Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penyebab
Harga diri rendah
3. Diagnosa Keperawatan
Menurut Yosep, 2009 diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
b. Isolasi sosial
c. Resiko periaku mencederai diri
d. Harga diri rendah
4.
a.
b.
1)
2)
3)
c.
1)
frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusiansi muncul dan respon pasien
saat muncul.
2) Melatih pasien mengontrol halusinasi.
Untuk membantu pasien agar mampu mengontrol halusinasi saudara dapat melatih pasien empat
a)
cara yang sudah terbukti dapat mengendalikan halusinasi. Keempat cara tersebut meliputi :
Menghardik halusinasi adalah upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi yang muncul.
Pasien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang muncul atau tidak
mempedulikan halusinasinya. Kalau ini dapat dilakukan, pasien akan mampu mengendalikan diri
dan tidak mengikuti halusinasi yang muncul. Mungkin halusinasi tetap ada namun dengan
1)
2)
3)
4)
b)
kemampuan ini pasien tidak akan larut untuk menuruti apa yang ada dalam halusinasinya.
Tahapan tindakan meliputi :
Menjelaskan cara menghardik halusinasi
Memperagakan cara menghardik
Meminta pasien memperagakan ulang
Memantau penerapan cara ini, menguatkan perilaku pasien.
Bercakap-cakap dengan orang lain
Untuk mengontrol halusinasi dapat juga dengan bercakap-cakap dengan halusinasi orang
lain. Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain maka terjadi distraksi; focus perhatian
pasien akan beralih dari halusiansi adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
c) Melakukan aktifitas yang terjadwal
Untuk mengurangi risiko halusinasi muncul lagi adalah dengan menyibukkan diri dengan
aktifitas yang teratur. Dengan beraktifitas secara terjadwal, pasien tidak akan mengalami banyak
waktu luang sendiri yang seringkali mencetuskan halusinasi. Untuk itu pasien mengalami
halusinasi biasa dibantu untuk mengatasi halusinasinya dengan cara beraktifitas secara teratur
dari bangun pagi sampai tidur malam, tujuh hari dalam seminggu.
Tahapan intervensinya sebagai berikut :
Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi
Mendiskusikan aktifitas yang dilakukan pasien
Melatih pasien melakukan aktiftas
Menyusun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan aktifitas yang telah dilatih. Upayakan
pasien mempunyai aktifitas dari bangun pagi sampai tidur malam, 7 hari dalam seminggu.
Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan, memberikan penguatan terhadap perilaku pasien yang
positif.
d) Menggunakan obat secara teratur
Untuk mampu mengontrol halusinasi pasien juga harus dilatih untuk menggunakan obat
secara teratur sesuai dengan program. Pasien gangguan jiwa yang dirawat dirumah seringkali
mengalami putus obat sehingga akibatnya pasien mengalami kekambuhan. Bila terjadi
kekambuhan maka untuk mencapai kondisi seperti semula akan lebih sulit. Untuk itu pasien
5. Implementasi
Menurut Depkes, 2000 Implementasi adalah tindakan keperawatan yang disesuaikan dengan
rencana tindakan keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah di
rencanakan perawat perlu memvalidasi rencana tindakan keperawatan yang masih di butuhkan
dan sesuai dengankondisi klien saat ini.
6. Strategi Pelaksanaan
Halusinasi
1.
2.
3.
4.
5.
Pasien
Sp1
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
1.
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan
2.
Keluarga
SP 1 k
Mendiskusikan
masalah
yang
keluarga
dirasakan
halusinasi
tanda dan gejala halusinasi,
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
dan jenis halusinasi yang
7. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
8.
Menganjurkan pasien memasukkan cara dialami
pasien
beserta
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan proses terjadinya.
3.
Mejelaskan
cara-cara
harian
merawat pasien halusinasi
SP II p
SP II k
1. 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 1.
Melatih
keluarga
2. Melaih pasien mengendalikan halusinasi dengan mempraktekkan
cara bercakap-cakap dengan orang lain.
merawat
pasien
cara
dengan
keluaraga
kegiatan harian
kepada
halusinasi
SP III k
1.
Membantu
pasien
keluarga
7. Evaluasi
Menurut Keliat, 1998 evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien.
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan SOAP sebagai pola pikir.
