Anda di halaman 1dari 10

1

TUGAS
FISIOLOGI HEWAN AIR
PERTUMBUHAN DAN PECERNAAN

OLEH :

DARLIN
2013-64-044

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016

1.1 Ikan dan Terumbu Karang


Terumbu karang merupakan suatu ekosistem unik perairan tropis dengan
tingkat produktifitas dan keanekaragaman biota yang sangat tinggi. Peranan
biofisik ekosistem terumbu karang sangat beragam, diantaranya sebagai tempat
tinggal, tempat berlindung, tempat mencari makan dan berkembang biak bagi
beragam biota laut, disamping berperan sebagai penahan gelombang dan ombak
serta sebagai penghasil sumberdaya hayati yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan
karang adalah salah satunya (Nontji, A. 1993).
Ikan akan memberikan respons terhadap struktur habitat, yang akan
mempengaruhi distribusi dan kelimpahannya. Oman dan Rajasurya (1998) yang
meneliti hal tersebut menyebutkan bahwa kompleksitas struktur, komposisi serta
proporsi penutupan karang hidup memberikan korelasi positif terhadap komunitas
ikan karang (Nontji, A. 1993).
Para ahli ikan karang , membagi laut tropis menjadi empat wilayah
persebaran ikan karang, wilayah tersebut adalah : 1) Indo-Pasific, 2) Pasifik
bagian timur, 3) Atlantik bagian barat dan 4) Atlantik bagian timur (Nontji, A.
1993).
1.2 Pengertian Ikan dan Ikan Karang
Ikan karang merupakan sekumpulan ikan yang berada di daerah tropis dan
kehidupannya berkaitan erat dengan terumbu karang (Sale, 1991 dalam Sadewo,
2006). Ikan-ikan tersebut memanfaatkan terumbu karang secara langsung maupun
tidak langsung untuk kepentingan hidupnya. Menurut Nybakken (1988), ikan
karang merupakan organisme yang sering dijumpai di ekosistem terumbu karang.
Keberadaan mereka telah menjadikan ekosistem terumbu karang sebagai ekosistem
paling banyak dihuni biota air (Nybakken, J.W. 1988).
1.3 Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Periode Aktif Mencari Makan
1 Ikan Nokturnal
Ikan Nokturnal adalah jenis ikan yang aktif ketika malam hari, contohnya pada
ikan-ikan dariSuku Holocentridae (Swanggi), Suku Apogoninade (Beseng), Suku
Hamulidae.Priacanthidae (Bigeyes), Muraenidae (Eels), Seranidae (Jewfish)
danbeberapa dari suku dari Mullidae (goatfishes) dll

2. Ikan Diurnal
Ikan Diurnal adalah jenis ikan yang aktif ketika siang hari,, contohnya
pada ikan-ikan dari Suku Labraidae (wrasses), Chaetodontidae (Butterflyfishes)
Pomacentridae

(Damselfishes),

Scaridae

(Parrotfishes),

Acanthuridae

(Surgeonfishes), Bleniidae (Blennies), Balistidae (triggerfishes), Pomaccanthidae


(Angelfishes), Monacanthidae, Ostracionthidae (Boxfishes), etraodontidae,
Canthigasteridae dan beberapa dari Mullidae (goatfishes)
3. Ikan Crepuscular
Ikan Crepuscular adalah jenis ikan yang aktif diantara siang dan malam.
contohnya pada ikan-ikan dari sukuSphyraenidae (Baracudas), Serranidae
(groupers), Carangidae (Jacks),Scorpaenidae (Lionfishes), Synodontidae
(Lizardfishes), Carcharhinidae,lamnidae, Spyrnidae (Sharks) dan beberapa dari
Muraenidae (Eels) (Nybakken, J.W. 1988).

1.4. Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Peranannya


Berdasarkan fungsi dalam sistem ekosistem terumbu karang, ikan terumbu
dibagi atas tiga yaitu ikan mayor, ikan target, dan ikan indikator.
1. Ikan Target
Biasanya kelompok ikan-ikan target menjadikan terumbu karang sebagai
tempat pemijahan dan sarang/daerah asuhan. Ikan yang diburu dan ditangkap yang
biasanya sebagai ikan hias dan ikan ekonomis penting. Ikan yang merupakan target
untuk penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan
kosumsi seperti; Seranidae, Lutjanidae, Kyphosidae,Lethrinidae, Acanthuridae,
Mulidae, Siganidae Labridae (Chelinus, Himigymnus,choerodon) dan Haemulidae.
Ikan-ikan target diwakili oleh famili Serranidae (ikan kerapu), Lutjanidae (ikan
kakap), Lethrinidae (ikan lencam), Nemipteridae (ikan kurisi), Caesionidae (ikan
ekor kuning), Siganidae (ikan baronang), Haemulidae (ikan bibir tebal), Scaridae
(ikan kakak tua) dan Acanthuridae (ikan pakol);
Contoh : Ikan kakap,scarus,baronang,angel fish,dan Cheilinus

