Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Banyak masalah emergensi yang menyangkut kesehatan seseorang. Salah
satunya adalah masalah di bidang jantung, yang dimana kalau tidak segera
mendapatkan penanganan yang cepat bisa berakibat fatal, salah satu masalah
emergensi di bidang jantung adalah tamponade jantung. Tamponade jantung
merupakan sindroma klinik yang disebabkan oleh akumulasi cairan didalam
ruangan pericardial akibat dari menurunnya pengisian ventrikel atau pun akibat
kegagalan sirkulasi sekunder dari kompresi ruangan jantung akibat efusi pericard.
Compresi yang terjadi akibat cairan terakumulasi diruang perikard bisa
akibat nanah, darah , bekuan darah, yang merupakan hasil dari efusi, trauma atau
ruptur pada jantung. perikard manusia terdiri dari struktur jaringan ikat yang kaku
dan walaupun relatif sedikit darah yang terkumpul, namun sudah bisa
menghambat aktivitas jantung dan mengganggu pengisian jantung. Mengeluarkan
darah atau cairan perikard , perikardiosintesis , sering hanya keluar 15-20 ml
sudah memperbaiki hemodinamik. Secara epidemologi di amerika serikat insiden
dari 2 kasus per 10000 populasi. Gejala yang bervariasi seperti pasien dengan
tamponade jantung akut didapatkan peningkatan tekanan vena jugularis , hipotensi
dan suara jantung yang melemah bahkan sampai tidak terdengar.1,14
Pemeriksaan pada pasien dengan tamponade jantung selain lewat
pemeriksaan
klinis
juga
dapat
dari
pemeriksaan
penunjang
seperti
Definisi
Tamponade jantung adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh
Anatomi Jantung
Miokardium terdiri dari dua berkas otot yaitu sinsitium atrium dan
sinsitium ventrikel. Setiap serabut otot dipisahkan diskus interkalaris yang
berfungsi mempercepat hantaran impuls pada setiap sel otot jantung. Antara
sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel terdapat lubang yang dinamakan
anoulus fibrosus yang merupakan tempat masuknya serabut internodal dari
atrium ke ventrikel. Lapisan endokardium merupakan lapisan yang membentuk
bagian dalam jantung dan merupakan lapisan endotel yang sangat licin untuk
membantu aliran darah.
Atrium kanan. Darah vena mengalir ke dalam jantung melalui vena kava
superior dan inferior masuk ke dalam artrium kanan, yang tertampung
selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis permukaan endocardium
artrium kanan tidak sama pada posterior , septal licin dan rata, tetapi
daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar dan tersusun dari serabut
otot yang berjalan parallel yang disebut otot pektinatus. Tebal rata-rata
dinding artrium kanan adalah 2mm.8
Atrium kiri. Atrium kiri menerima darah dari empat vena pulmonal yang
bermuara pada dinding postero-superior atau postero lateral, masingmasing sepasang vena kanan dan kiri. Letak atrium kiri adalah dipostero
superior dari ruang jantung lain . tebal dindingnya 3mm sedikit lebih tebal
dari artrium kanan. Endokardiumnya licin dan otot pektinatus hanya pada
aurikelnya.8
2. Ventrikel
Ventrikel kanan. Letak ruang ini paling depan didalam rongga dada yaitu
tepat dibawah manubrium sterni. Sebagaian besar ventrikel kanan berada di
kanan depan ventrikel kiri dan di medial atrium kiri. Ventrikel kanan
berdinding tipis dengan ketebalan 4-5 mm.
