Soda abu adalah zat padat ringan yang agak larut dari air dan biasanya mengandung 99,3%
Na2CO3
Sodium carbonat (Na2CO3) adalah bahan lunak yang larut dalam air dingin dan kelarutan dalam a
ir kira-kira 30% berat larutan, dalam industri kimia di kenal dengan soda ash.
SIFAT FISIS DAN KIMIA SODIUM KARBONAT
- Berat molekul
: 106 g/mol
- Bentuk
: Kristal
- Warna
: Putih
- Densitas, 20oC
: 2,533 g/ml
: 26,41 cal/gmoloC
proses
batch
Leblance
Nacl padat
H2SO4, CaS
96,8%
Tinggi
Solvay
NaCl jenuh
CaCO3, CaCl2
97%
Sedang
Tinggi
Tinggi
56oC
4,5 atm
Air abu dikenali sebagai bahan dalam pembuatan mee, ia memberikan tekstur dan rasa tertentu.
Kandungan air abu di pasaran tempatan berbeza-beza mengikut pengilang. Ada yang
mengandungi garam silikat dan ada yang tidak. Air abu boleh dihasilkan daripada ekstrak abu
tumbuh2an@abu kayu pokok. Abu kayu pokok asli dan bukan abu papan kayu, kerana papan
kayu dirawat secara kimia dan mungkin akan meninggalkan surihan elemen kimia lain yang
tidak sesuai.
Secara kimia, soda abu adalah Natrium Karbonat(sodium carbonate). Formula kimianya adalah
Na2CO3. Ia adalah sebatian garam sodium dan asid karbonik.
Ia mempunyai banyak kegunaan domestik, antaranya : sebagai pelembut air atau water softner,
digunakan dalam pembuatan kaca (soda lime glass), ia juga merupakan food additive (E500)
digunakan sebagai pengawal atur keasidan, ajen anti pengetulan, ajen penaik, dan penstabil.
Natrium karbonat Na2CO3
Kita akan membincangkan pembuatan mee mentah dalam mana2 artikel akan datang, bagi tujuan
ini dalam artikel ini kita membincangkan bagaimana untuk menghasilkan soda abu di dapur.
Kaedah penghasilannya agak mudah dan kita hanya perlu hasilkan dalam kuantiti yang sedikit.
Peralatan yang diperlukan : plat pemanas, misalnya tudung periuk aluminium dan dapur
Bahan : bicarbonate soda @ NaHCO3 (natrium hidrogen carbonate)
Kaedah
Ambil sedikit sahaja bikarbonat soda, hujung sudu. agak2 seperti secubit garam.
Biarkan sehingga tekstur garam berubah menjadi bentuk amorfus (serbuk putih dengan
tekstur berlainan daripada tekstur asal bikarbonat soda).
Larutkan dalam air, ia akan menghasilkan larutan alkali (rasa macam sabun, licin). Air
abu dihasilkan.
Natrium Karbonat
Sodium bicarbonate NaHCO3
Keterangan
Natrium hidrogen carbonate (NaHCo3) atau bikarbonat soda ditukarkan kepada Natrium
Karbonat (soda abu) apabila dipanaskan@dibakar. Tindak balasnya adalah seperti berikut.
2 NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
Bahayakah bahan ini? Proses yang sama berlaku semasa pembakaran kek atau biskut, gas karbon
dioksida dan air dihasilkan. Gas dan wap air panas memberi tekstur rongga pada biskut dan kek,
dan meninggalkan elemen Na2CO3 dalam biskut atau kek itu. Adakah ia bahaya?
Amaran !
Serbuk kontang (sangat kering) boleh mengakibatkan iritasi, JANGAN HIDU,
JANGAN TERKENA MATA atau TERUS MAKAN begitu sahaja. Untuk memudahkan
pengendalian, serbuk kontang yang dihasilkan perlu dilarutkan dengan air segera.
egunaan soda ash untuk kolam renang, soda abu atau disebut juga Karbonat
Natrium ((Na2CO3), soda ash adalah bentuk serbuk halus putih, untuk membuat
makanan mie kimia juga digunakan untuk memungkinkan mie untuk mengikat air
dan tampak basah.
Soda Ash dalam perawatan kolam renang memiliki fungsi yang sama, yaitu kotoran
mengikat dalam air dan kolam renang air shingga jelas mengendapkanya. Soda Ash
bahwa basis dapat digunakan sebagai kolam obat untuk menaikkan pH air kolam
renang.
PH air kolam renang masih memiliki peran penting untuk menjaga air kolam bersih,
Soda Ash memiliki basis berbeda dengan sifat kolam renang HCL obat yang lebih
asam. Karena sifat ini dapat digunakan sebagai obat pengendali dalam hal pH air
kolam tidak normal.
Dosis yang digunakan untuk menurunkan pH air kolam harus deperiksa pertama
dengan test kit, dan disesuaikan dengan kondisi air kolam dan volume air tambak di
sana. Dalam penambahanya soda abu harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu
dan kemudian dimasukkan dalam bit kolam demi sedikit.
Filter mesin saat menambahkan soda ash harus dalam posisi sirkulasi, hal ini
dimaksudkan bahwa abu soda dapat dilarutkan dalam kolam air secara merata.
Waktu yang dibutuhkan mesin dalam posisi sirkulasi sekitar tiga puluh menit
1. Tujuan
2. Landasan teori
proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air.
Soda kue juga diproduksi secara komersial dari soda abu Na2CO3 (diperoleh mellui
penambangan bijih trona, yang dilarutkan dalam air lalu direaksikan denfan karbon dioksida.
NaHCO3 mengendap sesuai persamaan berikut Na2CO3 + CO2 + H2O NaHCO3
1. Kegunaan Amonium Nitrat (NH4NO3)
Amnonium nitrat jika dicampur dengan senyawa hidrokarbon mudah meledak khususnya bahan
bakar diesel, atau minyak tanah. Campuran amonium nitran dan fuel oil (ANFO) telah digunakan
oleh teroris sebagai bom, campuran ini seringkali dibubuhi bubuk aluminium untuk
meningkatkan daya ledak.
1. Sodium Hypoclhorite (NaOCl)
Duclean (Sodium Hypochlorite) adalah senyawa kimia yang dikenal dengan nama pemutih.
Dalam fungsinya sebagai zat pemutih, selain untuk kain, Duclean juga digunakan sebagai
pemutih di industri-industri kertas, dimana pada umumnya larutan Duclean dimasukkan saat
bubur kayu/ bubur bumbu sedang diproses.
1. Pupuk ZA
Adalah puopuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan
belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari bahasa Belanda zwavelzure ammoniak
yang berarti amonium sulfat (NH4SO4). Karena inio sulfat larut secara kuat, sedangkan ion
amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah.
1. Monosodium Glutamat (MSG)
Rumus kimia MSG adalah HOOC(CH2)2CH(NH2)COONa.H2O, sifat fisis MSG seperti garam
dapur (NaCl) mudah larut dalam air. MSG adalah senyawa garam yang anionnya dari asam
glutamat dan kation dari basa NaOH.
Asidi dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang
berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang
bersifat netral. Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawasenyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sedangkan alkalimetri
meruapakan penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku
basa (Gandjar, 2007).
Analisa volumetri merupakan salah satu metode analisa kuantitatif, yang sangat penting
penggunaannya dalam menentukan konsentrasi zat yang ada dalam larutan. Keberhasilan analisa
volumetri ini sangat ditentukan oleh adanya indikator yang tepat sehingga mampu menunjukkan
titik akhir titrasi yang tepat. Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan dengan indikator asam
basa (Underwood, 1983). Indikator yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang
nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh
pada kisaran perubahan pH indikator tersebut. (Harjanti, 2008).
