Pada hari ini tanggal ------------------- di Wahana RSUD dr. Rehatta telah dipresentasikan
portofolio oleh :
Nama
Kasus
Topik
: Jiwa
No.
1.
Tanda Tangan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Mengetahui,
Dokter Internship
Dokter Pendamping
Dokter Pendamping II
Manajemen
Bayi
Anak
Penyegaran
Masalah
Remaja
Dewasa
Tinjauan Pustaka
Istimewa
Lansia
Bumil
Deskripsi
Perempuan, 24 tahun datang dengan nyeri ulu hati, anggota badan terasa nyeri
semua, dan tidak bisa tidur selama tiga hari. Nyeri ulu hati dirasakan sampai
menembus ke punggung belakang dan terasa peri . Seluruh anggota badan terasa keju
kemeng. Pasien sulit sekali untuk tidur dan sering terbangun pada dini hari. Setelah
terbangun pasien sulit kembali untuk tidur. Pasien juga merasa tidak memiliki
semangat hidup. Pasien seringkali merasa sedih. Nafsu makan berkurang. Hobi
ditinggalkan, dan jarang keluar rumah.
Data Pasien:
Nama: Ny.SA
Audit
Pos
Umur : 24 tahun
Rehatta
Telp : Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/Gambaran Klinis
Perempuan, 24 tahun datang dengan nyeri ulu hati, anggota badan terasa nyeri semua,
dan tidak bisa tidur selama tiga hari. Nyeri ulu hati dirasakan sampai menembus ke
punggung belakang dan terasa peri . Seluruh anggota badan terasa keju kemeng. Pasien
sulit sekali untuk tidur dan sering terbangun pada dini hari. Setelah terbangun pasien sulit
kembali untuk tidur. Pasien juga merasa tidak memiliki semangat hidup. Pasien seringkali
merasa sedih. Nafsu makan berkurang. Hobi ditinggalkan, dan jarang keluar rumah.
Keluhan tersebut dirasakan semenjak 3 minggu pasien bertengkar dengan suaminya.
Pasien menyangkal memiliki keinginan bunuh diri. Pasien tidak merasa mual, muntah.
2. Riwayat Pengobatan
Pasien belum memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan manapun.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
SaO2
: 99%
c. Keadaan Tubuh
Kepala : Mesosefal
Kulit : turgor cukup, Sianosis (-), keringat dingin (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor, reflek pupil (+/+), sclera
ikterik (-/-), diplopia (-), kabur (-), oedem palpebra (-/-), mata cowong (-/-)
Hidung : sekret (-/-)
Telinga : discharge (-/-), gangguan pendengaran (-)
Mulut : bibir kering (-), mukosa kering (-), sianosis (-)
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,kaku kuduk (-)
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
Thoraks
: bentuk dada normal, simetris, sela iga melebar (-), retraksi
intercostal (-), retraksi suprasternal (-), retraksi epigastrium (-)
Cor
I :
Pa
linea
Au
heart
rate:
118x/menit,
reguler, bunyi
I :
Pa :
Pe :
Au :
Abdomen : : I
Au
Pe
Pa
Ekstremitas :
Extremitas :
superior
inferior
Oedema
-/-
-/-
Sianosis
-/-
-/-
Akral dingin
-/-
-/-
Capillary refill
Kekuatan
5/5
5/5
Tonus
normotonus
Refleks fisiologis
+N/+N
Refleks patologis
Sensibilitas
-/+N/+N
normotonus
+N/+N
-/+N/+N
HASIL PEMBELAJARAN
Untuk menegakkan diagnosis depresi
Untuk memberikan tatalaksana pada pasien depresi
Untuk memberikan edukasi mengenai depresi pada pasien dan keluarga
a. Subyektif:
Perempuan, 24 tahun datang dengan nyeri ulu hati, anggota badan terasa nyeri semua,
dan tidak bisa tidur selama tiga hari. Keluhan sudah dirasakan selama 3 minggu. Nyeri
ulu hati dirasakan sampai menembus ke punggung belakang dan terasa peri . Seluruh
anggota badan terasa keju kemeng. Pasien sulit sekali untuk tidur dan sering
terbangun pada dini hari. Setelah terbangun pasien sulit kembali untuk tidur.
Pasien juga merasa tidak memiliki semangat hidup. Pasien seringkali merasa sedih.
Nafsu makan berkurang.
tanaman bunga, dan pasien jarang ke luar rumah. Keluhan tersebut dirasakan
semenjak
I
Au
Pe
superior
-/-
inferior
-/-
c. Assessment
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
hasil laboratorium,
mendukung diagnosis pada kasus ini adalah depresi sedang dengan gejala somatik.
