Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1
MUH.SUKRIH(20152105)
ROSITA(20151303003)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
dan karunia sehingga dapat menyelesaikan makalah ini Pancasila sebagai sistem Politik.
Keberhasilan makalah ini tidak lain disertai referensi referensi dan bantuan dari pihak
yang bersangkutan. Namun makalah ini masih memiliki kekurangan dalam penyusunan makalah,
maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan serta memenuhi nilai tugas Pendidikan Pancasila.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan terlibat baik
secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Topik Pembahasan
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Konstitusi
B. Pengetahuan Politik dan Sistem Politik
C. Demokrasi Indonesia
D. Pemilihan Umum di Indonesia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara merupakan pondasi awal dari terbentuknya suatu sistem
politik konstitusi di Negara Indonesia. Tatanan kehidupan politik yang beradab dan demokratis
harus dimulai dan dikonstruksikan dalam konstitusi. Dalam kehidupan ekonomi yang sehat dan
mendorong kearah terciptanya kepastian hukum keadilan dan kemakmuran rakyat harus dimulai
pula dari konstitusi. Kehidupan sosial budaya yang harmoni dan pembentukan masyarakat
madani harus termaktub dalam setiap huruf perubahan konstitusi. Dengan tujuan untuk
melindungi dan memberi rasa aman terhadap seluruh masyarakat Indonesia.
B. Topik Pembahasan
Makalah ini akan membahas tentang Pancasila Dalam Sistem Politik Indonesia;
1. Sistem Konstitusi
2. Pengetahuan Politik dan Sistem Politik
3. Demokrasi Indonesia
4. Pemilihan Umum di Indonesia
C.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan dan
pembelajaran bagi para pembaca tentang apa dan bagaimana Pancasila Dalam Sistem Politik di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Konstitusi
KataKonstitusi berarti pembentukan, berasal dari kata kerja yaitu constituer
(Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan demikian konstitusi
mengandung makna awal (permulaan) dari segala peraturan perundang-undangan tentang negara.
Belanda menggunakan istilah Grondwet yaitu berarti suatu undang-undang yang menjadi dasar
(grond) dari segala hukum. Indonesia menggunakan istilah Grondwet menjadi Undang Undang
Dasar.
Menurut Brian Thompson, secara sederhana pertanyatan: what is aconstitution dapat
dijawab bahwa a constitution is a document which contains the rules for the the operation of
an organization. Organisasi dimaksud beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya. Negara
sebagai salah satu bentuk organisasi, pada umumnya selalu memiliki naskah yang disebut
sebagai konstitusi atau Undang Undang Dasar.
Konstitusi (bahasa latin: constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik
dan hukum bentukan pada pemerintahan Negara, biasanyadikodifikasikan sebagai dokumen
tertulis. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas
politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional
sebagai prinsip-prinsip dasar politik. Prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan
struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, konstitusi
merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakat. Istilah konstitusi dapat diterapkan
kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Bila di lihat berdasarkan bentuknya konstitusi dibagi menjadi 2, yaituKonstitusi tertulis
dan Konstitusi tidak tertulis. Konstitusi Tertulis biasanya termaktub dalam satu dokument.
Namun ada juga beberapa dokument disusun oleh majelis terpilih dengan sengaja bertujuan
untuk kemaslahatan atau mungkin juga bekerja tetap sebagai badan legislative dan bisa juga
menyebarluaskan keputusan raja atau diktator. Sedangkan Konstitusi Tidak Tertulis biasanya
muncul dari adat dan kebiasaan masyarakat dan itu masih di pertahankan dan masih dianggap
sebagai dasar atau kerangka utama dalam menciptakan suatu undang undang.Menurut sebagian
ahli mengatakan bahwa masih lebih bagus konstitusi tidak tertulis ketimbang konstitusi tertulis,
karena konstitusi tidak tertulis ini merupakan suatu adat atau kebiasaan manusia itu sendiri
secara turun temurun. Sehingga sangat sulit dihilangkan karena sudah mendarah daging dan di
pegang teguh oleh masyarakat.
B.
2.
3.
4.
5.
politik pada umumnya. Semua inputs dapat di lakukan secara individu, organisasi massa, partai
politik, maupun media komunikasi massa dengan cara penyampaian yang bermacam-macam
sesuai dengan situasi kondusi dan kebutuhan, seperti melalui demonstrasi, debat politik, diskusi
atau seminar politik, serta cara-cara lainnya. Fungsi inputs terdiri dari : sosialisasi politik,
rekrutmen politik, artikulasi (menyatakan kepentingan), agresi (memadukan), kepentingan, dan
komunikasi politik. Dalam sistem politik, inputs ini diolah dan diubah menjadi outputs, berupa
keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang mengikat dari pemerintah sehingga
menimbulkan pengaruh terhadap sistem itu sendiri maupun terhadap linkungan di mana
sistem itu berada.