Pada analisis titrimetri atau volumetrik, untuk mengetahui saat reaksi sempurna dapat
dipergunakan suatu zat yang disebut indikator. Indikator umumnya adalah senyawa yang
berwarna, dimana senyawa tersebut akan berubah warnanya dengan adanya perubahan pH.
Indikator dapat menanggapi munculnya kelebihan titran dengan adanya perubahan warna.
Indikator berubah warna karena system kromofornya diubah oleh reaksi asam basa. Metil jingga
merupakan senyawa azo yang berbentuk kristal berwarna kuning kemerahan, lebih larut dalam
air panas dan larut dalam alkohol. Metil jingga sering digunakan sebagai indicator dalam titrasi
asam basa. Metil jingga mempunyai trayek pH 3,1 4,4 dan pKa 3,46 , berwarna merah dalam
keadaan asam dan berwarna kuning dalam keadaan basa. Metil jingga digunakan untuk
mentitrasi asam mineral dan basa kuat, menentukan alkalinitas dari air tetapi tidak dapat
digunakan untuk asam organik. Metil jingga merupakan asam berbasa satu, netral secara
kelistrikan, tetapi mempunyai muatan positif maupun negatif (Suirta, 2010).
Titrasi adalah suatu proses atau prosedur dalam analisis volumetrik dimana suatu titran
atau larutan standar (yang telah diketahui konsentrasinya) diteteskan melalui buret ke larutan
yang dapat bereaksi yang dengannya (belum diketahui konsentrasinya) hingga tercapai titik
ekuivalen atau titik akhir. Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan dengan indikator asam
basa (Underwood, 1983). Indikator yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang
nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh
pada kisaran perubahan pH indikator tersebut. (Ika, 2009).
Asam borat merupakan bahan campuran pada boraks dalam pengawetan kayu. Asam borat
atau Natrium Karbonat disebut juga soda abu atau soda kue dengan rumus kimia Na 2CO3 dan
banyak digunakan pada pembuatan sabun dan detergen, pembasmi serangga, obat, dan
pengawetan. Asam borat memiliki sifat berwarna putih, tidak berbau, dan larut dalam air
(Nugroho & Darmono, 2008).
Asam salisilat merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai fungisidal dan bakteriostatis
lemah. Asam salisilat bekerja keratolitis sehingga digunakan dalam sediaan obat luar terhadap
infeksi jamur yang ringan. Asam salisilat bersifat sukar larut dalam air. Apabila asam salisilat
diformulasikan sebagai sediaan topical (Astuti dkk, 2007).
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa
adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH. Lewis mendefinisikan : Asam adalah senyawa
kimia yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron. Basa adalah senyawa kimia yang
bertindak sebagai pemberi pasangan elektron. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi
yang memberi proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi
pemindahan proton (Arian,2012).
hidrogen klorida( HCl ) mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas tidak
berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika melakukan kontak dengan
kelembaban udara. Rumus HCl seringkali digunakan untuk menyebut zat ini, walaupun tidak
tepat, ditulis dan disebut untuk merujuk pada asam klorida.
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas
dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif.
Sejarah HCL
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai
tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC
dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih
rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap
tahunnya.
Asam klorida pertama kali ditemukan sekitar tahun 800 sesudah masehi oleh ahli kimia Jabir
bin Hayyan (Geber) dengan mencampurkan natrium klorida dengan asam sulfat ("vitriol"). Jabir
menemukan banyak senyawa-senyawa kimia penting lainnya, dan mencatat penemuannya ke
dalam lebih dari dua puluh buku. Penemuan Jabir atas air raja yang dapat melarutkan emas
mengandung asam klorida dan asam nitrat.
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi
melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan
molekul air membentuk ion hidronium, H3O+:
HCl + H2O H3O+ + Cl
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan
untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah asam kuat karena ia
berdisosiasi penuh dalam air.
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang mengindikasikan tingkat
disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa
usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai Ka HCl. Ketika garam klorida
seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan.
Hal ini mengindikasikan bahwa Cl adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl secara
penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa
molaritas H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit
angka bermakna.
Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik yang
paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak berbahaya
untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia mengandung ion
klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam konsentrasi menengah cukup
stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah,
asam klorida merupakan reagen pengasam yang sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalam titrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam yang
lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas. Asam
klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat digunakan sebagai standar primer dalam analisis
kuantitatif, walaupun konsentrasinya bergantung pada tekanan atmosfernya ketika dibuat.
Asam klorida sering digunakan dalam analisis kimia untuk "mencerna" sampel-sampel analisis.
Asam klorida pekat melarutkan banyak jenis logam dan menghasilkan logam klorida dan gas
hidrogen. Ia juga bereaksi dengan senyawa dasar semacam kalsium karbonat dan tembaga(II)
oksida, menghasilkan klorida terlarut yang dapat dianalisa.
Asam klorida dibuat dengan melarutkan hidrogen klorida ke dalam air. Hidrogen klorida dapat
dihasilkan melalui beberapa cara. Produksi skala besar asam klorida hampir selalu merupakan
produk sampingan dari produksi industri senyawa kimia lainnya.
Asam klorida diproduksi dalam bentuk larutan 38% HCl (pekat). Konsentrasi yang lebih besar
daripada 40% dimungkinkan secara kimiawi, namun laju penguapan sangatlah tinggi, sehingga
penyimpanan dan penanganannya harus dilakukan dalam suhu rendah. Konsentrasi HCl yang
paling optimal untuk pengantaran produk adalah 30% sampai dengan 34%. Kandungan asam
klorida pada kebanyakan cairan pembersih umumnya berkisar antara 10% sampai dengan 12%.
Cairan pembersih tersebut harus diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida
dari besi atau baja.
- Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastik
polyvinyl chloride atau PVC.
- HCl merupakan bahan baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan polyalumunium chloride
(PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku koagulan dan flokulan. Koagulan
dan flokulan digunakan pada pengolahan air.
- Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair industri,
sebelum dibuang ke badan air penerima.
- HCl digunakan pula dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange resin).
- Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah
larutan.
- Asam klorida juga berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen.
- HCl digunakan pada proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
- Pada skala industri, HCl juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.
- Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau biasa disebut dengan aqua regia, adalah
campuran untuk melarutkan emas.
- Kegunaan-kegunaan lain dari asam klorida diantaranya adalah pada proses produksi baterai,
kembang api dan lampu blitz kamera.
- kemudian di bidang budidaya HCl digunakan sifat korosifnya untuk proses desinfeksi baik alat
atau lokasi,yang jelas hanya sifat korosifnya yang lebih dimanfaatkan.
Kamu Membaca Tentang ASAM KLORIDA ( HCL ) Dan Kamu Bisa Temukan ASAM
KLORIDA ( HCL ) Dengan URL http://resepkimiaindustri.blogspot.co.id/2015/02/asamklorida-hcl.html.Kamu Boleh Menyebarluaskan atau Mengcopy artikel ASAM KLORIDA
( HCL ) ini Jika Memang Bermanfaat,Namun Jangan Lupa Mencantumkan Link Sumbernya.
Share This
FACEBOOK DIGG TWITTER GOOGLE+ LINTASKAN LINKEDIN
Pengantar
Asam adalah molekul anorganik yang melepaskan ion hidrogen (atom hidrogen bermuatan
positif) ketika ditambahkan ke air. Molekul-molekul ini cenderung pecah (atau memisah) ketika
ditambahkan ke air, dan jumlah ion hidrogen yang dilepaskan selama proses ini akan
menentukan keasaman dari larutan.
Asam datang dalam dua tipe dasar: asam lemah dan asam kuat. Asam lemah terdisosiasi parsial,
sedangkan asam kuat memisah sepenuhnya dalam air. Salah satu asam kuat yang paling penting
adalah asam klorida (atau HCl). Mari kita bahas HCl dan sifat-sifatnya sebagai asam kuat.
Asam klorida HCl
dan kehadiran HCl akan memungkinkan enzim ini menjadi aktif dan mempercepat proses
pencernaan.
Ringkasan
HCl adalah asam kuat, dan memisah sepenuhnya dalam air. HCl dibentuk oleh ikatan kovalen
antara ion hidrogen dan klorida. HCl memiliki banyak kegunaan komersial, termasuk
penggunaan dalam produksi baja dan dalam produksi obat-obatan. Selain itu, tubuh manusia
menggunakan HCl untuk pencernaan dengan mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk
memecah protein.
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hydrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas
dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan hati-hati karena merupakan cairan yang
sangat korosif (dapat menyebabkan pengikisan) dan berbau menyengat. HCL termasuk bahan
kimia berbahaya atau B3.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal
sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia yang bernama Abu Musa Jabir bin Hayyan
sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam
pencariannya mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan oleh ilmuwan Eropa dalam rangka
membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak revolusi industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai
tujuan, meliputi produksi antara lain senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastic
PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap tahunnya.
Apa Manfaat Asam Klorida?
Di dalam tubuh HCL diproduksi dalam perut dan secara alami membantu menghancurkan bahan
makanan yang masuk ke dalam usus.
Dalam skala industri, HCl biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%, ketika dikirim ke
industri pengguna, HCL dikirim dengan konsentrasi antara 32 34%. Pembatasan konsentrasi
HCl ini karena tekanan uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika
penyimpanan.
Kegunaan HCL dalam kehidupan sehari-hari dalam skala industri dan skala rumah tangga
diantaranya adalah :
1. Biasa digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari
besi atau baja.
2. Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastic
polyvinyl chloride atau PVC.
3. HCl merupakan bahan baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan polyaluminium
chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku koagulan dan flokulan.
Koagulan dan flokulan digunakan pada pengolahan air.
4. Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah industri.
5. Asam klorida digunakan dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange
resin)
6. Di laboratorim, asam klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan basa dalam sebuah
larutan.
7. Asam klorida berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen.
8. Asam klorida digunakan dalam proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
9. Pada skala industri, HCL juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.
10. Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau biasa disebut dengan aqua regia,
adalah campuran untuk melarutkan emas.
11. Kegunaan lainnya adalah pada proses produksi baterai, kembang api dan lampu blitz
kamera.
A. PENDAHULUAN
Sodium carbonat (Na2CO3) adalah bahan lunak yang larut dalam air dingin dan kelarutan
dalam air kira-kira 30% berat larutan, dalam industri kimia di kenal dengan soda ash. Di negara
eropa dan beberapa kota distrik di USA istilah soda mengacu pada decahidrat (Na 2CO310H2O) dan
monohidrat (Na2CO3H2O) yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, tapi komoditi decahidrat
(Na2CO310H2O) dan monohidrat (Na2CO3H2O) jumlahnya relatif kecil di bandingkan dengan bentuk
anhidrat (wordpress, 2011).
SIFAT FISIS DAN KIMIA SODIUM CARBONAT
- Berat molekul
: 106 g/mol
- Bentuk
- Warna
: Putih
- Densitas, 20oC
: 2,533 g/ml
industri sabun
2.
industri gula
3.
industri gelas
4.
industri obat
5.
industri kertas
6.
industri tekstil
7.
industri metalurgi
8.
industri keramik
9.
C. PROSES INDUSTRI
BAHAN BAKU
CaCO3 (Kalsium Karbonat)
NaCl (Garam)
NH3 (Amonia) (Toch, 2012)
1.
Ammonia
- Kebasaan
Salah satu sifat yang paling karakteristik amonia adalah kebasaannya. Amonia dapat bereaksi
dengan asam untuk membentuk garam, sehingga dengan asam klorida membentuk klorida amonium (salamoniak); dengan asam nitrat membentuk amonium nitrat, dll.
HCl + NH3 NH4Cl
Garam yang dihasilkan oleh reaksi ammonia dengan asam dikenal sebagai garam amonium dan
semuanya mengandung ion amonium (NH4+).
- Keasaman
Walaupun amonia dikenal sebagai basa lemah, juga dapat bertindak sebagai asam yang sangat lemah
2.
Garam
Natrium klorida menghasilkan endapan putih bila direaksikan dengan perak nitrat (AgNO 3) dan
timbal asetat (PbAc), dimana reaksinya ditunjukkan pada persamaan 1.6 dan 1.7.
NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl
(1.6)
(1.7)
Batu kapur
Kalsium karbonat memiliki sifat khas karbonat lainnya. Khususnya:
bereaksi
dengan
asam
(1.9)
PROSES PEMBUATAN
Secara umum ada tiga proses pembuatan natrium karbonat dalam industri yaitu:
1. Proses Le Blanc
2. Proses Solvay
3. Proses Trona
(2.1)
Reaksi kimia ini telah ditemukan pada tahun 1772 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele.
Kontribusi Leblanc adalah langkah kedua, di mana cake garam dicampur dengan kapur yang telah
dihaluskan (kalsium karbonat) dan batubara. Dalam reaksi kimia berikutnya seperti yang ditunjukkan pada
persamaan 2.2 dan 2.3, batubara (karbon) dioksidasi menjadi karbon dioksida, mengurangi sulfat untuk
sulfida dan meninggalkan campuran karbonat natrium padat dan kalsium sulfida, yang disebut abu hitam.
Na2SO4(s) + 4C(s)
Na2S(s) + 4CO(g)
(2.2)
(2.3)
Karena natrium karbonat larut dalam air, tetapi tidak kalsium karbonat atau kalsium sulfida, abu
soda kemudian dipisahkan dari abu hitam dengan mencuci dengan air. Air pencuci kemudian diuapkan
kembali untuk menghasilkan natrium karbonat padat. Proses ekstraksi ini disebut lixiviation (ESAPA,2004).
Proses Solvay
Proses Solvay menghasilkan produk utama berupa natrium karbonat (Na 2CO3), yang dibuat dari air
garam (sebagai sumber natrium klorida (NaCl)) dan dari batu kapur (CaCO 3) sebagai sumber kalsium
karbonat. Proses keseluruhan meliputi reaksi 2.4.
2NaCl + CaCO3 Na2CO3 + CaCl2
(2.4)
Implementasi aktual dari reaksi ini, secara keseluruhannya cukup rumit. Penjelasan sederhana
dapat diberikan dengan menggunakan empat reaksi kimia berbeda berinteraksi yang diilustrasikan dalam
Gambar 2.3.