S : respon subjektif dari klien terhadap intervensi keperawatan
O : respon objektif dari klien terhadap intervensi keperawatan
A : analisa ulang atas dasar subjek dan objek untuk mengumpulkan apakah masalah masih ada,
munculnya masalah baru, atau ada data yang berlawanan dengan masalah yang masih ada.
P : perencanaan atau tindakan lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon klien
: Ruang Kabela
TANGGAL DIRAWAT
: 18 Mei 2013
1. IDENTITAS PASIEN
Inisial
Umur
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Pendidikan
Status pernikahan
Tanggal Pengkajian
No. Rekam Medik
: Nn.R.M
: 34 tahun
: Perempuan
: Kristen Protestan
: Liningan Lingkungan III, Tondano
: SD Tidak Tamat
: Belum Menikah
: 18 Juni 2013 Jam : 09.00 WITA
: 14918
Disebabkan karena pacarnya sudah punya kekasih lain. Dalam anggota keluarga pasien tidak ada
yang menderita sakit jiwa.
4. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan
111
:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Orang yang tinggal serumah
b. Konsep diri
1) Citra tubuh
Pasien mengatakan bahwa dirinya menyukai semua anggota tubuhnya
2) Identitas diri
Pasien mampu menyebut identitasnya dengan baik, yaitu nama, umur, agama, alamat, status
perkawinan
3) Peran
Pasien berperan sebagai anak didalam keluarganya. Sedangkan di rumah sakit pasien berperan
sebagai pasien.
4) Ideal diri
Pasien ingin cepat sembuh serta berkumpul bersama keluarga.
5) Harga diri
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga terutama dengan orang tuanya dalam keadaan
c.
Pasien menganut agama Kristen Protestan. Menurut pasien sebelum dirawat di RSJ
Ratumbuysang, pasien hampir tiap hari minggu beribadah di gereja. Saat masuk rumah sakit
pasien rutin mengikuti ibadah tiap hari rabu bersama pasien lain.
5. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Penampilan pasien tidak rapi, gigi kotor, rambut jarang disisir, kuku kotor
b. Pembicaraan
Saat pengkajian pasien bisa menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Aktivitas motorik
Aktivitas pasien tenang
d. Alam perasaan
Takut, karena pasien melihat bayangan laki-laki yang ingin memeluknya
e. Afek pasien
Tidak ada gangguan
f. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, mendengar apa yang ditanyakan dan menjawabnya sesuai dengan pertanyaan
yang ditanyakan serta kontak mata baik
g. Gangguan persepsi
Saat pengkajian pasien mengalami halusinasi penglihatan dengan waktu selalu muncul pada
malam hari sebelum pasien tidur. Frekuensi 1-2 jam, isinya adalah melihat seorang hantu lakilaki yang ingin memeluknya. Sedangkan responnya, pasien memanggil perawat yang bertugas di
ruangan tapi mereka tidak mendengarkannya dan pasien pun merasa kesepian dan menyendiri.
h. Proses pikir
Proses pikir pasien sampai pada tujuan pembicaraan.
i. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang jelas.
j. Memori
Gangguan pada memori jangka panjang
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mudah beralih yaitu saat bertanya, pasien menjawab diluar pertanyaan
l. Kemampuan penilaian
Pasien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan, yaitu dapat mengambil keputusan
sederhana dengan bantuan orang lain.
m. Daya tilik diri
Pasien menyadari dengan penyakit yang dideritanya.
6. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan dan minum
Pasien makan 3x/hr, yaitu pagi, sore, dan malam secara mandiri
b. BAB/BAK
Pasien BAB 1x/hr, BAK 4x/hr, secara mandiri
c. Mandi
Pasien mandi 2x/hr, yaitu pagi dan sore, hanya memakai sabun
d. Berpakain dan berhias
Pasien mampu berpakaian tanpa bantuan orang lain
e. Istiraht dan tidur
Tidur siang jam, tidur malam 8 jam, tidak mengalami gannguan tidur
f. Penggunaan obat
Pasien minum obat 3x/hr, setelah makan THP 2mg ( 2 x ), Vit C (2 x 1), Diasepam (0-0-1),
Haloperidol (2 x 1)
7. MEKANISME KOPING
Asertif yaitu cerita dengan orang lain
8. ASPEK MEDIS
a. Diagnosa medis
: Skisofrenia
b. Terapis Medis
: Triheksipenidile 2 mg 2x1 kap
Haloperidol 5 mg 2x1 tab
Diazepam 5 mg 0-0-1 tab
Vit. B Complex 2x1 tab
B. ANALISA DATA
N
O
1.
