Donat Tela Ungu
Donat Tela Ungu
A. Judul Kegiatan
B. Status Usaha
C. Rasional Kegiatan :
Program Kreativitas mahasiswa dalam kelas kewirausahaan ini kami
menjalankan program bisnis Roti Goreng. Usaha Roti Goreng ini kami rasakan
mudah dalam proses pembuatannya dan tidak terlalu mahal pula modal yang
diperlukan untuk membuat Roti Goreng ini.
Kami menamakan Usaha Roti Goreng ini dengan nama BELIA karena
BELIA tersebut adalah singkatan dari nama anggota kelompok Program
Kreativitas tersebut. Selain itu juga nama BELIA tersebut sangat mudah
diucapkan sehingga, pengharapan kami adalah dapat gampang diingat oleh
banyak orang.
Bentuk perusahaan dari usaha kami ini adalah masih dalam tahap
perusahaan perseorangan saja. Kita belum memiliki ijin resmi dari pemerintah
karena memang perusahaan ini masih baru mulai berjalan dan masih mencoba
untuk masuk dalam dunia bisnis.
Kedepannya, apabila perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan yang
luar biasa dan memiliki pelanggan yang cukup banyak, maka kami pun ingin
meningkatkan perusahaan kami menjadi lebih bergengsi. Ditingkatkan kredibilitas
perusahaan menjadi lebih diakui oleh Pemerintah, Supplier dan Konsumen.
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
Mengkonsumsi sarapan merupakan rutinitas yang terlupakan di tengah
kesibukan menyiapkan aktivitas di pagi hari. Seringkali kita mengabaikan sarapan
dengan alasan kurangnya waktu, padatnya aktivitas atau bosan dengan menu
sarapan yang kurang variasinya. Sarapan bukan sekedar untuk mengganjal perut
saja, tetapi juga memberikan energy agar otak bekerja lebih optimal, dapat
beraktivitas dengan baik dan tidak cepat mengantuk.
Sarapan merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum
beraktivitas, makanan itu terdiri dari makanan poko serta lauk pauk atau makanan
lainnya yang dapat dijadikan sumber energy dan gizi. Bagi mahasiswa yang akan
melakukan perkuliahan di pagi hari, tentu saja mereka membutuhkan sarapan agar
tidak mengganggu konsentrasi belajar dan tidak lemas. Penelitian menunjukkan
pelajar yang rutin sarapan pagi memiliki daya ingat dan konsentrasi lebih baik
dibanding yang berangkat dari rumah dengan perut kosong.
Di Perguruan Tinggi Raharja, mahasiswa yang melakukan kegiatan
perkuliahan di pagi hari cukup banyak dan rata-rata mereka jarang sarapan di
rumah. Hal tersebut karena mahasiswa tidak memiliki waktu sarapan di rumah
atau dirumahnya tidak ada makanan, sehingga mereka lebih memilih sarapan di
kantin. Akibatnya mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi hari
terlambat masuk kelas.
Dengan melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi
untuk kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang membutuhkan sarapan
yang praktis, bergizi dan dengan harga yang terjangkau.
Kami
BAB 2
METODE PELAKSANAAN
2.1 PRODUK :
Produk yang akan kami hasilkan berupa kue donat yang kita sajikan
dengan bahan dasar ketela ungu yang didesign dengan menampilakan
karakteristik hiasan seperti lambang persepak bolaan baik logo club atau logo
negara di dalam negeri maupun persepakbolaan dunia.
2.2 BAHAN BAKU :
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi produk ini antara
lain sebagai berikut:
1. Bahan Habis Pakai
: Rp. 600.000
2. Bahan Penunjang
:Rp. 150.000
3. Transportasi
:Rp. 50.000
4. Lain-lain
:Rp.
_________________________________________ +
Rp. 800.000
Bahan
6 ons Tepung Terigu, anyak dahulu dan ambil bagian yang halus
2 sdt Ragi Instan
1 sdt Baking Powder
60 gram Gula
Bahan II
1 Telur
1/4 liter Susu Cair, masukkan dahulu ke dalam lemari es agar dingin
Margarin, secukupnya
2 sdt Garam
Isi
2.5.2
Cakupan Pemasaran
Analisis Pesaing
BAB III
3.1 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
memperkecil
biaya
modal,
maka
peralatan
utama
murah.
Untuk
mengatasi
ancaman
tersebut,
kami
10
Produksi yang dijalankan dalam Usaha Roti Goreng ini, karena perusahaan
ini masih berskala kecil maka para anggota kelompok ini yang mempersiapkan
keseluruhan sistem produksinya.
Teknis pembuatan atau produksi dari Roti Goreng ini adalah dengan
membeli bahan baku yang sekiranya akan dipergunakan sekali saja dalam proses
pembuatan Roti Goreng tersebut sehingga tidak perlu menyimpan bahan baku
pembuatan Roti Goreng tersebut.
Keseluruhan bahan baku yang digunakan untuk memasak Roti Goreng
kemudian menghasilkan Roti Goreng yang siap dijual. Pembuatan Roti Goreng ini
dilakukan pada pagi hari mengingat penjualannya dilakukan pada pagi hari
menjelang masyarakat mulai beraktivitas. Roti goreng yang sudah jadi tersebut
kemudian dimasukkan kedalam kemasan yang menarik dengan menggunakan
merek dagang Roti Goreng yang dibuat oleh kami.
