Anda di halaman 1dari 3

Quality Robust

Produk berkualitas tangguh (quality robustness) adalah produk yang dapat


diproduksi secara seragam dan konsisten dalam segala kondisi manufaktur dan
lingkungan yang kurang baik. Gagasan Taguchi adalah menghilangkan pengaruh
kondisi yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi
menyarankan bahwa menghilangkan pengaruhnya lebih mudah dari pada
menghilangkan penyebab dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang
tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan
mengganggu kualitas produk.
Dalam artikel penelitian, indikator yang digunakan dalam mengukur
pengaruh variabel Quality Robust terhadap utilisasi produksi adalah menggunakan
indikator Process Failure Rate (FR) yang didapat dari data sekunder proses
Failure Rate pada PT. Perkebunan Nusantara V Sei Galuh.
Peneliti menggunakan metode kuantitatif berupa analisis korealasi dan
regresi berganda untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel Quality
Robust terhadap utilisasi produksi. Untuk mengukur besarnya kontribusi variasi
dari variabel Quality Robust (X1) dan variabel Loss Function/Target Oriented (X 2)
terhadap variasi Utilisasi Produksi (Y) dilakukan uji koefisien determinasi.
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi pada PT. Perkebunan Nusantara V Sei Galuh

Didapatkan hasil R2 sebesar 0,706 yang menunjukkan bahwa menunjukkan


bahwa Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (quality
robustness dan quality loss function/target oriented quality ) mampu menjelaskan

sebesar 70,6% variasi variabel dependen (utilisasi). Sedangkan. sisanya sebesar


29,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model. Pada PT. Perkebunan Nusantara V Sei Galuh diketahui bahwa
variabel Quality Robustness tsecara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan utilisasi produksi CPO.
Berdasarkan Ftabel diperoleh Fhitung sebesar 39,554. Sedangkan Ftabel
adalah 3,28 maka Fhitung > Ftabel sehingga secara simultan terdapat pengaruh
yang signifikan. Nilai thitung < ttabel (1,071 < 2,035) dan sig. 0,292 > 0,05 maka H 0
diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara quality
robustness dengan utilisasi. Formulasi regresi linerar yang didapat:
Y = 8,580 + 1,077X1 1,295X2
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi PT Talang Jerinjing Sawit Indragiri Hulu

R2 sebesar 0,225 atau (22,5%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase


sumbangan pengaruh variabel independen (quality robustness dan quality loss
function / target oriented quality ) terhadap variabel dependen (utilisasi) sebesar
22,5%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (quality
robustness dan quality loss function / target oriented quality ) mampu menjelaskan
sebesar 22,5% variasi variabel dependen (utilisasi). Sedangkan sisanya sebesar
77,5% dipengaruhi ataudijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model.

Fhitung sebesar 4,794 yang memiliki nilai lebih besar dari Ftabel, maka H0
ditolak, artinya quality robustness secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan utilisasi produksi CPO pada PT. Talang Jerinjing Sawit
Indragiri Hulu. Pada variabel quality robustness Nilai thitung < ttabel (2,061 < 2,035)
maka H0 ditolak, dan H1 diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan secara
parsial tidak ada pengaruh signifikan antara quality robustness dengan utilisasi.
Formulasi persamaan regresi linear berganda:
Y = -104,972 + 1,730X1 + 1,677X2

Dari hasil pengujian pada penelitian tersebut terdapat beberapa persamaan


karakteristik yang terletak pada variabel Quality Robustness dimana dari kedua
perusahaan, variabel Quality Robustness memiliki hubungan yang positif dengan
utilisasi produksi. Namun, pada kasus yang terdapat pada PT. Perkebunan
Nusantara V Sei Galuh, variabel Quality Robustness tidak memiliki hubungan
yang signifikan.
Dalam artikel penelitian kurang dijelaskan secara detail mengenai data
Process Failure Rate yang menjadi indikator dalam pengukuran Quality Robust.
Dan pada penelitian ini hanya menggambarkan hubungan dan pengaruh dari
penggunaan varibael Quality Robust dan dan Loss Function/Target Oriented
menggunakan indikator dari deviasi produksi CPO.

Anda mungkin juga menyukai