Anda di halaman 1dari 58

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan 3
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1 Kondisi Geografis

2.2 Kependudukan

2.4 Lokasi Survey5


2.5 Sarana Kebersihan yang dimiliki 5
2.6 Keadaan Lingkungan Fisik yang Berkaitan dengan Pengeloaan Sampah di
Lokasi Survey
6
BAB III METODE SURVEY
BAB IV PEMBHASAN

18

BAB V PROGRAM YANG AKAN DITERAPKAN DAN PRIORITAS PROGRAM


43
DAFTAR PUSTAKA

65

LAMPIRAN 66

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Surabaya memiliki luas wilayah 326,36 Km 2 yang terbagi dalam 31 Kecamatan dan
163 Kelurahan. Jumlah penduduk Kota Surabaya yaitu 3.104.584 jiwa dengan
peningkatan jumlah penduduk 5% setiap tahunnya (Surabaya dalam angka 2014). Sampah
perkotaan semakin tahun semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk dan terus bertambahnya pola konsumtif dari masyarakat. Selain itu, timbulan
sampah perkotaan juga meningkat seiring dengan urbanisasi yang cepat karena percepatan
pembangunan social ekonomi (Permanasari, 2012).
Laju timbulan sampah domestik di Kota Surabaya adalah 3 L/orang/hari. Adapun
produksi sampah di Kota Surabaya sekitar 8.904 m 3/hari dengan penduduk 3 juta jiwa
(Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Surabaya,2013). Peran masyarakat dalam upaya
mereduksi sampah sangat dibutuhkan untuk mencapai target RPJMN yaitu 100%
pelayanan sampah. Berdasarkan tujuan tersebut, maka banyak langkah yang harus
dilakukan oleh pemerintah Kota Surabaya, misalnya pengadaan peogram green and clean,
program Adipura, dan lain - lain.
Green and clean adalah sebuah program yang dilombakan bagi kampung kampung di
Surabaya dalam bidang pengelolaan lingkungan termasuk didalamnya pengelolaan
sampah. Kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengumpulan sampah dan pengolahan
sampah. Kegiatan pengolahan sampah meliputi daur ulang sampah, pembuatan pupuk
kompos atau pupuk cair dan pengoperasian bank sampah. Kegiatan tersebut merupakan
rencana program yang akan diterapkan sebagai upaya menggerakkan masyarakat untuk
mereduksi sampah dan upaya mewujudkan kampung green and clean dalam bentuk
kegiatan daur ulang sampah yang tidak dapat dikomposkan dan kegiatan pengomposan
sampah yang dapat dikomposkan.

Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Jalan Pucangan RT 01, RT 02, dan RT 03 /
RW 09, Kelurahan Kertajaya Surabaya. Kondisi eksisting pegelolaan lingkungan terutama
pengelolaan sampah di wilayah ini meliputi dari segi pengetahuan, sebagian besar warga
sudah mengetahui daur ulang sampah ataupun pengomposan sampah, dan sudah ada
program yang dijalankan berkaitan dengan pengelolaan sampah, namun tingkat kesadaran
dan partisipasi masyarakat belum tinggi sehingga perkembangan program tidak berjalan
dengan baik. Pendekatan kepada masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan
tentang suatu program yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat. Sehingga diperlukan
survey awal untuk mengukur tingkat pemahaman dan antusiasme masyarakat dalam
program daur ulang sampah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan kepekaan masyarakat dalam hal pengelolaan sampah
2. Bagaimana cara meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam hal pengolahan
sampah (daur ulang, komposting)
3. Bagaimana cara meningkatkan pendapatan masyarakat dari hasil pengolahan sampah
4. Bagaimana cara mengurangi timbulan sampah yang akan diangkut ke TPA ?
1.3 Tujuan
Tujuan program Pemberdayaan Masyarakat dalam Reduksi Sampah Rumah Tangga di
Sumber dengan Prinsip Daur Ulang Sampah ini, antara lain :
1. Meningkatkan kepekaan masyarakat dalam hal pengelolaan sampah
2. Meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam hal pengolahan sampah (daur ulang,
komposting)
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat dari hasil pengolahan sampah
4. Mengurangi timbulan sampah yang akan diangkut ke TPA

BAB 2
GAMBARAN UMUM
2.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Gubeng merupakan salah satu kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar di Kota Surabaya. Kecamatan Gubeng merupakan salah satu kecamatan di Surabaya
Timur. Kecamatan Gubeng memiliki luas 7,99 km 2. Kecamatan Gubeng terdiri 6 kelurahan, 52
rukun warga, 418 rukun tetangga. Kecamatan Gubeng terdiri dari enam Kelurahan, yaitu
Kelurahan Airlangga, Kelurahan Barata Jaya, Kelurahan Gubeng, Kelurahan Mojo, Kelurahan
Kertajaya dan Kelurahan Pucang Sewu. Kelurahan Kertajaya adalah salah satu kelurahan di
Kecamatan Gubeng. Kelurahan Kertajaya memiliki luas 1,3 km2. Kelurahan Kertajaya terdiri
dari 11 RW dan 80 RT.
Batas wilayah administratif dari Kelurahan Kertajaya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kelurahan Airlangga dan Kelurahan Mojo

Sebelah Timur

: Kelurahan Klampis Ngasem dan Kelurahan Gebang Putih

Sebelah Selatan

: Sungai Jagir Wonokromo

Sebelah Barat

: Sungai Jagir Ngagel

Gambar 2. 1 Peta Administrasi Kecamatan Gubeng


4

2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Gubeng sebanyak 132.986 jiwa dengan jumlah lakilaki sebanyak 63.923 jiwa dan perempuan sebanyak 69.923 jiwa. Kelurahan Kertajaya
berpenduduk sebanyak 25.463 jiwa dengan kepadatan penduduk 19.586,92 jiwa/km 2.
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin sebagai berikut 12.603 jiwa berjenis laki-laki
dan 12.860 jiwa berjenis perempuan. Jumlah rata-rata anggota keluarga pada Kelurahan
Kertajaya sebanyak 7.860 KK. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan per
kelurahan hasil registrasi tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. 1 Tingkatan Pendidikan di Kelurahan Kertajaya
No

Pendidikan

Jumlah

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tidak/Belum Sekolah
Tidak Tamat SD/Sederajat
Tamat SD/Sederajat
SLTP/Sederajat
SLTA/Sederajat
Diploma I/II
Akademi/Diploma III/Sarjana

(Jiwa)
3.502
2.151
3.065
3.141
8.694
138
564

Muda
8.
Diploma IV/Sarjana
9.
Pasca Sarjana
Sumber: Kecamatan Gubeng dalam Angka 2015

3.975
228

2.3 Sarana Kebersihan yang dimiliki


Banyaknya sarana kebersihan yang dimiliki Kelurahan Kertajaya yaitu TPS sebanyak 1
tempat, 23 pasukan kuning, dan 16 kendaraan/gerobak.

2.4 lokasi survey


Lokasi untuk penelitian survei ini adalah daerah Kelurahan Kertajaya pada RW 09. RW
09 terdiri dari 5 RT yaitu RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, dan RT5. Lokasi peneitian dan Responden
5

yang akan disurvei RT 1, RT 2, dan RT 3. Peta lokasi dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah
ini.

Gambar 2.2 Peta Lokasi Peneitian

2.5 Keadaan Lingkungan Fisik yang Terkait dengan Pengelolaan Sampah Lokasi survey
Berdasarkan hasil observasi lapangan didapatkan kondisi lingkungan fisik lokasi
survey seagai berikut.
RT I
Setiap rumah sudah tersedia tong sampah. (terbuat dari karet)
Terdapat 2 komposter yang dioperasikan

Terdapat hasil percobaan pembuatan pupuk cair

RT 03
Terdapat bank sampah RW 09

BAB III
METODE SURVEI
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejalagejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi
sosial, ekonomi, atau politik, dari suatu kelompok atau suatu daerah (Masyhuri dan Zainudin,
2008). Pada metode survei terdapat 3 cara dalam pengumpulan data, antara lain penentuan
sampel, pembuatan kuesioner, dan teknik penyebaran kuesioner. Berdasarkan Sekaran (2006),
penentuan ukuran sampel harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
1.

Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan

penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya),
ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3.

Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel


sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian

4.

Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,


penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20

Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK), dimana lokasi
penelitian adalah Kelurahan Kertajaya (RW IX, RT 1-3), Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.
Penentuan lokasi sampling didasarkan pada topik permasalahan dan penerapan program terkait
daur ulang sampah yang sesuai dengan kondisi Kelurahan Kertajaya. Adapun penentuan
jumlah sampel sesuai dengan poin no. 1 yang telah disebutkan diatas. Besaran atau ukuran
sampel ini sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan.
Namun pada penelitian sosial, tingkat kesalahan maksimal adalah 5% (0,05). Semakin besar
tingkat kesalahan maka semakin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah
semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang
kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah
populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Beberapa rumus untuk penentuan jumlah sampel antara lain :
8

1. Rumus Slovin (Riduwan, 2005)


Persamaan yang digunakan dalam Rumus Slovin adalah
n = N/N (d)2+1
dimana :
n : sampel
N : populasi
d : nilai presisi 95% atau sig. = 0,05
2. Formula Jacob Cohen (Arikunto, 2010)
N = L / F2 + u + 1
dimana :
N : ukuran sampel
F2 : effect size
u : banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L : fungsi power dari u yang diperoleh dari tabel
3. Rumus berdasarkan Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael
Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan
penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan
tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan
jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan dengan menggunakan rumusrumus diatas, melainkan dianggap representatif terhadap kondisi lapangan.
Adapun teknik pengambilan sampel secara umum terbagi menjadi dua, yaitu probability
sampling dan non probability sampling (Sugiyono, 2011).
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel
random sampling, sistematis sampling, proportioate stratified random sampling,
disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling. Teknik sampling ini
terdiri dari empat macam, antara lain :
a. Simple Random Sampling
Pada teknik ini, pengambilan

anggota

sampel

dari

populasi

dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
9

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas
2. Non Probability Sampling
Non probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini terdiri dari enam macam, antara lain :
a. Sistematis Sampling
Sistematis Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut
b. Kuota Sampling
Teknik kuota sampling digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan
c. Insidental Sampling
Insidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel
d. Purposive Sample
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan
generalisasi. Misalnya penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan atau ahli gizi.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Teknik ini sering digunakan untuk penelitian dengan
jumlah sampel dibawah 30 orang. Selain itu teknik ini juga digunakan untuk
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sedikit
atau kecil.
f. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Misalnya suatu penelitian menggunakan sampel sebanyak
10 orang, tetapi karena peneliti merasa dengan 10 orang sampel ini datanya masih
kurang lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang dirasa layak dan lebih tahu
tentang penelitiannya dan mampu melengkapi datanya.
10

Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah disproportionate stratified random
sampling. Hal ini dikarenakan kondisi Kelurahan Kertajaya RW IX yang sudah terstratifikasi
dalam mendaur ulang sampah rumah tangga yang dihasilkan. Kondisi masyarakat di RT 1
cenderung melakukan daur ulang sampah biodegradable menjadi kompos (pupuk cair).
Adapun masyrakat RT 3 cenderung melakukan daur ulang sampah non kompos menjadi
produk yang mempunyai nilai ekonomi, seperti kerajinan bunga dan baju fashion dari kantong
plastik. Selain itu masyarakat RT 3 juga melakukan reduksi sampah dengan adanya fasilitas
bank sampah. Adapun masyarakat RT 2 masih belum melakukan daur ulang sampah meskipun
secara umum masyarakatnya sudah paham mengenai pemilahan sampah. Hal ini dikarenakan
kebanyakan masyarakat RT 2 terutama ibu-ibunya adalah seorang pekerja/buruh yang
memiliki kesibukan di luar rumah. Sehingga dari 100 kepala keluarga yang diambil sebagai
sampel, 40 KK diantaranya berasal dari RT 1, 40 KK yang lain berasal dari RT 3, dan 20 KK
sisanya adalah RT 2. Pengambilan jumlah sampel yang lebih sedikit di RT 2 dikarenakan di
RT tersebut juga menjadi lokasi sampling penelitian lainnya di waktu bersamaan. Sehingga
pembagian sampel di RT 2 bertujuan untuk mencegah adanya masyarakat yang menjadi
sampel di kedua penelitian yang berbeda dan membuat masyarakat menjawab kuesioner
dengan asal-asalan karena adanya rasa bosan.
Dalam penelitian survei ini, pembuatan kuesioner merupakan hal yang penting untuk
pengumpulan data. Tujuan pembuatan kuesioner sendiri adalah untuk memperoleh informasi
yang relevan dengan tujuan survei, dan untuk memperoleh informasi dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin. Analisis kuesioner pada penelitian survei ini dilakukan dengan
metode likert. Sehingga pembuatan soal kuesioner disesuaikan dengan metode likert.
Metode skala likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan
distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Pengungkapan sikap dengan skala
likert sangat popular dilakukan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan skala likert merupakan
metode yang praktis, dimana pada skala likert yang dirancang dengan baik pada umumnya
memiliki reabilitas yang memuaskan (Risnita, 2012). Prosedur penskalaan dengan metode
Likert didasari oleh dua asumsi, antara lain (Azwar, 1999):

11

1. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang
favorable atau pernyataan yang tidak favorable
2. Untuk pernyataan positif, jawaban responden yang memiliki sikap positif harus diberi
nilai yang lebih tinggi dari jawaban responden yang mempunyai sifat negatif
Sehingga pertanyaan pada kuesioner dibedakan menjadi 5 bagian pertanyaan, yaitu biodata
responden, pengetahuan masyarakat terhadap daur ulang sampah rumah tangga, sikap
masyarakat terhadap daur ulang sampah rumah tangga, partisipasi masyarakat dalam daur
ulang sampah rumah tangga, dan informasi pendukung pelaksanaan program. Penilaian
dengan metode likert dilakukan pada bagian pertanyaan pengetahuan, sikap, dan partisipasi.
Berikut adalah kriteria analisis setiap bagian pertanyaan pada kuesioner :
1. Biodata Responden adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang

mempengaruhi individu dalam membentuk persepsi, seperti usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran.
a. Usia
usia adalah selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat penelitian
dilakukan. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah responden yang
memiliki usia produktif. Rentang usia yang dipilih yaitu yang sudah memasuki masa
remaja akhir hingga masa dewasa akhir.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah sifat fisik responden atau identitas biologis responden yang
terbagi atas dua kategori, yaitu perempuan dan laki-laki.
c. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi terakhir yang telah
diselesaikan oleh responden. Pertanyaan tingkat pendidikan dalam kuesioner ini akan
dihubungkan dengan pengetahuan warga terkait daur ulang sampah.
d. Status pekerjaan
Status pekerjaan dikelompokkan mejadi dua yaitu bekerja dan tidak bekerja.
Masyarakat dikatakan tidak bekerja apabila menganggur, pelajar, serta ibu rumah
tangga. Masyarakat dikatakan bekerja apabila mendapatkan penghasilan seperti buruh,
PNS, dan wiraswasta.
12

e. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh masyarakat setiap
bulannya. Variabel ini diukur dengan mengetahui jumlah penghasilan rata-rata yang
diperoleh masyarakat setiap bulannya dan dinyatakan dalam rupiah. Tingkat
pendapatan yang diukur dalam penelitian ini adalah penghasilan keluarga. Tingkat
pendapatan dikategorikan menjadi rendah dan tinggi berdasarkan besar UMK (Upah
Minimum Kabupaten/Kota) perbulan Kota Surabaya tahun 2015, yaitu Rp 2.444.301.
sehingga tingkatan pendapatan dibedakan berdasarkan :
(1) < Rp 2.444.301 = Rendah
(2) > Rp 2.444.301 = Tinggi
Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi pula tingkat konsumtifitas
terhadap suatu produk, sehingga sampah yang dihasilkan semakin tinggi.
f. Pengeluaran
Data tingkat pengeluaran ini digunakan sebagai kroscek terhadap tingkat pendapatan
yang didapatkan setiap bulannya. Tingkat pengeluaran juga berpengaruh terhadap laju
timbulan sampah yang dihasilkan
2. Pengetahuan masyarakat adalah pemahaman responden mengenai daur ulang sampah
yang diperoleh dari informasi yang diterima. Variabel ini akan diukur dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang hasilnya akan dinilai sesuai dengan jawaban responden. Masingmasing pertanyaan akan dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) jawaban A diberi nilai 1
(ii) jawaban B diberi nilai 2
(iii) jawaban C diberi nilai 3
(iv) jawaban D diberi nilai 4
(v) jawaban E diberi nilai 5
3. Sikap masyarakat adalah sikap atau pandangan responden melalui proses penginderaan
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan sampah terutama daur ulang
sampah. Persepsi yang dibentuk dalam diri masing-masing individu meliputi persepsi
mengenai kegiatan, proses, ataupun hasil dari pengelolaan sampah. Pernyataan yang
13

diajukan kepada responden adalah pernyataan-pernyataan positif yang berjumlah 10 buah


pernyataan. Terdapat 5 jenis respon dalam skala yang digunakan, yaitu:
(a) STS (sangat tidak setuju, nilai 1)
(b) TS (tidak setuju, nilai 2)
(c) KS (kurang setuju, nilai 3)
(d) CS (cukup setuju, nilai 4)
(e) S (setuju, nilai 5)
4. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah keterlibatan masyarakat
dalam upaya mengelola sampah terutama dalam mendaur ulang sampah. Partisipasi
masyarakat terbagi dua, yaitu partisipasi secara langsung dan partisipasi secara tidak
langsung.
a. Partisipasi secara langsung adalah keterlibatan masyrakat secara langsung dalam
proses pengelolaan sampah terutama daur ulang sampah, yaitu adanya pengorbanan
waktu dan tenaga secara langsung untuk mendaur ulang sampah rumah tangga. Bentuk
partisipasi masyarakat dalam mendaur ulang sampah secara langsung yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Minimisasi bahan yang sulit diurai. Contoh bahan yang sulit diurai secara alami
adalah plastik dan kertas.
2. Pemilahan sampah. Pemilahan sampah dilakukan dengan cara memisakan sampahsampah ke dalam kelompok tertentu. Misalnya pemisahan sampah organik mudah
dikomposkan dan sampah anorganik. Fungsi pemilahan ini juga dapat meningkatkan
kualitas hasil daur ulang sampah.
3. Pemindahan sampah ke tempat pembuangan sementara. Dalam hal ini, tempat
pembuangan sementara yang dimaksud adalah fasilitas bank sampah. Bank sampah
menjadi tempat masyarakat dalam menabung sampah. Sehingga bank sampah
menjadi fasilitas untuk reduksi sampah.
4. Daur ulang sampah. Pemanfaatan kembali sampah dapat dilakukan dengan cara
memakai kembali sampah-sampah yang masih dapat digunakan ataupun dapat didaur
ulang menjadi barang lain yang berguna dan dapat memiliki nilai jual.
5. Mengikuti kegiatan kebersihan. Kegiatan kebersihan adalah kegiatan bersama yang
rutin dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga agar lingkungannya tetap bersih dari
sampah, seperti gotong royong untuk kerja bakti.
14

b. Partisipasi secara tidak langsung adalah keterlibatan masyarakat dalam daur ulang
sampah yang tidak mewajibkan masyarakat bersentuhan secara langsung dengan
sampah. Bentuk partisipasi masyarakat dalam daur ulang sampah secara tidak langsung
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pembayaran retribusi untuk fasilitas pengelolaan sampah. Pembayaran retribusi untuk
pengelolaan sampah dilakukan untuk membayar jasa petugas yang mengumulkan dan
mengangkut sampah serta untuk membiayai pelayanan persampahan lainnya.
2. Mengikuti kegiatan penyuluhan atau pelatihan mengenai daur ulang sampah rumah
tangga.
3. Memberikan saran/kritik kepada pengurus RT/RW terkait dengan system pengelolaan
sampah terutama daur ulang sampah.
Tingkat partisipasi masyarakat akan diukur dengan mengajukan pernyataan-pernyataan
yang merupakan penjabaran dari bentuk-bentuk pengelolaan sampah yang telah
dipaparkan di atas. Masing-masing pernyataan tersebut akan dinliai dengan ketentuan
sebagai berikut:
(i)

TP (Tidak pernah diberi skor 1)


(ii) J (Jarang: diberi skor 2)
(iii) CS (Cukup Sering: diberi skor 3)
(iv) S (Sering diberi skor 4)
(v) SS (Sangat sering diberi skor 5)

5. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan luar yang mempengaruhi
persepsi masyarakat, seperti lingkungan sosial di mana seseorang tinggal. Lingkungan sosial
yang dimaksud lebih menekankan kepada hubungan antara masyarakat dengan pemerintah
atau tokoh masyarakat serta tersedianya fasilitas untuk pengelolaan sampah. Variabel ini
diukur berdasarkan indikator sebagai berikut:
a. Peran pemerintah/tokoh masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah/tokoh masyarakat dalam mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi
dalam pengelolaan sampah. Kegiatan ini dapat berupa ajakan, sosialisasi maupun
pelatihan mengenai pengelolaan sampah terutama daur ulang sampah kepada
masyarakat. Variabel ini diukur dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan
15

respon Ya dan Tidak kepada responden. Penilaian peran pemerintah/tokoh


masyarakat didasari oleh hasil dari jawaban responden. Masing-masing pertanyaan akan
dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) Jawaban tidak: skor 1
(ii) Jawaban ya: skor 2
b. Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah di dalam
lingkungan tempat tinggal masyarakat untuk mendukung terlaksananya pengelolaan
sampah. Sarana yang dimaksud dapat berupa tempat sampah yang memisahkan antara
sampah organik dan sampah anorganik, bank sampah, maupun jasa pengumpulan
sampah ke tempat pembuangan sementara, komposter, dan kader lingkungan. Variabel
ini diukur dengan memberikan pertanyaan dengan respon Ya dan Tidak kepada
responden. Masing-masing pertanyaan akan dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) Jawaban tidak: skor 1
(ii) Jawaban ya: skor 2
Secara keseluruhan pembuatan kuesioner disesuaikan dengan kerangka pada gambar 3.1.

