Anda di halaman 1dari 3

Rencana ke Depan

Secara garis besar, timeline langkah kerja yang kelompok kami lakukan adalah
sebagai berikut :

Sering terjadi kemacetan dan ketidakteraturan lalu lintas di


gerbang keluar masuk UI (Kutek dan Kukel)

Masalah

Pemberlakuan regulasi gerbang searah terhitung sejak tanggal


5 Oktober 2015
Wawancara terhadap beberapa golongan responden

Solusi saat
ini
Uji
Efektivitas
Solusi

Setelah mendengarkan suara dari beberapa golongan


responden, muncul beberapa solusi alternatif

Solusi
Alternatif

Pengkajian dan jajak pendapat mengenai positif dan negatif


solusi alternatif
Pengerucutan solusi yang dapat diajukan setelah melalui
proses pengkajian.

Pengkajian
solusi
alternatif
Penarikan
kesimpulan

Masalah
Masalah yang sering timbul di gerbang keluar masuk UI adalah sangat padatnya
gerbang UI oleh kendaraan bermotor. Ironisnya, menurut keterangan dari
petugas keamanan yang berjaga di pintu Kukusan Teknik (Kutek), 80% dari
pengguna kendaraan bermotor yang keluar masuk gerbang Kutek dan Kukel
adalah warga di luar civitas akademika UI. Selain itu, rata-rata dari pengguna
jalan tersebut bukanlah orang yang memiliki tujuan di kampus UI, melainkan
hanyalah orang-orang yang bermaksud menuju ke Margonda, ataupun Jakarta
dan menjadikan UI sebagai jalur perlintasan semata. Namun, hal tersebut tetap
saja membuat kemacetan di gerbang Kutek dan Kukel.

Solusi Saat Ini


Solusi yang diberlakukan saat ini adalah pemberlakuan sistem searah pada
gerbang Kutek dan Kukel terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2015. Dimana yang
tadinya diperbolehkan keluar atau masuk melalui kedua gerbang tersebut, mulai
tanggal tersebut pengguna jalan hanya bisa masuk melalui pintu Kukel dan
keluar melalui gerbang Kutek.

Uji Efektivitas Solusi


Kelompok kami mencoba untuk mencari tahu sudah seberapa efektif kah regulasi
yang sudah dijalankan hampir 6 bulan ini berjalan. Langkah yang kami lakukan
untuk melakukan hal tersebut adalah dengan melakukan wawancara kepada

beberapa golongan responden yang erat kaitannya dengan diberlakukannya


regulasi tersebut. Responden tersebut antara lain PLK selaku pengatur regulasi
(kami melakukan wawancara kepada petugas keamanan yang diberikan tugas),
tukang ojek di wilayah kampus UI, serta warga umum lain seperti mahasiswa
yang menggunakan kendaraan bermotor ke kampus UI. Dari hasil wawancara
yang dilakukan, kelompok kami dapat menarik kesimpulan bahwa regulasi yang
telah diberlakukan tersebut belum memberikan kepuasan serta perubahan yang
signifikan walaupun terdapat hal-hal positif yang ada setelah diberlakukannya
regulasi ini. Namun, di sisi lain pemberlakuan regulasi ini juga menimbulkan
beberapa efek negatif.

Solusi Alternatif
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, muncul beberapa solusi alternatif
yang berasal dari suara responden. Bila dikerucutkan, terdapat dua solusi
alternatif yang dapat diajukan, yaitu :
1. Pemberlakuan jam khusus
Gagasan solusi altenatif ini lahir dari suara tukang ojek (konvensional) yang
ada di wilayah UI. Tukang ojek menuturkan bila penghasilan yang mereka
dapat setelah diberlakukannya regulasi tersebut turun hingga 50% lebih.
Tukang ojek juga terpaksa menaikkan tarif untuk para penumpangnya karena
harus melewati jalur yang lebih panjang dibandingkan sebelum
diberlakukannya regulasi.
Solusi ini berupa pemberlakuan sistem gerbang searah hanya pada saat-saat
jam ramai saja, dan membuat gerbang menjadi dua arah saat jam ramai
sudah berlalu.
2. Pemberlakuan regulasi gerbang khusus civitas UI
Gagasan solusi alternatif ini lahir dari suara petugas keamanan yang berjaga
di gerbang Kukusan Teknik. Petugas keamanan yang telah tiga tahun bekerja
di situ berpendapat bahwa sesungguhnya akan sangat nyaman bila kampus UI
menjadi tempat yang eksklusif bagi civitas UI dan orang-orang yang memiliki
kepentingan di kampus UI. Hal ini juga melihat fakta bahwa begitu banyak
pengguna jalan di UI yang notabene hanya menjadikan UI sebagai tempat
perlintasan namun tetap saja turut membuat ramai jalanan UI.
Solusi ini berupa memberlakukan gerbang Kutek dan Kukel hanya untuk civitas
UI dan orang yang berkepentingan di kampus UI. Diberikan suatu penanda
bagi civitas UI di kendaraannya (semacam sticker), dan memberlakukan tarif
berbayar bagi selain golongan tersebut. Namun, langkah ini harus dibarengi
dengan pembangunan jalan memutar kampus UI yang menghubungkan
Kukusan dengan tempat lain seperti Margonda dan jalan-jalan ke arah Jakarta.
Dengan begitu tentu pengguna jalan yang awalnya hanya menggunakan UI
sebagai jalur perlintasan akan berfikir dua kali untuk memasuki kampus UI
dan akan berpotensi besar menurunkan angka kendaraan bermotor di kampus
UI.

Pengkajian Solusi Alternatif

Solusi yang telah muncul, tentu harus tetap dikaji mengenai baik buruknya solusi
alternatif yang ada. Dari ide yang ada, dapat dilakukan langkah pengkajian
dengan cara sebagai berikut :
1. Pemberlakuan jam khusus
- Survey mengenai jam-jam ramai yang dimaksud pada pemaparan solusi
alternatif di atas.
- Kuesioner terhadap tanggapan solusi alternatif
2. Pemberlakuan regulasi gerbang khusus civitas UI
- Survey lapangan kondisi geografis sekitar lingkungan UI, sehingga dapat
dibuat rancangan pembangunan jalan memutar UI.
- Kuesioner terhadap tanggapan solusi alternatif
- Penggalian informasi rencana pembangunan jalan tol yang saat ini sudah
mulai berjalan sehingga dapat dilakukan kolaborasi yang padu.

Penarikan Kesimpulan
Langkah ini merupakan langkah akhir dari beberapa langkah yang dilakukan
sebelumnya. Langkah ini berupa pengerucutan solusi yang dapat diajukan bagi
masalah yang ada pada saat ini. Langkah ini tentu harus melewati proses
pengkajian untuk menimbang-nimbang positif negatif solusi yang akan diajukan.

Rencana ke Depan
Dari pemaparan langkah-langkah kerja di atas, kelompok kami sudah melakukan
4 langkah awal. Ke depan, kelompok kami akan menjalankan 2 langkah terakhir
hingga didapatkan kesimpulan berupa solusi alternatif yang dapat diajukan.

Anda mungkin juga menyukai