Anda di halaman 1dari 37

PAPER SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

ANALISIS USAHA MIKRO PADA DISTRO LUCKY LIGHT CANDY

OLEH :
KELOMPOK IV

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2016

PROFIL ANGGOTA

Dwi Noviliani (A1C013027)

Hilma Hilawati

(A1C013039)

Dewi Wulan Sari (A1C013023)

Ferdi Julianto

(A1C013035)

Muhammad Tarmizi (A1C013091)

Erna Sariyani

(A1C013031)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Sang Maha Pencipta Allah Azza
Wajalla yang telah meridhoi kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
judul Analisis Usaha Mikro pada Distro Lucky Light Candy. Tak lupa pula
kami serayakan shalawat serta salam kepada Sang pembawa risalah Tuhan yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita menuju jalan yang diridhoiNya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang
mempunyai andil dalam proses pembuatan makalah ini atas bantuan dan
partisipasinya. Ucapan terima kasih disampaikan antara lain kepada:
1. Ibu Animah, yang telah memberikan tugas sebagai bahan pembelajaran.
2. I Putu Gede Swantara selaku pemilik Distro Lucky Light Candy yang
telah bersedia untuk di wawancarai.
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara moril maupun
meteril dari awal sampai akhir penyusunan laporan penelitian ini.
Walaupun penyusunan laporan ini telah diusahakan dengan sebaikbaiknya, namun tentu tak luput dari kekurangan, baik dalam penyusunan maupun
isi laporan ini.Oleh karena itu, penulis mengharapakan bantuan para pembaca
untuk berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Mataram, 31 Mei 2016

Kelompok IV

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul...................................................................................................i
Profil Anggota.......................................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................iii
Daftar Isi ...............................................................................................................iv
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah.................................................................................2

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Usaha Mikro...................................................................................4
2.2 Distro..............................................................................................6

BAB 3

METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian................................................................................8
3.2 Teknik Pengumpulan Data..............................................................8
3.3 Jenis Sumber Data...........................................................................8
3.4 Waktu dan Lokasi Penelitian...........................................................8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Profil distro Lucky Light Candy.................................................9
4.2 Proses produksi distro Lucky Light Candy.................................10
4.3 Proses akuntansi distro Lucky Light Candy................................12
4.4 Proses pemasaran distro Lucky Light Candy..............................14
4.5 Sumber daya manusia distro Lucky Light Candy.......................16
4.6 Analisis SWOT distro Lucky Light Candy.................................18
4.7 Solusi terhadap kelemahan oleh distro Lucky Light Candy........19
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan.....................................................................................21
4

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan komunikasi, berdampak
pula terhadap fashion masyarakat yang menjadi beraneka ragam dan unik.
Salah satu yang paling terlihat adalah dengan meningkatnya jumlah pengusaha
muda yang berbisnis di dunia fashion melalui distro, dimana distro ini
merupakan Distributor Outlet yang menjual berbagai macam kaos, jaket, tas,
sepatu, sendal, kemeja, dan lainnya yang dibuat dengan konsep sesuai gaya
anak muda modern. Banyak anak-anak muda yang membuka distro untuk
menyalurkan ide, kreativitas, dan kemampuannya untuk membuat dan
mendesain barang dengan unik dan menarik serta barang yang ditawarkan
hanya memiliki persediaan yang terbatas (limited stock) sehingga hal tersebut
menjadi kelebihan dari distro.
Pada awalnya distro hanya usaha yang biasa, tetapi dengan bertambahnya
tingkat minat masyarakat akan fashion maka semakin banyak peminat dari
usaha ini dan mempunyai pangsa pasar yang lebih berkembang, sehingga
bisnis ini menjadi bisnis yang menguntungkan. Selain itu, distro juga menjadi
tempat penitipan barang produksi pihak lain yang telah bekerja sama dengan
pemiliknya. Sehingga tidak hanya barang yang diproduksinya sendiri yang
ditawarkan dalam distro tersebut, melainkan barang milik pihak lain juga yang
sejenis namun beda merk atau dapat disebut juga dengan konsinyasi.
Fenomena ini juga semakin nyata terlihat di Pulau Lombok khususnya
Mataram, dimana terdapat banyak distro di setiap jalan yang menandakan
bahwa banyak desainer muda yang berminat untuk membuka usaha ini. Salah
satu distro yang terkenal di Mataram adalah Lucky Light Candy yang
berada di daerah Punia Mataram. Distro ini baru berdiri dan sudah memiliki
banyak pelanggan dan sudah dikenal oleh banyak anak muda Mataram.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih mendalam
mengenai distro Lucky Light Candy mulai dari sejarah terbentuknya distro
tersebut, proses produksi hingga pemasaran, pemilik dan sumber daya
manusia atau karyawan yang ada, hingga pencatatan akuntansi yang
mendukung manajemen distro tersebut, dan SWOT (Strenght, Weakness,
1

