Anda di halaman 1dari 3

3.

Waktu dan Tempat


Praktikum di laksanakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 10:30 a.m. di

Laboratorium Bakteri Institut Ilmu Kesehatan Bahkti Wiyata Kediri.


3.2

Alat, Bahan dan Prosedur Kerja

3.2.1

Alat :

3.2.2

Bahan :

3.2.3

Masker
Sarung tangan
pH meter
Beaker glass
Stopwatch
Stik es krim

Permen karet Xilytol (merk Lotte)


Permen karet Sorbitol (merk Happydent)
Aquades
Kain Kasa steril

Prosedur Praktikum

1. Persiapan subyek
Persiapan 2 subyek (Subyek I dan II)
Masing-masing subyek memiliki Oral hygine baik atau sedang.
2. Perlakuan terhadap subyek
a. Tahap I
Sebelum subyek diambil salivanya, subyek dianjurkan kumur aquades 10 ml,
Istirahat 15 menit
kemudian subyek mengunyah kain kasa steril selama 10 menit dan meludah

pada beaker glass yang telah disediakan,


mengukur volume saliva pada beaker glass dan mengukur pH saliva
27
menggunakan pH meter yaitu dengan cara pH meter diatur sesuai dengan nilai
normal pH saliva yang telah di tentukan, masukkan ke dalam tabung atau
beaker glass yang berisi saliva di baca hasilnya setelah diketahui hasilnya,
dicatat, pH meter dikeluarkan, dicuci pada air yang mengalir, dikeringkan

menggunakan tissue.
Subyek diistirahatkan selama 15 menit
b. Tahap II (Pengunyahan permen karet yang mengandung Xylitol dan Sorbitol)

Sampel I :
1. mengunyah 1 butir permen karet yang mengandung xylitol, selama 10 menit
dan meludah pada beaker glass, saliva tidak boleh di telan.
2. mengukur volume saliva pada beaker glass dan
3. mengukur pH saliva menggunakan pH meter yaitu dengan cara pH meter
diatur sesuai dengan nilai normal pH saliva yang telah di tentukan, masukkan
ke dalam tabung atau beaker glass yang berisi saliva di baca hasilnya setelah
diketahui hasilnya, dicatat, pH meter dikeluarkan, dicuci pada air yang
mengalir, dikeringkan menggunakan tissue.
Sampel II:
1.

mengunyah 1 butir permen karet yang mengandung sorbitol. selama 10

menit dan meludah pada beaker glass, saliva tidak boleh di telan.
2. mengukur volume saliva pada beaker glass dan
3. mengukur pH saliva menggunakan pH meter yaitu dengan cara pH meter
diatur sesuai dengan nilai normal pH saliva yang telah di tentukan,
masukkan ke dalam tabung atau beaker glass yang berisi saliva di baca
hasilnya setelah diketahui hasilnya, dicatat, pH meter dikeluarkan, dicuci
pada air yang mengalir, dikeringkan menggunakan tissue.
3.3

Hasil
Berdasarkan hasil prakum mengenai pH saliva baik sebelum dan setelah mengunyah

permen karet yang mengandung xylitol dan sorbitol, pada 2 subyek dengan keadaan OHI
yang sedang, terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil sebelum dan setelah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol
dan sorbitol.

Bahan
Sampel
I

Mengunyah

Istirahat

Kain Kasa
(10 menit)

(selama 15

pH: 9

menit)

Mengunyah Permen karet


(10 menit)
Xylitol

11:29-11:44 pH: 9

Vol: 10 ml

Vol: 10 ml

11:19-11:29

11:44-11:54

Sorbitol
Tidak
mengunyah

pH: 8
II

Vol: 17 ml
11:19-11:29

pH: 9
Tidak
mengunyah

Vol: 10 ml
11:44-11:54

Menunjukkan rerata pH saliva sebelum mengunyah permen karet xylitol dan sorbitol,
di dapatkan hasil yang sama. Sedangkan, setelah mengunyah permen karet yang mengandung
xilitol dan sorbitol menunjukan terdapat perbedaan bahwa ph saliva meningkat setelah
mengunyah permen karet xylitol : 9. Sedangkan pada sorbitol : 9 di bandingkan pH awal,
sebelum mengunyah permen karet xylitol dan sorbitol.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah perlakuan, pH saliva pada
pengunyahan xylitol meningkat menjadi hasil 9. Sedangkan pada aquadest pHnya tetap 9.
Tetapi tidak sebanding dengan sorbitol sebesar 9.

Anda mungkin juga menyukai