3.4 JADWAL KEGIATAN PROGRAM
NO
NAMA KEGIATAN
1
2
3
4
Riset Pasar
Promosi
Penjualan Roti
Evaluasi
KEGIATAN BULAN
2
3
4
5
1
X
X
X
X
X
X
X
6
X
X
Kegiatan dilakukan pada bulan Januari 2012, dimulai pada bulan pertama
melakukan riset pasar. Setelah mengetahui kebutuhan konsumen, maka terciptalah
usaha Roti Goreng tersebut. Kegiatan promosi dilakukan pada bulan kedua, ketiga
dan bulan keempat. Setelah kegiatan promosi dilakukan dengan seksama,
kemudian pada bulan ke 3 sampai bulan ke 6 melakukan kegiatan penjualan. Pada
bulan ke 6 setelah satu semester berbisnis kita mengadakan evaluasi untuk
masalah atau kendala yang ada pada usaha Roti Goreng tersebut.
: Rp. 50.000
: Rp. 200.000
b. Pembelian Alat
: Rp. 100.000
: Rp. 200.000
b. Biaya Listrik
: Rp. 50.000
Rekapitulasi Biaya
1. Biaya Promosi
: Rp. 50.000
: Rp. 300.000
3. Biaya Operasional
: Rp. 250.000
Total Pengeluaran
: Rp. 600.000
13
uang pemegang saham digunakan untuk berbisnis lebih baik disimpan di Bank
saja, hasilnya lebih jelas tiap bulannya walaupun keuntungannya tidak seberapa.
Analisa titik impas tersebut adalah:
Pendapatan / modal = Rp. 1.100.000 / Rp. 600.000
= 1.8 bulan atau 2 bulan
Jadi uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 2 bulan
setelah investasi awal dilakukan. Sungguh suatu prestasi yang sangat
membanggakan mengingat angka diatas adalah masih mengambil asumsi
pendapatan bersih terburuk.
3.9 DEMONSTRASI KEUNTUNGAN LEBIH DARI 200 %
Status
: Tidak Tercapai
Keterangan
200 %
Laporan Hasil Keuntungan:
Penjualan selama 6 bulan:
14
Jumlah Keuntungan :
Total Keuntungan Total Biaya = Keuntungan (diluar pajak)
Rp. 6.600.000 Rp. 3.636.000 = Rp. 2.964.000
Keuntungan yang diperoleh tidak sampai 100 % dalam jangka waktu 6 bulan
yaitu:
Rp. 6.600.000 : Rp. 3.636.000 = 181 % Tidak mencapai 200 %
BAB IV
15
4.1 KESIMPULAN
Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha
dari Roti Goreng ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara
menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun
tidak terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang
diperlukan untuk menjalankan usaha Roti Goreng ini pun tidak terlalu banyak,
sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar mahasiswa. Waktu
pelaksanaannya pun dilakukan sebelum jam perkuliahan dimulai.
Akhir kata, besar pengharapan kelompok kami untuk memperoleh
keuntungan dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa dalam kelas
entrepreneur ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan
yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga
memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal
yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa
yang masih belum memiliki penghasilan sama sekali.
4.2 Pengalaman Berwirausaha
4.2.1 Pengalaman menyedihkan :
Pada awal kami melakukan percobaan pembuatan roti dengan kegiatan
awal membeli bahan roti dan membuatnya di rumah kami mengalami beberapa
kali kegagalan dalam membuat Roti Goreng agar mempunyai citarasa yang
berbeda dari Roti Goreng lainnya.
Kemudian setelah berhasil, dalam cuaca yang panas kami mencoba untuk
menjajakan Roti Goreng ke perumahan-perumahan. Kemudian kami juga harus
berkeliling pasar untuk mencari bahan terbaik dan termurah agar kami dapat
mengahasilkan Roti Goreng dengan cita rasa paling enak dengan harga bahan
baku semurah-murahnya, sesuai dengan prinsip Ekonomi.
4.2.2 Pengalaman Menyenangkan :
Setelah kami sekelompok memutuskan untuk melakukan penjualan Roti
Goreng hanya di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja saja, karena Perguruan
Tinggi Raharja adalah pangsa pasar yang cukup bagus. Hal tersebut dibuktikan
dengan pada hari pertama kami berjualan di lingkungan Perguruan Tinggi
16
Raharja, jumlah roti yang dijajakn sebanyak 10 buah Roti Goreng langsung habis
pada dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Pihak konsumen memberikan komentar yang sangat membangun
semangat kelompok wirausaha ini dengan mengatakan bahwa Roti Goreng yang
dibuat sangat enak sekali. Hal tersebut membuat kami sekelompok merasa senang
dan bangga akan masakan yang kami buat, selain dari keuntungan yang kita
peroleh dari usaha Roti Goreng ini.
4.3 SARAN
Saran untuk pembaca, dalam melakukan usaha hendaknya melakukan uji
coba terlebih dahulu apakah hasil produksi itu layak diterima di kalangan
konsumen atau tidak agar tidak di hasilkan hasil produksi yang tidak sesuai
dengan keinginan
konsumen yang dapat menyebabkan ketidakpuasana konsumen
17