(2.5)
Dalam praktek industri, reaksi dilakukan dengan melewatkan air garam terkonsentrasi melalui dua
menara. Pertama, gelembung amonia menguap ke atas menara melalui air garam dan amonia akan
terserap ke dalam larutan garam. Kedua, gas karbon dioksida diumpankan dari bawah menara yang akan
berkontak dengan larutan amonia garam (brine ammonia) yang diumpan dari atas menara, dan
menghasilkan natrium bikarbonat (NaHCO 3) dan (NH4Cl). Perhatikan bahwa, dalam larutan dasar, NaHCO 3
kurang larut dalam air dari pada natrium klorida. Pemulihan Amoniak (NH 3) dari larutan NH4Cl, yang akan
menghasilkan produk samping asam klorida (HCl) bila ada proses selanjutnya, sehingga mengurangi
pengendapan.
Amoniak katalis yang diperlukan untuk reaksi (2.5) adalah daur ulang dari langkah selanjutnya,
sehingga relatif sedikit amonia dikonsumsi. Karbon dioksida diperlukan untuk reaksi (2.5) dihasilkan oleh
pemanasan kalsinasi dari batu kapur di kiln pada suhu 950-1100C. Kalsium karbonat (CaCO 3) dari batu
gamping dikonversi menjadi kalsium oksida (CaO) dan karbon dioksida menurut persamaan reaksi 2.6.
CaCO3 CO2 + CaO
(2.6)
Natrium bikarbonat (NaHCO3) yang yang dihasilkan dari reaksi (2.5) disaring dari amonium klorida
(NH4Cl), dan NH4Cl kemudian bereaksi dengan kalsium oksida (CaO) yang dihasilkan dari pemanasan
batu kapur pada rekasi (2.6).
2NH4Cl + CaO 2NH3 + CaCl2 + H2O
(2.7)
Amoniak dari reaksi (2.7) di daur ulang kembali ke larutan brine pada reaksi (2.5). Natrium
bikarbonat (NaHCO3) merupakan endapan dari reaksi (2.5), kemudian dikonversi menjadi produk akhir.
Natrium karbonat (Na2CO3) dihasilkan dengan mengkalsinasi natrium bikarbonat pada temperatur 160230oC, yang akan menghasilakanair dan karbon dioksida sebagai produk sampingan, seperti yang
ditunjukkan pada persamaan 2.8.
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
(2.8)
Karbon dioksida dari rekasi (2.8) akan digunakan kembali pada reaksi (2.5). Jika pabrik ini benar
akan dirancang dan dioperasikan, proses solvay bisa me-recovery hampir semua amonia yang digunakan.
Sehingga hanya sejumlah kecil amonia yang di make-up untuk menutupi kehilangannya selama proses.
Kebutuhan yang besar dalam proses Solvay adalah garam, batu kapur dan energi panas. Produk samping
utama yang didapatkan adalah kalsium klorida (CaCl 2) pada reaksi (2.7) (ESAPA,2004).
Proses Trona
Alkali Extraction Processs
Proses ekstraksi alkali dijalankan untuk adalah dengan melarutkan trona (trisodium
hydrogendicarbonate dihydrate) (Na 3(CO3)(HCO3)2H2O) mentah dengan larutan natrium hidroksida, untuk
mendapatkan larutan natrium karbonat menurut reaksi persamaan 2.16.
Na3(CO3)(HCO3).2H2O + NaOH 3NaCO3 + 3 H2O
(2.9)
Selanjutnya natrium karbonat disaring dari larutan induk dan dipanaskan. Slurry itu disaring dan
larutan induk didaur ulang untuk menguraikan bahan baku. Regenerasi ini dilakukan dengan
menambahkan natrium hidroksida (NaOH) ke larutan induk.
Kristal monohidrat dikeringkan dan dikalsinasi. Parameter yang paling penting dalam proses
ekstraksi dengan larutan basa adalah; suhu pelarutan sodium hidroksida dan suhu evaporator kristalisasi.
Suhu yang tepat untuk penguraian dan evaporator kristalisasi masing-masing adalah 30 oC dan
100oC. Diagram alir proses ekstraksi alkali.
Natriumkarbonat(jugadikenalsebagaiwashingsodaatausoda
abu),(Na2CO3)adalahgaramnatriumdariasamkarbonat.Iapaling
umumsebagaiheptahidratkristal,yangmudahefflorescesuntuk
membentukbubukputih,monohidrattersebut.Natriumkarbonatdi
dalamnegeri,terkenaluntukpenggunaansehariharisebagai
pelunakair.Halinidapatdiekstraksidariabumacammacam
tanaman.Halinisecarasintetisdiproduksidalamjumlahbesar
darigaramdankapurdalamprosesyangdikenalsebagaiproses
Solvay.
Pembuatankacaadalahsalahsatupenggunaanyangpalingpenting
darinatriumkarbonat.Ketikadikombinasikandengansilikadan
karbonatkalsiumdandipanaskansampaisuhutinggi,kemudian
didinginkancepat,kacadiproduksi.Jeniskacadikenalsebagai
kacasodakapur.
Natriumkarbonatjugadigunakansebagaidasarrelatifkuatdalam
berbagaipengaturan.Sebagaicontoh,natriumkarbonatdigunakan
sebagaipengaturpHuntukmempertahankankondisibasastabil
diperlukanuntukaksidarimayoritasagenmengembangkan
fotografi.
Iniadalahaditifumumdikolamkotadigunakanuntukmenetralkan
efekasamdariklorindanmenaikkanpH.
Dalammemasak,kadangkadangdigunakansebagaipenggantinatrium
hidroksidauntuklyeing,terutamadenganJermanpretzeldan
alkaligulungan.Masakaninidiperlakukandenganlarutanzat
alkalinuntukmengubahpHpermukaanmakanandandengandemikian
meningkatkankecoklatan.
Dalamtaksidermi,natriumkarbonatditambahkankeairmendidih
akanmenghapusdagingdaritengkorakatautulangpialauntuk
menciptakan"tengkorakgunungEropa"atauuntukditampilkan
pendidikandalamstudibiologidansejarah.
Dalamkimia,seringdigunakansebagaielektrolit.Halinikarena
elektrolitbiasanyagaramberbasis,dannatriumkarbonat
bertindaksebagaikonduktoryangsangatbaikdalamproses
elektrolisis.Selainitu,tidaksepertiionklorida,yang
membentukgasklor,ionkarbonattidakkorosifpadaanoda.Hal
inijugadigunakansebagaistandarutamauntuktitrasiasambasa
karenaitupadatdanudarastabil,sehinggamudahuntukmenimbang
secaraakurat.Halinijugadigunakanuntukmempercepat
dekomposisiairdalamelektrolisis.
PenggunaanDomestik
Dalampenggunaandomestik,digunakansebagaipelunakairselama
cuci.Iabersaingdenganionmagnesiumdankalsiumdalamair
kerasdanmencegahmerekadariikatandengandeterjenyang
digunakan.Tanpamenggunakansodacuci,deterjentambahan
diperlukanuntukmenyerapmagnesiumdanionkalsium.Disebutsoda
cuci,kristalsoda,atausodasaldibagiandeterjentoko,secara
efektifmenghilangkannodaminyak,lemak,danalkohol.Natrium
karbonatjugadigunakansebagaiagenpembersihkerakpadaboiler
sepertiyangditemukandalampotkopi,mesinespresso,dll
Dalampencelupandenganseratreaktifpewarna,natriumkarbonat
(seringdengannamasepertisodaabuatausodaabufiksatif
aktivator)digunakanuntukmemastikanikatankimiayangtepat
daripewarnadenganselulosa(tanaman)serat,biasanyasebelum
pencelupan(untukpewarnadasi),dicampurdenganpewarna(untuk
lukisandye),atausetelahpencelupan(untukpencelupan
perendaman).
