Paper UTS PM
Paper UTS PM
2.5 Pengambilan
Data
Menggunakan
Accelerometer
Tranduser getaran dipasang pada bagianbagian mesin yang cukup kaku untuk
menghindari
efek
resonansi
lokal
bagiantersebut. Pengambilan data-data dengan
alat tranduser tersebut harus terlebih dahulu
mengetahui bagianmana dari mesin tersebut
yang paling tepat untuk pengukuran vibrasi.
Tempat yang paling tepat tersebut adalah pada
tempat yang dekat dengan sumber vibrasi,
misalnya pada kerusakan bearing maka
penempatan tranduser diletakkan pada bearing
caps (rumah bearing). Pengambilan data vibrasi
dilakukan dengan dua posisi yaitu dengan posisi
axial dan posisi radial. Pengambilan data secara
axial adalah menempatkan alat tranduser pada
arah axial atau searah dengan poros. Cara radial
sendiri terbagi menjadi 2 cara, yaitu:
Horizontal
Pengukuran secara horizontal dengan cara
meletakkan alat tranduser secara horizontal
misalnya pada bagian atas pompa. Dari
pengukuran ini dapat diketahui amplitudo yang
paling tinggi.
Vertikal
Pengambilan data secara vertikal adalah
dengan menempatkan alat tranduser pada posisi
vertikal atau berbanding 90o dengan arah
horizontal pada pompa.
Pengambilan data pada tiga sumbu berfungsi
untuk melihat kondisi vibrasi pada masingmasing
sumbu,karena
disetiap
sumbu
mempunyai vibrasi yang berbeda.Pada setiap
kondisi mesin dapat ditentukan karakteistik
kerusakan dengan melihat sinyal vibrasidari
masing-masing sumbu pengukuran.
= 15
Fs = 50 Hz
Dball
Dpitch (d)
Bs=0,19
= 17mm
= 25 mm
17 x 0,17=1,19
50
17 mm
1
cos 15
2
25 mm
Dball x O FTF
Fs
Dball
IR=Dball ( 1O FTF )
1 Inner Race
cos Order,
2
Dpitc h
IR=17 x (10,17 ) =14,11
4.2. Analisa sinyal getaran pompa
Berikut ini hasil analisis spectrum pompa
dengan menggunakan FFT dari program
MATLAB :
50
[ 10,66 ]=8,5 Hz
2
Ball Spin Frequency :
[ (
[ (
f BS=
fs Dball
Dball 2
1
cos
2 Dpitch
Dpitch
f BS=
50 17 mm
17 mm 2
1
cos 15
2 25 mm
25 mm
f BS=9,407 Hz
[
[
OFTF =
1
Dball
1
cos
2
Dpitch
OFTF =
1
17 mm
1
cos 15
2
25 mm
OFTF =0,17
Ball Spin Order ,
[ ( ) ]
[ ( ) ]
[ ( ) ]
2
1 Dball
Dball
Bs=
1
cos
2 Dpitch
Dpitch
2
Bs=
1 17 mm
17 mm
1
cos 15
2 25 mm
25 mm
Bs=
1 17 mm
17 mm 2
1
cos 15
2 25 mm
25 mm
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari
percobaan pengukuran pompa sebagai predictive
maintenance yaitu :
a. Pompa tidak mengalami kerusakan pada
inner maupun outter bearing.
b. Pompa diprediksi mengalami kerusakan
pada
impeller
yaitu
berupa
ketidakseimbangan impeller (unbalanced).
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis,
yaitu dilakukan material treatment pada
impeller agar massa pada setiap sudutnya sama.
DAFTAR PUSTAKA
Martianis, Erwin. 2012. Analisa Getaran pada
Pompa Sentrifugal Sistem Penyambungan
Kopling Sabuk untuk Monitoring Kondisi.
Jurnal Dinamis, Vol. III, No. 10, Januari
2012.
Yudhistira, Yuda. 2014.
Mobley, R. Keith. 2002. An Introduction to
Predictive Maintenance 2nd Edition. USA.
Butterwooth-Heineman.