DISUSUN OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
APRILIA
DEBY AYU ANDINA
FAIRUZ HIBATULLAH
GANDES TIA SAFITRI
INTAN NURDAYANTI
LIA DWI AYU PAGARWATI
SITTA ROMADHON
VIERA MONICA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNyalah
kami bisa menyelesaikan Laporan Kegiatan ini.
Tak lupa pula shalawat beriring salam kita curahkan kepada suri tauladan kita, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat, dan juga para pengikutnya hingga akhir
zaman.
Laporan Kegiatan ini kami susun berdasarkan hasil observasi kami terhadap Makanan
Khas daerah Palembang.
Selain itu, Laporan Kegiatan ini diharapkan membantu kita dalam mengenali macammacam makanan khas kota Palembang. Laporan Kegiatan ini kami buat berdasarkan data dari
hasil yang kami dapati di Industri yang kami kunjungi. Banyak data yang kami jelaskan di
dalam laporan kegitatan ini yang mungkin masih banyak yang tidak diketahui oleh orang lain.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Dan tidak lupa kami ucapkan terimah kasih kepada Bapak Ir. Jacksen M. Amin,
M.Si,selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Peralatan Industri Proses, yang telah
membimbing kami sehingga Laporan Kegiatan ini dapat kami susun dengan sebaik-baiknya .
kami juga mengucapkan terimah kasih kepada orang-orang yang telah membantu kami,
sehingga Laporan Kegiatan ini dapat kami selesaikan.
Kami semua telah berusaha menyelesaikan Laporan Kegiatan ini dengan sebaikbaiknya, namun masih ada banyak kekurangan di sana-sini, dan jika ada saran dan kritik dari
teman-teman sekalian kami sangat mengucapkan terima kasih dan di lain waktu kami akan
memperbaiki Laporan Kegiatan yang kami buat ini. Semoga Laporan Kegiatan ini dapat
bermanfaat nantinya.
Penyusun
Penulis
LAPORAN
KEGIATAN MATA KULIAH PERALATAN INDUSTRI PROSES
KUNJUNGAN INDUSTRI MENENGAH
A.
LATAR BELAKANG
Palembang merupakan daerah yang mempunyai beragam makanan khas
daerah. Dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang berada di Sumatera Selatan,
Palembang dapat dikategorikan merupakan sentral dan makanan khas Sumatera
Selatan.
Hampir di setiap rumah merupakan pengrajin Home Industri dan rata-rata
merupakan mata pencaharian utama mereka. Tetapi para pengusaha di daerah ini
masih terkendala dalam masalah alat-alat dan pendistribusiannya. Kurangnya
teknologi yang digunakan dalam proses pembuatannya, sehingga banyak para
pengusaha yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar akibat permintaan konsumen
yang tinggi.
Kami memilih industri ini dengan beberapa alasan. diantaranya kerupuk dan
kelempang ini merupakan makanan khas Palembang yang banyak diminati baik oleh
masyarakat Palembang maupun masyarakat di luar kota Palembang. Sehingga kami
termotivasi untuk memajukan makanan khas ini yaitu dengan cara membantu dan
memberi solusi kepada para pengusaha makanan khas Palembang dalam proses
pembuatannya agar lebih efektif dan efisien.
B.
TUJUAN KEGIATAN
1. Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya dapat mengenal makanan khas kota
Palembang.
2. Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya dapat mengenal dan melihat langsung
proses pembuatan makanan khas kota Palembang.
3. Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya dapat mengidentifikasi dan member
solusi atas kekurangan pada proses pembuatannya.
C.
BENTUK KEGIATAN
1. Mengunjungi tempat makanan khas kota Palembang.
2. Mendapatkan data dari hasil kunjangan industri.
D.
E.
PROFIL KELOMPOK
Terlampir
F.
PROFIL INDUSTRI
Terlampir
G.
Per mobil
Pipa
Landasan
Anyatan
5)
6)
7)
8)
Paroan
Blower
Arang
Pemukul
b. Proses Pembuatan
1) Pir mobil dibelah menjadi beberapa persegi panjang, dipotong kecilkecil menggunakan alat pemotong.
2) Besi tersebut dibakar di dalam arang yang telah dipanaskan dengan
suhu yang tinggi.
Suri
Dayan
Jinjing
Beliro
Lempaud
6) Lidi kabun
7) Gebeng
8) Plipiran
9) Apid
10)Bobolo dan Pengincing
b. Macam-macam Motif
1) Bungo Cino
2) Nampan Perak
3) Nago Besaong
4) Kenango Makan Ulat
c. Proses Pembuatan
1) Motif di buat menggunakan lidi kabun. Motif di buat dengan cara di
ikat membentuk sebuah tali.
2) Benang disusun secara vertical sedemikian rupa dengan rapi.
3) Kemudian kayu dimasukkan ke sela-sela susunan benang.
4) Setelah itu benang emas di masukkan secara horizontal, kemudian di
rapatkan dengan bliro agar tidak ada celah di susunan benang tersebut.
5) Selanjutnya ulangi proses tersebut sampai menjadi 1 stel kain Songket
yang motifnya telah terbentuk dan jadi.
5)
6)
3. Rumah Bongkar Pasang (Knock Down)
7)
Rumah Knockdown adalah salah satu Jenis Kerajinan yang berada di
Desa Tanjung Batu Seberang Kab. Ogan Ilir Propinsi Sumatera Selatan. Di Desa ini
terdapat ratusan pengrajin rumah knock-down ini, ada yang berprofesi sebagai Tukang
kayu, Pemilik Gazebo & Rumah atau bahkan Pemilik sekalian sebagai Tukang kayu
juga.