Aplikasilain
Natriumkarbonatadalahaditifmakanan(E500)yangdigunakan
sebagaipengaturkeasaman,anticakingagent,meningkatkanagen,
danstabilizer.Iniadalahsalahsatukomponenkansui,larutan
garamalkalidigunakanuntukmemberikanmieramenrasakhasdan
tekstur.Halinijugadigunakandalamproduksisnus(Swediagaya
tembakau)untukmenstabilkanpHprodukakhir.DiSwedia,snus
diatursebagaiprodukmakanankarenadimasukkankedalammulut,
membutuhkanpasteurisasi,danberisibahansatunyayangdisetujui
sebagaiaditifmakanan.
Natriumkarbonatjugadigunakandalamproduksibubukserbat.Para
pendinginandanmendesishasilsensasidarireaksiendotermik
antaranatriumkarbonatdanasamlemah,asamsitratumum,
melepaskangaskarbondioksida,yangterjadiketikaserbatini
dibasahiolehairliur.
DiCina,digunakanuntukmenggantikanlarutanalkaliairdikerak
kuebulantradisionalKanton,dandalambanyakrotilainnya
dikukusCinadanmie.
Natriumkarbonatdigunakanolehindustribatubatasebagaiagen
pembasahanuntukmengurangijumlahairyangdibutuhkanuntuk
mengusirtanahliat.
Dalamcasting,inidisebutsebagai"bondingagent"dandigunakan
untukmemungkinkanalginatbasahuntukmematuhialginatgel.
Natriumkarbonatdigunakandalampastagigi,dimanaiabertindak
sebagaiagenberbusadankasar,danuntuksementarameningkatkan
pHmulut.
Natriumkarbonatdigunakanuntukmembuatprosesfotodikenal
sebagairetikulasi.
Natriumkarbonat,dalamlarutandengangaramdapur,dapat
digunakanuntukmembersihkanperak.Dalamwadahnonreaktif
(kaca,plastikataukeramik)aluminiumfoildanobyekperak
direndamdalamlarutangarampanas.PHtinggimelarutkanlapisan
aluminiumoksidapadafoildanmemungkinkanselelektrolitikyang
akandidirikan.Ionhidrogendihasilkanolehreaksiini
mengurangiionsulfidapadaperakmemulihkanlogamperak.Para
sulfidadapatdirilissebagaisejumlahkecilhidrogen
sulfida.Mencucidanlembutpolishingperakmengembalikankondisi
sangathalus.[4]
"Bahaya"
MenurutMSDS,NatriumKarbonatdapatmenyebabkanbahayaberikut:
PotensiEfekKesehatanAkut:Berbahayajikaterjadikontakkulit
(iritan),kontakmata(iritan),menelan,inhalasi(iritasiparu
paru).
PotensiEfekKesehatankronis:Sedikitberbahayajikaterjadi
kontakkulit(sensitizer).Substansimungkinberacunkesaluran
pernapasanbagianatas,kulit,mata.Paparanberulangatau
berkepanjanganuntukzatdapatmenghasilkankerusakantarget
organ.
Kejadian
Natriumkarbonatmengkristaldariairuntukmembentuktigahidrat
yangberbeda:
natriumkarbonatdecahydrate(natron)
natriumkarbonatheptahidrat(tidakdikenaldalambentukmineral)
natriumkarbonatmonohidrat(thermonatritemineral)
Natriumkarbonatlarutdalamair,tetapidapatterjadisecara
alamididaerahkering,terutamadidepositmineral(evaporites)
terbentukketikadanaumusimanmenguap.Simpanandarinatron
mineraltelahditambangdaridasardanaukeringdiMesirsejak
zamankuno,ketikanatrondigunakandalampenyusunanmumidan
dalampembuatanawaldarikaca.
Bentukmineralnatriumkarbonatanhidratcukuplangkadandisebut
natrite.NatriumkarbonatjugameletusdariLengaiDoinyoOl,
gunungapiyangunikTanzania,dandidugameledakdarigunung
berapilainnyadimasalalutapi,karenaketidakstabilanmineral
ini'dipermukaanbumi,kemungkinanakanterkikis.Ketigabentuk
mineraloginatriumkarbonat,sertaTrona,trinatriumdihidrat
hydrogendicarbonate,jugadikenaldariultrabasabatuan
pegmatitic,yangterjadimisalnyadiSemenanjungKoladiRusia.
"Produksi"
Pertambangan
Trona,trinatriumhydrogendicarbonatedihidrat(Na3HCO3CO3
2H2O),ditambangdibeberapawilayahAmerikaSerikatdan
menyediakanhampirsemuanatriumkarbonatdalamnegeri.Deposito
alamyangbesarditemukanpadatahun1938,sepertiyangdekat
GreenRiver,Wyoming,telahmembuatpertambanganlebihekonomis
dariproduksiindustridiAmerikaUtara.
HalinijugaditambangdaribeberapadanaualkalisepertiDanau
MagadidiKenyadenganpengerukan.Mataairgarampanasterus
mengisigaramdidanausehingga,asalkanlajupengerukantidak
lebihbesardaritingkatpengisian,sumbersepenuhnya
berkelanjutan.
Barilladanrumputlaut
Beberapa"halohytic"spesiestanaman(garamtoleran)danjenis
rumputlautdapatdiolahuntukmenghasilkansuatubentuktidak
murnidarinatriumkarbonat,dansumbersumberdidominasidi
Eropadantempatlainsampaiawalabad19.Tanamantanah
(biasanyaglasswortsatausaltworts)ataurumputlaut(jenis
biasanyafucus)dipanen,dikeringkan,dandibakar.Abukemudian
"lixiviated"(dicucidenganair)untukmembentuklarutan
alkali.Larutaninidirebuskeringuntukmembuatprodukakhir,
yangdisebut"sodaabu";namainisangattuamengacupadasumber
tanamanpoladasaruntuksodaabu,yangmerupakantahunankecil
semakSalsolasoda("Barillatanaman").
Karbonatnatriumkonsentrasidalamabusodabervariasisangat
luas,dari23persenuntukbentukrumputlautyangditurunkan
("rumputlaut"),sampai30persenuntukBarillaterbaikyang
diproduksidaritanamansaltwortdiSpanyol.Tanamandanrumput
lautuntuksumberabusoda,danjugauntukalkaliterkait
"potas",menjadisemakintidakmemadaipadaakhirabad18,dan
pencariankomersialdapathidupruteuntuksintesisabusodadari
garamdanbahankimialainnyadiintensifkan.[5]
Leblancproses
Artikelutama:prosesLeblanc
Pada1791,ahlikimiaPerancisNicolasLeblancmematenkanproses
untukmemproduksinatriumkarbonatdarigaram,asamsulfat,
kapur,danbatubara.Pertama,garamlaut(natriumklorida)
direbusdalamasamsulfatuntukmenghasilkannatriumsulfatdan
gashidrogenklorida,menurutpersamaankimia
2NaCl+H2SO4Na2SO4+2HCl
Selanjutnya,natriumsulfatdicampurdenganhancurbatukapur
(kalsiumkarbonat)danbatubara,dancampuranterbakar,
menghasilkansulfidakalsium.
Na2SO4+CaCO3+2CNa2CO3+2CO2+CAS
Karbonatnatriumdiekstraksidariabudenganair,dankemudian
dikumpulkandenganmembiarkanairmenguap.
