PRESENTASI CASE
SUBDIVISI BEDAH PLASTIK REKONSTRUKSI
TRAUMA INHALASI
Disusun oleh:
Munirah Binti Hamidom
Pembimbing kasus :
dr. Muhammad Gani
Supervisor
dr. A. J. Rieuwpassa, Sp.BP-RE
DEPARTEMEN ILMU BEDAH
SUBDIVISI BEDAH PLASTIK DAN REKONSTRUKSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
MARET 2015
IDENTITAS PASIEN
NAMA : SYAMSUL
TANGGAL LAHIR: 1-71975
JENIS KELAMIN: LAKILAKI
RM
: 705444
MRS : 19-3-2015
ANAMNESIS
Keluhan utama : Luka bakar
Anamnesis terpimpin : dialami sejak 1
jam SMRS. Pasien ingin menyelamatkan
motornya disamping bangunan yang
terbakar, tiba-tiba bangunan meledak dan
pasien terkena ledakan bangunan
tersebut. Kemudian pasien berusaha
menyelamatkan dirinya dan meminta
tolong dan terjatuh. Pasien tidak mual dan
muntah. Tidak ada riwayat pingsan.
PRIMARY SURVEY
Airway : partial obstruction apply
ETT O2
10 L/menit
Breathing: 24x/menit, tipe
thoracoabdominal
Circulation: nadi: 98x/menit
Disability: GCS 15 E4M6V5
Exposure: suhu: 36.7 C
SECONDARY SURVEY
Regio fasialis:
Inspeksi: tampak luka bakar 9 %
Regio anterior abdomen:
Inspeksi : tampak luka bakar 18 %
Regio posterior abdomen:
Inspeksi : tampak luka bakar 18%
Regio ekstremitas atas dextra et sinistra
Inspeksi : tampak luka bakar 18 %
Regio kedua tungkai bawah:
Inspeksi : tampak luka bakar 18 %
46.6
RBC
7.2
HGB
23.2
HCT
67
PLT
343
PT
14.1
APTT
30.2
CT
8,00
BT
2.30
DIAGNOSIS
Combustio grade IIA, IIB, luas 81%,
luka bakar inhalasi
PENATALAKSANAAN
LUKA BAKAR
Kerusakan atau kehilangan jaringan
yang disebabkan oleh energi panas /
bahan kimia/ benda fisik yang
menghasilkan efek memanaskan
atau mendinginkan.
ETIOLOGI
4 MACAM INHALAN:
Gas iritan: melapisi mukosa saluran nafas dan
menyebabkan reaksi inflamasi
Amonia, klorin > larut air luka bakar saluran nafas atas
dan iritasi mata, hidung, mulut
Sulfur dioksida, nitrogen dioksida < larut air distres
pernafasan dan trauma paru.
KLASIFIKASI
Trauma saluran atas ( trauma supraglotis)
Obstruksi jalan nafas sesaat setelah trauma
Edema mukosa
Percampuran epitel mukosa yang nekrosis
dengan sekret kental
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Pulse oximetry
Mengukur saturasi Hb yang meningkat palsu akibat ikatan CO
dan Hb
Elektrolit
Monitor elektrolit akibat resusitasi cairan dalam jumlah yang
banyak
Darah lengkap
HCT menurun akibat pemulihan volume intravaskuler
Anemia berat akibat hipoksia
WBC meningkat jika ada infeksi
FOTO THORAX
3-5 hari setelah trauma
Atelektasis
Edema paru
ARDS
BRONKOSKOPI FIBEROPTIK
Bronkoskopi : gambaran jelaga, eritema,
sputum dengan arang, petechie, daerah
pink sampai abu-abu(nekrosis),
PENYEBAB
Luka
Luka
Luka
Luka
Luka
bakar
bakar
bakar
bakar
bakar
listrik
kimia
radiasi
api
air panas
PERTOLONGAN PERTAMA
Segera hindari sumber panas,
matikan api pada tubuh. Alirkan air di
tempat yang terkena api
Penilaian ABC
Resusitasi cairan
PENATALAKSANAAN
Airway:
Dilakukan intubasi sebelum pembengkakan wajah dan faring (2448 jam)
Breathing
Jika ada tanda tanda insufisiensi pernafasan, stridor, retraksi suara
nafas bilateral
Circulation
Cegah syok hipovolemik denga resusitasi cairan intravena. Cairan
kristaloid 40-75%.
Pasang catheter takar produksi urine
Disability/ neurogenik
Nilai GCS untuk indikator kemampuan pasien melindungi jalan
nafas.
Exposure
Cuci luka dengan NaCl 0.9%.
MEDIKASI
Kortikosteroid
Untuk menekan inflamasi dan
menurunkan edema
Antibiotik
Mengobati infeksi sekunder (Staph.
Aureus, Pseudo. Aeruginosa)
kerusakan paru
Bronkodilator
Pada pasien yang bronkokonstriksi
RESUSITASI
BAKAR
CAIRAN
LUKA
Rumus Baxter/Parkland :
4 ml x BB (kg) x Luas persen luka bakar = ... mL
dalam 24 jam pertama
jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama
jumlah cairan diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Cairan yang diberikan :
-Kristaloid Ringer Laktat, NaCl 0,9%
KOMPLIKASI
Ketidakmampuan ventilasi dan
oksigenasi yang adekuat:
Trauma paru hebat
Edema paru
Keracunan CO
Hipoksemia
Trauma organ
PROGNOSIS
Pada trauma inhalasi ringan biasanya
self limited dalam 48-72 jam.
Berat ringannya trauma langsung pada
parenkim paru tergantung luas dan
lamanya paparan serta jenis inhalan.