PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dua tahun terakhir ini handphone asal China mengalami puncak
popularitasnya.1 Berdasarkan data dari Asosiasi Telekomunikasi Selular
Indonesia, pasar Indonesia termasuk paling pesat perkembangannya dalam
penggunaan telekomunikasi. Indonesia berada pada tingkat ke-3 terbesar di
Asia setelah China dan India. Bahkan saat ini pengguna handphone di
Indonesia mencapai 180 juta orang, atau sekitar 60% dari total penduduk
Indonesia. Khusus handphone China, geliatnya cukup signifikan. Saat ini
pengguna handphone China mengalami peningkatan dari 30 juta unit menjadi
35-45 juta di tahun 2010. Itu berarti mengalami peningkatan antara 20%
hingga 50%.2 Beberapa handphone China antaralain: Nexian, Hi-Tech, KToch, ZTE, Huawai, Mito, D-One, TAXCO, Nckia, Nokla dan sebagainya.
Ada empat macam cara bagaimana ponsel China berpenetrasi ke pasar
ponsel Indonesia.
1.
2.
1.
Beccary,
Usaha
Jualan
HP
China,
2010,
p.
(http://infobisnisukm.wordpress.com/2010/12/11/usaha-jualan-hp-china. , Online)
1.
2.
Satria,
Serangan
Handphone
China,
2007,
(ttp://dsatria.wordpress.com/2007/12/08/serangan-handphone-china/, online ).
1.
p.
3.
Merek asli China yang dipasarkan oleh distributor yang ditunjuk resmi.
Seperti merek ZTE atau Huawei.
4.
distributornya tak jelas. Kondisi ini membuat citra ponsel China terpuruk.4
Namun, pendapat lain mengatakan handphone China menawarkan fitur yang
lengkap dengan harga murah.
Berdasarkan uraian di atas terjadi adanya kejanggalan dimana prinsip
ekonomi mengatakan konsumen menyukai produk yang bermutu dan berharga
murah,5 namun pada produk handphone China prinsip ekonomi ini tidak
berlaku. Maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul PENGARUH
PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
HANDPHONE CHINA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN
PAPUA SORONG .
3.
4.
5.
Yayat
Suratmo,
Ponsel
China
Marak,
P.
1.
2010.
(http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Sana_Sini/Ponsel_China_Marak/34985,
Online)
Advaya, HP Produk dalam negeri, lebih memilih HP Branded atau membuka lapangan kerja
di Indonesia???, 2010, (http://advaya-akucintaindonesia.blogspot.com/2010/07/hp-produkdalam-negeri-lebih-memilih-hp.html, Online)
Gondam 64, Prinsip Ekonomi Konsumen/Pembeli, Produsen dan Penjual/Pedagang Mendapatkan Keuntungan Sebesar-Besarnya Semaksimal Mungkin, 2006, p. 1.
(http://organisasi.org/prinsip_ekonomi_konsumen_pembeli_produsen_dan_penjual_pedagang
_mendapatkan_keuntungan_sebesar_besarnya_semaksimal_mungkin, Online )
keputusan pembelian
keputusan pembelian
Jawaban
Responden,
Uji
Persyaratan
Analisis,
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1
Produk
6.
7.
8.
9.
Philip Kolter & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 2, 2007, p. 3.
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, 2009, p. 139.
Kotler & Keller, Op. cit., p. 4.
Philip Kotler, Op. cit, p. 20
1. Klasifikasi produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciricirinya: daya tahan, wujud dan penggunaan (konsumen atau industri).
a) Daya tahan dan wujud, produk dapat diklasifiksaikan menjadi tiga
kelompok terdiri dari :
1) Barang yang tidak tahan lama
Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali penggunaan, seperti bir dan sabun.
2) Barang tahan lama
Barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah
digunakan berkalu-kali: lemari es, peralatan mesin dan pakaian.
3) Jasa
Produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis.
Contohnya mencakup pemotong rambut dan perbaikan barang.
b) Klasifikasi barang konsumen, banyak jenis produk yang dibeli konsumen
dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan berbelanja antara lain:
1) Barang sehari-hari
Barang-barang yang biasaya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan
dengan upaya yang sangat sedikit.