AsamkloridayangdihasilkanolehprosesLeblancadalahsumber
utamapolusiudara,danhasilsampingansulfidakalsiumjuga
disajikanmasalahpembuanganlimbah.Namun,tetapmetodeproduksi
utamauntuknatriumkarbonatsampaiakhir1880an.[5][6]
Solvayproses
Artikelutama:prosesSolvay
Pada1861,industrikimiaBelgiaErnestSolvaymengembangkan
metodeuntukmengkonversinatriumkloridauntuknatriumkarbonat
menggunakanamonia.ProsesSolvayberpusatdisekitarmenara
beronggabesar.Padabagianbawah,kalsiumkarbonat(kapur)
dipanaskansampaimelepaskankarbondioksida:
CaCO3CaO+CO2
Dibagianatas,larutanpekatnatriumkloridadanamoniamemasuki
menara.Sebagaikarbondioksidaditiupkankeatasmelaluiitu,
natriumbikarbonatdiendapkan:
NaCl+NH3+CO2+H2ONaHCO3+NH4Cl
Paranatriumbikarbonatkemudiandiubahmenjadinatriumkarbonat
denganmemberikanpemanasan,melepaskanairdankarbondioksida:
2NaHCO3Na2CO3+H2O+CO2
Sementaraitu,amoniaituregenerasidarihasilsampinganamonium
kloridadenganmemperlakukannyadengankapur(kalsiumhidroksida)
yangtersisadarigenerasikarbondioksida:
CaO+H2OCa(OH)2
Ca(OH)2+2NH4ClCaCl2+2NH3+2H2O
KarenaprosesSolvaymendaurulangamonia,iahanyamengkonsumsi
airgaramdankapur,danmemilikikalsiumkloridasebagaiproduk
limbahsatunya.Halinimembuatjauhlebihekonomisdaripada
prosesLeblanc,dansegeradatanguntukmendominasidunia
produksinatriumkarbonat.Pada1900,90%natriumkarbonatini
diproduksiolehprosesSolvay,danpabrikLeblancprosesterakhir
ditutuppadaawaltahun1920.
Proses
DikembangkanolehahlikimiaCinaHouDebangditahun1930an,
beberapalangkahpertamaadalahsamasepertiproses
Solvay.Namun,daripadamengobatisolusiyangtersisadengan
kapur,karbondioksidadanamoniadipompakedalamlarutan,maka
natriumkloridaditambahkansampailarutanjenuhpada40
CSelanjutnya,larutandidinginkansampai10C.Amoniumklorida
presipitatdandibuangolehfiltrasi,dansolusididaurulang
untukmenghasilkannatriumkarbonatlebih.Houprosesyang
menghilangkanproduksikalsiumkloridadanamoniumklorida
sampingandapatdisempurnakanataudigunakansebagaipupuk.
ProsesSoda
(ASubbagiandariprosesSolvay)SodiumBicarbonatesudah
tersediasebagaiBakingSoda.Pemanasaninimelepaskanairdan
karbondioksida:
2NaHCO3(s)Na2CO3+H2O+CO2
1.1 LATAR BELAKANG
Yang melatarbelakangi makalah ini adalah untuk pengetahuan senyawa yang
bernama natrium karbonat. Dalam keseharian kita biasa menyebutnya soda kue
dan produksinya sangat banyak. Namun kita belum pernah tahu bagaimana cara
pembuatan senyawa ini dan analisa kation anionnya sangat diperlukan untuk
identifikasinya. Karena bila natrium bikarbonat diuraikan dari senyawanya, maka
akan terbentuk ion, yakni positif yang disebut kation dan negatif yang disebut
anion. Dan ionnya ini bila berdiri sendiri maka akan mempunyai fungsi yang
berlainan lagi.
1.2 TUJUAN
Untuk mengenal senyawa natrium bikarbonat yang ada dalam kehidupan seharihari. Tidak hanya mengenalnya hanya dengan sebutan soda kue, tapi juga senyawa
yang bersifat fungsional. Karena setiap senyawa memiliki lebih dari satu fungsi,
namun terkadang juga memiliki beberapa kelemahan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 SENYAWA NaHCO3
Senyawa ini memiliki nama IUPAC adalah Sodium bicarbonate atau sodium
hydrogen carbonate, natrium bikarbonat atau natrium hidrogen karbonat. Dengan
nama trivial backing soda atau soda kue. NaHCO3 berbentuk Kristal padatan/solid
yang berwarna putih. Senyawa ini memiliki bilangan atom 72. Merupakan ikatan
ionik. Larut dalam senyawa polar, air.
Natrium karbonat adalah senyawa yang bersifat amfoter. Pemecahan larutannya
adalah dengan cara pendinginan dari sifat alkali pada natrium untuk pembentukan
asam karbonat dan ion hidroksida.
HCO3- + H2O H2CO3 + OH
Inilah gambar dari senyawa NaHCO3:
yang terdapat dalam paru-paru akan larut dalam darah membentuk asam karbonat.
Analisa anion dari CO32- terdapat pada golongan D adalah dengan reaksi berikut:
1. CO32- + AgNO3 Ag2CO3 putih + 2NO3Ag2CO3 + 2NO3- 2AgNO3 + H2CO3
2. CO32- + Mg(SO4)2 MgCO3 putih + 2SO42
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang digunakan
untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku
karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.
3.3 KEGUNAAN SENYAWA NaHCO3
NaHCO3 dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini
termasuk kelompok garam. Senyawa ini kebanyakan digunakan dalam roti atau kue
karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang
menyebabkan roti "mengembang". Senyawa untuk membuat kue menjadi
mengambang ini disebut backing powder yakni campuran serbuk natrium
bikarbonat dengan suatu zat yang bersifat asam, seperti kalium hydrogen tartrat
(KHC4H4O6). Campuran bubuk itu tidak beraksi dalam kering karena bicnat hanya
larut dalam air. Namun sekali bubuk itu berada dalam adonan, keduanya akan
bereaksi menghasilkan gas karbon dioksida yang memekarkan adonan.
Senyawa ini juga digunakan sebagai obat antasid (penyakit maag atau tukak
lambung). Karena bersifat alkaloid (basa), senyawa ini juga bisa digunakan sebagai
obat penetral asam bagi penderita asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular
acidosis (RTA). Bisa juga digunakan untuk membersihkan barang-barang yang
terbuat dari plastik.
Selain itu bisa juga untuk membersihkan perak, caranya masukkan perak dalam air
yang baru direbus. Tambahkan satu sendok baking soda, garam dapur (NaCl) dan
sepotong kertas aluminium. Lalu diamkan selama kira-kira 15 menit. Selanjutnya
keringkan dengan kain lembut yang kering.
Natrium bikarbonat umumnya diproduksi melalui proses Solvay kira-kira 100000
ton/tahun, yang memerlukan reaksi natrium klorida, amonia, dan karbon dioksida
dalam air.
Berikut adalah proses solvay:
Di udara karbon dioksida mengikat natrium hidroksida, terbentuk senyawa natrium
karbonat(soda abu) dan uap air.
CO2 + 2 NaOH Na2CO3 + H2O
Lalu dengan natrium karbonat mengikat CO2 dalam air
Na2CO3 + CO2 + H2O 2 NaHCO3
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan di atas, disimpulkan bahwa:
1) NaHCO3 merupakan senyawa yang tidak asing bagi manusia karena sangat
banyak digunakan oleh para pembuat kue.
2) Kegunaan natrium bikarbonat sebagai senyawa berbeda dengan kegunaannya
dalam bentuk ion, bila diuraikan menjadi ion natrium positif dan ion bikarbonat
negatif.
3) Karena merupakan senyawa ionik, maka larut dalam pelarut polar, contohnya air.