8)
Produksi rumah siap pasang Tanjung Batu ini tidak asing lagi bagi
pencinta rumah kayu baik pemburu rumah alami naturalis baik dari dalam maupun
luar negeri. Penggemar rumah siap pasang ini mulai dari warga Palembang, Bengkulu,
Jawa Barat, Jakarta, hingga manca negara seperti Malaysia, Singapura, Spanyol, Brasil
dan beberapa negara lainnya. Dalam pendataan pihak pemda OI sudah ratusan order
rumah siap pasang ini yang diekspor ke luar negeri selama usaha itu ditekuni warga.
9)
Bahan baku pembuat rumah sekarang sudah bergeser, ke kayu seru.
Biasanya minimal memakai kayu meranti kualitas ekspor, tetapi karena kayu-kayu
jenis itu sudah semakin sulit didapat di sumatera selatan, harganya turus naik. Dulu
satu kubik harga kau meranti Cuma Rp 850 ribu, sekarang sudah mencapai Rp 2 juta
lebih per meter kubik. Kayu seru yang dulunya Rp 450 ribu, sekarang sudah sampai
Rp 1,3 juta satu meter kubiknya.
10)
11)
Ilir, Mawardi Yahya, mengakui dan memahami betul kesulitan para pengusaha rumah
knock down yang beratus tahun lamanya ditekuni warganya. Pemkab Ogan Ilir sendiri
terus berusaha melakukan pendekatan ke departemen kehutanan, sekiranya ada
langkah kemudahan bagi para pengusahanya untuk bisa dan mudah cara mendapatkan
bahan baku kayu, karena selama ini persoalan perizinan lintas sektoral dan
antarprovinsi sering menyulitkan para pengusah dalam mendapatkan bahan baku ini.
12)
Akibatnya, untuk mendapatkan bahan baku dari luar provinsi sering
para pengusaha mengeluarkan biaya operasional lebih besar, maka wajar bila harga
rumah kayu siap pasang ini yang tadinya hanya Rp 15 juta untuk ukuran kecil 5 x 7
meter, kini sudah mencapai Rp 35 juta.
13)
Kenaikan harga bahan pembuatan rumah siap pasang ini berakibat
menurunkan permintaan terutama warga sekitar Tanjung Batu seperti Palembang dan
sekitarnya, Mas Ad mengatakan ada sekitar 25 persen penurunan order permintaan,
dalam setahun dia pernah mencapai pesanan dibuatkan rumah kayu 15 sampai 20
rumah, sekarang paling banyak tiga rumah sudah ada bersyukur.
14)
Produksi rumah siap pasang Tanjung Batu ini tidak asing lagi bagi
pencinta rumah kayu baik pemburu rumah alami naturalis baik dari dalam maupun
luar negeri. Penggemar rumah siap pasang ini mulai dari warga Palembang, Bengkulu,
Jawa Barat, Jakarta, hingga manca negara seperti Malaysia, Singapura, Spanyol, Brasil
dan beberapa negara lainnya. Dalam pendataan pihak pemda OI sudah ratusan order
rumah siap pasang ini yang diekspor ke luar negeri selama usaha itu ditekuni warga.
15)
H.
I.
DOKUMENTASI
16)
Terlampir
17)
PENUTUP
18)
Demikianlah laporan
kegiatan
ini
kami
susun
dengan
sedemikian rupa. Semoga ini dapat menjadi evaluasi kita pada nantinya.
19)
Kami selaku kelompok penyusun menyadari bahwa laporan
kegiatan ini belum mencapai kata sempurna, masih terdapat beberapa
kekurangan di berbagai hal. Oleh sebab itu kami terus mengharapkan kritik dan
saran dalam penyusunan laporan kegiatan selanjutnya .
20)
22)
Lampiran 1
23)
Profil Kelompok
24)
26) Agung Nursyawaly
27) TulungAgung, 16 Februari
1997
28) Perum. Bukit Sejahtera
Blok BP-11
25)
29) Olahraga
30) Technopreneur
31)
32)
34) Fairuz Hibatullah
35) Indralaya. 13 April 1996
36) Jl.Muhajirin No.05,
Indralaya, Ogan Ilir
37) Olahraga
33)
39)
40)
42) M. Ardiansyah DS
43) Palembang, 23 November
1996
44) Jl. KHM Asyik Lorong
Madrasah
41)
45) Olahraga
46) Technopreneur
47)
48)
49)
50)
51)
52)
53)
54)
55) LAMPIR
AN 2
56)
Dokumentasi Kegiatan
57)
58) Proses pembuatan
59)
60)
61)
62)
67)
69)
70) Produk
71)
72)
73)
74)
76)
77)
78)
79)
80) LAMPIRAN 3
81)
Anggaran Biaya
a. Pemasukan
89)
31 Siswa x Rp 35.000
90) = Rp.
1.085.0
00,00
83)
91) = Rp.
7.000,0
b. Pengeluaran
Transport kegiatan
Konsumsi siswa, pendamping, dan sopir
92) = Rp.
1.092.0
00,00
93)
94)
84)
95) = Rp.
85)
650.00
86) Rekapitulasi Akhir
0,00
87) Pemasukan
96)
88) Pengeluaran
97) = Rp.
13.000,
00
98) = Rp.
403.00
0,00
99) = Rp.
26.000,
00
100)
= Rp.
1.092.0
00,00
101)
102)
103)
= Rp.
1.092.0
00,00
104)
= Rp.
1.092.0
00,00
105)
= Rp.
0
106)
107)
108)
109)