2) Barang toko
Barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian,
kualitas, harga dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.
3) Barang khusus
Barang-barang yang mempunyai ciri-ciri atau identifikasi merek yang
unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan
upaya pembelian yang khusus.
4) Barang yang tidak dicari
Barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya mereka
tidak berfikir untuk membelinya, seperti detektor asap.10
2. Diferensiasi produk
Produk mempunyai delapan diferensiasi menurut Kotler & Keller
dijelaskan sebagai berikut:
a) Bentuk
Berdasarkan diferensiasi bentuk termasuk didalamnya ukuran, model,
atau struktur fisik produk.
b) Fitur
Produk dapat ditawarkan dengan fitur (feature) yang berbeda-beda yang
melengkapi fungsi dasar produk.
c) Mutu kinerja
Sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat level
kerja: rendah, rata-rata, tinggi, unggul. Mutu kerja adalah level
berlakunya karakteristik dasar produk.
10.
d) Mutu kesesuaian
Mutu kesesuain adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit
yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang disajikan.
e) Daya tahan
Daya tahan (durability) merupakan ukuran usia yang diharapkan atas
beroperasinya produk dalam kondisi normal dan/atau berat, merupakan
atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.
f) Keandalan
Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan
rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.
g) Mudah diperbaiki
Kemudahan diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki
produk ketika produk itu rusak atau gagal. Sifat mudah diperbaiki yang
ideal adalah jika pemakai dapat membetulkan sendiri produk itu dengan
biaya atau waktu yang relatif kecil.
h) Gaya
Gaya menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh
produk itu bagi pembeli.11
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
11.
Harga
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran
(marketing mix).12
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter.13
Buchari Alma (2009) harga adalah jumlah uang yang harus diberikan oleh
seseorong untuk memperoleh sesuatu (barang atau jasa).14
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah sejumlah uang yang
dibebankan
untuk
sebuah
produk
atau
jasa.
Sedangkan
Stanton
mendefinisikan harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan
untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan
pemberian jasa.15
12.
13.
14.
15.
10
1. Penetapan Harga
Kotler & Keller (2007) merumuskan kebijakan penetapan harga, suatu
perusahaan mengikuti prosedur enam tahap:
a) Memilih tujuan penetapan harga
Makin jelas tujuan perusahaan, makin mudah menetapkan harga.
Perusahaan dapat mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama
melalui penetapan harga: kelangsungan hidup, laba maksimum
sekarang, pangsa pasar maksimum, manguasai pasar secara maksimum,
atau kepemimpinan mutu produk.
b) Menentukan permintaan
Dalam kasus biasa, permintaan dan harga berbanding terbalik: makin
tinggi harganya, makin rendah permintaanya. Dalam kasus barang
mewah, kurva permintaan tersebut kadang-kadang melaidai kebawah.
Hubungan antara berbagai harga alternatif dengan permintaan sekarang
yang dihasilkannya digambarkan dalam kurva permintaan di bawah ini.
Gambar 2.1
Kurva Permintaan
(a) Permintaan Inelastis
H
a
r
g
a
$1
5
$1
0
$1
5
10 10
0 5
50
11
15
0
c) Memperkirakan biaya
Biaya merupakan batas harga terendah yang dapat dikenakan
perusahaan untuk produknya. Perusahaan tersebut ingin menetapkan
harga yang menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan produk,
dan laba yang lumayan untuk upaya dan resikonya.
d) Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing
Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yan ditentukan
permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus
memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing.
Perusahaan tersebut seharusnya pertama-tama mempertimbangkan harga
pesaing terdekat.
e) Memilih metode penetapan harga
Tiga pertimbangan utama dalam menetapkan harga: biaya menentukan
harga terendah tersebut, harga pesaing dan harga barang pengganti
menjadi titik yang mengarahkan dan penilaian pelanggan tentang cirriciri produk yang unik menentukan batas tertinggi harga tersebut.
Perusahaan-perusahaan
memilih
metode
penetapan
harga
yang
menyertakan satu atau lebih diantara ketiga pertimbangan ini. Ada tujuh
metode penetapan harga: penetapan harga (mark-up pricing), penetapan
harga sasaran pengembalian (target return pricing), penetapan harga
persepsi nilai (perceived value pricing), penetapan harga nilai (value
pricing), penerapan harga umum (going rate pricing), penerapan harga
tipe lelang (auction type pricing).
12
memilih
harga
akhir
ini,
perusahaan
tersebut
harus
Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan
adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa.
Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
b)
16.
17.
13
14
Keputusan Pembelian
1. Perilaku Konsumen
Kotler (2005)19 tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku
konsumen mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai, serta memanfaankan bararang, jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Engel (1994) mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk, dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.20
Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
menurut Kotler (2005)21 diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor budaya
1) Budaya; merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakkan
identifikasi
dan
sosialisasi
khusus
anggotanya.
19.
20.
Engel James F, et. Diterjemahkan Budiyanto FX.1994. Perilaku Konsumen Binangun Aksara, p. 3.
21.
15
bagi
para
keadaan
ekonomi
seseorang;
penghasilan
yang
dapat
16
3) Gaya hidup; adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada
aktivitas, minat dan opininya.
4) Kepribadian dan konsep diri; kepribadian biasanya digambarkan
dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan
kemampuan beradaptasi.
d. Fakor psikologi
1) Motivasi adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang
bertindak.
2) Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterprestasikan masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
3) Pembelajaran,meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
4) Keyakinan dan sikap, Kayakinan adalah gambaran pikiran yang dianut
seseorang tentang gambaran sesuatu.
2. Keputusan Pembelian
Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001)
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.22
22.
Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga, p. 226.
17
Gambar 2.2
Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
23.
24.
18
19
3) Evaluasi alternatif
Proses evaluasi konsumen: Pertama, konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4) Keputusan pembelian
Disini konsumen harus memutuskan dari setiap komponen pembelian,
apa yang mereka beli, bagaimana membeli, atau dimana membeli.
Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek
yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara
kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang disukai. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak
terantisipasi yang dapat mencul dan mengubah niat pembelian.
5) Perilaku pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu. Apabila konsumen merasa puas akan
produk tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian ulang, dan
bahkan menginformasikan kepada pelanggan lain, tetapi apabila
konsumen tidak puas dengan produk tersebut maka konsumen akan
kecewa dan tidak melakukan pembelian lagi pada produk tersebut.
20
21
Dalam hal ini akan dibahas mengenai pengaruh harga dan produk dalam
keputusan pembelian handphone China. Adapun kerangka pikiran dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3
Kerangka Pikiran
Produk
(X1)
Harga (X2)
Sumber; Haryani, 2006, 57
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah keteranga sementara dari hubungan fenomene-fenomena
yang komplek. Trelease (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu
keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.27
Berdasarkan kerangka pikiran maka hipotesis yang diajukan adalah :
1.
2.
27.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif,
yaitu ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan
data, analisis data, dan interpretasi hasil analisi untuk mendapatkan informasi
guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.28
3.2 Lokasi Dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Universitas Kristen Papua. Adapun waktu
pengambilan data pada sampel penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011
selama satu minggu dan yang peneliti jumpai pada saat itu.
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Data primer
Adalah data yang diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan
semua metode pengumpulan data original. Pada penelitian ini data primer
diperoleh melalui interview dan penyebaran kuesioner pada sempel
penelitian.
2. Data sekunder
Adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan
dipublikasikan kepada masyarakat.29
28.
29.
23
30.
Ibid, p. 103
31.
Ibid., p. 112.
32.
24
2. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara
tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data berupa jawabanjawaban para responden.33
3.6 Definisi Variabel
1. Variabel bebas
a) Produk (X1)
Produk dalam penelitian ini adalah beberapa merek handphone yang
termasuk
33.
25
34.
35.
2. Uji Reliabilitas
26
r=
Vind - Ve
Vind
Dimana;
Vind = Varience antar individu
Ve = Varience error37
3.8 Teknik Analisis
3.8.1
3.8.2
36.
Ibid. p 152
37.
38.
Agung
Santoso,
Uji
Asumsi
1
:
Uji
Normalitas,
2007,
p.
1.
(http://psikologistatistik.blogspot.com/2006/10/uji-asumsi-1-uji-normalitas.html, Online).
39.
27
Keterangan:
Y = Perilaku pembelian produk: handphone China
a = Bilangan konstan
b1 = Koefisien regresi strategi produk
b2= Koefisien regresi strategi harga
X1 = Variabel produk
X2 = Variabel harga.40
3.8.3
Uji F
Uji statistik F adalah uji yang menunjukan apakah semua variabel
bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = b2 = 0, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas
yang sigifikan terhadap variebel terikat.
H1 : b1 b2 0, artinya semua variabel bebas secara simultan
merupakan penjelas terhadap variable terikat.41
40.
Ibid,.
41.
Rumus uji F :
28
Fhitung =
R2
K
(1- R2)
n - k-1
Dimana:
R = Nilai Koofisien Korelasi Ganda
k = Jumlah Variable Bebas
n = Jumlah Sampel
Jika: t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
t hitung t tabel, terima Ho artinya tidak signifikan42
3.8.4
Uji t
Uji statistik t adalah uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas secara individual (parsial) dalam menerangkan
variasi variabel terikat.
Ho : b1 = b2 = 0, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas
yang sigifikan terhadap variebel terikat.
Ha : b1 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel terikat.43
42.
43.
29
thitung =
1- r
Dimana:
r = Nilai Koefisian Korelasi
n = Jumlah Sampel
Jika: t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
t hitung t tabel, terima Ho artinya tidak signifikan44
3.8.5
44.
45.
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Deskripsi Responden
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 50
adalah mahasiswa yang pernah dan sedang menggunakan handphone
China. Deskripsi responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin,
usia responden, uang saku bulanan dan lama kepemilikan handphone China
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
(Orang)
Presentase
(%)
Laki-Laki
20
60
Perempuan
30
40
JUMLAH
50
100
31
2.
Jumlah Responden
(Orang)
Presentase
(%)
18
20 30 tahun
41
82
JUMLAH
50
100
Presentase
(%)
36
72
12
24
JUMLAH
50
100
32
Tabel 4.4
Lama Kepemilikan Handphone China
Lama Kepemilikan
Jumlah Responden
Presentase
Handphone China
(Orang)
(%)
26
52
24
48
JUMLAH
50
100
33
34
SS
CS
TS
STS
12
30
34
16
11
22
11
28
10
30
35
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Harga (X2)
Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
No
1.
2.
3.
Pertanyaan
Anda membeli handphone
China karena handphone China mempunyai tingkat
yang harga murah.
Anda membeli handphone
China karena harga handphone China lebih murah
dibandingkan handphone lain.
Anda membeli handphone
China karena harga handphone China sesuai dengan
daya beli.
Sumber : Data primer diolah 2011
SS
CS
TS
STS
20
23
18
21
14
24
37
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No
1.
2.
Pertanyaan
Dengan membeli produk handphone China berarti
Anda telah menjatuhkan pilihan pada produk
tersebut.
Dengan membeli produk handphone China berarti
Anda telah melakukan pengambilan keputusan secara
sadar, rasional, obyektif dan terencana.
Sumber : Data primer diolah, 2011
SS
CS
TS
STS
13
21
26
38
.2O
s0.4e
b
rvd
u
C
.6
0
m
ro
P
b
.81
0
.0
.00
.2
0
.4
0
.6
0
.8
0
.-n
1
0P
D
p
e
etn
d
ae
V
rib
ls
:K
p
e
ta
u
sd
P
m
b
lis
e
n
a
N
rm
o
a
lP
lo
fR
g
n
io
S
n
rie
d
z
R
u
id
l
a
46.
39
Butir Pertanyaan
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X2.1
X2.2
X2.3
Y.1
Y.2
R hitung
0,415
0,525
0,542
0,463
0,384
0,741
0,704
0,640
0,562
0,562
r tabel
0,288
0,288
0,288
0,288
0,288
0,282
0,282
0,282
0,279
0,279
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
40
Variabel
Cronbachs
Keandalan
Keterangan
Produk
Harga
Keputusan Pembelian
Alpha
0,707
0.826
0,719
0,60
0,60
0,60
Reliabel
Reliabel
Reliabel
47.
Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. 2005
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Produk
Harga
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-1.428
.675
.517
.163
.804
.124
Standardized
Coefficients
Beta
.309
.629
t
-2.114
3.180
6.470
Sig.
.040
.003
.000
bahwa variabel produk dan harga bertanda positif yang artinya variabel
produk dan harga berpengaruh positif tehadap keputusan pembelian
handphone China.
4. Uji F
Uji statistik F adalah uji yang menunjukan apakah semua variabel
bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
42
sama terhadap variabel terikat. Hasil uji F dari output SPSS dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
25.684
18.836
44.520
df
2
47
49
Mean Square
12.842
.401
F
32.044
Sig.
.000a
43
R
.760a
R Square
.577
Adjusted
R Square
.559
Std. Error of
the Estimate
.63306
DurbinWatson
2.303
44
4.2. Pembahasan
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penilaian
responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara umum sudah baik.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jawaban setuju yang tinggi dari
responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel penelitian. Pada uji
normalitas diketahui bahwa data terdistribusi normal. Masing-masing
variabel akan dijelaskan sebagai berikut :
4.2.1.
45
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil deskripsi jawaban responden dan uji statistik maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
2.
5.2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diajukan saran sebagai berikut :
1. Faktor produk mempunyai pegaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian handphone China. Namun dari lima indikator terdapat dua
indikator yang sebagian besar menjawab tidak setuju yaitu pada indikator
daya tahan dan mudah diperbaiki. Berdasarkan hal tersebut hendaknya
perusahaan handphone China mampu memperbaiki agar berdayatahan
lama, menyediakan spareparct dan menyediakan tenaga ahli dalam
perbaikan handphone China.
47
48
DAFTAR PUSTAKA
kerja
di
Indonesia???.
http://advaya-
Santoso,
Uji
Asumsi
Uji
Normalitas,
Strategi
Pemasaran
dan
Bauran
Pemasaran.
Usaha
Jualan
HP
China.
http://infobisnisukm.wordpress.com/2010/12/11/usaha-jualan-hp-china. 10
Maret 2011
Buchari, Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi.
Bandung: PT. Alfabeta
Buchari, Alma. 2009. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: PT. Alfabeta
Engel James F, et. Diterjemahkan Budiyanto FX.1994. Perilaku Konsumen
Binangun Aksara
Gondam
64.
Prinsip
Penjual/Pedagang
Ekonomi
-
Konsumen/Pembeli,
Mendapatkan
Keuntungan
Produsen
dan
Sebesar-Besarnya
Semaksimal
Mungkin.
http://organisasi.org/prinsip_ekonomi_konsumen_pembeli_produsen_dan_
penjual_pedagang_mendapatkan_keuntungan_sebesar_besarnya_semaksim
al_mungkin. 10 Maret 2011
Junaidi.
Regresi
Linear
Berganga
(Seri
Model).
49
Kotler, Philip, and Keller Kevin L., 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid
1. Jakarta: PT. Indeks
Kotler, Philip, and Keller Kevin L., 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid
2. Jakarta: PT. Indeks
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta: PT.
Indeks
Kotler and Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga
Laodesyamri. Pengertian Metode Kuantitatif. http://id.shvoong.com/writing-andspeaking/presenting/2131804-pengertian-metode-kuantitatif/.
10
Maret
2011
Made, Novandri. Uji Normalitas, http://www.scribd.com/doc/56208117/56/UjiNormalitas. 08 Juli 2011
Moh., Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mudrajad, Kuncoro. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Nugroho, Bhuwono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik
Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Press
Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia. Definisi/Pengertian
Harga, Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga - Manajemen
Pemasaran.
http://organisasi.org/definisi_pengertian_harga_tujuan_metode_pendekatan
_harga_manajemen_pemasaran. 15 Maret 2011
Satria.
Serangan
Handphone
ttp://dsatria.wordpress.com/2007/12/08/serangan-handphone-china/.
China.
10
Maret 2011
Tim Penyusun. 2010.
Suratmo.
Ponsel
China
Marak.
http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Sana_Sini/Ponsel_Ch
ina_Marak/34985 22 Maret 2011
50