Untuk beberapa senyawa yang memiliki kegunaan tertentu, belum tentu kegunaan
itu bersifat menguntungkan. Karena ada beberapa senyawa sod yang digunakan
untuk hal-hal yang merugikan. Untuk itu, perlu suatu etiket untuk hal ini, yakni
kesadaran tiap-tiap manusia untuk menggunakan bahan dari senyawa yang ada,
karena jika salah penggunaan akan berbahaya untuk nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, W. 1993.Ilmu kimia analitik Dasar .Erlangga. Jakarta
Purba, Michael. 2004. Kimia SMA 2B. Erlangga. Jakarta
Underwood & R.A Day. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta
http://diytrade.com (diakses tanggal 2 November 2009)
http://tjmlchem.en.alibaba.com (diakses tanggal 2 November 2009)
http://www.banjarmasinpost.co.id (diakses tanggal 2 November 2009)
1.
B. SEJARAH
Diimpor dari Inggris, baking soda pertama kali digunakan di Amerika selama masa kolonial, tapi itu
tidak diproduksi di Amerika Serikat sampai 1839. Pada 1846, Austin Gereja, seorang dokter Connecticut,
dan John Dwight, seorang petani dari Massachusetts, didirikan sebuah pabrik di New York untuk
memproduksi baking soda. Anak Dr Gereja, John, memiliki sebuah pabrik yang disebut Mills Spice Vulcan.
Vulcan, dewa Romawi menempa dan api, diwakili oleh sebuah lengan dan palu, dan perusahaan kue baru
soda mengadopsi logo palu dan lengan sebagai miliknya. Saat ini, Arm & Hammer merek baking soda
adalah salah satu merek yang paling diakui secara luas.
Dinamakan setelah Nicolas Leblanc, kimiawan Prancis yang menciptakannya, proses Leblanc
adalah sarana awal pembuatan soda abu (Na2CO3), dari mana natrium bikarbonat dibuat. Natrium klorida
dipanaskan dengan asam sulfat, memproduksi natrium sulfat dan asam klorida. Natrium sulfat kemudian
dipanaskan dengan batu bara dan batu gamping untuk membentuk natrium karbonat, atau soda abu.
Pada akhir 1800-an, metode lain untuk memproduksi soda abu dirancang oleh Ernest Solvay,
seorang insinyur kimia Belgia. Metode Solvay segera diadaptasi di Amerika Serikat, di mana ia
menggantikan proses Leblanc. Dalam proses Solvay, karbon dioksida dan amonia diteruskan ke dalam
sebuah larutan pekat natrium klorida. Natrium bikarbonat mentah presipitat keluar dan dipanaskan untuk
membentuk abu soda, yang kemudian diolah dan disempurnakan lebih lanjut untuk membentuk natrium
bikarbonat Amerika Serikat kemurnian Pharnacopoeia (USP). Meskipun metode ini memproduksi baking
soda abu yang digunakan secara luas, metode ini juga mempunyai masalah karena bahan kimia yang
digunakan dalam proses adalah polutan dan menyebabkan masalah pembuangan (Purwanto, 2012).
C. MANFAAT NATRIUM BIKARBONAT
Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas
karbon dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang". Senyawa ini juga digunakan sebagai obat
antasid (penyakit maag atau tukak lambung). Karena bersifat alkaloid (basa), senyawa ini juga digunakan
sebagai obat penetral asam bagi penderita asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis
(RTA). Selain itu, natrium bikarbonat juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar asam urat
(Wikipedia, 2014).
Berdasarkan sifat fisiknya,soda kue sangat bermanfaat dan digunakan untuk kehidupan rumah
tangga. Soda kue dapat menetralkan bau secara kimia , sehingga digunakan sebagai bahan dalam
pembuatan sabun mandi dan deodorant. Soda kue juga digunakan sebagai bahan effervescent yang baik
dalam antasida dan produk pembersih gigi tiruan. Natrium bikarbonat juga ditemukan di beberapa anti-plak
mencuci mulut-produk dan pasta gigi. Baking soda juga digunakan sebagai ragi dalam membuat makanan
yang dipanggang seperti roti atau pancake. Selain untuk rumah tangga, soda kue juga bermanfaat dalam
dunia industri. Soda kue dapat memadamkan api sehingga dapat digunakan untuk pemadam kebakaran
karena ketika dipanaskan soda kue melepaskan karbon dioksida. Aplikasi yang lain adalah bermanfaat
dalam pengendalian pencemaran udara karena menyerap emisi sulfur dioksida dan gas asam lainnya
(Purwanto, 2012).
D. PROSES INDUSTRI SODA KUE
BAHAN BAKU
Baking soda, atau natrium bikarbonat, berasal dari soda abu diperoleh baik melalui proses Solvay
atau dari Trona. Sekitar 50 juta tahun yang lalu, ketika tanah sekitar Green River, Wyoming, ditutupi oleh
danau 600-persegi-mil (1.554 kilometer persegi). Seperti menguap dari waktu ke waktu, danau ini
meninggalkan deposit 200-miliar-ton Trona murni antara lapisan batu pasir dan serpih. Deposit di Green
River Basin cukup besar untuk memenuhi kebutuhan seluruh dunia untuk abu soda dan natrium bikarbonat
selama ribuan tahun.
Karena proses sintetis yang digunakan dalam metode Solvay bermasalah dalam hal polusi,
Gereja & Dwight Co Inc adalah mendasarkan lebih dan lebih dari manufaktur pada pertambangan Trona.
Produsen besar lain soda abu, FMC Corporation, juga bergantung pada Trona untuk memproduksi soda
abu dan natrium bikarbonat. Trona ditambang di 1.500 kaki (457,2 meter) di bawah permukaan. Tambang
shaft FMC mengandung hampir 2.500 mil (4,022.5 kilometer) dari terowongan dan menutupi 24 mil persegi
(62 kilometer persegi). Lima belas kaki (4,57 meter) dan lebar sembilan kaki (2,74 meter) tinggi,
terowongan ini memungkinkan peralatan yang diperlukan dan kendaraan untuk melakukan perjalanan
melalui mereka (Purwanto, 2012).
REAKSI KIMIA
NaHCO3 umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium klorida,
amonia, dan karbon dioksida dalam air. NaHCO3 diproduksi sebanyak 100 000 ton/tahun (2001). Soda kue
juga diproduksi secara komesial dari soda abu (diperoleh melalui penambangan bijih trona, yang dilarutkan
dalam air lalu direaksikan dengan karbon dioksida. Lalu NaHCO 3 mengendap sesuai persamaan berikut :
Na2CO3 + CO2 + H2O 2 NaHCO3 (Wikipedia, 2014).
NaHCO3 dapat diperoleh dengan reaksi antara karbon dioksida dengan larutan natrium
hidroksida. Reaksi awal menghasilkan natrium karbonat: CO2 + 2NaOHNa2CO3 + H2O
Lebih lanjut penambahan karbon dioksida menghasilkan natrium bikarbonat, yang pada
konsentrasi cukup tinggi akan mengendap larutan: Na2CO3 + CO2 + H2O 2NaHCO3
2012).
(Purwanto,
PROSES PEMBUATAN
1.
2.
Selanjutnya, larutan soda abu menengah dimasukkan ke dalam centrifuge, yang memisahkan cairan dari
kristal. Kristal-kristal tersebut kemudian dilarutkan dalam larutan bikarbonat (soda abu solusi yang dibuat
oleh produsen) dalam dissolver putar, sehingga menjadi larutan jenuh. Solusi ini disaring untuk
menghilangkan setiap bahan non larut dan kemudian dipompa melalui tangki umpan ke puncak sebuah
menara carbonating.