Faktor Internal Individu


Usia
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Pengeluaran
Pengetahuan
Sikap
Partisipasi

Persepsi Masyarakat terhadap Daur


Ulang Sampah Rumah Tangga

Faktor Eksternal Individu


Peran Pemerintah/ tokoh masyarakat
Sarana dan Prasarana

Partisipasi Masyarakat dalam Daur Ulang Sampah Rumah Tangga


Minimisasi bahan yang sulit terurai
Pemilahan sampah
Menabung sampah di Bank Sampah
Mengikuti kegiatan kerja bakti
Melakukan komposting terhadap sampah organik mudah dikomposkan
Melakukan daur ulang sampah tidak mudah dikomposkan
16
Pembayaran retribusi untuk fasilitas pengelolaan sampah
Mengikuti penyuluhan/pelatihan mengenai daur ulang sampah rumah tangga
Pemberian saran/kritik kepada RT/RW mengenai sistem pengelolaan sampah masyarakat terutama dalam daur ulang sam

Keterangan: berhubungan secara langsung


berhubungan secara tidak langsung
Gambar 3.1 Kerangka Analisis Pemberdayaan Masyarakat dalam Reduksi Sampah Rumah

Tangga di Sumber dengan Prinsip Daur Ulang Sampa

17

BAB IV
PEMBAHASAN
Analisa dilakukan menggunakan metode likert dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada masyarakat diberi skala antara 1 5. Sesuai penjabaran dalam bab 3 maka skala yang
digunakan dalam parameter dapat dilihat sebagai berikut:
1. Analisa Pengetahuan Masyarakat
Pemahaman responden mengenai daur ulang sampah yang diperoleh dari informasi yang
diterima. Variabel ini akan diukur dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
hasilnya akan dinilai sesuai dengan jawaban responden. Masing-masing pertanyaan akan
dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
(i) jawaban A diberi skor 1
(ii) jawaban B diberi skor 2
(iii) jawaban C diberi skor 3
(iv) jawaban D diberi skor 4
(v) jawaban E diberi skor 5
Data dan analisa pemahaman masyarakat dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data dan Perhitungan Analisa Pengetahuan Masyarakat RW 9
Nomor Pertanyaan
No

Nama

Alamat

Jumlah Skor

Skor Jawaban
1

Suhartini

RT 1

19

Rovi Susilo

RT 1

19

Santoro

RT 1

16

Mislan

RT 1

12

Nuryanto

RT 1

18

Ririn Silawati

RT 1

20

Agus Setiawan

RT 1

23

Priyadi

RT 1

17
18

Nomor Pertanyaan
No

Nama

Alamat

Jumlah Skor

Skor Jawaban
9

RR Sariati

RT 1

23

10

Sri Endang F.

RT 1

11

Sarimunah

RT 1

21

12

Soebagio

RT 1

21

13

Wahyu Hidayat

RT 1

25

14

Nano Wahyudi

RT 1

21

15

Marti

RT 1

18

16

Sudiadji

RT 1

19

17

Kusman

RT 1

19

18

Soemarti

RT 1

24

RT 1

22

19

Purwandono

20

Judi Sudarmanto

RT 1

23

21

Slamet P.

RT 1

22

22

Ir. Arifudi A.

RT 1

24

23

Nuriman

RT 1

24

Moh. Taufik H.

RT 1

25

25

Saodah

RT 1

21

26

Maf'ula

RT 1

25

27

Sumidjah

RT 1

25

28

Sanimah

RT 1

24

29

Sri Nur Heni

RT 1

25

30

Ninik S.

RT 1

25

31

Sukemi P.

RT 1

24

32

H.A. Moejianto

RT 1

25

19

Nomor Pertanyaan
No

Nama

Alamat

Jumlah Skor

Skor Jawaban
33

Yayuk

RT 1

19

34

Kohar

RT 1

15

35

Sudarsono

RT 1

25

36

Sofiya

RT 1

24

37

Puri A.G.

RT 1

24

38

Farida S.

RT 1

25

39

Ahmad Siswanto

RT 1

24

40

Martono

RT 1

24

41

Zainuddin

RT 2

22

42

Nurul Cholidah

RT 2

25

43

Leilia R.

RT 2

19

44

Steven

RT 2

18

45

Josevina S. D.

RT 2

18

46

Andoko

RT 2

18

47

Ina Fatmawati

RT 2

18

48

Ekhwan K.

RT 2

18

49

Kusnul C.

RT 2

18

50

Rianik

RT 2

18

51

Septian D.P.

RT 2

18

52

Bambang Gianto

RT 2

18

53

Baitu R.

RT 2

18

54

Djoni Agus

RT 2

18

55

Marta A.R.

RT 2

18

56

Soepriyatin

RT 2

20

Nomor Pertanyaan
No

Nama

Alamat

Jumlah Skor

Skor Jawaban
57

Siti Hanamaulida

RT 2

19

58

Harse R.

RT 2

18

59

Agus S.

RT 2

18

60

Solichah Zen

RT 2

18

61

Nurhamidah

RT 3

24

62

Prihatin

RT 3

22

63

Siti Hana

RT 3

23

64

N. Muslicah

RT 3

24

65

Chusnul Chotimah

RT 3

24

66

Misnanik

RT 3

23

67

Ida Wati

RT 3

21

68

Ninik S.

RT 3

24

69

Chusnul Chotimah

RT 3

24

70

Novriyanti

RT 3

25

71

Titin Martina

RT 3

25

72

Mustinatun

RT 3

24

73

Winarni

RT 3

23

74

Fajar Ahad

RT 3

24

75

Puuji Susanti

RT 3

25

76

Romelah

RT 3

25

77

Susy Andriani

RT 3

24

78

Elly

RT 3

24

79

Hendrik C.

RT 3

24

80

Sukayah

RT 3

23

21

Nomor Pertanyaan
No

Nama

Alamat

Jumlah Skor

Skor Jawaban
81

Rini Agustine

RT 3

23

82

Susi Ismawati

RT 3

25

83

Heidy Prima

RT 3

24

84

Santi

RT 3

22

85

Sri Sugianti

RT 3

24

86

Marmie

RT 3

25

87

Restanti

RT 3

24

88

Suyatinah

RT 3

25

89

Tri Oktaviani

RT 3

24

90

Mike M

RT 3

24

91

Sarijati

RT 3

25

92

Emmy Setiyawan

RT 3

25

93

Marijah

RT 3

25

94

Enie R

RT 3

24

95

Alimah

RT 3

25

96

Sugeng Widodo

RT 3

25

97

Tri Poerwati

RT 3

25

98

Nur badriyah

RT 3

25

99

Fitri Andayani

RT 3

24

100

Sri M

RT 3

24

Total Skor

2164

skor maksimal = jumlah soal x skor maksimal x jumlah penduduk

2500

Skor minimal = jumlah skor x skor minimal x jumlah penduduk

400

Hasil = total skor / skor maksimal

86.6%

22

Sumber: Hasil Perhitungan


Perhitungan Range skala
Skala minimal = Skor minimal / skor maksimal
= 400/2500
= 16%
Interval skala dibuat sedemikian rupa sehingga nilai intervalnya sama atau mendekati sama.
Berdasarkan nilai skor maksimal dan skor minimal parameter pengetahuan masyarakat maka
ditetapkan skor penilaian sebagai berikut:
Skala 1

Skala 2

0%

16%

Skala 3
37%

Skala 4
58%

Skala 5
79%

100%
Keterangan kriteria Interpretasi Skor:
0 16 %: sangat tidak tahu
17-37 %: tidak tahu
38-58 %: cukup tahu
59 79%: mengetahui
80-100 %: sangat mengetahui
Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden di RW 9 maka kecenderungan
jawaban bernilai 86,6% sehingga dapat disimpulkan masyarakat sangat mengetahui proses
pengelolaan sampah dan daur ulang sampah. Tingkat pengetahuan terbesar dimilki oleh warga
RT 3 jika dilihat dari data jawaban pertanyaan.
2. Analisa Sikap Masyarakat
Sikap atau pandangan responden melalui proses penginderaan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan pengelolaan sampah terutama daur ulang sampah. Persepsi yang
dibentuk dalam diri masing-masing individu meliputi persepsi mengenai kegiatan, proses,
ataupun hasil dari daur ulang sampah. Pernyataan yang diajukan kepada responden adalah
pernyataan-pernyataan positif yang berjumlah 10 buah pernyataan. Terdapat 5 jenis respon
dalam skala yang digunakan, yaitu:
Jawaban STS (sangat tidak setuju, nilai 1)
23

Jawaban TS (tidak setuju, nilai 2)


Jawaban KS (kurang setuju, nilai 3)
Jawaban CS (cukup setuju, nilai 4)
Jawaban S (setuju, nilai 5)
Data dan analisa sikap masyarakat dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Data dan Perhitungan Analisa Sikap Masyarakat RW 9
No

Nama

Alamat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Suhartini
Rovi Susilo
Santoro
Mislan
Nuryanto
Ririn Silawati
Agus Setiawan
Priyadi
RR Sariati
Sri Endang F.
Sarimunah
Soebagio
Wahyu Hidayat
Nano Wahyudi
Marti
Sudiadji
Kusman
Soemarti
Purwandono
Judi Sudarmanto
Slamet P.
Ir. Arifudi A.
Nuriman
Moh. Taufik H.
Saodah
Maf'ula
Sumidjah
Sanimah
Sri Nur Heni
Ninik S.
Sukemi P.
H.A. Moejianto

RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1

Nomor Pertanyaan
1 2 3 4 5
Skor Jawaban
3 2 4 2 2
3 4 3 2 2
4 3 4 3 3
3 3 3 3 2
4 4 3 4 2
3 4 3 4 3
3 4 4 3 2
4 4 3 2 2
3 3 3 3 2
4 3 3 3 3
4 3 3 3 2
3 4 3 4 3
3 3 3 3 3
5 5 3 3 2
4 5 2 2 2
3 5 2 3 3
2 4 3 3 2
3 4 3 3 2
4 4 4 4 3
5 5 5 5 4
5 5 3 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 4 4 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5

10

2
2
4
4
4
2
2
3
3
4
4
2
3
4
2
4
3
3
3
4
2
5
5
5
5
4
3
4
4
4
5
4

4
4
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
3
4
4
3
3
4
5
5
2
5
5
5
3
3
5
5

2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
2
3
4
4
3
4
3
3
2
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

3
1
4
3
4
3
4
3
4
4
2
3
3
4
3
4
3
3
4
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

28
28
34
32
35
31
32
32
32
36
30
31
29
37
30
35
28
31
36
46
38
49
50
50
47
49
48
47
47
47
50
49
24

No

Nama

Alamat

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

Yayuk
Kohar
Sudarsono
Sofiya
Puri A.G.
Farida S.
Ahmad Siswanto
Martono
Zainuddin
Nurul Cholidah
Leilia R.
Steven
Josevina S. D.
Andoko
Ina Fatmawati
Ekhwan K.
Kusnul C.
Rianik
Septian D.P.
Bambang Gianto
Baitu R.
Djoni Agus
Marta A.R.
Soepriyatin
Siti Hanamaulida
Harse R.
Agus S.
Solichah Zen
Nurhamidah
Prihatin
Siti Hana
N. Muslicah
Chusnul

RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3

Nomor Pertanyaan
1 2 3 4 5
Skor Jawaban
3 4 5 3 4
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
4 5 4 4 3
4 4 5 4 4
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 4 4 3 4
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 3 4 3 2
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
4 4 3 3 3
4 5 5 4 4
3 2 3 2 2
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
5 5 4 4 4
5 5 5 5 5
5 0 0 0 0
5 5 4 5 5

65
66
67
68
69

Chotimah
Misnanik
Ida Wati
Ninik S.
Chusnul

RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3

5
5
5
5
5

5
5
5
5
5

5
4
4
5
5

5
4
3
5
5

5
4
5
5
5

Jumla
6

10

h Skor

3
5
5
5
5
3
5
3
4
5
2
4
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
3
4
4
5
5
0
3

2
5
5
5
5
5
5
5
3
4
2
2
2
3
2
2
2
2
1
2
3
2
2
4
3
2
2
2
5
5
0
3

3
5
5
5
5
5
5
5
4
4
3
2
2
3
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
4
2
2
2
5
5
0
5

5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
5
5
0
5

2
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
3
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
5
5
0
5

34
50
50
50
50
48
50
48
39
43
32
32
32
35
32
33
31
32
26
32
35
32
32
30
41
26
32
32
47
50
5
45

5
4
3
5
5

4
5
4
5
5

5
5
5
5
5

5
5
5
5
5

5
5
5
5
5

49
46
44
50
50
25

No

Nama

Alamat

Nomor Pertanyaan
1 2 3 4 5
Skor Jawaban

Chotimah
Novriyanti
Titin Martina
Mustinatun
Winarni
Fajar Ahad
Puuji Susanti
Romelah
Susy Andriani
Elly
Hendrik C.
Sukayah
Rini Agustine
Susi Ismawati
Heidy Prima
Santi
Sri Sugianti
Marmie
Restanti
Suyatinah
Tri Oktaviani
Mike M
Sarijati
Emmy Setiyawan
Marijah
Enie R
Alimah
Sugeng Widodo
Tri Poerwati
Nur badriyah
Fitri Andayani

RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

Jumla
6

10

h Skor

5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5

5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

50
50
49
46
47
50
49
50
50
50
50
49
44
50
50
49
47
49
50
48
50
50
46
50
46
50
47
50
48
48

0
Sri M
RT 3
5 5 4 4 5 5 5 5
Total Skor
skor maksimal = jumlah soal x skor maksimal x jumlah penduduk
Skor minimal = jumlah skor x skor minimal x jumlah penduduk
Hasil = total skor / skor maksimal
Sumber: Hasil Perhitungan

48
1896
5000
1000
37.9%

70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
10

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5

5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5

5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5

26

Perhitungan Range skala


Skala minimal = Skor minimal / skor maksimal
= 1000/5000
= 20%
Interval skala dibuat sedemikian rupa sehingga nilai intervalnya sama atau mendekati sama
sehingga berdasarkan nilai skor maksimal dan skor minimal parameter pengetahuan
masyarakat maka ditetapkan skor penilaian sebagai berikut:
Skala 1

Skala 2

0%

Skala 3

20%

40%

Skala 4
60%

Skala 5
80%

100%
Keterangan kriteria Interpretasi Skor:
0 20 %: sangat tidak setuju
21-40 %: tidak setuju
41-60 %: cukup setuju
61 80%: setuju
81-100 %: sangat setuju
Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden di RW 9 maka kecenderungan
jawaban bernilai 37,9% sehingga dapat disimpulkan sikap masyarakat cenderung tidak setuju
dengan adanya kegiatan daur ulang sampah rumah tangga. Kegiatan daur ulang yang
dimaksud mencakup aktivitas daur ulang di rumah, aktivitas menumpuk sampah di rumah,
pemilahan sampah organik dan anorganik di rumah, kebermanfaatan kompos bagi rumah
tangga, keuntungan ekonomi dari kegiatan daur ulang, ketersediaan waktu untuk melakukan
daur ulang, prespektif kemudahan mendaur ulang sampah, pemanfaatan lagi sampah,
keberadaan bank sampah, dan partisipasi daur ulang untuk mereduksi timbulansampah di
rumah tangga.
Aspek Partisipasi Langsung Masyarakat
Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam proses pengelolaan sampah terutama daur
ulang sampah, yaitu adanya pengorbanan waktu dan tenaga secara langsung untuk mendaur
ulang sampah rumah tangga
27

Pernyataan yang diajukan kepada responden adalah pernyataan-pernyataan positif yang


berjumlah 8 buah pernyataan. Terdapat 5 jenis respon dalam skala yang digunakan, yaitu:
Jawaban TP (Tidak Pernah, nilai 1)
Jawaban J (Jarang, nilai 2)
Jawaban CS (kurang setuju, nilai 3)
Jawaban S (sering, nilai 4)
Jawaban SS (sangat sering, nilai 5)
Data dan analisa sikap masyarakat dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Data dan Perhitungan Analisa Partisipasi Langsung Masyarakat RW 9
No

Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Suhartini
Rovi Susilo
Santoro
Mislan
Nuryanto
Ririn Silawati
Agus Setiawan
Priyadi
RR Sariati
Sri Endang F.
Sarimunah
Soebagio
Wahyu Hidayat
Nano Wahyudi
Marti
Sudiadji
Kusman
Soemarti
Purwandono
Judi Sudarmanto
Slamet P.
Ir. Arifudi A.
Nuriman
Moh. Taufik H.
Saodah
Maf'ula
Sumidjah
Sanimah

Alama
t
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1

Nomor Pertanyaan
1
2
3
4
Skor Jawaban
2
1
2
4
1
1
4
4
2
3
2
1
2
4
4
1
3
1
1
1
3
1
3
1
3
3
3
1
3
3
3
1
3
3
2
1
3
2
4
1
3
3
3
1
2
1
3
2
3
2
2
1
3
1
4
2
2
1
3
2
2
1
4
1
3
1
3
1
2
1
3
1
3
1
3
1
1
2
2
4
1
1
2
1
4
4
4
4
1
2
1
2
4
4
2
4
1
2
2
4
1
2
2
4
2
2
2
4
3
2
2
4

3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
1
2
2
1
1
1
3
1
4
1
1
1
1

2
1
2
3
2
3
3
2
3
2
3
1
2
3
1
2
3
2
3
1
1
2
1
2
1
1
1
1

2
2
2
1
2
2
3
2
1
1
3
3
1
3
3
3
2
2
3
4
2
4
1
4
3
3
4
4

4
4
1
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4

12
12
10
14
8
10
13
12
11
12
12
10
10
13
10
9
10
9
9
10
6
19
7
18
10
10
11
12
28

No

Nama

29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

Sri Nur Heni


Ninik S.
Sukemi P.
H.A. Moejianto
Yayuk
Kohar
Sudarsono
Sofiya
Puri A.G.
Farida S.
Ahmad Siswanto
Martono
Zainuddin
Nurul Cholidah
Leilia R.
Steven
Josevina S. D.
Andoko
Ina Fatmawati
Ekhwan K.
Kusnul C.
Rianik
Septian D.P.
Bambang Gianto
Baitu R.
Djoni Agus
Marta A.R.
Soepriyatin
Siti Hanamaulida
Harse R.
Agus S.
Solichah Zen
Nurhamidah
Prihatin
Siti Hana
N. Muslicah
Chusnul Chotimah
Misnanik

Alama
t
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3

Nomor Pertanyaan
1
2
3
4
Skor Jawaban
2
2
2
4
2
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
4
2
4
3
1
2
2
2
4
5
5
5
5
4
2
4
4
3
2
3
4
2
2
2
2
3
2
2
4
2
2
2
4
2
2
1
1
3
4
3
3
1
1
1
1
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
3
4
2
2
3
2
3
3
4
3
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
3
3
2
1
2
2
3
2
2
2
4
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
2
4
4
5
3
3
3
3
4
4
5
3

Jumla
5

h Skor

1
1
4
1
4
1
5
4
1
2
2
1
1
3
1
2
2
4
2
3
1
1
1
1
2
3
3
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
4

1
1
4
2
2
1
5
4
3
2
1
2
1
4
1
1
1
3
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
4
2
2
2
5
4

4
4
4
4
1
4
5
4
4
2
4
2
3
4
2
1
1
3
1
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
4
5
4
5
4
3

4
4
4
4
4
4
5
4
4
2
4
4
2
4
3
4
4
5
4
4
3
3
3
3
4
4
3
2
3
4
4
4
5
5
5
5
5
4

11
11
20
11
14
11
25
18
13
10
13
11
7
16
5
11
11
17
11
16
5
5
7
10
11
14
12
11
11
11
11
11
24
23
23
20
17
20

29

No

Nama

67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
10

Ida Wati
Ninik S.
Chusnul Chotimah
Novriyanti
Titin Martina
Mustinatun
Winarni
Fajar Ahad
Puuji Susanti
Romelah
Susy Andriani
Elly
Hendrik C.
Sukayah
Rini Agustine
Susi Ismawati
Heidy Prima
Santi
Sri Sugianti
Marmie
Restanti
Suyatinah
Tri Oktaviani
Mike M
Sarijati
Emmy Setiyawan
Marijah
Enie R
Alimah
Sugeng Widodo
Tri Poerwati
Nur badriyah
Fitri Andayani

Alama
t
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3

Nomor Pertanyaan
1
2
3
4
Skor Jawaban
4
3
3
3
4
4
3
5
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
2
4
5
5
5
5
4
4
4
4
3
2
2
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
3
3
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
3
3
5

Jumla
5

h Skor

4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
3
4
5
5
4
5
4
5
3
5
5
5
5
5
5
3
5
4
5

3
3
4
4
4
4
4
4
5
2
5
4
2
3
3
3
4
4
4
5
4
5
3
5
5
5
5
4
5
3
5
4
3

3
2
2
4
4
4
3
3
5
2
5
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
3
5
4
4

5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5

17
21
22
24
24
25
22
25
25
16
25
20
15
17
19
19
22
21
20
23
17
22
19
23
24
22
23
23
23
19
25
21
20

23
1543
4000
800

RT 3
0
Sri M
5
4
4
5
5
5
Total Skor
skor maksimal = jumlah soal x skor maksimal x jumlah penduduk
Skor minimal = jumlah skor x skor minimal x jumlah penduduk

30

No

Alama

Nama

Jumla

Nomor Pertanyaan
1
2
3
4
Skor Jawaban

Hasil = total skor / skor maksimal


Sumber: Hasil Perhitungan

h Skor
38.6%

Perhitungan Range skala


Skala minimal = Skor minimal / skor maksimal
= 800/4000
= 20%
Interval skala dibuat sedemikian rupa sehingga nilai intervalnya sama atau mendekati sama
sehingga berdasarkan nilai skor maksimal dan skor minimal parameter pengetahuan
masyarakat maka ditetapkan skor penilaian sebagai berikut:
Skala 1