Ventrikel kiri. Berbentuk lonjong seperti telur, dimana dengan ujung yang
mengarah ke anterior inferior kiri menjadi apeks kordis. Bagian dasar
ventrikel tersebut adalah annulus mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah
2-3 kali lipat dinding ventrikel kanan, sehingga menempati 75 % massa otot
jantung secara keseluruhan . tebal ventrikel kiri saat diastole adalah 8-12
mm.8
2.3 Epidemiologi
Kejadian di Amerika Serikat
Insiden tamponade jantung adalah 2 kasus per 10.000 penduduk di
Amerika Serikat. Sekitar 2% dari luka tembus dilaporkan mengakibatkan
tamponade jantung.14
Sex-dan yang berkaitan dengan usia demografi
Pada anak-anak, tamponade jantung lebih sering terjadi pada anak
laki-laki dari pada anak perempuan, dengan rasio laki-laki-ke-perempuan
7:3. Pada orang dewasa, tamponade jantung tampaknya menjadi sedikit
lebih umum pada pria dibandingkan pada wanita. Sebuah rasio laki-keperempuan 1,25:1 diamati berdasarkan International Classification of
Diseases (ICD) kode 423,9. Namun, rasio laki-laki-ke-perempuan 1.7:1
diamati di pusat trauma tingkat 1 yang lain.14
Tamponade jantung yang berhubungan dengan trauma atau HIV lebih
sering terjadi pada dewasa muda, sedangkan tamponade akibat keganasan
dan / atau gagal ginjal lebih sering terjadi pada orang tua.
2.4 Etiologi
Penyebab dari tamponade sebenarnya termasuk dari penyebab
pericardial effusion atau pendarahan dalam pericardium. penelitian yang
heterogen, terutama karena diagnosis yang berbeda teknik . Pada
serangkaian penilitian dari 106 pasien rawat inap untuk efusi perikardial
yang besar, didefinisikan oleh ketebalan lebih besar dari atau sama dengan
20 mm di diastole, dengan atau tanpa sindrom jantung tamponade,
ditemukan penyebab kanker adalah (36%), idiopatik (30%), infeksi (21%),
myxedema (8%), penyakit autoimun, dan vaskulitis (5%). Penyakit yang
mendasarinya adalah didiagnosis sebelum timbulnya efusi dalam 46% dari
pasien.2,10,14
Tamponade jantung sering disebabkan oleh luka tembus. Walaupun
demikian , cedera tumpul juga dapat menyebabkan pericardium terisi
darah , baik dari jantung , pembuluh darah besar maupun dari pembuluh
dari perikard . perikard manusia terdiri dari struktur jaringan ikat yang
6
kaku dan walaupun relatif sedikit darah yang terkumpul, namun sudah bisa
menghambat aktivitas jantung dan mengganggu pengisian jantung.1
Dalam situasi darurat, terjadinya hemopericardium sering dijumpai
dan berhubungan dengan ascending aorta diseksi. Setelah operasi jantung,
kadang-kadang sulit untuk mendiagnosa dan sering menjadi penyebab
yang tak terduga
belakang atrium.2
Uremia
Antikoagulasi pengobatan
Idiopatik perikarditis
Pneumopericardium
Karena
ventilasi
mekanis
atau
fistula
gastropericardial
Hypothyroidism
masuk
ke
perikardium,
terutama
di
sekitar
percabangan
10
11
yang lebih banyak selama periode yang lebih lama tanpa terjadinya perubahan
hemodinamik.
Gambar 5. Patofisiologi Tamponade dan Kontriksi Perikardium 11
2.6
Diagnosis
12
perikardial
friction
rub
yang
hadir
di
sekitar
sepertiga
dari
palpitasi. Dingin, kulit lembab dan dingin, dan pulsa lemah karena hipotensi
juga diamati pada pasien dengan tamponade. Ada pun gejala dari tamponade
jantung14 :
Beck triad1,2,4,5,9,10,12,13
Dijelaskan pada tahun 1935, ini kompleks temuan fisik, juga disebut triad
kompresi akut, mengacu pada :
1. peningkatan tekanan vena jugularis
2. penurunan tekanan darah (hipotensi)
3. suara jantung menjauh
Temuan ini hasil dari akumulasi cepat cairan perikardial. Ini triad klasik
biasanya diamati pada pasien dengan tamponade jantung akut. Diagnosis
tamponade jantung tidak mudah , diagnosis klasik adanya trias Beck yang kadang
sulit karena penilaian suara jantung menjauh sulit ditemukan jika dalam keadaan
berisik , distensi vena leher tidak ditemukan karena penderita hipovolemia , dan
hipotensi sering disebabkan oleh hipovolemia.
Pulsus paradoksus1,2,4,5,9,10,12,13
Pulsus paradoksus (atau pulsa paradoks) adalah berlebihan (> 12 mm Hg atau
9%) dari penurunan inspirasi normal pada tekanan darah sistemik14.Sumber lain
mengatakan Pulsus paradoxus adalah keadaan fisiologis dimana terjadi penurunan
dari tekanan sistolik selama inspirasi spontan.1
Untuk mengukur paradoksus pulsus, pasien sering ditempatkan dalam
posisi miring, respirasi harus normal. Manset tekanan darah meningkat untuk
13
14
2. 7 Pemeriksaan penunjang
15
16
Ruang bebas echo, posterior dan anterior ventrikel kiri dan belakang
atrium kiri - Setelah operasi jantung, terlokalisasi, terkumpul cairan posterior
tanpa efusi anterior yang signifikan dapat terjadi dan mungkin menekan cardiac
output.
17
LV pseudohypertrophy
inspirasi
Sebuah augmentasi lebih besar dari 40% meningkat relatif inspirasi pada
aliran sisi kanan
18
Sebuah penurunan lebih besar dari 25% menurun relative inspirasi dalam
aliran melintasi katup mitral
Faal ginjal dan complete blood count (CBC) dengan diferensial - Tes ini
berguna dalam diagnosis uremia dan penyakit menular tertentu yang terkait
dengan perikarditis
Tes HIV - Sekitar 24% dari semua efusi perikardial dilaporkan dikaitkan
dengan infeksi HIV
19
Sinus tachycardia
PR segmen depresi
20
Listrik alternans14
Pergantian kompleks QRS, biasanya dalam rasio 2:1, temuan elektrokardiografi
disebut listrik alternans. Hal ini disebabkan oleh pergerakan jantung dalam ruang
perikardial. istrikAlternans l juga diamati pada pasien dengan iskemia miokard,
emboli paru akut, dan tachyarrhythmia.
Gambar 12. Tipe A. tidak ada efusi, Tipe B. pemisahan epicardium dan
perikardium (3-16 ml 1-3 mm), Tipe C 1. sistolik dan diastolik dari pemisahan
epicardium dan perikardium (efusi kecil> 15 ml >1 mm saat Diastole), Tipe C 2.
sistolik dan diastolik dari pemisahan epicardium dan perikardium dengan gerak
lemah perikardial, Type D. pemisahan epicardium dan perikardium dengan ruang
bebas Echo yang besar, Tipe E. penebalan perikardial (> 4 mm). 5
Pulse oximetry14
Variabilitas pernafasan pada gelombang pulse-oksimetri dicatat pada
pasien dengan paradoksus pulsus. Dalam kelompok kecil pasien dengan
tamponade, penelitian mencatat peningkatan variabilitas pernafasan pada pulsaoksimetri gelombang pada semua pasien. Temuan ini menimbulkan kecurigaan
untuk compromise hemodinamik. Pada pasien dengan atrial fibrilasi, pulseoksimetri dapat membantu dalam mendeteksi adanya tanda pulsus paradoksus.
21
2.8 Penatalaksanaan
Tamponade jantung dapat timbul perlahan , sehingga memungkinkan
evaluasi yang lebih teliti , atau timbul cepat sehingga memerlukan diagnosis
yang dilakukan dan terapi yang cepat pula. Bila FAST menunjukan cairan
intaperikardial , maka dapat dilakukan perikardiosentes untuk menstabilkan
sementara hemodinamik penderita sambil menunggu tranportasi ke kamar
operasi , dimana dapat dilakukan torakotomi dan perikardiotomi untuk
memeriksa cedera di jantungnya. Perikordiosentesis akan bersifat diagnostic
maupun terapeutik , namun bukan terapi definitif untuk tamponade jantung .1,13
Evakuasi cepat darah dari perikard merupakan indikasi bila penderita
dengan shock hemoragik tidak memberikan respon pada resusitasi cairan dan
mungkin ada tamponade jantung. Tindakan ini menyelamatkan dan tidak boleh
diperlambat untuk mengadakan pemeriksaan diagnostik tambahan.