2. Ikan Indikator
Ikan ikan yang sebagai parameter bagus tidaknya ekosistem terumbu
karang. Sebagai ikan penentu untuk terumbu karang karena ikan ini erat
hubunganya dengan kesuburan terumbu karang yaitu ikan dari Famili
Chaetodontidae (kepe-kepe).
Contoh : Chetodontidae (Chaetodon lunula, Chelmon rostratus, Chaetodon
kleinii, Chaetodon bennetti), dan scaridae (Cetoscarus bicolor, Scarus sp, Scarus
coeruleus,Scarus coelestinus)
Contohnya :
Ikan Kepe-kepe

Ikan Kepe-kepe merupakan

kelompok dari ikan laut tropis yang yang

memiliki warna cukup mencolok yang berasal dari famili Chaetodontidae. Dari
Penelitian yang baru-baru dilakukan dengan menggunakan data data dari sekuensi DNA
telah menjawab banyak dari pertanyaan pertanyaan ini. Banyak sekali subgenera yang
juga telah diusulkan guna membagi bagi Chaetodon, dan sekarang kita menjadi jelas
bagaimana seharusnya genus tersebut dibagi.

Ekologi Ikan Kepe Kepe

Seperti yang sudah di jelaskan, Ikan kepe-kepe pada umumnya biasanya berukuran
kecil, dan kebanyakan memiliki panjang 12 hingga 22 cm. Spesies terbesar dai ikan
kepe kepe adalah ikan kepe-kepe bergaris dan ikan kepe-kepe pelana. C. ephippium ini
dapat tumbuh hingga 30 cm. Nama ikan ini sendiri merujuk pada tubuhnya yang
memiliki warna terang danjuga dengan pola yang mencolok pada banyak spesies,
dengan sentuhan warna warna seperti hitam, putih, biru, merah dan jingga hingga
kuning. Namun pada beberapa spesies ada juga yang berwarna biasa saja. Banyak juga
spesies ikan kepe-kepe yang ditemukan dengan bintik mata pada sisi tubuhnya serta
terdapat pita gelap yang melewati mata ikan ini, yang mirip dengan pola yang ada pada
sayap kupu-kupu. Bagia Tubuhnya yang berbentuk bulat dan juga pipih memudahkan
ikan ini untuk dikenali di tengah tengah melimpahnya kehidupan terumbu karang
sebagai habitat mereka, sehingga banyak orang orang mengira bahwa warna yang
mencolok ini digunakan alat komunikasi antar spesies.

3. Ikan Lain (Mayor Famili)

Merupakan jenis ikan berukuran kecil, umumnya 5 sampai 25cm, dengan


karakteristik pewarnaan yang beragam sehingga dikenal sebagai ikan hias. Kelompok
ikan-ikan major umumnya ditemukan melimpah, baik dalam jumlah individu maupun
jenisnya, serta cenderung bersifat teritorial. Kelompok ikan-ikan major sepanjang
hidupnya berada di terumbu karang, diwakili oleh famili Pomacentridae (ikan betok
laut), Apogonidae (ikan serinding), Labridae (ikan sapu-sapu), dan Blenniidae (ikan
peniru).
Ikan ikan yang tidak termasuk dalam ikan target dan ikan indicator. Ikan ini
umumnya dalam jumlah banyak dan banyak dijadikan ikan hias air

laut(Pomacentridae, Caesionidae, Scaridae, Pomacanthidae Labridae, Apogonidae


dll) (Nybakken, J.W. 1988).
Contohnya:
Grace kelly

Nama Indonesia

: Grace Kelly

Nama Inggris

: Polka Dot Grouper,

Nama Latin

: Chromileptes al

Klasifikasi

: Ordo Perciformes, Familia Serranidae.

