Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dua tahun terakhir ini handphone asal China mengalami puncak
popularitasnya.1 Berdasarkan data dari Asosiasi Telekomunikasi Selular
Indonesia, pasar Indonesia termasuk paling pesat perkembangannya dalam
penggunaan telekomunikasi. Indonesia berada pada tingkat ke-3 terbesar di
Asia setelah China dan India. Bahkan saat ini pengguna handphone di
Indonesia mencapai 180 juta orang, atau sekitar 60% dari total penduduk
Indonesia. Khusus handphone China, geliatnya cukup signifikan. Saat ini
pengguna handphone China mengalami peningkatan dari 30 juta unit menjadi
35-45 juta di tahun 2010. Itu berarti mengalami peningkatan antara 20%
hingga 50%.2 Beberapa handphone China antaralain: Nexian, Hi-Tech, KToch, ZTE, Huawai, Mito, D-One, TAXCO, Nckia, Nokla dan sebagainya.
Ada empat macam cara bagaimana ponsel China berpenetrasi ke pasar
ponsel Indonesia.
1.

Merakit ponsel di Indonesia yang perangkatnya seratus persen dari China.


Seperti pada merek Nexian.

2.

Memberikan stempel atau merek lokal kepada ponsel-ponsel buatan


China yang diimpor secara utuh. Seperti terdapat pada merek HiTech, KTouch, dan Startech.

1.

Beccary,
Usaha
Jualan
HP
China,
2010,
p.
(http://infobisnisukm.wordpress.com/2010/12/11/usaha-jualan-hp-china. , Online)

1.

2.

Satria,
Serangan
Handphone
China,
2007,
(ttp://dsatria.wordpress.com/2007/12/08/serangan-handphone-china/, online ).

1.

p.

3.

Merek asli China yang dipasarkan oleh distributor yang ditunjuk resmi.
Seperti merek ZTE atau Huawei.

4.

Masuk ke Indonesia lewat jalur gelap atau istilahnya Black Market.


Ponsel ini, tanpa ada garansi dari distributor lokal. Merek-merek jenis ini
sering berupa kloning dari merek ponsel ternama. Adapula yang dibuat
dengan memirip-miripkan merek terkenal seperti Nckia atau Nokla (mirip
Nokia).3
Harga murah, kualitas produk dipertanyakan, tanpa garansi, dan

distributornya tak jelas. Kondisi ini membuat citra ponsel China terpuruk.4
Namun, pendapat lain mengatakan handphone China menawarkan fitur yang
lengkap dengan harga murah.
Berdasarkan uraian di atas terjadi adanya kejanggalan dimana prinsip
ekonomi mengatakan konsumen menyukai produk yang bermutu dan berharga
murah,5 namun pada produk handphone China prinsip ekonomi ini tidak
berlaku. Maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul PENGARUH
PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
HANDPHONE CHINA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN
PAPUA SORONG .

3.

4.

5.

Yayat
Suratmo,
Ponsel
China
Marak,
P.
1.
2010.
(http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Sana_Sini/Ponsel_China_Marak/34985,
Online)
Advaya, HP Produk dalam negeri, lebih memilih HP Branded atau membuka lapangan kerja
di Indonesia???, 2010, (http://advaya-akucintaindonesia.blogspot.com/2010/07/hp-produkdalam-negeri-lebih-memilih-hp.html, Online)
Gondam 64, Prinsip Ekonomi Konsumen/Pembeli, Produsen dan Penjual/Pedagang Mendapatkan Keuntungan Sebesar-Besarnya Semaksimal Mungkin, 2006, p. 1.
(http://organisasi.org/prinsip_ekonomi_konsumen_pembeli_produsen_dan_penjual_pedagang
_mendapatkan_keuntungan_sebesar_besarnya_semaksimal_mungkin, Online )

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang terdapat asumsi bahwa handphone China
mempunyai citra yang buruk berkualitas rendah, namun unggul pada fitur
dan harga yang murah. Sedangkan prinsip ekonomi mengatakan konsumen
menyukai produk yang bermutu dan berharga murah, maka penulis
mengidentifikasi adanya masalah bahwa faktor harga dan produk merupakan
faktor penting yang mempengaruhi keputusan pembelian, namun pada
keputusan pembelian handphone China faktor fitur produk lebih dominan
daripada faktor mutu produk.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka batasan dalam penelitian ini
adalah :
1. Penelitian hanya membatasi pada variabel produk, harga dan keputusan
pembelian konsumen.
2. Obyek penelitian dilakukan pada Mahasiswa Universitas Kristen Papua
Sorong.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah produk dan harga mempengaruhi keputusan pembelian handpone
China
2. Apakah produk dan harga berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap
keputusan pembelian handpone China pada Mahasiswa Universitas Kristen
Papua Sorong.

1.5. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersrebut maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk menemukan bukti empirik tentang pengaruh harga dan produk
terhadap

keputusan pembelian

handpone China pada Mahasiswa

Universitas Kristen Papua Sorong.


2. Untuk mengetahui pengaruh produk dan harga secara parsial dan simultan
terhadap

keputusan pembelian

handpone China pada Mahasiswa

Universitas Kristen Papua Sorong


1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah:
1. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui pengaruh produk dan harga terhadap kaputusan
pembelian handphone China.
2. Bagi Fakultas ekonomi
Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran kaitanya dengan
keputusan pembelian konsuman
3. Bagi Perusahaan Handphone
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan perusahaan untuk
meningkatkan daya beli konsumen dengan melihat variabel-variabel yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

1.7. Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan pemecahan masalah yang sedang diteliti maka
proposal skripsi ini akan dibagi ke dalam bab-bab yang merupakan
sistematika penulisan proposal skripsi :
Bab I
Bab Pendahuluan meliputi: Latar Belakang, Identifikasi Masalah,
Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Sistematika Penulisan.
Bab II
Bab yang meliputi: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, Pengajuan
Hipotesis.
Bab III
Bab yang meliputi: Metode Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian,
Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengambilan Data, Populasi Dan
Sampel, Devinisi Variabel, Uji Validitas Dan Reabilitas, Teknik
Analisis Data.
Bab IV
Bab yang meliputi: Hasil yang terdiri dari Deskripsi Responden,
Deskripsi