Metode
sederhana
untuk
mengeluarkan
cairan
itu
adalah
22
Torakotomi resusitasi1
Pijatan jantung tertutup untuk henti jantung atau PEA kurang efektif
pada keadaan penderita yang hipovolemia . penderita dengan luka tembus
23
thorak yang sampai rumah sakit tidak teraba denyut nadinya tetapi masih ada
aktivitas elektrik dari miokard harus dilakukan torakotomi resusitasi
secepatnya.
Torakotomi antero lateral kiri dilakukan untuk mendapatkan akses langsung ke
jantung ,sambil meneruskan resusitasi cairan . intubasi endotrakeal dan
ventilasi mekanik mutlak harus dikerjakan . tindakan terapi efektif yang dapat
dikerjakan selama torakotomi adalah :
1. evakuasi darah di perikard yang menyebabkan tamponade jantung
2. control langsung sumber pendarahaan pada perdarahan intrathorak
3. pijatan jantung terbuka
4. klem silang aorta decendens untuk mengurangi kehilangan darah
dibawah diafragma dan meningkatkan perfusi ke otak dan jantung.
24
PERIKARDIOSENTESIS1
25
A. monitor tanda vital penderita, CVP dan EKG , sebelum, selama dan
sesudah prosedur
B. persiapan bedah pada area xiphoid dan subxiphoid,jika ketersediaan waktu
C. anestesi local di tempat pungsi, jika perlu
D. gunakan #16#18 gauge , 6 inchi (15 cm) atau kateter jarum yang lebih
panjang , terpasang pada tabung jarum yang kosong 35 ml dengan 3 way
stopcock.
E. Identifikasi adanya pergeseran mediastinum yang menggeser jantung
secara bermakna
F. Tusuk kulit 1-2 cm inferior xiphokondrial junction kiri , dengan sudut 45
derajat.
G. Dorong jarum dengan hati-hati kearah sefalad dan ditunjukan ke ujung
scapula kiri
H. Jika jarum terdorong terlalu jauh (ke otot ventricular ) pola cedera
(misalnya perubahan ekstrim gelombang ST-T atau melebar dan
membesarnya kompleks QRS ) muncul pada monitor EKG. Pola ini
mengindikasikan jarum perikardiosentesis harus ditarik sampai pola EKG
sebelumnya muncul kembali, kontaksi ventricular premature dapat terjadi
juga, sekunder terhadap iritasi pada miokard ventrikel
I. Ketika ujung jarum memasuki perikard yang terisi darah , hisap sebanyak
mungkin
J. Selama inspirasi, epikardium kembali mendekat dengan permukaan dalam
perikard , juga mendekati ujung jarum, akibatnya pola cedera pada EKG
muncul kembali. Hal ini menandakan jarum perikardiosentesis harus
ditarik sedikit . jika pola cedera ini persisten , tarik seluruh jarum keluar.
26
27
2.10
Prognosis
28
DAFTAR PUSTAKA
1. American college of surgeons. 2004.Advanced Trauma Life Support
Program for Doctors.American College of Surgeons, 633 N. Saint Clair
St.,Chicago
2. Bodson , Laurent et all. 2011. Cardiac tamponade. Current Opinion in
Critical care , 17:416-424.Lippicont Williams & Wilkins. France
3. Cardiac . 2012. Cardiac picture. Google image search- website The heart
disease & heart healty woman. United State of America
4. Cothren, C. Clay .2010. Basic Considerations - Trauma . Schwartz's
Principles of Surgery ninth edition 2010:272-276 . The McGraw-Hill
Companies.United State Of America.
5. Maish, Bernhard.2004.Guidelines on the Diagnosis and Management of
Pericardial Diseases. The European Society of Cardiology . Germany
6. Mayosi, Bongani et all. Tuberculous Pericarditis. American Heart
Association Circulation. 2005;112:3608-3616. Greenville Avenue- Dallas.
American
7. Munthe , Eva.2011. Tamponade Jantung et causa Perikarditis
Tuberkulosis. CDK 184/Vol.38 no.3/April 2011. Surakarta
29
of
medicine
2003;349:648-90.Massachusetts
Medical
Society.England
30