Nama Peserta
Nama Wahana
Topik
Tanggal (kasus)
Nama Pasien
Tanggal Presentasi
Tempat Presentasi
Obyektif presentasi
Keilmuan
Diagnostik
Neonatus
Lansia
Deskripsi
No. RM :
Nama Pendamping : dr. Yeni
Tinjauan Pustaka
Istimewa
Remaja
berkeringat sejak 1
Tujuan :
Bahan bahasan :
Cara membahas :
Data Pasien :
Nama Klinik :
Nama : An. F
Usia : 14 tahun
No Registrasi :
RSU Berkah Pandeglang
Telepon :
Terdaftar Sejak :
Audit
Pos
tidak teraba
Ekstremitas : CRT > 2 detik, Edema -/Hasil Laboratorium (21-1-16)
Hb : 11.3 g/dl
Ht : 34%
Leukosit : 7500/ uL
Trombosit : 235.000/uL
GDS : 125 mg/dL
2. WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.Pedoman Bagi Rumah
Leukosit : 7500/ uL
Trombosit : 235.000/uL
GDS : 125 mg/dL
Demam >7 hari, step ladder, remiten, tinggi menjelang sore ke malam hari
Gangguan gastrointestinal
Coated tongue
mialgia
Bradikardi relative
Rose spot (jarang)
Penurunan kesadaran
Diagnosis
Pemeriksaan bakterologi:
1. Kultur darah
80-90% (+) minggu ke 2
50% (+) minggu ke 3
Untuk daerah endemik dimana sering terjadi penggunaan antibiotik yang tinggi,
sensitivitas kultur darah rendah (hanya 10-20% kuman saja yang terdeteksi)
2. Kultur feses dan urin (+) minggu ke 3-4 carrier??
3. Kultur empedu diagnosis devinitif (+) minggu ke 1 sulit, lama
4. Widal (+) minggu ke 1
antibodi somatic (O) terdeteksi hari ke 6-8 , bertahan 4-6 bln
Antibodi simpai (Vi) timbul lebih lambat dan biasanya menghilang setelah
penderita sembuh dari sakit
Titer 1/160 : masih dilihat dulu dalam 1 minggu kedepan, apakah ada kenaikan
titer. Jika ada, maka dinyatakan (+).
Jika 1 x pemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640, langsung dinyatakan (+) pada
pasien dengan gejala klinis khas.
Di Indonesia pengambilan angka titer O aglutinin 1/40 dengan memakai uji
widal slide aglutination menunjukkan nilai positif 96%. Artinya apabila hasil tes
positif, 96% kasus benar sakit demam tifoid, akan tetapi apabila negatif tidak
menyingkirkan.
Banyak center mengatur pendapat apabila titer O aglutinin sekali periksa 1/200
atau pada titer sepasang terjadi kenaikan 4 kali maka diagnosis demam tifoid dapat
ditegakkan.
5. Tubex
Mendeteksi serum antibody immunoglobulin M (Ig M) terhadap antigen O9 (LPS) yang
sangat spesifik terhadap bakteri salmonella typhi.
6. ELISA spesifik >>> , sensitif >>> daripada tubex.
Tes untuk mendeteksi adanya antibody Ig G, Ig A, dan Ig M anti-LPS salmonella typhi.
Antigen yang digunakan berupa subselular struktur yaitu LPS, outer membrane (OM),
flagella (d-H) yang lebih sangat spesifik terhadap s.typhi, yang paling bagus memberikan
banyaknya resistensi
terhadap siprofloksasin, maka digunakan obat lini kedua yaitu ceftriakson (sefalosporin generasi
ketiga).
4. Planning :
Terapi:
Infus RL 20 tpm
- Tirah baring total dan mobilisasi bertahap
- Diet lunak
- Ceftriaxon inj. 2x1gr
- Paracetamol infuse 3x500 mg- Ondansetron 3x4 mg
Edukasi
Memberitahukan keluarga untuk tidak menggunakan air hujan sebagai salah satu
sumber air
Menjaga pola makan pasien dengan diet lunak ( bubur saring) yang diberikan
dalam porsi sedikit tapi sering, mengandung kalori dan protein yang tinggi, serta
menghindari mengonsumi makanan maupun minuman yang mengandung gas,
pedas dan asam.