Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

Diagnosa keperawatan pada klien preoperatif :


1. Gangguan pola tidur: karena adanya kecemasan mengenai proses operasi
yang akan dijalani dan akan meningkatkan stresor dan akazn megganggu
pola tidur
2. Kurang pengetahuan : pasien dengan perioperatif sebagian ada yang
belum mengetahui mengenai tindakan operasi maupun penyembuhan
pasca operasi, sehingga dalam diagnosa kurang pengetahuan akan
muncul intervensi dan akan menyelesaikan masalah kurang pengetahuan
pasien.
3. Ansietas : pasien perioperatif akan muncul ansietas dengan pemikiran hal
apa yang akan terjadi pada saat operasi. Sehingga pasien akan mendugaduga kejadian apa yang akan terjadi saat operasi
Diagnosa inta operasi :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif : Karena saat operasi produksi sekret
meningkat dan reflek untuk mengeluarkan sekret terganggu.
2. Pola nafas tidak efektif : Karena saat orerasi berlangsung reflek nafas
pasien terganggu sehingga beberapa pasien pola nafas terganggu dan
harus dipasang alat bantu bernafas, selain itu paparan lingkungan yang
dingin juga dapat mempengaruhi pola nafas pasien
3. Gangguan pertukaran gas : Perbedaan tekanan O2 saat benafas secara
sepontan dan saat dengan menggunakan alat bantu seperti ETT atau yang
lainnya.
4. Resiko aspirasi : Karena selama operasi kesadaran klien terganggu akibat
efek dari anestesi jadi reflek epiglotis terganggu dan dapat beresiko
aspirasi
5. Hipotermi : Selama intra operasi syaraf- syaraf terhambat oleh obat
anestesi sehingga tubuh tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan
6. Resiko Defisit volume cairan : Karena terdapat cairan yang keluar saat
intra oprasi sehingga beresiko terjadinya kehilangan cairan dalam tubuh.

Diagnosa keperawatan untuk pasien intra operatif :


1. Resiko infeksi : Terdapatnya luka operasi yang dapat memperbanyak post
de entry faktor resiko infeksi.
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d nyeri insisi, efek analgesik pada ventilasi. :
ketidak efektifan pola nafas dapat terjadi karena respon nyeri berlebihan
yang dirasakan dan efek dari anastesi yang belum sepenuhnya hilang.
3. Nyeri b.d insisi bedah. : adanya luka insisi post operasi mengakibatkan
kerusakan kontinuitas jaringan dan menimbulkan respon nyeri pada area
luka operasi
4. Resiko kerusakan integritas kulit b.d drainase luka, gangguan mobilitas :
efek anastesi tidak akan hilang seketika saat operasi sudah selesai karena

perlu waktu bagi tubuh untuk kembali seperti semula jadi pada saat efek
anatesi belum hilang harus dilakukan intervensi berkaitan dengan
mobilitas klien supaya tidak terjadi kerusakan integritas kulit oleh karena
tekanan.
5. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri, pembatasan aktivitas pasca operatif. :
hambatan mobilitas pada klien sering terjadi karena adanya nyeri saat
bergerak, program terapi, dan pemasangan alat seperti gibs, pen.

Anda mungkin juga menyukai