Authoritative decision making activities or agencies (kegiatankegiatan atau lembaga-lembaga
pembuat keputusan politik yang bersifat sah dan mengikat ) : elemen ini merupakan pusat proses
politik (mesin politik formal), karena elemen inilah yang melakukan sejumlah kegiatan
pembuatan keputusan-keputusan yang sah mengikat. Menurut teori Trias Polityca dari
Montesquieu, lembaga yang terlibat dalam sistem politik ini meliputi lembaga legislatif,
eksekutif dan yudikatif. Sedangkan menurut Gabriel Almond, lembaga itu meliputi lemabga
yang membuat keputusan pilitik dan lembaga yang membuat keputusan politik dan lembaga
yang menjalankan keputusan.
Outputs (Keluaran) : yang berupa ganjaran (rewardes) dan deprivasi (deprivationa) yang berupa
pembatasan, pengingkaran, pengurangan, pengikatan dan pelarangan, serta berupa kebijakan atau
keputusan politik. Fungsi Outputs adalah pembuatan peraturan (rule making), pelaksaan
peraturan (rule application) dan penyelesaian koflik (settlement of diputes). Ganjaran dan
deprivasi dapat menimbulkan inputs baru, baik berupa dukungan atau penerangan, karena tidak
semua ganjaran atau deprivasi dapat memuaskan semua pihak.
Feedbeck (Umpan Balik) : merupakan satu elemen-elemen dalam sebuah sistem politik,
sekaligus juga antara sistem politik dengan sistem yang lain yang berada diluar sistem politik.
Dukungan, pengaruh, tekanan, serta protes dari rakyat merupakan masukan yang sangat
dibutuhkan bagi proses politik lebih lanjut dalam sebuah sistem politik, terutama oleh pihak
eksekutif.
Environment (Lingkungan) : yang terdiri dari berbagai sistem lain yang mempengaruhi sistem
politik dan sekaligus juga dipengaruhi oleh sistem politik. Hubungan saling mempengaruhi ini
sangat relatif dan dinamis baik berupa lingkungan fisik maupun non fisik. Dan dapat dipastikan
bahwa tidak ada satu sistem politikpun yang terlepas dari hubungan saling mempengaruhi ini.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar-dasar
pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuantujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik,
tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang
mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat dan prinsip yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok
individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara. Namun,
sistem politik menurutRusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan
suatu proses yang langggeng.
Adapun beberapa contoh sistem politik yang diambil dari berbagai negara, sebagai
berikut:
a) Sistem Politik Di Negara Komunis
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milik pribadi, peniadaan hakhak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta
terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat.
b) Sistem Politik Di Negara Liberal
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan
kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang
bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum
minoritas.
c) Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia
Sistem Politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
1) Ide kedaulatan rakyat.
2) Negara berdasarkan atas hukum.
3) Bentuk Republik.
4) Pemerintahan berdasarkan konstitusi.
5) Pemerintahan yang bertanggung jawab.
6) Sistem Perwakilan.
7) Sistem pemerintahan presidentil.
Peran serta masyarakat dalam politik juga ternyata sangatlah penting yaitu terciptanya
masyarakat politik yang Kritis Partisipatif, yaitu dengan meningkatnya respon masyarakat
terhadap kebijakan pemerintah, adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu
kebijakan politik dan meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kegiatan organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan dan kelompok-kelompok penekan.
C.
Demokrasi Indonesia
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintah politik yang kekuasaan pemerintahannya
berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan
(demokrasi perwakilan). Demokrasi berasal dari bahasa Yunani (dmokrata) kekuasaan
rakyat, yang dibentuk dari kata (dmos) rakyat dan (Kratos) kekuasaan.
Sistem pemerintahan Demokrasi adalah sistem pemerintahan suatu negara yang
kekuasaannya mutlak di tentukan oleh rakyat atau melalui perwakilan rakyat. Istilah demokrasi
diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu
pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).
Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem
demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di
dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil
berdasarkan suara terbanyak.
Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani,
kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan
kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang
dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja. Sementara itu, wanita,
budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang setempat tidak memiliki hak
untuk itu.
Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi
yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat
sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang
kepada semua orang dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan
untuk mengatur hidupnya sesuai dengan apa yang dia inginkan. Masalah keadilan menjadi
penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi
hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal
tersebut.
