Aktivitas Air
Kadar air BUKAN parameter absolut
meramalkan kecepatan kerusakan makanan
AKTIVITAS AIR
(Aw)
Parameter yang digunakan untuk
menentukan kemampuan air dalam proses
kerusakan bahan pangan
Aktivitas Air
Bahan pangan yang mengandung aktivitas
air tinggi, akan lebih cepat rusak
Salah satu faktor yang menentukan kualitas
bahan pangan karena menentukan daya
tahan, tekstur, rasa dan bau.
Banyak bakteri tidak tumbuh pada Aw <
0,91
Aktivitas Air BUKAN KADAR AIR
menentukan batas minimal air yang dapat
digunakan mikrobial untuk berkembang
Aktivitas Air
Aktivitas air suatu produk dapat ditentukan
dari kelembaban relatif udara di sekitar
sampel.
Sampel harus berada di ruang tertutup saat
terjadi kesetimbangan dengan udara
Aktivitas air
menyatakan
kemampuan air
untuk mendukung
pertumbuhan
Bahanmikrobia
pangan yang
mengandung
aktivitas air tinggi
akan lebih cepat
rusak
Aktivitas air
dinyatakan dengan
skala 0-1
Kadar air
menyatakan jumlah
air dalam suatu
bahan pangan
Bahan pangan
dengan kadar air
tinggi tidak selalu
cepat rusak
Kadar air dinyatakan
dalam skala 1-100
Aktivitas Air
Kadungan air mempengaruhi daya tahan
bahan pangan terhadap serangan mikroba
Aw menunjukkan jumlah air bebas yang
digunakan mikroorganisme untuk tumbuh
Bakteri Aw 0,9
Kapang Aw 0,8 0,9
Khamir Aw 0,6
0,7
Untuk memperpanjang
daya tahan
makanan,
nilai Aw diturunkan
Secara tak
langsung
Menghilangkan air
dari bahan pangan
dengan cara
pengeringan
w larutan NaCl dan Sukrosa ( konsentrasi dalam g/100 g air, suhu 25 0C)
Aw NaC
l
Sukrosa
0.9
9
1.75
11
0.9
6
7.01
25
0.9
4
10.3
4
93
13.5
120
0.9
Kelemahan
Bahan lain disamping air juga ikut menguap dan ikut
hilang bersama dengan uap air misalnya alkohol,
minyak atsiri
Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang
menghasilkan air atau zat mudah menguap
Bahan yang dapat mengikat air secara kuat sulit
melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan
Tahap Kedua
Oksidasi belerang dioksida oleh iodium yang hanya dapat
berlangsung dengan adanya molekul beroksigen (air) membentuk
senyawa piridin belerang trioksida
Pengukuran
pengganggu
Titrasi Karl
Fischer
Ppm 100 %
Oksidator
reduktor
Pengeringan
0,01 %
Padat
Senyawa volatil
dan tidak stabil
Destilasi
Azeotropic
0,05 %
Cair
Senyawa volatil,
senyawa terlarut
anyak metode untuk menentukan kadar air, titrasi karl fischer memiliki aplikasi y
anyak dan merupakan metode penentuan kadar air secara kimia yang telah dia
ika, Jerman, Jepang dan Badan Standar Internasional (ISO)
hasil
Mineral
Senyawa
kompleks
organik
Ditentukan melalui sisa-sisa pembakaran bahan
Garam
Organik
Garam
Anorganik
Mineral
Mineral garam-garam anorganik yang
diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit untuk
berbagai fungsi tubuh.
Komposisi mineral dalam bahan pangan
bervariasi
jenis dan jumlahnya
Susu dan
olahannya
Kacang-
Kacang-
Metode Analisis
Kadar Abu dan Mineral
Penentuan Kadar
Abu secara
langsung
(Pengabuan cara
kering)
Penentuan Kadar
Abu secara tidak
langsung
(Pengabuan cara
basah)
Metode Analisis
Pengabuan Cara Kering (Langsung)
Prinsip
Mengoksidasikan semua zat organik pada
suhu tinggi, sekitar 500-600oC, kemudian
melakukan penimbangan zat yang tertinggal
setelah proses pembakaran.
Digunakan untuk menentukan kadar abu
total.
Pemanasan suhu 300 Pemanasan suhu
700-800
Untuk melindungi
bahan yang bersifat Mencegah penurunan
volatil dan berlemak suhu secara tiba-tiba
Metode Analisis
Pengabuan Cara Kering (Langsung)
Kelebihan
1. Digunakan untuk penentuan kadar abu
total bahan makanan dan hasil pertanian,
serta
digunakan
untuk
mendeteksi
sampel yang relatif banyak
2. Tanpa menggunakan pereaksi tambahan,
sehingga lebih murah dan tidak beresiko
Kelemahan
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama
2. Memerlukan suhu yang relatif tinggi
Metode Analisis
Metode Analisis
Kelemahan
1. Hanya digunakan untuk trace elemen dan
logam beracun
2. Resiko lebih berbahaya
Metode Analisis
Pelaksanaan
Timbang
sampel
Pengabuan
Pembentukan
arang