BAB 2 Bu Irine
BAB 2 Bu Irine
bukti bahwa anggota keluarga dari klien dengan kanker paru berisiko lebih besar mengalami
penyakit ini. (Muttaqin; 201)
Pada kondisi ini tanyakan kebiasaan merokok klien yang merupakan penyebab utama
terjadinya kanker paru. (Muttaqin,2008; 201)
Riwayat kesehatan keluarga
Anak dari orang tua perokok dapat menderita penyakit pernapasan lebih sering
lebih berat serta prevalansi terhadap gangguan pernapasan kronik lebih
klien yang tidak merokok tetapi tinggal dengan perokok
(perokok
dan
mengalami
mengalami perubahan berat badan, sering haus atau peningkatan masukan cairan. (Doenges,
2010; 185 )
2.2.2 Aktivitas /Istirahat
Penderita
kanker
paru
akan
mengalami
kelemahan
dan
ketidakmampuan
Eliminasi
Diare yang hilang timbul (karsinoma sel kecil).
B1 (Breath)
Inspeksi:
Secara umum biasanya klien tampak kurus, telihat batuk, dengan atau tanopa peningkatan
produksi secret. Pergerakan dada bisa asimetris apabila terjadi komplikasi efusi pleura. Nyeri
dada dapat timbul dalam berbagai bentuk tetapi biasanya dialami sebagai rasa sakit atau
tidak nyaman akibat penyebaran neoplastik ke mediastinum. Selain itu, dapat pula timbul
nyeri pleuritik bila terjadi serangan sekunder pada pleura akibat penyebaran neuplastik
gejala-gejala umum seperti anoreksia, lelah, dan berkurangnya berat badan merupakan gejalagejala lanjutan. ( Muttaqin, 2008; 201 )
Palpasi:
Pada palpasi, ekspansi meningkat dan taktil fremitus biasanya menurun. ( Muttaqin, 2008; 201)
Perkusi:
Pada perkusi, didapatkan suara normal sampai hipersonor. ( Muttaqin, 2008; 201 )
Auskultasi:
Didapatkan bunyi stridor lokal, whezzing unilateral didapatkan apabila karsinoma
melibatkan penyempitan bronkus dan ini merupakan tanda khas pada tumor bronkus.
Penyebaran lokal tumor ke struktur mediastinum dapat menimbulkan suara serak akibat
terserangnya saraf rekuren, terjadi disfagia akibat keterlibatan esofagus, dan paralisis
hemidiafragma akibat keterlibatan saraf frenikus . ( Muttaqin, 2008; 201 )
2.3.2 B2 (Blood)
Distensi vena jugularis (obstruksi vena cava), bunyi jantung : gesekan perikardial
(menunjukkan efusi), takikardi/ disritmia. Edema di daerah muka, leher, dan lengan dapat
terjadi bila tumor menyumbat aliran darah di vena cava superior. ( Muttaqin, 2008; 201 )
2.3.2
B3 (Brain)
Penderita kanker paru juga akan mengalami gangguan berupa pandangan kabur, sakit
kepala, kejang karena edema cerebral disebabkan oleh metastasis ke otak. Nyeri dada tumpul. (
Muttaqin, 2008; 201 )
2.3.3
B4 (Bledder)
Penderita kanker paru akan sering mengeluhkan rasa haus karena terjadi penururnan
tambahan, batuk tidak efektif, sputum berlebihan, perubahan pada irama dan frekuensi
pernafasan.
2.4.2
2.4.3
2.4.4
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan mengunyah dan
menelan yang ditandai dengan kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan dan
mengunyah
2.4.5
Tindakan/ intervensi
Tindakan/ intervensi
Rasional
Mandiri
1. Catat frekuensi. Kedalaman dan
kemudahan pernapasan
normal
2.5.2
Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan obstruksi jalan napas
dan peningkatan sekresi trakheobronkhial yang ditandai dengan dispnea, suara nafas
tambahan, batuk tidak efektif, sputum berlebihan, perubahan pada irama dan frekuensi
pernafasan.
Hasil yang diharapkan : Menunjukkan potensi jalan nafas, dengan cairan secret
mudah dikeluarkan, bunyi nafas jelas, dan pernafasan
tak bising.
Tindakan/ intervensi :
Tindakan/ intervensi
Rasional
Mandiri
1. Auskultasi dada untuk karakter Pernapasan
bunyi nafas dan adanya secret
bising
menunjukkan
maksimal
menguatkan
dan
upaya
penekanan
batuk
untuk
jumah
dan
karakter
Peningkatan
jumlah
secret
tak
kemajuan
penyembuhan.
tidak
penghisapan
bersih
endotrakel
Hindari
dan Penghisapan rutin meningkatkan risiko
pneumonektomi
bila Penghisapan
mungkin.
umum
trakeal
dalam
secara
pada
pasien
kontraindikasi
pneumonektomi
untuk menurunkan
Hidrasi
adekuat
untuk
Kolaborasi:
1. Berikan
spirometer
dan
dan
bantu
bantu
dengan Memperbaiki
drainase ventilasi
ekspansi
dan
paru
atau
memudahkan
dikontraindikasikan
pada
harus
dilakukan
untuk
membantu
pengenceran
hidrasi
maksimal
penyilangan
atau
secret
untuk
memperbaiki
alairan
udara.
untuk
menurunkan
mengencerkan
viskositas
memudahkan
dan
secret,
pembuangan.
dan
meningktkan
2.5.3
Tentukan
karakteristik
nyeri,
menusuk,
terbakar. Buat
atau
rentang
Rasional
Membantu dalam evaluasi gejala
nyeri
Insisi
posterolateral
lebih
tidak
adanya
meningkatkan
selang
dada
lebih
besar
dan
kehilangan
sesuai
tindakan
posisi,
bantal
penggunaan
relaksasi.
dan
dorong
tekhnik
Dan
aktivitas
Meningkatkan
relaksasi
pengalihan
perhatian
menghilangkan
ketidak
dan
dapat
nyamanan
aktivitas
meningkatkan
kemampuan
perawatan koping
diri
Mencegah kelemahan yang tak perlu.
Mendorong dan membantu aktivitas
fisik
mungkin
beberapa
Kolaborasi:
1. Berikan
waktu
diperlukan
untuk
sbelum
pasien
rutin
karena nyeri
sesuai indikasi.
Mempertahankan kadar obat lebih
konstan menghindari puncak periode
nyeri
Rasional
Tentukan nyeri
karakteristik
menusuk,
terbakar. Buat
3. Catat
kemungkinan Insisi
penyebab nyeri
posterolateral
lebih
tidak
adanya
meningkatkan
selang
dada
lebih
besar
dan
kehilangan
sesuai
tindakan Meningkatkan
kenyamanan,
misalnya pengalihan
perhatian
sokongan
dorong
relaksasi
ketidak
dan
dapat
nyamanan
penggunaan analgesic.
tekhnik relaksasi.
Dan
aktivitas
yang
hiburan
tepat
5. Jadwalkan
istirahat,
periode
berikan
lingkungan tenang
meningkatkan
kemampuan
koping
6. Bantu aktivitas perawatan
Mencegah kelemahan yang tak perlu.
diri
mungkin
beberapa
waktu
diperlukan
untuk
sbelum
pasien
karena nyeri
analgesik
sesuai indikasi.
rutin
Mempertahankan kadar obat lebih
konstan menghindari puncak periode
nyeri
2.5.6 Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen tubuh yang ditandai dengan dispnea, kelemahan umum, nyeri
Hasil yang diharapkan : Melaporkan peningkatan intoleransi aktivitas, serta menunjukkan
penurunan tanda fisiologis intoleransi, misalnya pernafasan dan tekanan darah masih dalam
rentang normal.
Rasional
kemampuan
melakukan
tugas
atau bantuan
3. Berikan
lingkungan
tenang. Meningkatkan
istirahat
untuk
4. Ubah
posisi
pasien
dengan Hipoksia
cerebra
pusing
dapat
dan
2.5.7
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan mengunyah dan
menelan yang ditandai dengan kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan dan
mengunyah.
Hasil yang diharapkan: Memperlihatkan status gizi yang adekuat
Tindakan/ intervensi
Tindakan/ intervensi
Rasional
Mandiri
1. Identifikasi
factor
yang Pilihan
intervensi
tergantung
pada
dan
mungkin.
buang
Berikan/
ada
bila
proses
infeksi
berat/
Tindakan
ini
dapat
masukan
meskipun
meningkatkan
nafsu
makan
kronis
dapat
kondisi
menimbulkan
malnutrisi,
randahan
Tindakan/ intervensi
Tindakan/ Intervensi
Rasional
Mandiri
1. Akui
pasien
rasa
takut/
dan
masalah Dukungan
memampukan
pasien
mulai
mengekspresikan perasaannya
mengidentifikasi
perasaan
dan
2. Berikan
kesempatan
untuk Membuat
kepercayaan
dan
menurunkan
member
perawatan
mempengaruhi
kemajuan
penyembuhan,
menggunakan
ansietas
strategi menerima
menurun,
atau
secara
pasien
positif
mulai
dengan
tanggung
jawab
untuk
waktu
menyiapkan
memperbaiki
beberapa
pengobatan
6. Berikan
membantu
kenyamanan
pasien
Ini sulit untuk menerima dengan issue emosi
bila pengalaman extreme/ ketidak nyamanan
fisik menetap.