Skala 2

0%

Skala 3

20%

Skala 4

40%

60%

Skala 5
80%

100%
Keterangan kriteria Interpretasi Skor:
0 20 %: tidak pernah
21-40 %: jarang
41-60 %: cukup sering
61 80%: sering
81-100 %: sangat sering
Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden di RW 9 maka kecenderungan
jawaban bernilai 38,6% sehingga dapat disimpulkan masyarakat jarang melakukan
berpartisipasi secara langsung dalam daur ulang sampah rumah tangga.
3. Analisa Partisipasi Masyarakat secara Tidak Langsung
Keterlibatan masyarakat dalam daur ulang sampah yang tidak mewajibkan masyarakat
bersentuhan secara langsung dengan sampah. Pernyataan yang diajukan kepada responden
adalah pernyataan-pernyataan positif yang berjumlah 5 buah pernyataan. Terdapat 5 jenis
respon dalam skala yang digunakan, yaitu:
Jawaban TP (Tidak Pernah, nilai 1)
31

Jawaban J (Jarang, nilai 2)


Jawaban CS (kurang setuju, nilai 3)
Jawaban S (sering, nilai 4)
Jawaban SS (sangat sering, nilai 5)
Data dan analisa sikap masyarakat dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Data dan Perhitungan Analisa Partisipasi Langsung Masyarakat RW 9
No

Nama

Alamat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Suhartini
Rovi Susilo
Santoro
Mislan
Nuryanto
Ririn Silawati
Agus Setiawan
Priyadi
RR Sariati
Sri Endang F.
Sarimunah
Soebagio
Wahyu Hidayat
Nano Wahyudi
Marti
Sudiadji
Kusman
Soemarti
Purwandono
Judi Sudarmanto
Slamet P.
Ir. Arifudi A.
Nuriman
Moh. Taufik H.
Saodah
Maf'ula
Sumidjah
Sanimah
Sri Nur Heni
Ninik S.
Sukemi P.
H.A. Moejianto

RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1

Nomor Pertanyaan
1
2
3
Skor Jawaban
2
2
4
3
1
2
3
3
2
1
1
2
3
3
3
2
2
2
1
1
2
3
1
1
2
3
3
2
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
3
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
2
2
1
3
2
1
4
2
2
1
1
2
1
4
4
3
1
1
1
4
4
4
2
2
2
1
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
3
3
3

4
2
3
1
2
1
3
3
2
2
1
1
1
2
4
3
2
3
4
1
2
3
1
4
2
2
2
2
2
2
4
3

4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
2
4
3
5
1
4
4
4
4
2
4
4
4
3

16
10
15
9
15
11
11
12
14
10
10
9
10
13
14
11
10
12
13
10
9
19
5
20
12
11
15
10
12
12
20
15
32

No

Nama

Alamat

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

Yayuk
Kohar
Sudarsono
Sofiya
Puri A.G.
Farida S.
Ahmad Siswanto
Martono
Zainuddin
Nurul Cholidah
Leilia R.
Steven
Josevina S. D.
Andoko
Ina Fatmawati
Ekhwan K.
Kusnul C.
Rianik
Septian D.P.
Bambang Gianto
Baitu R.
Djoni Agus
Marta A.R.
Soepriyatin
Siti Hanamaulida
Harse R.
Agus S.
Solichah Zen
Nurhamidah
Prihatin
Siti Hana
N. Muslicah
Chusnul

RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 1
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 2
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3

Nomor Pertanyaan
1
2
3
Skor Jawaban
0
0
0
1
1
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
1
2
4
4
4
1
1
1
2
5
4
3
3
4
2
2
3
2
2
1
2
2
1
3
3
3
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
3
2
2
1
2
2
1
2
2
1
5
5
5
5
5
5
5
0
0
5
5
3

65
66
67
68
69

Chotimah
Misnanik
Ida Wati
Ninik S.
Chusnul

RT 3
RT 3
RT 3
RT 3
RT 3

5
3
5
3
3

5
4
5
3
4

5
4
5
3
4

Jumlah
4

Skor

0
1
4
4
4
1
4
2
3
3
3
1
1
4
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
3
1
1
1
5
5
0
3

0
4
4
4
4
4
4
4
5
3
5
2
2
3
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
5
5
0
5

0
9
20
20
20
10
20
9
19
16
15
8
8
16
8
9
11
8
7
11
8
8
8
8
13
8
8
8
25
25
5
21

5
5
5
3
4

4
3
4
3
4

24
19
24
15
19
33

No

Nama

Alamat

Nomor Pertanyaan
1
2
3
Skor Jawaban

Chotimah
70
Novriyanti
RT 3
5
5
5
71
Titin Martina
RT 3
5
5
5
72
Mustinatun
RT 3
5
5
5
73
Winarni
RT 3
5
5
5
74
Fajar Ahad
RT 3
4
5
5
75
Puuji Susanti
RT 3
5
5
5
76
Romelah
RT 3
2
2
2
77
Susy Andriani
RT 3
5
5
5
78
Elly
RT 3
4
4
4
79
Hendrik C.
RT 3
3
3
4
80
Sukayah
RT 3
2
3
4
81
Rini Agustine
RT 3
5
4
4
82
Susi Ismawati
RT 3
4
4
4
83
Heidy Prima
RT 3
4
4
4
84
Santi
RT 3
4
4
4
85
Sri Sugianti
RT 3
4
4
4
86
Marmie
RT 3
4
4
3
87
Restanti
RT 3
3
3
4
88
Suyatinah
RT 3
4
4
4
89
Tri Oktaviani
RT 3
4
5
4
90
Mike M
RT 3
4
4
4
91
Sarijati
RT 3
5
4
4
92
Emmy Setiyawan RT 3
4
4
4
93
Marijah
RT 3
5
5
4
94
Enie R
RT 3
5
4
4
95
Alimah
RT 3
4
4
4
96
Sugeng Widodo
RT 3
4
4
4
97
Tri Poerwati
RT 3
5
5
5
98
Nur badriyah
RT 3
4
4
4
99
Fitri Andayani
RT 3
4
4
4
100
Sri M
RT 3
4
4
4
Total Skor
skor maksimal = jumlah soal x skor maksimal x jumlah penduduk
Skor minimal = jumlah skor x skor minimal x jumlah penduduk
Hasil = total skor / skor maksimal
Sumber: Hasil Perhitungan

Jumlah
4

Skor

5
5
5
5
5
5
2
5
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4

5
5
5
5
5
5
2
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
3
4

25
25
25
25
24
25
10
25
19
17
17
22
20
20
20
20
18
18
20
21
20
22
20
22
22
20
20
25
19
19
20
1530
2500
500
61.2%

Perhitungan Range skala


34

Skala minimal = Skor minimal / skor maksimal


= 500/2500
= 20%
Interval skala dibuat sedemikian rupa sehingga nilai intervalnya sama atau mendekati sama
sehingga berdasarkan nilai skor maksimal dan skor minimal parameter pengetahuan
masyarakat maka ditetapkan skor penilaian sebagai berikut:
Skala 1
0%

Skala 2
20%

Skala 3
40%

Skala 4
60%

Skala 5
80%

100%
Keterangan kriteria Interpretasi Skor:
0 20 %: tidak pernah
21-40 %: jarang
41-60 %: cukup sering
61 80%: sering
81-100 %: sangat sering
Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden di RW 9 maka kecenderungan
jawaban bernilai 61,2% sehingga dapat disimpulkan masyarakat sering melakukan
berpartisipasi secara tidak langsung dalam daur ulang sampah rumah tangga.
Dari hasil survei yang telah dilakukan didapatkan kondisi masyarakat RW 9 Kelurahan
Kertajaya, Kecamatan Gubeng sudah mengerti mengenai reduksi sampah, terutama daur ulang
sampah. Dari 100 KK yang dijadikan sampel, 40 KK diantaranya merupakan warga RT 1, 40
KK yang lain merupakan warga RT 3, dan 20 KK sisanya merupakan warga RT 2.
Pengambilan sampel yang lebih sedikit di RT 2 dikarenakan di RT tersebut juga menjadi lokasi
sampling penelitian lainnya di waktu bersamaan. Sehingga pembagian sampel di RT 2
bertujuan untuk mencegah adanya masyarakat yang menjadi sampel di kedua penelitian yang
berbeda dan membuat masyarakat menjawab kuesioner dengan asal-asalan karena adanya rasa
bosan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden di RW 9 mengenai pengetahuan
warga terkait daur ulang sampah, masyarakat sangat mengetahui proses pengelolaan sampah
35

dan daur ulang sampah. Tingkat pengetahuan terbesar dimilki oleh warga RT 3 jika dilihat dari
data jawaban pertanyaan. Namun, masyarakat jarang melakukan berpartisipasi secara
langsung dalam daur ulang sampah rumah tangga. Hal ini diperkuat dengan keterangan yang
didapat dari ketua RW 9, dimana pada masing-masing RT sudah memiliki program unggulan
yang berbeda terkait daur ulang sampah. Pada RT 1, daur ulang sampah dilakukan terhadap
sampah organik dapat dikomposkan seperti sampah buah menjadi pupuk cair. Adapun di RT 3
kegiatan daur ulang sampah dilakukan terhadap sampah non kompos seperti kertas dan plastik
menjadi produk hiasan rumah dan juga baju untuk fashion show. Adapun di RT 2 masih belum
terbentuk program unggulan. Pada RW 9 sendiri terdapat fasilitas bank sampah yang
pelayananya mencakup 1 RW. Namun yang disayangkan adalah hanya RT 3 yang paling
dominan menabung di bank sampah.
Dalam hal keberadaan tokoh masyarakat dan sarana dan prasarana, Masyarakat RW 9
Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng,telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana terkait
daur ulang sampah, seperti komposter, bank sampah, dan keberadaan kader lingkungan.
Sarana dan prasarana tersebut mendukung masyarakat RW 9 dalam melakukan daur ulang
sampah. Upaya kontrol terhadap masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam
keberlanjutan program di masyarakat.

