Anda di halaman 1dari 19

Mengenali Publik dan

Pesan

Outline
Sekilas Opini Publik
Tipe-tipe Publik
Bagaimana Memilih Publik
Menentukan Pesan

Opini Publik
Opini publik secara luas dapat dianggap sebagai pandangan

umum yang dipegang oleh sebagian besar masyarakat.


Opini adalah fenomena yang sangat menarik dan dapat

beroperasi ditingkatan yang berbeda. Orang dapat


memegang dua opini yang saling bertentangan pada
saat yang bersamaan. Contohnya pada mereka yang
berpendapat bahwa eksperimen terhadap binatang adalah
salah, namun mereka juga percaya bahwa beberapa jenis
obat harus diuji cobakan kepada hewan terlebih dahulu.
Opini Publik bekerja dalam dua cara yaitu sebagai sebab

dan sekaligus akibat dari kegiatan PR.


Tujuan program PR adalah untuk mempengaruhi opini

publik. Menggeser opini berbagai publik yang berinteraksi


dengan kita kearah yang kita inginkan yaitu kearah yang
memihak organisasi.

Media dan Opini Publik


Sebagian besar masyarakat memiliki opini terhadap berbagai hal.
Pandangan umum yang beredar adalah opini publik yang berkaitan dengan apa yang

tertulis dimedia massa.


Media tidak mendikte apa yang masyarakat pikirkan, namun mereka menyediakan

sarana untuk membahas permasalahan-permasalahan dan mereka dapat memperkuat


pandangan publik jika suatu masalah menjadi sorotan.
Media cenderung akan membentuk publik baru jika informasi yang berikan bersifat

negatif. Jika liputan terhadap berita tersebut dilakukan secara terus menerus, intensif
dan topik yang diulas mendapatkan perhatian publik, maka besar kemungkinan publik
masalah hangat ( hot issue public) akan terbentuk.
Publik masalah hangat seringkali memberikan reaksi spontan tanpa berpikir panjang.

Setelah perhatian media terhadap masalah tersebut berkurang, kegiatan mereka juga
berkurang.

Kriteria Publik
James Grunig , mendefinisikan empat jenis publik :

1.

Nonpublik
adalah kelompok yang tidak terpengaruh
maupun mempengaruhi organisasi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa
publik ini dapat diabaikan dan bahkan
seringkali tidak diidentifikasi.

2. Laten Publics
adalah kelompok yang menghadapi
masalah akibat tindakan suatu organisasi,
namun mereka tidak menyadarinya.
3. Aware Publics
adalah kelompok yang mengenali adanya
masalah.

4. Publik yang Aktif


adalah kelompok yang mengambil
tindakan terhadap suatu
masalah.
a. All Issue Public
b. Single Issue Public
c. Hot Issue Public

5.Publik yang Apatis


yaitu publik yang tidak peduli dengan
segala masalah dan tentunya sama sekali
tidak dapat digolongkan sebagai publik.
Namun
beberapa
penyusun
teori
beragumentasi bahwa publik ini adalah
kelompok yang harus diperhatikan oleh PRsetiap orang berpotensi untuk menjadi
tertarik terhadap suatu masalah.

Tanggapan terhadap
suatu permasalahan
sangat tergatung pada
suatu kondisi yang
mengelilingi individu
yang terlibat.
9

James Grunig, mengatakan tiga


faktor utama yang
dipertimbangkan dalam
berkomunikasi :
1. Mengenali Masalah
Pada dasarnya manusia tidak akan berpikir tentang suatu kondisi
kecuali jika mereka percaya bahwa mereka perlu melakukan sesuatu
terhadap situasi tersebut, atau dengan kata lain mereka menghadapi
suatu masalah.

2. Mengenali adanya hambatan.


tingkatan dimana orang berpendapat bahwa ada yang
menghambat kemampuan mereka untuk melakukan
tindakan yang mereka inginkan.

3. Tingkat keterlibatan.
berkaitan dengan seberapa jauh seseorang merasa terlibat dalam
suatu situasi.
10

Pengenalan

terhadap masalah dan hambatan


seringkali menentukan jenis informasi yang
dibutuhkan publik terhadap situasi tertentu,
sedangkan faktor ketiga tingkat keterlibatan
biasanya mempengaruhi perilaku mereka.

Pendekatan

11

Grunig diatas memungkinkan kita


untuk mendefinisikan publik untuk organisasi dari
dua sudut :
1. Publik
didefinisikan
dengan
mempertimbangkan secara
cermat siapa
yang terpengaruh dengan kebijakan dan
kegiatan organisasi tersebut.
2. Dengan memantau lingkungan, publik yang
menunujukan minat tertentu terhadap suatu
permasalahan dapat diidentifikasi. Opini dan
perilaku publik ini dapat mempengaruhi

Bagaimana Memilih Publik ?