3.
karbon dioksida murni dimasukkan ke bagian bawah menara dan diproses di bawah tekanan. larutan
natrium jenuh bergerak melalui menara, mendingin dan bereaksi dengan karbon dioksida untuk
membentuk kristal natrium bikarbonat. Kristal ini dikumpulkan di bagian bawah menara dan ditransfer ke
centrifudge, di mana solusi berlebih (filtrat) disaring. Kristal-kristal tersebut kemudian dicuci dalam larutan
bikarbonat, membentuk filter cake. Sedangkan filtrat dari centrifudge didaur ulang ke dissolver rotary, di
mana ia digunakan untuk kristal jenuh soda abu lebih menengah.
4.
Filter cake dicuci kemudian dikeringkan pada conveyor belt terus menerus atau dalam tabung pengering
vertikal disebut flash dryer.
5.
Berikutnya, kristal kering dari natrium bikarbonat dipisahkan menurut ukuran partikel. Standar nilai natrium
bikarbonat dan nilai khusus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan, dan ukuran partikel
adalah penentu utama nilai (Purwanto, 2012).
PROSPEK
Pada pergantian abad kedua puluh, 53.000 ton (48.071 metrik ton) dari baking soda yang dijual
setiap tahun. Sementara populasi meningkat secara dramatis, penjualan tahun 1990 turun menjadi sekitar
32.000 ton (29.024 metrik ton) per tahun. Diri meningkat dan kue tepung dan campuran biskuit telah
menurunkan permintaan untuk baking soda sebagai bahan kue penting. Namun demikian, permintaan
untuk produk tersebut masih signifikan. Roti komersial (terutama produsen cookie) adalah salah satu
pengguna utama produk ini. Salah satu atribut paling penting dari natrium bikarbonat adalah bahwa, bila
terkena panas, ia melepaskan gas karbon dioksida (CO 2) yang membuat kenaikan barang baking.
Natrium bikarbonat juga digunakan dalam industri farmasi dan kesehatan, dan memiliki aplikasi industri lain
juga. Karena itu terus menjadi produk yang penting untuk hari ini dan untuk masa depan (Purwanto, 2012).
E. DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, W. b. (2014, Maret 11). Natrium Bikarbonat. Retrieved Oktober 1, 2013, from Wikipedia bahasa
Indonesia:
file:///
/Natrium%20Bikarbonat/Natrium%20bikarbonat%20-%20Wikipedia%20bahasa
%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm
Pitriajuliani. (2012, Desember 9). WordPress.com. Retrieved Maret 11, 2014, from WordPress.com.: file:////Natrium
Bikarbonat/Natrium Bikarbonat si Ahli Pengembang _ pitriajuliani.htm
Purwanto, S. A. (2012, Januari 24). Industri Soda Kue. Retrieved Maret 11, 2014, from Natrium Bikarbonat si Ahli
Pengembang | pitriajuliani: Natrium%20Bikarbonat/Industri%20Soda%20Kue%20_%20Slamet%20Adik
%20Purwanto.htm
Wikipedia. (2014, Maret 11). Wikipedia. Retrieved Oktober 1, 2013, from Wikipedia:
file:////Natrium%20Bikarbonat/Natrium%20bikarbonat%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,
%20ensiklopedia%20bebas.htm
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui kadar karbonat dalam sampel secara kualitatif dan secara kuantitatif.
II. PENDAHULUAN
Analisis kualitatif kadar karbonat dalam sampel dapat dilakukan dengan menambahkan reagen
sehingga terbentuk endapan karbonat, kemudian endapan dilarutkan dalam pelarut yang spesifik.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode asidimetri. Sebagai titran digunakan asam klorida,
sehingga selama titrasi akan terjadi penurunan pH dan titrasi dihentikan pada titik akhir titrasi.
Pemilihan indikator didasarkan pada pH titik ekivalen.
V. CARA KERJA
1. Standarisasi larutan standar asam klorida.
Natrium boraks ditimbang seberat 1,9158 gram secara teliti. Kemudian natrium boraks tersebut
dimasukkan ke dalam gelas piala dan dilarutkan dengan 75 mL larutan air suling. Lalu larutan
dalam gelas piala dipindahkan secara kuantitatif kedalam labu ukur 100 mL, dan ditambahkan
air suling dan kocok sampai homogen. Setelah itu, 10 mL larutan natrium boraks dalam labu
ukur dipindahkan kedalam gelas kimia dengan pipet volum dan ditambahkan 2 tetes indikator
metil orange. Kemudian larutan standar asam klorida dituang kedalam buret, lalu larutan dalam
gelas kimia dititrasi dengan larutan standar asam klorida, dicatat volume asam klorida yang
diperlukan sampai titik akhir titrasi. Titrasi diulangi minimum sebanyak 2 kali.
2. Analisis kualitatif karbonat dalam sampel.
Pertama, sampel NaOH padat sebanyak 4-8 butir ditimbang dalam botol timbang secara tepat
dan teliti. Kemudian sampel natrium hidroksida (NaOH) tersebut dilarutkan dengan air suling
dalam labu ukur 250 mL. lalu 10 mL larutan sampel natrium hidroksida kedalam gelas kimia,
kemudian dipanaskan pada 70o C. setelah itu ditambahkan larutan Barium klorida 10 % kedalam
larutan sampel yang telah panas dengan pipet tetes sampai pembentukan endapan selesai. Lalu
campuran tersebut didinginkan dengan mengalirkan air kran di bagian luar gelas kimia,
kemudian cairannya dituang dan diamati bentuk dan jumlah endapan yang terbentuk
(banyak/sedikit). Setelah itu, seluruh endapan dipindahkan kedalam tabung reaksi dan endapan
dilarutkan dengan asam klorida encer. Percobaan ini diulangi dengan kalsium korida (Barium
klorida diganti Kalsium klaorida) dan tidak dengan pemanasan.
3. Analisis kuantitatif karbonat dalam sampel.
Analisis ini dilakukan apabila berdasarkan analisis kualitatif karbonat terdapat dalam sampel.
kuantitatif, dan ditambahkan indikator phenophtalein, kemuadian dititrasi dengan larutan standar
asam klorida dan dicatat volume asam klorida yang diperlukan (V 1). Titrasi diulang minimal 2
kali. Setelah itu, 10 mL larutan sampel karbonat dipindahkan kedalam gelas kimia secara
kuantitatif, dan ditambahkan indikator metil orange, kemudian dititrasi dengan larutan standar
asam klorida dan dicatat volume asam klorida yang diperlukan (V 2). Tirasi diulang minimal 2
kali.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan pada analisis kualitatif dan kuantitatif, diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Pada analisis kualitatif, diketahui bahwa terdapat karbonat dan bikarbonat dalam sampel.
2. Pada analisis kuantitatif, di dalam sampel terdapat karbonat sebanyak 0,2509 gram dan
bikarbonat sebanyak 0,2963 gram.
DAFTAR PUSTAKA
Day.Jr.RA and Underwood,A.I . 2001.Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi ke 5 . Erlangga. Jakarta.
Harjadi, W. 1993.Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Khopkar,S.M . 1990.Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta.
Soedarmadji, Slamet . 1990.Teknik Analisis Biokimia. Liberty. Yogyakarta.
Vogel . 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan Semi Mikro. Edisi ke 5 .
PT.Kaliman Media Pustaka. Jakarta.