Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STUDI KASUS

TINEA KAPITIS DENGAN HIGENITAS DIRI YANG KURANG BAIK


MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KEMAYORAN
PERIODE 6 JUNI 9 JULI 2016

Oleh :
Tiffany Nurzaman,S.Ked
1102011280

Pembimbing :
DR. Erlina Wijayanti., MPH

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2015

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul TINEA KAPITIS DENGAN
HIGENITAS DIRI YANG KURANG BAIK MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN
KELUARGA
DI
PUSKESMAS
KECAMATAN
KEMAYORAN in itelah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juni 2016

Pembimbing,

DR. Erlina Wijayanti., MPH

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillahirabbilalamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Referat Program Kesehatan Lingkungan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
penulisan laporan studi kasus tinea kapitis dengan higenitas diri yang kurang
baik melalui pendekatan kedokteran keluarga di Puskesmas Kecamatan Kemayoran
bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.Selain itu, tujuan lainnya adalah
sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan
mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian Laporan Studi tinea kapitis dengan higenitas diri yang kurang baik
melalui pendekatan kedokteran keluarga di Puskesmas Kecamatan Kemayoran ini
tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dr. Erlina Wijayanti., MPH selaku dosen pembimbing kami
kelompok 10, Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.

Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Studi


Kasus tinea kapitis dengan higenitas diri yang kurang baik melalui pendekatan
kedokteran keluarga di Puskesmas Kecamatan Kemayoran. Oleh karena itu, kritik

dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang.Semoga referat ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.
Wassalamualaikum wr. wb

Jakarta, Desember 2015

Tim Penulis

DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN......................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................
I. BERKAS PASIEN..........................................................................................................................
A.

Identitas Pasien...............................................................................................................................

B.

Anamnesia ....................................................................................................................................

C.

Pemeriksaan Fisik...........................................................................................................................

D.

Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................................

II....BERKAS KELUARGA............................................................................................................
A. Profil Keluarga...........................................................................................................................
1.

Karakteristik Keluarga...................................................................................................

2.

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat Tinggal...................................

3.

Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga....................................................................................

4.

Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas).....................................................................

5.

Pola Konsumsi Makanan Keluarga................................................................................

6.

Pola Dukungan Keluarga...............................................................................................

Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga....................................................................


B.

Diagnosis Holistik........................................................................................................................

C.

Rencana Penatalaksanaan.............................................................................................................

D.

Prognosis......................................................................................................................................

BERKAS PASIEN
A. Identitas
Nama

: OS

Jenis Kelamin

:Laki-laki

Umur

:19 tahun

Agama

: Islam

Alamat

:Jl. Cempaka Baru 4 RT 12 RW 7

Suku Bangsa

:Jawa

Tanggal Berobat

: 9 Juni 2016

No.Reg. UPK

: 20940/15

B. Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 9 Juni 2016 pukul 10.00 WIB di
puskesmas dan tanggal 10 Juni 2016 pukul 13.00 di rumah pasien,
1. Keluhan Utama
: Bruntus-bruntus merah pada kepala belakang
bawah
2. Keluhan Tambahan

: Gatal
Semakin lama semakin melebar
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 2 bulan sebelum datang ke puskesmas, pasien mengeluh
bruntus-bruntus merah dibagian kepala belakang bagian bawah. Keluhan
disertai gatal yang semakin menjadi ketika pasien beraktifitas dan
berkeringat. Bruntus-bruntus merah ini awalnya kecil kemudian semakin
lama semakin melebar, sebelumnya ukurannya diameter 3 cm sekarang
menjadi 5 cm. Untuk keluhan tersebut pasien belum pernah berobat.
Keluhan tidak disertai rambut mudah patah, warna rambut berubah, dan
pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher. Pasien mengaku sering
menggunakan buff saat bekerja dan jarang mengganti.
5

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengaku pertama kali mengalami keluhan yang serupa 3 tahun
lalu di leher belakang saat pasien masih duduk di bangku SMK. Saat itu
pasien mempunyai kebiasaan memakai slayer di leher dan menggantinya
seminggu sekali. 3 tahun lalu pasien mengaku tidak berobat dan sembuh
sendiri, namun sampai sekarang penyakit ini dirasakan hilang timbul.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku kakak pasien pernah mengalami hal serupa namun di
daerah lipat paha
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara dari pasangan ayah
(Tn.U) dan ibu (Ny.Y). Namun sejak masuk SMK pasien tinggal dengan
keluarga kakak ipar pasien. Pasien saat ini bekerja di sebuah pabrik
pembuatan botol pembersih toilet dengan penghasilan Rp. 2.600.000,- per
bulan.
7. Riwayat Kebiasaan
Kegiatan pasien sehari-hari ialah bekerja di sebuah pabrik pembuatan
botol pembersih toilet dengan jam kerja 8 jam sehari dan jam kerja sesuai
dengan giliran shift malam atau pagi. Lingkungan kerja tidak begitu bersih
dan sangat berdebu karena itu pasien sering memakai buff

sebagai

masker. Pasien mempunyai kebiasaan merokok 6 batang per hari sejak


duduk dibangku SMP.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sakit ringan
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Vital Sign :
o Tekanan darah
: 110/70
o Nadi
: 92 x/menit
o Pernafasan
: 20 x/menit
o Suhu
: 36.7 C
o Tinggi badan
: 175 cm
o Berat badan
: 70 Kg
4. Status Generalis :
Kepala
o Bentuk
: Normocephal
6

o Rambut
o Mata

: Hitam, tidak mudah dicabut, lurus


:

Konjungtiva tarsal
Sklera
Pupil

o Telinga

Occulli Dextra
Anemis (-)
Ikterik (-)
Bulat, Isokor, Miosis,

Occulli Sinistra
Anemis (-)
Ikterik (-)
Bulat, Isokor, Miosis,

RCL (+), RCTL (+)

RCL (+), RCTL (+)

:
Auricula Dextra
Auricula Sinistra
Bentuk normal, tanda- Bentuk normal, tanda-

Inspeksi

tanda

Inspeksi

Palpasi

radang

serumen (+)
Nyeri tekan tragus (-)

Dextra
Sinistra
Bentuk normal, mukosa Bentuk normal, mukosa
tidak

hiprermis

(-), tidak

hiperemis

(-),

konka

hipertrofi

(-), konka

hipertrofi

(-),

sekret (-), massa (-)


sekret (-), massa (-)
Nyeri tekan (-), krepitasi Nyeri tekan (-), krepitasi
(-)

: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak

hiperemis, tonsil tidak membesar.


o Leher
: Deviasi trachea (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), terdapat pembesaran KGB submandibular, nyeri tekan (-).
Thoraks
a. Cor :
Inspeksi
Palpasi
sinistra
Perkusi

(-),

(-)
o Mulut

(-), tanda

serumen (+)
Nyeri tekan tragus (-)

Palpasi
o Hidung

radang

: Ictus cordis tidak tampak


:Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula
:Batas jantung normal

Auskultasi

: BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

b. Pulmo :
Inspeksi

: Kedua hemithoraks simetris saat statis dan

dinamis
Palpasi

: Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan

dinamis
Perkusi

: Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru

(+)
Auskultasi

: Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-),


wheezing(-/-)

Abdomen
o Inspeksi
o Palpasi

: Perut datar simetris


: Nyeri tekan (-)
Hepar dan lien tidak teraba

o Perkusi
o Auskultasi
Ekstremitas
- Superior

: Timpani pada seluruh lapang abdomen


: Bising usus (+) normal
: Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)

Inferior

: Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)

5. Status Lokalis
Distribusi : Regioner
Ad Regio : kepala belakang bagian bawah
Lesi
: multipel, sebagian diskret, sebagian konfluens, bentuk tidak
teratur, batas sebagian tegas sebagian tidak tegas, ukuran terkecil numuler
dan ukuran terbesar plakat, sebagian menimbul sebagian tidak menimbul
dari permukaan, kering, tampak tepi lesi lebih aktif pada bagian tengah
(central healing)
Efloresensi : papula eritema, tepi lesi lebih aktif daripada bagian tengah
lesi (central healing), disertai skuama ptiriasiformis.

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium :

Kultur Jamur pada media agar seboroud

Pemeriksaan Lampu Wood

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama
: Tn. H
Usia
: 50 th
b. Identitas Pasangan
Nama
: Ny. A
Usia
:48 th
c. Struktur Komposisi Keluarga

Tabel 1.Anggota Keluarga Yang Tinggal Serumah


No Nama

Keduduka
n

1.

2.

Tn. H

Ny. A

Gender

Umur

dalam

Pendidika

Ny. H

Keteranga

STM

Mekanik

Tambahan
Ayah dari

Keluarga

mesin

Kakak Ipar

Istri

kapal
Pasien
Ibu Rumah Ibu
dari

Keluarga
Kepala

Laki-laki

Perempua

50 th

48 th

SMEA

n
3.

Pekerjaan

Anak

Perempua

Tangga
28 th

SMK

Kakak Ipar

Pasien
Ibu Rumah Kakak Ipar

4.

Tn. T

Menantu

27 th

SMA

5.

Anak

Laki-laki

22 th

SMK

Laki-laki
6.

Anak

15 th

Laki-laki
7.

An. L

Anak

SMP Kelas

9 th

An. P

Cucu

9.

An. A

Cucu

10

An. M

Cucu

Ogi

Adik

.
11.

n
dari

Menantu

Laki- laki

Pelayan

Pasien
Adik
dari

Mc Donald
Pelajar
Pelajar

8 th
Perempua

Pasien
Kakak

SD Kelas 3

Laki-laki
8.

Tangga
Satpam

3 th
2 bulan
19 th

Perempua

Pelajar
Belum

Sekolah
SMK

n
Laki-laki

Pasien
Adik
dari
Kakak Ipar
Pasien
Adik
dari

SD Kelas 2

Sekolah
Belum

Kakak Ipar

Buruh
Pabrik

Kakak Ipar
Pasien
Keponakan
Pasien
Keponakan
Pasien
Keponakan
Pasien
Pasien

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat


Tinggal
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal
Status Kepemilikan : kontrak
Daerah Perumahan : Padat bersih, jarak antara rumah < 1 meter
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Pasien O tinggal di rumah kontrakan bersama
Luas rumah : 4 x 5 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 11 keluarga kakak iparnya yang berukuran 4 x
orang
5 m2. Total penghuni 11 orang. Tempat
Luas halaman rumah : Tidak ada
tinggal terdiri dari satu kamar, satu dapur,
Bertingkat
satu kamar mandi umum. Ventilasi udara dan
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
10

Jamban keluarga : Ada


Tempat bermain : Tidak Ada
Penerangan listrik : 1300 watt
Ketersediaan air bersih : Ada (beli)

pencahayaan kurang baik, terdapat jendela


pada lantai 1 dan 2 namun tidak dapat
dibuka. Keluarga hanya mendapat udara
segar dengan membuka pintu. Keluarga
membuang sampah di pasar. Tidak tersedia

Tempat pembuangan sampah : Tidak Ada

sumber air sehingga keluarga memperoleh air


bersih dengan membeli.
Kesan rumah : terasa lembab dan pengap

b. Kepemilikan Barang-barang Berharga


- 1 buah motor
- 1 buah televisi 20 inch
- 1 buah kipas angin
- 1 buah setrika
- 3 buah handphone
- 1 buah kompor minyak
- 1buah rice cooker
- 1 buah Dispenser
- 1 buah kulkas
Kesan : Keluarga pasien berada pada tingkat ekonomi menegah
ke bawah
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn. H berobat
ke Puskesmas.
b. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga Tn.H memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan
yang dimakan adalah masakan dari Ny. A atau Ny. H berupa nasi,
sayur

asem/loedeh/asem,

ikan,

telor,

tahu

tempe,

dan

mengkonsumsi buah
c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn.H memiliki jaminan kesehatan BPJS
d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
Jika keluhan tidak membaik, Keluarga Tn.H akan kembali berobat
ke puskesmas.

11

Kesan:
Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa keluarga
Tn.H memiliki kepedulian tentang kesehatan. Keluarga pasien
memiliki kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap anggota
keluarganya.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Sarana Pelayanan Kesehatan
Faktor
Cara

Keterangan
mencapai

Kesimpulan

pusat Kendaraan pribadi

Pasien biasa berobat ke

pelayanan kesehatan
Tarif

pelayanan Gratis

kesehatan

melalui

Penyelenggara

Badan
Jaminan

Sosial (BPJS)
Kualitas
kesehatan

Puskesmas

Kecamatan

Kemayoran

dengan

kendaraan pribadi. Pasien


dan

keluarga

merasa

puas

dengan

sangat

pelayanan Menurut keluarga kualitas pelayanan kesehatan yang


pelayanan kesehatan yang
didapat sangat memuaskan

ada di Puskesmas.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan
Keluarga Tn. H makan sebanyak tiga kali sehari. Biasanya mereka
makan pada pagi, siang dan malam hari.Makanan yang dimakan oleh
keluarga Tn. H dimasak sendiri oleh Ny. H dan Ny.A. Keluarga Tn.
T biasa makan di sembarang ruangan karena mereka tidak memiliki
ruang makan khusus. Mereka juga kurang membiasakan diri untuk
mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.

12

Tanggal

6/06/16

Waktu

Pagi
Siang

Malam

7/06/16

Pagi

Siang
Malam
8/06/16

Pagi
Siang
Malam

Menu makanan

Nasi putih
Telur dadar
Nasi putih
Tempe goreng
Sayur bayam
Nasi putih
Tempe goreng
Sayur bayam
Nasi putih
Telur dadar
Mie instan
Nasi putih
Perkedel kentang
Sayur asem
Nasi goreng
Telur orak-arik
Nasi putih
Tongkol goreng
Tahu goreng
Mie goreng
Nasi putih
Sate ayam

URT

Jumlah

Karbohi

Kalori

drat

Protein

Lemak

Total
Jumlah
Kalori
335 Kal

gelas
1 butir
gelas
1 ptg sdg
1 mangkuk

190 Kal
145 Kal
190 Kal
75 Kal
65 Kal

40 gr
0 gr
40 gr
7 gr
7,5 gr

4 gr
7 gr
4 gr
5 gr
1,5 gr

0 gr
10 gr
0 gr
3 gr
0 gr

gelas
1 ptg sdg
1 mangkuk

190 Kal
75 Kal
65 Kal

40 gr
7 gr
7,5 gr

4 gr
5 gr
1,5 gr

0 gr
3 gr
0 gr

330 Kal

gelas
190 Kal
1 butir
145 Kal
1
180 Kal
piring
2

40 gr
0 gr
24,5 gr

4 gr
7 gr
4 gr

0 gr
10 gr
8 gr

515 Kal

gelas
1 ptg sdg
1 mangkuk
gelas
1 butir
gelas
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 piring
gelas
1 piring

40 gr
10 gr
18,5 gr
80 gr
0 gr
40 gr
2,3 gr
1,3 gr
45 gr
40 gr
7 gr

4 gr
1,75 gr
5,5 gr
15 gr
7 gr
4 gr
20,9 gr
2,2 gr
15 gr
4 gr
19 gr

0 gr
1,25 gr
1,5 gr
17 gr
10 gr
0 gr
11,4 gr
2,6 gr
17 gr
0 gr
16 gr

367,5

190 Kal
102,5 Kal
75 Kal
520 Kal
145 Kal
175 Kal
200 Kal
35 Kal
410 Kal
175 Kal
300 Kal

330 Kal

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Keluarga Tn. H senantiasa memberikan dukungan kepada pasien O
agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara mengantar pasien
berobat ke dokter jika terdapat keluhan dan memperhatikan serta
mengingatkan pasien untuk minum obat dari dokter secara rutin.
Selain itu, Tn. H juga mendaftarkan anggota keluarganya untuk
memiliki jaminan kesehatan dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial

13

Kal
665 Kal
410 Kal
410 Kal
475 Kal

(BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan


tidak muncul kembali.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita
oleh pasien, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor
yang dapat memperburuk penyakit atau faktor-faktor yang dapat
menyebabkan timbul kembali penyakit. Seperti penggunaan buff
yang jarang dicuci dan ventilasi udara yang sangat kurang
sehingga membuat sirkulasi udara di dalam rumah tidak baik.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga : Extended Family
2. Tahapan Siklus Keluarga : Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang
keluarga dikutip dari Duvall (1985), tahapan siklus keluarga pasien
termasuk pada tahap I.
3. Family map

Pasien
Tinggal serumah

14

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga


Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh
pasien
Tidak dapat mencegah faktor-faktor yang dapat memperburuk penyakit
atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbul kembali penyakit.
Kurangnya perhatian keluarga pada penggunaan buff oleh pasien yang
jarang dicuci
Ventilasi udara yang sangat kurang sehingga membuat sirkulasi udara di
dalam rumah tidak baik
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal :
Pasien datang sendiri ke Puskesmas Kemayoran karena pasien yang
menginginkan

untuk

sembuh

dari

penyakitnya.