Opportunity, Threats) terhadap distro, serta solusi atas permasalahan yang


terjadi pada distro tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami
ajukan adalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana profil distro Lucky Light Candy?
1.2.2 Bagaimana proses produksi yang terjadi dalam distro Lucky Light
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7

Candy?
Bagaimana proses akuntansi dalam distro Lucky Light Candy?
Bagaimana proses pemasaran dalam distro Lucky Light Candy?
Bagaimana sumber daya manusia dalam distro Lucky Light Candy?
Bagaimana analisis SWOT terhadap distro Lucky Light Candy?
Bagaimana solusi terhadap kelemahan yang dimiliki oleh distro Lucky
Light Candy?

1.3 Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui profil distro, proses
produksi, proses akuntansi, proses pemasaran, analisis sumber daya manusia,
analisis SWOT dan solusi terhadap kelemahan dari usaha distro Lucky Light
Candy.
1.4 Manfaat
1.4.1. Bagi Penulis
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari
dan mengkaji lebih dalam mengenai analisis usaha distro.
b. Sebagai pedoman atau referensi untuk pembelajaran.

1.4.2

Bagi Pembaca
a. Memberikan wawasan yang lebih luas analisis usaha distro.
b. Memberikan pengetahuan lebih luas mengenai pengelolaan
(management) dari usaha distro.
c. Menumbuhkan semangat agar dapat menjadi pengusaha muda.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Usaha Mikro
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha
yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi
secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan

peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan


berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional (Iman dan Adi, 2009).
Usaha Mikro Kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari usaha menengah atau usaha besar, yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Usaha Mikro
adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah).
Kementerian Koperasi dan UKM mengelompokkan usaha mikro kecil
dan menengah menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan total asset, total
penjualan tahunan, dan status usaha dengan kriteria sebagai berikut:
a. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat
tradisional dan informal, dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan
belum berbadan hukum. Hasil penjualan bisnis tersebut paling banyak Rp.
100 juta.
b. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria
antara lain:
1.

Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

200.000.000,-(dua ratus juta) tidak termasuk tanah dan bangunan


tempat usaha.
2.
Usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp.
1 milyar.

3.

Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang


perusahaan yangdimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung

4.

maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau skala besar.


Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan
usaha yang tidakberbadan hukum atau badan usaha yang berbadan
hukum, termasuk koperasi.

2.1.1

Kriteria Usaha Mikro, Kecil & Menengah


Menurut World Bank dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu :
1. Small Enterprise, dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 30
orang,pendapatan setahun tidak melebihi $ 3 juta, jumlah aset tidak
melebihi $ 3 juta.
2. Micro Enterprise, dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari
10 orang,pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu, jumlah aset
tidak melebihi $ 100 ribu.

2.1.2

Tujuan dan Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah


Tujuan usaha mikro menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu bertujuan
menumbuhkan

danmengembangkan

usahanya

dalam

rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi


yang berkeadilan.
Usaha

mikro

mempunyai

peran

yang

penting

dalam

pembangunan ekonomi, karena intensitas tenaga kerja yang relatif


lebih tinggi dan investasi yang lebih kecil, sehingga usaha mikro lebih
fleksibel dalam menghadapi danberadaptasi dengan perubahan
pasar.Hal ini menyebabkan usaha mikro tidak terlalu terpengaruh oleh
tekanan eksternal, karena dapat mengurang impor danmemiliki
kandungan lokal yang tinggi. Oleh karena itu pengembangan
usahamikro dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi ekonomi
dan perubahanstruktur sebagai prakondisi pertumbuhan ekonomi
jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan.

2.2 Distro
2.2.1 Sejarah Distro
Distro berasal dari kata Distribution Store yang bisa diartikan
sebagai tempat/outlet/toko yang secara khusus mendistribusikan produk
dari suatu komunitas. Biasanya berasal dari komunitas musik bandband independen atau istilahnya band indie dan komunitas skateboard.
Produk - produknya biasanya terdiri dari album-album band indie
sampai ke pernak-perniknya seperti kaos dan aksesoris dan produkproduk avarel untuk skateboard. Di Bandung pun distro pertama kali
dibuka untuk menjual produk dari band-band luar khususnya band
underground serta perlengkapan dan apparel untuk skateboard. Dimulai
dengan adanya Reverse di Jalan Sukasenang, yang menjual berbagai
kaos musik luar dan apparel skateboard. Reverse juga dikenal sebagai
markas musisi pelopor indie label waktu itu. Kemudian ada juga
Hobbies yang mengkhususkan diri pada produk-produk skateboard,
serta Mossy yang khusus hanya menjual kaos band-band luar.
Sedangkan distro yang pertama menjual produk dari clothing lokal
sendiri adalah Anonim.Kemudian Flashy serta Cynical md di
Jakarta.Saat ini istilah Distro kemudian dikenal sebagai toko/retail yang
khusus hanya menjual produk dari berbagai clothing lokal serta
merchandise band indie lokal.

2.2.2 Karakterisstik Distro


Hal yang menarik dari distro adalah desain penataan layout
interiornya yang mempunyai ciri khas tersendiri antara distro satu dengan
distro lainnya, semua ingin menampilkan identitasnya masingmasing. Yang menjadi hal menarik lainnya ketika kita berkunjung ke
salah satu distro adalah penataan tempat, barang maupun tata cahaya
yang di setting dengan sangat menarik.Lahan distro yang kebanyakan
tidak terlalu besar dan luas bisa disulap menjadi tempat berbelanja

busana yang sangat nyaman untuk para calon pembeli yang berkunjung
dengan variasi warna yang menarik untuk memberi kenyamanan setiap
orang yang datang untuk membeli atau sekedar mencari tahu tren busana
anak muda jaman sekarang. Sepatu, baju, kaos, sabuk, dompet, topi dll di
jual dengan harga yang disesuaikan dengan isi dompet remaja.Inilah
yang membuat distro semakin berkembang dan semakin menarik simpati
para remaja di kota-kota besar Indonesia.
Walaupun dengan segudang citra positif yang termuat dalam
perkembangan Distro di Indonesia tetap saja ada sesuatu kekhawatiran
yang berkembang yaitu para remaja menjadi sedikit konsumerisme dalam
berbelanja sebuah produk yang mereka sukai. Kekhawatiran yang lain
adalah remaja yang terlalu fokus mendandani fisik mereka semata.
Namun secara keseluruhan perkembangan distro di Indonesia tetap
memberikan pengaruh positif bagi perkembangan dunia fashion, gaya
busana hingga membei pembelajaran tentang sebuah kemandirian
mendirikan usaha.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
yang mengarah pada kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya,
meliputi penjelasan atau interpretasi mengenai data yang diperoleh dari
lapangan saat melakukan penelitian.Metode deskriptif adalah suatu penulisan

yang mengambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti,


menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Jadi dengan
metode ini, peneliti menggambarkan keadaan yang sebenarnya terhadap objek
penelitian yang diteliti oleh para peneliti.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Field research, dilakukan dengan wawancara dan observasi untuk
mengidentifikasi usaha serta menjelaskan apa yang menjadi kelebihan dan
kelemahan dari distro Lucky Light Candy
b. Literature survey, yaitu studi kepustakaan yang dilakukan penulis dengan
mempelajari artikel, jurnal, penelitian, buku-buku di perpustakaan yang
berhubungan dengan penelitian, teori, dan konsep dasar penelitian.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi langsung
dari narasumber yang menjadi objek penelitian.
3.4 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Minggu, 29 Mei 2016
Pukul
: 15.00 WITA,
Tempat
: Di jalan abdur kadir munsyi no 6B Punia, Mataram, Lombok
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Distro
Fashion sangat erat kaitaannya dengan clothing, bahasa clothing sering
sekali digunakan oleh anak muda untuk menggambarkan baju atau aksesoris
yang di produksi oleh clothing company.Clothing company merupakan
perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merek sendiri. Pakaian
jadi ini sebagian besar adalah t-shirt yang kemudian berkembang ke berbagai

perlengkapan yang menunjang gaya hidup seperti shirt, longpant, jacket,


sweatshirt, bag, slingbag, polo shirt, kanvas bag, beanie, bahkan aksesoris
seperti gelang dan pin. Sedangkan distro merupakan singkatan dari
distribution store atau distribution outlet yang fungsinya menerima titipan
dari berbagai macam merek clothing company lokal yang memproduksi
sendiri produknya (t-shirt, tas, dompet, jaket, dan lain-lain) yang belum punya
pemasaran