Keterangan

Grouper kelompok ikan air laut, bentuk badan tegap sedang sampai besar,
mulut lebar, rahang khas penuh barisan gigi pendek dan gigi taring didepan. Grace
kelly mempunyai variasi sangat menarik diantara ikan dari kelompok grouper.
Grace kelly yang masih muda merupakan jenis ikan yang populer di aquarium.
Perilaku :
Grace kelly tidak seperti ikan lain dari gelompok grouper yang pemalu,
ikan ini suka bergerak terus menerus mondar-mandir di tempat terbuka.
Gerakannya lemah gemulai dengan gerakan meluncur dengan tenaga dorongan
sebagai besar dari sirip dada yang seperti dayung.
Pakan :
Grace kel1y merupakan jenis ikan predator, pemakan ikan dan binatang air
yang berkulit keras, seperti udang, kepiting dan lain-Iain. Ikan ini lebih menyukai
pakan yang masih hidup. Namun dalam keadaan terpaksa ikan ini bisa menyantap

jenis makanan lain. Di aquarium Gembira Loka ikan ini diberi pakan ikan dan
udang.
Habitat :
Ikan Grace kelly banyak dijumpai pada danau pinggir laut, yang secara
khas menghuni batu karang yang memanjang ke laut, 2 sampai lebih kurang 40 m.

2.5. Ikan karang dikelompokkan berdasarkan siklus hidup


Berdasarkan siklus hidupnya, ikan di perairan terumbu karang dibagi
menjadi 2 (dua) kelompok yaitu yang bersifat menetap dan sementara. Kelompok
yang bersifat menetap adalah kelompok ikan yang seluruh siklus hidupnya berada
di perairan terumbu karang yaitu lahir, besar, mencari makan, berlindung dan
memijah. Contohnya Chaetodontidae, Serranidae, Pomacanthidae, adalah ikanikan terumbu karang. Sedangkan kelompok ikan yang bersifat sementara adalah
kelompok ikan yang hanya sebagian siklus hidupnya yaitu larva atau dewasa yang
menempati perairan di sekitar terumbu karang. Contohnya adalah ikan yang hidup
di laut lepas datang ke perairan karang untuk memijah (Purwanti, 2004).

2.6. Ikan karang dikelompokkan berdasarkan distribusi harian


Berdasarkan distribusi hariannya, ikan karang umumnya terbagi 2 (dua)
kelompok besar, yaitu ikan diurnal dan nokturnal. Ikan diurnal aktif disiang hari
dan merupakan kelompok terbesar di ekosistem terumbu karang. Jenis-jenisnya
adalah famili Pomacentridae, Labridae, Acanthuridae, Chaetodontidae, Serranidae,
Pomacanthidae, Lutjanidae, Balistidae, Cirrhitidae, Tetraodontidae, Bleniidae dan
Gobiidae.
Ikan- ikan diurnal makan dan tinggal di permukaan karang serta memakan
plankton yang lewat di atasnya. Pada malam hari ikan-ikan diurnal akan masuk dan
berlindung di dalam karang, keberadaan ikan tersebut akan digantikan oleh ikanikan nokturnal yaitu ikan yang aktif di malam hari. Mereka keluar pada malam hari
untuk mencari makan, dan siang hari mereka masuk kembali ke celah-celah karang.

Ikan-ikan nokturnal meliputi Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae,


Scorpaenidae, Serranidae dan Labridae. Selain ikan diurnal dan nokturnal, ada pula
ikan-ikan yang sering melintasi ekosistem terumbu karang seperti Scombridae,
barracuda (Sphyraenidae), ekor kuning (Caesionidae) dan hiu (Alopiidae) (Allen
dan Steene, 1990 dalam Purwanti, 2004).
2.8. Fungsi dan Peranan Ikan Karang terkait Kebiasaan Makan
Choat dan Bellwood peneliti terkemuka ikan karang menyebutkan bahwa
interaksi yang kuat antara ikan karang dan terumbu karang sebagai habitat tidak
hanya dijelaskan dari konteks fisik namun juga melalui perilaku makan ikan. Ikan
harus makan untuk dapat bertahan hidup, dan apa yang dimakan oleh ikan karang
merupakan informasi yang penting dalam mempelajari ekologi ikan yang hidup di
terumbu karang. Perilaku makan ikan karang akan memberi pengaruh terhadap
keseluruhan ekosistem terumbu karang dan juga sebaliknya (Purwanti, D.R. 2004).
Ikan herbivora adalah kelompok yang paling tinggi penyebaran dan
kelimpahannya di daerah terumbu karang. Ikan herbivora terdiri dari sekitar 76
spesies Siganidae, 25 spesies Scaridae, 79 spesies Pomacentridae dan sekitar 159
spesies yang bersifat omnivora-herbivora (Purwanti, D.R. 2004).
Pemangsaan oleh ikan herbivora (grazing) secara substansi mengubah alga
yang ada di terumbu, dimana hal ini memberika pengaruh positif maupun negatif
pada karang. Ketiga, interaksi antara ikan ikan herbivora merupakan alat dalam
model demografi dan perilaku ikan karang secara keseluruhan (Purwanti, D.R.
2004).
Hampir semua ikan karang merupakan planktivora pada masa larva dan
juvenilnya, meskipun ada yang berganti tipe makanan pada masa dewasanya
tergantung adaptasinya . Terumbu karang mempunyai ikan planktivora yang aktif
pada siang (diurnal) dan malam hari (nokturnal). Ikan yang aktif pada siang hari
yaitu Serranidae, Chaetodontidae, Pomacentridae dan Balistidae, sedangkan yang
aktif pada malam hari yaitu Holocentridae, Priacanthidae dan Apogonidae
(Purwanti, D.R. 2004).
Makanan utama ikan planktivora adalah krustasea kecil kelompok
copepoda seperti calanoid dan cylopoid. Zooplankton ini berukuran terbesar 3