1) Anamnesis : Selama 3 minggu pasien merasa sedih, sulit tidur, sering terbangun
malam hari, nafsu makan menurun, semangat hidup menurun, hobi ditinggilkan,
jarang keluar rumah, nyeri ulu hati, nyeri seluruh tubuh.
2) Pemeriksaan fisik : tampak lemah, murung, tampak tidak merawat diri
DAFTAR MASALAH :
a. Pasien merasa sedih
b. Sulit tidur
c. Sering terbangun malam hari
d. Nafsu makan menurun
e. Semangat hidup menurun
f. Hobi ditinggalkan
g. Jarang keluar rumah
h. Nyeri ulu hati
i. Nyeri seluruh tubuh
DIAGNOSIS KERJA
Depresi sedang dengan gejala somatik
d. Plan
Diagnosis : Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
pasien ini didiagnosis depresi.
Pengobatan : Pengobatan dengan amitriptilin 2x12,5 mg, alprazolam 1x0,5mg malam.
Rujuk dan konsultasi ke Sp.KJ
Pendidikan : Diberikan pemahaman pada pasien dan keluarganya bahwa penyakit ini
perlu ditangani secara menyeluruh oleh dokter ahli. Depresi sedang memerlukan
pengobatan berkelanjutan dan jangka panjang.
Konsultasi : Perlunya konsultasi dengan spesialis jiwa. Konsultasi ini merupakan upaya
penanganan kuratif.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Depresi
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada
pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, dan rasa putus asa
dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.1
Depresi dikenal sebagai keluhan umum yang dialami masyarakat biasa
maupun penderita yang berobat. Dari penelitian penelitian yang dilakukan di Eropa
dan Amerika Serikat, diperkirakan 4,5 9,3 % wanita dan 2,3 3,2 % pria pernah
menderita penyakit depresi yang gawat didalam kehidupan mereka. Secara kasar
dapat dikatakan bahwa wanita dua kali lebih banyak daripada pria akan menderita
depresi pada setiap saat dan perbandingan ini terlihat pada masyarakat yang berobat.
Hal ini juga terutama berlaku pada kelompok anak muda. Orang-orang yang lebih
muda mempunyai kemungkinan lebih besar untuk sembuh dari pada kelompok yang
lebih tua, dan kecil kemungkinan penyakitnya kambuh.2
Epidemiologi2
Gangguan depresi berat merupakan gangguan yang sering terjadi, dengan
prevalensi seumur hidup sekitar 15%, kemungkinan sekitar 25 % terjadi pada wanita.
Terlepas dari kultur atau negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua
kali lebih besar pada wanita dibanding laki-laki. Usia onset untuk gangguan depresi
berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun, jika
pengamatan tersebut benar, mungkin berhubungan dengan meningkatnya pengunaan
alkohol dan zat-zat lain pada kelompok usia tersebut.
Angka gangguan depresi berat pada anak-anak pra sekolah diperkirakan
adalah sekitar 0,3 % dalam masyarakat, dibandingkan dengan 0,9% dalam lingkungan
klinis. Diantara anak anak usia sekolah dalam masyarakat, kira kira 2 % memiliki
gangghuan depresi berat.
lama
direplikasikan
adalah
bahwa
peristiwa
kehidupan
yang
di
dalam
keluarga
mungkin
mempergaruhi
kecepatan
berintensitas berat.
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau refardasi psikomotor) yang
mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan
banyak gejalanya secara rinci.
diatas ;
a. Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresi. Waham biasanya melibatkan ide
tentang dosa , kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa
bertanggung jawab atas hal itu.
b. Halusinasi auditorik atau alfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau
menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang
berat dapat menuju stupor.
Penatalaksanaan4-6
Mekanisme kerja obat anti depresi adalah adalah :
1.
Menghambat reuptake aminergic neurotransmitter
2.
Menghambat penghancuran oleh enzim monoamine oxidase
sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergic transmitter pada sinaps neuron
di SSP.
Golongan obat anti depresan antara
a. Trisiklik
: Amitriptyline,
b.
c.
d.
e.
Tianeptine,
imipramine,
Ciomipramine,
Opipramol.
Tetrasiklik
: Maprotiline, Mianserin, Amoxapine
MAOI Reversible : Moclobemide
Atypical
: Trazodone, mirtazepin
SSRI
: Sertraline, Paroxetine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Citalopram.
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan onset efek primer (efek