Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEKERJAAN :
LOKASI :
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................
a. Data Pekerjaan .................................................................................................
b. Lingkup Pekerjaan ............................................................................................
1-2
1
1-2
BAB II
35
BAB III
6-8
BAB IV
9 - 18
BAB V
19 - 26
Daftar Isi
Halaman | i
e. Pengecatan .........................................................................................
f. Relief ....................................................................................................
g. Sanitasi Lt. 2........................................................................................
3. Lantai Atap ........................................................................................................
a. Dinding .................................................................................................
b. Pengecatan .........................................................................................
c. Relief ....................................................................................................
BAB VI
27 - 38
BAB VII
PENUTUP ................................................................................................
39
Daftar Isi
Halaman | ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. DATA PEKERJAAN
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Dinas / Instansi
Alamat Dinas/Instansi
Tahun Anggaran
Jenis Kontrak
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
B.
:
:
:
:
:
:
:
LINGKUP PEKERJAAN
Pembangunan Lanjutan Puskesmas Kampung Jabi Nongsa (1 Paket) tersebut secara umum meliputi
pekerjaan standar maupun non standar yang terdiri dari:
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
B.1.a Pekerjaan Mobilisasi /demobilisasi
B.1.b Pasangan bouwplank
B.1.c Pekerjaan dokumentasi proyek
B.1.d Penyediaan air kerja
B.1.e Penyediaan listrik kerja
B.1.f Pekerjaan pengukuran
B.1.g Pagar proyek
B.1.h Sewa Direksi keet
B.1.i
Papan Nama proyek
II.
III.
PEKERJAAN STRUKTUR
A.
STRUKTUR LANTAI 1
1.
Kolom
2.
Balok
3.
Tangga Beton
4.
Plat Lantai Beton Lantai 1 t.12 cm
5.
Plat Lantai Beton Lantai 1 t,10 cm
6.
Pelapisan waterproofing
7.
Pasang Railing Tangga
B.
STRUKTUR LANTAI 2
1.
Kolom
2.
Balok
3.
Tangga Beton
4.
Plat Lantai Beton Lantai 1 t,10 cm
C.
STRUKTUR LANTAI ATAP
1.
Kolom
2.
Balok
3.
Plat Dak beton t;10 cm Dibawah Atap
4.
Plat Dak beton t;10 cm Void
V.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
A.
LANTAI 1
1.
Pekerjaan Dinding Dan Kozen
Pekerjaan Dinding Lt. 1
Pekerjaan Kusen Lt. 1
BAB I Pendahuluan
Halaman | 1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C.
1.
2.
3.
VI.
BAB I Pendahuluan
Halaman | 2
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
I.
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat
penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.
II.
III.
PEKERJAAN PENGUKURAN
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput,
dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan
dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari
pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru
diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran
lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark).
Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh
seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok
terbuat dari kayu bulat dengan panjang 1m yang ditancapkan kedalam tanah.
IV.
Halaman | 3
pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak
1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok patok yang terlebih dahulu
ditancapkan kedalam tanah.
VI.
Halaman | 4
VIII.
IX.
Halaman | 5
BAB III
PEKERJAAN TANAH DAN
PONDASI
A.
B.
C.
Metode Pekerjaan
Kontraktor dalam melaksanakan pemancangan tentunya berusaha untuk mengikuti
kedalaman maksimal yang ditentukan oleh konsultan perencana, akan tetapi pada
pelaksanaan dilapangan setiap titik kadang berbeda-beda kedalamannya. Untuk itulah
diperlukan pemotongan dan pembobokan tiang pancang, dengan mengiktui tahap-tahap
berikut :
Tiang Pancang yang kelebihan panjangnya bila diukur waterpas terhadap poer
pondasi harus dilakukan pemotongan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Pemotongan harus rapi dan rata permukaannya, dengan memperhitungkan
ketinggiannya terhadap adanya pasir urug dan lantai kerja.
Besi stek dari tiang pondasi pancang disisakan sesuai peraturan yang berlaku (PBl
71) sepanjang 40 x diameter ukuran besi yang ada.
Jika stek besi tidak mencapai mengingat posisi tiang pancang terlalu dalam, maka
ketebalan poer pondasi perlu disesuaikan sampai stek tercapai.
Metode Pekerjaan
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras. Tanah hasil
galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah tersebut
dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat stamper.
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu
ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil
galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan
lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis.
C.
URUGAN PASIR
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi urugan pasir.
2.
Metode Pekerjaan
Halaman | 6
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan
permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga
mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis
yang ada yaitu sekitar 7 cm.