mm dan paling banyak pada ukuran <1 mm. Proporsi zooplankton dalam jumlah
besar ini berasal dari laut lepas. Ikan planktivora mengkonsumsi plankton yang
berasal dari laut lepas dalam jumlah besar. Hal tersebut memunculkan dugaan
bahwa ikan planktivor merupakan penghubung utama antara terumbu karang dan
laut lepas (Purwanti, D.R. 2004).
Ikan karnivora mempunyai morfologi untuk makan yang bervariasi, mulai
dari mulut kecil yang khusus seperti pada spesies Forceps Butterflyfish (Forcipiger
spp) sampai struktur mulut yang besar seperti pada spesies Scorpionfish
(Scorpaenidae),

Kakap

(Lutjanidae)

dan

Kerapu

(Seranidae).

Karnivora

mempunyai peranan penting dalam siklus energi dimana hal tersebut terkait
dengan struktur fisik terumbu, pola makan ikan dan siklus nutrient (Purwanti, D.R.
2004).
Tipe kedua adalah ikan nokturnal (ikan yang aktif pada malam hari). Pada
siang hari ikan-ikan ini jarang terlihat, karena umumnya berlindung dalam gua-gua
atau celah-celah karang, famili yang termasuk kelompok ikan nokturnal adalah
Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae, dan Scorpaenidae.
Diantara ikan-ikan yang ditemukan di ekosistem terumbu karang, terdapat
sebagian kecil kelompok ikan yang merupakan ikan-ikan yang sering melintasi
ekosistem terumbu karang pada saat tertentu untuk mencari makan namun tidak
menghabiskan seluruh daur hidupnya di ekosistem ini, ikan ini merupakan ikan
dari Famili Scombridae, Sphyraenidae, dan Caesionidae.
Sedangkan tipe terakhir adalah tipe abu-abu, ikan Crespuscular (ikan yang
aktif diantara pergantian siang ke malam atau malam ke siang). Beberapa famili
yang masuk dalam kelompok ini adalah Carangidae, Barracuda, dan Scorpaenidae.

10

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Struktur Komunitas Ikan karang. http://kuliahitukeren.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 14 April 2014 pukul 22.19 WIB
Anonim. 2013. Pengertian Ikan Karang. http://kuliahitukeren.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 14 April 2014 pukul 19.09 WIB
Dahuri

R.

2003.

Keanekaragaman

Hayati

Laut.

Aset

Pembangunan

Berkelanjutan. Jakarta : PT. Gramedia Pustak


Fitrya. 2012. Ekosistem Terumbu Karang dalam. http://fitriyadinatuna.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 14 April 2014 pukul 22.27 WIB
Ira. 2010. Metode Transek. http://iraluv88.blogspot.com. Diakses pada tanggal 27 Mei
2013 pukul 19.17 WIB
Johan, Ofri. 2003. Metode Survei Terumbu Karang Indonesia. http://www.terangi.or.id.
Diakses pada tanggal 14 April 2014 pukul 21.15 WIB
Nontji A. 2002. Laut Nusantara. Cetakan ke 3. Jakarta : Djambatan. 351 Hal.
Nybakken JW. 2004. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologi (alih bahasa dari
Marine Biology : An Ecologycal Approach, Oleh : M. Eidman,
Koesoebiono,
D.G. Bengen, M.Hutomo, dan S. Sukardjo). PT Gramedia. Jakarta.
Suharsono, 1996. Jenis-jenis karang yang umum dijumpai di perairan Indonesia.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembagan
Oseanologi. Proyek penelitian dan Pengembangan daerah Pantai: 116 hlm.
Zulkhifly. 2012. Bentos. http://zhoelkhifly.blogspot.com. Diakses pada tanggal 27 Mei
2013 pukul 21.17 WIB

Anda mungkin juga menyukai