sendiri

ataupun

sekedar

untuk

memperluas

pasar

dan

meningkatkan penjualan, maka distro dengan clothing company berhubungan


baik dan saling membutuhkan. Distro memiliki sifat eksklusif atau cenderung
tidak menjual banyak produk untuk setiap desainnya karena beberapa
clothing company memang membatasi kuantitas produknya dengan hanya
satu kali produksi untuk satu desain.
Clothing dan Distro di Lombok khususnya di Mataram bisa dikatakan
sudah mulai menjamur.Kesadaran anak muda saat ini untuk menyalurkan
kreativitas kreativitas unik mereka semakin meningkat. Kreativitas tersebut
salah satunya di salurkan dengan membuat distro yang dimana desain dan
spesiifikasi yang lain di produksi sesuai dengan jiwa muda saat ini. Dengan
melihat pangsa pasar yang begitu luas di Mataram dengan memegang prinsip
semakin banyak usaha yang sama maka permintaan akan usaha tersebut
semakin banyak pula yang berarti perkembangan usaha tersebut semakin baik
dan banyak diminati, hal tersebut di kutip dari pernyataan pemilik dari salah
satu distro Laucky Ligt Candy, I gede Putu Swantara.
Berdasarkan alasan diatas, lahirlah sebuah Clothing & distro di kawasan
Jalan Abdur Kadir Munsyi No. 6B Punia, Mataram, Lombok dengan brand
uniknya bernama Lucky Light Candy sekaligus menjadi nama Cloth
&distro yang dimiliki dan dikelola oleh I Putu Gede Swantara dan Wisnu
Witarsa.
Lucky Light Candy merupakan sebuah brand atau nama yang
menuurut pemiliknya memiliki makna dan filosofi yang mendalam dimana :
Lucky : Keberuntungan

Light : Bersinar
Candy : Permen (Manis)
Jadi Lucky Light Candy diharapkan menjadi sebuah distro yang
memberikan keberuntungan kepada pemilik dan pengelolanya, serta bersinar
di antara banyaknya distro di Lombok yang dimana nantinya akan
memberikan hasil yang manis seperti permen bagi yang pembeli, pemilik dan
pengelolanya.
Lucky Light Candy berdiri pada 9 September 2014 yang memadukan
clothing companydan distro dimana Lucky Light Candy sendiri memiliki
produk sendiri serta memasarkan produk di luar brandnya juga maka dari itu
konsep Lucky Light Candy berusaha untuk terus memproduksi desain
desain yang unik dan dipasarkan langsung melalui gerai distro yang dimilki.
Lucky Light Candy mengusung konsep desain produk mereka ke arah
anak muda yang tergabung dalam suatu komunitas seperti komunitas BMX,
Skateboard yang ada di Mataram dengan konsep interior yang minimalis
membuat Lucky Light Candy juga banyak diminati. Lucky Light Candy
open store mulai dari jam10.00 sampai 23.00 WITA.
4.2 Proses Produksi
Proses produksi bertempat di Bali, hal ini dikarenakan pemilik berasumsi
bahwa di Bali proses produksi akan berlangsung dengan lebih mudah
terutama dari sisi kualitas kain dan harga. Proses produksi yang berlangsung
sebagai berikut :
1. Sebelum proses produksi kaos berlangsung, harus adanya instruksi dari
pihak pemilik yang ada di Lombok untuk membeli kain jenis tertentu. Jadi
pihak Lombok memilih kain yang sesuai terlebih dahulu untuk dijadikan
bahan kaos.
2. Kemudian setelah menerima instruksi, pihak di Bali akan melakukan
pembelian kain.
3. Kain yang dibeli kemudian dijahit menjadi kaos.