1. Cara termudah untuk menglompokkan publik adalah

dengan bergerak dari umum ke khusus.


2. Pertama, buat kelompok-kelompok besar untuk

mengidentifikasi hubungan mereka dengan


organisassi.
3. Pecah kelomok-kelompok besar tersebut kedalam

kelompok-kelompok kusus.
4. Ini dapat dilakukan berdasarkan cakupan geografis

ataupun tingkat keaktifan yang ditunjukan oleh


masing-masing kelompok, atau berdasarkan kekuatan
dan pengaruh yang dihasilkan dari oleh kelompok
tersebut.
5. Berikan urutan prioritas terhadap kelomok-kelompok
12

tersebut.

Pesan
Pesan adalah apa yang diberikan organisasi

dan diterima oleh publik, begitu pula


sebaliknya.
Secara umum ada tiga aspek terkait

pengorganisasian pesan :
1. Sisi Pesan
2. Susunan Penyajian Pesan
3. Pernyataan Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada umumnya publik lebih

mampu mengingat bagian awal dan akhir dari


pesan.
13

Apa yang harus di katakan ?


Pesan harus jelas, singkat dan mudah dipahami.
Pesan menjadi penting karena dua alasan utama :

1. Pesan adalah bagian essensial dari proses


pembentukan sikap.
2. Pesan menunjukan komunikasi yang efektif.
Respon publik terhadap pesan dipengaruhi oleh

proses penerimaan dan pengelohan pesan atau


informasi yang dilkukan publik.
Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian

14

dantaranya penekanan terhadapa apa yang


dipersepsi orang, bagaiamana pesan tersebut dapat
menarik perhatian khalayak, serta bagaiamana
informasi dalam pesan itu disimpan dan diingat oleh
penerimanya.

Jika Publik memutar kembali pesan


yang pertama kali diberikan oleh
pemberi pesan, ini merupakan
indikasi bahwa :

1. Pesan tersebut sudah

diterima
2. Pesan sudah dicerna dan
telah digunakan.

15

Menentukan Pesan
1. Menggunakan persepsi yang sudah ada. Misalnya :

Produk perusahaan kita dianggap sudah ketinggalan


zaman.
2. Menjelaskan pergeseran yang dapat dilakukan
terhadap persepsi tersebut. Jika ternyata produk kita
telah diperbaharui, kita harus mengumumkannya
dengan lantang.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur persuasi.Cara terbaik
melakukannya berdasarkan fakta,misalnya perbaharuan
pabrik, penggunaan teknologi baru dalam produksi,
perusahaan mendapatkan penghargaan atas inovasi
produk, dst.
4. Memastikan bahwa pesan tersebut dapat dipercaya
dan dapat disampaikan melalui PR. Iklan atau
penetrasi lain dapat digunakan yang diperkuat dan
dikawal PR.
16

Bagaimana Pesan Disajikan ?


1. Format
Bagaimana pesan disampikan ? Apakah ada
gambar-gambar visual yang dapat diasosiakan
dengan pesan tersebut ?Hati-hati terhadap
penyajian identitas suatu perusahaan, katakata yang tepat bahkan jenis huruf guna
menyamapiakn kekuatan dari pesan.
2. Nuansa (tone)
Pilihan bahasa, perhatian khusus terhadap
suasana hati (suasana atau gaya yang ingin
digambarkan). Nuansa harus dihubungkan
dengan format secara seksama.
17

3. Konteks
Konteks dari pesan sangat penting. Misal Anad
mengumumkan hasil yang dicapai perusahaan pada saat
pasar saham mengalami penurunan, kemungkinan besar
kinerja perusahaan juga mengalami penurunan.
4. Waktu
Tidak ada gunanya menyebarkan informasi tentang
tawaran spesial untuk lebaran jika Lebaran sudah lewat.
5. Pengulangan
Semakin
sering
pesan
diulang,
semakin
besar
kemungkinan pesan tersebut didengar dan dicerna.
Namun dapat juga terjadi bahwa familiaritas menimbulkan
keacuhan. Penggunaan serangkaian jalur komunikasi
dapat membantu, karena dalam benak penerima akan
timbul keyakinan atas kredibilitas pesan jika mereka
melihatnya dalam konteks yang berbeda dan didukung
oleh media yang berbeda dan pihak ketiga lainnya.
18

Pesan-pesan

tidak boleh saling


bertentangan karena masyarakat
dapat menjadi lebih dari satu publik.
Perbedaan dalam nuasa memang
wajar,
namun
keseluruhan
kekekuatan pesan harus berada
dalam lingkup yang sama.

Pemahaman

atas posisi publik


sangat penting untuk mendapatkan
program PR yang menyeluruh.

Pesan yang disusun berdasarkan

19

riset, tajam dan terarah serta yang


mampu menghasilkan efek yang
diinginkan adalah yang dibutuhkan
oleh PR.

Anda mungkin juga menyukai