D.
LANTAI KERJA
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi lantai kerja.
2.
Metode Pekerjaan
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan
campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan
terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras
barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.
E.
PILE CAP
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2. Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Merakit tulangan dengan besi beton sesuai dengan gambar kerja.
Merakit bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja.
Setelah perakitan tulangan dan bekisting selesai dilakukan setelah itu bekisting
diletakkan diatas lantai kerja dan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting.
Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan
beton tahu kira-kira berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton yang sama.
Beton tahu ini berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan
memberikan ruang untuk selimut beton yang cukup.
Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat dituang.
Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh
material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai dengan job mix
design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas.
F.
SLOOF
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2. Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap
selesai dilakukan.
Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat
Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop
drawing.
Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan
sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-250.
Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai
slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini
perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Halaman | 7
G.
2. Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai
bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk
mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi
pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok
dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses
pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan
pelat.
b.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi
tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan
terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai.
Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
c.
d.
Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada
pekerjaan kolom.
e.
Pengecoran Beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan
Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat
seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump.
Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan
campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar
karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
f.
Pekerjaan Curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah
dilakukan pengecoran.
Halaman | 8
Halaman | 9
BAB IV
PEKERJAAN STRUKTUR
I.
LANTAI 1
A.
Kolom
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi.
Besi yang digunakan yaitu besi 16mm sebagai tulangan utama dan besi
8mm sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai
dengan shop drawing.
b) Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah
roboh
c) Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan, yaitu :
Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan
pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi
bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton
tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan
water stop.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete
mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan
yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan
konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan
kontrol kualitas
d) Kegiatan Pengecoran, Pengecoran dilakukan secara langsung dan
menyeluruh.
e) Kegiatan Curing, Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah
pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol
untuk tetap dalam keadaan basah.
Halaman | 9
B.
Balok
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2.
C.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom,
hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu
dolken/ubar.
b) Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting
tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan).
c) Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.
d) Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan
dengan pelaksanaan Pelat lantai.
Tangga Beton
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a.
Pondasi Tangga
Pondasi Tangga berfungsi sebagai dasar tumpuan landasan agar tangga
tidak mengalami penurunan, pergeseran. Pondasi tangga bisa dari
pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan dan
pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku
pelat lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar.
b.
Bekisting Bordes dan badan tangga
Sebelum memulai pekerjaan bekisting bordes tangga, perlu
diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga
diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan
perancah kayu saja atau dengan scaffolding.
Bekisting ini tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa
dipabrikasi pada saat
penyetelan langsung, yang perlu
dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga. Pada bagian
bawah bekisting ini didukung oleh perancah untuk menahan beban
serta mempertahankan posisi kemiringan tangga.
c.
Pemasangan Tulangan badan dan sengkang badan tangga
Pekerjaan pemasangan tulangan tangga dilakukan setelah bekisting
terpasang, Tulangan utama dipasang terlebih dahulu, kemudian dirangkai
dengan tulangan sengkang. Bagian bawah tulangan tangga diberi beton
tahu / beton decking, Pemasangan beton decking pada bagian bawah
tulangan dengan ketebalan 2 cm.
d.
Pemasangan tulangan anak tangga
Pemasangan tulangan anak tangga disesuaikan dengan gambar
teknis, tulangan ini dihubungkan dengan tulangan badan tangga
dengan cara diikat dengan kawat, kemudian dipasang tulangan
memanjang yang berfungsi untuk memperkuat anak tangga. Beton
decking juga dipasang pada sisi yang akan dipasang bekisting
dengan ketebalan 2 cm.
Halaman | 10
e.
f.
g.
D.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom
lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur
ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
b.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap,
besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian
balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat
lantai.
Halaman | 11
E.
d.
Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang
dilakukan pada pekerjaan kolom.
e.
Pengecoran Beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat
vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan
dilakukan pekerjaan lantai.
f.
Pekerjaan Curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan
sehari setelah dilakukan pengecoran.
F.
c.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari koto-ran dan debu serta sisa
adukan mengguna-kan sikat, sapu dan cape.
b) Labur permukaan / bidang yang akan dipasang deng an primer
coating secara merata, juga bidang dinding naik 20 cm dari finishing
lantai.
c) Cek laburan primer coating.
d) Pasang waterproofing secara merata mulai dari dinding terjauh dengan
overlap 10 cm.
e) Cek pemasangan waterproofing mem-brane.
f) Test penggenangan selama 1 x 24 jam (1 hari).
g) Screed penutup waterproofing :
Untuk toilet, langsung ditutup screed dengan tebal 2-5 cm.