10

4. Selama proses pembuatan kaos berlangsung, dilakukan pula pembuatan


film desain untuk proses sablon kaos. Desain yang dibuat merupakan
desain sendiri yang dimana perusahaan memiliki desainer khusus di Tim
Kreatif.
5. Kaos polos yang sudah jadi kemudian disablon sesuai film desain yang
telah dibuat.
Produk-produk yang diproduksi oleh lucky light candy berupa kaos,
topi, tas, jaket, long suit, kemeja, celana, gelang, sabuk, sandal, kaos kaki dan
sepatu. Barang yang paling banyak diproduksi adalah kaos dan jaket,
sedangkan barang yang paling terbatas adalah tas dimana produk tas ini
dipoduksi di Bandung. Barang lain yang diproduksi di bandung adalah sandal.
Harga produk-produk tersebut bekisar mulai dari Rp 20.000 s/d > Rp 300.000.
Barang yang diproduksi Lucky Light Candy khususnya kaos sekitar
300 pieces kaos per bulannya. Dari jumlah tersebut, terdapat 20 pieces/desain
yang diproduksi dengan edisi terbatas. Dari 20 pieces tersebut, 5 pieces
dipasarkan di Bali, 5 pieces dipasarkan di Sumbawa, dan 10 pieces dipasarkan
di Lombok. Jadi, di Lombok hanya terdapat 10 pieces kaos yang tersedia
dengan desain yang terbatas, sehingga konsumen tidak akan hawatir jika kaos
yang digunakan akan banyak yang menyerupai. Konsep desain yang dibuat
selalu berbeda-beda setiap bulan, menyesuaikan dengan trend dan disesuaikan
agar desain tersebut dapat diterima secara universal oleh semua kalangan
walaupun memfokuskan pada kalangan komunitas anak muda.
Desain yang dibuat oleh Lucky Light Candy berfokus dengan melihat
trend global di Indonesia dengan tetap berkonsep pada konsep desain utama
Lucky Light Candy itu sendiri.
Selain memproduksi barang sendiri (produk Lucky Light Candy),
Lucky Light Candy juga menjual barang konsinyasi. Barang konsinyasi ini
merupakan barang-barang milik distro lain yang dijual berdasarkan perjanjian
tertulis, dimana ketika selama dua bulan barang-barang konsinyasi tersebut
tidak terjual maka dapat diretur dengan barang yang baru. Serta keuntungan
juga telah disepakati dalam perjanjian yang besarnya sekitar 25% untuk seluruh
keuntungan. Distro-distro rekan kerjasama Lucky Light Candy antara lain
Uncle Jin, Wild Time, Lovely Sunday, ERM, Heart Beat.

11

4.3 Proses Akuntansi


Proses akuntansi yang dilakukan oleh Lucky Light Candy terdiri dari
dua bagian yaitu :
1. Pencatatan Manual
Pencatatan manual yang dibuat oleh Lucky Light Candy adalah berupa
jurnal sederhana. Dimana dalam hal ini, setiap barang yang terjual akan di
catat dalam buku biasa yang nantinya akan di input ke komputer. Dalam
buku ini hanya mencatat nama barang yang terjual, harga barang, dan
jumlahnya.
Nama Barang
Kaos LLC

Jumlah

Harga Barang

1 pcs

150.000

Kode Barang

Untuk pencatatan barang yang masuk, LLC juga melakukan pencatatan


secara manual dengan memasukkan data pada lembaran kertas yang telah
disediakan.

2. Pencatatan Terkomputerisasi
Setelah pencatatan manual dilakukan, kemudian pegawai akan menginput
pencatatan penjualan dan pergerakan persediaan barang keluar ke dalam
sistem

pencatatan

terkomputerisasi.

Sedangkan

untuk

menginput

persediaan masuk dilakukan oleh pemilik langsung. Aplikasi yang


digunakan dalam proses pencatatan terkomputerisasi yaitu Ms. Excel.
Dalam sistem ini, format yang digunakan juga masih dalam bentuk format
pencatatan penjualan dan pencatatan pergerakan persediaan yang
sederhana.
a. Jurnal Umum (Pencatatan Penjualan)

12

b. Buku Pembantu Persediaan

Lucky Light Candy selalu melakukan stock opname (perhitungan


fisik barang) setiap hari pada waktu toko sudah tutup. Suatu waktu pernah
terjadi perbedaan antara stock opname dengan hasil pencatatan namun dapat
segera dicek terjadi kesalahan di pencatatan. Dengan adanya stock opname
yang dilakukan setiap hari dapat meminimalisir terjadinya kesalahan
pencatatan dan ketidaksinkronan antara stock opname dan pencatatan.
Anggaran produksi secara keseluruhan per bulan rata-rata sekitar 40
juta rupiah. Namun, pada waktu-waktu tertentu (bulan puasa) atau eventevent tertentu anggaran menjadi lebih besar karena permintaan konsumen