36

BAB V
PROGRAM YANG AKAN DITERAPKAN DAN PRIORITAS PROGRAM
Program yang akan diterapkan pada masyarakat sasaran disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat yang didapatkan dari hasil analisis survey, dimana dalam penelitan ini metode
survey yang digunakan adalah kuisioner. Dari hasil analisis kuisioner yang telah dilakukan
didapatkan beberapa susunan program yang akan dilaksanakan. Program yang dilaksanakan
pada masing masing RT berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dan orientasi
pengembangan program kedepan dengan penjelasan sebagai berikut.
5.1

Kesesuaian Program dengan Kebutuhan dan Orientasi Pengembangan Program


RT 1
Berdasarkan data kondisi eksisting dan hasil analisis survey, masyarakat RT 1
mempunyai pengetahuan akan daur ulang sampah sudah baik namun, penerapan atau
program daur ulang sampah atau pegolahan untuk sampah nonbiodegradable di RT 1
tidak ada namun di RT 1 sudah berjalan program pembuatan pupuk kompos dan
percobaan pembuatan pupuk cair. Pengetahuan dan partisipasi masyarakat akan
pengomposan cukup baik, namun untuk tingkat partisipasi masyarakat RT 1 dalam
pengelolaan sampah nonbiodegradable kurang. Hal ini bertolak belakang dengan
sudah adanya bank sampah yang didirkan untuk RW 9 namun tidak adanya nasabah
dari RT 1. Pada kondisi seperti ini, diperlukan program untuk meningkatkan partisipasi
warga RT 1 dalam pengelolaan sampah nonbiodegradable. Program yang
direncanakan untuk hal tersebut meliputi sosialisasi pembentukan kader bank sampah
dari RT 1 yang bertugas mengkoordinir pengumpulan atau tabungan sampah dari RT 1.
Serta didakannya sosialisasi pemilahan sampah dan pemicuan agar warga RT 1
menjadi nasabah aktif di bank sampah. Warga RT 01 tidak aktif ikut bank sampah
dikarenakan bank sampah menjadi 1 untuk se RW 09 dengan alasan pengumpulannya
terlalu jauh.
Selain itu, tidak mematikan potensi yang sudah ada, dalam upaya pengembangan
kegiatan pembuatan pupuk kompos dari sampah biodegradable, direncanakan program
sosialisasi dan pelatihan metode metode pengolahan sampah biodegradable dalam
37

rangka peningkatan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan yang nantinya akan
dipasarkan sehingga terwujud peningkatan aspek ekonomi di masyarakat.
RT 2
Berdasarkan data kondisi eksisting dan hasil analisis survey dan observasi lapangan,
secara garis besar pengetahuan warga RT 2 tentang daur ulang sampah sudah cukup
baik. Namun tingkat partisipasinya dalam kegiatan pengelolaan lingkungan sangat
kurang dibandingkan dengan RT RT yang lain dikarenakan masih kurangnya tingkat
kesadaran dan kebanyakan kaum ibu ibu bekrja sehingga kurang ada waktu untuk
mewujudkan

program

pengelolaan

lingkungan

seperti

daur

ulang

ataupun

pengomposan.
Kader lingkungan yang sudah terbentuk kurang berperan aktif dalam implementasi
program pengelolaan lingkungan terutama daur ulang sampah dan / atau pengomposan.
Program yang sudah ada sebelumnya yaitu program daur ulang sampah tidak berjalan,
program ini dirasa masih terlalu berat dan membutuhkan waktu, sehingga dibutuhkan
prrogram yang tidak terlalu membutuhkan ketlatenan dan memtuhkan banyak waktu.
Program yang direncanakan akan dikembangkan di RT 2 yaitu pembentukan tim
pemasaran untuk produk yang dihasilkan dari RT 1 dan RT . Sasaran dari program ini
adalah mengaktifkan kembali fungsi kader lingkungan atau dibentuknya tim baru
dalam program ini, ditambah dengan karang taruna. Selain itu, program lain yang akan
dikembangkan yaitu pengaktifan nasabah bank sampah seperti yang akann dilakukan
di RT 1 yaitu pembentukan tim yang mengoordinir pelaksanaan bank sampah. Sasaran
progra ini bia pengembalian peran aktif kembali para kader lingkungan, selain itu
meningkatkan peran atau partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah
yang dapat diukur dengan aktif menjadi nasabah bank sampah.
RT 3
Berdasarkan data kondisi eksisting dan hasil analisis surveydan observasi lapangan,
pengetahuan dan perilaku warga RT 3 baik dalam kegiatan daur ulang sampah, 100%
warga RT 3 aktif menjadi nasabah bank sampah, sebagian besar sudah melaksanakan
daur ulang. Pelaksanaan daur ulang sampah membutuhkan banyak waktu dan keuletan
38

sehingga tidak semua warga dapat berpartisipasi dalam proses atau kegiatan daur
ulang. Terdapat beberapa jenis produk daur ulang sampah yang sudah dihasilkan RT 3
dan sudah diperjualbelikan. Namun terbatasnya tenaga atau jumlah warga yang
mendaur ulang sampah dan dibutuhkannya waktu yang cukup banyak dalam mendaur
ulang, sehingga barang produksi daur ulang terbatas. Berdasarkan kondisi eksisting,
peran aktif kader lingkungan serta fasilitator sangat baik.
Barang daur ulang yang dihasilkan oleh warga RT 3 berkualitas cukup baik, sehingg
sangat berpotensi untuk ditingkatkan pemasarannya agar dapat mendorong
peningkatan aspek ekonomi. Dengan segala potensi yang sudah ada di RT 3,
direncanakan pelaksanaan program peningkatan kuantitas dan kualitas produksi
kerajinan hasil daur ulang sampah dengan produksi produk unggulan dan barang
kerajinan lain. Selain itu, peningkatan jumlah warga yang mendaur ulang dan
peningkatan intensitas kegiatan daur ulang dapat dilakukan dengan cara peningkatan
intensitas pelatihan daur ulang yang ditujukan untuk semua warga RT 3, peningkatan
pemasaran yang dilakukan oleh RT 1, serta peningkatan produk unggulan dan produk
yang banyak permintaan.
Selain program peningkatan daur ulang sampah, melihat potensi pelaksanaan program
bank sampah yang sudah baik di RT 3, berpotensi untuk dibentuk tim yang dapat
mengkoordinir pelaksanaan bank sampah dari RT 1 dan dan RT 2 dengan kata lain dari
dibentuknya tim dari RT 3 menjadi pengurus inti pelaksanaan program bank sampah di
RW 09 dikarenakan kegiatan bank sampah masih dipusatkan pada 1 RW 1 bank
sampah (sentralisasi).
5.2

Rincian Program yang akan dilaksanakan


Berdasarkan hasil pembahasan dari sub bab 5.1

beberapa program yang

direncanakanterkait dengan pengolahan sampah pada masing masing RT ( 01, 02, 03)
RW.09, Kelurahan Kertajaya, dibuat rincian pada masing masing program atau kegiatan
sebagai berikut.

39

RT 1
Program master : Pengaktifan warga RT 1 sebagai nasabah bank sampah
RW 09.
Tujuan : - Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
Penanganan sampah seperti pemilahan sampah, menabung di
bank sampah, dan lain -lain
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengurangi sampah
nonbiodegradable.
- Meningkatkan peran aktif dan kemampuan masyarakat dalam
-

memanajemen sebuah kegiatan.


Terciptanya kerukunan antar warga
Terciptanya kampung yang bersih dan berwawasan lingkungan
Membantu terwujudnya target RPJMN yaitu 100% peayanan
sampah.

Sasaran : - Seluruh warga RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecaatan


Gubeng Surabaya.
- kader lingkungan RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya,
Kecaatan
Gubeng Surabaya.
Indikatot ketercapaian : - terbentuknya tim atau kader yang mengkoordinir pelaksanaan
bank
sampah di RT 01
- 75 % warga RT 01 menjadi nasabah bank sampah RW 09
- Kegiatn menabung di bank sampah RW 09 rutin dilakukan
sesuai jadwal hingga mampu mendirikan bank sampah sendiri
di RT 01.
Waktu kegiatan : 6 bulan
Dibawah ini merupakan tabel analisis SWOT dari pelaksanaan program di atas.
Analisis ini didasarkan pada kondisi eksisting hasil survey yang dapt digunakan sebagai data
pendukung kelancaran pelaksanaan program.
Tabel 5.1 Analisis SWOT Program Master Pertama
Strength :
Sudah terdapatnya kader lingkungan
Pengetahuan dan kesadaran masyarakat

Weakness :
Kurangnya pengetahuan tentang
40

akan pengolahan sampah sudah cukup

baik
Sudah adanya bank sampah yang berpusat
di RW
Adanya kemauan untuk lebih baik dalam

pengoperasian bank sampah


Belum dilakukannya pemilahan sampah

setiap rumah
Terbatasnya sumber dana

pengelolaan lingkungan termasuk


pengolahan sampah
opportunity :
Adanya dukungan dari pihak Kelurahan,

RW
Terdapatnya fasilitator lingkungan yang

bertempat tinggal di RW 09
Banyaknya program pemerintah yang

treath :
Rawan kesenjangan sosial antar RT
Perubahan, atau pergantian kepengurus
RW

mengarah pada pengelolaan lingkungan,


seperti Surabaya Green and Clean, upaya
pemenuhan 100% pelayanan sampah, dan
lain lain.
Dari hasil analisis diatas didapatkan tahap tahap atau program program pendukung
untuk mencapai program master yang pertama yaitu sebagai berikut.
1. Sosialisasi bank sampah ke warga RT 01 yang akan disampaikan oleh fasilitator
lingkungan, Kecamatan Gubeng.
Tujuan : - meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam
penanganan sampah nonbiodegradable dalam wujud aktif dalam
kegiatan bank sampah
Sasaran : Seluruh warga RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan
Gubeng Surabaya.
Gambaran pelaksanaan program :

sosialisasi mengenai keuntungan menjalankan bank

sampah, gambaran umum bank sampah, cara atau


ketentuan ketentuan teknis menjalankan bank sampah.

41

Indikator ketercapaian : - 75 % warga RT 01 menjadi nasabah bank sampah RW 09


mengikuti
sosialisasi
-

75% warga memahami materi dan mengaplikasiannya dalam


kehidupan. Misalnya : menjadi nasabah bank sampah, sampah yang
akan ditabung sudah dipilah terlebih dahulu.

2. Pembentukan dan pelatihan kader atau tim bank sampah RT 01


Tujuan : - agar pelaksanaan bank sampah dapat berjalan dan terkontrol dengan
baik
- mnelatih kader agar menguasai jalannya dokumentasi sistem bank
sampah
Sasaran : ibu ibu RT 01
Gambaran pelaksanaan program : pemilihan kader yang bersedia dan berkomitmen dalam
mengontrol atau mengkoordinir pelaksanaan nabung
sampah RT 01 yang kemudian disalurkan ke bank
sampah yang berpusat di RW 09. Selain itu kader
bertugas untuk menggerakkan warga agar bersedia dan
rutin

menabung

di

bank

sampah.

Memberikan

pengarahan kepada warga tentang teknis pelaksanaan


nabung sampah di bank sampah.
Indikator ketercapaian : - beranggotakan minimal 3 orang
- Mencatat atau mendokumentasikan administrasi pelaksanaan bank
sampah bagi RT 01
3. Nabung rutin di bank sampah
Tujuan : - peningkatan aspek ekonomi dalam pengolahan bank sampah
melatih masyarakat agar dapat berpartisipasi rutin dalam
pengelolaan sampah (pengoperasian bank sampah)
Sasaran : seluruh warga RT 01 / RW 09 Kelurahan Kertajaya
Gambaran pelaksanaan program : nabung rutin, memilah dari rumah sebelum ditabung
42

Indikator ketercapaian : - menabung rutin minimal dilakukan 2 minggu sekali


- 60% warga berpartisipasi
- dilakukan pencatatan administrasi dengan rapi

Program master : peningkatan kuantitas dan variasi produksi pupuk dari


sampah biodegradble.
Tujuan : - Meningkatkan partisipasi masyarakat tentang pengolahan
sampah,
terutama sampah biodegradable.
- peningkatan sektor ekonomi dari hasil pengolahan sampah.
- meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan
metode metode pengolahan sampah biodegradable
- Meningkatkan peran aktif dan kemampuan masyarakat dalam
-

memanajemen sebuah kegiatan.


