuaca panas dan dingin sepanjang tahun dengan cadangan
sistem pemanas hydronic untuk mengatasi iklim Texas. Selain
itu,

untuk

berkolaborasi

meningkatkan

ekosistem

dengan lady

bird

lokal,

johnson

arsiteknya
wildflower

center membawa kembali 40 spesies tumbuhan asli kembali ke


site ini.
Songjiang Hotel, Surga Dalam Danau
Ini fitur desain inovatif beratap hijau, energi panas bumi
dan air daerah termasuk restoran dan kamar tamu. Memberikan
pengaturan yang ideal untuk olahraga dan rekreasi termasuk
kolam,

olahraga

air,

panjat

tebing

dan

bungee

jumping. konstruksi telah dimulai pada sebuah resor hotel yang


akan nestle ke dalam permukaan batu 100 meter-tinggi dari
tambang berisi air yang ditinggalkan di luar Shanghai. Sebuah
air terjun besar akan mencurahkan turun dari atap 19-lantai
kompleks hotel, yang akan memiliki bagian tubuh yang dibangun
ke dalam gua dan dua lantai yang terendam di bawah
air. Fasilitas olahraga ekstrim akan kantilever atas tambang,
menawarkan panjat tebing dan bungee jumping, dan juga akan
ada sebuah restoran bawah air menghadapi akuarium dalam
sepuluh meter.

12 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

The Songjiang Hotel ini dirancang oleh firma arsitektur UK


Atkins, yang memenangkan tender kompetisi pada tahun 2006.
Konstruksi baru saja dimulai dan akan memakan waktu hingga
tiga tahun, meskipun hotel bisa membuka tahun 2015.
Setelah selesai, hotel ini menawarkan sekitar 400 kamar, serta
fasilitas pertemuan untuk 1000 orang, ruang pesta, restoran,
kolam renang dan pusat olahraga air.
Bangunan ini akan menggunakan teknologi panas bumi untuk
menghasilkan listrik dan pencahayaan sendiri, sementara hijau
akan menyelimuti atap yang memanjang hanya dua tingkat di
atas tepi tambang.
Origami Apartemen Indoor & Outdoor
Dengan

membuat

bangunan

apartemen

sepenuhnya

vertikal, kita dapat meningkatkan livability kota tempat tinggal


dan menyediakan taman hijau subur untuk setiap penghuni
apartemen untuk menikmati. The Origami oleh Kann Finch, yang
dirancang untuk Meydan City di Dubai, setiap apartemen akan
memberikan

kualitas

terbuka

yang

memperpanjang

hidup

internal, daerah balkon yang luas dengan dinding jendela yang


menawan. Sebuah gedung berpola padat / layar kaca memberi
daya tarik visual bangunan dari luar dan memberikan keteduhan
dan privasi bagi penduduk
Origami, didesain oleh Kann Finch untuk Meydan City di Dubai,
akan

memberikan

tiap

apartemen

kualitas

terbuka

yang

menambah area tinggal internal menjadi balkon-balkon yang


luas dengan dinding-dinding jendela yang bisa diangkat ke
atas. Layar solid/kaca berpola turut memberikan kesan visual
yang menarik dari luar dan memberikan perlindungan serta
privasi bagi penghuninya
Venus Project Tower

13 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

Dalam rangka bertahan hidup pemanasan global, meningkatnya


populasi manusia dan tantangan lain di abad mendatang,
beberapa percaya bahwa kita harus memulai dari awal dengan
model baru peradaban manusia yang mengarahkan teknologi
dan sumber daya kita ke arah positif, untuk manfaat yang
maksimal dari manusia dan planet. Venus Project adalah sebuah
visi untuk sebuah peradaban dunia baru dan rancangan ulang
seluruh budaya kita. Edaran kota dengan built-in peternakan dan
angkutan umum, bersama dengan kota-kota laut yang dapat
menampung jutaan, hanya bagian dari kompleks ini dan visioner
ide untuk mengajak kita luar politik, kemiskinan dan perang.

Tower Berputar, Dubai


Setelah Hotel Di Bawah Laut, Dubai juga berencana akan
membangun gedung yang termasuk canggih n juga ramah
lingkungan. kombinasi yang agak susah ditemukan. Gedung
yang

didesain

oleh

David

Fisher

dari

Dynamic

Architecture adalah gedung yang dapat menghasilkan sumber


listrik sendiri melalui turbin angin yang dipasang di setiap lantai
sehingga gedung ini dapat menghasilkan 1.200.000 kilowatts per
jam selama 1 tahun.
Pada

segi

bentuk

dalam

arsitektur

futuristik

tidak

ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan bangunan


yang dipakai. Dalam konsep futuristik bentuk, fungsi dan
konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi
bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang
tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan
ketiganya. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknikteknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin
untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk
sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan
dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada konsep futuristik
14 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

adalah bentukbentuk geometri yang ditampilkan apa adanya.


Konsep futuristik memanfaatkan material dan teknik konstruksi
yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan
tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur futuristik.
Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada
tempat dimana bangunan itu dibangun.
Sedangkan dari segi ruang pada konsep futuristik yaitu
ruang

tidak

terbatas

meluas

kesegala

arah,

ruang

terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat)


arsitektur dipahami dalam tiga dimensi. Ruang yang didalam
merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang
dapat

diterusuri

melalui

ruang-ruang

yang

dilalui.

Pola

perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan


proses kegiatan.
Implementasi pembentuk ruang:
1. Dinding. Konsep dinding menggunakan beberapa pengolahan ;

Pengolahan pertama, dinding menggunakan plester semen lalu


dilakukan proses finishing dengan menggunakann wall paint
dengan

warna

dan

jenis

yang

bervariasi

sesuai

dengan

kebutuhan dan keinginan.

Pengolahan yang kedua, yaitu dinding menggunakan treatment


berbahan acrylic yang juga berfungsi sebagai pencahayaan
ruang. Dan gypsum board yang di finishing dengan hpl berwarna
putih dan juga berfungsi sebagai pencahayaan ruang karena
adanya aplikasi lampu electroluminecent wire pada dinding.

pengolahan pada dinding ruang pagelaran fashion show yang


memerlukan penangan tata suara khusus menggunakan sistem
dinding dobel dan wall covering dengan pengaplikasian glass
woll sebelum proses plester semen dan finishing dengan
menggunakan foam ruber yang dilapisi lagi dengan kain jenis
suede. Sehingga mampu meredam suara dengan baik.

15 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

1. Konsep Material. Untuk dapat mendukung tema desain yang


bersifat futuristic maka material utama yang digunakan dalam
perancangannya adalah pemilihan material yang mencirikan masa
depan (future) antara lain material material yang dihasilkan
melalui hasil proses industri seperti Penggunaan material stainless
steel, clear glass, finishing kayu duco, finishing kayu laquer, acrylic,
fnishing HPL, dan stone granit. Memadukan material material ini
pada material dinding, ceiling, dan lantai. Material lainnya yang
digunakan adalah material yang memiliki sifat penyerap suara atau
yang bersifat absorbent yang jauh lebih baik seperti penggunaan
material lapisan karpet, karet padat, foam dan burgess steel .
material material ini akan diaplikasikan pada ruangan pagelaran
fashion show dan ruangan yang memerlukan penanganan tata
suara khusus lainnya dan dipadukan dengan material yang bersifat
reflector
2. Konsep Warna. Pengaplikasian warna pada elemen pembentuk
ruang interior menggunakan warna warna netral sebagai analogi
dari dunia teknologi, selain itu penggunaan warna warna ini sama
seperti sifat dari fashion itu sendiri yaitu selalu berkembang dan
berubah ubah. aplikasi warna putih dengan aplikasi warna dengan
intensitas penuh sebagai aksen ruang. Penggunaan warna putih
sebagai warna dasar dari konsep warna bertujuan untuk membuat
sebuah objek menjadi lebih cerah, lapang danluas.warna putih
merupakan warna netral yang cocok diaplikasikan dengan warna
apapun. menggunakan skema warna analogus pada perancangan
fashion center ini yaitu menggunakan pemilihan warna yang
berdekatan pada lingkaran warna. Pemilihan warna biru ungu
untuk menggenapi konsep skema warna ini. dengan skema warna
ini memunculkan sifat warna yang selaras dan tidak membosankan,
warna yang selaras adalah warna warna yang seiringan dan pada
lingkaran warna terletak berdekatan. Pemilihan warna netral dan
tidak dekoratif pada perancangannya bertujuan untuk secara tidak
langsung menjadi latar dari sebuah fashion yang ingin ditampikan
16 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

paca fashion center ini. mengaplikasikan warna netral dengan aksen


warna analogus dari biru ungu dengan tujuan agar segala hal yang
ditunjukan akan terlihat lebih menarik. Pemilihan konsep warna ini
juga berdasarkan pendapat atau teori yang dikembangkan oleh
pakar warna Sulasmi Darmaprawira W.A .

color wheel
sumber: tremped-rose.blogspot.com
3. Konsep Furniture. Konsep furniture yang digunakan pada proyek
ini mengacu pada konsep futuristic yang sudah dipilih, tidak harus
tampil kaku, dingin dengan garis-garis lurus dan tegas. Gaya ini juga
dapat

pula

menerapkan

dasar

rancangan

melalui

bentuk

geometris,seperti bentuk lengkung,lingkaran dan bentuk lainnya


yang asimetris serta desain yang simple dan berorientasi pada
masa depan.

furniture futuristic
17 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

sumber: lushome.com
Sumber: http://elib.unikom.ac.id
Contoh desain interior futuristik:

Dirancang oleh arsitek Italia, Simone Micheli, rumah ini


dikelilingi oleh vila-vila bergaya Renaissance di lereng bukit
Settignano, Florence. Keindahan interior futuristiknya
tersembunyi di balik fasad abad-20.
Interior futuristik itu terdiri dari beberapa cermin pantul yang
menangkap dunia luar, lalu menciptakan bentrokan estetika
antara alam sekitar dan modernisasi di dalam ruangan. Kreasi
tersebut tercipta sebagai proyek penyatuan dua apartemen kecil
dengan karakteristik yang sangat berbeda.
Untuk membuat suasana cerah lewat desain kontemporer ini,
Simone menggabungkan ruang tamu terbuka, ruang makan, dan
dapur. Ia menjadikan pintu sebagai fitur menarik dari kayu yang
disandingkan dengan baja, sedangkan sisi lainnya dihiasi dengan
panel-panel cermin pantul.

18 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

6. Konteks lokasi

Berdasarkan hasil survey, saya mengklasifikasikan lokasi tapak yang


nantinya dijadikan bangunan berdasarkan 3 zona:

1. Zona yang merah merupakan zona yang tidak aman untuk


dibangun bangunan di sekitarnya karena zona tersebut
banyaknya proyek reklamasi pulau yang sedang dilaksanakan,
sehingga kapal rig tersebut dapat memacu ombak kecilsedang di sekitar zona tersebut.
2. Zona oranye merupakan zona yang kurang aman karena
disekitar zona tersebut banyaknya sampah-sampah yang
hanyut berasal dari pulau tidung maupun terbawa dari Jakarta
sendiri
3. Zona kuning merupakan zona yang tidak dapat dibangun
karena sudah ada perencanaan sebelumnya pada zona
tersebut sebagai zona lindung terumbu karang yang ada
disekitar pulau tidung
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka saya memilih untuk
menempatkan tapak di sekitar zona oranye dan zona merah yaitu
sekitar 1.28 miles dari pulau tidung.

19 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

7. Ide desain rancangan

Gubahan massa yang dibuat diambil berdasarkan analisa lokalitas


yang ada di lokasi, salah satunya adalah diambil dari ikan hias yang
banyak ditemukan disekitar pantai dan daerah pulau seribu, dari ikan
tersebut dipilih ikan yang sangat popular di tempat tersebut (paling
banyak tertangkap) dan dijadikannya sebagai bentuk gubahan massa.
Bentuk mengambil dasar dari bentuk ikan ini adalah salah satu cara
menghormati kearifan lokal yang ada di daerah pulau tersebut, yaitu
berada di tengah laut, sehingga bentuknya pun mengikuti bentuknya
alam.

20 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

8. Konsep transportasi

Konsep transportasi yang diciptakan merupakan transportasi yang


terdiri dari beberapa kelas kendaraan dan dapat dicapai melalui 2
pelabuhan, yakni pelabuhan yang ada dijakarta juga pelabuhan yang ada
di pulau tidung
Jangka waktu yang ditempuh sebisa mungkin efektif terhadap
permintaan pengunjung yang ingin sampai pada lokasi, transportasi yang
disediakan juga menawarkan dari kelas ekonomi sampai kelas eksekutif

21 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

9. Logika MEP

Berikut merupakan logika MEP dan konsep MEP yang dirancang, pada
dasarnya sistem utilitas dibangunan menggunakan prinsip zero energy,
dimana energy yang didapat dari hasil orang energy yang di pakai,
kemudian memakainya kembali
Permasalahan MEP yang ada di tengah laut sebenarnya adalah karena
lokasinya yang berada di tengah laut, sehingga akses air bersih menuju
bangunan tergolong sulit dan dapat mengganggu aktivitas. Akan tetapi,
sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, hal tersebut menjadi
memungkinkan, dengan men-konversi air laut menjadi air layak pakai
untuk bangunan serta mengolahnya kembali.
Untuk sistem pembuangan limbah, model konsep yang dirancang
sama halnya seperti di darat, dengan sistem seafill yang kurang lebih
sama seperti sistem landfill, menempatkan limbah pada satu lokasi
kemudian dibawa kembali ke darat dapat memecahkan masalah seperti
ini meskipun lokasi yang berada di tengah laut.

22 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

10.

Logika struktur

Berikut merupakan logika sertai konsep yang dipakai pada pemecahan


masalah struktur yang ada di tengah laut, sistem mengambang atau float
building sebenarnya adalah sistem yang menjadi prospek tinggi karena
menyempitnya lahan yang saat ini terjadi.
Dengan prinsip mengambang, sebenarnya bangunan tersebut dapat
perpindah dan tidak terpaku, akan tetapi keinginan yang akan menjadikan
bangunan tersebut ingin berpindah atau tidak.
Desain sistem struktur pada bangunan ini menggabungkan konsep
kapal laut yang sudah ada di laut serta konsep bangunan yang ada
didarat, dengan memadukan keduanya, akan didapati hasil desain yang
tercukupi dalam hal efektifitas serta firmitas struktur dari bangunan.

23 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

11.

Hasil desain

24 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

25 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

26 | M U S T I K A R A P R O J E C T | S T U D I O A R S I T E K T U R 6

Anda mungkin juga menyukai