DATA
MASALAH
DS :
Gangguan persepsi
Pasien mengatakan melihat bayangan
halusinasi penglihatan
hantu
laki-laki
yang
ingin
memeluknya
DO :
Pasien pernah dirawat sebelumnya
2.
DS :
Pasien mengatakan merasa lemah
Pasien mengatakan lelah untuk
beraktifitas
3.
DO :
Penampilan kurang Rapi
Rambut jarang disisir
Gigi tampak kotor dan bau
Kuku kaki kotor
DS :
Pasien mengatakan sendiri pada
malam hari
Pasien mengatakan kesepian pada
malam hari
DO :
Pasien tampak sedih dan murung
Isolasi sosial
sensorik
C. POHON MASALAH
Masalah utama
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri
NO
1
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan persepsi
sensorik : halusinasi
penglihatan.
DS :
Pasien mengatakan
melihat bayangan
hantu laki-laki
DO :
1.
Pasien pernah
dirawat sebelumnya
namun kurang
berhasil karena
putus obat
TUJUAN
KRITERIA EVALUASI
TUM
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 3 hari, pasien
dapat mengontrol
halusinasi.
TUK
Pasien dapat membina
- Ekpresi wajah bersahabat, 1. Bina hubu
hubungan saling percaya menunjukkan rasa senang,
antara pera
(Sapa pasi
ada kontak mata, mau
perkenalka
berjabat tangan, mau
pasien, bu
menyebutkan nama, mau
menjawab salam, mau duduk perasaan p
berdampingan dengan
perawat, dan mau
mengutarakan masalah yang
2. Pasien dapat mengenal
dihadapinya.
- Pasien dapat menyebutkan 2.1.Adakan ko
halusinasinya
waktu, isi, dan frekuensi
singkat
2.2.Observasi
timbulnya halusinasi
terkait den
2.3.Diskusikan
yang diras
kesempata
mengungk
2.4.Diskusikan
yang dilak
halusinasi
3. Pasien dapat mengontrol - Pasien dapat
3.1.
Identifika
mendemonstrasikan cara
halusinasinya
jika terjadi
mengontrol halusinasi
3.2.Diskusikan
halusinasi
3.3.Bantu pasi
sudah diaj
3.4.Beri kesem
cara yang
4. Pasien dapat
3.5.Jika berha
memanfaatkan obat
- Pasien dapat
4.1.Diskusikan
dengan baik
mendemonstrasikan
dan kerugi
Defisit pearawatan
TUM
diri
TUK :
1. Pasien dapt membina
hubungan saling percaya
dengan perawat
2.
3.
4.
5.
menunjukkan tnada-tanda
percaya kepada perawat : 1. Bina hubu
antara pera
Wajah cerah, tersenyum
(Sapa pasi
Mau berkenalan
perkenalka
Ada kontak mata
pasien, bu
Pasien dapat menyebutkan : perasaan p
Penyebab tidak merawat diri,
Pasien mengetahui
Manfaat menjaga perawatan2. Diskusika
pentingnya perawatan diri
diri, Tanda-tanda bersih dan penyebab
rapih
diri, manfa
Pasien menyebutkan
diri, tanda
frekuensi
menjaga
dan
Pasien mengetahui carayang baik
pasien dapat menjelaskan
cara melakukann
cara perawatan diri
perawatan diri
3.1.Diskusikan
:Frekuensi gosok gigi,
perawatan
Frekuensi berhias/berdandan, gosok gigi
Frekuensi gunting kuku
berhias, gu
3.2.Diskusikan
Pasien mempraktekkan
diri yang b
perawatan diri dengan
3.3.Berikan pu
bantuan
oleh
perawat
:
3.1.Bantu pasi
Pasien dapat
Gosok gigi,
mandi, gos
melaksanakan perawatan
Berhias/berdandan, Gunting pakaian, b
diri dengan bantuan
kuku
3.2.Beri pujian
perawat
pasien melaksanakan
melaksana
praktek perawatan diri secara
5.1.Pantau pas
mandiri :
perawatan
Pasien dapat
Gosok
gigi
bangun
pagi
dan
keramas, g
melaksanakan perawatan
sesudah
makan,
gunting ku
diri secara mandiri
Berhias/berdandan sehabis 5.2.Beri pujian
mandi, Gunting kuku setelah melaksana
mulai panjang
E. Implementasi Keperawatan
DX
IMPLEMENTASI
secara man
1.