Jawaban

Responden,

Uji

Persyaratan

Analisis,

Pembahasan terdiri dari Pengaruh Produk Terhadap Keputusan


Pembelian, Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian.
Bab V
Bab yang meliputi: Kesimpulan dan Saran.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1

Produk

Produk merupakan unsur kunci dalam tawaran pemasaran. Pemimpin


pasar umumnya menawarkan produk dan jasa yang bermutu superior.6
Menurut W.J. Stanton produk adalah seperangkat atribut baik berwujud
maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik
pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer) dan pelayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan
keinginannya.7
Kotler & Keller (2007)8 produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan dipasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman,
acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan.
Konsep produk yang dikemukakan oleh Kotler bahwa konsumen akan
menyukai produk-produk yang menawarkan fitur yang bermutu, berkinerja
atau inovatif.9

6.
7.
8.
9.

Philip Kolter & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 2, 2007, p. 3.
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, 2009, p. 139.
Kotler & Keller, Op. cit., p. 4.
Philip Kotler, Op. cit, p. 20

1. Klasifikasi produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciricirinya: daya tahan, wujud dan penggunaan (konsumen atau industri).
a) Daya tahan dan wujud, produk dapat diklasifiksaikan menjadi tiga
kelompok terdiri dari :
1) Barang yang tidak tahan lama
Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali penggunaan, seperti bir dan sabun.
2) Barang tahan lama
Barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah
digunakan berkalu-kali: lemari es, peralatan mesin dan pakaian.
3) Jasa
Produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis.
Contohnya mencakup pemotong rambut dan perbaikan barang.
b) Klasifikasi barang konsumen, banyak jenis produk yang dibeli konsumen
dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan berbelanja antara lain:
1) Barang sehari-hari
Barang-barang yang biasaya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan
dengan upaya yang sangat sedikit.
2) Barang toko
Barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian,
kualitas, harga dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.

3) Barang khusus
Barang-barang yang mempunyai ciri-ciri atau identifikasi merek yang
unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan
upaya pembelian yang khusus.
4) Barang yang tidak dicari
Barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya mereka
tidak berfikir untuk membelinya, seperti detektor asap.10
2. Diferensiasi produk
Produk mempunyai delapan diferensiasi menurut Kotler & Keller
dijelaskan sebagai berikut:
a) Bentuk
Berdasarkan diferensiasi bentuk termasuk didalamnya ukuran, model,
atau struktur fisik produk.
b) Fitur
Produk dapat ditawarkan dengan fitur (feature) yang berbeda-beda yang
melengkapi fungsi dasar produk.
c) Mutu kinerja
Sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat level
kerja: rendah, rata-rata, tinggi, unggul. Mutu kerja adalah level
berlakunya karakteristik dasar produk.

10.

Kotler & Keller, Op. cit., pp. 6-7

d) Mutu kesesuaian
Mutu kesesuain adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit
yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang disajikan.
e) Daya tahan
Daya tahan (durability) merupakan ukuran usia yang diharapkan atas
beroperasinya produk dalam kondisi normal dan/atau berat, merupakan
atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.
f) Keandalan
Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan
rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.
g) Mudah diperbaiki
Kemudahan diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki
produk ketika produk itu rusak atau gagal. Sifat mudah diperbaiki yang
ideal adalah jika pemakai dapat membetulkan sendiri produk itu dengan
biaya atau waktu yang relatif kecil.
h) Gaya
Gaya menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh
produk itu bagi pembeli.11
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

11.

Ibid., pp. 9-11.

Dengan indikator produk: 1. Bentuk, 2. Fitur, 3. Daya tahan, 4.Mudah


diperbaiki, 5. Gaya. Sedangkan produk yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah satu jenis barang yaitu handphone China.
2.1.2

Harga
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran

suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran
(marketing mix).12
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter.13
Buchari Alma (2009) harga adalah jumlah uang yang harus diberikan oleh
seseorong untuk memperoleh sesuatu (barang atau jasa).14
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah sejumlah uang yang
dibebankan

untuk

sebuah

produk

atau

jasa.

Sedangkan

Stanton

mendefinisikan harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan
untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan
pemberian jasa.15

12.

13.
14.
15.

Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia,Definisi/Pengertian Harga,


Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga - Manajemen Pemasaran, 2008,p.1.
(http://organisasi.org/definisi_pengertian_harga_tujuan_metode_pendekatan_harga_manaje
men_pemasaran, Online ).
Ibid
Alma,Op. cit., p. 92
Anonim,
Strategi
Pemasaran
dan
Bauran
Pemasaran,
2009,
p.
1.
(http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/, Online).

10

1. Penetapan Harga
Kotler & Keller (2007) merumuskan kebijakan penetapan harga, suatu
perusahaan mengikuti prosedur enam tahap:
a) Memilih tujuan penetapan harga
Makin jelas tujuan perusahaan, makin mudah menetapkan harga.
Perusahaan dapat mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama
melalui penetapan harga: kelangsungan hidup, laba maksimum
sekarang, pangsa pasar maksimum, manguasai pasar secara maksimum,
atau kepemimpinan mutu produk.
b) Menentukan permintaan
Dalam kasus biasa, permintaan dan harga berbanding terbalik: makin
tinggi harganya, makin rendah permintaanya. Dalam kasus barang
mewah, kurva permintaan tersebut kadang-kadang melaidai kebawah.
Hubungan antara berbagai harga alternatif dengan permintaan sekarang
yang dihasilkannya digambarkan dalam kurva permintaan di bawah ini.
Gambar 2.1
Kurva Permintaan
(a) Permintaan Inelastis
H
a
r
g
a

(b) Permintaan Elastis

$1
5
$1
0

$1
5

10 10
0 5

50

Jumlah yang Diminta per Periode


Sumber: Kolter & Keller, 2007, 87

11

15
0

Jumlah yang Diminta per Periode

c) Memperkirakan biaya
Biaya merupakan batas harga terendah yang dapat dikenakan
perusahaan untuk produknya. Perusahaan tersebut ingin menetapkan
harga yang menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan produk,
dan laba yang lumayan untuk upaya dan resikonya.
d) Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing
Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yan ditentukan
permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus
memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing.
Perusahaan tersebut seharusnya pertama-tama mempertimbangkan harga
pesaing terdekat.
e) Memilih metode penetapan harga
Tiga pertimbangan utama dalam menetapkan harga: biaya menentukan
harga terendah tersebut, harga pesaing dan harga barang pengganti
menjadi titik yang mengarahkan dan penilaian pelanggan tentang cirriciri produk yang unik menentukan batas tertinggi harga tersebut.
Perusahaan-perusahaan

memilih

metode

penetapan

harga

yang

menyertakan satu atau lebih diantara ketiga pertimbangan ini. Ada tujuh
metode penetapan harga: penetapan harga (mark-up pricing), penetapan
harga sasaran pengembalian (target return pricing), penetapan harga
persepsi nilai (perceived value pricing), penetapan harga nilai (value
pricing), penerapan harga umum (going rate pricing), penerapan harga
tipe lelang (auction type pricing).

12

f) Memilih harga akhir


Dalam

memilih

harga

akhir

ini,

perusahaan

tersebut

harus

mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, yang meliputi dampak dari


kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan,
penetapan harga yang berbagai laba dan resiko, dan dampak harga
terhadap pihak lain.16
2. Peranan Harga
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan
keputusan para pembeli yaitu:
a)

Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan
adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa.
Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

b)

Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik


konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi (Tjiptono, 1997:152).17

16.
17.

Kotler & Keller, Op. cit., pp. 84-99.


Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, 2001, Yogyakarta: Andi., p. 152

13

Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga


sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan
makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat mempengaruhi
perilaku konsumen.
3. Strategi Penyesuaian Harga
Perusahaa-perusahaan biasanya tidak menetapkan hanya satu harga.
Dibawah ini ada beberapa strategi penyesuaian harga antara lain :
a) Penetapan harga geografis.
Menatapkan harga produk untuk pelanggan yang berbeda lokasi dan
berbeda Negara.
b) Diskon dan potongan harga.
Menyesuaikan daftar harga dan memberikan diskon dan potongan harga
untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah besar dan
pembelian diluar musim.
c) Penetapan harga promosi.
Menggunakan penetapan harga untuk merangsang pembelian awal.
d) Penetapan harga diskriminatif.
Menyesuaikan harga untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan,
produk, lokasi dan seterusnya.18
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah
uang yang harus dikeluarkan untuk memdapatkan suatu produk (barang
atau jasa).
18.

Kotler & Keller, Op. Cit., pp. 102-106.

14

Dengan indikator harga: 1. Tingkat harga, 2. Harga saingan,


3.Kesesuaian harga. Harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh handphone China pada
konsumen Mahasiswa Universitas Kristen Papua Sorong.
2.1.3

Keputusan Pembelian

1. Perilaku Konsumen
Kotler (2005)19 tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku
konsumen mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai, serta memanfaankan bararang, jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Engel (1994) mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk, dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.20
Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
menurut Kotler (2005)21 diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor budaya
1) Budaya; merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakkan

identifikasi

dan

sosialisasi

khusus

anggotanya.
19.

Kolter, Op. cit., p. 201.

20.

Engel James F, et. Diterjemahkan Budiyanto FX.1994. Perilaku Konsumen Binangun Aksara, p. 3.

21.

Kolter, Op. cit., pp. 203-218.

15

bagi

para

2) Sub-budaya; mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan


wilayah geografis.
3) Kelas sosial; tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga
indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan wilayah tempat
tinggal.Kelas social akan berbeda-beda dalam hal busana, cara
berbicara, rekreasi yang lebih disuka, dan banyak ciri lain.
b. Faktor sosial
1) Kelompok acuan; seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang tersebut.
2) Keluarga; merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
3) Peran dan status; kedudukan seseorang dalam kelompok dapat
ditentukan berdasarkan peran dan statusnya.
c. Faktor pribadi
1) Usia dan tahap siklus hidup; orang membeli barang dan jasa yang
berbeda-beda sepanjang hidupnya.
2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi; pekerjaan seseorang juga akan
mempengaruhi pola konsumsinya. Pilihan produk sangat dipengaruhi
oleh

keadaan

ekonomi

seseorang;

penghasilan

yang

dapat

dibelanjakan, tabungan dan aktiva, utang, kemampuan untuk


meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.

16

3) Gaya hidup; adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada
aktivitas, minat dan opininya.
4) Kepribadian dan konsep diri; kepribadian biasanya digambarkan
dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan
kemampuan beradaptasi.
d. Fakor psikologi
1) Motivasi adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang
bertindak.
2) Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterprestasikan masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
3) Pembelajaran,meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
4) Keyakinan dan sikap, Kayakinan adalah gambaran pikiran yang dianut
seseorang tentang gambaran sesuatu.
2. Keputusan Pembelian
Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001)
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.22
22.

Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga, p. 226.

17

Kotler (2005)23 membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam


keputusan pembelian:
1) Pencetus: Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk
membeli produk atau jasa.
2) Pemberi pengaruh: Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
3) Pengambil keputusan: Orang yang mengambil keputusan mengenai
sikap komponen keputusan pembeli, apakah membeli, tidak membeli,
bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.
4) Pembeli: Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5) Pemakai: Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa tertentu.
Kotler24 mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan
membeli melalui lima tahap seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.2
Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap

Sumber: Kotler, 2005, 224.

23.
24.

Kolter, Op. cit., pp. 220-221.


Ibid,. pp. 224-228.

18

Proses pengambilan keputusan pembelian melaui lima tahap sebagai


berikut:
1) Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal akau eksternel. Rasa lapar dan haus merupakan rangsangan
internal sedangkan rangsangan eksternal ketika seseorang melewati toko
keu dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga terangsang rasa
laparnya; atau orang tersebut mengagumi mobil baru tetangganya.
2) Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan
produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya,
konsumen cenderung akan membelinya
Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok yaitu:
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan
b. Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan
di toko
c. Sumber publik : Media masa, organisasi
d. Sumber pengalaman : Penanganan, pengkajian, pemakaian produk
Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut mempelajari
merek-merek yang bersaing beserta fitur merek tersebut.

19

3) Evaluasi alternatif
Proses evaluasi konsumen: Pertama, konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4) Keputusan pembelian
Disini konsumen harus memutuskan dari setiap komponen pembelian,
apa yang mereka beli, bagaimana membeli, atau dimana membeli.
Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek
yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara
kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang disukai. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak
terantisipasi yang dapat mencul dan mengubah niat pembelian.
5) Perilaku pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu. Apabila konsumen merasa puas akan
produk tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian ulang, dan
bahkan menginformasikan kepada pelanggan lain, tetapi apabila
konsumen tidak puas dengan produk tersebut maka konsumen akan
kecewa dan tidak melakukan pembelian lagi pada produk tersebut.

20

Berdasarkan pendapat pendapat di atas maka dapat disimpulkan


keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Dengan indikator
keputusan pembelian: pilihan produk dan pengambilan keputusan dilakukan
secara sadar, rasional, obyektif dan terencana. Sedangkan keputusan
pembelian dalam penelitian ini adalah serangkaian proses pengambilan
keputusan pembeli dalam memilih handphone China untuk memenuhi
kebutuhan.
2.2 Kerangka Pikiran
Tahap-tahap proses perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian yaitu menganalisa kebutuhan dan keinginan merupakan proses
yang kompleks karena proses ini melibatkan secara bersama-sama termasuk
pengamatan, proses belajar, sikap karakteristik dan kepribadian .
Secara tradisional, harga telah diperlakukan sebagai penentu utama
pilihan pembeli. Walaupun faktor-faktor non-harga telah semakin berperan
penting, harga masih tetap merupakan salah satu unsur terpenting dalam
menentukan pangsa pasar dan profitabilitas.25 Sedangkan konsep produk
mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan fitur
yang paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. Sesuai dengan prinsip ekonomi
bahwa konsumen akam tertarik membeli suatu produk yang berkualitas,
inovatif dan berharga terjangkau.26
25.
26.

Kotler & Keller, Op. cit., pp. 79-80


Kolter, Op. cit., p 20

21

Dalam hal ini akan dibahas mengenai pengaruh harga dan produk dalam
keputusan pembelian handphone China. Adapun kerangka pikiran dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3
Kerangka Pikiran
Produk
(X1)

Keputusan Pembelian (Y)

Harga (X2)
Sumber; Haryani, 2006, 57

2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah keteranga sementara dari hubungan fenomene-fenomena
yang komplek. Trelease (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu
keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.27
Berdasarkan kerangka pikiran maka hipotesis yang diajukan adalah :
1.

Terdapat pengaruh produk dan harga yang signifikan dan positif


terhadap keputusan pembelian handphone China pada Mahasiswa
Universitas Kristen Papua Sorong.

2.

Produk dan harga berpengaruh secara parsial dan simultan


terhadap keputusan pembelian handphone China pada Mahasiswa
Universitas Kristen Papua Sorong.

27.

Moh. Nazir, Metode Penelitian, 2003, p. 151.

22

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif,
yaitu ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan
data, analisis data, dan interpretasi hasil analisi untuk mendapatkan informasi
guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.28
3.2 Lokasi Dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Universitas Kristen Papua. Adapun waktu
pengambilan data pada sampel penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011
selama satu minggu dan yang peneliti jumpai pada saat itu.
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Data primer
Adalah data yang diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan
semua metode pengumpulan data original. Pada penelitian ini data primer
diperoleh melalui interview dan penyebaran kuesioner pada sempel
penelitian.
2. Data sekunder
Adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan
dipublikasikan kepada masyarakat.29

28.

29.

Laodesyamri, Pengertian Metode Kuantitatif, 2011, p. 1 (http://id.shvoong.com/writing-andspeaking/presenting/2131804-pengertian-metode-kuantitatif/. Online) 2011


Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, 2003, p.127.

23

3.4 Populasi Dan Sampel


Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, dan biasanya rupa
orang, objek, transaksi atau kejadian dimasa kita tertarik untuk mempelajari
atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa
Universitas Kristen Papua yang pernah dan sedang menggunakan handphone
China.
Sempel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. 30
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampel
Random Sederhana, yaitu setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih.31 Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah

mahasiswa yang saat dilakukan penelitian berada di lingkungan kampus


Univeritas Kristen Papua Sorong. Dengan mempertimbangkan terbatasnya
waktu, biaya dan tenaga peneliti hanya mengambil sample 50 responden.
3.5 Teknik Pengambilan Data
1. Interview
Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui
proses tanya jawab (wawancara) dengan pihak-pihak yang terkait langsung
dengan obyek penelitian.32

30.

Ibid, p. 103

31.

Ibid., p. 112.

32.

Tim Penyususn, Buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan, 2010, p. 15

24

2. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara
tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data berupa jawabanjawaban para responden.33
3.6 Definisi Variabel
1. Variabel bebas
a) Produk (X1)
Produk dalam penelitian ini adalah beberapa merek handphone yang
termasuk

handphone China yang mampu memberi kepuasan pada

Mahasisa Universitas Kristen Papua Sorong.


Dengan indikator produk:
1. Bentuk
2. Fitur
3. Daya tahan
4. Mudah diperbaiki
5. Gaya
b) Harga ( X2)
Harga dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang digunakan konsumen
Mahasisa Universitas Kristen Papua Sorong untuk memperoleh handphone
China.

33.

Kuncoro, Op. cit., p. 155

25

Dengan indikator harga;


1. Tingkat harga
2. Harga saingan
3. Kesesuaian harga.
c) Variabel terikat
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
yaitu serangkaian proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen dalam rangka memilih suatu barang yaitu handphone China.
Dengan indikator keputusan pembelian:
1. Pilihan produk
2. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif
dan terencana.
3.7 Uji Validitas Dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesalahan suatu instrumen (Arikunto, 1996).34 Suatu skala pengukuran
disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan
mengukur apa yang seharusnya diukur.35

34.

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, p. 158

35.

Kuncoro, Op. cit., p. 151.

2. Uji Reliabilitas

26

Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala


pengukuran).36 Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Rumus koefisien reliabilitas:

r=

Vind - Ve
Vind

Dimana;
Vind = Varience antar individu
Ve = Varience error37
3.8 Teknik Analisis
3.8.1

Uji Normalitas Data


Uji normalitas data adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah
data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal.38

3.8.2

Analisis Regresi Linier Ganda


Model regresi linear berganda adalah model regresi dengan variabel
bebas lebih dari satu.39 Analisis regresi berganda digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas, yaitu produk dan
harga terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian.

36.

Ibid. p 152

37.

Nazir, Op. cit., p. 137

38.

Agung
Santoso,
Uji
Asumsi
1
:
Uji
Normalitas,
2007,
p.
1.
(http://psikologistatistik.blogspot.com/2006/10/uji-asumsi-1-uji-normalitas.html, Online).

39.

Junaidi, Regresi Linear Berganga (Seri 2 Model), 2009, p. 1. (http://junaidichaniago.


blogspot.com/2009/04/regresi-linear-berganda-seri-2-model.html, Online)

Rumus regresi linier ganda: Y= a +b1X1+b2X2

27

Keterangan:
Y = Perilaku pembelian produk: handphone China
a = Bilangan konstan
b1 = Koefisien regresi strategi produk
b2= Koefisien regresi strategi harga
X1 = Variabel produk
X2 = Variabel harga.40
3.8.3

Uji F
Uji statistik F adalah uji yang menunjukan apakah semua variabel
bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = b2 = 0, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas
yang sigifikan terhadap variebel terikat.
H1 : b1 b2 0, artinya semua variabel bebas secara simultan
merupakan penjelas terhadap variable terikat.41

40.

Ibid,.

41.

Kuncoro, Op. cit., p. 219

Rumus uji F :

28

Fhitung =

R2
K
(1- R2)
n - k-1

Dimana:
R = Nilai Koofisien Korelasi Ganda
k = Jumlah Variable Bebas
n = Jumlah Sampel
Jika: t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
t hitung t tabel, terima Ho artinya tidak signifikan42
3.8.4

Uji t
Uji statistik t adalah uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas secara individual (parsial) dalam menerangkan
variasi variabel terikat.
Ho : b1 = b2 = 0, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas
yang sigifikan terhadap variebel terikat.
Ha : b1 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel terikat.43

42.

Buchari Alma, Belajar Mudah Penelitian, 2009, p. 142.

43.

Kuncoro, Op. cit., p. 218

29

Uji t sebagai uji masing-masing variabel dari suatu persamaan regresi,


dimana nilai thitung diperoleh dari:
rn-2

thitung =
1- r
Dimana:
r = Nilai Koefisian Korelasi
n = Jumlah Sampel
Jika: t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
t hitung t tabel, terima Ho artinya tidak signifikan44
3.8.5

Uji Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi adalah perangkat yang mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai
koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
terikat.45

44.

Alma, Op.cit, pp. 139-140

45.

Kuncoro, Op.cit., p. 220

30

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Deskripsi Responden
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 50
adalah mahasiswa yang pernah dan sedang menggunakan handphone
China. Deskripsi responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin,
usia responden, uang saku bulanan dan lama kepemilikan handphone China
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin

Jumlah Responden
(Orang)

Presentase
(%)

Laki-Laki

20

60

Perempuan

30

40

JUMLAH

50

100

Sumber: Data primer diolah, 2011

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang


menjawab kuesioner adalah responden yang berjenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 30 responden (60,00%) dan sisanya adalah responden
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 20 responden (40,00%).

31

2.

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia


Deskripsi responden berdasarkan usia dapat disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia Responden

Jumlah Responden
(Orang)

Presentase
(%)

Kurang dari 20 tahun

18

20 30 tahun

41

82

Lebih dari 30 tahun

JUMLAH

50

100

Sumber: Data primer diolah, 2011

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang menjadi


responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah yang berusia antara
20 - 30 tahun yaitu sebanyak 41 orang responden (82,00%).
3.

Deskripsi Responden Berdasarkan Uang Saku Bulanan


Deskripsi responden berdasarkan uang saku bulanan dapat disajikan

pada tabel berikut ini :


Tabel 4.3
Uang Saku Bulanan Responden
Jumlah
Responden
(Orang)

Presentase
(%)

Kurang dari Rp. 500.000,-

36

72

Rp. 500.000,- s/d Rp. .000.000,-

12

24

Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-

Lebih dari Rp. 2.000.000,-

JUMLAH

50

100

Uang Saku Bulanan Responden

Sumber: Data primer diolah, 2011

32

Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa responden dalam penelitian


ini sebagian besar adalah memiliki tingkat uang saku bulanan dibawah
Rp. 500.000 yaitu sebanyak 36 orang responden (72%).
4.

Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kepemilikan


Handphone China
Deskripsi responden berdasarkan lama kepemilikan handphone

China dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4
Lama Kepemilikan Handphone China
Lama Kepemilikan

Jumlah Responden

Presentase

Handphone China

(Orang)

(%)

Kurang dari 1 tahun

26

52

Lebih dari 1 tahun

24

48

JUMLAH

50

100

Sumber: Data primer diolah, 2011

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden dalam


penelitian ini memiliki handphone China antara yang kurang dari satu
tahun dan lebih dari satu tahun hanya selisih sedikit. Responden yang
memiliki handphone China kurang dari satu tahun yaitu 26 orang
responden (52,00%) sedangkan yang lebih dari sat tahun yaitu 24 orang
responden (48,00%).

33

4.1.2. Deskripsi Jawaban Responden


Dari hasil penelitian yang dilakukan, tanggapan responden terhadap
kuesioner yang disebarkan berdasarkan variable dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Variabel Produk (X1)
Dengan indikator :
X1.1 : Bentuk
X1.2 : Fitur
X1.3 : Daya tahan
X1.4 : Mudah diperbaiki
X1.5 : Gaya
Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Produk (X1)
Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
No
Pertanyaan
1. Anda membeli handphone
China karena bentuk handphone China menarik
(ukuran model dan stuktur fisik produk ).
2. Anda membeli handphone
China karena fitur handphone China lengkap
(aplikasi dalam handphone).
3. Anda membeli handphone
China karena handphone China berdayatahan lama .
4 Anda membeli handphone
China karena jika handphone China rusak maka
mudah diperbaiki dan sparepack mudah dicari.
5 Anda membeli handphone
China karena handphone China mengikuti gaya
(modern).
Sumber : Data Primer diolah, 2011

34

SS

CS

TS

STS

12

30

34

16

11

22

11

28

10

30

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa pada pertanyaan


pertama jawaban didominasi jawaban setuju, dengan jumlah 30
responden. Hal ini berarti bahwa responden pada umumnya menyatakan
setuju jika membeli handphone China karena bentuknya yang menarik.
Pada pertanyaan yang kedua jawaban didominasi dengan jawaban
setuju, dengan jumlah 34 responden. Hal ini berarti bahwa responden
secara umum menyatakan setuju jika membeli handphone China karena
fiturnya yang lengkap.
Pada pertanyaan yang ketiga jawaban didominasi dengan jawaban
tidak setuju, dengan jumlah 22 responden. Hal ini berarti bahwa
responden secara umum menyatakan tidak setuju jika membeli
handphone China karena berdaya tahan lama.
Pada pertanyaan keempat jawaban didominasi jawaban tidak setuju,
dengan jumlah 28 responden. Hal ini berarti bahwa responden pada
umumnya menyatakan tidak setuju jika membeli handphone China
karena mudah diperbaiki.
Pada pertanyaan yang kedua jawaban didominasi dengan jawaban
setuju, dengan jumlah 30 responden. Hal ini berarti bahwa responden
secara umum menyatakan setuju jika membeli handphone China karena
modelnya mengikuti gaya (modern).
Dari kelima pertanyaan pada variabel produk yang diajukan pada
responden pada umumnya responden menyatakan setuju bahwa faktor

35

produk mendorong konsumen untuk membuat keputusan pembelian


handphone China berasal dari bentuk, fitur dan gaya.
2. Variabel Harga (X2)
Dengan indikator :
X2.1 : Tingkat harga
X2.2 : Harga saingan
X2.3 : Kesesuaian harga
Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam
tabel berikut ini :

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Harga (X2)
Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
No
1.
2.
3.

Pertanyaan
Anda membeli handphone
China karena handphone China mempunyai tingkat
yang harga murah.
Anda membeli handphone
China karena harga handphone China lebih murah
dibandingkan handphone lain.
Anda membeli handphone
China karena harga handphone China sesuai dengan
daya beli.
Sumber : Data primer diolah 2011

SS

CS

TS

STS

20

23

18

21

14

24

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa pada pertanyaan


pertama jawaban didominasi jawaban setuju, dengan jumlah 23
responden. Hal ini berarti bahwa responden pada umumnya menyatakan
setuju jika membeli handphone karena mempunyai tingkat harga yang
murah.
36

Pada pertanyaan kedua jawaban didominasi jawaban sangat setuju,


dengan jumlah 21 responden. Hal ini berarti bahwa responden pada
umumnya menyatakan sangat setuju jika membeli handphone China
karena harganya lebyh murah daripada handphone lain.
Pada pertanyaan ketiga jawaban didominasi jawaban setuju, dengan
jumlah 24 responden. Hal ini berarti bahwa responden pada umumnya
menyatakan setuju jika membeli handphone China karena bentuknya
yang menarik.
Dari ketiga pertanyaan pada variabel harga yang diajukan pada
responden pada umumnya responden menyatakan setuju bahwa faktor
poduk mendorong konsumen untuk membuat keputusan pembelian
handphone China berasal dari tingkat harga, harga saingan dan
kesesuaian harga.
3. Variabel Keputusan Pembelian
Dengan indiktor :
Y.1 : Pilihan produk
Y.2 : Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif
dan terencana.
Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam
Tabel 4.7.

37

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No
1.
2.

Pertanyaan
Dengan membeli produk handphone China berarti
Anda telah menjatuhkan pilihan pada produk
tersebut.
Dengan membeli produk handphone China berarti
Anda telah melakukan pengambilan keputusan secara
sadar, rasional, obyektif dan terencana.
Sumber : Data primer diolah, 2011

SS

CS

TS

STS

13

21

26

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada umumnya responden lebih


banyak menjawab setuju, yakni pada pertanyaan pertama 21 responden
dan pertanyaan kedua 26 responden.
Dengan dua pertanyaan pada variabel keputusan pembelian yang
diajukan pada responden pada umumnya responden menyatakan setuju
bahwa dengan keputusan pembelian handphone China responden telah
memilih handpone China sebagai pilhan produknya dan mengambil
keputusan tersebut secara sadar, rasional, obyektif dan terencana.

38

4.1.3. Uji Statistik


1. Uji Normatitas Data
Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang
normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh
dari garis diagonal.46
Gambar 4.1
ExpectedCum
Prob

.2O
s0.4e
b
rvd
u
C
.6
0
m
ro
P
b
.81
0
.0
.00
.2
0
.4
0
.6
0

.8
0
.-n
1
0P
D
p
e
etn
d
ae
V
rib
ls
:K
p
e
ta
u
sd
P
m
b
lis
e
n
a
N
rm
o
a
lP
lo
fR
g
n
io
S
n
rie
d
z
R
u
id
l
a

Uji Normalitas Data

Sumber : Data Primer diolah 2011

Dari hasil pengujian menggunakan SPSS pada gambar tersebut dapat


dilihat bahwa titik-titik tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa
data tersebut terdistribusi normal.

46.

Made Noviandri, Uji Normalitas, 2010, P 1, (http://www.scribd.com/doc/5620 8117/56/UjiNormalitas, Online).

39

2. Uji Validitas dan Reliabilitas


a. Uji validitas
Dalam penelitian ini rhitung diperolah dari hasil output Spss
kemudian dibandingkan dengan rtabel. Pengujian validitas selengkapnya
akan dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Butir Pertanyaan
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X2.1
X2.2
X2.3
Y.1
Y.2

R hitung
0,415
0,525
0,542
0,463
0,384
0,741
0,704
0,640
0,562
0,562

r tabel
0,288
0,288
0,288
0,288
0,288
0,282
0,282
0,282
0,279
0,279

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: Data Primer diolah, 2011

Suatu instrument penelitian dapat dikatakan valid jika rhitung>rtabel. Dari


hasil pengujian validitas pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa seluruh
butir variable mempunyai rhitung>rtabel yaitu pada signifikan 95% ( =
0,05) dan n = 50, maka rtabel masing-masing variabel yaitu untuk produk
(X1) 0,288, harga (X2) 0,282 dan keputusan pembelian (Y) 0,279
sehingga dapat dikatakan bahwa semua butir variabel penelitian bias
digunakan sebagai instrument dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas

40

Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor


(skala pengukuran). Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
No
1
2
3

Variabel

Cronbachs

Keandalan

Keterangan

Produk
Harga
Keputusan Pembelian

Alpha
0,707
0.826
0,719

0,60
0,60
0,60

Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber : Data Primer diolah, 2011

Suatu instruman dinyatakan reliabel jika hasil perhitungan


statistiknya >0,6047. Dari Tabel 4.9 dapat dilihat masing-masing
variabel mempunyai nilai untuk produk 0,707, harga 0,826 dan
keputusan pembelian 0,719. Dapat disimpulkan bahwa semua
pertanyaan pada kuesioner tersebut adalah reliabel.

47.

Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. 2005

3. Analisis Regrasi Linier Ganda


Model regresi linear berganda adalah model regresi dengan variabel
bebas lebih dari satu. Perhitungan statistik dalam regresi linier berganda
menggunakan SPSS dengan output sebagai berikut :
41

Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Model
1

(Constant)
Produk
Harga

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-1.428
.675
.517
.163
.804
.124

Standardized
Coefficients
Beta
.309
.629

t
-2.114
3.180
6.470

Sig.
.040
.003
.000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Data Primer diolah, 2011

Model persamaan yang dapat ditulis dari hasil tersebut dalam


persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Y = a + b.X1 + b.X2
Y = -1,428 + 0,517 X1 + 0,804 X2
Konstanta sebesar -1,428 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan
nilai dari variabel produk (X1) dan harga (X2) maka nilai keputusan
pembelian (Y) adalah -1,428.

Berdasarkan persamaan tersebut terlihat

bahwa variabel produk dan harga bertanda positif yang artinya variabel
produk dan harga berpengaruh positif tehadap keputusan pembelian
handphone China.

4. Uji F
Uji statistik F adalah uji yang menunjukan apakah semua variabel
bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

42

sama terhadap variabel terikat. Hasil uji F dari output SPSS dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
25.684
18.836
44.520

df
2
47
49

Mean Square
12.842
.401

F
32.044

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), Harga, Produk


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat hasil Fhitung menggunakan


program SPSS adalah 32,044. Nilai Ftabel dengan signifikan 95% ( = 0,05)
diketahui sebesar 3,20. Maka Fhitung Ftabel sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel bebas produk dan harga secara simultan merupakan penjelas terhadap

keputusan pembelian handphone China.


5. Uji t
Uji statistik t adalah uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat. Dapat dilihat dari Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda hasil uji t untuk produk adalah 3,130 dan untuk harga adalah
6,470. Diketahui nilai t tabel dengan signifikan 95% ( = 0,05) sebesar
2,011. Maka untuk variabel produk dan harga diperolah thitung ttabel,
sehingga dapat dikatakan bahwa baik variabel produk maupun harga

43

merupakan penjelas secara parsial terhadap keputusan pembelian


handphone China.
6. Uji Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada output SPSS sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
1

R
.760a

R Square
.577

Adjusted
R Square
.559

Std. Error of
the Estimate
.63306

DurbinWatson
2.303

a. Predictors: (Constant), Harga, Produk


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Data Primer diolah, 2011

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat


diketahui bahwa koefisien determinasi dilihat pada kolom R Square yaitu
ssebesar 0,577. Hal ini berarti 57,7% keputusan pembelian handphone
China dapat dijelaskan oleh variabel produk dan harga, sedangkan sisanya
yaitu 42,3% keputusan pembelian handphone China dipengaruhi oleh
variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

44

4.2. Pembahasan
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penilaian
responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara umum sudah baik.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jawaban setuju yang tinggi dari
responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel penelitian. Pada uji
normalitas diketahui bahwa data terdistribusi normal. Masing-masing
variabel akan dijelaskan sebagai berikut :
4.2.1.

Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian


Produk mempunyai lima indikator yaitu bentuk, fitur, daya tahan,
mudah diperbaiki dan model. Pada umumnya responden menjawab setuju
seperti yang terlihat pada Tabel 4.5, namun terdapat dua indikator yaitu
daya tahan dan mudah diperbaiki kebanyakan responden menjawab tidak
setuju. Pada uji Validitas dan reliabilitas diketahui bahwa semua butir
pertanyaan valid dan reliabel. Artinya semua butir pertanyaan merupakan
instrument yang dapat digunakan dan dipercaya pada penelitian.
Berdasarkan uji F, dengan Fhitung 32,044 Ftabel (=0,05) 3,20 maka dapat
dikatakan bahwa variebel produk berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uji t, dengan thitung
3,130 ttabel 2,01 maka dapat dikatakan bahwa variebel produk berpengaruh
positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian.

4.2.2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusn Pembelian

45

Produk mempunyai tiga indikator yaitu tingkat harga, harga saingan


dan daya beli. Pada umumnya responden menjawab setuju seperti yang
terlihat pada Tabel 4.6. Pada uji Validitas dan reliabilitas diketahui bahwa
semua butir pertanyaan valid dan reliabel. Artinya semua butir pertanyaan
merupakan instrument yang dapat digunakan dan dipercaya pada
penelitian. Berdasarkan uji F, dengan Fhitung 32,044 Ftabel ( =0,05) 3,20
maka dapat dikatakan bahwa variebel harga berpengaruh positif dan
signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uji
t, dengan thitung 6,470 ttabel (=0,05) 2,01 maka dapat dikatakan bahwa
variebel harga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
keputusan pembelian

46

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil deskripsi jawaban responden dan uji statistik maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.

Berdasarkan uji persyaratan analisis, hasil menunjukan


bahwa faktor produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian handphone China.

2.

Berdasatkan uji t dan Uji F, hasil menujukan bahwa faktor


produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial
maupun simultan. Artinya faktor produk dan harga dapat berpengaruh
terhadap keputusan pembelian handphone China baik secara masingmasing maupun secara berasama-sama.

5.2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diajukan saran sebagai berikut :
1. Faktor produk mempunyai pegaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian handphone China. Namun dari lima indikator terdapat dua
indikator yang sebagian besar menjawab tidak setuju yaitu pada indikator
daya tahan dan mudah diperbaiki. Berdasarkan hal tersebut hendaknya
perusahaan handphone China mampu memperbaiki agar berdayatahan
lama, menyediakan spareparct dan menyediakan tenaga ahli dalam
perbaikan handphone China.

47

2. Perusahaan harus meningkat image handphoene China. Walaupun


handphone China terkenal dengan harga murah, tetapi bukan handphone
yang murahan, sehingga konsumen memiliki kepuasan menggunakan
handphone China.
3. Sehubungan dengan penelitian ini hanya pada dua faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian handphone China, maka perlu
dilaksanakan penelitian lebih lanjut dengan lebih banyak faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian handphone China.

48

DAFTAR PUSTAKA

Advaya. HP Produk dalam negeri, lebih memilih HP Branded atau membuka


lapangan

kerja

di

Indonesia???.

http://advaya-

akucintaindonesia.blogspot.com/2010/07/hp-produk-dalam-negeri-lebihmemilih-hp.html. 10 Maret 2011


Agung

Santoso,

Uji

Asumsi

Uji

Normalitas,

http://psikologistatistik.blogspot.com/2006/10/uji-asumsi-1-ujinormalitas.html, 21 Maret 2011


Anonim.

Strategi

Pemasaran

dan

Bauran

Pemasaran.

http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauranpemasaran/. 15 Maret 2011


Arikunto, Suharsini.1996. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
Beccary.

Usaha

Jualan

HP

China.

http://infobisnisukm.wordpress.com/2010/12/11/usaha-jualan-hp-china. 10
Maret 2011
Buchari, Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi.
Bandung: PT. Alfabeta
Buchari, Alma. 2009. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: PT. Alfabeta
Engel James F, et. Diterjemahkan Budiyanto FX.1994. Perilaku Konsumen
Binangun Aksara
Gondam

64.

Prinsip

Penjual/Pedagang

Ekonomi
-

Konsumen/Pembeli,

Mendapatkan

Keuntungan

Produsen

dan

Sebesar-Besarnya

Semaksimal

Mungkin.

http://organisasi.org/prinsip_ekonomi_konsumen_pembeli_produsen_dan_
penjual_pedagang_mendapatkan_keuntungan_sebesar_besarnya_semaksim
al_mungkin. 10 Maret 2011
Junaidi.

Regresi

Linear

Berganga

(Seri

Model).

http://junaidichaniago.blogspot.com/2009/04/regresi-linear-berganda-seri2-model.html. 22 Maret 2011

49

Kotler, Philip, and Keller Kevin L., 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid
1. Jakarta: PT. Indeks
Kotler, Philip, and Keller Kevin L., 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid
2. Jakarta: PT. Indeks
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta: PT.
Indeks
Kotler and Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga
Laodesyamri. Pengertian Metode Kuantitatif. http://id.shvoong.com/writing-andspeaking/presenting/2131804-pengertian-metode-kuantitatif/.

10

Maret

2011
Made, Novandri. Uji Normalitas, http://www.scribd.com/doc/56208117/56/UjiNormalitas. 08 Juli 2011
Moh., Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mudrajad, Kuncoro. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Nugroho, Bhuwono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik
Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Press
Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia. Definisi/Pengertian
Harga, Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga - Manajemen
Pemasaran.
http://organisasi.org/definisi_pengertian_harga_tujuan_metode_pendekatan
_harga_manajemen_pemasaran. 15 Maret 2011
Satria.

Serangan

Handphone

ttp://dsatria.wordpress.com/2007/12/08/serangan-handphone-china/.

China.
10

Maret 2011
Tim Penyusun. 2010.

Buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan. Sorong:

Universitas Kristen Papua (UKiP).


Tjiptono Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Yayat

Suratmo.

Ponsel

China

Marak.

http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Sana_Sini/Ponsel_Ch
ina_Marak/34985 22 Maret 2011

50

Anda mungkin juga menyukai