Terciptanya kerukunan antar warga
Terciptanya kampung yang bersih dan berwawasan lingkungan
Membantu terwujudnya target RPJMN yaitu 100% pelayanan

sampah.
Pengembangan produksi pupuk cair

Waktu kegiatan : 6 bulan


Sasaran : - Seluruh warga RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan
Gubeng Surabaya.
- kader lingkungan RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya,
Kecamatan
Gubeng Surabaya.
- karang taruna RT 1
Indikator ketercapaian : - terbentuknya tim atau kader yang mengkoordinir pelaksanaan
pengolahan sampah biodegradable.
- 75 % warga RT 01 berpartisipasi dalam kegiatan
- Terjadinya peningkatan produksi kompos

Dibawah ini merupakan tabel analisis SWOT dari pelaksanaan program di atas.
Analisis ini didasarkan pada kondisi eksisting hasil survey yang dapat digunakan sebagai data
pendukung kelancaran pelaksanaan program.
Tabel 5.2 Analisis SWOT Program Maaster Kedua
43

Strength :
Sudah terdapatnya kader lingkungan
Pengetahuan dan kesadaran masyarakat
akan pengolahan sampah sudah cukup

baik terutama pegomposan


Adanya kemauan untuk lebih baik dalam
pengelolaan lingkungan termasuk

Weakness :
Kurangnya pengetahuan tentang

pengoperasian bank sampah


Terbatasnya sumber dana
Kurangya kemauan dan kemampuan

warga dalam memasarkan


Produksi kompos dan puuk cair masih
sedikit, dilakukan tidak rutin, atau ketika

pengolahan sampah
Sudah ada inovasi pembuatan pupuk cair

dari sampah buah


opportunity :
Adanya dukungan dari pihak Kelurahan,

RW
Terdapatnya fasilitator lingkungan yang

bertempat tinggal di RW 09
Lokasi Kelurahan dekat dengan pasar
Banyaknya program pemerintah yang

hanya dalam kerja bakti saja


treath :
Kurangnya sampah buah yang dihasilkan

di tingkat rumah tangga


Apabila dijual, ditakutkan harga dipasaran
tidak mampu bersaing dengan pupuk yang
lain atau kualitasnya kalah.

mengarah pada pengelolaan lingkungan,


seperti Surabaya Green and Clean, upaya
pemenuhan 100% pelayanan sampah, dan
lain lain.
Dari hasil analisis diatas didapatkan tahap tahap atau program program pendukung
untuk mencapai program master yang pertama yaitu sebagai berikut.
1. Sosialisasi dan pelatihan pengembangan atau metode metode pengomposan yang
sebelumnya sudah dilaksanakan
Tujuan : - meningkatkan kemauan masyarakat untuk mengembangkan
teknologi
pengomposan atau pengolahan pupuk cair yang sudah ada.
- meningkatkan ketertarikan masyarakat akan produk unggulan yang
mereka hasilkan
- menyetarakan pengetahuan masyarakat akan teknologi pengolahan
sampah biodegradable
Sasaran : - Seluruh warga RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan
Gubeng Surabaya.
44

Gambaran pelaksanaan program : sosialisasi mengenai metode atau cara pembuatan pupuk
cair dan kompos yang bagus dan berkualitas bagus,
diundang pemateri dari dinas pertanian.
Indikatot ketercapaian : - 75 % warga RT 01 mengikuti sosialisasi
- 75% warga memahami materi dan mengaplikasiannya dalam
kehidupan.
2. Pembentukan pengurus harian dalam program peembuatan kompos dan pupuk cair
Tujuan : - agar pelaksanaan pembuatan kompos dan pupuk cair dapat
terkontrol
-

denngan baik
pengurus bertugas berkoordinasi dengan wrga yang lain terkait

dengan
bahan, peralatan, dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk setiap
kegiatan pembuatan kompos dan pupuk cair
Sasaran : Seluruh warga RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan
Gubeng Surabaya yang bersedia dan berkomitmen sebagai pengurus
harian.
Gambaran pelaksanaan program :dipilih secara musyawarah pengurus harian untuk
mengkoordinasi pelaksanaan pembuatan kompos dan
pupuk cair, bertanggung jawab atas jadwal, penyediaan
bahan atau berkoordinasi dengan penjual buah yang ada
di pasar terdekat terkait pemanfaatan sampah buah yang
dihasilkan.
Indikator ketercapaian : - beranggotakan minimal 3 orang
3. Penjadwalan secara rutin proses pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair
Tujuan : - agar dapat meningkatkan produksi kompos dan pupuk cair
- agar terjadi peningkatan aspek ekonomi dalam pelaksanaan
pengolahan Sampah ( pembuatan kompos dan pupuk cair)
- meningkatkan kerukunan dan gotong royong antar warga
- meningkatkan rasa peduli atau awareness masyarakat akan
permasaahan lingkungan
45

Sasaran : Seluruh warga RT 01 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan


Gubeng Surabaya
Gambaran pelaksanaan program : pegolahan sampah biodegradable menjadi kompos dan
pupuk cair secara rutin
Indikator ketercapaian : - 60% warga berpartisipasi
- terjadi peningkatan produksi kompos dan pupuk cair
- kegiatan rutin diakukan minimal 3 minggu sekali

Evaluasi program
Tujuan : - memntau keberhasilan program
- memantau kendala kendala yang dihadapi
- memantau kemandirian masyarakat dalam melaksanakan program

RT 2
Program master : Pengaktifan warga RT 2 sebagai nasabah bank sampah
RW 09.
Tujuan : - Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
Penanganan sampah seperti pemilahan sampah, menabung di
bank sampah, dan lain -lain
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengurangi sampah
nonbiodegradable.
- Meningkatkan peran aktif dan kemampuan masyarakat dalam
-

memanajemen sebuah kegiatan.


Terciptanya kerukunan antar warga
Terciptanya kampung yang bersih dan berwawasan lingkungan
Membantu terwujudnya target RPJMN yaitu 100% pelayanan
sampah.

Sasaran : - Seluruh warga RT 02 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan


Gubeng Surabaya.
- kader lingkungan RT 02 / RW 09, Kelurahan Kertajaya,
Kecamatan
Gubeng Surabaya.
46

Indikator ketercapaian : - terbentuknya tim atau kader yang mengkoordinir pelaksanaan


bank
-

sampah di RT 02
75 % warga RT 02 menjadi nasabah bank sampah RW 09
Kegiatn menabung di bank sampah RW 09 rutin dilakukan
sesuai jadwal hingga mampu mendirikan bank sampah sendiri
di RT 02.

Waktu kegiatan : 6 bulan


Dibawah ini merupakan tabel analisis SWOT dari pelaksanaan program di atas.
Analisis ini didasarkan pada kondisi eksisting hasil survey yang dapt digunakan sebagai data
pendukung kelancaran pelaksanaan program.

Tabel 5.3 Analisis SWOT Program Master Pertama di RT 02

Strength :
Weakness :
Sudah terdapatnya kader lingkungan
Kurangnya pengetahuan tentang
Pengetahuan sudah cukup baik
pengoperasian bank sampah
Sudah adanya bank sampah yang berpusat Belum dilakukannya pemilahan sampah
di RW
setiap rumah

opportunity :
Adanya dukungan dari pihak Kelurahan,

RW
Terdapatnya fasilitator lingkungan yang

bertempat tinggal di RW 09
Banyaknya program pemerintah yang

Kurangnya partisipasi masyarakat dalam

program
Terbatasnya sumber dana
Kurangnya peran aktif dari kader

lingkungan
treath :
Rawan kesenjangan sosial antar RT
Perubahan, atau pergantian kepengurus
RW

47

mengarah pada pengelolaan lingkungan,


seperti Surabaya Green and Clean, upaya
pemenuhan 100% pelayanan sampah, dan
lain lain.
Dari hasil analisis diatas didapatkan tahap tahap atau program program pendukung
untuk mencapai program master yang pertama yaitu sebagai berikut.
1. Sosialisasi bank sampah ke warga RT 02 yang akan disampaikan oleh fasilitator
lingkungan, Kecamatan Gubeng.
Tujuan : - meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam
penanganan sampah nonbiodegradable dalam wujud aktif dalam
kegiatan bank sampah
Sasaran : Seluruh warga RT 02 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan
Gubeng Surabaya.
Gambaran pelaksanaan program :

sosialisasi mengenai keuntungan menjalankan bank

sampah, gambaran umum bank sampah, cara atau


ketentuan ketentuan teknis menjalankan bank sampah.
Indikator ketercapaian : - 75 % warga RT 02 menjadi nasabah bank sampah RW 09
mengikuti
sosialisasi
-

75% warga memahami materi dan mengaplikasikannya dalam


kehidupan. Misalnya : menjadi nasabah bank sampah, sampah yang
akan ditabung sudah dipilah terlebih dahulu.

2. Pembentukan dan pelatihan kader atau tim bank sampah RT 02.


Tujuan : - agar pelaksanaan bank sampah dapat berjalan dan terkontrol dengan
baik
- mnelatih kader agar menguasai jalannya dokumentasi sistem bank
sampah
Sasaran : ibu ibu RT 02

48

Gambaran pelaksanaan program : pemilihan kader yang bersedia dan berkomitmen dalam
mengontrol atau mengkoordinir pelaksanaan nabung
sampah RT 02 yang kemudian disalurkan ke bank
sampah yang berpusat di RW 09. Selain itu kader
bertugas untuk menggerakkan warga agar bersedia dan
rutin

menabung

di

bank

sampah.