SP 1
Bina hubungan saling percaya dengan pasien
Fase Orientasi
P : Selamat pagi
PS : Selamat pagi ses
P : Kenalkan nama saya Christiany Porong, bisa di panggil
Titie adalah mahasiswa Keperawatan yang praktek di RS
ini selama 3 hari dan ini adalah hari peratama saya praktek
disini. Nama anda ? dan senang dipanggil apa ?
PS: Nama saya Nn. R, dipanggil rina
P : Bagaimana perasaan Nn.R saat ini ?
PS : Baik ses
P : Apakah Nn. R ada keluhan ? karena ses disini ingin
membantu Nn. R untuk memberikan solusi dari masalah
Nn. R
PS : iya ses, tadi malam di kamar mandi saya melihat
bayangan laki-laki yang ingin memeluk saya.
P : Oh, bagaimana kalau kita berbinang-bincang sebentar ?
Nn. R mau ? Nn. R mau didalam atau diluar ?
PS : didalam ses
P : baiklah, kita akan berbicang-binang tentang halusinasi
penglihatan yang Nn. R alami. Maunya berapa lama ?
PS : 20 menit ses
Fase Kerja
P : baiklah, Nn. R yang Nn. R lihat itu adalah halusinasi.
Nn. R tau apa itu halusinasi ?
PS : tidak ses
P : Halusinasi itu adalah sesuatu yang Nn. R lihat tapi tidak
nyata. Halusinasi ada 5 macam, pendengaran, penglihatan,
perabaan, penciuman, pengecapan. Yang Nn. R alami saat
ini adalah halusinasi penglihatan. Tapi ses akan
memberikan Nn. R cara untuk mengatasinya agar sembuh.
Nn. R maukan ?
PS : mau ses
P : Ada 4 cara untuk mengatasinya dan ses akan
mengajarkan cara yang pertama yaitu dengan menghardik.
Kalau Nn. R melihat bayangan itu lagi, Nn. R harus
mengatakan Pergi, kamu tidak nyata sambil menutup
mata. Apa Nn. R sudah mengerti ?
PS : iya, saya mengerti ses
P : kalau begitu coba ulangi yang saya katakan tadi sambil
mempragakannya
PS : pergi, kamu tidak nyata (sambil menutup mata)
10.00
2.
SP1
Bina hubungan saling percaya dengan pasien
Fase Orientasi
Selamat Pagi. Kenalkan nama saya Christiany Porong
mahasiswa Poltekkes Jurusan Keperawatan yang praktek di
RS ini selama 3 hari mulai dari hari ini sampai tanggal 20
Juni 2013. Nama Nona siapa ? Senang dipanggil sapa ?
PS : Pagi, suster. Nama saya Rina nama panggilan Rina.
: Bagaimana perasaan R saat ini ? R sudah mandi dan gosok
gigi ?
PS : sudah mandi jam 5 dan belum sikat gigi, tidak ada sikat
gigi
: baiklah bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
kebersihan diri tujuannya untuk R dapat mengetahui jenisjenis kebersihan diri, sehingga tidak terserang penyakit.
Pertama yaitu mandi. Sebelum diajarkan Berapa lama kita
SP 2
Membina hubungan saling percaya dengan pasien.
Fase orientasi
P :Selamat Pagi R masih ingat dengan saya?
PS : Masih suster Titie
Benar, Bagaimana perasaannya hari ini ? masih ingat dengan
yang kemarin R lakukan? sesuai dengan janji kita kemarin,
hari ini R akan melakukan perawatan diri yang kedua yaitu
berdandan/berhias sesuai dengan kesepakatan kita kemarin,
kita akan melakukannya selama 20 menit, kesepakatan kita
kemarin Kita akan melakukannya di ruang tengah, Agar
tubuh tetap terawat apakah setuju ?
PS : Setuju Suster.