Untuk gutter, sebelum penutupan screed dipa-sang kawat ayam
mengikuti alur pemasangan, ketebalan screed 2-3cm dan difinish
acian halus.
Railing Tangga
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan railing tangga.
2.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Marking As & elevasi untuk posisi railing tangga sesuai gambar kerja.
b) Tentukan letak tiang railing sesuai gambar kerja.
c) Pasang Tiang Railing pada awal trap.
d) Tangga & pada bordes lantai atasnya.
Halaman | 12
e)
f)
g)
h)
II.
LANTAI 2
A.
Kolom
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi.
Besi yang digunakan yaitu besi 16mm sebagai tulangan utama dan besi
8mm sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai
dengan shop drawing.
b) Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah
roboh
c) Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan, yaitu :
Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan
pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi
bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton
tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan
water stop.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete
mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan
yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan
konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan
kontrol kualitas
d) Kegiatan Pengecoran, Pengecoran dilakukan secara langsung dan
menyeluruh.
e) Kegiatan Curing, Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah
pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol
untuk tetap dalam keadaan basah.
Halaman | 13
B.
Balok
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2.
C.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
e) Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom,
hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu
dolken/ubar.
f) Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting
tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan).
g) Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.
h) Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan
dengan pelaksanaan Pelat lantai.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom
lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur
ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
b.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap,
besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian
balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat
lantai.
Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
c.
Halaman | 14
III.
d.
Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang
dilakukan pada pekerjaan kolom.
e.
Pengecoran Beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat
vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan
dilakukan pekerjaan lantai.
f.
Pekerjaan Curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan
sehari setelah dilakukan pengecoran.
LANTAI ATAP
A.
Kolom
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
f) Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi.
Besi yang digunakan yaitu besi 16mm sebagai tulangan utama dan besi
8mm sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai
dengan shop drawing.
g) Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah
roboh
h) Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan, yaitu :
Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan
pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi
bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton
tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan
water stop.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete
mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan
yang tercantum dalam spesifikasi.
i)
j)
Halaman | 15
Balok
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Beton Ready Mix K-250
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
2.
C.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom,
hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu
dolken/ubar.
b) Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting
tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan).
c) Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.
d) Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan
dengan pelaksanaan Pelat lantai.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom
lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur
ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
b.
Pekerjaan Pembesian
Halaman | 16
D.
c.
d.
Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang
dilakukan pada pekerjaan kolom.
e.
Pengecoran Beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat
vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan
dilakukan pekerjaan lantai.
f.
Pekerjaan Curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan
sehari setelah dilakukan pengecoran.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom
lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur
ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
b.
Pekerjaan Pembesian
Halaman | 17
d.
Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang
dilakukan pada pekerjaan kolom.
e.
Pengecoran Beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat
vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan
dilakukan pekerjaan lantai.
f.
Pekerjaan Curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan
sehari setelah dilakukan pengecoran.
Halaman | 18
BAB V
PEKERJAAN ARSITEKTUR
I.
LANTAI 1
A.
PEKERJAAN DINDING & KOZEN Lt. 1
A.1 Pekerjaan Dinding Lt. 1
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat
segera dimulai.
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
Pasangan Bata 1Pc : 2Ps
Pasangan Bata 1Pc : 4Ps
Plesteran 1Pc : 2Ps
Plesteran 1Pc : 4Ps
Acian
2.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Pasangan Bata :
Pasang batu bata/batako sesuai shop drawing
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang
terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang.
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru
dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini
bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Pekerjaan Plesteran :
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat
juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan
plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air.
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen
hingga halus.
A.2
2.
Metode Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan :
Halaman | 19
Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai
type yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih
lubang 1cm).
Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan
baji karet/ kayu.
Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu.
Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding.
Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat
skrup.
Masukan fischer kedalam lubang bor.
Fischer dikencangkan dengan obeng.
Pasang daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaga) ke dalam kusen.
Aksesoris.
Stel perlengkapan serta (roda/rel, engsel, kunci dll).
Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/ sealant (pengisian pada
celah antara kusen dan tembok/ dinding ).
Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah
terpasang, maka beri pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik
pada tempat yang rawan goresan.
B.
C.
D.
Metode Pekerjaan
Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai
rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah
pekerjaan cor balok dan kolomkolom selesai dikerjakan.
Rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar
atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna.
Dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm
dan atap spandek.
Setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama
dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga
dipasang.
Ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Metode Pekerjaan
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja
(Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan
dengan pemasangan rangka atap baja ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih
dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan
memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Halaman | 20
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai,
pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan
pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
2.
E.
Metode Pekerjaan
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah.
Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan
pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih
dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik
lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari
keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara
sedikit memukul keramik agar tepat menempel.
Pekerjaan Pengecatan
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk pengecatan dinding luar, dinding dalam dan Plafond.
2.
Metode Pekerjaan
Proses pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yaitu :
Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain lap.
Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding
yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat
rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
pertama.
Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata.
Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain.
F.
Pekerjaan Relief
Pekerjaan relief dilakukan setelah beton tiang selesai dikerjakan 100%. Bahan-bahan
yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan iniharus
dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang
telahditentukan pada RKS.
G.
Halaman | 21
H.
II.
Pekerjaan Kelengkapan
Termasuk didalamnya pekerjaan pembuatan septictank dan resapan. Ukuran dan
dimensinya disesuaikan dengan gambar rencana pekerjaan.
LANTAI 2
A.
PEKERJAAN DINDING & KOZEN Lt. 2
A.1 Pekerjaan Dinding Lt. 2
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat
segera dimulai.
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
Pasangan Bata 1Pc : 2Ps
Pasangan Bata 1Pc : 4Ps
Plesteran 1Pc : 2Ps
Plesteran 1Pc : 4Ps
Acian
2.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Pasangan Bata :
Pasang batu bata/batako sesuai shop drawing
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang
terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang.
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru
dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini
bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Pekerjaan Plesteran :
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat
juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan
plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air.
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen
hingga halus.
A.2
2.
Metode Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan :
Halaman | 22
Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai
type yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih
lubang 1cm).
Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan
baji karet/ kayu.
Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu.
Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding.
Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat
skrup.
Masukan fischer kedalam lubang bor.
Fischer dikencangkan dengan obeng.
Pasang daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaga) ke dalam kusen.
Aksesoris.
Stel perlengkapan serta (roda/rel, engsel, kunci dll).
Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/ sealant (pengisian pada
celah antara kusen dan tembok/ dinding ).
Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah
terpasang, maka beri pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik
pada tempat yang rawan goresan.
B.
C.
Metode Pekerjaan
Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai
rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah
pekerjaan cor balok dan kolomkolom selesai dikerjakan.
Rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar
atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna.
Dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm
dan atap spandek.
Setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama
dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga
dipasang.
Ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
3.
Metode Pekerjaan
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja
(Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan
dengan pemasangan rangka atap baja ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih
dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan
memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Halaman | 23
D.
E.
Metode Pekerjaan
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah.
Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan
pengawas. Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih
dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik
lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari
keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara
sedikit memukul keramik agar tepat menempel.
Pekerjaan Pengecatan
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk pengecatan dinding luar, dinding dalam dan Plafond.
2.
Metode Pekerjaan
Proses pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yaitu :
Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain lap.
Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding
yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat
rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
pertama.
Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata.
Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain.
F.
Pekerjaan Relief
Pekerjaan relief dilakukan setelah beton tiang selesai dikerjakan 100%. Bahan-bahan
yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan iniharus
dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang
telahditentukan pada RKS.
G.
Halaman | 24
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan
air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain
sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan
pengawas.
III.
LANTAI ATAP
A.
PEKERJAAN DINDING
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
Pasangan Bata 1Pc : 2Ps
Pasangan Bata 1Pc : 4Ps
Plesteran 1Pc : 2Ps
Plesteran 1Pc : 4Ps
Acian
2.
B.
Metode Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Pasangan Bata :
Pasang batu bata/batako sesuai shop drawing
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang
terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang.
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru
dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini
bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Pekerjaan Plesteran :
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat
juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan
plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air.
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen
hingga halus.
PEKERJAAN PENGECATAN
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk pengecatan dinding luar, dinding dalam dan Plafond.
2.
Metode Pekerjaan
Proses pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yaitu :
Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain lap.
Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding
yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak &
kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
Halaman | 25
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat
rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
pertama.
Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata.
Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain.
3.
C.
PEKERJAAN RELIEF
Pekerjaan relief dilakukan setelah beton tiang selesai dikerjakan 100%. Bahan-bahan
yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan iniharus
dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang
telahditentukan pada RKS.
Halaman | 26
BAB VI
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN
ELEKTRIKAL
I.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL SITE
1. Pekerjaan Pemasukan Daya PLN
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Sesuai dengan Jadwal Waktu Pelaksaan (Kurva S)
2.
3.
a.
Pekerjaan Panel
Lingkup Pekerjaan
b.
Metode Pekerjaan
c.
4.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 27
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 28
b.
3.
4.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 29
5.
6.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 30
8.
9.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 31
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 32
b.
3.
4.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 33
5.
6.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 34
7.
8.
9.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 35
Yang dimaksud pekerjaan Fire Alarm Telpon dan Sound System adalah pekerjaan
pemasangan instalasi sistem deteksi dini untuk kebakaran dalam gedung dan sistem
komunikasi dengan orang lain.
a. Handling
Untuk material material fire alarm, telpon dan Soun System (conduit, kabel,
klem), karena dimensinya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat maka untuk
pekerjaan yang dekat dengan gudang, pengangkutannya dapat
menggunakan tenaga manusia. Tetapi untuk yang lokasinya jauh maka
pengangkutannya dapat menggunakan bantuan mobil pengangkut.
b. Pelaksanaan dan Pemasangan
Pada saat pengecoran plat lantai, pekerjaan instalasi Fire Alarm,
Telpon dan Sound System dapat segera dimulai dengan pemasangan
sparing conduit bersamaan dengan pembesian plat lantai
Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel
untuk Fire Alarmn dan Telpon dapat segera dimulai sesuai shop
drawing yang disetujui.
Test tahanan kontinuitas.
Pada saat pekerjaan bata (dinding), sparing dan wiring Fire Alarm
dan Telpon dipasang pada dinding dimana titik Fire Alarm (bell,
manual station, dll) dan titik outlet Telpon nanti diletakkan.
Setelah dinding dilakukan finishing, ceiling sudah terpasang dan
kondisi keamanan sudah terjamin (ruangan terkunci) maka titik Fire
Alarm dan Detector, Outlet Telpon dapat segera dipasang.
Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke terminal box Fire
Alarm dan TB Telpon di masing masing lantai.
Connection terminal box per lantai dengan MDF Fire Alarm, MDF
Telpon, dan MDF Sound System.
Test fungsi
c. Pengetesan
Untuk pekerjaan ini dilakukan test kontinuitas.
II.
PEKERJAAN MEKANIKAL
A.
Pekerjaan Plumbing Area Pompa s/d Roof Tank
Plumbing adalah sebuah teknologi pemipaan beserta peralatannya untuk menyediakan
air bersih, baik dalam sisi kualitas maupun kuantitas (kontiniuitas) yang memenuhi kriteria
tertentu dan juga meliputi sistem pembuangan air bekas atau kotor dari suatu tempat
tertentu untuk mencapai sebuah kondisi yang higienis dan nyaman.
Metode instalasi plumbing adalah suatu hal yang wajib seorang kontraktor ketahui,
karena plumbing merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah bangunan.
Pemasangan plumbing perlu dilakukan secara sistematis dan cermat agar kebutuhan
penghuni bangunan atas air dapat terpenuhi dengan baik secara kontinu. Beberapa tahap
penting yang dilakukan dalam instalasi plumbing adalah :
1.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 36
3.
4.
5.
Penyambungan Pipa
Uraian pelaksanaan pekerjaan :
Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 37
Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih
dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock
(penyambung) segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu
sampai kering.
Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena
akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus
sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan
diputar sampai kencang dan rapat.
Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las.
Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.
BAB VI Pekerjaan ME
Halaman | 38
BAB VII
PENUTUP
Pada saat seluruh pekerjaan seperti yang termuat dalam Daftar Kuantitas Harga selesai
dilakuanseluruhnya, maka dimasuki tahap pengakhiran. Dimana dalam tahap ini dilakukan kegiatankegiatan yang lebih kepada sifat administrasi proyek.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya adalah :
a) Mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
b) Melakukan perbaikan-perbaikan apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
c) Menyerahkan pedoman pengoperasian dan perawatan kepada PPK.
d) Menyerahkan As-buit Drawing kepada PPK,
e) Menyerahkan segala bentuk dokumentasi administrasi dan fisik kegiatan pelaksanaankepada PPK
dalam bundel buku yang rapi.
f) Melakukan pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisitetap
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
g) Setelah masa pemeliharaan berakhir, maka diajukan permintaan secara tertuliskepada PPK untuk
penyerahan akhir pekerjaan.
Demikianlah Metode Pelaksanaan ini kami buat dan ajukan sebagai lampiran dari penawarankami. Dan
dengan ini juga kami siap dan bersedia untuk diminta klarifikasi menjelaskan ataspengajuan metode
pelaksanaan ini.
IRWAN CAN, SE
Direktur Utama
Halaman | 39