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi, yaitu demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan. Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat
memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini setiap
rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki
pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan
pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan
yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem
ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan
mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini
menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki
waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan
umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Bangsa indonesia pernah menerapkan tiga model demokrasi, yaitu demokrasi
parlementer, demokrasi terpimpin dan demokrasi pancasila. Setiap fase tentunya memiliki
karakteristik yang merupakan ciri khas dari pelaksanaan tiap-tiap tiap fase demokrasi.
Demokrasi yang kita kenal sekarang ini dipelopori oleh organisasi-ohrganisasi modern
pada masa pergerakan nasional sebagai wacana penyadaran. Diantara organisasi modern tersebut,
misalnya Budi Utomo (BU), Sarekat Islam dan Perserikatan Nasional Indonesia.
Bangsa Indonesia mengenal BU sebagai organisasi modern pertama yang didirikan di
Jakarta tanggal 20 Mei 1908. Anggota BU terdiri dari kaum priyayi ningrat atau aristokrasi dan
kaum intelektual. Kelompok pertama bersifat konservatif, sedangkan kelompok kedua bersifat
progresif. Dari sini tampak bahwa BU masih bersifat elitis. Didalam organisasi BU anggotanya
belajar berdemokrasi dengan mengenalkan dan menyalurkan ide, gagasan dan harapan adanya
intregasi nasional. Organisasi BU dijadikan wahana pendidikan politik bagi kaum priyayi dan
kaum intelektual antara lain memupuk kesadaran politik, berpatisipasi dalam aksi kolektif dan
menghayati identitas diri mereka. (Sartono Kartodirdjo, 1992 : 105).
Gerakan nasionalis Indonesia dengan cepat meningkat dalam tahun 1927 dengan
didirikannya Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Para pemimpin PNI terdiri dari kaum muda
yang memperoleh pendidikan di negeri Belanda pada permulaan tahun 1920-an. Salah satu
peristiwa penting dalam gerakan nasional adalah kongres pemuda indonesia ke-II yang
melahirkan sumpah pemuda. Dalam forum ini kaum muda yang berasal dari berbagi daerah
menghilangkan semangat kedaerahan mereka dan menggantikan dengan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa serta bekerja sama untuk menciptakan suatu negara Indionesia yang merdeka.
oleh segenap warga negara, hak azasi manusia baik dalam aspek kolektif maupun aspek
perseorangan dijamin dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan secara institusional.
Sekitar 3 sampai 4 tahun setelah berdirinya Orde Baru menunjukkan gejala-gejala yang
menyimpang dari cita-citanya semula. Kekuatan-kekuatan sosial-politik yang bebas dan benarbenar memperjuangkan demokrasi disingkirkan. Kekuatan politik dijinakkan sehingga menjadi
kekuatan yang tidak lagi mempunyai komitmen sebagai kontrol sosial. Pada masa orde baru
budaya feodalistik dan paternalistik tumbuh sangat subur.
5) Rekonstruksi Demokrasi Dalam Orde Reformasi
Melalui gerakan reformasi, mahasiswa dan rakyat Indonesia berjuang menumbangkan
rezim Soeharto. Pemerintahan Soeharto digantikan pemerintahan transisi presiden Habibie yang
didukung sepenuhnya oleh TNI. Orde Baru juga meninggalkan warisan berupa krisis nasional
yang meliputi krisis ekonomi, sosial dan politik. Agaknya pemerintahan Orde Reformasi
Habibie mecoba mengoreksi pelaksanaan demokrasi yang selama ini dikebiri oleh pemerintahan
Orde baru. Pemerintahan habibie menyuburkan kembali alam demokrasi di Indonesia dengan
jalan kebebasan pers (freedom of press) dan kebebasan berbicara (freedom of speech).
Keduanya dapat berfungsi sebagai check and balances serta memberikan kritik supaya
kekuasaan yang dijalankan tidak menyeleweng terlalu jauh. Dalam perkembanganya Demokrasi
di Indonesia setelah rezim Habibie diteruskan oleh Presiden Abdurahman Wahid sampai dengan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat signifikan sekali dampaknya, dimana aspirasiaspirasi rakyat dapat bebas diutarakan dan disampaikan ke pemerintahan pusat. Ada satu hal
yang membuat indonesia dianggap negara demokrasi oleh dunia Internasional walaupun negara
ini masih jauh dikatakan lebih baik dari negara maju lainnya adalah Pemilihan Langsung
Presiden maupun Kepala Daerah yang dilakukan secara langsung.
