D. Bentuk Obat
Bentuk molekul suatu obat harus sedemikian sehingga memungkinkannya
berikatan dengan reseptornya. Secara optimal, bentuk obat bersifat komplementer
dengan bentuk reseptor seperti kunci dan gemboknya. Selain itu, fenomena
chirality ( stereosomerisme ) sedemikian sering terjadi dalam biologi sehingga
lebih dari separuh obat yang bermanfaat adalah molekul chiral; yaitu mereka
dapat berada sebagai pasangan enantiomerik. Obat dengan dua pusat asimetrik
memiliki 4 diastereomer. (katzung, 2013)