Anda di halaman 1dari 3

REUSE

Agus Kiswanto, S.Kep


Pendahuluan
Dializer proses ulang / ginjal buatan pakai ulang sudah lama dilakukan di
berbagai negara yang memiliki pusat-pusat dialisis. Sejak diperkenalkan pada tahun
1964, pemakai DPU semakin berkembang. Selain alasan utama biaya yang cukup mahal,
DPU ternyata menolong dalam mengurangi keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang
terjadi pada waktu menjalani Hemodialisa.
Berbagai penelitian telah dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri, antara
lain Wing (1979), Mathew (1981), Khant (1984), yang telah melakukan pengamatan
cukup lama, yaitu 12 tahun. Semuanya menyimpulkan bahwa pemakain DPU tidak
membawa dampak negatif, tetap aman dan efektif.
Prosedur dan kontrol kualitas proses ulang ini secara internasional sudah diatur
oleh AAMI. Di RSUD Dr.Moewardi Surakarta sudah melakukan DPU sejak 1999 hingga
sekarang, walaupun pelaksanaanya secara manual tetapi hasil yang dicapai sudah baik.
Re-Use
1. Pengertian
Dializer proses ulang adalah penggunaan ulang dializer yang telah diproses secara
baku untuk pasien yang sama.
2. Tujuan
Meringankan biaya
kelangsunganya.

tindakan

dialisis

dan

terjangkau

dapat

dipertahankan

3. Keuntungan
Mengurangi biaya HD
Mengurangi gejala klinik selama HD
4. Kerugian
1) Kontaminasi bakteri
2) Penurunan kemampuan dializer
3) Timbul reaksi akibat bahan kimia yang dipergunakan sebagai sterilizer
4) Terjadi kebocoran pada dializer
5. Persetujuan Pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang penggunaan dializer re-use yang bertujuan untuk
memberikan informasi secukupnya kepada pasien tentang keuntungan dan kerugian
penggunaan dializer re-use.
Tahap Tahap Re-Use
Terdapat 4 tahap dalam melakukan proses dializer ulang:

1)
2)
3)
4)

Pembilasan
Pembersihan
Penilaian kinerja dializer
Desinfeksi / seterilisasi

a) Pembilasan
Ketika proses HD berakhir, darah dikembalikan ke dalam tubuh pasien dengan NaCl
0,9%, kemudian kedua kompartemen dializer dibilas dengan air R.O
b) Pembersihan
Proses ini dilakukan apabila dializer masih terdapat bekuan darah (garis-garis panjang
merah) setelah dibilas dengan air R.O. Proses selanjutnya dapat dibersihkan dengan
menggunakan H2O2 4%
c) Penilaian kerja dializer
Kinerja dializer dapat ditentukan secara langsung dengan pengukuran volume
kompartemen darah dializer. Penurunan volume kompartemen darah yang masih
dapat diterima untuk suatu dializer adalah tidak lebih dari 20% dari volume
kompartemen awal.
Cara mengukur volume kompartemen darah adalah dengan mengisi kompartemen
darah dengan air murni. Selanjutnya air dalam kompartemen darah dikeluarkan
dengan memakai udara bertekanan dan dihitung jumlahnya sebagai volume
kompartemen darah.
d) Desinfeksi
Pada proses ini bahan kimia yang digunakan adalah formalin 2%. Formalin diisikan
ke dalam kedua kompartemen dan didiamkan selama 24 jam pada suhu kamar.
Pelaksanaan manajemen DPU meliputi:
a) Sumber Daya Manusia
Perawat yang sudah diberikan pelatihan khusus mengenai teknik DPU
Mempunyai imunitas kekebalan untuk penyakit-penyakit yang dapat dilindungi
dengan vaksinasi.
b) Waktu
Waktu yang terbaik untuk melaksanakan DPU adalah segera setelah HD berakhir.
c) Tempat
Tempat khusus DPU
Ruangan dengan ukuran 3 4 m2
Drainase
Ventilasi
d) Alat
Kran dan selang air RO

Sarung tangan, kaca mata.


Masker
Spuit 50cc
Tutup untuk kompartemen darah dan dialisat
H2O2 4%
Formalin 3%

e) Water treatment
Air yang sudah mengalami proses pemurnian
Penyimpanan:
Penyimpanan dilakukan adalah suatu wadah (lemari) yang gunanya untuk memudahkan
pada saat pengambilan atau pemakaian dializer kembali setelah diproses. Penyimpanan
disesuaikan dengan jadwal HD.
Cara kerja:
Setiap dializer diberi nama sebelum digunakan pertama kali.
Pakai masker dan sarung tangan
Dializer yang sudah selesai dipakai untuk HD segera dibawa ke ruang re-use
Bilas dengan menggunakan air RO
Apabila masih ada bekuan darah, bersihkan bagian kompartemen darah dan
kompartemen dialisat dengan memasukkan H2O2 4% didorong dengan spuit 50cc
dengan tekanan yang cukup.
Biarkan 5 10 menit kemudian bilas dializer dengan menggunakan air RO
Ukur priming volume
Kemudian dializer diisi dengan formalin 3% baik kompartemen darah maupun
kompartemen dialisat
Pada saat pengisian kompartemen darah dan kompartemen dialisat harus bebas dari
udara.
Tutup kedua ujung kompartemen darah dan dialisat, kemudian dializer dilap kering
Simpan pada temperatur kamar minimal 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai