Logam Besi
Logam Besi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5
gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas
yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari
perioda 4 sampai 7.
Logam berasal dari kerak bumi. Logam di gunakan oleh manusia untuk
berbagai jenis peralatan dan berperan penting dalam sejarah peradaban
manusia. Logam mula mula diambil dari pertambagan dalam kerak bumi,
kemudian di cairkan dan dimurnikan dalam pabrik menjadi logam murni.
Logam ini kemudian dibentuk sesuai dengan yang di kehendaki misalnya,
sebagai perhiasan (emas, perak), peralatan pertanian (besi), dan dapat
digunakn sebagai bahan pengganti energi minyak (uranium).
Logam sangat diperlukan dalam proses kehidupan organisme. Secara umum
dibagi atas 2 bagian, yaitu logam esensial dan non esensial. Logam esensial
adalah logam yang sangat diperlukan oleh organisme untuk membantu proses
fisiologis, terutama sebagai kofaktor enzim atau untuk pembentukan organ.
Sedangkan logam non esensial adalah logam yang peranannya dalam tubuh
belum diketahui dan biasanya dalam jaringan hewan dalam jumlah yang
sedikit dan dapat merusak organ jika terdapat dalam jumlah yang tinggi.
Dilihat dari aspek biologi, logam dibagi atas 3 kelompok, yaitu logam ringan,
logam transisional dan metalloid. Logam ringan secara normal ditranspor
sebagai kation yang mobile dalam larutan encer, seperti Na, K dan Ca. Logam
transisional adalah logam yang esensial pada konsentrasi rendah, tetapi dapat
menjadi toksik pada konsentrasi tinggi, misalnya Fe, Cu, Co dan Mg.
Metaloid adalah logam yang umumnya tidak diperlukan untuk aktivitas
metabolisme dan toksik terhadap sel pada konsentrasi yang rendah, misalnya
Hg, Pb, Sn, Se dan As.
II.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Logam
Logam-logam yang banyak ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari,
secara umum mempunyai sifat-sifat dapat mengkilat, dapat mengantar kalor
dan listrik, berwarna putih seperti perak (kecuali tembaga berwarna kemerahmerahan dan emas berwarna kuning). Logam-logam tersebut mempunyai
kekerasan yang berbeda-beda mulai dari lunak sekali (natrium dan kalium)
sampai keras sekali (seperti, chromdll) sementara raksa berbentuk cair.
Menurut massa jenisnya logam digolongkan atas logam berat (yang massa
jenisnya diatas 5) dan logam ringan (yang massa jenisnya kurang dari 5).
Ditinjau dari sifat kimianya logam-logam mempunyai oksida-oksida
pembentuk basa dan berdasarkan sifat-sifat logam terhadap oksida ini logamlogam tersebut dapat digolongkan menjadi :
misalnya Cu.
Logam tidak Mulia, yaitu logam-logam yang dalam keadaan biasa dan
pada perubahan temperatur mudah teroksidasi, misalnya K, Na, Mg,
Ca, Al, Zn, Fe, Sn, Pb dll.
Sumber Logam (source of metal) adalah bijih-bijih logam yang diperoleh dari
penambangan biasanya masih bercampur dengan bahanbahan ikutan lainnya.
Prosentase berat dari unsur-unsur yang terkandung didalam bijih-bijih ini
bergantung pada kedalaman lapisan tanah dari mana bijih tersebut diperoleh,
misalnya untuk lapisan tanah dengan kedalaman 16 Km. akan diporoleh bijihbijih dengan 46,59 % Oksigen, 27,72 % Silikon dan selebihnya unsur lain
termasuk logam-logam.
Logam-logam yang terdapat pada bijih-bijih ini biasanya masih dalam
keadaan terikat dengan unsur-unsur lain (berupa senyawa), misalnya :
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan
kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal
adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi
dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik,
garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam
dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut
semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah
nonlogam.
Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak
terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium,
tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut
semua unsur yang lebih berat daripada helium.
panas
dan
listrik
yang
baik,
dan
juga
mengkilat.
Model lautan elektron ini sesuai dengan sifat-sifat logam, seperti : dapat
ditempa menjadi lempengan tipis, ulet karena dapat direntang menjadi kawat,
memiliki titik leleh dan kerapatan yang tinggi. Logam dapat dimampatkan
dan direntangkan tanpa patah, karena atom-atom dalam struktur kristal harus
berkedudukan sedemikian rupa sehingga atom-atom yang bergeser akan tetap
pada kedudukan yang sama. Hal ini disebabkan mobilitas lautan elektron di
antara ion-ion positif meru-pakan penyangga .