Pasien

berharap

penyakitnya dapat sembuh secara total. Pasien khawatir bruntu-bruntus


merah yang terdapat pada kepala belakang bawah pasien makin melebar
dan berulang lagi bila sudah sembuh. Pasien dan keluarga mengira
penyakit ini dapat ditularkan ke anggota keluarga lain yang tinggal
serumah dengan pasien.
2. Aspek Klinik :
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding

: Tinea Kapitis
: Dermatitis Kontak Alergika e.c. karet (buff)

3. Aspek Risiko Internal :


Pasien mempunyai kebiasaan menggunakan buff sebagai pengganti
masker pada ruang kerjanya yang sangat berdebu selama 8 jam per hari
dan baru dicuci setelah 3 hari dipakai.
4. Aspek Psikososial Keluarga :
Kurangnya perhatian keluarga pada kebersihan diri pasien seperti
penggunaan buff yang jarang dicuci. Rumah yang ditempati oleh pasien
mempunya ventilasi yang kurang baik, pertukaran udara di dalam rumah
tidak maksimal karena hanya 1 pintu yang dibuka sementara jendela tidak
pernah dibuka
5. Aspek Fungsional :
15

Pasien merasa penyakit ini mengganggu konsentrasi pasien bila sedang


bekerja karena pasien akan merasa gatal ketika sudah berkeringat.
E. Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Kegiatan
Sasaran
Aspek Menjelaskan bahwa Pasien

Waktu
Saat

Hasil yang Diharapkan


Mengurangi kecemasan

Personal

kunjungan

dapat dan

tinea

disembuhkan dengan keluarga

rumah

pasien dan keluarga


Pasien dan keluarga

sempurna

pasien

mengetahui mengenai

terapi

yang

faktor-faktor

sudah

dapat

ditentukan
Menjelaskan

penyakit

tinea dapat berulang

kembali.

bila

pasien

yang

menimbulkan

bahwa

lagi

dengan

tersebut

higinitas

masih

tetap

buruk
Menjelaskan

bahwa

keluarga

dapat

menjaga

penularan

penyakit ini dengan


menjaga
yang

higinitas
baik,

tidak

memakai handuk atau


pakaian

Aspek
Klinis

bersamaa

dengan pasien
Krim ketokonazole Pasien

Saat pasien Pasien

10%

berobat di terapi

dioleskan

kali/hari
mandi
minggu
Cetirizine

setelah
selama
10

puskesmas

melaksanakan
dengan

sampai sembuh

2
mg

1x/hari bila gatal


16

benar

Aspek

Interna

Aspek

Memberi penyuluhan Pasien

Saat

mengenai

higinitas

rumah

kebiasaan

diri seperti mengganti

pasien

pemakaian buff

buff setiap hari


Menganjurkan

Psikososia

keluarga

l keluarga

memperhatikan

Pasien
untuk dan

Saat

di Pasien

di Keluarga

rumah

orang tua pasien

pasien
higinitas pasien
Memberi penyuluhan
mengenai
Aspek
fungsional

untuk

meminum

obat gatal agar tidak


menggangu

merubah
mengenai

dapat

higinitas pasien
Pasien dan keluarga
mengenai

ventilasi rumah yang


baik
Saat pasien Pasien dapat mencapai
berobat di kondisi kesehatan yang
puskesmas

optimal

agar

dapat

beraktifitas seperti biasa

pekerjaan

F. Prognosis
1. Ad Vitam
2. Ad Sanationam
3. Ad Functionam

lebih

memperhatikan

mengerti

ventilasi

rumah yang baik


Menyarankan pasien Pasien

mau

: Ad Bonam
:Dubia Ad Bonam
: Ad Bonam

17

Anda mungkin juga menyukai