13

yang semakin besar pada waktu-waktu tersebut.Penghasilan selama sebulan


sekitar Rp 100 juta.Sedangkan penghasilan sehari rata-rata Rp 3-5 juta.
Penentuan harga jual barang-barang Lucky Light Candy adalah
dengan memperhatikan biaya-biaya produksi yang disesuaikan dengan harga
pasar yang berlaku.
4.4 Proses Pemasaran
Lucky Light Candy Lombok merupakan tempat proses pemasaran.
Barang

yang paling

banyak diminati pelanggan adalah

kaos

dan

jaket.Tentunya strategi promosi merupakan hal penting yang harus


diperhatikan dan ditentukan dengan baik oleh perusahaan. Cara promosi
Lucky Light Candy adalah dengan memainkan promo antara lain dengan
cara memberikan gratis gelang jika beli kaos, gratis 1 kaos jika beli 2 kaos,
promo melalui media sosial seperti instagram, facebook dan BBM, cara lain
yang digunakan juga dengan ikut andil dalam mensupport talent-talent seperti
Rider BMX, skatebord dll. Dengan mensupport talent-talent yang dimana
Lucky Light Candy menjadi endorse dan diharapkan adanya feedback dari
langkah tersebut. Feedback yang dapat diperoleh berupa bantuan dari pihak
talent-talent

yang

Candy.Selain
mensupport

disupport

mensupport
event-event

untuk

mempromosikan

talent-talent,
yang

diadakan

Lucky Light

Lucky

Light

Candy

oganisasi-organisasi

juga

tingkat

universitas maupun sekolah-sekolah.


Bentuk sponsor yang ditawarkan ke sekolah-sekolah (komunitas anak muda) :
1) Dana
Pihak

Lucky

Light

Candy

memberikan

dana

kepada

pihak

penyelenggara acara di komunitas, kemudian logo Lucky Light Candy


akan dimasukkan dalam banner yang dapat membantu Lucky Light
Candy mempromosikan namanya.
2) Produk
Pihak Lucky Light Candy memberikan produk seperti contohnya adalah
membuat baju untuk panitia penyelenggara acara, kemudian logo Lucky

14

Light Candyakan dimasukkan dalam banner yang dapat membantu


Lucky Light Candy mempromosikan namanya.
Untuk memperluas pemasaran produk-produk Lucky Light Candy,
terdapat re-seller dari Sumbawa yang membeli putus produk Lucky Light
Candy di Lombok.Pembelian putus ini adalah pembelian yang dilakukan
untuk menjual kembali barang yang dibeli atau biasa disebut dengan re-seller.
Pembelian ini diberikan potongan harga sesuai perjanjian agar harga produk
yang akan dijual kembali di Sumbawa sama dengan harga produk yang dijual
di Lombok untuk menjaga nama baik Lucky Light Candy. Potongan harga
yang diberikan paling tinggi 45% jika membeli produk dengan jumlah di atas
Rp 7 juta.
4.5 Sumber Daya Manusia
PEMILIK

STAR
PRODUKSI

PEMILIK

STAR
DESIGNER

STAR
PEMASARA
N

SHOP
KEEPER

STAF
GUDANG

Berdasarkan bagan tersebut, terdapat 2 pemilik dalam distro tersebut


yakni IPutu Gede Swantara dan Wisnu Witarsa yang membawahi 3 divisi
atau star dalam distro yang memiliki fungsi masing masing, dimana :
Pemilik : Merupakan penyetor modal sekaligus pengelola distro.

15

Star Produksi

: Memiliki tugas untuk memproduksi barang- barang


dengan brand Lucky Light Candy. Kebanyakan
star produksi ini di kerjakan oleh partner konveksi
yang sebelumnya telah melakukan kerja sama
dengan Lucky Light Candy dalam hal ini berada
di Bali dan di awasi langsung oleh pemilik.

Star Designer

: Memiliki tugas untuk mendesain bergai macam series


yang akan menjadi design series produksi yang akan
di cetak Lucky Light Candysetiap bulannya. Star
design ini di kelola langsung oleh pemilik yakni
Wisnu Witarsa dan teman teman lainnya yang sudah
di ajak kerja sama untuk menciptakan desain yang
akan diluncurkan Lucky Light Candy.

Star Pemasaran

: Memiliki tugas untuk memasarkan produk produk


Lucky Light Candy baik melalui media sosial
seperti BBM, Instagram dan Facebook atau pun
memasarkan secara langsung. Star pemasaran ini di
kelola oleh pemilik dan satu admin yakni I Putu
Gede Swantara. Dalam star pemasaran ini terdapat
beberapa pekerja atau karyawan yang dibagi ke
dalam 2 cabang yakni 2 orang karyawan laki laki
ditempatkan sebagai shoop keeper atau karyawan
yang bertugas melayani customer di distro Lucky
Light Candy. Adapun 1 karyawan perempuan yang
bertugas sebagai staf di gudang yang bertugas
melakukan cek stock opname setiap akhir hari toko
tutup untuk memastikan barang masuk dan barang
yang keluar dan barang yang tersisa di gudang setiap
harinya

untuk

meminimalisasi

kehilangan

barang.Pada momen tertentu terkadang karyawan

16

bisa saja bertambah seperti saat puasa dan menjelang


ramadhan.
Adapun kirteria karyawan yang bisa bekerja di distro Lucky Light Candy :
1.
2.
3.
4.

Harus Wellcome terhadap karyawan


Murah senyum
Mampu melayani keinginan customer
Stylist
Berdasarkan hasil wawancara, kriteria tersebut harus dimiliki oleh

karyawan yang bekerja di Lucky Light Candy karena hal tersebut juga
menjadi salah satu cara untuk meningkatkan hubungan yang harmonis dengan
customer.Tidak hanya membuat customer nyaman, karyawan yang bekerja
juga pemilik berusaha untuk memberikan kenyamanan kepada karyawannya
dengan cara :
1. Diberikan libur setiap 1 x Seminggu
2. Pemilik menerapkan sitem target sebagai salah satu bentuk pemberian
bonus kepada karyawan.
3. Adapun bonus bulanan.
4. Setiap kali produksi selalu ada jatah khusus untuk karyawan.
4.6 Analisis SWOT
Strenght (Kekuatan)

: - Sifat produk atau barang yang limited (terbatas)


- Pelayanan yang ramah
- Inovasi design
- Setiap pembelian sering ada promo.
- Kemudahan Promosi
Weaks (Kelemahan)
: - Kurangnya pengelolaan manajemen
- Keterlamabatan produksi (lead time)
Opportunities (Peluang) : - Sasaran pemasaran yang luas
- Persaingan yang kompetitif
- Peluang yang dapat dimanfaatkan Lucky
Light Candy adalah kerjasama dengan distrodistro lain yang dapat menimbulkan hubungan
yang saling menguntungkan. Peluang ini
semakin
adanya

besar

dan

organisasi

berkembang
untuk

dengan

Clothingan

di

Lombok yang bernama Lombok Clothing


Communities (LCC). Organisasi ini bertujuan
untuk menyatukan clothingan di Lombok agar

17

tidak kalah saing dengan clothingan dari luar.


LCC ini mengadakan event satu tahun sekali
yang bernama LoCoFest.
: - Banyaknya distro di Mataram

Threats (Ancaman)

4.5 Solusi
Solusi yang ditawarkan atas beberapa kelemahan dan ancaman diatas
terkait dengan kurangnya pengelolaan manajemen dan keterlambatan
produksi (lead time) adalah perlunya penambahan karyawan, karena seperti
halnya pada saat moment tertentu terkadang distro harus menyewa tenaga
kerja tambahan untuk memaksimalkan pelayanan kepada customer.
Sedangkan terkait dengan keterlambatan produksi yang sering tidak teratur
sehingga barang yang ada di distro menjadi kosong padahal sudah masuk
jadwal masuk produk design baru, hal tersebut dapat diatasi dengan
menentukan dan memperbaiki hubungan dengan supplier atau star produksi
untuk mengkaji ulang sayarat dan ketentuan kerja sama atau dapat mulai
menerapkan sistem just in time.Untuk mengatasi keterlambatan proses
produksi juga dapat dengan meningkatkan kualitas peralatan yang digunakan
sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lebih cepat dan lancar.
Pihak LLC juga harus memperhatikan pengendalian manajemennya,
karena bisa saja karyawannya melakukan kecurangan dalam penjualan
maupun pengelolaan barang. Misal: seorang karyawan memalsukan penjualan
dengan cara mencatat harga barang dengan salah, tidak mencatat barang yang
terjual, dan sebagainya. Untuk itu, kami menyarankan agar pihak manajemen
dapat membuat sebuah kwitansi pembayaran yang berukuran kecil yang akan
digunakan sebagai bukti transaksi.
LUCKY LIGHT CANDY
NO
:
TANGGAL :
Uni
t
Nama Barang