Fase Kerja
: Sebelum kita lanjut , coba R perlihatkan kepada saya
bagaimana cara menggosok gigi sesuai yang kemarin
dijelaskan dan dipraktekkan ?
: pasien dapat mempraktekkan dengan benar
: Hebat, R dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari
kita mempraktekkannya perawatan diri yang kedua
berdandan/berhias. Caranya siapkan sisir, bedak, dan kaca.
sisir rambut, kemudian mulai berdandan sesuai yang
dinginkan. Ketiga menggunting kuku kaki, caranya siapkan
alat gunting kuku, kemudian gunting kuku dari ibu jari
samapi jari kelinci. bagaimana masih bisa ???
: R dapat mempraktekkannya meskipun masih malu.
: Bagus... R dapat mempraktekkan dengan baik..bagaimana
kalau kegiatan di masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian?apabila kuku R mulai panjang.
PS : iya ses
Fase Terminasi
P : Bagaimana perasaan setelah kita berbincang-bincang tadi?
Apa-apa perawatan yang telah dilakukan ?
PS : iya suster, menggosok gigi, berdandan/berhias dan
menggunting kuku.
bagus, nah R sudah dapat mempraktekkan 3 perawatan diri
yang telah diajarkan, Baiklah... pertemuan hari ini kita
A . Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama
Tn. RR
Umur
37 Tahun
Kelamin
Laki laki
Agama
Kr. Protestan
Pendidikan
STM
Pekerjaan
TIdak ada
Alamat
Suku / bangsa
Minahasa / Indonesia
Tgl Masuk
09 10 2007
Tgl pengkajian
10 09 2007
No R.M
Diagnosa medis
2233
Skizofrenia
b. Penanggung Jawab
Nama
Ny. A.R.
Umur
56 thn
Kelamin
Perempuan
Pekerjaan
IRT
Agama
Kr. Protestan
Alamat
Hubungan
Ibu kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Alasan MRS : Ingin berobat supayah sembuh
b. Keluhan Utama
-
Saat dikaji :
barang.
*
*
latihan karate.
*
3. Faktor Predisposisi
a. Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa, bahkan sudah empat
kali masuk keluar RS jiwa yaitu :
No
1.
2.
3.
4.
Tanggal MRS
29-01-1997
11-10-2001
06-07-2003
09-10-2005
-Sekarang
Tanggal Keluar
10-12-1997
02-06-2003
09-12-2003
b. Pengobatan sebelumnya
Pengobatan sebelumnya kurang behasil karena klien sudah tidakmau minum
obat lagi (klien putus obat)
c.Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Dalam keluarga hanya klien yang mengalami gangguan jiwa.
d.
Keluarga mengatakan klien sudah tidak bias ikut kuliah karena sakit,
4.
Perilaku kekerasan
Pemeriksaan Fisik
a. Tanda vital :
TD
b. BB
c. Kesadaran :
5. Psikososial
: 110/80 mmHg SB : 36 C
: 54 Kg
Compos mentis
TB : 160 Cm
N : 82 x/m
R : 21 x/m
a.
Genogram
b. Konsep Diri
-
Citra tubuh
Identitas
Peran
Ideal diri
Klien berharap dapat segera pulang dirumah,membantu org tua dan latihan
karate
-
Harga diri
Klien mengatakan jika sudah pulang dirumah klien ingin bergaul dengan
teman-temannya klien menerima keadaan klien dan mengatakan bahwa klien tidak
malu jika dia dirawat dirumah sakit jiwa
c.
Hubungan social
-
Sebelum sakit klien adalah org yang pemalu,tetapi setelah sakit klien banyak
bicara, frekuensi bicara cepat.saat dirumah sakit. Klien suka menyendiri dan tidak
mau berbicara dengan teman-teman diruangan. Dengan teman-teman didalam
ruangan,klien kebanyakan duduk ditempat tidur.
Masalah keperawatan : isolasi sosial ; menarik diri
6. Status Mental
a. Penampilan
Cara berpakain rapi, penampilan sesuai usia, kebersihan cukup, postur tubuh
sedang, ekspresi wajah kadang serius saat bercerita, kontak mata tajam, status
kesehatan secara umum baik (tidak ada penyakit serius yang diderita), cara
berjalan baik.
b. Pembicaraan
Frekuensi bicara cepat, volume suara keras,kata kata yang diucapkan jelas
tapi dalam memberi jawaban terlalu panjang.
c. Aktivitas motorik
-
disuruh perawat.
-
saat bicara
d. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, dapat menjawab pertanyaan dengan baik, kontak mata
kadang tidak mau menatap perawat.ekspresi wajah saat bercerita serius, klien
senang saat diajak bicara, klien tampak malu-malu saat bercerita.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial ; menarik diri.
e. Alam perasaan
Klien mengatakan rasa senang.
f. Afek
Labil (tidak sesuai)
g. Persepsi
Klien sering mengatakan sering mendengar suara / bisikan ditelinga yang
menyuruhnya latihan karate
Masalah Keperawatan
: Halusinasi Pendengaran
h. Isi pikir
Klien mengatakan bahwa ia akan latihan karate, klien mengatakan bahwa ia
akan memenangkan pertandingan dan akan menjadi juara. Saat menceritakan hal
ini, ekspresi klien menjadi serius.
Masalah keperawatan
i. Proses pikir
Arus pikir cukup baik, klien mampu menjawab pertanyaan.ekspresi diri saat
berbicara kadang kurang jelas, tetapi sulit bagi klien un tuk mengganti topik
pembicaraan jika tidak ditanyakan perawat.
j. Tingkat kesadaran
Orentasi waktu, orang dan tempat baik
k. Memori
Daya ingat jangka panjang baik, daya ingat jangka pendek baik. klien dapat
menyebutkan kejadian penting yang ia alami.
l. Tingkat kosentrasi dan kalkulasi
-
Perawatan diri
Mandi
menggunakan sabun mandi gosok gigi pakai pasta gigi tiap pagi. mandi dikamar
mandi.
*
*
-
BAB
BAK
Ganti pakaian :
Saat
halusinasi
: klien
suka marah,
(displacement). Pasien suka jalan diruangan, Jika ada masalah suka pukul teman,
tidak mau bicara dengan orang lain.
9. Aspek Medik.
Diagnosa medik : Skizofrenia
Therapi medis
: CPZ
THP
: Cloropomazin 100 mg 3 x 1
: 2 mg 3 x 1,5 mg
Haloperidol : 5mg 3 x 2 mg
Analisa Data
N
o
1
Data / Sign
Ds :
Klien mengatakan mendengar suara/ bisikan yang
menyuruhnya latihan karate
Do :
Masalah /Problem
Gangguan persepsi
sendiri :
Halusinasi
pendengaran
Resiko mencederai
orang lain dan
lingkungan
Do :
Klien bicara cepat dank eras.
Saat bercerita klien suka menggerak-gerakkan tangan
Ekspresi wajah serius saat bercerita
3
Isolasi sosial/
menarik diri
Halusinasi pendengaran
B. Diagnosa keperawatan
1. Resiko mencederai orang lain dan lingkungan B/d halusinasi pendengaran
2. Gangguan persepai sesori B/d menarik diri
3. Isolasi social ; menarik diri b/d respon pasca trauma
4. Gangguan pola tidur b/d halusinasi pendengaran
10-09 Resiko
Perencanaan Keperawatan
Kriteria
Tujuan
Intervensi
Evaluasi
TUM :
2007
mencederai
Tidak terjadi
tindakan
lingkungan
kekerasan
perilaku
yang akan
berhubungan
mencederai
dengan
diri sendiri,
perubahan
persepsi
lingkungan.
sensori :
TUK :
No/
Diagnosa
Tgl
Keperawatan
halusinasi
1.
Rasional
1.1 Klien
1.1.1
1.1.1
dapat
Bina hubungan
Hubungan saling
yang ditandai
membina
mengungkap
saling percaya
percaya sebagai
dengan
hubungan
kan
Salam terapeutik
dasar inteaksi
Ds :
saling
perasaanya
Perkenalan diri
yang terapeutik
Keluarga
percaya.
secara verbal.
Jelaskan tujuan
perawat dan
mengatakan
interaksi
klien.
klien suka
Ciptakan
marah:,
lingkunga yang
melempar
tenang
barang jika
buat kontrak
sakit
yang jelas
Do :
tepat waktu.
