Anda di halaman 1dari 9

Filosofi Arsitektur Organik

Frank Lloyd Wright (1867-1959)


Wright menciptakan sebuah konsep open plan yang konon diilhami dari ladang di Spring Green.
Dia juga merupakan orang yang sangat religius dan mencintai Tuhan. Ia menyukai ciptaan Tuhan
seperti alam, makhluk hidup, dan keharmonisan diantara keduaya. Hal ini juga yang mendasari
lahirnya pemikiran akan konsep Arsitektur Organik.
Arsitektur organik adalah sebuah konsep arsitektur yang mengambil analogi organisme dan
alam, baik dalam hal bentuk, ruang, maupun sirkulasi. Desain bangunan harus menggambar kan
pemandangan alam melalui kerja elemen desain yang sederhana dan penggunaan cahaya, serta
ruang dan warna alami. Konsep ini datang dari kebosanannya terhadap arsitektur Victorian
House yang sedang populer dan bernilai gengsi bagi penghuninya. Sehingga terlihat terlalu
banyak ornamen dan juga ruang-ruang kecil yang tidak didesain secara fungsional. Karena itulah
Wright sampai pada titik dimana menurutnya Amerika membutuhkan gaya arsitektur baru yaitu
Prairie House. Sangat berbeda dengan Victorian House yang bergaya Eropa Klasik, Prairie
House lebih megakomodasi kebutuhan masyarakat Amerika dengan adanya atap kantilever
sebagai elemen horizontal yang menciptakan shades saat musim panas, atap kantilever ini juga
membentuk semacam shelter saat terjadi badai dan cuaca buruk lainnya.
Arsitektur organik memadukan ruang dan bentuk. Ruang menjadi pusat pemikiran Wright sejak
awal perancangan, dipandang sebagai media dari berbagai intensitas kegiatan, mempunyai
karakter psikologis, nilai dan bertujuan mengangkat harkat aktivitas manusia. Desain arsitektur
harus menyatukan semua aspek desain , yaitu pengaturan bangunan atas situs, bentuk dan tata
letak, ruang interior, perabot dan dekorasi. Hal ini ia lakukan untuk meningkatkan pengalaman
penuh orang menggunakan bangunannya. Seperti pada Prairie House milik Wright mempunyai
tata ruang yang didominasi oleh open space. Wright lebih memilih menciptakan ruang terbuka
luas yang bisa digunakan untuk banyak fungsi daripada membuat ruang-ruang yang bersekat
dinding. Kebanyakan antar ruang hanya dipisah oleh perabot, bukan oleh dinding.

Arsitektur menurut Wright adalah semangat kreativitas hidup yang besar, yang berlangsung dari
generasi ke generasi, dari umur ke umur, berlangsung lama, mengikuti kehendak alam dan
manusia serta pengaruhnya saat mereka berubah. Seperti yang dia pernah katakan, Every great
architect is necessarily a great poet. He must be a great original interpreter of his time, his
day, his age.
Wright memiliki perhatian yang sangat tinggi pada setiap material yang dia gunakan. Dia
memilih material berdasarkan kelebihan-kelebihan dan juga karakteristik unik yang alaminya
dimiliki oleh setiap material. Misalnya kaca bisa ditembus cahaya, beton berasal dari sesuatu
yang cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan, bata dan batu benda yang solid, kayu memiliki
warna dan serat natural serta kuat dan lentur. Baginya mengecat dan mengukir kayu bukanlah
keputusan yang baik dan dia anggap sebagai unnecessary design.
Dalam desainnya, Wright mewujudkan konsep Arsitektur Organik itu dengan pemikiran yang
sangat profesional dan menuangkannya dengan cantik ke dalam sebuah desain rancangan. Hasil
pemikiran Frank Lloyd Wright mengenai konsep arsitektur organiknya sebagai berikut:
1. Harmony bagian dalam kaitannya dengan keseluruhan.
2. Bagian-bagian yang dibuat sesuai dengan fungsi organisme.
3. Bentuk organisme memutuskan karakter organisme.
4. Integrasi bagian untuk keseluruhan.

Unity Temple at Oak Park, Illinois, 1906


Unity Temple-Frank Lloyd Wright di Oak Park, Illinois ini merupakan sebuah kompleks yang
terdiri dari tiga bangunan: Kuil di utara; Gedung di selatan, dan sebuah Foyer / Entrance yang
menghubungkan keduanya
Kuil ini dirancang sebagai denah yang berbentuk kubus. Di dalamnya terdapat sebuah
auditorium dengan tiga galeri terbuka, ruang untuk organ pada sisi keempat, dan lantai bawah
untuk gudang dan toilet. Kuil ini dibangun dengan pencitraan bangunan beton bertulang. Satusatunya fitur yang dihiasi pada fasad adalah keenam kolom beton atas pada setiap sisi
kubus. Atap cantilevers besar pada masing-masing sisi kubus memainkan peran utama dalam
desain Wright pada siang hari.
Desain pencahayaan Wright pada Unity Temple didasari oleh multi sumber cahaya dan
kombinasi dari cahaya alami dan buatan. Integrasi dari berbagai sumber cahaya ini membawa
suasana lebih kudus dan menyediakan cahaya kontras yang seragam dan seimbang.
Memperkenalkan efek distribusi cahaya yang lembut ke seluruh interior dan menciptakan cahaya
alami, yang meningkatkan konsep cahaya "suci" di Rumah Tuhan.

Taliesin, at Spring Green, Wisconsin, 1911 and 1925


Wright merancang rumahnya sendiri sebagai studio kompleks, bernama "Taliesin,". Rumah ini
didirikan di dekat Spring Green, Wisconsin, pada tahun 1911 dan telah dimodifikasi dan
diperluas berkali-kali. Kompleks ini sangat khas, rendah, satu lantai, struktur berbentuk U
dengan pemandangan ke kolam di satu sisi dan Wright's studio di sisi berlawanan.

Anda mungkin juga menyukai