Demokrasi harus ditegakkan dalam berbagai bidang, yakni demokrasi politik, demokrasi
ekonomi, demokrasi hukum dan demokrasi pendidikan. Sedang inti demokrasi itu sendiri adalah
keadilan. Demokrasi yang sesungguhnya adalah demokrasi tanpa embel-embel dibelakangnya,
karena tiga macam demokrasi yang diterapkan di Indonesia ternyata gagal. Dengan demikian,
demokrasi dalam arti universal dan komprehensif dapat diciptakan melalui tegaknya keadilan
politik, keadilan ekonomi, keadilan sosial dan keadilan hukum.
D.
pengumuman hasil Pemilu bagi anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/ Kota.
Pasal 5
(i) Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah Pasangan Calon yang diusulkan
secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
(ii) Pengumuman calon Presiden dan Wakil Presiden atau Pasangan Calon oleh partai
politik atau gabungan partai politik dapat dilaksanakan bersamaan dengan penyampaian daftar
calon anggota DPR kepada KPU.
(iii) Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh sekurang-kurangnya 15% (lima
belas persen) dari jumlah kursi DPR atau 20% (dua puluh persen) dari perolehan suara sah secara
nasional dalam Pemilu anggota DPR.
Pemilu pada 2004 juga merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih
langsung presiden dan wakil presiden pilihan masyarakat (pilpres). Pilpres ini berlangsung dalam
dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%.
Pilpres ini akhirnya dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
Pemilu 2009
Pemilu tahun 2009 berlangsung pada 8 Juli 2009. Capres Susilo Bambang Yudhoyono
yang diusung oleh Partai Demokrat bersama cawapresnya Boediono, berhasil menjadi pemenang
dalam satu putaran langsung. Mereka memperoleh suara 60,80%. Mereka mengalahkan
pasangan capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf
Kalla-Wiranto.
Sejarah Pemilu di IndonesiaPilkada
Pemilihan kepala daerah langsung sesuai dengan undang undang nomor 32 tahun 2004
adalah sebuah proses demokratisasi di Indonesia. Pilkada dilakukan secara langsung oleh
penduduk daerah administratif setempat yang memenuhi syarat. Pilkada pertama di Indonesia
diselenggarakan pada bulan Juni 2005.
Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket bersama. Maksudnya adalah memilih
kepala daerah dengan wakilnya. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dimaksud
mencakup: 1) Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi, 2) Bupati dan wakil bupati untuk
kabupaten, 3) Wali kota dan wakil wali kota untuk kota.
Selanjutnya pada tanggal 19 April 2007 terbitlah Undang undang No. 22 tahun 2007
tentang penyelenggaraan pemilihan umum. Undang-undang itu merubah mekanisme dalam
pilkada. Dalam undang-undang ini pemilihan kepala daerah dimasukkan dalam agenda pemilu
yang berlangsung tiap 5 tahun sekali.
Masyarakat mulai mengenal pemilihan kepala daerah dengan sebutan Pemilukada.
Pilkada pertama yang dilangsungkan berdasarkan UU No. 22 tahun 2007 ini adalah Pilkada DKI
Jakarta yang berlangsung pada 8 Agustus 2007. Pilkada ini dimenangkan oleh pasangan Fauzi
Bowo Prijanto yang meraih 2.109.511 suara (57,87%).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolute
(kekuasaan tidak terbatas). Sistem ini memberikan penegasan bahwa cara pengendalian
pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan hukum lain merupakan produk kostitusional,
ketetapan MPR, Undang-Undang dan sebagainya. Dengan landasan sistem negara hukum dan
sitem konstitusional di ciptakan syitem mekanisme hubungan dan hukum antar lembaga negara,
yang sekiranya dapat menjamin terlaksananya sistem itu sendiri dan dengan sendirinya juga
dapat memperlancar pelaksana pencapaian cita-cita nasional.
Hubungannya sistem konstitusi dengan sistem politik dan ketatanegaraan itu sendiri
adalah dimana pengertian sistem politik yaitu sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk
satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok
individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara yang terikat
akan suatu sistem konstitusi itu sendiri yaitu suatu peraturan perundang-undangan yang di atur
oleh suatu negara itu sendiri untuk segala unsur yang ada dalam sitem politik dan ketatanegaraan
tersebut.
B.
Saran
Sebagai Rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi Pancasila, seharusnya kita mengerti
dan memahami akan poin-poin yang terkandung dalam Pancasila tersebut. Dan khususnya
sebagai mahasiswa, dalam hal ini penerus bangsa, alangkah lebih baiknya kita dapat menyadari
dan mendapatkan solusi terbaik agar dapat menjunjung tinggi isi dari Sistem Pancasila
Indonesia. Sampai manakah kita sudah menjalaninya? Apa yang harus kita lakukan untuk
memajukan negara tercinta ini?
Daftar Pustaka
-