Memberikan

pengarahan kepada warga tentang teknis pelaksanaan


nabung sampah di bank sampah.
Indikator ketercapaian : - beranggotakan minimal 3 orang
- Mencatat atau mendokumentasikan administrasi pelaksanaan bank
-

sampah bagi RT 02
Mandiri dalam mmengontrol terlaksananya bank sampah di RT 02,
hingga maksimal bisa mendirikan sendiri bank sampah untuk RT 02

3. Nabung rutin di bank sampah


Tujuan : - peningkatan aspek ekonomi dalam pengolahan bank sampah
melatih masyarakat agar dapat berpartisipasi rutin dalam
pengelolaan sampah (pengoperasian bank sampah)
Sasaran : seluruh warga RT 02 / RW 09 Kelurahan Kertajaya
Gambaran pelaksanaan program : nabung rutin, memilah dari rumah sebelum ditabung
Indikator ketercapaian : - menabung rutin minimal dilakukan 2 minggu sekali
- 60% warga berpartisipasi
- dilakukan pencatatan administrasi dengan rapi

Program master : pembentukan tim pemasaran produk hasil pengolahan


sampah (pupuk cair RT 01 dan kerajinan aur ulang RT
03)
Tujuan : - meningkatkan sektor ekonomi dari pegolahan sampah..
- menciptakan kerukunan antar warga di 1 RW.
- Meningkatkan peran aktif dan kemampuan masyarakat dalam
memanajemen sebuah kegiatan.
- Terciptanya kampung yang bersih dan berwawasan lingkungan
49

Membantu terwujudnya target RPJMN yaitu 100% pelayanan

sampah.
Pengembangan produksi pupuk cair

Sasaran : - Karang taruna RT 02 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan


Gubeng Surabaya.
- kader lingkungan RT 02 / RW 09, Kelurahan Kertajaya,
Kecamatan
Gubeng Surabaya.
Indikator ketercapaian : - terbentuknya tim atau kader yang mengkoordinir pelaksanaan
Pemasaran hasil pengolahan sampah.
- Terjualnya produk hasil pengolahan sampah RW 09 secara
-

komersil
Terjadinya peningkatan pendapatan / ekonomi dari penjualan

Dibawah ini merupakan tabel analisis SWOT dari pelaksanaan program di atas.
Analisis ini didasarkan pada kondisi eksisting hasil survey yang dapat digunakan sebagai data
pendukung kelancaran pelaksanaan program.

Tabel 5.4 Analisis SWOT Program Master pertama di RT 02


Strength :
Terdapat karang taruna yang aktif
Adanya kemauan untuk lebih baik dalam
pengelolaan lingkungan apalagi terdapat
keuntungan didalamnya
opportunity :
Adanya dukungan dari pihak Kelurahan,

Weakness :
Terbatasnya sumber dana
Kurangya kemampuan warga dalam

memasarkan
Terbatasnya teknologi pemasaran yang

dimiliki
treath :
Apabila dijual, ditakutkan harga

RW
Terdapatnya fasilitator lingkungan yang

dipasaran tidak mampu bersaing

bertempat tinggal di RW 09
Lokasi Kelurahan dekat dengan pasar
Banyaknya program pemerintah yang

kualitasnya kalah.
Sudah banyaknya penjualan produk

mengarah pada pengelolaan lingkungan,

dengan pupuk yang lain atau

hasil daur ulang sampah dipasaran

seperti Surabaya Green and Clean, upaya


50

pemenuhan 100% pelayanan sampah, dan


lain lain.
Dari hasil analisis diatas didapatkan tahap tahap atau program program pendukung
untuk mencapai program master yang pertama yaitu sebagai berikut.
1. Pembentukan tim pemasaran produk hasil pengolahan sampah oleh warga RW 09 dan
pelatihan strtegi pemasaran
Tujuan : - membentuk tim yang mengkoordinasi strategi pemasaran
- berkoordinasi dengan produsen terkait dengan permintaan, dan
sistem bagi hasil
- mengolah keuangan yang berkaitan dengan pemasaran produk
Sasaran : - karang taruna RT 02 / RW 09
- Kader lingkungan RT 02 / RW 09
Gambaran pelaksanaan program :

pelatihan intensif tentang strategi pemasaran dan

pengolahan keuangan
Indikator ketercapaian : - terbentuknya tim minimal 5 orang
- Tersusunya strategi pemasaran
- Dilakukannya praktek pemasaran
2. Evaluasi hasil pemasaran
Tujuan : - mengetahui keefektifan sistem pemasaran sebelumnya
- memperbaiki sistem pemasaran
Sasaran : tim pemasaran
Gambaran pelaksanaan program : evaluasi dan perbaikan
RT 3
Program master : pembentukan tim koordinator bank sampah RW 09
Tujuan : - Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
Penanganan sampah seperti pemilahan sampah, menabung di
bank sampah, dan lain -lain
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengurangi sampah
nonbiodegradable.
- Meningkatkan peran aktif dan kemampuan masyarakat dalam
memanajemen sebuah kegiatan.
51

Terciptanya kerukunan antar warga


Terciptanya kampung yang bersih dan berwawasan lingkungan
Membantu terwujudnya target RPJMN yaitu 100% peayanan
sampah.

Sasaran : - kader bank sampah RT 03 / RW 09, Kelurahan Kertajaya,


Kecamatan Gubeng Surabaya, yang sebelumnya sudah
terbentuk
Indikator ketercapaian : - terbentuknya tim atau kader yang mengkoordinir pelaksanaan
bank sampah di RW 09
-

Melakukan pencatatan untuk 1 RW


Mengingatkan koordinator koordinator RT 01 dan RT 02
untuk rutin menabung

Dibawah ini merupakan tabel analisis SWOT dari pelaksanaan program di atas.
Analisis ini didasarkan pada kondisi eksisting hasil survey yang dapt digunakan sebagai data
pendukung kelancaran pelaksanaan program.
Tabel 5.5 Analisis SWOT Program Master Pertama
Strength :
Sudah terdapatnya kader lingkungan yang

menguasai pengoperasian bank sampah


Warga sudah aktif menabung di bank

sampah
Adanya kemauan untuk lebih baik dalam

Weakness :
Belum dilakukannya pemilahan sampa

setiap rumah
Terbatasnya sumber dana

pengelolaan lingkungan termasuk


pengolahan sampah
opportunity :
Adanya dukungan dari pihak Kelurahan,

RW
Terdapatnya fasilitator lingkungan yang
bertempat tinggal di RW 09
Banyaknya program pemerintah yang

treath :
Rawan kesenjangan sosial antar RT
Perubahan, atau pergantian kepengurus

RW
Terjadinya kesibukan yang menumpuk
akhir tahun

mengarah pada pengelolaan lingkungan,


seperti Surabaya Green and Clean, upaya
52

pemenuhan 100% pelayanan sampah, dan


lain lain.
Dari hasil analisis diatas didapatkan tahap tahap atau program program pendukung
untuk mencapai program master yang pertama yaitu sebagai berikut.
1. Pemantauan kinerja tim koordinator.
Tujuan : - pemantaun kinerja pengoperasian bank sampah RW 09

Program master : Peningkatan produksi dan kualitas daur ulang sampah.


Tujuan : - Meningkatkan partisipasi masyarakat tentang pengolahan
sampah,
terutama sampah nonbiodegradable (daur ulang).
- peningkatan sektor ekonomi dari hasil pengolahan sampah.
- Meningkatkan peran aktif dan kemampuan masyarakat dalam
-

memanajemen sebuah kegiatan.


Terciptanya kerukunan antar warga
Terciptanya kampung yang bersih dan berwawasan lingkungan
Membantu terwujudnya target RPJMN yaitu 100% pelayanan

sampah.
Pengembangan produksi pupuk cair

Sasaran : - Seluruh warga RT 03 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan


Gubeng Surabaya.
- kader lingkungan RT 03 / RW 09, Kelurahan Kertajaya,
Kecamatan Gubeng Surabaya.
Indikator ketercapaian : - terjadi peningkatan produksi
- Terproduksinya produk daur ulang unggulan (bunga dari
-

kantong plastik)
Terjadinya peningkatan pendapatan ekonomi

Dibawah ini merupakan tabel analisis SWOT dari pelaksanaan program di atas.
Analisis ini didasarkan pada kondisi eksisting hasil survey yang dapat digunakan sebagai data
pendukung kelancaran pelaksanaan program.

Tabel 5.6 Analisis SWOT Program Master Kedua RT 03


53

Strength :
Sudah terdapatnya kader lingkungan
Sudah dilakukannya daur ulang sampah
Adanya kemauan untuk lebih baik dalam
pengelolaan lingkungan termasuk

Weakness :
Kurangnya tenaga yang mendaur ulang

sampah
Terbatasnya sumber dana
Terbatasnya waktu

pengolahan sampah
Sudah ada inovasi pembuatan pupuk cair

dari sampah buah


opportunity :
Adanya dukungan dari pihak Kelurahan,

RW
Terdapatnya fasilitator lingkungan yang

bertempat tinggal di RW 09
Lokasi Kelurahan dekat dengan pasar
Banyaknya program pemerintah yang

treath :
Apabila dijual, ditakutkan harga dipasaran
tidak mampu bersaing atau kualitasnya
kalah.

mengarah pada pengelolaan lingkungan,


seperti Surabaya Green and Clean, upaya
pemenuhan 100% pelayanan sampah, dan
lain lain.
Dari hasil analisis diatas didapatkan tahap tahap atau program program pendukung
untuk mencapai program master yang pertama yaitu sebagai berikut.
1. pelatihan daur ulang sampah yang akan disampaikan oleh fasilitator lingkungn yang
ada di RW 09
Tujuan : - meningkatkan produksi dan kualitas daur ulang sampah
- bekerjasama dengan RT 02 untuk pemasaran produk
- meningkatkan partisipasi masyarakat terutama RT 03 dalam daur
ulang sampah
Sasaran : - Seluruh warga RT 03 / RW 09, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan
Gubeng Surabaya.
Gambaran pelaksanaan program : pelatihan + praktek secara langsung dur ulang sampah,
bekerjasama dengan RT 02 dalam memasarkan produk

54

5.3

Prioritas Program
Prioritas program didasarkan pada tingkat pentingnya kegiatn dan pengaruh yang

ditimbulkan, dari rincian kegiatan di atas, program yang diprioritaskan adalah sebagai berikut.
1. daur ulang sampah di RT 03. (dikarenakan potensi pasar cukup besar atau banyak
pesanan sehingga menjadi potensi pasar yang sebainya segera dipenuhi karena akan
memberikan keuntungan. Selain itu menjaga atau meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam kegiatan daur ulang sampah.)
2. Peningkatan produksi kompos dan pupuk cair. (Dikarenakan partisipasi masyarakat
yang cukup baik. Dan merupkan inovasi atau ide menarik tentang pengolahan sampah
yang patut dikembangkan).
3. Pengaktifan nasabah bank sampah RT 01 dan RT 02, dan dibentuknya tim koordinator
bank sampah dari RT 03. (Bisa berjalan menyesuaikan atau berjalan beriringan).
4. Pelatihan strategi pemasaran. (dikarenakan menunggu terlebih dahulu peningkatan
produksi kompos dan daur ulang sampah meningkat terlebih dahulu).

55

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, edisi revisi 2010.
Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, Saifudin. 1999. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Badan Pusat statistik. 2015.Surabaya dalam Angka. Surabaya : BPS
Masyhuri, & Zainuddin, M, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.
(Bandung:
PT Refika Aditama, 2008)
Risnita. 2012. Pengembangan Skala Model Likert. Edu-Bio; Vol. 3.
Sekaran, Uma. 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba
Empat.
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

56

LAMPIRAN
1. Survey Pendahuluan + menyebar kuisioner ke warga. ( 27 November 2015)
Menghubungi stakeholder terkait + warga

2. Survey lanjutan survey I (menyebar atau mengisi kuisioner RT + ke waga). ( 4


November 2015)

57

3. Lanjutan survey (menyebar atau mengisi kuisioner ke waga). ( 8 November 2015)

58

Anda mungkin juga menyukai