Anda di halaman 1dari 2

XEROSIS

Kulit kering (Dry Skin) atau xerosis didefinisikan untuk menggambarkan hilangnya atau
berkurangnya kadar kelembaban stratum corneum. Pada kulit normal kandungan air pada
lapisan kulit ini pasti lebih besar dari 10%. Kelainan ini membuat kulit menjadi kasar,
bersisik, keriput, kurang elastis dibandingkan kulit normal dan kering pada perabaan.
Peningkatan Trans Epidermal Water Loss (TEWL) yang menyebabkan kulit kering
dikarenakan adanya gangguan pada kulit yang menyebabkan banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. Kekeringan ini disebabkan maturasi dan adhesi korneosit yang abnormal,
menurunnya produksi kelenjar sebasea dan ekrin, sehingga menyebabkan deskuamasi
abnormal dari korneosit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti
detergen, aceton, dan bahan kimia yang lain dan mandi berendam terlalu sering. Pada orang
tua kulit kering disebabkan oleh perubahan struktur lapisan kulit (perubahan komposisi lipid
SC dan perubahan diferensiasi epidermal). (1)
Xerosis memiliki karakteristik tertentu yang dapat diamati secara visual, sentuhan san
sensori. Pengamatan visual ditunjukkan oleh kulit yang mengalami kemerahan, permukaan
yang kusut, lapisan putih, dan retakan. Pengamatan sentuhan ditunjukkan oleh kulit yang
terasa kasar dan ganjil ketika disentuh. Pengamatan sensori ditunjukkan oleh kulit yang
dirasakan kering, tidak nyaman, nyeri, sensasi sengatan, dan gatal.(2)
Pengobatan xerosis. (2)
Tujuan pengobatan xerosis adalah menghindari penguapan air berlebihan dari kulit atau
meningkatkan kandungan air.
Moisturizer adalah ramuan dengan tujuan memelihara kandungan air pada kulit antara
10% sampai 30%. Istilah emolien, moisturizer dan lubrikan sering kali dianggap mempunyai
arti yang sama, tapi sebenarnya masing-masing mempunyai arti tersendiri.
Emolliency adalah kemampuan bahan mengisi celah-celah antara sel korneosit yang
mengelupas

pada

kulit

kering.

Moisturizer

adalah

suatu

bahan

yang

dapat

menurunkan/mengurangi TEWL. Sedangkan lubrikan adalah suatu bahan yang mampu


meningkatkan kelicinan kulit. Ketiga maksud di atas dapat dicapai dengan pemberian suatu
bahan yang disebut emolien oleh karena pemberian emolien juga dapat berefek sebagai
moisturizer maupun lubrikan.

Emolien terdiri dari bahan berminyak dengan rumus kimia ester atau alkohol.
Emolien yang baik dapat diperoleh dengan mengkombinasikan atau campuran 3 atau 4
emolien yang berbeda-beda kekentalannya misalnya yang sulit menyebar/berminyak (minyak
kastor, minyak almon), menyebar sedang (caprylic, oeryl duducanol, oleyl alkohol), mudah
menyebar (isopril stearat, isopropil miristat).
Terapi topikal menggunakan emolien memberikan lapisan minyak di atas permukaan
stratum korneum berfungsi menahan air dibawahnya sehingga air masuk kembali ke dalam
perneosit menyebabkan pembengkakan dan menutupi celah-celah diantaranya. Emolien
menembus masuk ke lapisan yang lebih dalam di stratum korneum dapat meningkatkan lipid
interseluler dari stratum korneum.
Suhu dan kelembaban yang sesuai untuk pasien kulit kering. Mandi berendam
sebaiknya dikurangi. Dianjurkan menggunakan sabun ringan. Trauma mekanis seperti
menggosok sebaiknya dihindari.

DAFTAR PUSTAKA
1. Van scott E.J, Dieullangard. Xerosis (dry skin, xeroderma) in : practical mqnagement
of dermatologic patient, Athur Rook, Philadelphia, J.B. Lippincott co, 1986.
2. Partogi, donna. KULIT KERING. Departemen ilmu kesehatan kulit dan kelamin

USU. 2008. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai