Anda di halaman 1dari 3

BAB 7

PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian
Hubungan Tingkat Pengetahuan Santri Putra Dengan Kejadian Skabies Di
Asrama Putra Pondok Pesantren Darul Istiqomah Di Desa Pakuniran Kecamatan
Maesan Kabupaten Bondowoso.
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Tingkat pengetahuan santri putra tentang penyakit skabies sebagian besar
dengan kategori cukup baik adalah 22 santri putra (33.9%), dan sebagian kecil
dengan kategori kurang baik sebanyak 15 santri putra (26.8%).
7.1.2 Kejadian skabies pada santri putra adalah 50 (89,3%) pernah terkena
skabies, dan 6 orang (10.7%) belum pernah terkena skabies
7.1.3 Berdasarkan Uji Statistik Wilcoxon didapatkan hasil bahwa tidak ada
hubungan antara tingkat pengetahuan santri putra dengan kejadian skabies di
Pondok Pesantren Darul Istiqomah Desa Pakuniran Kabupaten Bondowoso.
7.2 Saran
Adapun saran yang dapat dilakukan untuk berbagai pihak antara lain:
7.2.1 Bagi profesi keperawatan
Bagi profesi perawat terutama di Puskesmas Maesan Kabupaten Bondowoso
sebagai tempat pemberi pelayanan kesehatan pondok pesantren diharapkan
bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dan terpadu melalui pelayanan
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan
melibatkan seluruh komponen yang ada di dalam lingkup Pondok Pesantren
Darul Istiqomah sehingga ditemukan metode yang sangat efektif dalam

51

52

penanggulangan penyakit Skabies utamanya yang sering terjadi di lingkungan


Pondok Pesantren
7.2.2

Bagi Institusi Pendidikan


Dengan penelitian yang sudah dilakukan maka institusi pendidikan lebih

meningkatkan penyampaian informasi kepada peserta didik, serta merangsang


peran aktif mahasiswa tentang penelitian dengan berbagai macam tantangan
serta mengarahkan pada metode penelitian yang tepat, terarah dan dapat
dipertanggungjawabkan.
7.2.3

Bagi Lahan Penelitian


Setelah dilakukan penelitian ternyata tidak ada hubungan antara tingkat

pengetahuan santri putra dengan kejadian skabies di Podok Pesantren Darul


Istiqomah. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah, meningkatkan peran serta aktif
warga pondok dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Pihak ponpes harus
meningkatkan peran dan fungsi pos kesehatan pesantren (poskestren) karena
dengan kegiatan ini lebih mudah merangsang peran aktif warga ponpes untuk
meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, sehingga perkembangan penyakit
skabies dapat dicegah.
7.2.4

Bagi Responden
Dengan mengikuti proses penelitian yang dilakukan, diharapkan informasi
yang telah diterima para santri baik pada saat menerima arahan pengisian
kuisioner, serta mengetahui penyakit skabies dan cara penanggulangannya,
dapat memberikan khasanah pemikiran para santri, serta mampu berperan aktif
dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

7.2.5

Bagi Peneliti
Peneliti lain perlu menggali banyak informasi dan lebih mengeksplorasi
karakteristik responden yang diteliti baik dari segi umur, tingkat pendidikan, lama

53

tinggal di pondok, padatnya tingkat hunian, serta berusaha mempelajari dari


berbagai macam disiplin ilmu, sehingga pada penelitian selanjutnya ditemukan
penyebab yang pasti timbulnya skabies dilingkungan Pondok Pesantren Darul
Istiqomah Desa Pakuniran Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso.

Anda mungkin juga menyukai