Keadaan yang demikian ini berbeda dengan kristal ionik. Dalam kristal ionik,
misalnya NaCl, gaya pengikatnya adalah gaya tarik menarik antar ion-ion
yang muatannya berlawanan dengan elektron valensi yang menempati
kedudukan tertentu di sekitar inti atom. Bila kristal ionik ini ditekan, maka
akan terjadi keretakan atau pecah. Hal ini disebabkan adanya pergeseran ion
positif dan negatif sedemikian rupa sehingga ion positif berdekatan dengan
ion positif dan ion negatif dengan ion negatif, keadaan yang demikian ini
mengakibatkan terjadi tolak-menolak sehingga kristal ionik menjadi retak.
a) Besi Tuang
Besi ini dibuat dengan cara dituang atau di cor. Bahan ini dileburuntuk
memperoleh tingkat kandungan karbon yang diinginkan dan kemudian
dituang atau dicetak untuk mendapat bentuk yang diinginkan.
Besi tuang berisi 2% sampai 4% karbon bersama-sama dengan mangan
(manganese), fosfor (phosphorus), belerang (sulphur), dan silikon
(silicon). Keempat campuran tersebut mempengaruhi sifat besi tuang,
yaitu sebagai berikut :
Belerang (S)
Bahan ini membuat besi tuang keras dan getas. Bahan ini
mengakibatkan besi tuang cepat mengeras, yang berakibat
adanya cacat berupa pori-pori udara yang terperangkap.
kmudian
b) Besi tempa
Besi tempa merupakan besi yang memiliki paling sedikit campuran
bahan lainnya. Bahan-bahan itu adalah karbon 0,05-0,15% ; silika 0,150,2% ; fosfor 0,12-0,16% ; belerang 0,02-0,03% ; mangan 0,03-0,1%;
dan lain-lain sekitar 2%.
Sifat-sifat besi tempa
Adapun sifat dari besi tempa yaitu :
Kuat dan dapat di tempa
Dapat dilas
Tidak dapat dituang karena sulit mencair
Tahan korosi
Temperatur lebih sekitar 15350
Kuat tarik maksimumsekitar 4000 kg/cm2 dan kuat
tekannya sekitar 2000 kg/cm2
Pemakain besi tempa
Besi tempa biasanya digunakan untuk bahan yang kuat misalnya paku
sumbat, pipa air, pipa gas, baut sekrup, dan sebagainya.
c) Baja
Baja terletak diantara besi tuang dan besi tempa. Besi tuang
mengandung sejumlah besar karbon, adapun besi tempa sangat sedikit.
Besi tuang amat baik untuk dipakai sebagai bagian struktur yang
menahan gaya tekan, sebaliknya besi tempa baik untuk menahan gaya
tarik. Baja dapat dipakai untuk bagian struktur yang menahan tekan
maupun tarik. Pada dewasa ini baja merupakan bahan dasar yang
penting karena dipakai secara luas di bidang bangunan teknik. Baja
merupakan paduan antara besi dan karbon. Besi murni tanpa paduan
karbon tidak dapat kuat akan tetapi apabila dipadu dengan karbon
kuatnya bertambah. Bila besi dipadu denngan karbon disebut baja,
sedangkan besi yang dipadu dengan logam lain disebut baja paduan.
Baja dapat dibedakan menjadi 3 jenis sesuai dengan jumlah kandungan
karbonnya, yaitu :
Baja dengan sedikit karbon (baja lunak), baja ini mengandung
0,25%-0,7%
Baja dengan karbon banyak, baja ini mengandung karbon
0,7%-1,5%
Badan
mobil-mobil
baru
pada
umumnya
telah
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah
berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan
besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini
digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau
badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
F. Manfaat Logam Besi (Fe)
Besi adalah logam yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia di
bumi. Tidak dapat dibayangkan apabila manusia modern sekarang ini
belum/tidak bisa memanfaatkannya, mungkin umat manusia masih berada di
jaman batu.
Pemanfaatan logam besi sangatlah luas bila dibandingkan dengan
pemanfaatan dari logam-logam yang lain. Kita dapat dengan mudah melihat
disekeliling kita banyak perabotan, alat-alat pertukangan, alat transportasi dan
bahkan pada rumah / gedung pun menggunakan besi baja sebagai tiang-tiang
penahannya.