Kode Barang

Harga

Jumlah

Total

18

tanda terima

hormat kami

Dengan adanya bukti pembayaran seperti ini, kemungkinan kecurangan


akan kecil terjadi. Karena tanpa adanya bukti pembayaran, pelaporan
keuangannya akan kurang meyakinkan.
Selain itu, pihak LLC juga harus lebih memperhatikan kinerja
karyawan agar mereka dapat bekerja sesuai dengan tugas yang telah
diberikan. Karena sering terlihat beberapa karyawan yang hanya berdiam diri
bahkan hanya bermain saja dalam distro tanpa mereka memperhatikan
kebersihan barang yang terjual. Kebersihan barang yang terjual juga penting,
karena apabila barang yang dijual kotor dan terdapat kecacatan maka
konsumen akan cenderung untuk tidak membeli barang tersebut dan
kemungkinan akan membeli pada tempat lain yang kondisi barangnya lebih
bagus.
Adapun terkait karyawan, karena sistem kerja karyawan tidak
menggunakan sistem kerja shift, maka kami mengusulkan agar pihak Lucky
Light Candy membuat aturan baru untuk membuat sistem kerja shift agar
karyawan dapat bekerja lebih maksimal karena tenaga yang dipekerjakan
tidak terlalu lelah dan lama bekerja. Sehingga mereka juga tidak bosan untuk
bekerja pada distro.

19

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Distro Lucky Light Candy merupakan salah satu distro terkenal di
Mataram, walaupun distro ini terbilang masih baru namun telah banyak
mengambil hati pelanggan dengan menawarkan berbagai macam promo dan
keramahan dalam pelayanannya. Proses produksi distro ini secara umum
terbagi pada dua tempat yaitu Bali dan Bandung. Sedangkan tempat
pemasaran berada di Mataram. Kemudian terdapat dua bagian pencatatan
akuntansi yaitu pencatatan manual dan pencatatan terkomputerisasi. Distro ini
memiliki dua orang shopkeeper dan satu orang staf gudang yang melakukan
stock opname setiap akhir hari (tutup toko).
Kekuatan yang dimiliki oleh distro ini terdapat pada barang-barangnya
yang terbatas (limited) atau biasa disebut tidak pasaran sehingga banyak
diminati oleh para remaja. Selain itu, distro ini banyak memberikan promo
mulai dari promo dari barang-barang hingga promo pada acara-acara serta
mendukung talent-talent, serta pelayanan ramah yang diberikan membuat
banyak pelanggan nyaman dalam berbelanja. Kelemahan distro ini terdapat
pada manajemen yang masih harus dikembangkan dan proses produksi yang
seringkali tidak tepat waktu. Kemudian, dari segi peluang yang dapat
dimanfaatkan oleh distro terdapat pada sasaran pasar yang luas dan hubungan
yang saling menguntungkan dengan distro yang lain. Selanjutnya, terkait
ancaman yang dihadapi distro utamanya adalah banyaknya distro yang
terdapat di Mataram atau banyaknya pesaing.
Solusi yang ditawarkan atas beberapa masalah yang terjadi antara lain
adalah perlunya penambahan karyawan, menentukan dan memperbaiki
hubungan dengan supplier atau star produksi untuk mengkaji ulang syarat dan

20

ketentuan kerja sama atau dapat mulai menerapkan sistem just in time. Untuk
mengatasi keterlambatan proses produksi juga dapat dengan meningkatkan
kualitas peralatan yang digunakan sehingga proses produksi dapat berjalan
dengan lebih cepat dan lancar.
Daftar Pustaka
Hasyim, Diana. 2013. Kualitas Manajemen Keuangan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) (Studi Kasus pada Distribution Store (Distro) di
Kota Medan).
Soei, Catharina Tan Lian et al. 2015. Identifikasi Key Success Factor pada
Industri Clothing di Kota Bandung. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan.
Wijiyanti et al. 2011. usaha mikro kecil dan menengah. www.kemenku.go.id.
(Diakses pada tanggal 7 Juni 2016)
www.bisnis.pusattokokaosmurah.com (Diakses pada Tanggal 7 Juni 2016)
Repositoory.usu.ac.id (Diakses pada Tanggal 7 Juni 2016)

21

Lampiran

Produk Lucky Light Candy

Short Pants

T-Shirt

22

Bagpack

Topi

Kemeja Flanel

Shoes

Jaket

Sandal

23

Kemeja Floral

Gelang

24

Snapback

Produk The Series Lucky Light Candy

Edisi One Piece

Edisi Minions

Edisi Star Wars


25

Edisi Monster Inc

Gambaran Kondisi Perusahaan

Partner Konsinyasi

Wawancara dengan

Pemilik

26

Produk LLC dan barang Konsinyasian

27

I Putu Gede Swantara

28

Edisi Foto Bersama di LLC

Kegiatan Promosi Produk Lucky Light Candy

Locofest 2015

29

30

Salah Satu Proses Pembuatan Produk Lucky Light Candy

Logo LLC

Catatan Manual Lucky Light Candy

31

Catatan Komputerisasi
Lucky Light Candy

32

Anda mungkin juga menyukai