Klien bicara
1.1.2.
cepat dan
keras.
kesempatan klien
Saat bercerita
untuk
1.1.2
klien suka
mengungkapkan
Ungkapkan
menggerak-
perasaannya.
perasaan klien
gerakkan
kepada perawat
tangan
sebagai bukti
Ekspresi
klien mulai
wajah serius
mempercayai
saat bercerita
perawat.
Kontak mata
tajam
TUK 2:
2.
2.1
2.1.1
2.1.1
Klien dapat
Klien dapat
Adakan kontak
Mengurangi
mengenal
membedakan
waktu kosong
halusinasi.
singkat secara
bagi klien
tidak nyata.
bertahap,
sehingga
mengurangi
frekuensi
halusinasi klien.
2.1.2
Observasi
tingkah laku
verbal yang
berhubungan
dengan halusinasi
- Isi bicara, mata
melotot, tiba-tiba
melotot, tiba-tiba
tetawa,
2.1.3
Gambarkan
2.1.3
tingkah laku
Klien mungkin
halusinasi pada
tidak mampu
untuk
klien dengar.
mengungkapkan
perasaannya,
maka perawat
dapat
memvalidasi
klien untuk
ungkapkan rasa
2.1.4
terbuka.
Terima hal-hal
2.1.4
Meningkatkan
orientasi realita
bagi perawat
2.2.1
2.2.1
percaya diri
2.2.1
Klien dapat
Bersama klien
menyebutkan
mengidentifikasi
klien sangat
situasi yang
situasi yang
menentukan
tidak
menimbulkan
tidak
tindakan perawat
halusinasi :
menimbulkan
yang dilaukan.
sifat, waktu,
halusinasi.
frekuensi.
2.2.2
2.2.2
Bersama klien
Membantu klien
menentukan
untuk mengontrol
faktor pencetus
halusinasinya bila
halusinasi.
factor
pencetusnya telah
diketahui
2.2.3
2.2.3
Dorong klien
Upaya untuk
mengungkapkan
memutus
perasaannya
halusinasi,perlu
ketika sedang
dilakukan klien
berhalusinasi
sendiri agar
halusinasinya
3.
3.1
3.1.1
tidak berlanjut.
3.1.1
Klien dapat
Klien dapat
Mengidentifikasi
Tindakan yang
mengontrol
menyebutkan
bersama klien,
bias dilakukan
halusinasi
tindakan yang
tindakan apa
klien merupakan
bias dilakukan
yang dilakukan
upaya memutus
bila sedang
bila sedang
halusinasi.
berhalusinasi
berhalusinasi
3.1.2
3.1.2
Beri pujian
Memberikan hal
tehadap
yang positif,
ungkapan klien
pengakuan akan
tetang
menigkatnya
tindakannya.
harga diri
4.
4.1
4.2.1
4.2.1
Klien dapat
Klien dapat
Diskusikan
Meningkatkan
memanfaat
minum obat
dengan klien
pengetahuan dan
kan obat
secara teratur
tentang obat
motifasi klien
untuk
sesuai aturran
untuk magontrol
untuk
mengontrol
dan indikasi
halusinasi
melakuakan hal-
halusinasi
4.2.2
Bantu untuk
Memastikan klien
mamastikan klien
secara teratur
secara teratur
untk mengontrol
halusinasi
10-09 Perubahan
TUM :
2007
persepsi
Klien dapat
sensori :
berhubungan
halusinasi
dengan
pendengaran
orangan lain
berhubungan
sehingga
dengan
halusinasinya
menarik diri
dapat dicegah.
ditandai
TUK :
dengan :
1.
Klien
Klien dapat
1.1
1.1.1
1.1.1
mengatakan
membina
Klien dapat
Bina hubungan
Kejujuran,
mendengar
hubungan
menerima
saling percaya,
kesedihan, dan
suara/ bisikan
penerimaan,
yang
dengan
empati, terima
meningkatkan
menyuruhnya
perawat.
kepercayaan
perawat
latihan karate
Do :
Klien suka
jelaskan tujuan
bicara sendiri,
pertemuan,
tertawa dan
2.
pertahankan
senyum
Klien dapat
kontak mata.
sendiri klien
mengenal
2.1
2.1.1
2.1.1
banyak bicara
perasaan yang
Klien dapat
Pengetahuan
Mengetahui
menyebabkan
menyebutkan
klien tentang
perilaku
penyebab
menarik diri.
tentang menarik
menarik diri.
menarik diri.
diri sehingga
perawat dapat
merencanakan
3.