Besi paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal ini karena
beberapa hal, diantaranya :
Selain kegunaan diatas, besi juga merupakan salah satu logam yang paling
reaktif dan paling vital bagi mahluk hidup. Dalam system peredaran darah,
dengan kadar tertentu besi berada dalam sel darah merah (Erythrocyte) dan
bertugas untuk mengikat Oksigen ( O 2 ) yang sangat penting bagi proses
pembakaran yang terjadi dalam sel-sel tubuh.
Persyaratan fisis
Persyaratan fisis ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan, warna, bau
maupun rasa.
Persyaratan kimia
Persyaratan kimia ditentukan oleh konsentrasi bahan-bahan kimia
Air sumur bor merupakan salah satu jalan yang ditempuh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan air bersih, namun tingginya kadar ion Fe (Fe 2+, Fe3+)
yaitu 5 - 7 mg/L mengakibatkan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu
sebelum dipergunakan, karena telah melebihi standar yang telah di tetapkan
oleh Departemen kesehatan di dalam Permenkes No. 416 /Per/Menkes/IX/
1990 tentang air bersih yaitu sebesar 1,0 mg/L. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menurunkan kadar besi (Fe2+,Fe3+) dalam air adalah dengan
cara aerasi. Teknologi ini juga dapat kombinasikan dengan sedimentasi dan
filtrasi.
Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat
di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya
besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+.
Kandungan ion Fe (Fe2+,Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5 7 mg/L.
Tingginya kandungan Fe (Fe2+,Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur
tanah. Struktur tanah dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya
berupa lempung gambut dan bagian dalam merupakan campuran lempung
gambut dengan sedikit pasir.
Besi dalam air berbentuk ion bervalensi dua (Fe2+) dan bervalensi tiga (Fe3+) .
Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4
tergantung dari unsur lain yang mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi
dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di sampng dapat pula
berasal dari sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reservoir air dari
besi atau endapan endapan buangan industri.
Adapun besi terlarut yang berasal dari pipa atau tangki tangki besi adalah
akibat dari beberapa kodisi, di antaranya :
1) Akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam), dapat melarutkan
logam besi.
2) Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang menyebabkan larutnya
logam besi.
3) Pengaruh banyaknya O2 yang terlarut dalam air yang dapat pula.
4) Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi-besi dalam
air.
5) Kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi.
6) Adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi.
Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri
(Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi
terlarut dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti
dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah sirosis hati dan
kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis sekunder
terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk
ke dalam tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan
kelebihan besi ini tidek disekresikan.
I. Masuknya Besi ke Dalam Tubuh Manusia
Zat besi (Fe) adalah merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang
mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh meskipun
sukar diserap (10-15%). Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin
yaitu sekitar 75%, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen
dan mengantarkannya ke jaringan tubuh.
Kelebihan zat besi (Fe) bisa menyebabkan keracunan dimana terjadi muntah,
kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, mudah marah,
radang sendi, cacat lahir, gusi berdarah, kanker, cardiomyopathies, sirosis
ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, kulit kehitam hitaman,
sakit kepala, gagal hati, hepatitis, mudah emosi, hiperaktif, hipertensi, infeksi,
insomnia, sakit liver, masalah mental, rasa logam di mulut, myasthenia
gravis, nausea, nevi, mudah gelisah dan iritasi, parkinson, rematik,
sikoprenia, sariawan perut, sickle-cell anemia, keras kepala, strabismus,
gangguan penyerapan vitamin dan mineral, serta hemokromatis.
Besi (Fe) dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan haemoglobin sehingga
jika kekurangan besi (Fe) akan mempengaruhi pembentukan haemoglobin
tersebut. Besi (Fe) juga terdapat dalam serum protein yang disebut dengan
transferin berperan untuk mentransfer besi (Fe) dari jaringan yang satu ke
jaringan lain. Besi (Fe) juga berperan dalam aktifitas beberapa enzim seperti
sitokrom dan flavo protein. Apabila tubuh tidak mampu mengekskresikan
besi (Fe) akan menjadi akumulasi besi (Fe) karenanya warna kulit menjadi
hitam. Debu besi (Fe) juga dapat diakumulasi di dalam alveori menyebabkan
berkurangnya fungsi paru-paru. Kekurangan besi (Fe) dalam diet akan
III.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Van Vlack H. Lawrence.1998. Ilmu dan Teknologi Bahan (Ilmu Logam dan
Bukan Logam). Jakarta : Erlangga
Logam.
http://dedepurnama.blogspot.com/2009/07/logam-berat.html.
diakses
logam
berat.
http://www.anneahira.com/keracunan-logam-