3.1
3.1.1
selanjutnya.
3.1.1
Klien dapat
Klien dapat
Berikan
Mengetahui
berhubungan
menyebutkan
kesempatan pada
pemahaman klien
dengan orang
cara
klien untuk
tehadap informasi
lain secara
berhubungan
mengungkapkan
yang diberikan.
bertahan.
dengan orang
perasaan
lain:
penyebab
- Membalas
menarik diri.
sapaan
3.1.2
3.1.2
perawat
Dorong klien
Membantu klien
- Menatap mata
untuk
dalam
- Mau
menyebutkan
mempertahankan
berinteraksi
cara berhubungan
hubungan
4.1.
4.
Klien dapat
4.1.1
4.1.1
klien
memelihara
Libatkan klien
Mengidentifikasi
mendapatkan
hubungan
dalam kegiatan
hambatan untuk
dirasakan klien
keluarga
diruangan
keluarga
4.1.2
Disesuaikan
tentang manfaat
berhubungan
dengan anggota
keluarga
Implementasi
Tanggal
11-9-2007
09.00-09.50
Evaluasi
No Dx
Dx.I dan II
Keperawatan
Salam terapeutikselamat
Keperawatan
: Klien dapat
TUK 1
pagi (tersenyum),
meyebutkan
identitas Nama
saya R, senang
mengingatkan konterak,
dipanggil R
: Bicara spontan,
suara terdengar
jelas, ekspresi
siapa?
tampak tenang,
senyum, mengaruk
kepala.
masalah?
Apa yang dipikirkan R, saya
: Hubungan saling
akan membantu R?
percaya harus di
Selamat pagi R
tingkatkan
apakah
: Pertemuan
berikutnya 10.00
- Mendorong klien
mengungkapkan perasaan R
bagaimana perasaan R saat
itu?
- Memberi pujian atas
ungkapan R saat itu
bagus R karena R telah
mengungkapkan perasaan
suara di telinga
R.
yang menyuruh
- Menyimpulkan kemampuan
Saya mendengar
mengatakan mendengar
Kontak mata
tajam, tangan
namanya R sedang
digerak-gerakkan,
berhalusinasi.memang R
keras.
itu.
halusinasi, TUK 2
- Mengakhiri petemuan :
Klien mengenal
tercapai.
Pertemuan
berikutnya pukul
mengontrol
halusinasi
membicarakan cara
mengontrol halusinasi.
- Mengingatkan kontrak
apakah R masih ingat kita
akan membicarakan apa?
- Mengevaluasi kemampuan
klien.
TUK 1. R, masih ingat saya?
- Membantu klien
mengidentifikasi situasi yang
menyebabkan halusinasi
apakah R mandengar
suara? saat sedang apa? apa
isi suara itu?
- Memberi pujian atas
ungkapan klien
bagus R, R dapat
mengungkapkan perasaan R
- Mengakhiri pertemuan
berikutnya
,tempat,waktu,kita ketemu
: Untuk mengontrol
halusinasi ada 4
cara-caranya yaitu :
halusinasinya? apakah R
setuju
Salam terapeutik :salam
tidak mau
-
menyapu
baru bangun?
dan
mengepel
-
12.45-13.00
TUK 3
Harus
- Meningatkan kontrak
12-09- 2007
Mengatakan
mengevaluasi kemampuan
Minta tolong
perawat
Rajin minum
obat
halusinasi R.
mengontrol
halusinasinya.selama ini
: TUK 3 tercapai,
klien dapat
mengontrol halusinasi R.
menyebutkan cara
memutus/atau
mengontrol
halusinasiuntk mengontrol
halusinasi
: Membuat konrak
intervansi lainnya.
: Klien dapat
mengenali jenis
diminum
- Klien
halusinasinya.
menyebutkan warna
masing-masing obat
- Klien akan
: Klien
memperhatikan obat
diminum 3x sehari.
Kegunaan obat
perawat
TUK4
menanyakan satu-
datang lagi.
diberikan.
- Klien minum
telah didiskusikan
siang.
: TUK 4 tercapai,
klien dapat
menyebutkan jenis
- Mengakhiri kontrak .
obat, untuk
mengontrol
halusinasi klien.